Tugas ringkasan ppkn bab 5

30

Click here to load reader

Transcript of Tugas ringkasan ppkn bab 5

Page 1: Tugas ringkasan ppkn bab 5

MAKALAH

PPKN

Nama Kelompok :

1. KADE ISTRI PRIYANI ( 19 )2. NI KADEK KASTAWI ( 21 )3. MEGA DWI AGUSTIN ( 24 ) 4. NI KADE PRASITA DEWI ( 33 )5. NI KADE DWI WAHYUNI ( 12 )6. PUTU SUSANTYANI ( 43 )

SMK NEGERI 1 NEGARATAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERAN INDONESIA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

Page 2: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Pola Hubungan Internasional yang Dibangun Indonesia

1. Makna Hubungan Internasional

Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang

meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas batas ketatanegaraan.

Untuk memperluas pemahaman kalian,berikut dipaparkan mana dari ketiga konsep tersebut :

a. politik luar negri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu Negara untuk

mengadakan

hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan Negara serta

kepentingan

nasional Negara yang bersangkutan

b. hubungan luar negri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu Negara dengan

semua

pihak yang tidak tunduk dengan kedaulatannya

c. politik internasional adalah politik antar Negara yang mencangkup kepentingan dan tindakan

beberapa atau semua Negara

2. Pengertian Hubungan Internasional

- Pengertian Hubungan Internasional menurut buku rancana strategi pelaksanaan politik luar

negri RI (RENSTRA) adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh

suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negaranya.

-Pengertian Hubungan Internasional yang terdapat dalam Encyclopedia Americana dilihat

sebagai hubungan antar Negara atau antar individu dari negar yang berbeda beda, baik berupa

hubungan politis,budaya,ekonomi, ataupun hankam. Konsep ini berhubungan erat dengan subyek

subyek seperti organisasi internasional,diplomasi,hukum internasional dan politik internasional

3. Pentingnya Hubungan Internasional

Hubungan internasional sangat luas karena dapat berupa hubungan individu antar Negara,

hubungan badan formal ( badan yang dibentuk pemerintah seperti hubungan antar parlemen,

kementrian, kepolisian ) dan non formal ( LSM, lembaga bisnis ) antar Negara kalau kita teliti

sejarah perubahan dan proses hubungan internasional yang ada, hubungan internasional dimulai

Page 3: Tugas ringkasan ppkn bab 5

dari beberapa Negara kecil di eropa pada abad ke XIX yang memiliki sistem pemerintahan

kerajaan.

Dampak lebih luas yang diharapkan masing masing bagsa dalam hubungan internasional adalah

saling kenal, saling membantu dan saling ketergantungan antar semua Negara.

4. Perlunya Kerja sama Internasional

Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan

keadilan sosial merupakan tujuan dari internasional Negara Indonesia seperti yang tercantum

pada pembukaan UUD 1945. Dari tujuan ini diharapkan akan terwujud kedamaian dan

kesejahteraan hidup yang didambakan oleh setiap manusia di dunia.hal tersebut akan dapat

dipenuhinya sendiri,sekalipun Negara tersebut sangan maju dan kaya raya,tentu banyak

kebutuhan bangsa yang tidak dapat dipenuhi sendiri dari dalam negrinya.

Perlunya hubungan kerja sama internasional pada dasarnya bertujuan untuk :

1. memacu pertumbuhan ekonomi setiap Negara serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan

sosial bagi seluruh rakyatnya

2. Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan perdamaian

dunia Dalam hubungan internasional (hubungan antar bangsa) bagi Indonesia ada tiga azas yang

harus ditaati (ditepati) dan dihormati dan dijadikan pedoman yaitu :

a. Azas territorial

b. Azas kebangsaan

c. Azas kepentingan umum

5. Sarana – Sarana Hubungan Internasional

Kerja Sama Bilateral

Kerja sama bilateral merupakan hubungan kerja sama dua Negara yang memiliki kepentingan

sama dalam bidang poleksobudhankam. Dalam rangka mengadakan hubungan kerja sama dua

Negara (bilateral) bagi Negara Indonesia haruslah bersifat demokratis dan terbuka,ini berarti

bahwa bila Negara kita mengadakan hubungan kerja sama dengan Negara lain terlebih dahulu

harus mendapat persetujuan dari parlemen atau DPR, disamping itu hubungan kerja sama dengan

Negara lain juga harus dipublikasikan melalui media masa.

Kerja Sama Regional

Page 4: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Kerja sama regional merupakan kerja sama antarnegara yang berada dalam satu kawasan,seperti

Negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara ( ASEAN ),dikawasan Eropa (MEE) dan

dikawasan arab ( liga arab )

ASEAN

Sebelum berdirinya ASEAN sebenarnya dikasan Asia Tenggara sudah berdiri suatu organisasi

kerja sama regional yang bernama ASA yang didirikan sejak tangga 31 juli 1961 di Bangkok

oleh Malaisya,Philipina dan Muangthai

Dengan melalui suatu proses konsultasi yang dilakukan di Bangkok pada awal bulan Agustus

1967 oleh anggota Negara ASA dengan Negara Indonesia dan Singapura maka akhirnya

dicapailah suatu persetujuan untuk memperluas keanggotaan ASA menjadi ASEAN.dan pada

tanggal 8 Agustus 1967 berhasil ditanda tangani Deklarasi ASEAN oleh lima mentri luar negri

Negara anggota ASEAN.

Pembentukan ASEAN didasarkan atas dasar-dasar berikut :

1. Saling menghormati terhadap kemerdekaan,integritas territorial dan identitas semua bangsa

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan

ketertibanhukum

3. Tidak saling turut campur urusan dalam negri masing-masin

4. Penyelesaian pertengkaran dan persengketaan secara damai

5. Menjalankan kerja sama secara aktif

TUJUAN ASEAN

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi,kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan

dikawasan

asia tenggara

2.Meningkatakan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan

ketertiban

Hukum

3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi ,sosial, budaya,teknik, ,ilmu

pengetahuan

dan administrasi

4. Saling memberikan batuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian

Page 5: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)

Keberhasilan usaha untuk mempersatukan kembali eropa setelah perang dunia II yang

menyebabkan eropa terpecah akibat perang dan kemiskinan, sangat tergantung pada dua negara

besar yaitu Prancis dan Jerman barat

Upaya integrasi (penyatuan )masyarakat Eropa, sudah dirintis sejak tahun 1988. Untuk

mewujudkan integrasi ME mereka telah mengeluarkan berbagai kebijaksanaan yang akan

dipakai sebagai perangkat pendukung, yakni :

1. Parlemen Eropa ( European Parlement )

2. Sistem Moneter Eropa ( European Monetary system )

3. Unit uank Eropa ( European Currency Unit )

4. Pasar Terpadu ( Single Market )

Liga Arab

Liga Arab didirikan sebagai hasil konferensi atar negara Arab yang diselenggarakan di

Alexanderia, mesir pada tahun 1944. Kemudian resmi berdiri pada tanggal 22 maret 1945 di

Bludon (syria ), tahun 1953 masuk Libya, tahun 1956 masuk sudan, tahun 1958 masuk negara

Tunisia, Maroko, dan Uni Emirat Arab.

Kerja Sama Multilateral

Kerja sama Multilateral merupakan suatu kerja sama yang diikuti oleh lebih dari dua negara atau

banyak negara, kerja sama Regional juga merupakan kerja sama Multilateral karena anggotanya

lebih dari dua orang.

OPEC

Organization Of Petroleum Exporting Countries ( Opec ) dibentuk sebagai akibat penurunan

harga minyak oleh perusahaan minyak raksasa seperti : Shell, Brthish, Petroleum, Texaco,

Mobil, socal dan Gulf. OPEC berusaha membantu kemakmuran negarar-negara anggota dan

mempercepat pembangunan negara-negara berkembang, OPEC dipimpin oleh seorang sekretaris

jendral dengan membawahi Lima kementrian yaitu Administrasi, Penerangan, Hukum, Ekonomi,

dan tekhnik serta dua biro yaitu sekretariat Jenderal dan Unit Statistik.

Tujuan OPEC

1. Tujuan Ekonomi yaitu mempertahankan dan menentukan harga minyak sehingga

menguntungkan negara-negara produsen.

Page 6: Tugas ringkasan ppkn bab 5

2. Tujuan Politi yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak asing atau

pemerintah negara negara konsumen.

NATO

Pada tanggal 4 april 1949 di Washington didirikan fakta pertahanan Atlantak utara yaitu Nato

( North Atlantic Treaty Organization ) guna menghadapi kemungkinan serangan komunis di

wilayah Atlantik Utara, Anggota Nato adalah negara negara kawasan Atlantik Utara yaitu As,

Kanada, Inggris , Belanda, Prancis, Jerman, Belgia, Luxerburg, Norwegia, Islandia, Denmark,

Portugal, Italia, Yunani, Turki, Polandia, Hongaria, dan Cekoslovakia. Bermakas di Brusel

( Belgia ).

Negara- Negara Non Blok

Negara Non Blok timbul sebagai akibat munculnya dua kekuatan raksasa setelah perang Dunia II

yaitu Blok barat dipimpin AS dan sekutunya dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet bersama

sekutunya, Negara Negara Non Blok adalah Negara yang tidak memihak kepada salah satu Blok

yaitu Blok Barat maupun Blok Timur. Pertentangan kedua kekuatan ini melahirkan persekutuan

militer yang mendorong persaingan senjata sehingga timbullah perang dingin.

Dalam KTT Non Blok ini dihasilkan Asas Asas Gerakan Non Blok sebagai berikut :

1. Gerakan Non Blok bukan merupakan Blok tersendiri dan tidak termasuk dalam salah satu

Blok yang telah ada

2. Gerakan Non Blok merupakan wadah perjuangan negara negara yang sedang

berkembang

3. Gerakan Non Blok memegang teguh prinsip perjuangan melawan Imprialisme,

Kolonialisme, Neokolonialisme, Rasialisme, dan Zionisme.

Consultative Group On Indonesia ( CGI )

CGI dibentuk dengan 18 Negara Anggota pendukung yaitu Jepang, Jerman, As, Australia,

Inggris, Belgia, Prancis, Selandia baru, Denmark, Swiss.Filandia, Republik Korea, Swedia,

Spanyol, Australia, Kanada, Norwegia, dan Italia. CGI diadakan di Paris tanggal 16-17 Juli 1992

Tujuan CGI

CGI memiliki tujuan untuk membentuk pembangunan Indonesia didalam pembangunan berbagai

proyek, bantuan berupa pinjaman jangka panjang antara 30-35 tahun.

Asia Pasific Economic Cooperation ( APEC )

Page 7: Tugas ringkasan ppkn bab 5

APEC berdiri tahun 1989 di Australia, gagasan pembentukan APEC atas usul perdana mentri

Australia Bom Hawke atas dasar latar belakang kondisi ketidak pastian perkembangan situasi

politik dan ekonomi dunia. Empat tahun sesudah berdirinya APEC, Presiden Amerika Serikat

Bill Clinton mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan para pimpinan negara APEC di

Blake Island, dekat Seattle, Amerika Serikat pada tahun1993, pertemuan APEC tahun 1999

diadakan di Seladia baru, dan pertemuan tahun 2000 diadakan di Brunai Darussalam.

B. PERJANJIAN INTERNASIOANAL

1. PENGERTIAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

Menurut Prof.Dr. mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk

menciptakan akibat akibat hukum tertentu.

Menurut Oppenheimer dan lauterpacht

Perjanjian internasional adalah persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban

di antara yang mengadakan perjanjian .

Menurut G. Schwarzenberger

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek subjek hukum internasional yang

menimbulkan kewajiban kewajiban yang mengikat, baik bilateral maupun multilateral.

Menurut Konfrensi wina 1969

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang

bertujuan untuk mengadakan akibat akibat hukum tertentu

Perjanjian internasional memiliki 5 azas :

1. Azas pacta sunt servada : azas yang harus ditaati (ditepati ) dan di hormati

oleh negara yang mengadakan perjanjian.

2. Azas tidak mencampuri urusan dalam negri negara masing masing.

3. Azsa saling menghormati .

4. Azas timbal balik.

5. Azas saling menguntungkan.

2. ISTILAH ISTILAH DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL

1.Traktat (Treaty), artinya perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang bersifat

formal karna mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat bagi pihak pihak yang

mengadakan perjanjian .

Page 8: Tugas ringkasan ppkn bab 5

2.Konversi ( Convertion) ,artinya jenis perjanjian yang digunakan bagi hal hal yang lebih khusus

dibandingkan dengan traktat, namun bersifat multilateral.

3. Pakta (Pact), artinya persetujuan yang lebih khusus jika dibandingkan dengan traktat.

4. Perikatan (Arrangement), artinya suatu bentuk perjanjian tidak seresmi traktat atau konversi.

5. Persetujuan Agreement), artinya suatu perjanjian yang bersifat teknis / administratif sehingga

persetujuan tidak seresmi traktat atau konversi cukup ditandatangani oleh wakil wakil

kementrian dan tidak perlu diratifikasi.

6. Deklarasi (Declaration) artinya, perjanjian yang digunakan degnga tujuan ,menunjukkan suatu

perjanjian yang menyatakan hukum yang ada, membentuk hukum yang baru , atau untuk

menguatkan prinsip kebijaksanaan umum.

7. Piagam(Statute), artinyaperjanjian yang menunjukkan himpuanan peraturan yang ditetapkan

oleh perjanjian internasional untuk mengatur fungsi lembaga internasional atau anggaran

dasarnya.

8. Convenant, Artinya suatu istilah yang digunakan oleh piagam liga bangsa bangsa (LBB) yang

disebut dengan the convenant of the league tahun 1920.

9. Charter, Artinya istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional yang diadakan oleh

PBB dan mempunyai fungsi administrasi.

10.Protokol (Protocol), artinya perjanjian yang bersifat kurang resmi dibandingkan dengan

traktat atau konversi.

11.Modus vivendi , artinya perjanjian internasional yang merupakan dokumen untuk mencatat

persetujuan tanpa memerlukan ratifikasi dan bersifat sementara.

12.Ketentuan Penutup(Final Act), artinya dokumen dalam bentuk catatan ringkasan dari hasil

konfrensi,seperti catatan mengenai negara peserta ,para utusan dari negara negara yang turut

dalam perundingan , dan segala kesimpulan tentang hal hal yang disetujui konfrensi.

13. Ketentuan Umum (General Act , artinya traktat yang bersifat resmi atau tidak resmi.

3. MACAM MACAM PERJANJIAN INTERNASIONAL

Menurut subjeknya

a. Perjanjian internasioanal antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara yang

merupakan subjek umum internasiaonal.

b. Perjanjian internasioanal antar negara dan sujek hukum internasional lainya.

c. Perjanjian internasional antar sesama subjek hukum internasional selain negara.

Page 9: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Menurut isinya

1. Segi politis.

2. Segi ekonomi.

3. Segi hukum .

4. Segi batas wilayah.

5. Segi kesehatan.

Menurut proses/tahapan pembentukannya

a. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan , penandatanganan

dan ratifikasi.

b. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap , yaitu perundingan dan

penandatanganan(biasanya dipergunakan istilah persetujuan atau agreement.

Menurut fungsinya

a. Perjanjian yang membenuk hukum (law making treaties) yaitu suatu perjanjian yang

meletakkan ketentuan ketentuan atau kaidah kaidah hukum masyarakat internaasional

sacara keseluruhan(bersifat multilateral).

b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract ) ,yaitu perjanjian yang menimbulkan

hak dan kewajiban bagi negara negara yang mengadakan perjanjian saja ( perjanjian

bilateral ), seperti RI-RRC tentang kewarganegaraan (dwi kewarganegaraan ) tahun 1955.

4. TAHAP TAHAP PERJANJIAN INTERNASIONAL

Tahap perundingan (negotiation)

Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/ negara tentang objek

tertantu.Perundingan yang diadakan dalam rangka perjanjian Bilateral disebut

Talk.Perjanjian Multilateral disebut Diplomatic Conference, sedangkan perundingan yang

tidak resmi disebut Corridor Talk.

Is dari perundingan yang dilakukan biasanya menyangkut beberapa masalah pokok antara lain :

masalah politik, keamanan, pertikaian ,perdagangan, pertikaian dalam bidang ekonomi,

pertikaian dalam bidang sosial budaya , pertikaian dalam bidang pertahanan serta masalah

lainnya yang menyangkut pembentukan dan pelaksanaan perjanjian internasional

Dalam rangka pembentukan perjanjian internasional ,tidak semua orang dapat melakukan

perundingan. Menurut ketentuan hukum internasional tentang kuasa penuh ( powe

Page 10: Tugas ringkasan ppkn bab 5

full ),seseorang baru dianggap mewakili suatu negara dengan sah apabila ia dapat menunjukkan

surat kuasa penuh (powerfull atau credential).

TAHAP PENANDATANGANAN (SIGNATURE)

Lazimnya penandatanganan dilakukan oleh para mentri luar negeri atau kepala pemerintahan

Untuk perudingan yang bersifat multilateral penandatanganan teks perjanjian sudah dianggap

Sahjika 2/3 suarapeserta yang hadir memberikan suara, kecuali ada ketentuan lain.

Untuk perjanjian bilateral (perjanjian yang di lakukan oleh dua Negara) penerimaan secara

Bulat dan penuh mutlak di perlukan oleh dua belah pihak yang melakukan perundingan

Persetujuan dalam bentuk penandatanganan merupakan suatu tindakan yang sangat penting

Dalam rangka meningkatkan diri dalam suatu perjanjian internasional. Perjanjian tersebut dapat

Saja mulai berlaku sejak penandatanganan tanpa harus menunggu adanya ratifikasi

(pengesahan)Apabila perjanjian dapat menyatakan demikian.

TAHAP PENGESAHAN (RATIFICATION)

Suatu Negara meningkatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah di sahkan oleh

badan yang berwenang di negaranya, seperti di Indonesia berdasarkan pasal 11 ayat 1 UUD

1945 yang menyebutkan presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, perdamaian dan

membuat perjanjian dengan Negara lain. Perjanjian yang baru pada tahap penandatanganan,

perjajanjian tersebut masih bersifat sementara dan masih harus di kuatkan dengan pengesahan

Ratifikasi perjanjian internasional dapat di bedakan menjadi 3 yaitu :

A. a.Ratifikasi oleh badan ekskutif

B. Sisteminibiasanyadilakukanoleh raja-raja absolutataupemerintahan yang otoriter

C. b. Ratifikasiolehbadanlegeslatif(system inijarang di gunakan )

D. c. Ratifikasicampuran (DPR-Pemerintah)

sistemini paling banyakdilakukankarenaperananlegeslatifdanekskutifsama-samamenentukan

dalam proses ratifikasisuatuperjanjian

Jenis-jenisperjanjianinternasional

1. Perjanjian Bilateral

Perjanjian bilateral bersifatkhusus (treaty contract) karenahanyamengaturhal-hal yang

Menyangkutkepentingankedua Negara saja.perjanjian bilateral bersifat “tertutup”,artinya

Tertutupkemungkinanbagi Negara lain untukturutsertadalamperjanjiantersebut.

Perjanjian bilateral adalahsuatuperjanjian yang di buatolehdua Negara

Page 11: Tugas ringkasan ppkn bab 5

ContohPerjanjian bilateral

a. Perjanjian bilateral Republik Indonesia dengan republic rakyatcinatahun 1955 tentang

dwi kewarganegaraan

b. Perjanjainantara Indonesia dengan muangthai tentang garis batas laut Andaman

disebelah utara selat malaka tahun 1971

2. Perjanjian multilateral

Perjanjian multilateral adalahsuatuperjanjian yang diadakanataudibuatolehlebihdaridua

Negara atau banyak Negara

Perjanjian multilateral seringdisebutsebagai LAW MAKING TREATIES

karenabiasanyamengatur

Hal-hal yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat terbuka .

Contohperjanjian Multilateral;

(1) Konvensijenewatahun 1949 tentangperlindungankorbanperang

(2) konvensiwinatahun 1961 tentanghubungan diplomatic

Menurut konvensivina tahun1969 pasal 24 menyebutkan bahwa mulai berlakunya sebuah

Perjanjain internasional:

a. Berlakunya perjanjian sesuai dengan tanggal yang tertera pada naskah perjanjian

internasional

b.Apabila tidak tercantum dalam naskah ,makaperjanjianitumulaiberlakupadasaatpeserta

perjanjianmeningkatkandiripadaperjanjiantersebut

PELAKSANAAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

1.ketaatanterhadapperjanjianinernasional

a.perjanjianharusdipatuhidandihormati (pactasuntservada)

merupakankebiasaan ,karenasudahmelaluisuatu proses panjangdidalampembuatannya

(perundingan,penandatanganandanratifikasi)

b. Kesadaranhukumnasional

suatunegaraakanmenyetujuiketentuan-ketentuanperjanjianinternasional yang sesuai

denganhukumnasionalnya (kepentingannasionalnya).

2. Penerapanperjanjian

a. Dayaberlakusurut (retroactivity)

suatuperjanjianmulaiberlakusetelahdiratifikasiolehpeserta ,kecualiperjanjian

Page 12: Tugas ringkasan ppkn bab 5

menentukanbaahwapenerapannyadimulaisebelumratifikasiyaitusesuaitanggal

penandatangananperjanjianolehpeserta.

b. Wilayah penerapan (territorial scope)

suatuperjanjianmengikatwilayahnegarapeserta ,adaketentuanlain,misalnyaperjanjian

bilateraltentangwilayahperbatasan

c. Perjanjianpenyusul (successive treaty)

Padadasarnyasuatuperjanjiantidakbolehbertentangandenganperjanjianserupa yang

Mendahuluinya ,namunapabilaperjanjian yang sudahadatidaksesuailagimakadapat

Dibuatkanperjanjianpembaharuan

3. Penafsiranketentuanperjanjian

Penafsiranterhadapketentuansuatuperjanjiandalamprateknyadilakukandenganmenggunakantigam

etodeyaitu:

a.Metodedarialiran yang berpegangpadakehendakpenyusunperjanjin

b.Metodedarialiran yang berpegangpadanaskahperjanjian ,denganpenafsiranmenururarti yang

umumdarikosakatanya

c.Metodedarialiran yang berpegangpadaobyekdantujuanperjanjian

4. pembatalanperjanjianinternasional

BerdasarkankonvensiWinatahun1969 ,karenaberbagaialasan ,suatuperjanjianinternasional

Dapatbatalkarena :

a. Negara pesertaatauwakilkuasapenuhmelanggarketentuan-ketentuanhukumnasionajnya

b. Adanyaunsurkesalahan(error) padasaatperjanjianitudibuat

c. Adanyaunsurpenipuandarinegarapesertaterhadapnegarapesertalainnyawaktu

pembentukanperjanjian

d. Terdapatpenyalahgunaanataukecurangan (corruption) baikmelaluikelicikanatau

penyuapan

e.. Adanyaunsurpaksaanterhadapwakilsuatunegarapeserta .

f.Bertentangandengankaidahumumhukuminternasional.

5 .Berakhirnyaperjanjianinternasional

Menurut prof. Dr. Mochtarkusumaatmadja , SH. LL.M dalambukunyapengantarhukum

Internasionalmengatakanbahwasuatuperjanjianberakhirkarenahal-halberikut :

Page 13: Tugas ringkasan ppkn bab 5

1. telahtercapaitujuandariperjanjianitu

2. masaberlakunyasudahhabis

3. punahnyaobyekperjanjianituataunegara yang mengadakanperjanjian

4. adanyakesepakanuntukmengakhiriperjanjian

5. adanyaperjanjianbarudanmeniadakanperjanjianterdahulu

6. syarat-syarattentangpengakhiranperjanjiansudahdipenuhi

7. perjanjiandiakhiriolehsalahsatupihakdanditerimapihak lain

C. Politik Luar Negeri Republik Indonesia

1. Pengertian Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Pada hakekatnya semua negara mempunyai identitas dan cita-cita nasional. Sejauh mana

cita-cita nasional tersebut dapat terpenuhi, merupakan perjuangan dan tantangan negara dan

negara yang bersangkutan. Agar cita-cita/ tujuan, identitas serta kemauan negara dapat di

mengerti oleh negara lain atau bangsa lain dibutuhkan kebijakan luar negeri melalui politik luar

negeri yang tepat.

Pentingnya politik luar negeri suatu negara dalam hubungan internasional menyangkut:

a. Penyambung kehendak nasional kedalam dunia internasional

b. Pembela dan pengabdi kepentingan nasional

c. Pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan hubungan internasional.

Sifat politik luar negeri:

a. Bebas Aktif, arti imprialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya

dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan

perdamaian abadi dan keadilan sosial

b. Mengabdi kepada kepentingan nasional (bangsa) dan amanat penderitaan rakyat.

Di dalam penerapan politik luar negeri, pemerintah berpendapat bahwa, pendirian yang

harus kita ambil adalah pendirian dimana kita bukannya menjadi obyek dalam pertarunga politik

internasional, tetapi harus tetap menjadi subyekyang berhak menentukan sikap sediri dan

memperjuangkan tujuan sendiri, sesuai dengan yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif mengandung pengertian:

Bebas berarti tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan

kepribadian bangsa Indonesia

Page 14: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Aktif berarti bahwa di dalam menjalankan kebijaksanaan luar negerinya, Indonesia ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan atas kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial.

2. landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

a. landasan ldiil, Pancasila khususnya sila kemanusiaan yang adil dan beradab

c. landasan konstitusional:

- Pembukaan UUD 1945, Alenia I dan IV

- Pasal 11, 13 dan 27 (1) UUD 1945

b. Landasan Operasional:

-Tap MPRS No. XII/MPRS/1966- 2004, tentang pelaksanaan Politik Luar NegeriRI

- Tap MPR RI tentang GBHN 1999 – 2004, bidang Politik Luar Negeri RI

3. Tujuan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Mengenai tujuan politik luar negeri RI kita jumpai dalam buku yang berjuduk Dasar Politik Luar

Negeri RI oleh Drs. Mochammad Hatta sebagai berikut:

a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan Negara

b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar

kemakmuran rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan

sendiri

c. Menigkatkan perdamaian internasional, hanya ada dalam keadaan damai, indonesia

dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh

kemakmuran rakyat

d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang

tersimpul didalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.

4. Pedoman Perjuangan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Pedoman pejuangan politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan faktor-faktor sebagai

berikut:

a. Dasa Sila Bandung, yang mencerminkan solidaritas negara-negara Asia-Afrika dan

pejuangan melawan imprialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan

manifestasinya, serta mengandung sifat non intervensi

b. Prinsip bahwa masalah Asia hendaknya di pecahkan oleh bangsa Asia sendiri dengan

kerja sama regional

Page 15: Tugas ringkasan ppkn bab 5

c. Pemulihan kembali kepercayaan negara-negara/bangsa-bansa lain terhadap maksud

dan tujuan revousi Indonesia dengan cara memperbanyak kawan dari pada lawan,

menjauhkan kontradiksi denga mencari keserasian yang sesuai dengan falsafah

Pancasila.

d. Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dengan pendekatan dan penanggapan

sehingga pengarahannya harus di lakukan untuk kepentingan nasional terutama untuk

kepentingan ekonomi rakyat.

5. Prisip-prinsip Pokok Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Ada beberapa prinsip dasar/pokok politik luar negeri yang bebas aktif diantaranya:

a. Negara kita menjalankan politik damai

b. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai denaga

tidak mencampuri soal susunan pemerintahan masing-masing.

c. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi

internasioanal untuk menjamin perdamaian yang kekal

d. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional

e. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman

pada Piagam PBB

f. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan

bangsa-bangsa yang masih di jajah sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan

perdamaian internsional itu tidak akan tercapai.

6. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Dengan dikeluarkannya Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang pelaksanaan

Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif, selanjutnya dijadikan pedoman bagi pemerintah didalam

melaksanakan politik luar negerinya, dan selanjutnya sebagai garis kebijakan pemerintah setiap

lima tahunnya MPR dalam Sidang Umum telah menetapkan GBHN yang didalamnya memuat

bidang Politik luar negeri selalu di jadikan landasan operasional.

D. Perwakilan Negara RI di Luar Negeri

Sebagai sarana untuk mengembangkan kerja ama internasional maka dilakukan

perjanjian. Perjanjian yang dilakukan antara dua negara disebut bilateral, sedangkan perjanjian

yang dilakukan oleh lebih dari dua negara disebut multirateral. Kepala Negara atau Menteri Luar

Page 16: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Negeri mempunyai kewenangan bertindak atas nama negara untuk melakukan hubungan atau

transaksi antar negara.

1. Kementrian Luar Negeri

Kementrian luar negeri merupakan Kementrian yang bertanggun jawab atas hubungan suatu

negara dengan negara lain dan Organisasi Internasional. Kementrian luar Negeri memiliki fungsi

ekskutif untuk mengimplementasikan politik luar negeri dan mengelola hubungan internasional.

Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan dalam hubungannya dengan misinya sendiri (perwakilan

diplomatik). Misalnya, pemberian intruksi pemintaan laporan.

2. Perwakilan Diplomatik

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembukaan atau pertukaran perwakilan

diplomatik (dalam arti politik) maupun konsuler (dalam arti nonpolitik) dengan nrgara lain

sebagai berikut:

1. Harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak (negara pengirim dan negara

penerima)

2. Harus sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku

Tujuan diadakan perwakilan di negara lain :

1. Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima,sehingga bila terjadi sesuatu

urusan, perwakilan tersebut dapat mengambil langkahuntuk menyelesaikannya

dengan cepat

2. Melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima

3. Menerima pengaduan-pengaduan untuk di teruskan kepada pemerintah negara

penerima

Dalam praktiknya setiap negara yang berdaulat memiliki dua hak kedaulatan:

Hak kedaulatan aktif: hak untuk mengangkat perwakilan diplomatik di luar negeri

Hak kedaulatan pasif: hak untuk menerima perwakilan negara asing

Pertimbanngan yang dipakai oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan

diplomatik:

Erat atau tidaknya hubungan di antara kedua negara

Penting atau tidaknya kedudukan hubungan negara penerima dan pengutus perwakilan

tersebut

Besar atau kecilnya kepentingan dari negara yang mengadakan hubungan

Page 17: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Seorang anggota corp diplomatik atau perwakilan asing memiliki 2 hak istimewa:

1. Hak Immunitas, seorang seorang diplomatik berhak mendapat perlindungan istimewa

(kebala atas hukum) atas keselamatan diri dan harta bendanya

2. Hak teritorialitet, perlindungan istimewaatas tempat tinggalnya

Dengan telah dibukanya hubungan internasional dengan negara lain melalui pembukaan

Konsuler dan Diplomatik maka barulah ditingkatkan dengan hubungan kerja sama dengan

negara lain baik berupa hubungan Bilateral, Regional, dan Multilateral. Hubingan diplomatik

yang paling kuat dan effektif apabila hubungan itu dibentuk atas dasar kehendak bersama, saling

mengirim dan menerima serta dalam derajat yang sama pula.

Corp diplomatik (perwakilan bidang politik) kedudukan di ibu kota negara, dapat

mewilayahi satu atau beberapa negara yang selalu berhubungan dengan pemerintahan pusat.

Corp diplomatik dibagi dalam 4 kelas atau tingkatan:

Duta Besar (abassandor)

Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh

Mentri Residen (Minister Residen)

Kuasa Usaha (Charge d’affaires)

Prosedur penunjukan dan penerimaan perwakilan diplomatik sebagai berikut:

1. Menteri Luar Negeri menunjukan individu yang memenuhi persyaratan sebagai duta

atau duta besar untuk diajukan kepada presiden guna mendapatkan persetujuan

2. Apabila presiden menyetujui, kemudian disampaikan kembali kepada Mentri Luar

Negeri

3. Mentri Luar Negeri memberi tahu kepada Negara yang akan menerima guna

memperoleh persetujuan dari Negara penerima

4. Negra penerima memberikan persetujuan atau tidak setuju berdasar pada riwayat

hidup (curriculum vitae) calon dan pertimbangan lainnya yang dipandang perlu

5. Sesudah mendapat persetujuan, calon dilantik oleh presiden dan di beri surat

kepercayaan

6. Surat kepercayaan diserahkan kepada kepala negara dari negara penerima

7. Penerimaan negara tersebut sebagai perwakilan diplomatic

Page 18: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Berhentinya wakil diplomatik dan konsuler tidak ada hubungannya dengan petusnya

hubungan diplomatik dan konsuler antar dua negara. Berhentinya wakil diplomatik karena

beberapa sebab:

1. Meninggal dunia

2. Ada tugas khusus di negara lain (mutasi atau pindah tugas)

3. Habis masa tugasnya

4. Ditarik kembali oleh negara pengirim

5. Membahayakan keselamatan CD atau CC karena di negara bertugas ada perang

3. Perwakilan Konsuler

Corp Konsuler mengurus bidang ekonomi, social dan budaya dalam melaksanakan tugasnya

berkedudukan di ibu kota propinsi dan tidak memiliki hak kekebalan hokum ( hak immunitet )

berbeda dengan corp diplomatic.

Menurut tingkatannya consul ada 4 :

1. Konsul jendera ( Konjen )

2. Konsul

3. Wakil konsul

4. Agen konsul

Tugas Perwakilan konsuler

a. Bidang ekonomi : menciptakan tata ekonomi dunia

b. Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan

c. Bidang – bidang lainnya

Fungsi perwakilan konsuler

a. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan Negara penerima di bidang

perekonomian

b. Melindungan kepentingan nasional Negara dan warga Negara yang berada di wilayah

kerjanya

c. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan

d. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga Negara di wilayah

kerjanya

e. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan

f. Melaksanakan urusan tata usaha

Page 19: Tugas ringkasan ppkn bab 5

Prosedur pengangkatan konsul sebagai berikut :

1. pemerintah Negara pengiriman menunjukan sesorang untuk diangkata konsul

2. penunjukkan konsul tersebut diberitahukan kepada Negara penerima dan disertai permintaan

untuk mengeluarkan eksekuatur.

3. jika Negara menyetujui penunjukkan tersebut

Hak istimewa yang dimiliki konsul sebagai berikut :

1. Bebas dari biaya pengadilan

2. Bebas mengadakan komunikasi dengan Negaranya di Negara penerima

3. Kekebalan bagi surat dan arsip resmi konsul

4. Perlindungan keselamatan diri konsul

4. Misi Khusus

Misi khusus merupakan misi sementara yang mewakili negaranya untuk dikirim kenegara lain

atas persetujuan dan bertujuan untuk membicarakan masalah khusus, untuk melaksanakan tugas

khusus yang bersifat tidak permanent.

Hak – hak yang dimiliki oleh misi khusus sebagai berikut

1. Gedung misi khusus memperoleh pengecualian terhadap pajak dan hak imunitet

2. Arsip dan dokumen misi khusus kapanpun dan dimanapun adalah kebal ( dilindungi

hokum internasional )

3. Misi khusus memperoleh kebebasan bergerak dan berkomunikasi

4. Anggota misi khusus dikecualikan dari semua pungutan pajak dan bea cukai

5. Perwakilan pada Organisasi Internasional

Perwakilan ini bedakan menjadi perwakilan tetap ( bagi Negara anggota ) dan perwakilan

peninjau tetap ( bagi bukan Negara anggota ). Kepala misi khusus dapat bertindak mewakili

negaranya untuk menyetujui teks perjanjian internasional antara Negara pengirim dengan

organisasi internasional, akan tetapi tidak berwenang untuk menandatanganinya.