GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

20

Transcript of GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Page 1: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN
Page 2: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN
Page 3: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

1. Morfologi Pulau Kalimantan dibedakan menjadi 3, yaitu Pegunungan,

Dataran, dan Rawa.

Kalimantan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa

dan di sebelah Barat Pulau Sulawesi, yang terdiri dari 4 propinsi, antara lain

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan

Timur. Secara Umum Pulau Kalimantan dapat dibedakan menjadi 3 bagian,

yaitu Pegunungan, Dataran, dan Rawa

a. Keberadaan ketiga morfologi tersebut dalam peta

Page 4: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Keterangan :

Hijau : Rawa

Biru : Dataran

Kuning kemerahan : Pegunungan

Berikut ini merupakan topografi masing-masing propinsi

Topografi Kalimantan Tengah :

− Bagian selatan, terdiri dari daerah pantai dan rawa serta

terpengaruh oleh pasang surut dengan ketinggian 0 – 50 meter

dpl

− Bagian Tengah, merupakan daerah dataran dan

berbukit/bergelombang dengan dominasi penutupan lahan

berupa hutan hujan tropis yang khas dengan ketinggian 50 –

100 meter dpl

− Bagian Utara merupakan daerah perbukitan dan pegunungan

dengan ketinggian di atas 150 meter dpl (DISHUT Kalteng

2006)

Page 5: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Sebagian besar wilayah propinsi kaimantan tengah

merupakan dataran rendah,ketinggian berkisar antara 0 s/d 150

meter dari permukaan laut. Kecuali sebagian kecil di wilayah

utara merupakan daerah perbukitan di mana terbentang

pegunungan muller dan schwaner dengan puncak tertingginya

(Bukit Raya) mencapai 2.278 meter dar permukaan laut.

(KTDA 2004)

Topografi Kalimantan Selatan :

· Daerah datar (tingkat kemiringan 0 - 8%) meliputi areal seluas

915.427 Ha atau 24,39% dari seluruh luas daratan yang ada

tersebar di sepanjang Pantai Timur dan Selatan, sepanjang

aliran sungai Barito dan sungai-sungai Iainnya.

· Daerah landai (tingkat Kemiringan tanah 8 - 15%) meliputi

areal seluas ± 646.250 Ha atau 17,22% dari seluruh areal yang

ada tersebut didaerah antara pegunungan Meratus dengan

Sungal Barito, di bagian barat, dan Pantai Timur dan dengan

Pantai Selatan

· Daerah Agak Curam (tingkat kemiringan tanah 15 - 25%)

meliputi areal seluas ± 1.742.472 Ha atau ± 48,77% dan

seluruh luas daratan yang ada tersebar di sebelah Timur dan

Selatan mendekati pegunungan Meratus

· Daerah Curam (tingkat kemiringan tanah 25 - 40 %) meliputi

areal seluas ± 88.153 Ha atau 2,35% dari luas daratan yang

ada. Daerah sangat curam (tingkat kemiringan tanah diatas 40

%) meliputi areal seluas ± 360.750 Ha atau 9,61% dan seluruh

areal yang ada, Daerah ini merupakan punggung-punggung

pegunungan Meratus dan bagian bahu dari sungai-sungai yang

ada

Page 6: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan berada pada

kelas ketinggian 25 - 100 m diatas permukaan laut yakni 31,29

%.

Topografi Kalimantan Barat :

Provinsi Kalimantan Barat merupakan wilayah yang

memiliki permukaan alam yang terdiri atas dataran rendah dan

dataran tinggi. Hamparan dataran rendah terdapat di sepanjang

pantai dari utara ke selatan dan sepanjang daerah aliran sungai

(DAS). Sebagian besar paparan dataran rendah itu merupakan

dataran rawa pantai yang bergambut. Wilayah dataran tinggi dan

pegunungan terdapat di bagian timur garis Pegunungan Miller dan

Schwaner yang membujur sepanjang perbatasan dengan

Kalimantan Tengah dan Pegunungan Kapuas Hulu di sepanjang

perbatasan dengan Serawak (Malaysia Timur).

Topografi Kalimantan Timur :

Daratan Kalimantan Timur tidak terlepas dari gugusan

gunung dan pegunungan yang terdapat hampir di seluruh

kabupaten, yaitu ada sekitar 13 gunung. Gunung yang paling

tinggi di Kalimantan Timur yaitu Gunung Makita dengan

ketinggian 2 987 meter yang terletak di Kabupaten Bulungan.

Sedang untuk danau yang berjumlah sekitar 17 buah,

keseluruhannya berada di Kabupaten Kutai dengan danau yang

paling luas yaitu Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau

Melintang dengan luas masing masing 15 000 hektar, 13 000

hektar, dan 11.000 hektar.

Page 7: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

b. Karakteristik geosfernya untuk masing-masing morfologi Pulau

Kalimantan

Batuan

Sebagian besar Kalimantan terdiri dari batuan yang keras dan

agak keras, termasuk batuan kuarter di semenanjung Sangkulirang

dan jajaran pegunungan meratus., batuan vulkanik dan endapan

tersier Secara umum Di kalimantan terdapat empat unit geologi

utama, antara lain

1) Batuan yang dihubungkan dengan pinggir lempeng

Batuan yang berasosiasi dengan pinggir lempeng

Kalimantan mencakup opiolit (kerak samudera) dan melange.

Potongan lantai samudera (kerak samudera) terdapat

beberapa tempat didaratan Borneo. Potongan-potongan ini

dicirikan oleh susunan batuan beku yang padat gelap tipe

basa dan ultra basa dengan komponen granit. Endapan batu

kersik samudera dan karbonat mungkin juga terdapat deretan

batuan ini disebut opiolit.

2) Batuan dasar

Batuan dasar adalah batuan di dasar lapisan stratigrafi

yang umumnya lebih tua dari batuan di atasnya. Batuan ini

biasanya mengalami metamorfosis bela terkena panas. Hasil

metamorfosis batuan ini yang khas adalah batu pualam yang

berasal dari batu kapur; bati sekis hijau yang berasal dari

batuan vulkanik, batu gneis yang berasal dari batu pasir atau

granit. Daerah batuan metamorfosis atau batuan dasar adalah

jenis kerak benua yang sering dipengaruhi oleh batuan intrusi

muda. Kompleks batuan dasar Kalimantan terdiri dari atas

sekis dan gneis yang tercampur dengan granit dari Era

Page 8: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Palaezoikum dan Periode Terseir membentuk daerah kristal

yang sangat luas.

3) Batuan muda yang mengeras dan tidak mengeras

4) Batuan aluvial serta endapan muda yang dangkal

Tanah

Sebagian besar tanah di Kalimantan berkembang pada

dataran bergelombang dan pegunungan yang berasal dari batuan

sedimen dan batuan beku tua. Tanah-tanah ini berkisar dari ultisol

masam yang sangat lauk dan inceptisol muda. Di bagian selatan

dataran aluvial dan tanah gambut yang sangat luas, terus meluas

sampai ke Laut Jawa. Perluasan ini masih terus terjadi di dangkalan

Kalimantan bagian selatan, dengan endapan aluvial yang terbentuk

di belakang hutan bakau pesisir.

Tanah-tanah yang berkembang di masing-masing morfologi di

Kalimantan

Pegunungan

Tanah yang berkembang di pegunungan adalah

tanah jenis tropept yang subur tersebar luas, terutama di

pegunungan yang terpotong tajam dan daerah pegunungan di

tempat-tempat dengan kelerengan terjal dan erosi aktif.

Dataran

Tanah yang berkembang di dataran Kalimantan

merupakan jenis tanah histosol, nonmineral atau tanah yang

terutama tersusun atas bahan organik disebut gambut, yang

persebarannya mencakup daerah yang luas di dataran rendah

Kalimantan (RePPProT 1990). Histosol juga terdapat di

Borneo sebagai lapisan bahan organik yang relatif tipis (50-

150 cm) yang terkumpul di dataran tinggi dan perbukitan,

dimana terdapat banyak awan dan kelembabanya tinggi.

Page 9: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Rawa

Untuk rawa di Kalimantan, tanah yang terdapat di

sana adalah jenis tanah hydraquents, tanah ini muda, lunak,

berlumpur dan belum berkembang. Tanah sulfaquents

umumnya terdapat bersama-sama dengan hydraquents. Tanah-

tanah yang tersalir buruk ini sangat terbatas untuk tanah

pertanian, karena mengandung pirit, yang jika dikeringkan

akan menimbulkan kondisi yang sangat masam dengan kadar

besi dan aluminium sulfat yang cukup tinggi, sehingga bersifat

beracun.

Air

Kalimantan memiliki sungai-sungai yang merupakan

sumber air yang sangat melimpak, sehingga secara umum air

mudah di temui di Kalimantan. Selain itu curah hujan di

Kalimantan juga cukup tinggi terlebih di wilayah yang dekat

dengan garis Katulistiwa. Tetapi untuk morfologi rawa air tawar

sulit ditemukan karena adanya intrusi air laut yang menyebabkan

air di sana menjadi payau.

Penggunaan lahan

Sebagian besar wilayah Kalimantan masih tertutup oleh

vegetasi, meskipun sekarang ini telah dilakukan pembukaan/

penjarahan hutan untuk permukiman dan lain-lain.

Pegunungan

Penggunaan lahan di daerah pegunungan Kalimantan antara

lain :

o Hutan Lumut

o Hutan Pegunungan di atas batu

o Hutan basah Pegunungan di atas batu

o Hutan basah Pegunungan

Page 10: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Dataran

Penggunaan lahan di dataran Kalimantan, antara lain:

o Hutan Dipterocarpaceae & kayu besi

o Hutan kerangas

o Permukiman penduduk

Rawa

Untuk penggunaan lahan di daerah rawa Kalimantan sangat

perpengaruh adanya pasang surut laut di sekitannya, daerah rawa

dapat digunakan untuk pertanian ketika air laut surut.

2. Pulau Kalimantan banyak terdapat sungai dengan berbagai pola alirannya

Pola aliran sungai di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh

morfologi tempat sungai tersebut mengalir dan struktur geologinya. Secara

umum pola aliran sungai yang terdapat di permukaan bumi antara lain:

o Pola dendritik

Pola sungai tersebut tidak teratur dan biasanya terdapat

pada dataran rendah atau dataran pantai. Anak-anak sungai yang

mengalir bermuara ke sungai induk dan membentuk sudut lancip

serta ada pula yang membentuk sudut tumpul.

o Pola trellis

Pola aliran sungai yang aliran sungai induknya sejajar

dengan anak-anak sungai yang bermuara pada induk sungai.

Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai membentuk sudut

siku-siku (tegak lurus)

o Pola Radial Sentrifugal

Pola aliran sungai yang menyebar. Pola ini baiasanya terjadi

di daerah pegunungan.

o Pola Radial Sentripetal

Pola aliran sungai yang memusat ke suatu daerah. Pola ini

biasanya terjadi di daerah cekungan.

Page 11: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

o Pola Regtanguler

Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku dan

biasanya terdapat di daerah patahan.

Kalimantan mempunyai sungai-sungai besar yang mengalir dari

bagian tengah pulau ke pesisir. Kalimantan memiliki tiga sungai terpanjang

yang menjadi kebanggaan Indonesia. S. Kapuas (1.143 km), sungai Barito

(900 km) dan sungai Mahakam (775 m). Sungai –sungai tersebut memiliki

anak-anak sungai sehingga membentuk pola-pola aliran sungai.

a) Pola-pola aliran sungai yang terdapat di Pulau Kalimantan serta faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan pola aliran tersebut.

Sungai-sungai yang berada di Kalimantan mengalir dari hulu

( pegunungan) menuju hilir (lepas pantai), sungai-sungai tersebut

membentuk pola aliran sungai dendritik, pola ini terjadi/terdapat di

wilayah Kalimantan yang berupa dataran terutama dataran rendah dan

dataran pantai. Topografi tersebut menyebabkan anak-anak sungai

tersebut membentuk pola yang tidak teratur serta membentuk sudut

lancip dan ada pula yang membentuk sudut tumpul.

Page 12: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

b) Keuntungan dan permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan sungai

di Pulau Kalimantan

Kalimantan mempunyai sungai-sungai yang besar dengan anak-

anak sungai yang merupakan sumber air yang mendatangkan keuntungan

bagi penduduk Pulau Kalimantan. Keuntungan tersebut antara lain:

− Sumber air yang utama

Manusia hidup tidak lepas dari air, sungai-sungai di

Kalimantan merupakan sumber air bagi penduduk sekitar, terlebih

Kalimantan memiliki banyak sungai.

− Sarana transportasi

Kalimantan memiliki medan yang beragam, untuk itu

diperlukan sarana transportasi yang mudah. Selain adanya jalan

raya, di Kalimantan juga masih berkembang sarana transportasi

Page 13: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

air yang memanfaatkan sungai-sungai di Kalimantan sebagai jalur

transportasi, terlebih pada wilayah-wilayah yang masih sulit

dijangkau transportasi darat.

Selain mendatangkan keuntungan bagi penduduk di Kalimantan,

keberadaan sungai-sungai di Kalimantan juga dapat mendatangkan masalah

bagi penduduk sekitar dan merupakan masalah Indonesia. Masalah yang

sering terjadi di Kalimantan yang di sebabkan oleh keberadaan sungai-sungai

tersebut adalah banjir, terlebih jika hutan-hutan di Kalimantan dibabat atau di

jarah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini akan

mempercepat erosi di daerah pegunungan, terlebih jika curah hujannya tinggi

sehingga sungai-sungai di Kalimantan tidak mampu lagi menampung air

akibatnya terjadi banjir.

3. Pulau Kalimantan terdapat wacana akan dijadikan tempat pemindahan

Ibukota Negara

Menurut pendapat saya, mengenai wacana pemindahan Ibukota Negara

sangat setuju mengingat Jakarta sekarang ini sudah sangat padat sehingga

banyak permasalahan yang terjadi, antara lain macet, banjir, dan lain-lain.

Selain itu, dahulu Jakarta yang merupakan rawa kini telah mengalami

penurunan dataran serta kenaikan muka air laut. Hal ini disebebkan adanya

penggerogotan di bagian bawah serta adanya bangunan-bangunan yang

berdiri diatasnya yang menyebabkan penurunan daratan akibat terlalu berat

beban. Untuk itu pemindahan Ibukota Negara perlu dilakukan ke wilayah lain

yang berpotensi untuk menjadi Ibukota Negara. Terdapat beberapa pilihan

wilayah yang berpotensi untuk dijadikan Ibukota Negara, salah satunya

adalah salah satu propinsi di Kalimantan.

Menurut saya berdasarkan sudut pandang ilmu geomorfologi, propinsi

yang sesuai dijadikan sebagai Ibukota Negara yang baru adalah Propinsi

Kalimantan Tengah, yang secara topografi sebagian besar wilayahnya

merupakan dataran rendah sehingga mudah untuk dikembangkan. Selain itu

wilayah/morfologi pegunungan memusat di bagian utara dan morfologi rawa

Page 14: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

memusat di bagian selatan sehingga bagian/zona tengah dari propinsi ini

merupakan dataran. Selain itu, di Kalimantan juga tidak berpotensi gempa,

serta di Kalimantan tengah banyak terdapat sungai yang dapat digunakan

untuk sarana transportasi. Hal ini menyebabkan Kalimantan Tengah

berpotensi untuk dijadikan Ibukota Negara yang baru.

Page 15: GEOMORFOLOGI KALIMANTAN

Sumber :

Buku

Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta : Yudhistira

Internet

http://soborneo.blogspot.com/2006/04/kondisi-bio-fisik-pulau-kalimantan.html. di akses pada 28 November 2010.

http://www.inigis.com/download-land-cover-kalimantan/. Di akses pada 29 November 2010.