Hygiene mulut

31
HYGIENE MULUT

Transcript of Hygiene mulut

Page 1: Hygiene mulut

HYGIENE MULUT

Page 2: Hygiene mulut

RONGGA MULUT Rongga mulut merupakan saluran pertama

yang dilalui makanan. Di dalam rongga mulut terjadi proses pemecahan atau penguraian

makanan pertama kali dalam sistem pencernaan.

Page 3: Hygiene mulut
Page 4: Hygiene mulut
Page 5: Hygiene mulut

Masalah Mulut

Karies Gigi

Penyakit

Periodontal

Page 6: Hygiene mulut

Karies Gigi

Page 7: Hygiene mulut
Page 8: Hygiene mulut
Page 9: Hygiene mulut
Page 10: Hygiene mulut

Periodontal

penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi, gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar.

Gusi berdarah

bengkak pada jaringan yang

mengalami peradangan

garis gusi yang menyusut dengan

pembentukan celah atau kantong antara

gigi dan gusi

kehilangan gigi tiba-tiba

Page 11: Hygiene mulut
Page 12: Hygiene mulut

Halitosis

Dengan kondisi gigi dan gusi kurang bersih, sariawan, infeksi atau luka pada mulut, mengkonsumsi bawang putih dan bawang merah, merokok, alkohol, dan gigi palsu yang tidak terawat

Macam Penyakit Periodontal

Page 13: Hygiene mulut

Keilosis merupakan gangguan seperti bibir retak, terutama sudut mulut. Dikarenakan efisiensi riboflavin atau vitamin B2, napas mulut,dan salivasi berlebihan dapat menyebabkan keilosis.

Keilosis Macam Penyakit Periodontal

Page 14: Hygiene mulut

Glositis adalah peradangan lidah karena infeksi atau cedera

glositis

Macam Penyakit Periodontal

Page 15: Hygiene mulut

Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi seperti tembakau, defisiensi vitamin, infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur, juga karena penggunaan obat kemoterapi

stomatotitis

Macam Penyakit Periodontal

Page 16: Hygiene mulut

Gingivitis adalah peradangan gusi, biasanya karena hygiene mulut yang buruk atau terjadi tanda leukemia, defisiensi vitamin, atau diabetes mellitus. Malignasi mulut terlihat sebagai gumpalan di dalam atau sekitar mulut. Tempat yang paling umum adalah di dasar lidah.

gingivitis

Macam Penyakit Periodontal

Page 17: Hygiene mulut
Page 18: Hygiene mulut

Isu keperawatan mulut

Page 19: Hygiene mulut

Hygiene mulut yang baik termasuk kebersihan, kenyamanan, dan kelembaban struktur mulut. Perawatan mulut harus diberikan secara teratur dan setiap hari. Frekuensi tindakan hygiene bergantung pada kondisi rongga mulut klien. Hygiene bisa berupa gosok gigi, flossing, dan irigasi juga menghidari makanan yang meningkatkan pembentukan plak dan kerusakan gigi dan meningkatkan struktur periodontal.

Page 20: Hygiene mulut

Gosok gigiSikat gigi yang tepat harus memiliki pegangan yang lurus, dan bulunya harus cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Pada lansia dengan penurunan kecekatan dan pegangan membutuhkan pegangan sikat gigi yang lebih lebar yang memberikan kemudahan pegangan. Bulu halus yang bundar menstimulasi gusi tanpa menyebabkan abrasi atau pendarahan. Semua permukaan gigi dalam, luar dan pengunyah harus disikat dan dibilas dengan teliti.

Page 21: Hygiene mulut

Demontrasi gosok gigi

Page 22: Hygiene mulut

Diet

Untuk mencegah kerusakan gigi, klien harus mengubah kebiasaan makan, mengurangi asupan karbohidrat, terutama makanan manis saat makan. Makanan manis atau yang mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi. Setelah makan makanan yang manis, klien harus menggosok gigi dalam waktu 30 menit untuk mengurangi aksi plak. Memakan buah yang mengandung asam juga bisa mengurangi plak. Kualitas keasaman makanan mengeliminasi bakteri yang memebentuk pada gigi. Diet seimbang yang baik meningkatkan integritas jaringan mulut.

Page 23: Hygiene mulut

Hygiene mulut khususKlien tidak

sadar

Klien berisiko stomatitis

Klien diabetes

Klien infeksi mulut

Klien ini lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur pada mukosa yang tebal karena mereka tidak mampu untuk makan dan minum, sering bernapas dengan mulut, dan sering kali memperoleh terapi oksigen.

Klien harus membilas mulutnya sebelum dan sesudah makan menggunakan larutan garam setengah sampai satu sendok teh atau baking soda sampai 1 pt air. untuk mengangkat mucus yang tebal harus menggunakan 1 bagian hydrogen peroksida sampai empat bagian normal garam.

Antibiotic topical cair digunakan pada permukaan mukosa dengan spon yang lembut atau dengan membantu klien membilas rongga mulut dengan medikasi

Klien harus diajarkan untuk mengikuti jadwal pembersihan yang sedikit kaku. Perawat mungkin perlu embantu klien diabetes karena mereka mempunyai kejadian yang meningkatkan risiko penyakit periodontal.

Page 24: Hygiene mulut

Penggunaan Fluoride

Rozier dan Beck (1991) melaporkan ringkasan studi epidemologi yang menunjukan bahwa pemberian fluor pada air minum telah berperan dalam penurunan karies gigi.

Page 25: Hygiene mulut

Flossing

Flossing melibatkan insersi floss gigi yang berlilin atau tidak berlilin diantara semua permukaan gigi, satu persatu. Gerakan menggergaji digunakan untuk menarik serat halus diantara gigi mengangkat plak dan tartar dari email gigi. Untuk mencegah pendarahan, klien yang menerima kemoterapi atau radiasi harus menggunakan serat halus yang tidak berlilin dan menghindari flossing yang kuat dekat dengan garis gusi.

Page 26: Hygiene mulut

Video flossing

Page 27: Hygiene mulut

Perawatan Gigi Palsu

Gigi palsu merupakan milik pribadi klien dan harus ditangani dengan hati-hati karena mudah patah. Gigi palsu harus dilepas sebelum tidur untuk memberi istirahat pada gusi dan mencegah bakteri tumbuh dan mukosa meradang. Untuk mencegah gigi palsu melengkung, maka harus disimpan di air apabila tidak dipakai. Perawat selalu menyimpan gigi palsu di cangkir tertutup, diberi label selama perendaman ataupun ketika gigi palsu sedang tidak dipakai. Klien harus dilarang membungkus gigi palsu dengan tisu wajah atau tisu toilet atau menempatkan pada baki makan karena gigi palsu dapat dibuang dengan tidak sengaja.

Page 28: Hygiene mulut

Cara Perawatan Gigi Palsu

Page 29: Hygiene mulut

Faktor RisikoKlien

paralisis(lumpuh), berpenyakit serius, atau

memiliki restriksi fisik pada tangan

Klien yang tidak sadar,

konfusi, amuk, atau

depresi

Klien diabet

es

Klien yang tidak dapat makan melalui mulut atau restriksi cairan, menggunakan selang

nasogastrik, menerima oksigen nasal terus-menerus, atau nafas

lewat mulut

Klien yang menjalani

terapi radiasi

Klien yang

menerima obat

kemoterapi

Klien yang mengalami

operasi mulut, trauma mulut, adanya selang endotrakea oral atau jalan udara

Klien imunosupr

esi

Page 30: Hygiene mulut

Video Perawatan klien

Page 31: Hygiene mulut