Tugas Kesling Dr Putu

download Tugas Kesling Dr Putu

of 13

description

mmmmm

Transcript of Tugas Kesling Dr Putu

PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN PADA PUSKESMAS ARUT SELATAN KOTAWARINGIN KALIMANTAN TENGAHAulia Ulva Ramdhani AM, S.Ked

A. Gambaran Umum Puskesmas Arut SelatanPeta Wilayah Kerja Puskesmas Arut SelatanWilayah kerja Puskesmas Arut Selatan berbatasan dengan :Utara : Kecamatan Arut UtaraTimur : Puskesmas PalingkauBarat : Puskesmas MendawaiSelatan : Puskesmas Madurejo Luas Wilayah _ 487,5 Km terdiri dari 25 % daratan dan 75 % Rawa Kependudukan Jumlah penduduk tahun 2012: 10799 jiwa laki laki 5293 jiwa dan wanita 5506 jiwa. Persebaran penduduk didaerah perkotaan 8423 jiwa di pedesaan 2376 jiwaKepadatan penduduk per Km 22 jiwa

Gambar 1. Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Arut Selatan(Sumber : Data Sekunder tahun 2012)

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Arut Selatan(Sumber : Data Sekunder tahun 2012)

B. Upaya Kesehatan LingkunganUsaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara umum dan secara khusus oleh ahli rekayasa lingkungan. Upaya Kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Lingkungan sehat mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.Tujuan program: mewujudkan mutu lingkungan hidup yanglebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatankewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasankesehatan.Program Kesehatan Lingkungan, antara lain :1. Penyediaan sarana air bersih a. Kualitas, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER /IV/2010 1) Persyaratan fisik: ditinjau dari segi kesehatan dan estetika 2) Persyaratan kimia: tidak mengandung zat yang membahayakan kesehatan manusia atau makhluk hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, fungsi industri dan tidak menimbulkankerusakan pada instalasi SPAM sendiri. 3) Persyaratan bakteriologis: ditentukan jumlah batasan untuk bakteri coli dan bakteri lainnya. 4) Radioaktifb. Kuantitas, Penyediaan air minum harus dapat memenuhi setiap segi kehidupan masyarakat dan tersedia dalam jumlah yang cukupc. KontinuitasPenyediaan air bersih disalurkan secara terus menerus maupun untuk jam-jam tertentu.d. Kehandalan sistem penyediaan air minum (reability)e. Kemudahan harga dan tempat.

1. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan a. Pengawasan Institusi PendidikanKondisi kesehatan lingkungan pada sekolah dititikberatkan pada aspek hygiene, sarana sanitasi di sekolah yang erat kaitannya dengan kondisi fisik bangunan sekolah. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di sekolah adalah :1) Pengendalian faktor risiko lingkungan di sekolah2) Pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah dan Pondok Pesantren3) Sosialisasi dan advokasi Kepmenkes 1429/2006 tentang pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Sekolah4) Penilaian lomba sekolah sehatPada kenyataannya pemeliharaan fisik bangunan sekolah dan pondok pesantren merupakan permasalahan yang dihadapi hampir seluruh Kabupaten/Kota yang mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan lingkungan di sekolah, sehingga perlunya kebijakan dan dukungan dana dari pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemeliharaan fisik bangunan sekolah. Meningkatkan kerjasama dengan Departemen Agama, dalam menciptakan pesantren sehat melalui penyusunan pedoman pesantren sehat dan lomba pesantren sehat, serta meningkatkan pemberdayaan Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) melalui pelatihan-pelatihan.b. Rumah SehatKegiatan yang dilakukan: menyusun persyaratan kualitas udara di dalam rumah serta menyusun petunjuk pelaksanaan monitoring kualitas udara di dalam rumah.c. Pengawasan Tempat-tempat UmumPengawasan tempat-tempat umum perlu dilakukan karena tempat berkumpulnya manusia, yang bisa menjadi sumber penularan berbagai penyakit. Aspek yang dinilai antara lain :1) Kondisi bangunan meliputi langit-langit, dinding, lantai, ventilasi, pencahayaan, dll2) Sarana sanitasi meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, sarana pembuagan air limbah, dan sarana pembuangan sampah3) Tempat-tempat Umum yang diperiksa oleh Petugas sanitarian yang ada di Puskesmas maupun di Dinas Kabupaten / Kota antara lain : salon, hotel, pasar, terminal, bioskop, kolam renang/ pemandian umum, sarana pelayanan kesehatan, tempat rekreasi, dan tempat umum lainnya.1. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan (4,5)Faktor risiko lingkungan dan perilaku masyarakat merupakan satu kesatuan yang memiliki hubungan timbal balik yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. Kualitas lingkungan pada rencana kegiatan pembangunan perlu dikaji secara cermat dan mendalam, sehingga potensi besarnya risiko terhadap kesehatan dapat ditanggulangi. a. AMDAL / ADKLKajian aspek kesehatan masyarakat perlu dikaji secara cermat dan mendalam, dengan metode pendekatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) dan metode epidemiologi. b. Pengendalian Pencemaran UdaraSaat ini penurunan kualitas udara terutama di kota-kota besar telah menjadi masalah yang membutuhkan penanganan serius mengingat sudah pada tingkat yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Penurunan kualitas udara terjadi karena emisi yang masuk ke udara ambien melebihi daya dukung lingkungan. Lingkungan tidak mampu menetralisir pencemaran yang terjadi.Pemantauan berbagai parameter kualitas udara ambien di kota-kota besar seperti debu (partikulat), sulfur dioksida (SO2), oksida nitrogen (NOx), dan karbon monoksida (CO) hasilnya cukup memprihatinkan. Salah satu upaya Pemerintah mengatasi meningkatnya pencemaran udara dari sumber bergerak adalah menghapus bensin bertimbal (Pb) sejak Juli 2006. Harapannya konsentrasi Pb di udara ambien akan turun.Isu pencemaran udara selama hampir lebih dari dua dekade serta banyaknya upaya-upaya yang dilakukan untuk mengendalikan pencemaran udara dalam skala lokal, nasional, maupun internasional, telah memunculkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya udara bersih bagi kehidupan. Direktorat Penyehatan Lingkungan telah melakukan sosialisasi UAQI kepada beberapa daerah dalam rangka pengendalian dampak pencemaran udara.

C. Pelaksanaan dan Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan 1.Pelaksanaan Program

Program Kesehatan Lingkungan yang telah berjalan selama ini di Puskesmas Arut Selatan pada tahun 2012 adalah :a. Pengawasan Depot Air Minum ( DAM )Pengawasan Depot Air Minum dilaksanakan setiap tiga (3) bulan sekali. Kegiatannya meliputi inspeksi sanitasi DAM dan pengambilan sampel air minum yang kemudian dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Parameter yang diuji meliputi parameter fisik, kimia dan bakteriologi. Jumlah Depot Air Minum yang berada di wilayah Puskesmas Arut Selatan ada 6 . Sejauh ini hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 6 DAM tersebut sesuai standar yang ada yaitu Permenkes RI No. 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang Tata laksana pengawasan kualitas air minum.b. Pemantauan Tempat Pembuangan Sampah ( TPS )Jumlah tempat pembuangan sampah/TPS di wilayah Puskesmas Arut Selatan ada 19 TPS. Kegiatannya meliputi inspeksi sanitasi TPS dengan menggunakan kuisioner, yang diperiksa antara lain desain konstruksi, letak lokasi terhadap pemukiman, kondisi penggunaan TPS, pencemaran terhadap lingkungan, dan kepadatan lalat. Dari 19 TPS yang ada kondisinya dalam keadaan sedang dan baik.c.Pemantauan TP2 PestisidaKegiatan yang dilakukan yaitu inspeksi sanitasi TP2 Pestisida dengan menggunakan kuisioner. Jumlah TP2 Pesisida yang ada yaitu 1.d. Sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU)Tempat-tempat umum antara lain meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan, Hotel, sarana hiburan/rekreasi ( kolam renang, salon, pasar dan lain-lain ), sarana ibadah dan perkantoran. Jumlah TTU yang ada di wilayah Puskesmas Arut Selatan ada 105. Kegiatan yang dilakukan meliputi pandataan dan inspeksi sanitasi TTU dengan menggunakan kuisioner.e. Hygiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)Tempat Pengolahan Makanan yang ada antara lain jasa boga/katering, rumah makan/restoran, kantin, makanan jajanan dan industri rumah tangga pangan/IRTP. Kegiatan yang dilakukan yaitu pendataan dan inspeksi sanitasi TPM (dengan menggunakan kuisioner). Jumlah TPM yang ada di wilayah Puskesmas Arut Selatan sebanyak 79.f. Inspeksi Sanitasi SekolahJumlah sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Arut Selatan sebanyak 28 sekolah. Kegiatan yang dilakukan adalah Pemeriksaan kesehatan lingkungan sekolah dan pembinaan sekolah sehat.

g. Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Jamban Jumlah sasaran yang ada sebanyak 2929 KK. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kualitas perumahan dan jamban, serta melakukan pembinaan dengan cara pembagian Leaflet rumah sehat dan penyuluhan.h. Penyehatan Sarana Air Bersih (SAB)Jumlah sarana air bersih yang ada di wilayah Puskesmas Arut Selatan 555 buah yang meliputi sumur gali : 515 buah, SPT : 40 buah, dan PDAM : 1 buah. Kegiatan yang dilakukan antara lain inspeksi sanitasi sarana air bersih dengan menggunakan kuesioner, pengambilan/pemeriksaan sampel air serta dilakukan pembinaan.i. Pengiriman Sampah MedisBerhubung incenerator yang ada di Puskesmas Arut Selatan rusak jadi untuk pembakaran sampah medis dilakukan di incenerator Rumah Sakit. Karena itu setiap 6 bulan sekali dilakukan pengiriman sampah medis ke Rumah Sakit. Adapun ruangan yang menghasilkan sampah medis adalah ruang KIA, gigi, laboratorium, gizi, IGD, dan poli umum.j. Klinik SanitasiKlinik Sanitasi diperuntukkan bagi penyakit yang ada hubungannya dengan kesehatan lingkungan antara lain diare, ISPA, scabies/penyakit kulit, cacingan, malaria, DBD, chikungunya, hepatitis, dan TB.

2.Pencapaain Program

Berdasarkan data yang kami dapatkan bahwa capaian Hasil program Kerja bagian Kesehatan Lungkungan pada Puskesmas Arut Selatan yaitu 108,91%. Table diatas tidak memberikan penjelasan yang lebih tentang berapa pencapaian tiap program khusus untuk upaya kesehatan lingkungan.Kami juga tidak mendapatkan Standar Pelayanan Minimal untuk Program Upaya Kesehatan Lingkungan berdasarkan profil Puskesmas Arut Selatan.

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Program Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas Arut SelatanInspeksi sanitasi depo air minum Penyelidikan epidemiologi ketika ada kasus Demam berdarah disertai dengan punyuluhan PHBS dan pemberian bubuk Abate

Inspeksi Tempat-tempat Umum

DAFTAR PUSTAKA

1. Slamet, JS. Kesehatan lingkungan. Gadjah Mada University Press, 20091. http://puskesmasarsel.com/p/program-kesehatan-lingkungan.html1. http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/JUKREN_FINAL_SESUAI_PMK_JUKSUN_2014%20Pembahasan_Itjen_tanpa_warermark.pdf