Tugas Ekonomi Pembangunan

14
PEMBANGUNAN PERTANIAN Dosen Pengajar : KELOMPOK 1 Disusun Oleh : -ABB 113 002 Eka Nurjanah -ABB 113 032 Dedy Kristian -ABB 113 022 Miranti -ABB 113 031 Novia Dewi H. -ABB 113 021 Siti Lisnawati -ABB 114 031 Lisa Wijayanti

Transcript of Tugas Ekonomi Pembangunan

Page 1: Tugas Ekonomi Pembangunan

PEMBANGUNAN PERTANIANDosen Pengajar :

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :

-ABB 113 002 Eka Nurjanah-ABB 113 032 Dedy Kristian-ABB 113 022 Miranti-ABB 113 031 Novia Dewi H.-ABB 113 021 Siti Lisnawati-ABB 114 031 Lisa Wijayanti

Page 2: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.1  Kondisi Pembangunan Pertanian Saat Ini

• Pendapatan petani masih rendah baik secara nominal maupun secara relatif dibandingkan dengan sektor lain.

• Usaha pertanian yang ada didominasi oleh ciri-ciri : (a) skala kecil, (b) modal terbatas, (c) teknologi sederhana, (d) sangat dipengaruhi musim, (e) wilayah pasarnya lokal , (f) umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi), (g) akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, (h) Pasar komoditi pertanian sifatnya mono/oligopsoni sehingga terjadi eksploitasi harga pada petani.

• Pendekatan parsial yang yang bertumpu pada peningkatan produktifitas usaha tani yang tidak terkait dengan agroindustri.

• Pembangunan pertanian yang ada kurang terkait dengan pembangunan pedesaan.• Kurang memperhatikan aspek keunggulan komparatif yang dimiliki wilayah. Pembangunan

agribisnis yang ada masih belum didasarkan kepada kawasan unggulan.• Kurang mampu bersaing di pasaran, sehingga membanjirnya impor khususnya komoditas

hortikultura.

Page 3: Tugas Ekonomi Pembangunan

• Pangsa pasar ekspor produk pertanian Indonesia masih kecil dan sementara kapasitas dan potensi yang dimilikinya lebih besar.

• Kegiatan agroindustri masih belum berkembang. Produk –produk perkebunan semenjak zaman Belanda masih berorentasi pada ekspor komoditas primer (mentah)

• Terjadinya degradasi kualitas sumberdaya pertanian akibat pemanfaatan yang tidak mengikuti pola-pola pemanfaatan yang berkelanjutan.

• Masih lemahnya kelembagaan usaha dan kelembagaan petani. Usaha agribisnis skala rumahtangga, skala kecil dan agribisnis skala besar belum terikat dalam kerjasama yang saling membutuhkan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.

• Lemahnya peran lembaga penelitian, sehingga temuan atau inovasi benih/ bibit unggul sangat terbatas

• Lemahnya peran lembaga penyuluhan sebagai lembaga transfer teknologi kepada petani, setelah era otonomi daerah.

• Kurangnya pemerintah memberdayakan stakeholder seperti perguruan tinggi, LSM, dalam pembangunan pertanian. Lemahnya dukungan kebijakan makro ekonomi baik fiscal maupun moneter seperti kemudahan kredit bagi petani, pembangunan irigasi maupun pasar, dll

Page 4: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.2 Permasalahan Pembangunan Pertanian

• Lahan.• Konversi lahan yang tidak terkendali.• Keterbatasan dalam pencetakan lahan baru.• Penurunan kualitas lahan.• Rata‐rata kepemilikan lahan yang sempit.• Ketidakpastian status kepemilikan lahan.• Infrastruktur.• Kerusakan jaringan irigasi yang tinggi.• Pendangkalan waduk.• Kurang memadainya sarana pelabuhan dan transportasi ternak.• Benih.

Page 5: Tugas Ekonomi Pembangunan

Sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam•SDM.•Kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam memanfaatkan teknologi maju.•Menurunnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian.•Keterbatasan tenaga penyuluh, pengamat OPT, Pengawas Benih Tanaman serta tenaga Kesehatan Hewan.•Permodalan.•Sulitnya akses petani terhadap permodalan.•Tunggakan kredit usaha tani yang belum terselesaikan.•Persyaratan agunan kredit KKPE berupa sertifikat, menghambat penyaluran.

Page 6: Tugas Ekonomi Pembangunan

Selain dari pada permasalah pembangunan pertanian di atas terdapat pula permasalahan lain yang terjadi di bidang pertanian, antara lain sebagai berikut :•Jarak Waktu yang Lebar Antara Pengeluaran dan Penerimaan Pendapatan dalam Pertanian.•Tekanan Penduduk dan Pertanian.•Pertanian Subsisten

Page 7: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.3  Lima Masalah Pokok Pembangunan Pertanian

• Dari segi kualitas, faktanya lahan dan pertanian kita sudah mengalami degradasi yang luar biasa, dari sisi kesuburannya akibat dari pemakaian pupuk an-organik. Dari sisi kuantitasnya konfeksi lahan di daerah Jawa memiliki kultur dimana orang tua akan memberikan pembagian lahan kepada anaknya turun temurun, sehingga terus terjadi penciutan luas lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan bangunan dan industri.

• Terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang pertanian yang juga penting namun minim ialah pembangunan dan pengembangan waduk.

• Adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi. Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara.

• Terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan. • masih panjangnya mata rantai tataniaga pertanian, sehingga menyebabkan petani tidak dapat

menikmati harga yang lebih baik, karena pedagang telah mengambil untung terlalu besar dari hasil penjualan.

Page 8: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.4  Tantangan Pembangunan Pertanian

• Perubahan Iklim• Kondisi Perekonomian Global• Gejolak Harga Pangan Global• Bencana Alam• Peningkatan Jumlah Penduduk• Aspek Distribusi• Laju Urbanisasi

Page 9: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.5   Kebijakan Pembangunan Pertanian

Kebijakan pertanian adalah serangkaian tindakan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan umum kebijakan pertanian kita adalah memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif, produksi dan efisiensi produksi naik dan akibatnya tingkat penghidupan dan kesejahteraan petani meningkat. Kebijakan pertanian terdiri dari:•Kebijakan Harga•Kebijakan Pemasaran•Kebijakan Struktural•Kebijakan Perdagangan•Kebijakan Subsidi•Kebijakan Pengaturan•Kebijakan Fasilitas•Kebijakan Intervensi

Page 10: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.6   Strategi Kebijakan Pertanian

• Usaha pengembangan ekonomi lebih difokuskan pada sektor yang menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk di pedesaan yang berprofesi sebagai petani

• Program industrialisasi mestinya difokuskan pada aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan mayoritas

• Pendidikan menjadi pra-syarat utama pembangunan dan ini harus dapat dijangkau olehgolongan mayoritas

• Dalam pembangunan Pertanian, prioritas bukan sekedar memproduksi komoditi, tapi penciptaan nilai tambah (value added)

• Industrialisasi harus terkait dengan kepentingan petani sebagian besar hasil pertanian terutama perkebunan masih diolah di luar Indonesia,misalnya karet, crude plam oil/CPO, kakao, dll. Hal ini sebenarnya sangat mendukung industrialiasi, oleh karena itu sebaiknya produk bukan dijual sebagai barang mentah.

• Terkait dengan efisiensi, program swastanisasi/privatisasi perlu persiapan, karena liberalisasi yang terburu-buru akan sangat berbahaya

• Peran dan intervensi pemerintah untuk memberi prioritas pada ”mayoritas” tetap diperlukan, bukan sepenuhnya diserahkan pada “market mechanism” (invisible hand)

• Perlu keseimbangan antara kepentingan pasar dan capur tangan dan atau peran pemerintah.

Page 11: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.6   Strategi Kebijakan Pertanian.

• Usaha pengembangan ekonomi lebih difokuskan pada sektor yang menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk di pedesaan yang berprofesi sebagai petani

• Program industrialisasi mestinya difokuskan pada aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan mayoritas

• Pendidikan menjadi pra-syarat utama pembangunan dan ini harus dapat dijangkau olehgolongan mayoritas

• Dalam pembangunan Pertanian, prioritas bukan sekedar memproduksi komoditi, tapi penciptaan nilai tambah (value added)

• Industrialisasi harus terkait dengan kepentingan petani sebagian besar hasil pertanian terutama perkebunan masih diolah di luar Indonesia,misalnya karet, crude plam oil/CPO, kakao, dll. Hal ini sebenarnya sangat mendukung industrialiasi, oleh karena itu sebaiknya produk bukan dijual sebagai barang mentah.

• Terkait dengan efisiensi, program swastanisasi/privatisasi perlu persiapan, karena liberalisasi yang terburu-buru akan sangat berbahaya

• Peran dan intervensi pemerintah untuk memberi prioritas pada ”mayoritas” tetap diperlukan, bukan sepenuhnya diserahkan pada “market mechanism” (invisible hand)

• Perlu keseimbangan antara kepentingan pasar dan capur tangan dan atau peran pemerintah.

Page 12: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.7   Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perumusan Kebijakan Pembangunan Pertanian (Stighlitz (2004))

• Usaha pengembangan ekonomi lebih fokus ke sektor yg menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk di pedesaan yg bekerja sebagai petani

• Program industrialisasi untuk kepentingan Mayoritas• Pendidikan sebagai syarat utama harus dapat dijangkau oleh Golongan mayoritas.• Dalam pembangunan pertanian prioritas bukanlah menghasilkan komoditi tetapi menciptakan

nilai tambah (value added)• Indutrialisasi harus terkait dengan kepentingan petani• Perlu keseimbangan antara kepentingan pasar dan campur tangan serta peran pemerintah

Page 13: Tugas Ekonomi Pembangunan

2.8   Kebijakan-Kebijakan yang Sudah Dilakukan Oleh Pemerintah Era Orde Baru dan Reformasi dalam

Pembangunan Pertanian

1. Kebijakan Pertanian di Era Orde Baru:• REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)• Revolusi Hijau• Pembangunan Irigasi dan Produksi Padi• BIMAS, INMAS, INSUS dan Panca Usaha Pertanian.

2. Kebijakan Pertanian di Era Reformasi• SRI (System of Rice Intensification)• Pembangunan Pertanian Lahan Beririgasi

Page 14: Tugas Ekonomi Pembangunan

Terima kasih . . .