Tugas Teology Kontekstual
-
Upload
kevinanahoe -
Category
Education
-
view
3.268 -
download
6
description
Transcript of Tugas Teology Kontekstual
KELOMPOK IV
T O T O
KevIN
YakuBBENGET
Tugas Teologi Kontekstual Bab VII
Hengky
PROSES KONTEKSTUALISASI
Usaha integratif yang memadukan segalah usaha pemahaman kognitis
tentang pandangan Alkitab terhadap kontekstualisasi
6 SEGI PENTING BAGI PROSES KONTEKSTUALISASI
1. Alkitab, Kebudayaan dan refleksi Teologi2. Model-model Pendekatan Kontekstualisasi3. Pendekatan Penerapan Kontekstualisasi4. Komunikasi Injil dalam Berkontekstualisasi5. Kontekstualisasi bagi Pengembangan
Gereja yang Kontekstual6. Prinsip-prinsip dalam Kontekstualisasi
Alkitab, Kebudayaan dan Refleksi Teologi
• Allah, Manusia dan Budaya• Keabsahan Dimensi Teologi
Kontekstualisasi• Refleksi Teologi Kontekstualisasi
Allah Manusia dan Budaya
Alkitab menempatkan Allah diatas dan bekerja melalui ..Tetapi Alkitab juga selalu memberi yang antara ALLAH Sang Pencipta dengan manusia sebagai makhluk dan alam ciptaan-NYa
BUDAYA
BATAS TEGAS
SIKAP ALKITAB TERHADAP BUDAYA
NEGATIF Kebudayaan Adalah
negatif, karena pengerjaan segala kemungkinan dilakukan oleh manusia sebagai mandataris dalam diri dosa.
( Roma 3:25; 5:12; dst)
POSITIF Kebudayaan itu positif,
karena di dukung oleh “mandat budaya”
(Kej 1:28) yang diberikan sebelum kejatuhan Adam dan tetap berfungsi setelah kejatuhan.
Kreativitas Manusia sebagai Pemegang Mandat Budaya
Menjadi penyebab adanya unsurKeburukan
Kebangkrutan MoralKesia-siaan dalam seluruh kebudyaan manusia
DOSA
Merupakan dasar dukungan dan verifikasi“Penyataan diri Allah” yang berinkarnasi kedalam budaya manusia
INKARNASI YESUS KRISTUS
Keabsahan Dimensi Teologi Kontekstualisasi
• Sebagai landasan bagi Kontekstualisasi maka pandangan pertama-tama diarahkan ke atas dan melalui atau dengan Allah melakukan proses berkontekstualisasi
• Sebagai landasan yang menghubungkan “penyataan Allah dalam budaya” maka sangat perlu untuk menekankan kriteria dimensi teologi kontekstualisasi yang absah yaitu:
2
TEOLOGI KONTEKSTUALISASI YANG SAH HARUS:
• Mempertahankan Keunggulan Alkitab yang adalah Firman Allah.
• Menekankan kepribadian dan keagungan Allah sang pencipta.
• Memegang kebenaran tentang Yesus Kristus sebagai Allah yang mulia dan Juruselamat dunia.
• Menekankan kebenaran tentang Roh Kudus yang adalah Allah sejati.
• Menerima kenyataan tentang manusia sebagai orang berdosa sesuai dengan firman Alllah.
• Mengakui bahwa Gereja adalah persekutuan umat Allah.
• Mengadaptasikan berita Injil kepada setiap kebudayaan manusia.
Refleksi Teologi Kontekstualisasi
CIRIDAN SIFAT
Kritis dan ProfetikHarus memahami teks (dari konteks) Alkitab
dalam situasi aslinya dan menerapkan kedalam situasi dan kondisi saat ini
KondisionalDibungkus oleh kenyataan sejarah dan budaya
dari setiap konteks sejarah
Self-determinationSikap menetapkan sendiri pandangan
teologi tanpa di pengaruhi oleh refleksi teologi atau budaya asing
3
5 MODEL PENDEKATAN KONTEKSTUALISASI
1. MODEL AKOMODASI (Kis 17: 28) Sikap menghargai dan terbuka terhadap
kebudayaan Asli yang dilakukan dalam sikap, kelakuan, dan pendekatan praktis baik secara teologi maupun secara imiah.
2. MODEL ADAPTASI Tidak mengasimilasikan unsur budaya dalam
mengekspresikan Injil, tetapi menggunakan bentuk dan ide budaya yang dikenal. (Yoh 1)
3. MODEL PROSSESIO Sikap menanggapi kebudayaan secara
negatif. Biasanya terjadi melalui seleksi, penolakan ,reinterprestasi, dan rededikasi
4. MODEL TRANSFORMASI Allah diatas budaya, dan melalui budaya itu pula Allah
menggunakan elemen-elemen kebudayaan untuk berinteraksi dengan manusia. Bila seseorang dibaharui
Allah, maka inti kebudayaannya juga dibaharui (II Korintus 5:17)
5. MODEL DIALEKTIK Interaksi dinamis antara teks dan konteks
Pendekatan Penerapan Kontekstualisasi
Kunci utama penerapan konsep kontekstualisasi ialah pemahaman akan proses yangrelefan dari segi pelayanan Injil.
HERMENEUTIK
Ada 2 Pendekatan dalam proses Hermeneutik
1. Pendekatan Formal atau Tradisional/ formal correspondence approach
Diagram sederhana
MatriksBudayaAlkitab
Matriks Budaya
Komunikator
Matriks Budaya
Pendengar
2. Pendekatan Dynamic EquivalencePendekatan ini di pelopori oleh Charles H Kraft yang betujuan menciptakan impak yang seimbang pada situasi konteks sejarah-budaya masa kini,seperti impak yang terjadi pada situasi konteks sejarah-budaya asli dimana Firman
Tuhan pertama diilhamkan
KOMUNIKASI INJIL DALAM BERKONTEKSTUAL
3 POKOK PENTING
1. Bentuk Interaksi Komunikasi Injil
A
K
G
PA1A = ALLAHA1 = ALKITABK = KOMUNIKATORP = PENERIMAG = GEREJA
DIAGRAM
Allah berkomunikasi melalui Alkitab kepada Gereja dan kepada “orang luar” melalui Gereja.
2. Prinsip Dasar Komunikasi Injil
Tujuan: Untuk membuat pendengar mengerti suatu
berita yang disampaikan oleh pembicara dan selanjutnya mendorong si pendengar agar bertindak sesuai dengan keinginan si pembicara
Diagram berikut ini memberikan gambaran tentang kerangka dan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi
pendengar dalam proses interaksi komunikasi….
1. Bunyi……………………………………………………………… Bahasa2. Tulisan…………………………………………………………… Huruf-huruf3. Gambar………………………………………………………… Lukisan/Seni4. Lambang………………………………………………………… Tanda umum5. Upacara………………………………………………………… Upacara Agama dsb6. Pakaian…………………………………………………………… Kekayaan/kedudukan7. Musik……………………………………………………………… Kesenian/ kedudukan8. Warna…………………………………………………………… ?????9. Dsb
PEMIKIR
Pikiran/Arti
BENTUK
Penerimaan Pendengar
Penanggapan dan Pengertian Pendengar
Diagram berikut ini mengungkapkan derajat pemahaman atau penerimaan Firman Allah dalam
mekanisme interaksi “Allah-Manusia” melalui kebudayaannya
ALLAH
KEHENDAK/PIKIRAN
PRINSIP/ARTI
1 2 3 4 5 6
BENTUK-BENTUK
Penangkapan Orang-orang IbraniDalam Perjanjian Lama
Penerimaan Orang-orang IbraniDalam Perjanjian Lama
10-15%
Setiap Bentuk
20-? %
10-? %
Unsur pembakuan serta dinamika kerja pandangan hidup dikaitkan dengan komunikasi Injil
PEMBAKUAN PANDANGAN HIDUP MENJADI
SIFAT DASAR(NATURE)
PELEMBAGAAN PANDANGAN HIDUP
(INSTITUTION)
NILAI HIDUP(VALUE)
PANDANGAN HIDUP(WORLD VIEW)
PRAKTIK HIDUP yang DIMOTORI OLEH
PANDANGAN HIDUP
I N J I L
D i a g r a mDengan
demikian jelaslah bahwa
derajat penerimaan
dan pemahaman terhadap Injil
itu mempengaruhi
pandangan hidup serta membentuk
suatu pandangan hidup yang
dikuasai Injil
3. Prinsip Komunikasi Injil yang Efektif
1. Perlu adanya kesamaan keadaan persepsi budaya antara komunikator dan pendengar.
2. Perlu disadari bahwa komunikasi yang efektif menyentu “ Kenyataan Hidup” si penerima.
3. Komunikator harus mempelajari maksud berita dalam situasi aslinya dan mempelajari keadaan penerima berita.
4. Komunikator harus menyadari bahwa ia memiliki hak dan tanggung jawab untuk didengar.
5. Komunikasi apabila komunikator menggunakan bahan/elemen sesuai dengan ruang lingkup sosial-budaya.
6. Bangunlah berita dan sampaikan lah melalui
pandangan hidup pedengar.7. Komunikator perlu mengontrol
berita Injil yang disampaikan.8. Gunakan bentuk-bentuk
komunikasi lokal.9. Setiap Ibadah Gereja perlu
diungkapkan dari pandangan hidup terhadap Yesus Kristus
9 Prinsip Komunikasi Injil yang Efektif
Kontekstualisasi bagi Pengembangan Gereja yang Kontekstual
Menurut Tippett, gereja lokal yang kontekstual harus bertumbuh secara utuh sebagai akibat dari pembebasan Injil.
Sehingga ciri-ciri gereja kontekstual (mandiri) adalah:
1. Memiliki gambaran diri sebagai”tubuh Kristus”.2. Berfungsi sendiri atau dapat disebut mandiri.3. Memiliki kemampuan membuat keputusan bagi diri
sendiri.4. Membiayai diri sendiri dengan menggali sumber dana
menurut Alkitab dalam jemaat dan konteks hidup tanpa bergantung pada sumber dari luar.5. Giat dan aktif untuk mengembangkan diri sendiri.6. Mengabdikan diri bagi pelayanan Tuhan.
Prinsip-prinsip Dalam Proses Kontekstualisasi
1. Perlu diingat bahwa Alkitab tetap memberikan tempat utama bagi Allah tanpa mencampurkan dengan makhluk sekalipun Allah yang diatas itu bekerja melalui budaya.
2. Alkitab memandang kebudayaan sebagai positif karena merupakan pengejewantahan Mandat Budaya, sedangkan kebudayaan itu negatif karena dosa, dan dilakukan dalam diri dosa.
3. Dalam berteologi didalam konteks, perlu dilihat nilai keabsahannya yang diukur dengan sikap terhadap:
a. Alkitab adalah Firman Allahb. Allah adalah pencipta abadic. Yesus Kristus adalah Allah satu-
satunya Juruselamat dunia.d. Roh Kudus adalah Allah, Penolong,
Pembimbing dan Pemberi hidup berkemenangan.
e. Manusia adalah berdosa, dan hanya diselamatkan oleh karya Kristus.
f. Gereja adalah umat Allah yang dipanggil sebagai saksi Kristus.
g. Injil harus beradaptasi dengan budaya untuk mengadakan Transformasi.
4. Refleksi teologi kontekstualisasi haruslah bersifat kritis , kondisional, dan mampu membuat
keputusan sendiri.
5. Model-model berkontekstualisasi yang alkitabiah tercermin dalam hubungannya yang seimbang
dengan mengaitkan teks Firman dan konteksnya. 6. Penerapan konsep kontekstualisasi perlu
memahami proses hermeneutik yang formal atau tradisional.
7. Dalam berkontekstualisasi, Komunikasi Injil itu
sangat penting.
8. Refleksi Injil yang kontekstual harus dinyatakn dengan hadirnya gereja lokal yang kontekstual (mandiri).
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusi
1. Diskusikanlah prinsip Alkitab yang tepat bagi sikap Allah terhadap budaya!
2. Dasar-dasar apa saja yang menentukan keabsahan suatu teologi kontekstualisasi yang Alkitabiah?
3. Sorotilah refleksi teologi kontekstualisasi yang alkitabiah dan berikan argumentasi Anda dalam diskusi.
4. Kembangkan suatu sikap proporsional terhadap penggunaan model-model pendekatan kontekstualisasi yang telah Anda pelajari!
5. Kemukakan pendapat Anda yang gamblang tentang pendekatan kontekstualisasi dynamic equivalence dan implikasi penerapannya dalam pelayanan Anda