Hygiene perusahaan,

45
OLEH: OKTOFA SETIA PAMUNGKAS, ST BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SAMARINDA HYGIENE PERUSAHAAN, FAKTOR BAHAYA KIMIA & BIOLOGI

Transcript of Hygiene perusahaan,

Page 1: Hygiene perusahaan,

OLEH:OKTOFA SETIA PAMUNGKAS, ST

BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJASAMARINDA

HYGIENE PERUSAHAAN, FAKTOR BAHAYA KIMIA & BIOLOGI

Page 2: Hygiene perusahaan,

HYGIENE PERUSAHAAN

Ilmu yang mencakup tentang pengenalan, penilaian dan pengendalian faktor-faktor bahaya di lingkungan kerja

Mengapa ?

Faktor-faktor tersebut mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan, atau menimbulkan ketidak nyamanan pada pekerja dan masyarakat sekitar.

Page 3: Hygiene perusahaan,

TAHAPAN KEGIATAN

PENGENALAN LINGKUNGAN

PENILAIAN LINGKUNGAN

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Page 4: Hygiene perusahaan,

PENGENALAN LINGKUNGAN

meliputi pengetahuan dan pengertian tentang berbagai jenis bahaya dan akibat yang dapat ditimbulkan kepada kesehatan tenaga kerja.

Bahaya dari mana ?

dari proses produksi dan dari penggunaan teknologi dalam berbagai aktifitas kerja.

Page 5: Hygiene perusahaan,

PENGENALAN LINGKUNGAN

Upaya mengenal bahaya dilingkungan kerja memerlukan berbagai sumber informasi seperti

Bagan alir lengkap kegiatan proses produksi.

Kondisi operasional tiap tahap dalam rangkaian proses produksi.

Bahan baku, bahan pembantu, hasil antara, hasil samping, hasil (produk) dan sisa produksi atau bahan buangan.

Jurnal – jurnal teknik

Keluhan dari tenaga kerja

Page 6: Hygiene perusahaan,

MANFAAT MENGENAL BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA

Mengetahui besaran faktor bahaya

• Analisis kualitatif besaran bahaya yg dapat berdampak pada para pekerja

Menentukan tindak lanjut

• Berdasarkan analisis tersebut dapat dirancang pengukuran dg alat serta metode yg sesuai

Tersedianya data jumlah pekerja yg beresiko tinggi

Tersedia data kuantitatif jumlah pekerja yg terpapar bahaya

Page 7: Hygiene perusahaan,

PENILAIAN LINGKUNGAN

bertujuan untuk mengetahui secara kualitatif

tingkat bahaya dari suatu faktor dengan metoda

pengukuran tertentu, pengambilan sample serta

analisa di laboratorium dan kemudian dibandingkan

dengan Nilai Ambang Batas (NAB) sebagai standar

baku.

Page 8: Hygiene perusahaan,

PENILAIAN LINGKUNGAN

bermanfaat dalam banyak hal seperti :

sebagai dasar dalam menyatakan kondisi lingkungan kerja,

sebagai dasar untuk membantu mengkorelasikan penyakit

dengan lingkungan kerja,

sebagai momentum penerapan teknik-teknik pengendalian,

sebagai momentum perencanaan alat-alat penanggulangan

sebagai dokumen untuk keperluan pemeriksaan.

Page 9: Hygiene perusahaan,

KEGUNAAN MENDASAR PENILAIAN LINGKUNGAN

• Pengecekan efektifitas alat

Engineering surveillanceBack

Page 10: Hygiene perusahaan,

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Merupakan penerapan metode tertentu untuk

menurunkan tingkat paparan faktor bahaya hingga

level yg dapat diterima manusia berdasarkan NAB.

NAB suatu faktor bahaya kadar maksimum di

lingkungan kerja sehingga pekerja yg bekerja paling

lama 8 jam/hari dan 40 jam/minggu tidak

mengalami gangguan kesehatan.

Page 11: Hygiene perusahaan,

METODE PENGENDALIAN LINGKUNGAN

P. Teknis

P. Administrasi

P. Medis

APD

Page 12: Hygiene perusahaan,

PENGENDALIAN TEKNIS

Dilakukan melalui tindakan teknis dan penggunaan alat mekanis untuk mengurangi atau menghilangkan potensi bahaya di lingkungan kerja.

Page 13: Hygiene perusahaan,

PENGENDALIAN TEKNIS

Contohnya : Substitusi & eliminasi mengganti atau

menghilangkan sama sekali pemakaian bahan kimia yang berbahaya,

Isolasi & segregasi mengisolasi proses produksi yang berbahaya atau merubah proses produksi ,

Edukasi memberikan pemahaman kepada para pekerja tentang K3

memasang ventilasi tambahan atau alat pengaman lainnya.

Page 14: Hygiene perusahaan,

PENGENDALIAN ADMINISTRASI

Dilakukan menggunakan teknik manajemen

Contohnya: mengatur jam kerja, kebijakan rotasi, pelatihan tenaga kerja, pembatasan jam kerja, dll

Page 15: Hygiene perusahaan,

PENGENDALIAN MEDIS

Dilakukan menggunakan pendekatan medis untuk meminimalisir efek negatif,

Contohnya:

Pemeriksaan awal untuk memperoleh tenaga kerja baru yang benar-benar sehat.

Pemeriksaan berkala untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap pekerja secara dini.

Pemeriksaan khusus untuk pekerja yang akan pensiun, pekerja yang menjalani perawatan dan sebagainya.

Page 16: Hygiene perusahaan,

ALAT PELINDUNG DIRI

Diambil sebagai upaya terakhir dalam melindungi pekerja jika pengendalian teknis dan administrasi belum optimal.

Fungsi alat pelindung adalah untuk mengisolasi pekerja dari bahaya.

Contoh alat pelindung diri; respirator, masker, sarung tangan, sepatu safety, helm safety, dll.

Page 17: Hygiene perusahaan,

MOVIE TIME

Page 18: Hygiene perusahaan,

Faktor Bahaya Di Lingkungan Kerja

(Kimia Dan Biologi)

Page 19: Hygiene perusahaan,

FAKTOR BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA

Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja (occupational health hazards) adalah faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, faktor ergonomi dan psikologi.

Page 20: Hygiene perusahaan,

Setiap aktivitas kerja manusia akan selalu memiliki peluang atau potensi untuk terjadi kecelakaan terhadap bahan kimia

Sehingga pengetahuan tentang bahan kimia beracun berbahaya (B3) di tempat kerja menjadi sangat penting.

Faktor Bahaya Kimia

Page 21: Hygiene perusahaan,

FAKTOR BAHAYA KIMIA

Bahan kimia dibidang industri digunakan sebagai bahan bakar, bahan baku produk atau hasil samping dari proses produksi.

Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh ada beberapa macam: Pernapasan ( inhalation )

Kulit (skin absorption )

Tertelan ( ingestion )

Page 22: Hygiene perusahaan,

KLASIFIKASI B3

Korosi

Iritasi

Alergen

Asfiksian

Karsinogenik

Efek Reproduksi

Racun Sistemik

Explosive

Pengoksidasi

Flammable

Berbahaya bagi Lingkungan

Page 23: Hygiene perusahaan,

KOROSI

Menyebabkan kerusakan pada permukaan dimana terjadi kontak.

Hindari terhirup pernafasan, kontak langsung dg kulit atau mata.

Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor, khlor, belerang oksida.

Page 24: Hygiene perusahaan,

IRITANT / IRITASI

Menyebabkan peradangan pada permukaan kontak.

Iritasi kulit bisa menyebabkan eksim atau dermatitis. Iritasi pada alat-alat pernapasan menyebabkan sesak napas, peradangan dan oedema ( bengkak )Contoh :Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide, phosgene, chlorine ,bromine.

Page 25: Hygiene perusahaan,

ALERGEN

Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau organ pernapasan

Contoh :Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, logam seperti chromium atau nickel, epoxy hardeners, turpentine.Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel.

Page 26: Hygiene perusahaan,

ASFIKSIAN

Mengurangi kandungan oksigen dalam udara dan menggantikannya dengan senyawa lain. Konsentrasi oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari 19,5% volume udara.

Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit.

Page 27: Hygiene perusahaan,

ASFIKSIAN

Contoh :Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, heliumAsfiksian kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen cyanide, hidrogen sulphide

Page 28: Hygiene perusahaan,

KARSINOGENIK

bahan kimia yang secara jelas telah terbukti menyebabkan kanker pada manusia.

Contoh :Terbukti karsinogen pada manusia : benzene ( leukemia); vinylchloride ( liver angiosarcoma); 2-naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih ); asbestos (kanker paru-paru , mesothelioma);

Page 29: Hygiene perusahaan,

KARSINOGENIK

Kemungkinan karsinogen pada manusia : formaldehyde, carbon tetrachloride, dichromates, beryllium.

Page 30: Hygiene perusahaan,

EFEK REPRODUKSI

Bahan-bahan beracun yg mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual. Berpengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar, sebagai contoh : aborsi spontan.Contoh : Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl ethers dari ethylene glycol, mercury, CO, timah hitam, thalidomide, pelarut kimia (varnish).

Page 31: Hygiene perusahaan,

RACUN SISTEMIK

agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem tubuh. Bahkan menyebabkan kematian jika pada konsentrasi sangat tinggi masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.

Page 32: Hygiene perusahaan,

RACUN SISTEMIK

Kemananan : hindari kontak atau segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.

Contoh :Otak : pelarut, timah hitam, merkuri, manganese.Sistem syaraf tepi : n-hexane, timah hitam, arsenik, carbon disulphide

Page 33: Hygiene perusahaan,

RACUN SISTEMIK

Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol ethersGinjal : cadmium, timah hitam, merkuri, chlorinated hydrocarbonsParu-paru : silica, asbestos, debu batubara (pneumoconiosis )

Page 34: Hygiene perusahaan,

EKSPLOSIVE

Bahan yg dapat meledak dengan pukulan atau benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : TNT, amonium nitrat, nitroselulosa

Bahan harus habis pakai, tidak menyediakan cadangan dalam jumlah besar.

Page 35: Hygiene perusahaan,

PENGOKSIDASI

Tidak mudah terbakar tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.

Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor.

Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat

Page 36: Hygiene perusahaan,

FLAMMABLE/MUDAH TERBAKAR

dibagi menjadi dua: Extremely flammable (amat sangat

mudah terbakar), dan

Highly flammable (sangat mudah terbakar).

Extremely flammable likuid/gas yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0°C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah 35°C).

Page 37: Hygiene perusahaan,

FLAMMABLE/MUDAH TERBAKAR

Contoh extremely flammable : butane, propana.

Highly flammable berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Contoh : aluminium alkil fosfor

Page 38: Hygiene perusahaan,

BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN

Menyebabkan efek merusak secara tiba-tiba atau dalam jangka waktu tertentu pada lingkungan (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi.

Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan.

Contoh : tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin.

Page 39: Hygiene perusahaan,

Faktor biologi ditempat kerja umumnya dalam bentuk mikroorganisma

Faktor Bahaya Biologi

virus

jamurbakteri

parasit

Page 40: Hygiene perusahaan,

Cara penularan kedalam tubuh manusia1. Melalui saluran pernapasan2. Melalui mulut (makanan dan minuman)3. Melalui kulit apabila terluka

Page 41: Hygiene perusahaan,

INFEKSI YG MUNGKIN MUNCUL DI TEMPAT KERJA

Daerah pertanian :Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma bronkhiale atau keracunan Mycotoxins yang merupakan hasil metabolisme jamur.

Di lingkungan berdebu (Pertambangan atau pabrik) :Tbc, Bronchitis dan Infeksi saluran pernapasan lainnya seperti Pneumonia.

Page 42: Hygiene perusahaan,

INFEKSI YG MUNGKIN MUNCUL DI TEMPAT KERJA

Daerah peternakan : terutama yang mengolah kulit hewan serta produk-produk dari hewan.

Anthrax yang penularannya melalui bakteri yang tertelan atau terhirup, Brucellosis, Infeksi Salmonella.

Di Laboratorium : Pekerja di lab mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama lab yang menangani organisme pathogen

Page 43: Hygiene perusahaan,

INFEKSI YG MUNGKIN MUNCUL DI TEMPAT KERJA

Di Perkantoran terutama yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami.

Humidifier fever , penyakit saluran pernapasan dan alergi karena organisme yang hidup pada air yang terdapat pada system pendingin,

Legionnaire disease, penyakit yang juga berhubungan dengan sistem pendingin dan akan lebih berbahaya jika pekerja berusia lanjut.

Page 44: Hygiene perusahaan,

MENGONTROL BAHAYA DARI FAKTOR BIOLOGI

Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang mengandung organism patogen

Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi

Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja

Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak sekali sebulan

Page 45: Hygiene perusahaan,

Terima Kasih&

Semoga Bermanfaat