Tugas Biokimia Gigi

2
RESUME 1. Definisi Odontoblastoma merupakan tumor yang tersusun dari odontoblas, yaitu merupakan salah satu dari sel-sel jaringan ikat kolummnar yang mendeposit dentin dan membentuk permukaan luar pulpa dentis di dekat dentin. Dentin terdiri dari 70% zat anorganik, 18% zat organic, dan 12% air. Bagian anorganik dentin terutama terdiri dari Kristal hidroksi apatit. Bagian organ terdiri dari kolagen (93%), fraksi lemak (2%), glikosaminoglikan (2%), kompleks protein (2%), dan asam sitrat (1%). 2. Etiologi Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu bakteri dalam plak, dalam sulkus ginggiva, dan mukosa mulut. Bakteri ini merupakan kokus bakteri aerob gram positif dan basil anaerob gram nrgatif. Bakteri-bakteri ini juga dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan periodontitis. Jika mencapai jaringan yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogen yang jika dibiarkan bisa menjadi odontoblastoma. 3. Patofisiologi Nekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawatt dan pocket periodontal dalam merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal. Karena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang kortikal. Jika jaringan ini tipis, maka infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak. Penyebarannya tergantung daya tahan jaringan dan tubuh. Infeksi ini dapat menyebar melalui jaringan ikat (per kontinuitatum), pembuluh darah (hematogen), dan pembuluh limfe (limfogen). Namun yang sering terjadi adalah penjalaran secara per kontinuitatum karena ada celah atau ruang di antara jaringan yang berpotensi sebagai tempat

Transcript of Tugas Biokimia Gigi

Page 1: Tugas Biokimia Gigi

RESUME

1. Definisi Odontoblastoma merupakan tumor yang tersusun dari odontoblas, yaitu merupakan

salah satu dari sel-sel jaringan ikat kolummnar yang mendeposit dentin dan membentuk permukaan luar pulpa dentis di dekat dentin.

Dentin terdiri dari 70% zat anorganik, 18% zat organic, dan 12% air. Bagian anorganik dentin terutama terdiri dari Kristal hidroksi apatit. Bagian organ terdiri dari kolagen (93%), fraksi lemak (2%), glikosaminoglikan (2%), kompleks protein (2%), dan asam sitrat (1%).

2. Etiologi Penyebabnya adalah bakteri yang merupakan flora normal dalam mulut, yaitu

bakteri dalam plak, dalam sulkus ginggiva, dan mukosa mulut. Bakteri ini merupakan kokus bakteri aerob gram positif dan basil anaerob gram nrgatif. Bakteri-bakteri ini juga dapat menyebabkan karies, gingivitis, dan periodontitis. Jika mencapai jaringan yang lebih dalam melalui nekrosis pulpa dan pocket periodontal dalam, maka akan terjadi infeksi odontogen yang jika dibiarkan bisa menjadi odontoblastoma.

3. Patofisiologi Nekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawatt dan pocket periodontal

dalam merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal. Karena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang kortikal. Jika jaringan ini tipis, maka infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak. Penyebarannya tergantung daya tahan jaringan dan tubuh. Infeksi ini dapat menyebar melalui jaringan ikat (per kontinuitatum), pembuluh darah (hematogen), dan pembuluh limfe (limfogen). Namun yang sering terjadi adalah penjalaran secara per kontinuitatum karena ada celah atau ruang di antara jaringan yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya pus. Penjalaran infeksi ini pada rahang atas dapat membentuk abses palatal, abses sumukosa, abses ginggiva, thrombosis sinus kavernosus, abses labial, dan abses fasial. Sedangkan penjalaran pada rahang bawah dapat membentuk abses sublingual, abses submental, abses submadibula, abses submaseter, dan angina ludwing. Pada tahap lanjut infeksi ini menyebabkan tumor.

4. Penatalaksanaan Infeksi odontoblastoma memerlukan terapi minor jika infeksinya termaksud ringan,

namun jika pasien datang tetap harus ditentukan derajat keparahan yang terjadi dengan cara melakukan anamnesis lengkap tentang perjalanan penyakit dan gejala-gejala yang dirasakan. Pemeriksaan klinis dilakukan dengan memeriksa tanda vital dan daerah pembengkakan. Jadi dapat dibedakan apakah infeksinya ringan atau berat.

Page 2: Tugas Biokimia Gigi