TUGAS-family Folder

download TUGAS-family Folder

of 12

description

czC

Transcript of TUGAS-family Folder

KUNJUNGAN RUMAH

KUNJUNGAN RUMAH

Puskesmas

: kelurahan tanjung duren selatanTanggal kunjungan: 10 juli 2014Data riwayat keluarga :

I. Identitas Pasien

a. Nama

: anggunb. Umur

: 2 tahun 3 bulanc. Jenis kelamin : Perempuan

d. Pekerjaan : -e. Pendidikan : belum sekolahf. Alamat : gg. Manggis 22 no. 32 tanjung duren selatan, jakarta barat. RT: 12, RW: 04II. Riwayat Biologis Keluarga

a. Keadaan kesehatan sekarang : baik

b. Kebersihan perorangan : sedang

c. Penyakit yang sering diderita : batuk pilek

d. Penyakit keturunan

: tidak ada

e. Penyakit kronis/menular : asma bronkial dan TBf. Kecacatan anggota keluarga : tidak ada

g. Pola makan

: sedang

h. Jumlah anggota keluarga : 7 orang

III. Psikologis Keluarga

a. Kebiasaan buruk

: anak pertama merokokb. Pengambilan keputusan : suamic. Ketergantungan obat

: bapak (obat asma)d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas

e. Pola rekreasi

: sedangIV. Keadaan Rumah /lingkungan

a. Jenis bangunan

: rumah permanenb. Lantai rumah

: semen

c. Luas rumah

: 18 m2

d. Penerangan

: kurange. Kebersihan

: kurang

f. Ventilasi

: kurangg. Dapur

: ada

h. Jamban keluarga

: ada

i. Sumber air minum

: sumurj. Sumber pencemaran air

: tidak ada

k. Pemanfaatan pekarangan

: tidak ada

l. Sistem pembuangan air limbah: ada

m. Tempat pembuangan sampah

: ada

n. Sanitasi lingkungan

: kurang

V. Spiritual Keluarga

a. Ketaatan beribadah

: cukup

b. Keyakinan tentang kesehatan

: cukup

VI. Keadaan Sosial Keluarga

a. Tingkat pendidikan

: sedang

b. Hubungan antar anggota keluarga : baikc. Hubungan dengan orang lain

: baik

d. Kegiatan organisasi sosial

: baik

e. Keadaan ekonomi

: kurang

VII. Kultural Keluarga

a. Adat yang berpengaruh

: padangb. Lain lain

: tidak ada

VIII. Daftar anggota keluarga

NoNamaHub dgn KKumurPendidikanPekerjaanAgamaKeadaan

kesehatanGizi/ imunisasiKBketerangan

1.FahmiSuami55SdServiceIslamBaikBaik/Menderita asma

2. DeswitaIstri39SmpIbu rmh tggaIslamBaikBaikIUDPernah operasi kista

3DodiAnak 28SmkTukang parkirIslamBaikBaik/lengkapSembuh Tb kelenjar

4Aziz febriantoAnak19SmkDealer hondaIslamBaikBaik/lengkapSembuh tb paru

5M. YusufAnak18Sma kelas 2-IslamBaikBaik/lengkapSehat

6RidoAnak18Sma kelas 1-Islam BaikBaik/lengkapsehat

7AnggunAnak2 th--IslamBaikBaik/lengkapSedang sakit

IX. Keluhan Utama

BAB terus, cairX. Keluhan Tambahan

Badan panas, muntahXI. Riwayat penyakit dahulu

Jarang sakitXII. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Sakit sedang

Kesadaran

: Compos Mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Pernapasan

: 27x/menit

Nadi

: 87x/menit

Suhu

: 37,7C

XIII. Diagnosis Penyakit

Diare XIV. Diagnosis keluarga

-XV. Anjuran penatalaksanaan penyakit

a. Promotif :

Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien tentang apa itu penyakit diare, penyebabnya, gejala gejalanya serta komplikasinya.b. Preventif :

Memotivasi pasien agar mau berobat teratur dan mengontrol teratur akan sakitnya, mengatur pola makan menghindari makanan yang memicu terjadinya diare. Memberikan pengertian kepada keluarga agar dapat membantu pasien dalam menjaga kebersihan rumah dan dapat memotivasinya untuk minum obat secara teratur.c. Kuratif :

a. Terapi non farmakologis :Edukasi pasien

- Menjaga kebersihan diri dan rumah- Menghindari makanan - Olah raga ringan teratur (jalan selama 30-45 menit)b. Farmakologis :XVI. Prognosis

Penyakit

: Dubia ad bonamXVII. Resume

Pada kunjungan rumah tanggal 10 juli 2014, pasien anak umur 2 tahun mengalami BAB, muntah, badan panas. Pasien mengalaminya sejak satu hari yang lalu. Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, pernapasan 27x/menit, nadi 87x/menit, suhu 37,7C. Pasien ddiagnosis diare. Rumah pasien tergolong tidak sehat dilihat dari kurangnya kebersihan di dalam rumah.I. PendahuluanGastroenteritis viral adalah infeksi usus yang disebabkan oleh beberapa jenis virus berbeda. Penyakit yang sangat menular ini adalah penyakit nomor dua paling umum diderita di Amerika Serikat. Gastroenteritis karena virus juga menyebabkan jutaan kasus diare tiap tahunnya. Siapa pun dapat terinfeksi gastroenteritis karena virus dan umumnya dapat sembuh tanpa komplikasi lain. Namun, gastroenteritis karena virus dapat menjadi penyakit serius jika orang yang menderita tidak minum cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang ketika muntah dan diare. Misalnya pada bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.II. Pembahasan2.1 DefinisiGastroenteritis viral adalah infeksi usus yang disebabkan oleh beberapa jenis virus berbeda. Virus yang menyebabkan gastroenteritis ini ditransmisikan melalui jalur fecal oral. Infeksi paling sering terjadi pada waktu dimana cuaca lebih dingin, berbeda dengan diare yang disebabkan infeksi bakteri yang biasanya terjadi pada waktu dimana cuaca lebih hangat. 1,22.2 Faktor Resiko1. Faktor infeksi :a. Infeksi enteral : infeksi pada saluran pencernaan. Meliputi ;

Infeksi bakteri : Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeoromonas, dll.

Infeksi virus : Enteroovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomielitis), Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll.

Rotavirus adalah penyebab utama gastroenteritis karena virus pada anak-anak umur 3 sampai 15 bulan dan merupakan penyebab utama diare pada anak-anak dibawah umur 5 tahun. Gejala-gejala infeksi rotavitus muncul dalam 1 sampai 2 hari setelah terpapar. Gejala yang khas dari rotavirus adalah muntah, diare berair yang disertai demam dan sakit di bagian perut. Biasanya gejala ini akan berlangsung 3 hingga 8 hari. Rotavirus juga dapat menginfeksi orang dewasa yang melakukan kontak langsung dengan anak yang terinfeksi, tetapi gejala-gejala yang dialami orang dewasa akan tidak terlalu parah. Di Amerika Serikat, infeksi rotavirus umumnya terjadi dari bulan November hingga April.

Adenovirus terjadi umumnya pada anak dibawah dua tahun. Dari 49 tipe adenovirus, salah satu jenisnya dapat mempengaruhi sistem pencernaan sehingga menyebabkan muntah dan diare. Gejala biasanya muncul 1 minggu setelah penderita terpapar virus. Infeksi adenovirus dapat berlangsung kapan saja. 1,2Calicivirus dapat menginfeksi orang di umur berapa pun. Keluarga virus ini terbagi ke dalam 4 jenis. Norovirus adalah jenis yang paling sering menginfeksi manusia. Virus ini juga bertanggung jawab sebagai penyebab gastroenteritis karena virus yang mewabah dan biasanya terjadi di bulan Oktober hingga April. Orang yang terinfeksi akan mengalami muntah, diare, kelelahan, sakit kepala, dan kadang sakit otot. Gejala muncul dalam 1 hingga 3 hari setelah terpapar virus.

Astrovirus umumnya menginfeksi bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia. Virus ini sangat aktif selama musim dingin. Muntah dan diare muncul setelah 1 sampai 3 hari setelah terpapar. 1,2 Infestasi parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides), Protozoa ( Entamoeba histolica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis), Jamur ( Candida albicans).

b. Infeksi parenteral : infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan. Seperti Otitis Media Akut (OMA), Tongsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis, dll. Keadaan ini terutama pada anak dibawah umur 2 tahun. 1,22. Faktor malabsorbsi :

a. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa.

b. Malabsorbsi lemak

c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan :

Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4. Faktor psikologis :

Rasa takut dan cemas.2.4 Patofisiologi

Sebagai diare akut maupun kronik, akan terjadi :

1. Kehilangan air dan elektrolit ( dehidrasi ) yang menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia dan sebagainya).

2. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (asupan makanan berkurang, pengeluaran bertambah).

3. Hipoglikemia

4. Gangguan sirkulasi darah. Mekanisme dasar timbulnya diare adalah :

Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat isi rongga usus.

Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan dan selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.Patogenesis diare akut 1. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.

2. Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus.

3. Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik).

4. Akibat toksin tersebutm terjadi hipersekresi yang selanjutnya menimbulkan diare.

Patogenesis diare kronis :

Lebih kompleks dan faktor yang menimbulkannya ialah infeksi bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain-lain. 1,22.5 Diagnosa kerjaGastroenteritis akut: berdasarkan gejala, waktu dan keadaan umum pasien2.5.1 Anamnesa Merupakan suatu pemeriksaan awal untuk mengetahui suatu penyakit berdasarkan keluhan pasien. Pada anak-anak, umumnya dilakukan cara alloanamnesa.

Hal-hal yang ditanya misalnya : 3 Sudah berapa lama diare? Berapa kali dalam sehari?

Sebelum diare, apa yang dikonsumsi?

Bagaimana konsistensi diare? Apakah ada lendir/darah?

Bagaimana warnanya?2.5.2 Pemeriksaan Umumnya pemeriksaan utama yang dilakukan, yaitu :Pemeriksaan fisik Melihat keadaan umum pasien

Inspeksi, Palpasi, auskultasi ataupun perkusi.

Pemeriksaan laboratoriumRotavirus tidak dapat di diagnosis secara akurat berdasarkan presentasi klinis karena gejala dan tanda infeksi rotavirus secara klinis tidak dapat dibedakan dari etiologi yang lain. Namun sering juga akhirnya diagnosis rotavirus dibuat berdasarkan klinis dan epidemiologi. Pemeriksaan laboratorium jarang dikerjakan dalam praktek. Membuat diagnosis spesifik dari gastroenteritis rotavirus tidak akan mengubah manajemen nya karena tidak ada terapi spesifik yang tersedia untuk rotavirus. Maka tes tambahan untuk anak-anak dengan diare akut biasanya tidak diperlukan. 4,5Pemeriksaan Penunjang

sejumlah metode laboratorium dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis rotavirus. Diagnosis laboratorium bergantung dari demonstrasi virus pada feses yang dikumpulkan secara dini dan pada kenaikan titer antibodi. Virus yang terdapat pada feses dapat terlihat dengan teknik IEM, tes aglutinasi lateks atau ELISA. Deteksi asam nukleat rotavirus dari spesimen feses dengan reaksi PCR merupakan metode deteksi yang paling sensitif. Tes serologi dapat digunakan untuk mendeteksi kenaikan titer antibody. Tes cepat menggunakan immunoassay enzim dan aglutinasi lateks tersedia secara luas, relatif tidak mahal dan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik. Metode-metode ini ditujukan untuk mengidentifikasi satu grup antigen yang umum untuk semua grup A rotavirus, VP6. Secara umum, immunoassay enzim memperlihatkan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih besar yaitu 95% dan 99% sementara tes aglutinasi lateks memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih rendah. Mikroskop elektron dapat digunakan untuk mengidentifikasi rotavirus pada spesimen feses dan bahkan memungkinkan inisial identifikasi rotavirus. Mikroskop elektron tidak tersedia secara siap dan meskipun sangat spesifik kurang sensitif dari metode lain.

Meskipun rotavirus dapat dikultur, kultur rutin tidak akan mendeteksi rotavirus, jadi membatasi kultur virus untuk laboratorium riset tertentu. Sementara tes cepat PCR sensitif untuk mendeteksi rotavirus namun mahal sehingga dikerjakan juga secara rutin. Serotipe rotavirus dapat ditentukan dengan menggunakan tes cepat PCR atau antibodi monoklonal. Dapat juga diidentifikasi dengan teknik elektroforesis dari ekstrak RNA menjadi 11 band. Teknik ini telah digunakan pada studi epidemiologik pada kejadian wabah. Tes serologi juga telah digunakan pada studi epidemiologi dan trial vaksin untuk mendeteksi infeksi rotavirus, tetapi tidak berguna pada terapan klinis. 4,52.6 Diagnosis Banding Giardiasis

: infeksi giardia lamblia, menyebabkan infeksi persisten. 6TBC ileosekal

: menyerupai penyakit Crohn dengan gejala demam, diare,dll. 6Diare ec Shigella spp. : dapat berupa disentri hebat, disertai demam. 62.7 Penatalaksanaan.2Dasar pengobatan diare :

Pemberian cairan

Dietik

Obat-obatan.

Pemberian cairan

Jenis cairan

a. Cairan rehidrasi oral

Formula lengkap mengandung NaCl, NaHCO3, KCl dan glukosa.

Kadar natrium 90 mEq/l untuk kolera dan diare akut pada anak diatas usia 6 bulan dengan dehidrasi ringan atau sedang atau bahkan tanpa dehidrasi.

Kadar natrium 50 60 mEq/l untuk diare akut non kolera pada anak dibawah 6 bulan dengan dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi. Formula lengkap sering disebut oralit.

Formula sederhana (tidak lengkap) hanya mengandung NaCl dan sukrosa atau karbohidrat lain, misalnya larutan gula gara, larutan air tajin garam, larutan tepung beras garam dan sebagainya untuk pertolongan pertama di rumah pada semua anak dengan diare akut, baik sebelum dehidrasi maupun setelah dehidrasi ringan.

b. Cairan parenteral

DG aa (1 bagian darrow + 1 bagian glukosa 5%)

RL g (1 bagian Ringer Laktat + 1 bagian glukosa 5%)

RL (Ringer Laktat)

3@ ( 1 bagian NaCl 0,9% + 1 bagian glukosa 5% + 1 bagian Na-laktat 1/6 mol/l)

DG 1 : 2 ((1 bagian darrow + 2 bagian glukosa 5%)

RLg 1 : 3 (1 bagian Ringer Laktat + 3 bagian glukosa 5-10%)

Cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaHCO3 11/2% atau 4 bagian glukosa 5-10% + 1 bagian NaCl 0,9%)

Jalan pemberian cairan

a. Peroral : untuk dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi dan bila anak mau minum atau dalam kesadaran baik.

b. Intragastrik : untuk dehidrasi ringan, sedang maupun tanpa dehidrasi, tetapi anak tidak mau minum dan kesadaran menurun.

c. Intravena : untuk dehidrasi berat. Jumlah cairan

Tabel 1. Jumlah cairan yang hilang menurut derajat dehidrasi pada anak 2 5 tahun

Derajat dehidrasiPWL*NWL**CWL***Jumlah

Ringan 308025135

Sedang 508025155

Berat 808025185

Tabel 2. Jumlah cairan yang hilang pada dehidrasi berat menurut berat badan penderita dan umur.

Berat badanUmurPWL*NWL**CWL***Jumlah

-3 kg- 1bulan15012525300

3 10 kg1 bulan 2 tahun12510025250

10 15 kg2 5 tahun1008025205

15 25 kg5 10 tahun806525170

Keterangan : * PWL : Previous water loss (ml/kgbb) ; ** NWL : Normal Water Loss (ml/kgbb) ; ***CWL : Concomitant Water Loss.

Jadwal pemberian cairan

a. Belum ada dehidrasi

Oral sebanyak anak mau minum atau 1 gelas setiap kali BAB.

Parenteral dibagi rata dalam 24 jam

b. Dehidrasi ringan

1 jam pertama : 25-50 ml/kgbb peroral atau intragastrik

Selanjutnya : 125 ml.kgbb/hari atau ad libitum.c. Dehidrasi sedang

1 jam pertama : 50-100 ml/kgbb peroral atau intragastrik

Selanjutnya : 125 ml.kgbb/hari atau ad libitumd. Dehidrasi berat

Untuk anak lebih dari 2 5 tahun dengan berat 10-15 kg.

1 jam pertama: 30 ml//kgbb/hari

= 8 tetes/kgbb/menit(1ml = 15 tetes)

= 10 tetes/kgbb/menit (1ml=20 tetes).

7 jam kemudian : 10 ml//kgbb/hari

= 3 tetes/kgbb/menit (1ml = 15 tetes)

= 4 tetes/kgbb/menit (1ml=20 tetes).

16 jam berikutnya: 125 ml/kgbb oralit peroral atau

intragastrik.

Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa

Intravena 2 tetes/kgbb/menit.2

Pengobatan dietik

Makanan harus tetap diberikan agar penderita tidak mengalami lemas.

Pemberian makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita baik dari bentuk, cara pemberian maupun jumlahnya.

Medika mentosa :

Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan

atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau

karbohidrat lainnya (gula, air tajin, tepung beras dan lain sebagainnya). Obat anti sekresi :

Asetosal : 25mg/tahun, dosis minimum 30 mg.

Klorpromazin : 0,5 1 mg/kgbb/hari

Obat anti spasmolitik:

Pada umumnya obat untuk spasmolitik tidak diperlukan untuk diare akut.

(papaverine,opium,loperamid,dll.)

Obat pengeras tinja:

Obat pengeras tinja tidak ada manfaatnya untuk menghilangkan diare (kaolin, charcoal, pectin,dll).

Antibiotika

:

Pada umumnya antibiotika tidak diperlukan, kecuali untuk diare yang disebabkan oleh Kolera (tetrasiklin 25-50 mg/kgbb/hari), Campylobacter (eritromisin 40 50 mg/kgbb/hari), dll.III. KesimpulanGastroenteritis akut merupakan penyakit saluran pencernaan yang pengobatannya bergantung dari penyebabnya. Salah satu etiologinya adalah infeksi yang dapat disebabkan oleh berbagai organisme seperti virus, bakteri, protozoa, dan helminth. Pemahaman tentang patofisiologi diare akut dapat mengarahkan kita untuk mencari dan mengetahui etiologi dan memberikan terapi yang sesuai,Daftar pustaka

1. Lansing M.Prescott., Harley John P., Klein Donald. A Microbiology, 6th ed. Mc Graw Hill Higher Education, 2005. p: 3824.

2. Hasan R. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. Jakarta: FK UI. p: 283-94

3. DR.dr.Mardi Santoso, DTM&H,SpPD-KEMD. Buku Panduan Ketrampilan Medik semester 4.Ukrida,2008.p.44-52

4. Staat Mary A. Rotavirus : identification, Treatment and Prevention. Avaible from URL: http://www.medscape.com/viewprogram/4007_pnt.15April2005:3-15.

5. Brooks G.F.,Carrol K.C., Butel J.S., & Morse S.A, Medical microbiology.24th ed. Mc Graw Hill, 2007.p:501-06

6. Patrick Darey. At a Glance Medicine. Erlangga.2005.p:204

Kunjungan Rumah Pasien

NAMA:RENOIR VICTOR

NIM: 10-2011-111

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

JAKARTA 2014

16