Tugas Hygiene and Sanitaize

24
TUGAS HYGIENE AND SANITAIZE PENGOLAHAN SAMPAH adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat. Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

description

tugass

Transcript of Tugas Hygiene and Sanitaize

Page 1: Tugas Hygiene and Sanitaize

TUGAS HYGIENE AND SANITAIZE

PENGOLAHAN SAMPAH

adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, atau pembuangan

dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang

dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya

terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan

untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat,

cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing

jenis zat.

Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara

berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,

berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah

yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area

komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe

zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Page 2: Tugas Hygiene and Sanitaize

Metode Pembuangan

Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii.

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk

membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini

biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau

lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola

dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah.

Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik

akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, di antaranya angin berbau sampah,

menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain

dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di

Bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Page 3: Tugas Hygiene and Sanitaize

Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.

Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode

pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah

biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk

tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem

pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang

terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara

pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

Metode Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan

kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah

mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan

yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode-metode baru dari daur ulang

terus ditemukan dan akan dijelaskan di bawah.

Pengolahan kembali secara fisik

Page 4: Tugas Hygiene and Sanitaize

Baja dibuang, dan kelengkapan dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European

Waste Management (Eropa).

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan

menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang

dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang

sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari

sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja

makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah,

dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa didaur ulang.

Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena

bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.

Pengolahan biologis

Pengkomposan.

Material sampah ((organik)), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah

dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah

pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas

methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Page 5: Tugas Hygiene and Sanitaize

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green

Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, di mana sampah organik rumah

tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus

untuk dikomposkan.

Pemulihan energi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment di

Jerman, 2007

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara

menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya

menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi

mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai

menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari

turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang

berhubungan, ketika sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin

oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa

dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair.

Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi

produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon

Page 6: Tugas Hygiene and Sanitaize

aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk

mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon

monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan

uap.

Metode penghindaran dan pengurangan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minimalisasi sampah

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat

sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode

pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang

yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali

(seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk

menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan mendesain

produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh,

pengurangan bobot kaleng minuman).

Konsep pengelolaan sampah

Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam

penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum,

multikonsep yang digunakan adalah:

Page 7: Tugas Hygiene and Sanitaize

Diagram dari hirarki limbah.

Hierarki Sampah - hierarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,

menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi

pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah.

Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi

minimalisasi sampah. Tujuan limbah hierarki adalah untuk mengambil

keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan

jumlah minimum limbah.

Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah/Extended Producer

Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk

mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk

mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke

dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang

dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan

kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor

dan/atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka

berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.

prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana

pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan

dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah

untuk membayar sesuai dari pembuangan

Pendidikan dan Kesadaran

Page 8: Tugas Hygiene and Sanitaize

Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin

penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires

merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah

terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya

alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun,

penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi

dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya

hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan

warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan

Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program

pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas

pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB

Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

1. Longsor tumpukan sampah

2. Sumber penyakit

3. Pencemaran lingkungan

4. Menyebabkan banjir

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R:

Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu

yang masih memungkinkan untuk dipakai [penggunaan kembali botol-botol

bekas].

Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat

menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.

Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah

menjadi barang yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi

kompos].

Page 9: Tugas Hygiene and Sanitaize

SAMPAH DIBEDAKAN MENJADI DUA :

SAMPAH ORGANIK

A. Pengertian sampah organik

Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan

dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola

Page 10: Tugas Hygiene and Sanitaize

dengan prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami

pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau

(sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan

organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain

yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah

pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif

seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah

ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi

secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

B. Jenis-jenis sampah organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.

[6]

Sampah organik sendiri dibagi menjadi : 

• Sampah organik basah.

Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang

cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

• Sampah organik kering.

Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain

yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu

atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

C. Dampak sampah organic 

a. Dampak terhadap Kesehatan

Page 11: Tugas Hygiene and Sanitaize

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari

sampah dengan  pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam

berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang

pengelolaan sampahnya kurang memadai.

• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah

suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya

masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa

makanan/sampah.

• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal

akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal

dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan

akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari

air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan

lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan

gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam

konsentrasi tinggi dapat meledak.

D. PRINSIP PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK 

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.Prinsip-

prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

• Mengurangi 

Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin

banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

Page 12: Tugas Hygiene and Sanitaize

• Menggunakan kembali 

Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian

barang-barang yang sekali pakai, buang 

• Mendaur ulang 

Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak

semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan

industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

• Mengganti 

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa

dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

E. CARA MENGOLAH SAMPAH ORGANIK 

Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku

lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang

digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan

secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut. 

Pengomposan Menggunakan Drum Plastik

Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah

sampah rumah tangga.

Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan

1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas

minimum 100 kg.

2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).

3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan

berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).

Cara Membuat

1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.

Page 13: Tugas Hygiene and Sanitaize

2. Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur

rata.

3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung

masukkan ke dalam drum plastik.

4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.

5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan

secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.

Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)

Bahan

1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja

yang dapat difermentasi (20 bagian).

2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian).

3. Dedak 1 bagian.

4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).

5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).

Cara Membuat

1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan

dedak dan kompos yang sudah jadi.

2. Larutkan Dectro ke dalam air.

3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai

kadar airnya mencapai 45-50%.

4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian

30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.

5. Pertahankan temperatur 40-600 C.

6. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan

sebagai pupuk organik.

SAMPAH ANORGANIK

A. PENGERTIAN SAMPAH ANORGANIK

Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara

biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah

Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,

Page 14: Tugas Hygiene and Sanitaize

atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik

dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh

alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.

Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas

plastik, dan kaleng.

B. JENIS-JENIS SAMPAH ANORGANIK

Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari

logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng

bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.

Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau

dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya

sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-

batuan untuk mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan

gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang

bila dihaluskan (dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.

C. DAMPAK SAMPAH ANORGANIK

a.Gangguan Kesehatan

>Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong

enularan infeksi;

>Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

>Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak

indah untuk dipandang mata;

d. Terhambatnya pembangunan negara

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau

wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak

nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya

jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

Page 15: Tugas Hygiene and Sanitaize

D. CARA MENGOLAH SAMPAH ANORGANIK 

Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah

ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa

dimanfaatkan:

• Sampah kertas

Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah

lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak,

minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan

pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis

kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah

kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang

bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri

yang membuat karya seni yang menghasilkan.

• Sampah kaleng

Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-

hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh

waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang

tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam

gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus

hidupnya tidak akan pernah berakhir.

Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk

membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan

dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.

Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah

makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke

arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat

harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering,

kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang

mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan

Page 16: Tugas Hygiene and Sanitaize

ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat

sampah atau pot.

• Sampah botol

Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur

ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol

baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus

sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal

karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga

memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.

• Sampah plastik

Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik

seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.

• Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)

Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa

menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang

memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.

• Sampah kain

Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan.

Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada

yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga

dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan

lainnya.

Page 17: Tugas Hygiene and Sanitaize

CARA PENANGAN SAMPAHCARA STRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WARGA

Page 18: Tugas Hygiene and Sanitaize

STRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI KOMPOS

SKEMA PENGOLAHAN SAMPAH

Page 19: Tugas Hygiene and Sanitaize