2 Personal Hygiene 1

31
Hygienen dalam pandnagan Islam 1 HYGIENE DALAM PANDANGAN ISLAM

description

personal hygiene

Transcript of 2 Personal Hygiene 1

Page 1: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 1

HYGIENE DALAM PANDANGAN ISLAM

Page 2: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 2

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan/membersihkan diri” (QS. 2 : 222)

Jagalah kebersihan seberapa kamu mampu menjaganya. Sesungguhnya Islam ditegakkan oleh Allah Ta’ala dalam prinsip-prinsip kebersihan. Dan tidak akan masuk surga kecuali mereka yang memelihara Kebersihan (al-Hadits)

Page 3: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 3

A. Konsep kebersihan dalam Fiqh

Bersih dalam Islam ; tidak hanya bersih secara badaniah (hissiyah) yang dapat ditangkap oleh seluruh panca indera

Juga bersih dalam pandangan rohani. Bersih yang berhubungan dengan hissiyah

tidak hanya diupayakan dalam hal preventif (pencegahan) dari penyakit juga juga dalam hal promotif.

Sebelum menuju bersih rohani puncak pencapaian ke Maha Mutlak sang Maha Suci, dimulai bersih badan, pakaian dan tempat ibadah.

Page 4: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 4

Ketika mendiskusikan kebersihan dalam persfektif syariah (fiqh), maka kata ini selalu dikaitkan dengan thaharah.

Kata thaharah, yang biasanya ditulis Thaharatun, dalam lughat (bahasa) ; “bersuci dari kotoran” baik kotoran itu bersifat hissy (dapat dilihat oleh pancaindera) atau bersifat maknawi (tidak dapat ditangkap oleh panca indera)

Dalam korelasinya dengan manusia, term thaharah sangat terkait dengan konsep kesehatan, karena konsep thaharah inilah yang paling ideal dan sejalan dengan prinsip-prinsip ilmu kesehatan.

Page 5: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 5

Dalam ajaran Islam, syarat untuk melaksanakan ibadah adalah bersih dan suci dari kotoran, najis dan hadas.

Semuanya ini diatur dengan seksama bahkan dibahas sampai mendetail. Selain itu, ditentukan syarat-syarat dan rukun-rukunnya atau kaifiahnya.

Ini menunjukkan, bahwa syariat Islam menganjurkan pemeluknya untuk berperilaku bersih dan sehat jasmani dan suci rohaninya.

Page 6: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 6

Thaharah bisa menyangkut kesucian dan kebersihan batin serta kesucian dan kebersihan lahir, karena seperti yang dikatakan oleh Ragib al-Asfahani dalam kitabnya al-Mufradat fii Gharib al-Qur’an antara keduanya mempunyai hubungan yang sangat serat.

Hal ini juga dikaitkan dengan fitrah manusia yang menyukai keindahan dan kebersihan.

Upaya untuk mencapai keindahan dan kebersihan tentu harus dibarengi dan dimulai dengan usaha untuk selalu melahirkan rasa indah dan bersih dari dalam diri.

Page 7: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 7

Kebersihan hanya dapat diraih jika manusia dapat memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

Sebaliknya, kotor tidak saja merusak keindahan, tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.

Page 8: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 8

Allah Swt. sendiri menyukai hamba-Nya yang selalu menjaga kebersihan. Bukan hanya bersih dari segi lahiriah

tetapi juga bersih rohaniah. Bersih rohaniah hanya bisa dicapai jika bersih dalam lahiriah telah dilakukan seperti

disebutkan oleh Al-Quran S. Al-Baqarah (2):

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum

mereka suci[138]. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Page 9: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 9

Selain itu, konsep ajaran Islam tentang kebersihan berpangkal atau merupakan konsekuensi dari pada iman kepada Allah, berupaya menjadikan dirinya suci/bersih supaya berpeluang mendekat dan akrab kepada Allah, Tuhan maha Suci.

Hal ini dapat dipahami berdasarkan hadits-hadits Rasulullah Saw. ;

Kebersihan itu bagian dari iman.

(HR. Ad-Dailamy)

Page 10: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 10

“Iman itu lebih dari 60 cabang. Seutama-utamanya iman adalah ucapan “Laa-Ilaa-ha illa-Allah” dan serendah-rendahnya iman adalah membuang kototoran dari jalan raya.” (HR. Bukhari)

“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, menyukai yang baik. Maha Bersih menyukai hal yang bersih, Allah Maha Mulia menyukai kemuliaan, Maha Pemurah menyukai kemurahan, maka bersihkan lingkunganmu jangan mencontoh orang Yahudi (suka menumpuk kotoran di depan rumahnya.”

(HR. Tarmizi dari Sa’ad Abi Waqqash)

Page 11: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 11

Thaharah adalah suatu konsep bagaimana bersuci secara lahiriah yang banyak diulas dalam fiqh, bahkan tidak sedikit membahasnya secara mendetail.

Nampak bahwa kesehatan lahiriah yang disinggung dalam fiqh, thaharah, menggambarkan bagaimana kesehatan lahiriah adalah sesuatu yang sangat penting.

Begitu pentingnya, seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah Saw. sangat ditekankan untuk diperhatikan dan diwajibkan untuk dijaga selalu karena sangat berkaitan dengan keimanan seseorang, sebagimana disebutkan :

Kebersihan itu adalah separuh dari iman

(HR. Muslim)

Page 12: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 12

Dr. Med. Ahmad Ramali dalam desertasinya “Peraturan-peraturan untuk memelihara kesehatan dan Hukum Syara’ Islam,” mengatakan, Kebersihan umumnya, ialah salah satu kewajiban yang diperintahkan Nabi Saw. kepada pengikutnya.

Suci dan bersih adalah dasar dan sendi segala peraturan agama Islam, dan dibagi-bagi atas; kebersihan rumah dan pekarangan, kebersihan pakaian dan badan, kebersihan makanan dan minuman, kesucian berpikir, kesucian jiwa , kesucian kelakuan dan kesucian perasaan.

Inilah sari pengertian thaharah yang berarti menjauhi segala yang kotor dan cemar, dan mendekati kebersihan serta kesucian dalam segala lapangan.

Kebersihan tubuh yang lahir adalah suatu syarat mutlak untuk memperoleh kesucian batin

Page 13: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 13

Konsep Bersih dalam Persfektif Al-Quran dan Hadits (Korelasinya terhadap Kebersihan dalam pandangan Ilmu Kesehatan)

Konsep bersih dalam Al-Qur’an dan hadits sering disinonimkan dengan thaharah. Diantara kata thaharah

“..Allah tidak hendak menyulitkan kamu tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu supaya kamu bersyukur.” (QS Al-Maidah [5]:6)

Page 14: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 14

Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid

itu selama-lamanya. sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

(QS At-Taubah [9]:108)

Page 15: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 15

Thaharah yang dimaksudkan meliputi memelihara kebersihan dan kesucian baik secara lahiriah maupun bathiniah.

Bersih lahiriah artinya terhindar dari segala kotoran, hadas dan najis.

Sedang bersih bathiniah artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela (penyakit rohani).

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin, thaharah atau bersuci mempunyai empat tingkatan, yaitu ;

Page 16: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 16

Tingkat Pertama : Membesihkan anggota-anggota lahiriah dari hadas, najis- najis atau kotoran serta benda-benda yang menjijikkan.

Tingkat Kedua: Membersihkan anggota-anggota badan dari perbuatan dosa dan salah.

Tingkat Ketiga : Membersihkan hati dan sifat-sifat tercela.

Tingkat keempat : Membersihkan rahasia bathiniah dari sesuatu yang selain dari Allah.

Page 17: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 17

Di bawah ini, beberapa konsep thaharah yang disebutkan oleh Al-Quran dan hadits.

1. Thaharah, fi’il amr (perintah); bersifat umum dimana mencakup kebersihan lahiriah (hissy) baik dari najis dan kotoran maupun kebersihan bathiniah (maknawi) (lihat QS. Al-Hajj [22]:26, al-Mudassir [74]:4, al-Maidah [5]:6 dan al-Anfal [8]:11) dengan memakai media alat pembersih seperti air, tanah, sikat dan semacamnya.

Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu beri peringatan, dan agungkanlah

Tuhanmu. Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkanlah perbuatan dosa.

(QS Al-Mudatstsir [74]:4). Kata ‘pakaian’ simbol-simbol lahiriyah manusia yang

dapat ditangkap secara langsung oleh penglihatan, juga sebagai sikap, tingkah laku dan penampilan secara keseluruhan.

Page 18: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 18

Di bawah ini, beberapa konsep thaharah yang disebutkan oleh Al-Quran dan hadits.

1. Thaharah, fi’il amr (perintah); bersifat umum dimana mencakup kebersihan lahiriah (hissy) baik dari najis dan kotoran maupun kebersihan bathiniah (maknawi) (lihat QS. Al-Hajj [22]:26, al-Mudassir [74]:4, al-Maidah [5]:6 dan al-Anfal [8]:11) dengan memakai media alat pembersih seperti air, tanah, sikat dan semacamnya.

Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu beri peringatan, dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkanlah perbuatan dosa. (QS Al-Mudatstsir [74]:4).

Kata ‘pakaian’ di atas mengindikasikan simbol-simbol lahiriyah manusia yang dapat ditangkap secara langsung oleh penglihatan, Selain itu, dapat juga diartikan bahwa pakaian dan alat perlengkapan lainnya dalam arti sesungguhnya dapat menunjukkan sebagai sikap, tingkah laku dan penampilan secara keseluruhan.

Page 19: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 19

2. Wudhu, kewajiban sebelum shalat. QS. Al-Maidah [5] : 6 ;

Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka

basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan sikut, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kekimu sampai kedua mata kaki,11 dan jika kamu junub maka mandilah,

dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (WC) atau menyentuh perempuan, lalu kamu

tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan

supaya kamu bersyukur.”

Page 20: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 20

Alat yang digunakan untuk membersihkan diri dari kotoran, najis dan hadas adalah berwudhu atau mandi dengan memakai air, dan jika tidak ada memakai tanah (debu yang bersih dan suci).

Fungsi air selain mensahkan suatu ibadah semisal shalat, juga sekaligus mensucikan diri dari najis dan kotoran yang ada pada anggota badan/wudhu dan mensucikan (secara bathin) dari hadas kecil.

Air yang dianggap sah untuk berwudhu atau mandi adalah air yang memenuhi syarat. Memenuhi syarat tidak hanya dari segi fiqh tetapi juga memenuhi standar air yang bersih dari segi kesehatan.

Page 21: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 21

3. Tayammum; antisipasi bersuci dengan debu ketika tidak bisa melakukan wudhu atau ketika tidak ada air (bisa juga terhalang karena sakit atau sebab lain).

Meskipun secara lahiriah atau melihat dengan kaca mata ilmu kesehatan (ta’aqquli), bertayammum yang pelaksanaannya memakai debu bisa dianggap kotor, tetapi secara bathin (ta’abbudi) dipandang mensucikan.

Al-Qur’an menyinggung tayammum sebanyak dua kali, dimana menyebut ketika tidak terdapat air untuk bersuci termasuk ketika hadas besar (sesudah coitus – hubungan suami istri) ;

Page 22: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 22

“…. Dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)

atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka

bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu

dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak

membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu,

supaya kamu berfikir ” (QS. Al-Ma’idah [5]:6)

Page 23: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 23

d. Gashl (mandi), disebutkan berbarengan dengan wudhu dan menggosok- gosok anggota badan (ketika mengambil air sembahyang).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu

dalam keadaan mabuk, sehingga tidak mengerti apa yang kamu ucapkan

(jangan pula menghampiri mesjid) sedang kamu

dalam keadaan junub, kecuali sekedar lewat,

sehingga kamu mandi……(QS. An-Nisaa [4]: 43

Page 24: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 24

Mandi (gashl) dalam al-Qur’an, selain pembuka pintu menuju pensucian diri di tingkat awal, juga tak kalah pentingnya sebagai usaha preventif (pencegahan) terhadap penyakit.

Sebagaimana diketahui, hampir semua rangkaian ibadah dalam Islam dimulai dari pembersihan diri. Pembersihan atau kebersihan, dimana meliputi kebersihan fisik dan keberishan rohani.

Islam memandang problem mandi tidak hanya dilihat dari segi hygiene (kebersihan) semata, tetapi lebih jauh dapat dilihat dari segi kaitan-nya dng aqidah, syariah (fiqh) dan muamalah.

Page 25: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 25

Dalam kitab-kitab fiqh, sedikitnya ada 7 mandi wajib yang harus dilakukan seseorang berkaitan dengan masalah aqidah, fiqh dan mumalah, sisanya 16 bersifat sunat. Ketujuh itu adalah ;

1.Jika seseorang akan memeluk agama Islam, maka ia harus mandi sebelum membaca dua kalimat syahadat

2.Ketika akan melakukan shalat jum’at. Selain mandi juga dianjurkan memakai pakaian yang bersih dan wangi-wangian.

Rasulullah Saw. bersabda : Mandi pada hari jum’at adalah wajib

bagi setiap orang yang bermimpi, menggosok gigi dan agar ia memakai wangi-wangian.

(H.R. Bukhari dan Muslim).

Page 26: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 26

3. Ihtilam (mimpi basah, baik laki-laki maupun perempuan) atau sebab lain yang disengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri. Berdasarkan hadits Nabi, wajibnya mandi karena keluarnya sperma adalah

Air itu disebabkan oleh air (H.R. Muslim)

Dari Ummu Salamah R.a. Sesungguhnya Ummu Sulaim

telah bertanya kepada Rasulullah Saw., katanya

kepada beliau Ya Rasulullah sesungguhnya Allah

tidak malu memperkatakan yang hak. Adakah wajib mandi atas perempan apabila bermimpi.

Jawab beliau : “Ya (wajib atasnya mandi) apabila ia

melihat air (cairan vagina) (Sepakat ahli Hadits).

Page 27: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 27

4. Haidh, ketika berhenti dari haidh. Diwajibkan membersihkan tempat keluarnya darah haidh dengan bahan yang dapat menyerap darah serta air. Hal ini dilakukan agar daerah tersebut terhindar dari kotoran yang dapat menyebabkan bakteri yang berakibat terjadinya infeksi (inflamtio).

Dengan usainya keluar darah kotor (haidh) maka wajib mandi (sehingga menjadi suci kembali) agar dapat shalat dan dapat bercampur dengan suaminya lagi.

Beliau berkata kepada Fatimah binti Abi Hubaisy: “Apabila datang haidh

hendaklah engkau tinggalkan shalat, dan apabila berhenti haidh itu

hendaklah engkau mandi dan shalat.”

Page 28: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 28

Salah seorang diantara kamu mengambil air kemudian mencuci sehingga benar-benar

bersih, lalu menuangkan air di atas kepalanya, kemudian menggosok dengan

keras hingga sampai ke seluruh kulit kepalanya, lalu tuangkan air lagi di atas

kepala. Selanjutnya ambillah wangi-wangian dan bersihkan dengannya.

Salah saorang seorang diantara mereka bertanya:

Bagaimana harus mencuci dengannya?” Rasulullah menjawab:

Subhanallah, Bersucilah kamu sekalian dengannya ? Lalu Aisyah memberi

penjelasan: “Bersihkan bekas darahnya”

Page 29: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 29

5. Nifas, darah yang keluar dari kemaluan perempuan sesudah melahirkan. Maka bila seorang perempuan melahirkan dan darahnya terhenti tidak lama setelah bersalin, atau ia melahirkan tanpa berdarah berakhirlah masa nifasnya dan harus melakukan hal-hal yang harus dikerjakan oleh perempuan suci seperti shalat, puasa dan lain-lain.

Adapun batas maksimun nifas adalah 40 hari berdasarkan hadits Nabi ;

Dimasa Rasulullah Saw. perempuan-perempuan yang nifas

tinggal duduk saja (tidak beribadah) selama 40 hari. (Hadits

Imam Lima kecuali An-Nasa’i).

Page 30: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 30

6. Melahirkan, baik anak dilahirkan itu cukup umur maupun tidak (premature) seperti keguguran.30

7. Mati, Orang muslim yang mati, fardhu kifayah atas kaum muslimin yang hidup untuk memandikannya, terkecuali orang yang mati syahid.

Dari Ibnu Abbas R.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. telah berkata tantang orang mati karena terpelanting dari untanya,

“Mandikan dia dengan air dan bidara”

(H.R. Bukhari-Muslim).

Page 31: 2 Personal Hygiene 1

Hygienen dalam pandnagan Islam 31