Makalah Personal Hygiene

50
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya makalah berjudul “Personal Higiene”.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas paper mata kuliah higiene dan integritas kulit. Makalah ini disusun dengan memperhatikan berbagai pandangan dari beberapa aspek kehidupan mengenai praktik perawatan personal higiene bagi klien dalam dunia kesehatan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi seorang perawat.Tak ada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah ini.Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semarang,15 November 2011 Penulis

Transcript of Makalah Personal Hygiene

Page 1: Makalah Personal Hygiene

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya makalah berjudul “Personal Higiene”.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas paper mata kuliah higiene dan integritas kulit.

Makalah ini disusun dengan memperhatikan berbagai pandangan dari beberapa aspek kehidupan mengenai praktik perawatan personal higiene bagi klien dalam dunia kesehatan.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi seorang perawat.Tak ada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah ini.Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang,15 November 2011

Penulis

Page 2: Makalah Personal Hygiene

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebersihan diri maupun lingkungan merupakan hal yang fundamental, dan tidak terlepas dari kehidupan kita sehari – hari, begitupula kita seringkali diingatkan dengan slogan “Kebersihan sebagian dari pada iman “ yang berarti bahwa kebersihan mencerminkan kekuatan iman seseorang, kembali lagi hal tersebut merupakan hal dasar yang perlu kita pahami dan kita lakukan secara berkesinambungan dari kita lahir sampai kita tutup usia pada nantinya.

Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78).

Dari pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari; kemudian bagaimana dengan kebersihan diri dan lingkungan yang mempengaruhi hygiene klien di Rumah Sakit ?

Pasien atau klien adalah individu yang tidak terlepas dari adanya masalah kesehatan. Bagi pasien yang mengalami masalah kesehatan, maka dimungkinkan kebutuhan dasarnya menjadi terganggu salah satunya adalah masalah dalam hal kebersihan diri atau PersonalHygiene. Kebutuhan dasar manusia merupakan focus dalam asuhan keperawatan, dalam hal ini perawat harus mempunyai pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien melalui proses keperawatan,

Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang memfokuskan pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respons pasien terhadap penyakitnya. (Tarwoto, Watonah, 2006 : 2).

Untuk itu, makalah ini akan memaparkan tentang konsep kebersihan diri dan lingkungan, Macam-Macam Personal Hygiene, Faktor – Faktor yang mempengaruhi PH, Faktor lingkungan yang mempengaruhi hygiene klien di RS, Pengkajian pada klien berhubungan dengan kebersihan diri (PH), Diagnosa Keperawatan dan Tindakan Keperawatannya, serta dapat membantu mahasiswa dalam belajar pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia pada kompetensi PERSONAL HYGIENE/ PH.

Page 3: Makalah Personal Hygiene

II.PEMBAHASAN

Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.

Konsep Dasar

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. (Tarwoto, Wartonah, 2006 : 78).

Macam – Macam Personal Hygiene

a. Perawatan rambutb. Memandikan pasienc. Menyiapkan tempat tidurd. Perawatan kaki dan kukue. Perawatan gigi dan mulutf. Membersihkan mulutg. Perawatan mulut pada klien patah tulang rahangh. Perawatan Gigi palsui. Perawatan mata, telinga, dan hidungj. Perawatan daerah genital dan perineal

Tujuan Perawatan Personal Hygiene

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorangb. Memelihara kebersihan diri seseorangc. Memperbaiki personal hygiene yang kurangd. Pencegahan penyakite. Meningkatkan percaya diri seseorangf. Menciptakan keindahan

Page 4: Makalah Personal Hygiene

Definisi

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara perawatan diri

seseorang untuk memelihara kesehatannya.Seseorang tidak dapat melakukan perawatan

diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien.

Oleh karena itu perlu bantuan orang lain.Peran perawat dalam personal hygiene

adalah untuk mempertahankan atau membantu klien memelihara integritas kulit sehingga

sel-sel kulit mendapat   nutrisi dan hidrasi yang diperlukan untuk menahan cedera dan

penyakit.

Tujuan perawatan personal hygiene adalah

·         Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan

bakteri

·         Menghilangkan bau badan yang berlebihan

·         Memelihara integritas permukaan kulit

·         Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah

·         Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien

·         Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.

·         Meningkatkan percaya diri seseorang

·         Menciptakan keindahan

·         Meningkatkan derajat kesehatan sesorang

Page 5: Makalah Personal Hygiene

Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene adalah

·   Gunakan komunikasi terapeutik selama perawatan hygiene

·  Selama dalam perawatan hygiene,Perawat dapat melakukan tindakan

keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak

 

 

Faktor – faktor yang mempengaruhi kebersihan diri

1. Citra tubuh

Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut.

Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra

tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan

hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian

ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat

keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien

dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu

usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.

 

2. Praktik social

Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi

praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik

hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan

ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang

mempengaruhi perawatan kebersihan.

3. Status sosio-ekonomi

sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan

yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan

yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus

Page 6: Makalah Personal Hygiene

menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social

yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.

4. Pengetahuan

Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan

mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah

cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,

pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan

hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam

mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang

perlu.

5. Variable kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.

Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang

berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara

eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam

seminggu.

6. Pilihan pribadi

Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,

bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis.

Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.

7. kondisi fisik.

Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani

operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene

pribadi.

Macam-Macam Personal Hygiene dan Manfaatnya

Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan

diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki

Page 7: Makalah Personal Hygiene

personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang

meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku,

genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

1. Air

Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Tubuh manusia saja

hampir 80% terdiri dari air.Tentu saja tubuh kita memerlukan asupan air yang bersih dan

sehat untuk menjaga agar semua organ berfungsi dengan baik. Air yang kotor dan tercemar

akan mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan kita. Pastikan air yang kita konsumsi

dalam kehidupan sehari-hari terbebas dari polusi dan bakteri.

2. Udara

Pencemaran udara sudah tidak bisa dipungkiri lagi sebagai faktor yang mempengaruhi

kesehatan.Udara yang kita hirup setiap hari dapat dipastikan dalam kondisi tercemar. Polusi

kendaraan bermotor, asap pabrik dan asap rokok menjadi faktor dominan pencemaran udara.

Alangkah baiknya jika kita melakukan hal preventif untuk meminimalisir risiko dari

pencemaran udara. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghijaukan pekarangan rumah kita

dengan menanam pepohonan di sekitar rumah untuk menjaga agar lingkungan kita tetap

segar, sebisa mungkin kurangi kegiatan di luar rumah yang tingkat pencemaran udaranya

tinggi, seperti jalan raya. Jika Anda tidak merasa risih, mungkin ada baiknya menggunakan

masker agar kotoran udara tidak ikut terhirup oleh kita.

3. Makanan dan Minuman

Sadarkah kita akan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari selama

bertahun-tahun? Yakinkah bahwa makanan dan minuman tersebut diproses dengan tingkat

hygienitas yang tinggi?Jika kita tidak yakin, mungkin ada baiknya back to nature, makan dan

minumlah yang alami.Akhir-akhir ini kita sering mendengar berbagai bahan kimia dicampur

dengan bahan makanan dan minuman, alasan yang paling kuat adalah untuk menambah

rasa.Padahal sehat itu lebih penting daripada rasa.Tubuh kita tidak memerlukan zat kimia,

rasa itu memang hanya untuk lidah saja.Untuk Anda yang gemar dengan makanan alami

Page 8: Makalah Personal Hygiene

sekalipun harus tetap hati-hati, pasalnya makanan tersebut juga belum tentu bebas dari zat

kimia, pestisida misalnya.Ada baiknya Anda memilih makanan organik.

4. Olahraga

Beredarnya multivitamin dan sejenisnya memang secara tidak langsung telah mendorong

manusia menjadi malas berolahraga.Malah sampai ada orang yang ketergantungan dengan

multivitamin.Padahal jika pola hidup kita sehat, termasuk sering berolahraga, maka tubuh

kita bisa dikatakan sehat. Hampir semua orang sadar dan setuju akan pentingnya berolahraga.

Sayang, hanya sedikit dari kita yang mau melakukannya.Alangkah baiknya setiap hari kita

meluangkan waktu kita beberapa menit untuk berolahraga.Tidak harus olahraga yang sifatnya

berat dan menguras banyak tenaga, cukup lakukan olahraga ringan yang bisa Anda lakukan di

rumah atau bahkan di tempat kerja.

5. Emosi

Emosi turut menyumbang dalam perannya mempengaruhi kesehatan.Emosi seringkali

dikaitkan dengan produksi hormon dalam tubuh.Di dunia sekarang telah banyak pakar yang

mengemukakan pentingnya kecerdasan emosi (EQ), karena memang itu hal yang cukup

penting dalam menjaga kesehatan.Untuk menjaga emosi tetap stabil, berekspresilah

sewajarnya dalam kehidupan sehari-hari. Selalu ingat pertanyaan ini “Capek nggak sih saat

kita marah-marah?” , “Apa sih manfaat yang bisa kita rasakan dari sebuah kemarahan?”.

Hadapilah segala sesuatunya dengan hati tenang. Ingat, Anda tidak akan menemukan jalan

terbaik jika hati Anda ditutupi dengan kemarahan.

6. Tidur

Tidur merupakan ritual yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Itulah kenapa

Tuhan menciptakan siang dan malam.Agar sebagian dari hari yang kita lalui itu digunakan

untuk istirahat, dalam hal ini tidur.Tidur dibutuhkan untuk mengistirahatkan organ-organ

tubuh kita setelah lelah bekerja.Saat kita tidur, metabolisme tubuh bekerja, dari mulai

peremajaan sel-sel sampai kepada pembuangan sejumlah toksin yang ada dalam tubuh.Jangan

sepelekan tidur, tidur yang berkualitas tidak diukur dari lama atau tidaknya kita tertidur.

Tidurlah dengan suasana hati yang tenang, maka ketika Anda bangun, Anda akan merasa

segar.

Page 9: Makalah Personal Hygiene

A. PERAWATAN RAMBUTMerawat rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Menyisir rambut2. Memasang kap kutu3. Mencuci rambut (keramas)

a. Menyisir rambutPengertian :

Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan menggunakan sisir rambut.Tujuan :

1) Rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara2) Membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala3) Membantu mendistribusikan minyak rambut.4) Mengkaji atau memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit

kepala5) Memberikan perasaan senang pada klien6) Mencegah terjadinya sarang kutu / kotoran lain7) Menambah percaya diri

Dilakukan :

a) Pada klien yang tidak dapat menyisir sendirib) Setiap selesai mandi dan bilamana perlu

Persiapan alat-alat :Baki berisi :

Sisir Alas / handuk Bengkok berisi larutan lisol 2-3% Potongan kertas tissu dalam tempatnya Bengkok kosong Sarung tangan Tali pita atau karet untuk mengikat rambut bila perlu Minyak kelapa atau minyak rambut bila perlu

Prosedur :1. Mendekatkan alat-alat dekat dengan klien2. Memberi tahu klien dan menjelaskan mengenai prosedur3. Mencuci tangan4. Membentangkan handuk di bawah kepala klien kemudian dimiringkan5. Mengkaji kulit kepala klien6. Membagi rambut menjadi dua bagian7. Menyisir rambut mulai dari ujung, makin lama makin keatas,

kemudian dibuang di bengkok kosong8. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas,

kemudian dibuang di bengkok kosong9. Rambut panjang diikat ujungnya (dijalin), demikian juga bagian

lainnya bila perlu10. Setelah menyisir, sisir dibersihkan dengan kertas tisu, kemudian

dimasukkan ke dalam bengkok berisi larutan lisol, memasukkan kertas tissu ke dalam bengkok kosong

11. Mengangkat handuk dibawah kepala dan merapikan klien

Page 10: Makalah Personal Hygiene

12. Membereskan alat-alat, dibawa ke spoelhok untuk dibersihkan, kemudian dikembalikan (disimpan) ke tempat semula

13. Mencuci tangan14. Mendokumentasikan prosedur yang dilaksanakanPerhatian :- Selama bekerja perhatikan KU klien- Hindarkan rasa sakit pada waktu menyisir rambut- Gunakan sisir yang ujung-ujungnya tidak telalu tajam- Bila ada kelainan seperti luka, ada kutu, rambut rontok laporkan pada

kepala ruang atau dokter- Bila rambut kusut beri minyak rambut dahulu atau basahi dengan air

dan uraikan dengan tangan- Bila tidak bisa disisir karena terlalu kusut, minta persetujuan klien

untuk dipotong rambutnya

b. Memasang kap kutuPengertian :

Membungkus kepala dan rambut klien setelah diberi obat pembasmi kutu.Tujuannya :

1) Membasmi kutu kepala beserta telurnya2) Menghindarkan penularan terhadap orang lain3) Menghindari kutu kepala berjatuhan4) Memelihara rambut

Dilakukan :

Pada kien yang mempunyai kutu, dan keadaan mengijinkan

Persiapan alat-alat :

Baki berisi :

Sisir biasa dan sisir kutuMitelia (pembalut segitiga)Pengalas (perlak atau handuk)Obat pembasmi kutu dalam tempatnya (mis : Peditox)Potongan tissu dan kain kasa dalam tempatnyaDua bengkok : satu kosong, satu berisi lisol 2%KoranDua atau tiga penitiSarung tangan bersihCelemek dan tutup kepalaEmber berisi larutan lisol 2-3%

Prosedur :

1. Membawa alat-alat ke dekat klien2. Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Mencuci tangan

Page 11: Makalah Personal Hygiene

4. Memakai celemek, tutup kepala, dan sarung tangan5. Mendudukan klien (jika memungkinkan) dekatkan kepala ke

pinggir tempat tidur6. Memasang alas sampai bahu klien lalu penitikan7. Meletakkan ember berisi larutan lisol dibelakang klien8. Meletakkan kertas koran sampai sambungan alas ke ember9. Memakai sarung tangan10. Menyisir rambut dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu11. Membersihkan sisir dengan potongan tissu kemudian dimasukkan

bersama sisir kutu ke dalam bengkok yang berisikan larutan lisol12. Menggosok kulit kepala dan rambut dengan kasa yang telah

dibasahi dengan obat pembasmi kutu, hingga ujung rambut secara merata

13. Menyisir rambut dengan sisir biasa, jalin longgar jika rambut panjang dan digulung

14. Memasukkan sisir ke dalam bengkok berisi larutan lisol15. Membungkus kepala klien dengan kain segitiga, telinga jangan

sampai tertutup selama 12-18 jam (sesuai petunjuk)16. Membuka tutup kepala dan celemek lalu dimasukkan kedalam

ember berisi larutan lisol17. Melepas sarung tangan lalu dimasukkan kedalam bengkok berisi

larutan lisol18. Merapikan klien19. Membereskan dan membersihkan alat-alat dikemnbalikan/disimpan

ke tempat semula20. Mencuci tangan21. Mendokumentasikan perasat

Perhatian :

- Perhatikan keadaan klien dan reaksi terhadap obat- Kap kutu dipasang 12-18 jam- Hindarkan penularan pada diri sendiri dan klien lain- Hati-hati jangan sampai obat mengenai mata- Alat-alat tenun direndam dalam larutan disinfektan- Bila perlu prosedur ini diulang kembali lebih kurang seminggu

sesudahnya- Bila ada luka dikepala, kondisi klien lemah/tidak sadar tidak

diperkenankan memasang kap kutu

c. Cara perawatan (mencuci rambut)

Merawat rambut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada

pasien yag tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mencuci rambut. Dengan

tujuan untuk menghilangkan mikroorganisme kulit kepala, menambah rasa

Page 12: Makalah Personal Hygiene

aman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, memperlancar

sistem peredaran darah di bawah kulit.

Persiapan alat

1. Handuk secukupnya

2. Pelak panjang sebagai alas atau pengalas

3. Baskom berisim air hangat

4. Sampo atau sabun dalam tempatnya

5. Kain kasa dan kapas

6. Sisir

7. Bengkok

8. Gayung

9. Ember kosong

Persiapan perawat

a) Cuci tangan,

b) Pasien diberi penjelasan tentang tujuan yang akan dilakuakan.

Pelaksanaan

1) Tutup jendela atau pasang sampiran ( untuk kenyamanan pasien ),

2) Posisi tidur pasien diatur dengan kepala di pinggir tempat tidur,

3) Ember diletakkan di bawah tempat tidur bagian kepala,

4) Perlak pengalas dipasang di bawah kepala, dengan sisi kanan dan kiri digulung

sedikit ke dalam dan ujungnya berada di dalam ember,

5) Lubang telinga ditutup dengan kapas dan mata di tutup dengan kain kasa,

6) Dada ditutup dengan handuk sampai ke leher,

7) Rambut disisir, kemudian disiram dengan air hangat, selanjutnya rambut dicuci

dengan shampo,

A. Rambut dibilas beberapa kali dengan air hangat dan kepala sambil

dipijat,

B. Kepala diangkat diberi alas handuk,

Page 13: Makalah Personal Hygiene

C. Rambut disisir rapi,

D. Kepala pasien diletakkan pada bantal yang telah di alasi handuk

kering,

E. Posisi pasien diatur kembali,

F. Peralatan di bersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat

semula,

G. Cuci tangan setelah prosedur selesai dilaksanakan.

B. MEMANDIKAN PASIEN

PENGERTIAN

Adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi

berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun, dan atau larutan

antiseptik.

TUJUAN

1. Membersihkan tubuh dari kotoran dan menghilangkan bau badan.

2. Memberikan kesegaran fisik dan psikis serta rasa nyaman.

3. Merangsang peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot.

4. Memelihara integritas kulit dan mencegah infeksi kulit.

5. Memotivasi pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dan kebersihan dirinya.

CATATAN

1. Jika kondisi memungkinkan, libatkan pasien untuk melakukan tindakan

2. Dalam melakukan tindakan perawat harus memperhatikan keamanandirinya

sendiridengan memakai schort, handschoen ataupun masker.

PROSEDUR

I. Persiapan:

1.      Persiapan pasien dan keluarga

Page 14: Makalah Personal Hygiene

a) Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan

b) Menjelaskan  prosedur tindakan

c) Sebelum melakukan tindakan memandikan tawarkan pasien untuk BAB

atau BAK terlebih dahulu

d) Ember tertutup / tempat pakaian kotor

e) Handschoen disposible

f) Menjaga privasi pasien

g) Bantal dan guling yang tidak dibutuhkan letakan  dikursi.

h) Mencuci tangan.

i) Berdiri di sebelah kanan pasien atau  sesuai kebutuhan.

j) Melakukan pengkajian

2.      Alat-alat:

a.       Satu waskom mandi berisi air hangat 2/3 bagian dengan suhu kurang lebih 42 –

43 derajat celcius.

b.      Handuk mandi bersih satu / dua buah.

c.      Waslap bersih dua buah.

d.      Sabun mandi dalam tempatnya.

e.       Pakaian bersih satu stel.

f.       Talk dan / kamper spiritus.

3.      Lingkungan :

1. Tenaga keperawatan.

1)      Identitas pasien

2)      Tanda tanda vital  dan keadaan umum pasien

3)      Pengetahuan pasien.

4)      Kemampuan mobilisasi

Page 15: Makalah Personal Hygiene

II. Pelaksanaan:

1. Pakaian bagian atas dibuka dan bagian tubuh yang terbuka ditutup dengan

selimut atau kain penutup.

2. Pakaian yang kotor dimasukkan ke dalam ember yang bertutup/tempat

pakaian kotor.

3. Membersihkan wajah :

a. Handuk dibentangkan di atas bantal di bawah kepala pasien.

b. Dengan waslap lembab membersihkan mata mulai dari sudut mata

dekat hidung ke arah keluar sampai bersih.

c. Dengan waslap lembab tanpa sabun membersihkan wajah pasien.

d. Menawarkan penggunaan sabun untuk daerah wajah.

e. Membersihkan wajah, telinga, leher dengan menggunakan waslap

lembab yang diberi sabun dan dibilas sampai bersih.

f. Mengeringkan dengan handuk.

g. Mengangkat handuk pindahkan ke bawah lengan

4. Membersihkan daerah ekstremitas lengan :

a. Lengan sebelah kiri diangkat, kemudian bentangkan handuk secara

memanjang sehingga seluruh lengan dapat diletakkan di atas handuk.

b. Membasahi lengan pasien  dengan was lap sabun dari arah proximal ke

distal dengan satu arah, kemudian dibilas dengan waslap basah sampai

bersih. Mulai dari lengan yang lebih jauh dari perawat.

c. Mengeringkan lengan dengan handuk sampai kering.

d. Membersihkan lengan yang lebih dekat dengan perawat  sama dengan

membersihkan lengan sebelumnya.

5. Membersihkan daerah dada, ketiak dan perut

a. Kedua lengan diangkat ke atas dan diletakkan di samping kepala pasien.

b. Selimut mandi atau kain penutup diturunkan dan dilipat sampai daerah os.

pubis.

c. Handuk dibentangkan pada bagian sisi  pasien.

d. Membersihkan daerah dada, ketiak dan perut dengan waslap bersabun

dengan cara memutar.

e. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.

f. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.

Page 16: Makalah Personal Hygiene

g. Memberi bedak / talk tipis pada daerah dada, ketiak dan perut

h. Menutup tubuh pasien bagian depan dengan selimut atau kain penutup

yang bersih.

6. Membersihkan daerah punggung

a. Pasien dimiringkan ke kiri atau kanan sesuai kebutuhan pasien.

b. Membentangkan handuk di sisi bawah pasien sampai ke bokong.

c. Membersihkan dengan waslap bersabun mulai dari tengkuk, bahu,

punggung sampai bokong dengan cara memutar.

d. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.

e. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.

f. Menggosok sambil message dengan zalf / kamper spiritus sampai kering

kemudian diberi bedak tipis. Pasien dimiringkan ke kanan, handuk

dibentangkan di bawah punggung kemudian punggung kiri dibersihkan

seperti punggung kanan.

g. Posisi pasien kembali ditelentangkan.

7. Mengenakan pakaian bagian atas.

8. Mengganti air dengan air bersih dan hangat.

9. Washlap dicuci bersih.

10. Membersihkan daerah extremitas bawah:

a. Menanggalkan pakaian bagian bawah kemudian memasukkan ke dalam

ember bertutup / tempat pakaian kotor.

b. Membentangkan handuk sepanjang extremitas bawah sebelah kiri,

extremitas kanan ditutup dengan selimut atau kain penutup.

c. Lutut ditekuk kemudian membersihkan dengan waslap bersabun mulai

dari arah proximal ke distal satu arah.

d. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.

e. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.

f. Membersihkan extremitas bawah sebelah kanan sama  dengan

membersihkan extremitas sebelah kiri pasien.

11. Membersihkan daerah lipatan paha dan genitalia:

a. Menutup daerah genitalia dengan kain penutup atau selimut.

b. Selimut atau kain penutup diangkat dan dilipat kemudian diletakkan pada

kursi.

c. Melepaskan pakaian bagian bawah.

Page 17: Makalah Personal Hygiene

d. Mengangkat bokong.

e. Membentangkan handuk di bawah bokong pasien dengan arah

memanjang.

f. Membersihkan daerah lipatan paha dengan waslap bersabun, lalu

membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.

g. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.

h. Membersihkan daerah genitalia dengan waslap bersabun.

1)      Pada wanita mulai dari depan ke dalam. Membuka bibir kemaluannya

dengan hati-hati dan dibersihkan.

2)     Pada pria yang tidak disunat, tariklah kulit kepala zakarnya ke belakang,

lalu kepala kemaluannya dan kulit penutup kepala kemaluannya

dibersihkan dengan hati-hati.

i. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.

j. Mengeringkan dengan handuk sampai kering

k. Daerah lipatan paha diberi bedak / talk tipis.

12. Membersihkan daerah anus:

a. Memiringkan pasien ke sisi sebelah kiri.

b. Membuka lipatan bokong dan membersihkan anus dengan waslap

bersabun.

c. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.

d. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.

e. Posisi pasien kembali terlentang.

13. Mengenakan pakaian bagian bawah.

14.  Merapikan pasien dan kalau perlu memasang selimut kembali.

15.  Merapikan tempat tidur dan mengganti sarung bantal pasien bila diperlukan.

16.  Membuka pintu dan jendela serta gordyn dan atau sampiran.

17.  Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan mandi yang dipakai dibereskan.

Page 18: Makalah Personal Hygiene

18.  Perawat mencuci tangan.

19.  Membuat catatan keperawatan yang mencakup:

a. Tindakan dan hasil respon  pasien.

b. Kondisi  kesehatan pasien

c. Tanda-tanda vital sebelum dan sesudah memandikan.

d. Tingkat mobilisasi

TINDAKAN

1.Tutupi dada pasien dengan handuk mandi. Kemudian lipat selimut sampai ke pinggang di

bawah handuk :

a. Basuh, bilas dan keringkan bagian dada .

b. Bilas dan keringkan lipatan di bawah payudara pasien wanita untuk menghindari iritasi

kulit.

c. Beri sedikit bedak jika perlu sesuai dengan ketentuan fasilitas.

d. Jangan biarkan bedak menempel.

2. Lipat selimut mandi sampai ke daerah pubis (tempat genitalia eksterna). Basuh, bilas

dankeringkan daerah abdomen.Lipat selimut mandi ke atas untuk menutupi perut dan

dada.Ambil handuk dari bawah selimut mandi.

3. Minta pasien untuk menekuk lututnya, jika mungkin. Lipat handuk mandi ke atas agar

paha, tungkai dan kaki terbuka.Tutupi ranjang dengan handuk mandi.

a. Letakkan baskom mandi di atas handuk.

b. Letakkan kaki pasien di dalam baskom .

c. Basuh dan bilas tungkai dan kaki.

d. Pada saat memindahkan kaki, topang kaki dengan benar.

4. Angkat kaki dan pindahkan baskom ke sisi lain tempat tidur. Keringkan tungkai dan

kaki.Keringkan dengan baik sela-sela jari kaki.

Page 19: Makalah Personal Hygiene

5. Ulangi untuk tungkai dan kaki yang lain. Angkat baskom dari tempat tidur sebelum

mengeringkan tungkai dan kaki.

6. Lakukan perawatan kuku jika perlu. Usapkan lotion pada kaki pasien yang berkulit kering.

7. Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanan dengan anda. Bantu pasien untuk

bergerak ke tengah tempat tidur.Letakkan handuk mandi memanjang berdekatan dengan

punggung pasien.

a. Basuh, bilas dan keringkan leher, punggung dan bokong.

b. Gunakan usapan yang tegas dan memanjang ketika membasuh punggung. Beri lotion,

massage

8. Usapan punggung biasanya dilakukan pada saat ini.Bantu pasien telentang.

9. Letakkan handuk di bawah bokong dan tungkai atas. Letakkan washcloth, sabun,

baskom,dan handuk mandi dalam jangkauan pasien.

10.Minta pasien untuk menyelesaikan mandinya dengan membersihkan genitalianya.

Bantulah pasien jika perlu.Anda harus mengambil alih tanggung jawab tersebut, jika

pasienmengalami kesulitan.Seringkali pasien merasa enggan uuntuk meminta bantuan.Jika

membantu pasien, gunakan sarung tangan sekali pakai.

a. Untuk pasien wanita,basuh dari depan ke belakang, keringkan dengan hati-hati.

b. Untuk pasien pria, pastikan untuk membasuh dan mengeringkan penis, scrotum, dan

daerah pangkal paha dengan hati-hati.

11. Lakukan latihan rentang gerak sesuai perintah.

12. Tutupi bantal dengan handuk. Lakukan perawatan rambut, sisir atau sikat rambut

pasien.Perawatan mulut biasanya diberikan pada saat ini.

13. Letakkan handuk-handuk dan washcloth di tempat linen kotor.

Page 20: Makalah Personal Hygiene

14. Siapkan pakaian bersih. Jika pasien memakai infus, tanyakan pada perawat sebelum

melakukan prosedur a sampai f.

Tanyakan apakah pakaian

(1) dimasukkan melewati lengan yang terpasang infus atau

(2) tidak memasukkan lengan hanya menutupi bahu (seperti jika pasien memakai infus

multiple atau pompa infus) jika keadaannya seperti nomor 1, maka:

a. Pegang lengan baju di sisi selang infus dengan satu tangan.

b. Angkat botol infus dari tiangnya, pertahankan ketinggiannya.

c. Selipkan botol infus melalui lengan bahu dari bagian dalam dan gantung kembali botol

infus tersebut.

d. Tarik baju sepanjang selang infus sampai ke tempat tidur.

e. Masukkan pakaian melalui tangan. Lakukan dengan hati-hati agar tidak mempengaruhi

area infusan.

f. Posisikan pakaian pada lengan yang terpasang selang infus. Kemudian masukkan lengan

yang satunya.

15. Bersihkan dan kembalikan alat-alat.

16. Letakkan washcloth dan handuk-handuk bersih di sandaran sisi tempat tidur atau gantung.

17. Ganti linen setelah melakukan prosedur merapikan tempat tidur occupied. Ganti dan

letakkan linen kotor pada tempat linen kotor.

18. Lakukan semua tindakan penyelesaian prosedur.

19. Ingatlah untuk mencuci tangan anda.

20. Laporkan penyelesaian tugas dan mendokumentasikan waktu, memandikan di tempat

tidur dan reaksi pasien.

Page 21: Makalah Personal Hygiene

C. Perawatan kaki dan kuku

Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi,

bau, dan cedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki dan

kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam

mempertahankan personal hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh

melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.

Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan

perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit

yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan

metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

Perawatan Kuku

a. Letakkan tangan dalam baskom air, rendam kurang lebih selama 2 menit dan sikat

dengan beri sabun bila kotor. Basuh tangan dengan hati-hati.Bilas dan

keringkan.Tekan kutikula (dasar kuku) dengan lembut menggunakan handuk ketika

mengeringkan jari tangan.

b. Letakkan tangan di nierbekken. Bersihkan kuku bagian dalam stik manikur.Bentuk

kuku dengan emery board.Hati-hati jangan memotong kuku terlalu pendek.

Janganmemotong kuku jika pasien diabetes.

D. Menyikat gigi

Pengertian :

Membersihkan gigi dari kotoran / sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi.

Tujuan :

- Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih, dan tidak berbau.

- Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, caries gigi, dll.

- Memberikan perasaan segar pada klien.

- Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan kesehatan masyarakat.

- Mempertinggi daya tahan tubuh.

Dilakukan :

Page 22: Makalah Personal Hygiene

Pada klien yang tidak dapat menyikat gigi sendiri.

Persiapan alat-alat :

Baki perasat berisi :

- Pengalas (perlak kecil) bila perlu

- Handuk / alas

- Sikat gigi dan pasta gigi (odo)

- Gelas berisi air bersih

- Bengkok 2 buah/mangkok tempat air kumur

- Tissu beberapa potong

- Alat penghisap (sedotan)

- Sarung tangan bersih

Prosedur :

1. Membawa alat—alat ke dekat klien2. Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan3. Mencuci tangan lalu memakai sarung tangan4. Memasang pengalas / handuk di bawah dagu dan pipi klien.5. Meletakkan bengkok di bawah dagu klien sedemikian rupa agar air bekas kumur

dapat tertampung.6. Memberikan air untuk kumur-kumur kepada klien7. Memberikan sikat gigi yang sudah dibubuhi pasta gigi secukupnya dan telah dibasahi

air terlebih dahulu, kepada klien.8. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih

selanjutnya disarankan untuk kumur-kumur dengan air bersih, air ditampung dalam bengkok.

9. Memasukkan sikat gigi ke dalam gelas yang telah kosong.10. Mengangkat gelas dan bengkok / kom dan diletakkan di atas baki.11. Mengeringkan bibir dan sekitarnya memakai handuk/tissu12. Mengangkat handuk/pengalas, melepas sarung tangan masukkan kedalam bengkok

kosong.13. Merapikan / mengatur kembali posisi dan sikap klien dengan nyaman.14. Membereskan peralatan sikat gigi, dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya.15. Mencuci tangan16. Mendokumentasikan perasat.

Perhatian :

- Apakah ada pendarahan di gusi, gigi yang rusak, luka pada bibir dan lidah.

- Menggosok gigi sebaiknya dilakukan sesudah makan,

- Cara menyikat gigi sebaiknya dilakukan 10 kali gerakan.

- Pada klien yang tidak dapat melakukan sendiri, penyikatan gigi dilakukan oleh perawat.

Page 23: Makalah Personal Hygiene

E. Membersihkan mulut (special oral higiene)

Pengertian :

Membersihakan rongga mulut,lidah dan gigi dari semua kotoran/sisa makanan

dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi dengan air bersih

Tujuan :

Mempertinggi daya tahan tubuh

Mencegah timbulnya penyakit infeksi baik setempat maupun penularan

melalui mulut

Menghindarkan bau mulut

Memberikan perasaan senang dan segar pada klien

Merupakan salah satu usaha pengobatan

Melaksanakan kebersihan perorangan

Dilakukan pada :

Pada klien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi,misalnya: stomtitis

hebat,pada penyakit darah tertentu,dsb

Klien yang sakit parah atau tidak sadar

Klien sesudah operasi mulut/patah tulang rahang

Persiapan alat-alat :

Baki perasat berisi :

Handuk dan perlak

Gelas kumur berisi air masak / Nacl 1% / air garam

Kom kecil berisi borax gliserin / gentian violet secukupnya

Bak steril tertutup berisi kapas lidi,kasa/deppers,pinset/arteri klem,sudip lidah

Sarung tangan bersih

Bengkok

Perlak kecil dan alasnya

Prosedur :

Page 24: Makalah Personal Hygiene

1. Membawa alat-alat kedekat klien

2. Menjelaskan kepada klien mengenal tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan

(pada klien yang sadar)

3. Mencuci tangan selanjutnya memakai sarung tangan

4. Memasang alas/handuk dibawah dagu dan pipi klien

5. Memakai sarung tangan

6. Ujung pinset/arteri klem menjepit deppers dan dibasahi air masak/Nacl/air garam

7. Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kasa (bila klien

tidak sadar)

8. Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding,gusi,gigi dan terakhir gigi bagian

luar dengan hati-hati

9. Kain kasa/deppers yang sudah kotor dibuang pada bengkok

10. Tindakan diulang sampai bersih

11. Selanjutnya mengoles bibir dengan borax slycerin,bila ada stomatitis diolesi

dengan gentian violet atau obat lainnya menggunakan lidi kapas

12. Mengangkat bengkok yang berisi kain kasa,deppers,lidi kapas,pinset,klem yang

kotor dan diletakkan diatas baki / meja dorong

13. Mengangkat perlak/alas,melepas sarung tangan dimasukkan bengkok

14. Melepaskan sarung tangan

15. Membawa alat-alat ketempat cucian untuk dibersihkan lalu disimpan ketempat

masing-masing

16. Mencuci tangan

17. Mendokumentasikan perasat

F. Perawatan Mulut pada Klien Patah Tulang Rahang

Pengertian :

Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran / sisa

makanan dengan menggunakan kain atau kapas yang dibasahi dengan air

bersih.

Tujuan :

Mempertinggi daya tahan tubuh

Mencegah timbulnya penyakit dan infeksi baik setempat maupun

penularan melalui mulut

Menghindari bau mulut

Page 25: Makalah Personal Hygiene

Memberikan perasaan segar dan senang pada klien

Merupakan salah satu usaha pengobatan

Melaksanakan kebersihan perorangan

Persiapan Alat-alat :

Baki perawat beisi :

Handuk / kain pengalas Mangkok / gelas berisi : larutan garam / NaCl 0,9% atau betadin cargel

(betadin kumur) Bak steril berisi : kapas lidi atau kasa, pinset, spuit / semprit 10cc Sarung tangan bersih Tissu

Prosedur :

1. Membawa alat-alat kedekat klien2. Memberitahu klien mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan3. Mencuci tangan lalu memakai sarung tangan4. Memasang handuk / alas di atas dada sampai di bawah dagu5. Meletakkan bengkok di bawah dagu / pipi klien6. Membersihkan gigi dengan cara menyemprot NaCl berulang kali sampai

bersih dan menyarankan air kotor di buang ke dalam bengkok7. Membersihkan gigi / kawat pengikat dengan kapas lidi / kain kasa yang

dibasahi dengan NaCl berulang kali dengan hati-hati sampai bersih8. Mengeringkan / membersihkan mulut dan sekitarnya dengan handuk /

tissue9. Menyingkirkan bengkok kotor ke atas baki meja dorong 10. Merapikan klien dan melepas sarung tangan11. Membereskan alat-alat, mencuci dan menyimpan ke tempat masing-

masing12. Mencuci tangan13. Mendokumentasikan perasat

Perhatian : Jaga jangan sampai menambah infeksi Hati-hati jangan sampai kawat prngikat lepas / berubah posisi Cegah jangan sampai klien kesakitan

G. Perawatan Gigi Palsu

Pengertian :

Membersihkan dan merawat gigi yang dapat ditanggalkan, dilepas.

Tujuan :

Menjaga supaya gigi palsu tetap bersih dan terpelihara

Page 26: Makalah Personal Hygiene

Mencegah infeksi pada jaringan mulut

Dilakukan :

Pada klien yang mempunyai gigi palsu tetapi tidak dapat melakukannya sendiri.

Persiapan alat-alat :

Baki perasat berisi :

Dua gelas plastik berisi air bersik (masak)

Sikat gigi dan pasta gigi

Bengkok dan sarung tangan bersih

Kom berisi 1-2 potong kasa

Prosedur :

1. Membawa alat-alat ke dedat klien

2. Menjelaskan kepada klien mengenai tujuan dan posedur yang akan dilakukan

3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

4. Menampung gigi palsu dlam gelas bila klien menanggalkannya sendiri. Bila

klien tidak dapat menanggalkannya sendiri, maka perawat yang menanggalkan

gigi palsu dengan menggunakan kain kasa dan kemudian dimasukan ke dalam

gelas dan kasa kotor masukan ke dalam bengkok.

5. Membersihkan gigi palsu dengan sikat gigi yang telah di bubuhi pasta gigi di

bawah air mengalir

6. Memasukan gigi palsu yang sudah bersih ke dalam gelas yang berisi air

7. Memberikan gigi palsu kepada klien untuk dipasang kembali bila klien dapat

memasang sendiri. Jika klien tidak dapat memasang sendiri, maka perawat

memasangkan dengan menggunakan kain kasa secara tepat, kemudian kasa

dimasukan ke dalam bengkok.

8. Merapika klien kemudian membuka sarung tangan

9. Membereskan alat-alat dibawa ke ruang pembersihan dan dicuci bersih /

kering lalu disimpan ke tempatnya

10. Mencuci tangan

11. Mendokumentasikan perasat

Page 27: Makalah Personal Hygiene

Perhatian :

Gigi palsu tidak boleh direndam / dicuci dengan air panas

12. Memegang gigi palsu harus memakai kain kasa tidak boleh dengan tangan

kosong

Gigi palsu sebaiknya ditanggalkan apabila :

- Klien keadaan tidak sabar

- Klien akan melakukan operasi

- Klien akan tidur pada malam hari

13. Gigi dibersihkan dahulu lalau disimpan dalam mangkok / gelas berisi air

matang dingin, disimpan di tempat yang aman

Menyikat gigi palsu (protesa) harus hati-hati agar tidak jatuh atau rusak.

H. Perawatan Mata, Telinga, dan Hidung

Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama

pasien mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena

secara terus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah

masuknya partikel asing kedalam mata.

Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan pembersihan. Namun, pasien dengan

serumen yang terlalu banyak telinganya perlu dibersihkan baik mandiri pasien atau dilakukan

oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman

pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, maka akan mengganggu

konduksi suara.

Hidung berfungsi sebagai indera penciuman, memantau temperature dan kelembapan

udara yang dihirup, serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan.

Pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi memerlukan bantuan perawat atau anggota

keluarga untuk melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata,

hidung, dan telinga adalah pasien akan memiliki organ sensorik yang berfungsi normal, mata,

hidung, dan telinga pasien akan bebas dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan

perawatan mata, hidung, dan telinga sehari – hari.

I. PERAWATAN DAERAH GENITAL DAN PERINEAL

Pengertian :

Page 28: Makalah Personal Hygiene

Membersihkan daerah kemaluan dan sekitarnya pada klien yang tidak dapat

melakukannya sendiri.

Tujuan :

Menjaga kebersihan

Mencegah infeksi

Memberikan rasa nyaman pada klien

a. Vulva Hygiene (perawatan daerah genital dan perineal pada wanita)

Persiapan alat :

Baskom mandi/botol cebok berisi air hangat dengan suhu air 410-430 C

Kom berisi kapas air hangat bersih

Selimut mandi

Cairan pembersih kemaluan khusus wanita(bila ada)

Waslap 2 buah

Pengalas

Bedpan/pispot

Bengkok

Handscone bersih dalam tempatnya

Tissu kamar mandi

Tempat kain kotor bertutup

Scherm/sampiran bila perlu

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien

2. Dekatkan alat-alat pada klien

3. Tutup pintu dan jendela/tirai kamar klien

4. Atur tempat tidur klien untuk posisi kerja kita agar nyaman

5. Mencuci tangan

6. Ganti selimut dengan selimut mandi, dengan 1ujung selimut diantara kedua

tungkai klien, 2 ujung lainnya mengarah ke masing-masing sisi tempat tidur, dan 1

ujung yang lain pada dada klien. Jika selimut terlalu besar, maka selimut mandi

digunakan seperti biasa

7. Atur posisi klien dorsal recumbent, dan lepaskan pakaian bawah klien

8. Kemudian liitkan ujung selimut ke sekeliling tungkai terjauh klien dengan

menarik ujung selimut mandi dan melipatnya di bawah panggul. Lakukan

demikian juga pada tungkai dekat perawat

Page 29: Makalah Personal Hygiene

9. Pasang pengalas dan bedpan dibawah bokong klien

10. Cuci tangan lagi kalau perlu

11. Siapkan botol cebok

12. Gunakan handscone pada tangan kiri

13. Lipat ke atas ujung bawah selimut mandi diantara kaki klien ke arah abdomennya.

Jika selimut tidak dililitkan, maka sebagian selimut yang dibuka pada samping

klien, jangan bagian bawah klien!

14. Buka labia mayora kanan dan kiri dengan tangan yang menggunakan handscone

15. Siram dengan air hangat dari arah vulva ke perineal

16. Angkat bedpan dari bawah bokong klien

17. Dekatkan kom berisi kapas air hangat dan bengkok diantara kedua kaki klien

18. Gunakan handscone pada tangan dominan

19. Ambil kapas dengan tangan dominan secukupnya untuk mengusap genital (min.

10 buah)

20. Buka labia mayora seperti tadi

21. Bersihkan daerah genital dengan mengusapkan kapas dari arah atas ke arah bawah

(perineum), lakukan mulai dari bagian terluar dulu yaitu labia mayora kanan

kemudian kiri, dilanjutkan labia minora kanan dan kiri, dan yang terakhir usap

bagian tengah genital. Lakukan masing-masing dengan satu kapas dan sekali usap.

Gunakan ibu jari dan jari telunjuk uuntuk mengusap, dan lindungi kapas yang

belum digunakan dengan jari yang lain. Ulangi sekali lagi mulai dari labia mayora

kembali.

22. Kalau perlu basuh dengan air hangat lagi kemudian keringkan dengan

handuk/tissu kamar mandi

23. Sisihkan kom dan bengkok

24. Lipat ujung tengah selimut mandi ke arah belakang antara kaki pasien

25. Bantu klien untuk miring

26. Bersihkan daerah anal dengan mengusap dari arah vagina ke anus dengan satu

gosokkan, dengan waslap bersih sampai dengan bersih

27. Keringkan dengan handuk kecil/tissu kamar mandi

28. Bantu klien untuk telentang

29. Lepaskan handscone

30. Bantu klien mengenakan pakaian bawahnya, gulung pengalas

31. Ganti selimut mandi dengan selimut tidur

Page 30: Makalah Personal Hygiene

32. Rapikan dan atur posisi klien agar nyaman

33. Tanyakan apakah klien telah merasa nyaman dan bersih

34. Bereskan alat-alat kemudian cuci tangan

b. Penis hygiene ( Perawatan daerah genital dan perineal pada pria)

Persiapan alat :

Baskom mandi/botol cebok berisi air hangat dengan suhu air 410-430 C

Selimut mandi

Sabun

Waslap 2 buah

Handuk ukuran kecil/sedang

Bengkok

Hanscone bersih dan tempatnya

Tissu kamar mandi

Tempat kain kotor

Kapas hangat dalam tempatnya

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien

2. Dekatkan alat-alat pada klien

3. Tutup pintu, dan jendela/tirai kamar klien

4. Atur tempat tidur klien untuk posisi kerja kita agar nyaman

5. Mencuci tangan

6. Ganti selimut klien dengan selimut mandi, dengan satu ujung selimut diantara

kedua tungkai klien, 2 ujung lainnya mengarah ke masing-masing sisi tempat

tidur, dan 1 ujung yang lain pada dada klien. Jika selimut mandi terlalu besar

maka selimut mandi digunakan seperti biasa

7. Atur posisi klien dorsal recumbent, dan lepaskan pakaian bawah klien

8. Kemudian lilitkan ujung selimut ke sekeliling tungkai terjauh klien dengan

menarik ujung selimut mandi dan melipatnya dibawah panggul. Lakukan

demikian juga pada tungkai dekat perawat

9. Gunakan hanscone

10. Perlahan-lahan angkat penis dan letakkan handuk dibawahnya. Dengan perlahan

pegang ujung penis. Bila klien tidak disirkumsisi, retraksikan kulup. Tunda

prosedur bila klien mengalami ereksi.

Page 31: Makalah Personal Hygiene

11. Bersihkan ujung penis pada meatus uretral pertama kali. Lakukan gerakan

memutar, bersihkan dari meatus ke arah keluar. Jangan biarkan sabun masuk ke

dalam meatus.

12. Kembalikan kulup pada posisi asalnya

13. Basuh batang penis perlahan, tetapi kuat dengan menggosok ke arah pangkal

penis, gunakan waslap dan air hangat

14. Basuh dan keringkan penis secara menyeluruh. Minta klien untuk sedikit

meregangkan kakinya

15. Dengan perlahan bersihkan skrotum. Angkat testis dengan hati-hati dan cuci

lipatan kulit dibawahnya. Basuh dengan waslap dan keringkan

16. Lipat selimut mandi ke belakang perineum dan bantu klien untuk miring

17. Bersihkan daerah anal dengan mengusap dari arah perineum ke anus dengan satu

gosokan, ulangi dengan waslap bersih sampai dengan bersih

18. Keringkan dengan handuk kecil/tissu kamar mandi

19. Bantu klien untuk telentang

20. Lepaskan hanscone

21. Bantu klien mengenakan pakaian bawahnya

22. Ganti selimut mandi dengan selimut tidur

23. Rapikan dan atur posisi klien agar nyaman

24. Tanyakan apakah pasien telah merasa nyaman dan bersih

25. Bereskan alat-alat kemudian cuci tangan

Perhatian:

Peralatan yang disiapkan disesuaikan dengan kebutuhan klien

Bila klien ingin BAB/BAK maka persiapkan peralatan seperti pada perasat

membantu eliminasi

Prinsip perawatan genital dan perineal ini adalah bersih, walaupun

menggunakan handscone. Fungsi handscone di sini diperuntukkan proteksi

perawat.

Jenis personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya

Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannyadibagi menjadi

empat yaitu:

Perawatan dini hari

Page 32: Makalah Personal Hygiene

merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan

tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau

feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak

mampu ambulasi , mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan

melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan

mulut.

Perawatan pagi hari

merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi

seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi

atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung,

membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering

disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap.

Perawatan siang hari

merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan

pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien yang dirawat di rumah

sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari.

Berbagai tindakan personalhygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan

tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan

kebersihan lingkungan kesehatan pasien.

Perawatan menjelang tidur

merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien relaks

sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan,

antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka,

membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

Menurut Tarwoto (2004) dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah

Dampak fisik

banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorangkarena tidak terpeliharanya personal

higiene dengan baik. Gangguan fisik yang seringterjadi adalah gangguan integritas kulit,

gangguan membran mukosa mulut, infeksipada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada

kuku.

Dampak psikososial

Page 33: Makalah Personal Hygiene

Masalahsosial yang berhubungan dengan personal hygiene pada pasien immobilisasi adalah

gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,

aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.

PENUTUP

KESIMPULAN

Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di masyarakat.Dapat kita simpulkan bahwa Kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari

SARAN

Pasien atau klien adalah individu yang tidak terlepas dari adanya masalah kesehatan. Bagi pasien yang mengalami masalah kesehatan, maka dimungkinkan kebutuhan dasarnya menjadi terganggu salah satunya adalah masalah dalam hal kebersihan diri atau PersonalHygiene. Kebutuhan dasar manusia merupakan focus dalam asuhan keperawatan, dalam hal ini perawat harus mempunyai pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien melalui proses keperawatan,

Page 34: Makalah Personal Hygiene

DAFTAR PUSTAKA

Kusyati,Eni,S.Kep.NS.2003.Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar.Semarang : Kilat Press.

http://www.scribd.com/doc/62228997/Konsep-Personal-Hygiene

http://arsipketikan.com/2009/10/konsep-personal-hygiene.html

http://data.tp.ac.id/dokumen/makalah+personal+hygiene+doc~2

Page 35: Makalah Personal Hygiene

KEBUTUHAN HYGIENE DAN INTEGRITAS KULIT

KONSEP PERAWATAN PERSONAL HYGIENE PADA KLIEN

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Hygiene dan Integritas Kulit

Koordinator : Ns. Dwi Susilawati, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Mat

Disusun oleh :

1. Latief Ma’ruf Nur Cahya (22020111130064)2. Nauvila Fitrotul Aini (22020111130084)3. Reny Widya Kirana Herman (22020111130068)4. Siskha Luthfiyaningtyas (22020111130076)

2011/A.11.1

Page 36: Makalah Personal Hygiene

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011