Lp Personal Hygiene

23
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE Disusun oleh : RUKAMAH (13040126)

description

personal

Transcript of Lp Personal Hygiene

Page 1: Lp Personal Hygiene

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

Disusun oleh :

RUKAMAH (13040126)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES AN NUR PURWODADI

20113/2014

Page 2: Lp Personal Hygiene

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

1. Pengertian

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang

artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah

suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk

kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2004).

Personal hygiene adalah cara perawatan diri seseorang untuk

memelihara kesehatannya. Seseorang tidak dapat melakukan perawatan diri

sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien (Alimul,

2006).

2. Jenis-jenis Personal Hygiene

Jenis-jenis Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Tarwoto, 2004):

a. Perawatan kulit kepala dan rambut

b. Perawatan mata

c. Perawatan hidung

d. Perawatan telingga

e. Perawatan kuku kaki dan tangan

f. Perawatan genetalia

g. Perawatan kulit seruruh tubuh

h. Perawatan tubuh secara keseluruhan

3. Tujuan Personal Hygiene

Tujuan Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Tarwoto, 2004):

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

b. Memelihara kebersihan diri seseorang

c. Memperbaiki personal hyiene yang kurang

d. Mencagah penyakit

e. Menciptakan keindahan

f. Meningkatkan rasa percaya diri

Page 3: Lp Personal Hygiene

4. Fungsi fisiologis

a. Anatomi

Gambar Struktur Kulit Gambar Struktur Mata

b. Fisiologis

1) Kulit

Kulit adalah organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung,

ekskresi, regulasi temperature, dan sensasi. Kulit mempunyai tiga

lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis (Asmadi, 2008).

a) Epidermis

Adalah lapisan terluar terdiri dari berbagai sel lapis yang

tipis dimana ada perbedaan dalam berbagai tingkat kematangan.

Lapisan paling dalam dari sel ini berfungsi untuk mengganti sel

yang mati.

b) Dermis

Adalah lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari

sekelompok kolagen dan fiber – fiber yang elastis untuk

mendukung epidermis. Fiber syaraf, pembuluh darah, kelenjar

keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut melewati lapisan

dermal. Kelenjar sebasea mensekresi sebum, minyak, cairan

odorous, hingga folikel rambut.

c) Hypodermis atau subkutan

Lapisan subkutan terdiri dari pembuluh darah, syaraf,

limpa, dan jaringan pengikatyang berisi sel lemak. Jaringan lemak

adalah insulator panas bagi tubuh. Subkutan juga menjadi

Page 4: Lp Personal Hygiene

pendukung lapisan kulit atas yang menahan stressor dan

tekanantanpa injury.

2) Kuku kaki dan tangan

Kaki, tangan, dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi

perhatian yang khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka

pada kaki termasuk adakah pertumbuhan atau luka pada kulit bagian

atas, bisa nyeri dan pada pasien normal kemampuan berjalan. Kuku

adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bed, yang terletak di

kulit pada nail groove, yang disembunyikan oleh fold kulit, disebut

cuticle, kuku juga memilki body nail, itu berbentuk area putih,

disebut lunula. Dibawah kuku terdapat lapisan epiteldisebut nail bed.

Kuku yang normal dan sehat transparan, lembut, dan konveks,

dengan warna nail bed merah jambu. Penyakit dapat memengaruhi

bentuk, ketebalan, dan curvature dari kulit (Alimul, 2006).

3) Rongga Mulut

Rongga mulut dibatasi oleh membrane mukosa yang

berhubungan dengan kulit. Rongga mulut terdiri dari bibir yang

disekitarnya mulut yang terbuka, pipi berada disepanjang rongga,

lidah dan ototnya, hard dan soft palate. Mukosa mulut normalnya

berwarna merah jambu terang (light pink) dan lembab. Pada dasar

mulut dan area bawah lidah kaya akan pembuluh darah.tipe dari ulcer

atau trauma dapat mengakibatkan perdarahan. Ada 3 kelenjar saliva

yang mensekresikan 1 liter saliva per hari. Kelenjar buccal ditemukan

pada mukosa yang membatasi pipi dan mulut yang mencegah hygiene

dan kenyamanan pada jaringan oral (Alimul, 2006).

Gigi adalah organ mengunyah, atau mastication. Mereka

didesain untuk memotong, menyobek, dan mematahkan makanan

sehingga dapat dicampur dengan saliva dan ditelan. Gigi yang normal

terdiri dari kepala, leher, dan akar. Gigi yang sehat terlihat putih,

bersinar, dan berdiri sendiri. Kesulitan mengunyah dapat berkembang

sewaktu sekeliling gusi menjadi inflamasi atau infeksi atau ketika

Page 5: Lp Personal Hygiene

gigi tanggal. Oral hygiene yang teratur dibutuhkan untuk menjaga

integritas area gigi dan untuk mencegah gingivitis, atau inflamasi gusi

(Alimul, 2006).

4) Rambut

Pertumbuhan rambut, distribusi, dan pola dapat

mengindikasikan status kesehatan orang secara umum. Perubahan

hormone, emosional, dan stress fisik, umur, infeksi, dan penyakit

tertentu dapat memengaruhi karakteristik rambut (Syaifuddin, 2004).

5) Mata, Telinga, dan Hidung

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene adalah sebagai

berikut (Perry dan Potter, 2005):

a. Body image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi

kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga

individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

b. Praktik sosial

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka

kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene

c. Status sosial-ekonomi

Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta

gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang

untuk menyediakannya

d. Pengetahuan

Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena

pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada

pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.

e. Budaya

Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak

boleh dimandikan.

Page 6: Lp Personal Hygiene

f. Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu

dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri

berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

6. Gangguan pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene

Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene secara garis besar

terjadi 2 gangguan yaitu sebagai berikut (Asmadi, 2008):

a. Gangguan secara fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak

terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang

sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane

mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada

kuku.

b. Gangguan secara psikososial

Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene

adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan

mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi

sosial.

7. Tanda dan gejala Personal Hygiene

Tanda dan gejala Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Perry dan

Potter, 2005):

a. Kepala dan rambut

1) Rambut berketombe

2) Rambut berkutu

3) Kulit kepala kotor

4) Rambut yang mudah rontok

5) Rambut yang kusam

b. Perawatan mata

1) Penglihatan menjadi ganda

Page 7: Lp Personal Hygiene

2) Bintik hitam atau ada daerah yang gelap

3) Sakit pada mata

4) Terlihat ada warna atau terang di sekitar ujung-ujung objek

5) Mata yang kemerahan

6) Tiba-tiba kehilangan kemampuan melihat dengan jelas

c. Perawatan hidung

1) Terjadi flu/pilek

2) Terjadi perubahan penciuman

3) Hidung kotor

4) Terjadi alergi

d. Perawatan telingga

1) Telinga kotor

2) Terjadi infeksi

e. Perawatan kuku kaki dan tangan

1) Kuku kotor/hitam

f. Perawatan genetalia

1) Genetalia kotor

2) Terjadi penyakit genetalia

8. Penatalaksanaan Personal Hygiene

Penatalaksanaan Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Perry dan

Potter, 2005)

a. Kebersihan mulut dan gigi dijaga dengan :

1) Untuk yang masih mempunyai gigi :

Menyikat gigi secara teratur sekurang-kurangnya dua kali dalam

sehari, pagi hari dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan

lidah. Bila ada gigi berlubang, sebaiknya segera ke Puskesmas. Bila

tetap ada endapan warna kuning sampai cokelat, kirim ke

Puskesmas/dokter gigi.

2) Bagi yang menggunakan gigi palsu :

Page 8: Lp Personal Hygiene

Gigi dibersihkan dengan sikat gigi perlahan-lahan di bawah air yang

mengalir. Bila perlu dapat digunakan pasta gigi. Pada waktu tidur,

gigi tiruan/palsu tidak dipakai dan direndam dalam air bersih.

3) Bagi mereka yang tidak mempunyai gigi sama sekali :

Setiap habis makan juga harus menyikat bagian gusi dan lidah untuk

membersihkan sisa makanan yang melekat.

b. Kebersihan kepala, rambut dan kuku :

1) Cuci rambut secara teratur paling sedikit dua kali seminggu untuk

menghilangkan debu dan kotoran yang melekat di rambut dan kulit

kepala.

2) Potong kuku secra teratur.

c. Kebersihan kulit (mandi) :

Usaha untuk membersihkan kulit dapat dengan cara mandi setiap hari

secara teratur, paling sedikit dua kali sehari. Pada saat mandi lansia

sebaiknya mempergunakan air hangat untuk merangsang peredaran darah

dan mencegah kedinginan, menggunakan

d. Kebersihan mata, hidung, dan telinga :

Mengkonsultasikan diri ke dokter. Setiap dua tahun mata harus dikontrol,

bila tidak ada kelainan.

e. Perawatan genitalia

perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang

paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko

terbesar memperoleh infeksi. Pasien yang mampu melakukan perawatan

diri dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri. Perawat mungkin

menjadi malu untuk memberikan perawatan genitalia, terutama pada

pasien yang berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika memiliki

perawat yang sama jenis kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat

memberikan perawatan genitalia. Tujuan perawatan genitalia adalah

untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan

genitalia, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankanpersonal

higiene.

Page 9: Lp Personal Hygiene

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Keperawatan.     

a. Riwayat keperawatan

1) Keluhan utama

2) Riwayat kesehatan sekarang

Apa yang dirasakan sekarang

3) Riwayat penyakit dahulu

Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau sudah

pernah

4) Riwayat kesehatan keluarga

Meliputi penyakit yang turun temurun atau penyakit tidak menular

b. Pola pemenuhan KDM menurut

1) Pola oksigenasi : pola nafas,bersihkan jalan nafas,keluhan sesak

2) Pola nutrisi        : Asupan nutrisi,pola makan,kecukupan gizi

3) Pola eliminasi: Pola BAK dan BAB,konsistensi feses,warna

urine,volume output

4) Pola aktivitas  : Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien,aktivitas/ pekerjaan

pasien yang dapat mengendorkan otot.

5) Pola  aktivitas     : Meliputi kebiasaan tidur / istirahat pasien kebiasaan

dalam istirahat,waktu istirahat.

6) Pola pakaian : Meliputi memilih baju yang sesuai,berpakaian dan

melepas pakaian

7) Pola lingkungan dan mempertahankan temperatur tubuh : Meliputi suhu

tubuh,kaji akral ( dingin / hangat ),warna ( kaji adanya

sianosis,kemerahan )

8) Pola personal hygiene : Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh

dari penampilan yang baik serta melindungi kulit,kebiasaan mandi,gosok

gigi,membersihkan genetalia.dll untuk menjaga kesehatan.

Page 10: Lp Personal Hygiene

c. Keadaan umum

1) Kesadaran

2) TD

3) N

4) S

5) RR

d. Pemeriksaan Fisik

Kategori YA TIDAK

a. Rambut

1) Apakah rambut pasien subur ?

2) Apakah rambut pasien mudah rontok ?

3) Apakah rambut pasien kusam ?

4) Apakah tekstur rambut pasien kering ?

b. Kepala

1) Apakah kulit kepala pasien berketombe ?

2) Apakah terdapat kutu pada rambut pasien ?

3) Apakah terjadi eritema pada rambut

pasien?

c. Mata

1) Apakah sclera pasien ikterik ?

2) Apakah konjungtiva pasien anemis ?

3) Apakah pasien mengalami mata merah ?

d. Hidung

1) Apakah pasien mengalami flu?

2) Apakah pasien mengalami alergi?

3) Apakah pasien mengalami perubahan

penciuman ?

e. Mulut

1) Apakah keadaan mukosa mulut pasien

Page 11: Lp Personal Hygiene

kering ?

2) Apakah terdapat lesi pada rongga mulut

pasien ?

f. Gigi

1) Apakah terdapat karang gigi pada gigi

pasien ?

2) Apakah terdapat karies pada gigi pasien ?

3) Apakah gigi pasien lengkap ?

g. Telinga

1) Apakah telinga pasien kotor ?

2) Apakah telinga pasien mengalami lesi ?

3) Apakah telinga pasien mengalami infeksi ?

h. Kulit

1) Apakah kulit pasien terdapat lesi ?

2) Apakah turgor kulit pasien jelek ?

3) Apakah suhu kulit pasien panas ?

i. Kuku tangan dan kaki

1) Apakah warna kuku tangan dan kaki pasien

hitam/kotor ?

j. Genetalia

1) Apakah genetalia pasien kotor ?

2) Apakah terjadi penyakit genetalia pada

pasien ?

(Dongoes, 2006)

2. Diagnosa keperawatan.

a) Gangguan integritas kulit

Definisi : keadaan dimana kulit seseorang tidak utuh.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1) Bagian tubuh yang terlalu lama tertekan

Page 12: Lp Personal Hygiene

2) Imobilisasi

3) Terpapar zat kimia

Kemungkinan data yang ditemukan :

- Kerusakan jaringan

- Gangrene

- Dekubitus

- Kelemahan fisik

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

- Stroke

- Fraktur femur

- Koma

- Trauma medulla spinalis.

Tujuan yang diharapkan :

- Pola kebersihan diri pasien optimal

- Keadaan kulit, rambut kepala bersih

- Klien dapat mendiri dalam kebersihan diri sendiri.

b) Gangguan membrane mukosa mulut.

Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1)   Trauma oral

2)   Pembatasan intake cairan

3)   Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher

Kemungkinan yang ditemukan :

1)   Iritasi/luka pada mukosa mulut

2)   Peradangan/infeksi

3)   Kesulitan dalam makan dan menelan

4)   Keadaan mulut yang kotor

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

1)   Stroke

2)   Stomatitis

3)   Koma

Page 13: Lp Personal Hygiene

Tujuan yang diharapkan :

1)  Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaann utuh, warna

merah ,muda

2)   Inflamasi tidak terjadi

3)   Klien mengatakan rasa nyaman

4)   Keadaan mulut bersih.

c) Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri

Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan

kebersihan untuk dirinya.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1)    Kelemahan fisik

2)    Penurunan kesadaran

Kemungkinan data yang ditemukan :

1)    Badan kotor dan bau

2)    Rambut kotor

3)    Kuku panjang dan kotor

4)    Bau mulut dan kotor

Tujuan yang diharapkan :

1)    Kebersihan diri sesiuai pola

2)    Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih

3)    Pasien merasa nyaman.

3. Intervensi Keperawatan

a. Diagnosa I

a) Kaji kembali pola kebutuhan

personal hygiene pasien

Data dasar dalam melakukan intervensi

b) Kaji keadaan luka pasien Menentukan intervensi

c) Jaga kulit agar tetap utuh dan

kebersihan kulit pasien

dengan cara membantu mandi

pasien

Menghindari resiko infeksi kulit

d) Jaga kebersihan tempat tidur, Mengurangi tekanan dan menghindari

Page 14: Lp Personal Hygiene

selimut, bersih luka dekubitus

e) Lakukan perawatan luka

dengan teknik steril sesuai

program

Penyembuhan luka

f) Observasi tanda-tanda infeksi Pencegahan infeksi secara dini

g) Lakukan pijat pada kulit dan

lakukan perubahn posisi setiap

2 jam

Mencegah Decubitus

b. Diagnosa 2

a) Kaji kemabali kebersihan

mulut

Data dasar dalam melakukan

intervensi

b) Lakukan keberdihan mulut,

sesudah makan dan sebelum

tidur

Membersihkan kotoran dan mencegah

karang gigi

c) Gunakan siakt gigi yang

lembut

Mencegah pendarahan

d) Gunakan larutan

garam/baking soda dan

kemudian bilas dengan air

bersih

Larutan garam/baking soda membantu

melembankan mukosa, meningkatkan

granulasi dan mmenekan bakteri

e) Lakukan pendidikan

kesehatan tentang kebersihan

mulut

Mencegah gangguan mukosa

f) Laksanakan program terapi

medis

Membantu menyembuhkan

luka/infeksi

c. Diagnosa 3

1) Kaji kemabli pola kebesihan diri Data dasar dalam melakukan

Page 15: Lp Personal Hygiene

intervensi

2) Bantu pasien dalam kebersihan

badan, mulut, mulut dan rambut

Mempertahankan rasa nyaman

3) Lakukan pendidikan kesehatan :

petingnya kebersihan diri, pola

kebersihan diri, cara kebersihan

Meningkatkan pengetahuan dan

membuat klien lebihnkooperatif

Page 16: Lp Personal Hygiene

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba

Medika

Tarwoto dan Wartonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba

Medika

Potter, patricia A. dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental

Keperawatan :konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC

Syaifuddin. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC

Dongoes, Marlyn. 2006, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta