TUGAS GEOMORFOLOGI

download TUGAS GEOMORFOLOGI

of 4

description

TUGAS GEOMORFOLOGI

Transcript of TUGAS GEOMORFOLOGI

TUGAS GEOMORFOLOGI

Sebelum pelaksanaan kegiatan (survei) lapangan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pengenalan bentang alam (landform) melalui analisis foto udara atau analisis peta topografi (berdasarkan pola kontur). Kegiatan ini akan sangat membantu untuk memberikan gambaran (interpretasi awal) tentang sejarah geologi, struktur, dan litologi regional daerah yang akan diobservasi.McKinstry (1948) dalam tulisannya membahas tentang penggunaan petunjuk geomorfik dalam pekerjaan eksplorasi, dan mengelompokkan tiga petunjuk dalam pencarian endapan mineral, yaitu : Beberapa endapan mineral akan memperlihatkan suatu bentuk topografi yang khas. Topografi suatu daerah dapat memberikan suatu struktur geologi dimana suatu endapan mineral dapat terakumulasi. Dengan mempelajari sejarah geomorfik suatu daerah memungkinkan untuk dapat memperkirakan kondisi-kondisi fisik dimana mineral-mineral terakumulasi atau terkayakan.Tidak semua tubuh bijih mempunyai ekspresi permukaan (topografi) yang khas, namun ada beberapa diantaranya dapat diprediksikan dari kenampakan permukaan (topografi) seperti singkapan bijih, gossan, atau mineral-mineral residual, serta kenampakan struktur geologi seperti fractures, sesar, dan zona-zona breksiasi. Sebagai contoh : sebaran Pb-Zn di Broken Hill Australia membentuk suatu punggungan yang menyolok, urat-urat kuarsa masif di Santa Barbara Meksiko memperlihatkan bentuk yang menyolok karena cenderung lebih resistan terhadap pelapukan dari batuan-batuan di sekitarnya. Menurut Schmitt (1939), ekspresi topografi merupakan suatu akibat dari laju oksidasi, termasuk daya tahannya terhadap pelapukan dan erosi.Pada endapan residual, konsep-konsep geomorfologi yang dapat diterapkan antara lain : Pelapukan dan erosi merupakan proses yang mutlak dan selalu terjadi di muka bumi. Hasil pelapukan suatu batuan mungkin dapat menghasilkan suatu konsentrasi endapan mineral ekonomis. Produk dari tahap akhir siklus morfologi pada umumnya tertinggal membentuk suatu endapan residual yang insitu. Tahapan-tahapan awal dari siklus geomorfik pada umumnya bersifat mengikis, mengerosi, tertransport, dan terendapkan pada suatu tempat.Sedangkan pada endapan placers (residual, kolovial, eluvial, aluvial, dan endapan pantai), konep-konsep geomorfologi yang dapat diterapkan antara lain ; masing-masing tipe endapan placers merupakan hasil dari siklus geomorfik yang terbatas, dan diendapkan pada kondisi topografi tertentu, dan mempunyai ekspresi topografi yang khas.

1. Applikasi Geomorfologi Untuk Eksplorasi

Dalam eksplorasi hidrokarbon ilmu geomorfologi cukup berperan untuk diaplikasikan.Proses geomorfologis meninggalkan jejak yang karakteristik pada bentuk lahan, sehingga memungkinkan untuk menelusuri proses apa saja yang telah menyebabkannya. Banyak ladang minyak ditemukan karena ekspresi topografi yang menarik perhatian. Struktur antiklinal dengan igir-igir dan lembah-lembah yang memusat biasanya merupakn tempat kedudukan ladang minyak. Demikian halnya dengan struktur dome. Suatu metode baru untuk mengetahui struktur geologi pada suatu wilayah dan akumulasi minyak adalah dengan analisa drainase sebagaimana kenampakannya pada foto udara. Lokasi mineral sering berhubungan dengan goemorfologis suatu wilayah. Dalam penyelidikan hubungan antara mineral dengan relief diperlukan adanya pemahaman tentang sejarah geomorfologi suatu wilayah. Beberapa asosiasi mungkin lebih banyak berhubungan dengan kondisi relief sebelumnya. Kaitan antara sumber daya mineral dengan topografi yang dapat dikenali jejaknya pada foto udara adalah sebagai berikut: Endapan pasir yang mengandung emas, biasanya terdapat endapan teras alluvial Hasil-hasil pelapukan seperti bauksit dan kaolin biasanya terdapat pada level-level planasit tua. Endapan gambut dan garam biasanya terdapat pada bacin-bacin Endapan yang berkaitan dengan patahan dan pengayaan, misalnya berupa aspal dan besi. Endapan berkaitan dengan gejala vulkanik, misalnya blerang. Dike dan diatrema yang berkaitan dengan pengayaan, mineral yang biasa dijumpai misalnya berupa intan.2. Applikasi Geomorfologi Untuk Rencana Pembangunan Lokasi Bendungan

Terdapat beberapa faktor fisik yang menentukan kelayakan lokasi bendungan yang sebagian besar dapat diidentifikasi dan dievaluasi dengan interpretasi foto udara. Faktor-faktor tersebut meliputi : Karakteristik lembah, yang meliputi landform, jenis tanah, dan dimensi. Karakteristik watershed, yang meliputi jaringan drainase dan vegetatif penutup. Karakteristik daerah yang dialiri, yang meliputi sistem transportasi yang harus diganti dan tipe wilayah (misalnya berupa daerah terbuka, daerah hutan, dan daerah yang dikembangkan). Identifikasi dan pertimbangan kenampakan geologi regional maupun lokal. Akses ke lokasi bendungan dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Lokasi dan tingkat longsoran atau lereng-lereng yang mudah longsor di dekat lokasi bendungan yang diusulkan. Ketersediaan dan kecocokan material konstruksi yang digunakan untuk membangun bendungan.4