TUGAS KIMIA ORGANIK

19
RINGKASAN MATERI ALKOHOL, TIOL, FENOL dan ETER ALKOHOL Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil (-OH), yang terikat pada suatu atom karbon jenuh. Atom karbon jenuh berupa atom karbon dari suatu gugus alkil yang sederhana. Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus alkenil atau gugus alkunil, atau suatu atom karbon jenuh dari suatu cincin benzena. Alkohol dapat dilihat secara struktural: 1. sebagai turunan hidroksi dari alkana. 2. sebagai turunan alkil dari air. Etil alkohol = etana dimana satu hidrogen diganti dengan gugus hidroksil. Etil alkohol = air dimana satu hidrogen diganti dengan gugus etil. Alkohol dibagi dalam tiga golongan/klasifikasi: 1. Alkohol primer (1º): alkohol yang karbonnya mengikat satu atom karbon lain 2. Alkohol sekunder (2º): alkohol yang karbonnya yg mengikat gugus -OH juga mengikat dua atom karbon lain 3. Alkohol tersier (3º): alcohol yang karbonnya yg mengikat gugus -OH juga mengikat tiga atom karbon lain Tata Nama Alkohol : 1. Nama IUPAC dari alkohol diambil dari nama alkana, akhiran –ana diganti jadi –anol. Mengandung empat karakter : lokant, awalan, senyawa induk, dan suatu akhiran. Prosedur: a. Pilih rantai karbon utuh yang terpanjang dimana gugus hidroksil terikat langsung. Ganti nama dari alkana sesuai rantai karbon tersebut dengan mengganti huruf a menjadi ol. b. Nomori rantai karbon utuh yang terpanjang sehingga atom karbon yang mengikat gugus hidroksil memiliki nomor terkecil. Tandai posisi gugus hidroksil dengan menggunakan nomor tersebut sebagai lokant. Tandai posisi gugus-gugus lain (sebagai awalan) dengan

Transcript of TUGAS KIMIA ORGANIK

Page 1: TUGAS KIMIA ORGANIK

RINGKASAN MATERI

ALKOHOL, TIOL, FENOL dan ETERALKOHOL Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil (-OH), yang

terikat pada suatu atom karbon jenuh. Atom karbon jenuh berupa atom karbon dari suatu gugus alkil yang sederhana. Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus alkenil atau gugus alkunil,

atau suatu atom karbon jenuh dari suatu cincin benzena. Alkohol dapat dilihat secara struktural:

1. sebagai turunan hidroksi dari alkana.2. sebagai turunan alkil dari air.

Etil alkohol = etana dimana satu hidrogen diganti dengan gugus hidroksil.Etil alkohol = air dimana satu hidrogen diganti dengan gugus etil.

Alkohol dibagi dalam tiga golongan/klasifikasi: 1. Alkohol primer (1º): alkohol yang karbonnya mengikat satu atom karbon lain2. Alkohol sekunder (2º): alkohol yang karbonnya yg mengikat gugus -OH juga

mengikat dua atom karbon lain3. Alkohol tersier (3º): alcohol yang karbonnya yg mengikat gugus -OH juga

mengikat tiga atom karbon lain Tata Nama Alkohol :

1. Nama IUPAC dari alkohol diambil dari nama alkana, akhiran –ana diganti jadi –anol. Mengandung empat karakter : lokant, awalan, senyawa induk, dan suatu akhiran. Prosedur:a. Pilih rantai karbon utuh yang terpanjang dimana gugus hidroksil terikat

langsung. Ganti nama dari alkana sesuai rantai karbon tersebut dengan mengganti huruf a menjadi ol.

b. Nomori rantai karbon utuh yang terpanjang sehingga atom karbon yang mengikat gugus hidroksil memiliki nomor terkecil. Tandai posisi gugus hidroksil dengan menggunakan nomor tersebut sebagai lokant. Tandai posisi gugus-gugus lain (sebagai awalan) dengan menggunakan nomor yang sesuai dengan posisi masing-masing sepanjang rantai karbon sebagai lokant.

c. Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil umumnya diberi nama glikol. Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol tersebut dinamai sebagai diol

2. Tatanama Trivial3. Alkohol Kompleks : 2 gugus -OH (-diol), 3 gugus –OH (-triol)

Pembuatan Alkohol1. Reaksi Adisi dari Alkena2. Reaksi Substitusi dari Alkil Halida: RX primer, alilik halida dan benzilik halida

mengalami reaksi substitusi menghasilkan alcohol.3. Reaksi Grignard (R-MgX)4. Reduksi dari Senyawa Karbonil

Sintesis Alkohol dari Alkena1. Hidrasi Alkena

Adisi air pada ikatan rangkap alkena dengan katalis asam. Metode pembuatan alkohol dengan berat molekul rendah (kegunaan utama

pada proses industri skala besar). Katalis asam yg paling sering digunakan: asam sulfat & asam fosfat.

Page 2: TUGAS KIMIA ORGANIK

Reaksi bersifat regioselektif. Sesuai hukum Markovnikov: reaksi tidak menghasilkan alkohol primer,

kecuali kasus khusus pada hidrasi etena.2. Reaksi Oksimerkurasi-Demerkurasi

Reaksi dua tahap yang sangat berguna untuk mensintesis alkohol dari alkena. Tahap 1, oksimerkurasi: air dan merkuri asetat mengadisi ikatan rangkap.Tahap 2, demerkurasi: natrium borohidrida mereduksi gugus asetoksimerkuri dan menggantinya dengan hidrogen

Alkena bereaksi dgn Hg(OAc)2 dalam campuran THF dan air menghasilkan senyawa merkuri(hidroksialkil).

Senyawa merkuri(hidroksialkil) dapat direduksi oleh natrium borohidrida menjadi alkohol.

Persentase hasil reaksi keseluruhan >90% dengan regioselektifitas yang tinggi.3. Reaksi Hidroborasi - Oksidasi

Adisi elemen air pada suatu ikatan rangkap dapat pula dilakukan di laboratorium dengan menggunakan diboran atau THF : BH3.

Adisi air adalah bersifat tidak langsung dan melibatkan dua tahap reaksi. Pertama adalah adisi boran pada ikatan rangkap yang disebut hidroborasi. Kedua adalah oksidasi dan hidrolisis senyawa antara organoboron menghasilkan suatu alkohol dan asam borat.

Reaksi-reaksi Alkohol Atom oksigen dari suatu alkohol mem-polarisasi ikatan C–O dan ikatan O–H dari

alkohol tersebut. Polarisasi ikatan O–H menyebabkan atom hidrogen bermuatan positif parsial, dan

hal ini menjelaskan mengapa alkohol bersifat asam lemah. Polarisasi ikatan C–O menyebabkan atom karbon bermuatan positif parsial. Protonasi juga membuat atom karbon lebih positif (karena –H2O+ lebih bersifat

penarik elektron daripada –OH¯), dan oleh karena itu menjadi lebih reaktif terhadap serangan nukleofilik. Reaksi SN2 menjadi mungkin.

Alkohol sebagai asam Alkohol memiliki keasaman yang mirip dengan air. Alkohol bersifat asam yang lebih kuat dibandingkan dengan alkuna, dan

sangat lebih kuat dibandingkan dengan hidrogen, amonia dan alkana. Keasaman relatif : H2O > ROH > RC ºCH > H2 > NH3 > RH Basa konjugat dari alkohol adalah suatu ion alkoksida. Karena sebagian besar alkohol adalah asam yang lebih lemah dibanding air,

maka ion alkoksida adalah basa yang lebih kuat dibanding ion hidroksida. Kebasaan relatif : R¯ > NH2¯ > H¯ > RC ºC¯ > RO¯ > OH¯

Konversi Alkohol menjadi Alkil halida Pereaksi yang paling sering digunakan adalah hidrogen halida (HCl, HBr, atau

HI), fosfor tribromida (PBr3), dan tionil klorida (SOCl2). Semua reaksi merupakan hasil dari pemutusan ikatan C–O dari alkohol. Konversi Alkohol menjadi Alkil halide

1. Reaksi alkohol dengan hidrogen halida reaksi substitusi menghasilkan suatu alkil halida dan air. Urutan reaktivitas dari hidrogen halida adalah HI > HBr > HCl (HF umumnya

tidak reaktif). Urutan reaktivitas alkohol: 3º > 2º > 1º > metil. Alkohol primer dan sekunder dapat dikonversi menjadi alkil klorida dan alkil

bromida melalui reaksi alkil halida dengan natrium halida dan asam sulfat.

Page 3: TUGAS KIMIA ORGANIK

2 Reaksi alkohol dengan PBr3 Alkohol primer dan sekunder bereaksi dengan fosfor tribromida

menghasilkan alkil bromida. Tidak seperti reaksi dengan HBr, reaksi dengan PBr3 tidak melibatkan

pembentukan karbokation. Biasanya berlangsung tanpa penataan-ulang dari kerangka karbon. Sering menjadi pereaksi terpilih untuk mengubah suatu alkohol menjadi alkil

bromida yang bersesuaian. Reaksi diawali dengan terbentuknya suatu alkil dibromofosfit terprotonasi.

3 Reaksi alkohol dengan SOCl2 Tionil klorida mengubah alkohol primer dan sekunder menjadi alkil klorida

(biasanya tanpa penataan-ulang). Sering ditambahkan suatu amina tersier ke dalam reaksi untuk memacu reaksi

melalui reaksinya dengan HCl. Reaksi diawali dengan terbentuknya suatu alkil klorosulfit. Kemudian suatu ion klorida (hasil reaksi R3N dan HCl) melakukan substitusi

SN2 terhadap suatu gugus pergi yang baik ClSO2¯.4. Reaksi dengan Hidrogen Halida

Langkah 1 : Protonisasi dan kehilangan air.Langkah 2 : Kombinasi dengan Nukleofil.

5. Reaksi dengan Zat Penghalogenasi Lainnya.

6. Reaksi Eliminasi dari AlkoholDihidrasi dari Alkohol: Mekanisme dari reaksi Dehidrasi :a. Protonisasi dan Kehilangan Airb. Hilangnya β-Hidrogen.

7. Esterifikasi dari Alkohol : Asam Karboksilat + Alkohol Ester8. Oksidasi dari Alkohol :

a. Alkohol primer dioksidasiAldehidAsam Karboksilat.b. Alkohol sekunder diosidasiketonc. Alkohol tersier dioksidasi -

Keasaman dan Kebasaan Alkohol1. Keasaman : dengan basa kuat menghasilkan ion alkoksida2. Kebasaan : berupa Alkohol terproton / ion oksonium

ETER Tatanama Eter

1. Eter sederhana sering dinamai dengan nama radikofungsional umum.2. Tuliskan kedua gugus yang terikat pada atom oksigen (sesuai urutan abjad) dan

tambahkan kata eter.3. Nama substitutif IUPAC harus dipakai untuk menamai eter yang rumit dan

senyawa dengan lebih dari satu ikatan eter.

Page 4: TUGAS KIMIA ORGANIK

4. Dalam sistem IUPAC, eter dinamai sebagai alkoksialkana, alkoksialkena, dan alkoksiarena. Gugus RO- merupakan suatu gugus alkoksi.

Sintetis Eter1. Dehidrasi alkohol

Alkohol mengalami dehidrasi membentuk alkena dan eter. Dehidrasi menghasilkan eter berlangsung pada suhu yang lebih rendah

dibanding reaksi dehidrasi membentuk alkena. Dietil eter dibuat secara komersial melalui reaksi dehidrasi etanol. Dietil eter adalah produk utama pada suhu 140ºC, sedangkan etana adalah

produk utama pada suhu 180ºC. Reaksi ini kurang berguna pada alkohol sekunder karena alkena mudah

terbentuk. Pada alkohol tersier sepenuhnya terbentuk alkena. Tidak berguna pada pembuatan eter non- simetrik dari alkohol primer karena

terbentuk campuran produk. 2. Sintesis Williamson

Suatu jalur penting pada preparasi eter non-simetrik adalah suatu reaksi substitusi nukleofilik yang disebut reaksi Williamson.

Merupakan reaksi SN2 dari suatu natrium alkoksida dengan alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat.

Hasil terbaik dicapai jika alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat yang dipakai adalah primer (atau metil).

Jika substrat adalah tersier maka eliminasi sepenuhnya merupakan produk reaksi.

Pada suhu rendah substitusi lebih unggul dibanding dengan eliminasi.3. tert-butil eter dari alkilasi alcohol

Alkohol primer dapat diubah menjadi tert-butil eter dengan melarutkan alkohol tersebut dalam suatu asam kuat seperti asam sulfat dan kemudian ditambahkan isobutilena ke dalam campuran tersebut.

Metode ini sering dipakai untuk “proteksi” gugus hidroksil dari alkohol primer sewaktu reaksi-reaksi lainnya dilakukan terhadap bagian lain dari molekul tersebut. Gugus proteksi tert-butil dapat dihilangkan secara mudah dengan penambahan larutan asam encer.

4. Dimetilsilil eter (Sililasi) Suatu gugus hidroksil juga diproteksi dalam larutan netral atau basa dengan

mengubahnya menjadi suatu gugus trimetilsilil eter, –OSi(CH3)3. Reaksi ini, yang disebut sililasi, dilakukan dengan membiarkan alkohol tersebut

bereaksi dengan klorotrimetilsilana dengan kehadiran suatu amina tersier. Pengubahan suatu alkohol menjadi suatu trimetilsilil eter membuat senyawa

tersebut lebih volatil (mudah menguap). (Mengapa?) Kenaikan volatilitas (sifat mudah menguap) ini menjadikan alkohol (sebagai

bentuk trimetilsilil-nya) lebih memungkinkan untuk menjalani analisis dengan kromatografi gas-cair.

Reaksi-reaksi Eter Dialkil eter bereaksi dengan sedikit pereaksi diluar asam-asam. Eter tahan terhadap serangan nukleofil dan basa. Ketidakkreaktifan dan kemampuan eter men-solvasi kation (dengan mendonorkan

sepasang elektron dari atom oksigen) membuat eter berguna sebagai solven dari banyak reaksi.

Eter mengalami reaksi halogenasi seperti alkana.

Page 5: TUGAS KIMIA ORGANIK

Oksigen dari ikatan eter memberi sifat basa. Eter dapat bereaksi dengan donor proton membentuk garam oksonium. Pemanasan dialkil eter dengan asam-asam sangat kuat (HI, HBr, H2SO4)

menyebabkan eter mengalami reaksi dimana ikatan ikatan karbon – oksigen pecah. Epoksida

Epoksida adalah eter siklik dengan cincin tiga anggota. Dalam tatanama IUPAC, epoksida disebut oksirana. Epoksida paling sederhana memiliki nama umum etilena oksida.

Metode yang paling umum digunakan untuk mensintesa epoksida adalah reaksi dari suatu alkena dengan suatu asam peroksi organik, yaitu suatu proses yang disebut epoksidasi.

Reaksi-reaksi Epoksida Cincin tiga anggota dengan tegangan (strain) yang sangat tinggi dalam molekul

epoksida menyebabkan epoksida lebih reaktif terhadap substitusi nukleofilik dibandingkan dengan eter yang lain.

Katalisis asam membantu pembukaan cincin epoksida dengan menyediakan suatu gugus pergi yang lebih baik (suatu alkohol) pada atom karbon yang mengalami serangan nukleofilik.

Katalisis ini sangat penting terutama jika nukleofilnya adalah suatu nukleofil lemah seperti air atau suatu alkohol:Pembukaan cincin dengan katalis asam dan kaan cincin dengan katalis basa

Eter Mahkota (Crown Ether) Senyawa-senyawa yang disebut eter mahkota (crown ether) adalah juga katalis

transfer fasa (phase-transfer catalyst) dan dapat mengangkut senyawa-senyawa ionik ke dalam fasa organik.

Eter mahkota adalah polimer siklik dari etilena glikol Eter mahkota diberi nama sebagai x-crown-y dimana x adalah jumlah total atom-

atom dalam cincin dan y adalah jumlah atom-atom oksigen. Hubungan antara eter mahkota dan ion yang diangkutnya disebut hubungan tuan rumah – tamu (host – guest).

Eter mahkota bertindak sebagai tuan rumah, dan kation terkoordinasi sebagai tamu.

Jika eter mahkota berkoordinasi dengan suatu kation logam, dengan cara demikian mereka mengubah ion logam menjadi suatu bentuk dengan bagian luar yang bersifat hidrokarbon. Sebagai contoh, senyawa garam seperti KF, KCN, dan CH3CO2K dapat dipindahkan ke dalam pelarut-pelarut aprotik dengan menggunakan sejumlah kecil katalis 18-crown-6.

Dalam fasa organik, anion dari garam-garam tersebut yang relatif tidak tersolvasi dapat melakukan suatu reaksi substitusi nukleofilik terhadap suatu substrat organik.

Eter mahkota juga dapat digunakan sebagai katalis transfer fasa pada bermacam-macam jenis reaksi lainnya.

TRANSPORT ANTIBIOTIKA DAN ETER MAHKOTA Ada beberapa antibiotika yang disebut ionofor (ionophore) secara khusus nonactin

dan valinomycin, yang berkoordinasi dengan kation logam dengan cara yang sama seperti eter mahkota.

Biasanya sel harus mempertahankan suatu gradien antara konsentrasi ion natrium dan kalium di dalam dan di luar dinding sel. Ion kalium dipompa masuk, sedangkan ion natrium dipompa ke luar.

Bagian dalam (interior) membran sel bersifat seperti hidrokarbon, karena terutama terdiri bagian hidrokarbon dari lipid.

Page 6: TUGAS KIMIA ORGANIK

Transport ion natrium dan kalium terhidrasi melewati membran sel berjalan lambat, dan memerlukan pengeluaran energi dari sel. Nonactin mengganggu gradien konsentrasi dari ion-ion tersebut dengan cara berkoordinasi lebih kuat dengan ion kalium daripada dengan ion natrium.

Karena ion kalium terikat di bagian interior dari nonactin, maka kompleks tuan rumah – tamu menjadi bersifat seperti hidrokarbon pada bagian permukaannya dan dapat melewati dengan mudah bagian interior dari membran.

Dengan cara demikian, membran sel menjadi permeabel terhadap ion kalium, dan gradien konsentrasi esensialnya dirusak.

SIFAT FISIK ALKOHOL DAN ETER1. Eter memiliki titik didih yang sebanding dengan hidrokarbon dengan berat molekul

yang sama.2. Titik didih dietil eter (MW = 74) adalah 34,6ºC, dan pentana (MW = 72) adalah 36ºC.3. Alhohol memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan eter atau

hidrokarbon yang sebanding. 4. Titik didih butil alkohol (MW = 74) adalah 117,7ºC.5. Molekul-molekul alkohol dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen,

sementara eter dan hidrokarbon tidak dapat.6. Meskipun demikian, eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa-

senyawa seperti air.7. Eter memiliki kelarutan dalam air yang sebanding dengan alkohol dengan berat

molekul yang sama.8. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan hidrokarbon.9. Dietil eter & 1-butanol memiliki kelarutan yang sama dalam air, sekitar 8 g per 100

mL pada suhu kamar. Sebaliknya, pentana secara nyata tidak larut dalam air. 10. Metanol, etanol, propil alkohol, isopropil alkohol, dan tert-butil alkohol campur

sempurna dengan air.11. Butil alkohol, isobutil alkohol, dan sec-butil alkohol memiliki kelarutan antara 8,3 dan

26,0 g per 100 mL.12. Kelarutan alkohol dalam air menurun secara bertahap sebanding rantai hidrokarbon

yang semakin panjang.13. Alkohol rantai panjang bersifat lebih “mirip alkana” dan oleh karena itu kurang mirip

dengan air.

ALKOHOL DAN ETER PENTING1. Metanol

rumus struktur CH3OH dan adalah alkohol yang paling sederhana. Dahulu sebagian besar metanol dibuat dari distilasi destruktif kayu (pemanasan

kayu pada suhu tinggi tanpa udara) = alkohol kayu (wood alcohol). Sekarang dibuat melalui hidrogenasi katalitik dari karbon monoksida. Metanol sangat beracun. Konsumsi dalam jumlah yg sangat kecil sekalipun

dapat menyebabkan kebutaan; dalam jumlah besar menyebabkan kematian. Keracunan metanol dapat pula terjadi melalui penghirupan uap atau paparan

jangka panjang terhadap kulit.2. Etanol

Merupakan alkohol dari semua minuman beralkohol. Dapat dibuat dari fermentasi gula. Ragi mengandung enzim yang memicu suatu

reaksi berseri yang panjang, dan akhirnya mengubah suatu gula sederhana (C6H12O6) menjadi etanol dan karbon dioksida.

Page 7: TUGAS KIMIA ORGANIK

Etanol sangat murah. digunakan untuk keperluan sains (penelitian) dan industri diracuni atau

di”denaturasi” sehingga tidak layak untuk diminum. Beberapa denaturant dapat digunakan termasuk metanol.

Etanol adalah senyawa yang penting dalam industry, dibuat melalui reaksi hidrasi etena dengan katalis asam.

suatu hipnotik (penidur), menekan aktivitas otak atas meskipun memberi efek ilusi sebagai suatu stimulant.

Etanol juga toksik, tapi kurang toksik dibanding metanol. Pada tikus (rat), dosis letal adalah 13,7 g per kg berat badan. Penyalahgunaan etanol menjadi problem di banyak negara.

3. Etilen glikol (HOCH2CH2OH) berat molekul rendah dan titik didih yang tinggi, serta campur dengan air,s ifat

ini membuat etilen glikol menjadi suatu antibeku (antifreeze) ideal untuk kendaraan.

4. Dietil eter Berupa suatu cairan dengan titik didih rendah dan mudah terbakar. Sebagian besar eter bereaksi lambat dengan oksigen melalui suatu reaksi

radikal(auto-oksidasi) membentuk hidroperoksida dan peroksida (ekplosif). Sering digunakan sebagai pelarut ekstraksi. Dipakai sebagai suatu anestetik (pembius) pada pembedahan.

5. Isopropil alcohol6. Gliserol

TIOL dan FENOL Tiol : Suatu tiol (RSH) adalah analog belerang dari suatu alcohol

Pembuatan Tiol : Haloalkana + ֿSHalkanatiol Senyawa yang memiliki suatu gugus hiroksil, yang terikat langsung pada cincin

benzena disebut fenol. Gugusan hidroksil terikat pada karbon tetrahedral, dan fenol terikat pada sp2 hibrida. Fenol

Struktur Fenol Fenol adalah senyawa yang memiliki sebuah gugus hidroksil yang terikat langsung

pada cincin benzena. Jadi fenol adalah nama spesifik untuk hidroksibenzena dan merupakan nama umum

untuk kelompok senyawa yang diturunkan hidroksi benzena.

Page 8: TUGAS KIMIA ORGANIK

Senyawa-senyawa yang memiliki sebuah gugus hidroksil yang terikat pada cincin benzenoid polisiklik adalah mirip dengan fenol secara kimiawi, tetapi dinamakan naftol dan fenantrol.

Tatanama Fenol Fenol : sistem o, m dan p

Senyawa metilfenol umumnya disebut kresol Senyawa benzenadiol memiliki nama umum: 1,2-Benzenadiol(katekol); 1,3-

Benzenadiol(resorsinol); 1,4-Benzenadiol(hidrokuinon) Fenol yang terdapat di alam

Fenol dan senyawa sejenisnya tersebar meluas di alam. Tirosina adalah asam amino yang terdapat dalam protein. Metil salisilat didapatkan dalam wintergreen oil (tumbuhan). Eugenol didapatkan dalam minyak cengkeh. Timol didapatkan dalam thyme (tumbuhan). Urushiol adalah blistering agent (vesicant) dalam ivy (tumbuhan) beracun. Estradiol adalah hormon seks pada wanita. Tetrasiklin adalah antibiotika penting.

Sifat Fisik Fenol Adanya gugus hidroksil dalam fenol berarti fenol adalah seperti alkohol yang dapat

membentuk ikatan hidrogen intermolekular yang kuat. Ikatan hidrogen ini menyebabkan fenol berasosiasi sehingga memiliki titik didih

yang lebih tinggi dibanding hidrokarbon dengan berat molekul yang sama. Fenol (bp, 182ºC) memiliki titik didih 70ºC lebih tinggi dibanding toluena (bp,

106ºC), meskipun berat molekulnya hampir sama. Kemampuan membentuk ikatan hidrogen yang kuat dengan air memberi fenol

kelarutan yang sedang dalam air. Sintesis Fenol

1. Sintesis Laboratoris Sintesis fenol secara laboratoris yang paling penting adalah hidrolisis garam

arenadiazonium. Kondisi untuk tahap diazotasi dan hidrolisis bersifat mild. Gugus lain yang ada dalam molekul tidak berubah.

2. Sintesis Industrial Fenol merupakan bahan kimia industri yang sangat penting, sebagai material

awal untuk sejumlah besar produk komersial mulai dari aspirin sampai plastik. Hidrolisis Klorobenzena (Proses Dow) Fusi Alkali dari Natrium Benzenasulfonat Dari Kumena Hidroperoksida

Reaksi Fenol sebagai Asam Meskipun fenol secara struktural mirip dengan alkohol tapi fenol merupakan asam

yang lebih kuat. Harga pKa kebanyakan alkohol adalah 18, sedangkan pKa fenol lebih kecil dari

11. Bandingkan sikloheksanol dan fenol

Page 9: TUGAS KIMIA ORGANIK

Meskipun fenol bersifat asam lemah bila dibanding dengan asam karboksilat misal asam asetat (pKa = 4,74), namun fenol lebih asam daripada sikloheksanol.

Cincin benzena bertindak sebagai gugus penarik elektron sehingga atom O dari gugus – OH bermuatan positif dan proton mudah dilepaskan.

Membedakan dan memisahkan fenol dari alkohol dan asam karboksilat: Fenol larut dalam larutan NaOH, sedangkan alkohol dengan enam atom karbon atau lebih tidak larut. Sebagian besar fenol tidak larut dalam larutan Na2HCO3, tapi asam karboksilat larut.

Reaksi Gugus O–H dari Fenol Fenol bereaksi dengan anhidrida karboksilat dan klorida asam membentuk ester. Reaksi ini serupa dengan reaksi dari alkohol.

Fenol dalam Sintesis Williamson Fenol dapat diubah menjadi eter melalui sintesis Williamson. Karena fenol lebih asam dibanding alkohol, maka fenol diubah menjadi natrium

fenoksida dengan memakai NaOH (logam Na dipakai untuk mengubah alkohol menjadi ion alkoksida).

Pemutusan Alkil Aril Eter Jika dialkil eter dipanaskan dengan HBr atau HI berlebih, maka terjadi pemutusan

eter dan dihasilkan alkil halida dari kedua gugus alkil. Jika alkil aril eter bereaksi dengan asam kuat seperti HI dan HBr akan

menghasilkan suatu alkil halida dan fenol. Pemutusan Alkil Aril Eter

Jika dialkil eter dipanaskan dengan HBr atau HI berlebih, maka terjadi pemutusan eter dan dihasilkan alkil halida dari kedua gugus alkil.

Jika alkil aril eter bereaksi dengan asam kuat seperti HI dan HBr akan menghasilkan suatu alkil halida dan fenol.

Fenol tidak akan bereaksi lebih lanjut untuk menghasilkan aril halida karena ikatan karbon – oksigen sangat kuat dan karena kation fenil tidak mudah terbentuk.

Reaksi Cincin Benzena dari Fenol Brominasi Nitrasi:

1. Hasil relatif rendah karena oksidasi cincin.2. Dihasilkan campuran o- dan p-nitrofenol.3. Isomer orto dan para dipisahkan dengan distilasi uap air. o-Nitrofenol lebih

mudah menguap karena ikatan hidrogennya adalah intramolekular.4. p-Nitrofenol lebih sukar menguap karena memiliki ikatan hidrogen

intermolekular yang menyebabkan asosiasi antar molekulnya.5. o-Nitrofenol terdistilasi bersama uap air, sedangkan p-nitrofenol tertinggal

dalam labu distilasi. Sulfonasi Reaksi Kolbe: Natrium fenoksida mengabsorpsi CO2 dan dipanaskan pada 125ºC

di bawah tekanan beberapa atmosfer CO2. Penataan-ulang Claisen: Pemanasan alil fenil eter sampai 200ºC menyebabkan suatu

reaksi intermolekuler yang dinamakan penataan-ulang Claisen. Produk yang dihasilkan adalah o-alilfenol.

Kuinon (Quinon): Oksidasi hidrokuinon (1,4-benzenadiol) menghasilkan suatu senyawa yang dikenal sebagai p-benzokuinon. Vitamin K1, yang berperan pada pembekuan darah, mengandung struktur 1,4-naftokuinon.

ASAM KARBOKSILAT

Page 10: TUGAS KIMIA ORGANIK

Asam Karboksilat : gugus karboksil (karbonil dan hidroksil) Struktur dan Ikatan : Atom C : sp2 hibrida, O : 2 psg elekt. sunyi Sifat-sifat Fisik : Asam Karboksilat : gugusan –OH, ikatan hidrogen

Tatanama Asam Karboksilat : IUPAC : asal alkana –ana >>> asam….-anoat

Asam Karboksilat Penting- Asam Asetat (CH3CO2H)- Asam Oksalat (HO2C – CO2H)- Asam tartrat

Pembuatan Asam Karboksilat1. Pembuatan Asam Karboksilat2. Oksidasi Alkohol Primer dan Aldehid 3. Oksidasi Alkena4. Oksidasi Senyawa Alkil Aromatik5. Reaksi Grignard

Page 11: TUGAS KIMIA ORGANIK

Keasaman dari Asam Karboksilat

1. Resonansi dan Kekuatan Asam

2. Efek Induksi dan Kekuatan Asam

3. Garam dari Asam Karboksilat Asam benzoatnatrium benzoatAsam asetat + natrium bikarbonat asam bikarbonat (asam lemah)Asam asetat + amonim amonium asetat ( garam )

4. Larutan Dapar : Penambahan H+ dan OH- ke dalam larutan dari CH3CO2H

Reaksi Asam Karboksilat1. Reduksi: Asam alkanoation alkoksida1-alkanol2. Esterifikasi: Alkohol + Asam KarboksilatEster + H2O

APLIKASI DALAM DUNIA FARMASI Alkohol : Sebagai pelarut obat-obatan yang merupakan senyawa organic biasanya

digunakan etanol. Etanol 60-80% berkhasiat sebagai bakterisida kuat dan cepat terhadap bakteri-

bakteri. Penggunaannya digosokkan pada kulit. Alkohol penggosok digunakan sebagai rubefacient pada pemakaian luar dan

gosokan untuk menghilangkan rasa sakit pada pasien yang terbaring lama. ( etanol 70% b/v).

Alkohol seebagai pembersih kulit sebelum injeksi. Alkohol digunakan dalam ekstraksi zat yang digumakan dalam kosmetika

(parfum). Asetanilida yang berkhasiat sebagai antipiretik atau penurun panas, merupakan

hasil dari pembuatan senyawa aniline dan asam asetat anhidrida.

Page 12: TUGAS KIMIA ORGANIK

Paracetamol (p-hidroksi asetanilida) yang berkhasiat sebagai antipiretik atau penuruhn panas merupakan hasil dari pembuatan antara senyawa p-hidroksi aniline dengan asam asetat anhidrida.

Fenasetina (p-etosi asetanilida) merupakan hasil dari pembuatan antara p-etoksi aniline dengan asam asetat anhidrida.

Asam pikrat (2.4.6-trinitrofenol) yang berkhasiat sebagai pembasmi hama merupakan senyawa turunan fenol.

Kresol merupakan turunan fenol yang berkhasiat sebagai pembasmi hama. Timol (5-metil-2-isopropilfenol) yang berkhasiat sebagai obat batuk merupakan

hasil pembuatan dari m-kresol dengan propena. Resorsinol (m-dihidroksibenzena) merupakan turunan fenol divalen yang

berkhasiat sebagai antiseptic. Heksil resorsinol yang merupakan turunan fenol berkhasiat sebagai obay cacing. Hidrokinon (p-dihidroksibenzena) merupakan turunan fenol divalent. Pirokatekol (o-dihidroksibenzena) merupakan turunan fenol divalent. Pirogalol (1,2,3-trihidroksibenzena) merupakan turunan fenol trivalent. Asam benzoate sebagai pengawet dalam sediaan farmasi merupakan suatu asam

karboksilat aromatic. Asam antranilat (asam o-aminobenzoat) turunan asam karboksilat aromatic. Asam salisilat (asam 0-hidroksi benzoate) merupakan turunan asama karboksilat

aromatic melalui oksidasi 0-kresol. Asetosal merupakan senyawa turunan asam salisilat yang digunakan untuk anti

koagulan ( mengencerkan darah). Diperoleh melalui pembuatan dari asam salisilat dan asam asetat anhidrida.

Vitamin E ( alfa-tokoferol) sebagai antioksidan dan penyubur merupakan golongan piran yang merupakakn turunan eter.

Asam nikotinat/niasina sebagai anti pellagra dan vasodilator merupakan golongan piridina.

Isosianida / INH sebagai obat TBC adalah golongan Piridina

TUGAS KIMIA ORGANIKRINGKASAN MATERI

ALKOHOL, FENOL, TIOL, ETER dan ASAM KARBOKSILAT

Page 13: TUGAS KIMIA ORGANIK

Disusun oleh :NUNIK UTARI NURWULANDARI

3311111101FARMASI C

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANICIMAHI

2012