Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan...

15
Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat *Anggia Ebony Permata Mirza 1 , Ismawan 1 , Abdurrokhim 1 1 Universitas Padjadjaran *Corresponding Author: [email protected] Sari Sebagai salah satu cabang ilmu kebumian, geomorfologi memiliki peranan penting dalam perencaan pembangunan pada suatu daerah.Untuk memberikan informasi mengenai bentang alam beserta karakteristiknya, penelitian ini dilakukan dengan meninjau aspek geomorfologi yang meliputi morfografi, morfometri, serta morfogenetik.Penelitian ini berlokasi pada daerah Maja dan sekitarnya, termasuk ke dalam Kecamatan Maja, Majalengka, dan Bantarujeg, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan aspek morfografi yang meninjau bentuk lahan, pola pengaliran sungai, serta bentuk lembah, diketahui bahwa daerah penelitian disusun oleh perbukitan sedang dan perbukitan tinggi, dengan pola pengaliran sungai paralel, subdendritik, subtrelis, dan rektangular.Pada aspek morfometri, diketahui bahwa daerah penelitian didominasi oleh kelas lereng agak curam dan curam, serta terdapat pula kelas lereng agak landai dan landai. Dikombinasikan pula dengan aspek morfogenetik berupa litologi penyusun daerah penelitian, yaitu batupasir, batulempung, breksi, breksi vulkanik, dan tuf, dengan gaya endogen berupa proses vulkanisme dan aktivitas tektonik, maka dihasilkan enam satuan geomorfologi, yaitu satuan geomorfologi perbukitan vulkanik agak landai, satuan geomorfologi perbukitan vulkanik landai, satuan geomorfologi perbukitan vulkanik agak curam, satuan geomorfologi perbukitan struktural landai, satuan geomorfologi perbukitan struktural agak curam, satuan geomorfologi perbukitan struktural curam. Kata kunci: geomorfologi, morfogenetik, morfografi, morfometri, Maja Abstract Geomorphology is a part of earth science which has an important role in urban development planning. This paper aims to get a better understanding aboutlandforms and its characteristics in the research which is located in Maja area, Maja, Majalengka, and Bantarujeg district, West of Java province Based on morphography aspect which considers landforms, drainage pattern, and valley shape, it’s been known that Maja area arranged of high hills and moderate hills with drainage pattern covers parallel, subdendritic, subtrelis, and rectangular. For morphometric aspects, the reaserch area is dominated by steep slope and slightly steep slope. For morphogenetic aspects, the research area is composed of sandstone, claystone, tuff, breccia, and volcanic breccia. As for the endogeneous process, structural and volcanism process developed the most. The combination of those aspects results six geomorphological units, slightly ramp volcanic hills

Transcript of Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan...

Page 1: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka,Provinsi Jawa Barat

*Anggia Ebony Permata Mirza1, Ismawan1, Abdurrokhim1

1Universitas Padjadjaran

*Corresponding Author: [email protected]

Sari

Sebagai salah satu cabang ilmu kebumian, geomorfologi memiliki peranan penting dalamperencaan pembangunan pada suatu daerah.Untuk memberikan informasi mengenai bentangalam beserta karakteristiknya, penelitian ini dilakukan dengan meninjau aspek geomorfologiyang meliputi morfografi, morfometri, serta morfogenetik.Penelitian ini berlokasi pada daerahMaja dan sekitarnya, termasuk ke dalam Kecamatan Maja, Majalengka, dan Bantarujeg, ProvinsiJawa Barat.

Berdasarkan aspek morfografi yang meninjau bentuk lahan, pola pengaliran sungai, sertabentuk lembah, diketahui bahwa daerah penelitian disusun oleh perbukitan sedang danperbukitan tinggi, dengan pola pengaliran sungai paralel, subdendritik, subtrelis, danrektangular.Pada aspek morfometri, diketahui bahwa daerah penelitian didominasi oleh kelaslereng agak curam dan curam, serta terdapat pula kelas lereng agak landai dan landai.Dikombinasikan pula dengan aspek morfogenetik berupa litologi penyusun daerah penelitian,yaitu batupasir, batulempung, breksi, breksi vulkanik, dan tuf, dengan gaya endogen berupaproses vulkanisme dan aktivitas tektonik, maka dihasilkan enam satuan geomorfologi, yaitusatuan geomorfologi perbukitan vulkanik agak landai, satuan geomorfologi perbukitan vulkaniklandai, satuan geomorfologi perbukitan vulkanik agak curam, satuan geomorfologi perbukitanstruktural landai, satuan geomorfologi perbukitan struktural agak curam, satuan geomorfologiperbukitan struktural curam.

Kata kunci: geomorfologi, morfogenetik, morfografi, morfometri, Maja

Abstract

Geomorphology is a part of earth science which has an important role in urbandevelopment planning. This paper aims to get a better understanding aboutlandforms and itscharacteristics in the research which is located in Maja area, Maja, Majalengka, andBantarujeg district, West of Java province

Based on morphography aspect which considers landforms, drainage pattern, and valleyshape, it’s been known that Maja area arranged of high hills and moderate hills with drainagepattern covers parallel, subdendritic, subtrelis, and rectangular. For morphometric aspects, thereaserch area is dominated by steep slope and slightly steep slope. For morphogenetic aspects,the research area is composed of sandstone, claystone, tuff, breccia, and volcanic breccia. As forthe endogeneous process, structural and volcanism process developed the most. Thecombination of those aspects results six geomorphological units, slightly ramp volcanic hills

Page 2: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

geomorphological unit,ramp volcanic hills geomorphological unit,slightly steep volcanic hillsgeomorphological unit, slightly steep volcanic hills geomorphological unit, rampstructural hillsgeomorphological unit, slightly steep structural hills geomorphological unit, steep structuralhills geomorphological unit.

Key words: geomorphology, morphometric, morphogenetic, morphographic, Maja

Pendahuluan

Geomorfologi merupakan salah satucabang ilmu geologi yang membahas bentuklahan dan proses yang mempengaruhipembentukannya. Kajian mengenaigeomorfologi dapat berperan dalamperencanaan suatu pembangunan pada suatuwilayah, sehingga dinilai penting untukditeliti. Daerah penelitian seluas 100 km2

secara administratif termasuk ke dalamKecamatan Maja, Majalengka, danBantarujeg, Provinsi Jawa Barat, tepatnyaterletak di sebelah tenggara GunungCiremai. Dengan membahas tiga aspekgeomorfologi meliputi morfografi,morfometri, serta morfogenetik, maka akandihasilkan sebuah peta geomorfologi yangmembagi daerah penelitian menjadibeberapa satuan geomorfologi.

Tinjauan Pustaka

Sistem pemetaan geomorfologi harusmemenuhi kriteria unsur-unsurgeomorfologi, seperti gambaran bentuk(morfografi), asal - usul / proses terjadinyabentuk (morfogenetik), penilaian kuantitatifbentuk (morfometri) dan material penyusun.(Zuidam, 1985)

Morfografi secara garis besarmemiliki arti gambaran bentuk permukaan

bumi atau arsitektur permukaan bumi.Secaragaris besar morfografi dapat dibedakanmenjadi bentuk lahanperbukitan/punggungan, pegunungan, ataugunungapi, lembah dan dataran. Beberapapendekatan lain untuk pemetaangeomorfologi selain morfografi adalah polapunggungan, pola pengaliran dan bentuklereng. (Zuidam, 1985)

Aspek- aspek morfografi diantaranyaialah :

1. Bentuk lahan dataran, kemiringan 0% -2% terdiri atas bentuk asal marin,bentuk asal fluvial, bentuk asalcampuran (delta), dan bentuk lahanplato.

2. Bentuk lahan perbukitan/pegunungan,perbukitan yang memiliki ketinggian50 - 500 meter dengan kemiringan 7%- 20%, sedangkan pegununganmemiliki ketingian lebih dari 500meter dengan kemiringan lebih dari20%, terdiri atas bentuk lahanperbukitan intrusi, perbukitan kubahrempah gunungapi, perbukitan karst,perbukitan memanjang denganpenyusun batuan sedimen dan bentuklahan pegunungan.

3. Bentuk lahan vulkanik (gunungapi),memiliki ketinggian lebih dari 1000meter dengan kemiringan lereng 56% -140%.

Page 3: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Kegiatan erosi dan tektonik yangmenghasilkan bentuk - bentuk lembahsebagai tempat pengaliran air, selanjutnyaakan membentuk pola - pola tertentu yangdisebut sebagai pola aliran. Pola aliran inisangat berhubungan dengan jenis batuan,struktur geologi kondisi erosi dan sejarahbentuk bumi.Sistem pengaliran yangberkembang pada permukaan bumi secararegional dikontrol oleh kemiringan lereng,jenis dan ketebalan lapisan batuan, strukturgeologi, jenis dan kerapatan vegetasi sertakondisi iklim. (Zuidam, 1985)

Van Zuidam (1985) membagi polapengaliran menjadi pola pengaliran dasardan pola pengaliran modifikasi (Gambar1dan Tabel 1).

Lembah Permukaan bumi yangtertoreh oleh limpasan air permukaan akanmembentuk lembah, selanjutnya lembahsebagai penampung aliran air menjadisungai. Secara garis besar jenis lembahdapat dibedakan menjadi :

a. Jenis lembah U tumpul.b. Jenis lembah U tajam.c. Jenis lembah V tumpul.d. Jenis lembah V tajam.

Morfometri merupakan penilaiankuantitatif dari suatu bentuk lahan danmerupakan unsur geomorfologi pendukungyang sangat berarti terhadap morfografi danmorfogenetik. Penilaian kuantitatif terhadapbentuklahan memberikan penajaman tatanama bentuklahan dan akan sangatmembantu terhadap analisis lahan untuktujuan tertentu, seperti tingkat erosi,kestabilan lereng dan menentukan nilai darikemiringan lereng tersebut. (Zuidam, 1985)

Variasi nilai kemiringan lereng yangdiperoleh kemudian dikelompokkanberdasarkan klasifikasi kemiringan lereng(Tabel 2) menurut Van Zuidam (1985).

Perbedaan ketinggian (elevasi)biasanya diukur dari permukaanlaut.Pentingnya pengenalan perbedaanketinggian adalah untuk menyatakankeadaan morfografi dan morfogenetik suatubentuklahan, seperti perbukitan, pegununganatau dataran.Hubungan perbedaanketinggian dengan unsur morfografiditunjukkan pada Tabel 3.

Morfogenetik adalah proses atau asal- usul terbentuknya permukaan bumi, sepertibentuk lahan perbukitan/pegunungan,bentuk lahan lembah atau bentuk lahanpedataran. Proses yang berkembangterhadap pembentukkan permukaan bumitersebut yaitu proses eksogen danprosesendogen. (Zuidam, 1985)

Proses eksogen adalah proses yangdipengaruhi oleh faktor - faktor dari luarbumi, seperti iklim, biologi dan artifisial.Proses yang dipengaruhi oleh iklim dikenalsebagai proses fisika dan proses kimia,sedangkan ptoses yang dipengaruhi olehbiologi biasanya terjadi akibat dari lebatnyavegetasi, seperti hutan atau semak belukardan kegiatan binatang. Proses artifisial lebihbanyak disebabkan oleh aktifitas manusiamerubah bentuk permukaan bumi untukkepentingan kehidupannya. (Zuidam, 1985)

Proses endogen adalah proses yangdipengaruhi oleh kekuatan/tenaga dari dalamkerak bumi, sehingga merubah bentukpermukaan bumi. Proses dari dalam kerakbumi tersebut antara lain kegiatan tektonikyang menghasilkan patahan (sesar),

Page 4: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

pengangkatan (lipatan) dan kekar. Selainkegiatan tektonik, proses kegiatan magmadan gunungapi (vulkanik) sangat berperanmerubah bentuk permukaan bumi, sehinggamembentuk perbukitan intrusi dangunungapi. (Zuidam, 1985)

Metodelogi

Studi ini dilakukan dengan mengkajitiga aspek geomorfologi. Pada aspekmorfografi, akan dibahas bentuk lahan, polapengaliran sungai, serta bentuk lembah.Selanjutnya, aspek morfometri ditinjau darielevasi serta kemiringan lereng. Terakhir,aspek morfogenetik ditinjau dari litologipenyusun daerah tersebut beserta gayaendogen dan eksogen yang bekerja. Ketigaaspek tersebut saling berkaitan dandianalisis sebelum dilakukan kegiatanlapangan (pemetaan geologi) denganmemperhatikan peta topografi yang memuatinformasi mengenai kontur sertasungai.Adapun kegiatan pemetaan dilapangan mendukung penjelasan aspekmorfogenetik mengenai litologi penyusundaerah penelitian.

Pada akhirnya, penafsiran satuangeomorfologi dilakukan denganmengelompokkan daerah penelitianberdasarkan kombinasi ketiga aspektersebut.

Morfografi

Aspek morfografi merupakan aspekgeomorfologi yang dilihat secara kualitatif,sehingga didukung pula oleh aspek

morfometri yang bersifat kuantitatif, seperticontohnya elevasi. Daerah penelitiantersusun oleh bentuk lahan dengan elevasiyang berkisar antara 225 – 975 mdpl,sehingga berdasarkan klasifikasi morfografioleh Van Zuidam (1985), bentuk lahan padadaerah penelitian terbagi menjadi dua, yaituperbukitan sedang dan perbukitan tinggi.Secara umum, bentuk lahan perbukitansedang terletak pada bagian utara dan baratdaerah penelitian, sedangkan bentuk lahanperbukitan tinggi menyebar pada bagiantimur hingga selatan daerah penelitian.(Gambar 2)

Dengan melakukan analisis alur-alursungai utama serta sungai intermiten, polapengaliran sungai pada derah penelitiandibagi menjadi 4 pola yang didasarkankepada pola pengaliran dasar dan polapengaliran mofidikasi oleh Howard, 1967(dalam Van Zuidam, 1985), yaitu paralel,rektangular, subtrelis, dan subdendritik.(Gambar 3)

Pola pengaliran paralel ditunjukkandengan anak sungai yang saling sejajar.Polaini terdapat pada bagian timur laut daerahpenelitian menempati sekitar 11%.Polapengaliran rektangular dicirikan dengansungainya yang membentuk sudut.Pola inimenempati bagian utara daerah penelitianseluas 33%.Pola pengaliran subtrelisditunjukkan dengan anak sungai yangmembentuk sudut tegak lurus terhadapsungai utama. Pola ini terdapat pada bagiantengah daerah penelitian menempati sekitar34,5%. Pola pengaliran subdendritikditunjukkan dengan sungai yang bercabangdengan percabangan yang tidak teratur. Polaini terdapat pada bagian selatan daerahpenelitian seluas 21,5%.

Page 5: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Selanjutnya, bentuk lembahdianalisis berdasarkan kontur pada petatopografi.Kontur yang rapat cenderungmenunjukkan bentuk lembah V yangmerupakan sungai-sungai muda di manaerosi vertikal lebih bekerja dominan.Selainitu bentuk lembah U ditunjukkan puladengan kontur yang relative renggang danumumnya merupakan sungai-sungai yangsudah tua atau lebih dominan bekerja erosilateral.Selain meninjau dari kontur, bentuklembah diamati pula secara langsung padakegiatan pemetaan di lapangan.Daerahpenelitian didominasi oleh lembah V, namunterdapat pula lembah U yang tersebar sekitar25% dari luas daerah penelitian.

Morfometri

Analisis morfometri pada penelitianini ditinjau dari segi kemiringan lereng danelevasi. Menggunakan metode spasisal yangdisertai dengan koreksi kontur, daerahpenelitian terbagi menjadi 4 bagianberdasarkan Van Zuidam (1985), yaitudatar, lereng landai, lereng agak curam danlereng curam. (Gambar 4)

1. Lereng agak landai (2% - 7%), warnahijau muda, tersebar pada bagian timurlaut daerah penelitian dan menempatisekitar 16% daerah penelitian.

2. Lereng landai (7% - 15%), warnakuning, tersebar di bagian tenggara,barat, barat laut, dan barat daya daerahpenelitian, menempati sekitar 18,5%daerah penelitian.

3. Lereng agak curam (15% - 30%),warna jingga, tersebar pada bagiantimur dan barat lautdaerah penelitian,

menempati sekitar 35,5% daerahpenelitian.

4. Lereng curam (30% - 70%), warnamerah muda, tersebar di bagian baratdan menempati sekitar 30% daerahpenelitian.

Morfogenetik

Morfogenetik ditinjau berdasarkanlitologi penyusun serta gaya endogen daneksogen yang bekerja pada daerahpenelitian. Untuk menentukan litologipenyusun, peta geologi regional dapatdigunakan sebagai acuan. Daerah penelitianyang termasuk ke dalam peta geologiLembar Arjawinangun (Djuri, 1995),tepatnya Formasi Cinambo, Formasi Halang,dan endapan Kuarter berupa Hasil GunungApi Tua Tak Teruraikan, dan Hasil GunungApi Muda Tak Teruraikan. (Gambar 5)

Setelah mengetahui garis besarlitologi penyusun pada daerah penelitian,dilakukan kegiatan pemetaan di lapanganuntuk mendapatkan data yang lebihakurat.Berdasarkan hasil pemetaan,diketahui bahwa bagian timur daerahpenelitian disusun oleh batuan vulkanikyang didominasi oleh breksi vulkanik sertatuf yang ditemukan pada beberapalokasi.Adapun bagian barat daerahpenelitian disusun oleh batuan sedimenberupa batupasir, batulempung serta breksipolimik.(Peta Lembar 2)

Proses eksogen yang bekerja meliputiproses sedimentasi, pelapukan, dan erosiyang kurang lebih terjadi pada semua lokasi.Tahap perubahan permukaan bumi yangdisebabkan oleh proses eksogen diawali

Page 6: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

dengan terjadinya proses pelapukan yangdipengaruhi oleh iklim dan kemudian diikutidengan terjadinya proses erosi yangmengubah kenampakan permukaan bumi.

Ditinjau pula proses endogen, dimana pada bagian timur didominasi olehaktivitas vulkanik, sedangkan bagian baratdibentuk oleh proses endogen berupaaktivitas tektonik yang ditunjukkan olehbeberapa hal, seperti pola pengaliran sungaiyang berkembang ialah pola rektangular dansubtrelis yang mengindikasikan bahwadaerah tersebut dikontrol oleh strukturgeologi. Selain itu, diinterpretasikan pulaadanya kelurusan-kelurusan punggunganyang dapat mengindikasikan daerah terlipatpada DEM (digital elevation model).(Gambar 6)

Selanjutnya, didukung pula oleh hasilkegiatan pemetaan, di mana ditemukankekar-kekar gerus di Sungai Cikuya danSungai Cibodas, lipatan, serta lipatan seretpada Sungai Cibodas sebagai indikasiadanya sesar.

Hasil Penelitian

Berdasarkan peninjauan ketiga aspekgeomorfologi yang telah dijelaskansebelumnya, maka daerah penelitian dibagimenjadi 6 satuan geomorfologi, yaitu satuangeomorfologi perbukitan vulkanik agaklandai, satuan geomorfologi perbukitanvulkanik landai, satuan geomorfologiperbukitan vulkanik agak curam, satuangeomorfologi perbukitan struktural landai,satuan geomorfologi perbukitan strukturalagak curam, satuan geomorfologi perbukitanstruktural curam. (Peta Lembar 1)

Satuan Geomorfologi Perbukitan VulkanikAgak Landai

Satuan geomorfologi ini menempatisekitar 16% dari total luas daerah penelitiandan berada pada bagian timur lautdaerahpenelitian. Berdasarkan aspek morfografi,satuan ini tersusun oleh bentuk lembah U,bentuk lahan perbukitan sedang hinggaperbukitan tinggi dengan ketinggian berkisarantara 400 – 587,5 mdpl, dan polapengaliran sungai paralel. Ditinjau dariaspek morfometri, satuan ini tersusun olehlereng dengan kemiringan agak landai, yaitu2 – 11%.Pada aspek morfogenetik, satuanini memiliki litologi penyusun berupa breksivulkanik dan tuf. Adapun gaya endogenyang mendominasi ialah proses vulkanisme.(Gambar 7)

Satuan Geomorfologi Perbukitan VulkanikLandai

Satuan geomorfologi ini menempatisekitar 3,5% dari total luas daerah penelitiandan berada pada bagian tenggara daerahpenelitian. Berdasarkan aspek morfografi,satuan ini tersusun oleh bentuk lembah U-V,bentuk lahan perbukitan sedang hinggaperbukitan tinggi dengan ketinggian berkisarantara 475 – 687,5 mdpl dan pola pengaliransungai subdendritik dan subtrelis. Ditinjaudari aspek morfometri, satuan ini tersusunoleh lereng dengan kemiringan landai, yaitu4 – 18%. Morfogenetik pembentuk satuanini adalah gaya endogen berupa prosesvulkanisme dengan litologi penyusun berupabreksi vulkanik. (Gambar 8)

Satuan Geomorfologi Perbukitan VulkanikAgak Curam

Page 7: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Satuan geomorfologi ini menempatisekitar 11,5% dari total luas daerahpenelitian dan berada pada bagian timur danbarat daya daerah penelitian (Gambar 9).Berdasarkan aspek morfografi, satuan initersusun oleh bentuk lembah V, bentuklahan perbukitan tinggi dengan ketinggianberkisar antara 537,5 – 975 mdpl, serta polapengaliran sungai subdendritik, subtrelis,dan rektangular. Ditinjau dari aspekmorfometri, satuan ini tersusun oleh lerengdengan kemiringan agak curam, yaitu 9 –28%.Secara morfogenetik, satuan inidisusun oleh litologi berupa breksi vulkanikdan tuf. Adapun gaya endogen yangmendominasi berupa proses vulkanisme.

Satuan Geomorfologi Perbukitan StrukturalLandai

Satuan geomorfologi ini menempatisekitar 9% dari total luas daerah penelitiandan berada pada bagian barat laut, barat, danbarat daya daerah penelitian (Gambar 10).Berdasarkan aspek morfografi, satuan initersusun oleh bentuk lembah U, bentuklahan perbukitan sedang dengan ketinggianberkisar antara 225 – 375 mdpl, serta polapengaliran sungai subdendritik, subtrelis,dan rektangular.Ditinjau dari aspekmorfometri, satuan ini tersusun oleh lerengdengan kemiringan landai, yaitu 5 –19%.Pada aspek morfogenetik, pembentuksatuan ini adalah struktral dengan litologipenyusun batuan sedimen berupa batupasir,dan batulempung, sedangkan gaya endogenyang bekerja diinterpretasikan sebagaiproses struktural hasil dari aktivitas tektonik.

Satuan Geomorfologi Perbukitan StrukturalAgak Curam

Satuan geomorfologi ini menempatisekitar 25% dari total luas daerah penelitiandan berada pada bagian tengah serta baratlaut daerah penelitian (Gambar 11).Berdasarkan aspek morfografi, satuan initersusun oleh bentuk lembah V, bentuklahan perbukitan sedang hingga perbukitantinggi dengan ketinggian berkisar antara312,5 – 650 mdpl, dan pola pengaliransungai subdendritik, subtrelis, danrektangular. Ditinjau dari aspek morfometri,satuan ini tersusun oleh lereng dengankemiringan agak curam, yaitu 9 –30%.Morfogenetik pembentuk satuan iniadalah struktral dengan litologi penyusunbatuan sedimen, berupa breksi, batupasir,dan batulempung.

Satuan Geomorfologi Perbukitan StrukturalCuram

Satuan geomorfologi ini menempatisekitar 35% dari total luas daerah penelitiandan tersebar pada bagian barat daya, tengah,hingga utara daerah penelitian (Gambar 12).Berdasarkan aspek morfografi, satuan initersusun oleh bentuk lembah V, bentuklahan perbukitan sedang hingga perbukitantinggi dengan ketinggian berkisar antara 350– 712,5 mdpl, serta pola pengaliran sungaisubdendritik, subtrelis, dan rektangular.Ditinjau dari aspek morfometri, satuan initersusun oleh lereng dengan kemiringanagak curam, yaitu 11 – 55%.Morfogenetikpembentuk satuan ini adalah struktraldengan litologi penyusun batuan sedimen,berupa breksi, batupasir, dan batulempung.

Page 8: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian, maka

dapat disimpulan bahwa dari aspekmorfografi, daerah penelitian terbagimenjadi perbukitan tinggi dan perbukitansedang, dengan lembah U dan didominasioleh lembah V. Terdapat pola pengaliransungai paralel, rektangular, subtrelis, dansubdendritik. Pada aspek morfometri,kemiringan lereng pada daerah penelitianterbagi menjadi agak landai, landau, agakcuram, dan curam. Pada aspekmorfogenetik, bekerja proses eksogenberupa sedimentasi, pelapukan, dan erosi,serta proses endogen berupa aktivitastektonik dan vulkanisme. Litologi penyusundaerah penelitian berupa breksi vulkanik,tuf, batupasir, batulempung, dan breksi.

Berdasarkan ketiga aspek tersebut,maka daerah penelitian terbagi menjadi 6satuan geomorfologi, yaitu satuangeomorfologi perbukitan vulkanik agaklandai, satuan geomorfologi perbukitan

vulkanik landai, satuan geomorfologiperbukitan vulkanik agak curam, satuangeomorfologi perbukitan struktural landai,satuan geomorfologi perbukitan strukturalagak curam, satuan geomorfologi perbukitanstruktural curam.

Daftar Pustaka

Zuidam, R. A. Van. 1985. Aerial Photo –

Interpretation Intrain Analysis

andGeomorphology Mapping. Smith Publisher.

The Hangue, ITC.

Djuri. 1995. Geologi LembarArjawinangun,

Jawa Barat,Skala 1:100.000. Ditjen Geologi dan

Sumberdaya Mineral,PusatPenelitian dan

Pengembangan Geologi, Bandung

Page 9: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Lampiran

Gambar 1 Pola pengaliran dasar

Gambar 2Kenampakan 3D peta morfografi daerah penelitian, warna merahmenunjukkan daerah yang paling tinggi, sedangkan warna biru menunjukkan daerah

dengan elevasi paling rendah

Page 10: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Gambar 3 Peta pola pengaliran sungai pada daerah penelitian (tanpa skala)

Gambar 4 Peta kemiringan lereng pada daerah penelitian (tanpa skala)

PETA KEMIRINGAN

LERENG

Page 11: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Gambar 5Peta geologi regional daerah penelitian tanpa skala (Djuri, 1995)

Gambar 6 Kelurusan punggungan pada DEM (digital elevation model)

Gambar 5Peta geologi regional daerah penelitian tanpa skala (Djuri, 1995)

Gambar 6 Kelurusan punggungan pada DEM (digital elevation model)

Gambar 5Peta geologi regional daerah penelitian tanpa skala (Djuri, 1995)

Gambar 6 Kelurusan punggungan pada DEM (digital elevation model)

Page 12: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Gambar 7Kenampakan satuan geomoforlogi perbukitan vulkanik agak landai di daerah Paniis

Gambar 8Kenampakan satuan geomoforlogi perbukitan vulkanik landai di daerah Cihaur

Gambar 9Kenampakan satuan geomoforlogi perbukitan vulkanik agak curam di daerah Wanahayu

Page 13: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

Gambar 10Kenampakan satuan geomoforlogi perbukitan struktural landai di sungai Cibodas

Gambar 11Kenampakan satuan geomoforlogi perbukitan struktural agak curam di daerah Cibodas

Gambar 12Kenampakan satuan geomoforlogi perbukitan struktural curam di daerah Gununglarang

Page 14: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

PolaPengaliran

DasarKarakteristik

Dendritik Bentuk umum seperti daun, berkembang pada batuan dengankekerasan relatif sama, perlapisan batuan sedimen relatif datar sertatahan akan pelapukan, kemiringan landai, kurang dipengaruhistruktur geologi.

Paralel Bentuk umum cenderung sejajar, berlereng sedang-agak curam,dipengaruhi struktur geologi, terdapat pada perbukitan memanjangdipengaruhi perlipatan, merupakan transisi pola dendritik dan trelis.

Trelis

Bentuk memanjang sepanjang arah jurus perlapisan batuan sedimen,induk sungainya seringkali membentuk lengkungan mengananmemotong kepanjangan dari alur jalur punggungannya. Biasanyadikontrol oleh struktur lipatan. Batuan sedimen dengan kemiringanatau terlipat, batuan vulkanik serta batuan metasedimen berderajatrendah dengan perbedaan pelapukan yang jelas. Jenis polapengalirannya berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.

Rektangular

Induk sungai dengan anak sungai memperlihatkan arah lengkunganmenganan, pengontrol struktur atau sesar yang memiliki sudutkemiringan, tidak memiliki perulangan perlapisan batuan dan seringmemperlihatkan pola pengaliran yang tidak menerus.

Radial

Bentuk menyebar dari satu pusat, biasanya terjadi pada kubahintrusi, kerucut vulkanik dan bukit yang berbentuk kerucut sertasisa-sisa erosi. Memiliki dua sistem, sentrifugal dengan arahpenyebaran keluar dari pusat (berbentuk kubah) dan sentripetaldengan arah penyebaran menuju pusat (cekungan).

Anular

Bentuk seperti cincin yang disusun oleh anak-anak sungai,sedangkan induk sungai memotong anak sungai hampir tegak lurus.Mencirikan kubah dewasa yang sudah terpotong atau terkikisdimana disusun perselingan batuan keras dan lunak. Juga berupacekungan dan kemungkinan stocks.

Multibasinal

Endapan permukaan berupa gumuk hasil longsoran denganperbedaan penggerusan atau perataan batuan dasar, merupakandaerah gerakan tanah, vulkanisme, pelarutan gamping serta lelehansalju atau permafrost.

Kontorted

Terbentuk pada batuan metamorf dengan intrusi dike, vein yangmenunjukkan daerah yang relatif keras batuannya, Anak sungaiyang lebih panjang ke arah lengkungan subsekuen, umumnyamenunjukkan kemiringan lapisan batuan metamorf dan merupakanpembeda antara penunjaman antiklin dan sinklin.

Tabel 1.3 Pola pengaliran dasar beserta karakteristiknya

Page 15: Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan …pustaka.unpad.ac.id/.../09/Geomorfologi-Daerah-Maja... · Sistem pemetaan geomorfologi harus memenuhi kriteria unsur-unsur geomorfologi,

KlasifikasiKemiringan Beda Tinggi

(m) WarnaPersen (%) Derajat ( o)

Datar 0 - 2 0 – 2 < 5 m HijauAgak Landai 2 – 7 2 – 4 5 – 25 m Hijau mudaLandai 7 – 15 4 – 8 25 -75 m KuningAgak Curam 15 – 30 8 – 16 75 – 200 m JinggaCuram 30 -70 16 – 35 200 – 500 m Merah mudaTerjal 70 -140 35 – 55 500 – 1000 m MerahSangat Terjal > 140 > 55 > 1000 m Ungu

TINGGI ABSOLUT UNSUR MORFOGRAFI

< 50 meter Dataran rendah

50 meter – 100 meter Dataran rendah pedalaman

100 meter – 200 meter Perbukitan rendah

200 meter – 500 meter Perbukitan sedang

500 meter – 1.500 meter Perbukitan tinggi

1.500 meter – 3.000 meter Pegunungan

> 3.000 meter Pegunungan tinggi

Tabel 2 Klasifikasi kemiringan lereng (Van Zuidam, 1985)

Tabel 3Pemerian bentuk lahan absolut berdasarkan perbedaan ketinggian