Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gigi merupakan bagian tubuh yang tersusun dari jaringan keras dan jaringan lunak. Penyusun dari jaringan tersebut mengandung unsur organik dan anorganik. Presentase perbandingan unsur organik dan anorganik berbeda-beda contohnya pada komposisi email yang terkandung di dalamnya berupa 95-98% bahan anorganik sedangkan pada bahan organik di dalamnya mengandung 4% . Pada gigi bahan anorganik terkandung paling banyak dari bahan organik oleh karena itu gigi merupakan bagian terkeras dari tubuh. Jenis bahan anorganik bermacam-macam yaitu fosfat, magnesium, besi, klorida, sulfat, kalsium, ortofosfat. Untuk mengetahui berbagai macam unsur anorganik yang terkandung didalam gigi maka perlu dilakukan praktikum analisis gigi secara kimia. Dengan melakukan analisis gigi secara kimia masing-masing bahan anorganik dapat teridentifikasi dengan jelas dan nilai persentase unsur-unsur anorganik dapat terlihat. Analisis gigi yang dilakukan secara kimia akan membuat bahan anorganik dapat larut yang dapat berupa filtrat dan presipitat. Keduanya dapat dimanfaatkan untuk 1

Transcript of Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

Page 1: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gigi merupakan bagian tubuh yang tersusun dari jaringan keras dan

jaringan lunak. Penyusun dari jaringan tersebut mengandung unsur organik dan

anorganik. Presentase perbandingan unsur organik dan anorganik berbeda-beda

contohnya pada komposisi email yang terkandung di dalamnya berupa 95-98%

bahan anorganik sedangkan pada bahan organik di dalamnya mengandung 4% .

Pada gigi bahan anorganik terkandung paling banyak dari bahan organik oleh

karena itu gigi merupakan bagian terkeras dari tubuh. Jenis bahan anorganik

bermacam-macam yaitu fosfat, magnesium, besi, klorida, sulfat, kalsium,

ortofosfat.

Untuk mengetahui berbagai macam unsur anorganik yang

terkandung didalam gigi maka perlu dilakukan praktikum analisis gigi secara

kimia. Dengan melakukan analisis gigi secara kimia masing-masing bahan

anorganik dapat teridentifikasi dengan jelas dan nilai persentase unsur-unsur

anorganik dapat terlihat. Analisis gigi yang dilakukan secara kimia akan membuat

bahan anorganik dapat larut yang dapat berupa filtrat dan presipitat. Keduanya

dapat dimanfaatkan untuk menganalisis bermacam-macam senyawa dengan

mencampurkan filtrat atau presipitat dengan bahan-bahan kimia serta teknik

berbeda. Bahan-bahan kimia serta teknik untuk menunjukan adanya bahan

anorganik akan dibahas dalam laporan ini. Bahan anorganik dalam gigi banyak

jenisnya untuk itu sebagai seroang dokter gigi penting memahami kandungan

anorganik gigi secara kimiawi agar dapat memberikan obat yang aman sehingga

tidak merusak gigi.

1

Page 2: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja kandungan gigi secara kimiawi ?

2. Apa saja komposisi kimia dari bahan organik dan anorganik ?

3. Mengapa pada gigi memiliki banyak zat anorganik di bandingkan zat

organik ?

C. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini sebagai berikut:

1. Menunjukkan adanya kandungan fosfat pada gigi.

2. Menunjukkan adanya kandungan klorin pada gigi.

3. Menunjukkan adanya kandungan sulfat pada gigi.

4. Menunjukkan adanya kandungan kalsium pada gigi.

5. Menunjukkan adanya kandungan ortofosfat pada gigi.

6. Menunjukkan adanya kandungan magnesium pada gigi.

7. Menunjukkan adanya kandungan besi pada gigi.

D. Manfaat

Manfaat dari praktikum ini sebagai berikut:

1. Mengetahui kandungan gigi secara kimiawi

2. Mengetahui kandungan komposisi secara organik dan anorganik

3. Mengetahui kadar organik dan anorganik yang baik

2

Page 3: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

BAB II

LANDASAN TEORI

Gigi merupakan jaringan terkeras dari tubuh manusia. seperti halnya

tulang, gigi terdiri dari zat organik dan zat anorganik. Diantara keduanya, zat

anorganik lah yang paling banyak terkandung dalam gigi. Struktur gigi terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu enamel, dentin dan sementum, dan pulpa dentis yang

terdiri dari jaringan ikat (Sharma dan Riyat, 2008).

A. Enamel

Enamel merupakan struktur terluar dan terkeras gigi. Tersusun atas

hampir 95% bahan anorganik, terutama kalsium hidroksiapatit. Terdapat

pula sedikit fosfat dan fluoroapatit. Selain zat organik terdapat pula zat

organik yaitu keratin.

B. Dentin

Dentin merupakan lapisan dibawah enamel dan juga merupakan jaringan

terkeras kedua pada gigi. Pada dentin terdiri dari sekitar 75% zat

anorganik dan sisanya zat organik. Zat anorganik pada dentin antara lain

kalsium hidroksiapatit dan juga fosfat. Sedangkan zat organiknya adalah

kolagen dan sedikit chondroitin sulphate. Sehingga susunan dari dentin

ini hampir sama dengan tulang.

C. Sementum

Sementum memiliki struktur morfologi dan komposisi yang sama dengan

tulang.

D. Pulpa Dentis

Merupakan bagian terdalam dari gigi yang berada kavitas gigi dan

saluran akar. Pulpa dentis terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah dan

saraf.

3

Page 4: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

Berikut ini merupakan tabel komposisi zat organik dan anorganik pada

enamel, dentin, dan tulang menurut Sharma dan Riyat (2008).

4

Page 5: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat

Alat-alat yang digunakan untuk praktikum biokimia analisis gigi

secara kimiawi, sebagai berikut:

1. Rak tabung

2. Gelas ukur 250 ml

3. Gelas ukur 10 ml

4. Tabung reaksi

5. Kertas saring

6. pH meter

7. Bunsen

8. Pipet tetes

9. Tabung reaksi

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum biokimia analisis gigi

secara kimiawi menggunakan larutan-larutan, sebagai berikut:

1. Ammonium hidroksida

2. HCl

3. AgNO3

4. HNO3

5. BaCl2

6. Ammonium tiosianat

7. Ammonium oksalat 5%

8. Larutan urea 10%

9. Pereaksi molibdat

10. Ferrosulfat

11. Ammonium karbonat

12. Ammonium klorida

13. Na2HPO4

14. NH4OH

5

Page 6: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

C. Cara Kerja

Cara kerja praktikum biokimia analisis gigi secara kimiawi secara

singkat, sebagai berikut:

1. Gigi di campur dengan 25 ml asam nitrat encer, kemudian

biarkan selama satu malam.

2. Gunakan larutan gigi tersebut dan saring dengan menggunakan

kertas saring, sehingga menghasilkan fitrat A untuk

menunjukan adanya fosfat dan presipitat A.

3. Selanjutnya dari fitrat A di saring menggunakan kertas saring

yang menghasilkan fitrat B untuk menunjukan adanya Cl dan

sulfat.

4. Fitrat A yang di saring menggunakan kertas saring juga

menghasilkan presipitat B. Presipitat B ini akan di campur

dengan asam cuka encer yang menghasilkan fitrat C dan

presipitat C.

5. Fitrat C yang dihasilkan dari presipitat B yang di campur

dengan asam cuka encer kemudian di saring menggunakan

kertas saring untuk menunjukan adanya kalsium, ortofosfat,

dan magnesium.

6. Presipitat C yang dihasilkan dari presipitat B yang di campur

dengan asam cuka encer kemudian ditambahkan HCl encer

yang menghasilkan fitrat D.

7. Fitrat D kemudian di saring menggunakan kertas saring untuk

menunjukan adanya fosfat dan besi.

Berikut cara kerja untuk mengetahui adanya larutan-larutan yang ada

pada gigi secara rinci:

1. Menunjukan adanya Fosfat

Filtrat A dicampur dengan amonium hidroksida memakai tabung

reaksi, kemudian di homogenkan yang akan menghasilkan garam

fosfat (endapan).

2. Menunjukan adanya Cl

6

Page 7: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

Filtrat B ditambahkan HNO3 dan AgNO3 memakai tabung reaksi,

kemudian dihomogenkan yang akan menghasilkan AgCl

(endapan putih).

3. Menunjukan adanya Sulfat

Filtrat B ditambahkan dengan HCl dan BaCl2 memakai tabung

reaksi, kemudian dihomogenkan yang akan menghasilkan BaSO4

(endapan).

4. Menunjukan adanya Kalsium

Filtrat C ditambahkan dengan 1 ml ammonium oksalat 5%

memakai tabung reaksi, kemudian di homogenkan sehingga

menghasilkan endapan putih (kalsium).

5. Menunjukan adanya Ortofosfat

1ml filtrat C ditambahkan dengan 1ml larutan urea 10% dan 10ml

pereaksi molibdat kemudian homogankan dan ditambahkan 1ml

larutan ferrosulfat. Apabila terkandung ortofosfat maka larutan

akan berubah warna menjadi biru.

6. Menunjukan adanya Magnesium

Filtrat C yang mendidih ditambahkan larutan ammonium

karbonat dan ammonium klorida secara perlahan akan

menghasilkan endapan CaCo3 (filtrat E). Filtrat E ditambahkan

dengan larutan Na2HPO4 dan NH4OH kemudian dihomogenkan.

Apabila terkandung magnesium maka anak terbentuk endapan

ammonium magnesium fosfat.

7. Menunjukan adanya Fosfat

Filtrat D ditambahkan dengan ammonium hidroksida akan

menghasilkan garam fosfat (endapan).

8. Menunjukan adanya Besi (Fe)

Filtrat D ditamhakan dengan 1ml larutan ammonium tiosianat,

bila terkandung besi akan berubah warna menjadi merah. Apabila

ditambahkan dengan 1ml larutan kalium ferrrosianida akan

berubah menjadi endapan biru atau warna biru atau hijau.

7

Page 8: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

1. Pengujian Fosfat

Gigi yang telah direndam selama semalam dalam 25 ml asam

nitrat encer disaring, kemudian menghasilkan filtrat A dan presipitat A.

Filtrat A + 20 tetes ammonium hidroksida endapan garam fosfat

pH 10

2. Pengujian Klor

Filtrat A yang mengandung endapan garam fosfat kemudian

disaring dan akan menghasilkan filtrat B serta presipitat B.

Filtrat B + 10 tetes HNO3 + 20 tetes AgNO3 AgCl (endapan putih)

pH 1

3. Pengujian Sulfat

Filtrat B + 5 tetes HCl + 120 tetes BaCl2 tidak terbentuk endapan

pH 1

4. Pengujian Kalsium

Presipitat B ditambahkan 5 ml asam cuka encer akan

menghasilkan filtrat C dan presipitat C.

Filtrat C + 1 ml ammonium oksalat 5 % kalsium (endapan putih)

8

Page 9: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

5. Pengujian Ortofosfat

Filtrat C + 1 ml larutan urea 10% + 10 ml pereaksi molibdat

campur + 1 ml larutan ferrosulfat ortofosfat (berwarna biru)

6. Pengujian Magnesium

Filtrat C mendidih +50 tetes ammonium karbonat + 5 tetes ammonium

klorida CaCO3 + filtrat E

Filtrat E + 5 tetes Na2HPO4 + 2 ml NH4OH tidak ada endapan

7. Pengujian Fosfat

Presipitat C ditambahkan dengan 10 ml HCl encer akan

menghasilkan filtrat D.

Filtrat D + 45 tetes ammonium hidroksida garam fosfat

8. Pengujian Besi

Filtrat D + 1 ml ammonium tiosianat tidak ada perubahan warna

B. Pembahasan

1. Pengujian Fosfat

Pada pengujian fosfat terbentuk endapan garam fosfat yang

menandakan adanya kandungan fosfat dalam gigi. Secara umum, kandungan

fosfat dalam gigi yaitu sebesar 17% dari keseluruhan komposisi yang terdapat

dalam gigi.

2. Pengujian Klor

Berdasarkan hasil praktikum, terdapat endapan AgCl hasil dari

pencampuran filtrat B ditambahkan HNO3 dan AgNO3. Hal ini menunjukan

9

Page 10: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

adanya kandungan klor dalam gigi. Pada umumnya, kandungan klor dalam gigi

yaitu sebesar 0,25% dari keseluruhan komposisi gigi.

3. Pengujian Sulfat

Berdasarkan hasil praktikum, tidak ditemukan adanya kandungan

sulfat kemungkinan dikarenakan sampel yang ada terlalu sedikit dan saat

penambahan HCl di awal menyebabkan pH terlalu rendah sehingga sulit terbentuk

endapan BaSO4.

4. Pengujian Kalsium

Pada pengujian kalsium terbentuk endapan putih hasil dari reaksi

filtrat C ditambahkan ammonium oksalat 5%. Hal ini menunjukan adanya

kandungan kalsium dalam gigi. Secara umum, kandungan kalsium dalam gigi

yaitu sebesar 36% dari keseluruhan kandungan yang terdapat dalam gigi.

5. Pengujian Ortofosfat

Berdasarkan hasil praktikum, terjadi perubahan warna pada

filtrate menjadi biru tua yang merupakan hasil reaksi dari filtrat C ditambahkan

larutan urea 10%, pereaksi molibdat, serta larutan ferrosulfat. Hal ini

menandakan adanya kandungan ortofosfat dalam gigi.

6. Pengujian Magnesium

Berdasarkan hasil praktikum, tidak ditemukan adanya endapan

ammonium-magnesium-fosfat. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya

kandungan magnesium dalam filtrat C kemungkinan dikarenakan pada saat

presipitat B ditambahkan HCl tidak homogen sehingga menghasilkan filtrat C

yang kurang akurat. Secara umum, kandungan magnesium dalam gigi yaitu

sebesar 0,4% dari keseluruhan kandungan yang terdapat dalam gigi.

7. Pengujian Fosfat

Berdasarkan hasil praktikum, terbentuk endapan garam fosfat

yang merupakan hasil reaksi dari filtrat C ditambahkan dengan ammonium

hidroksida. Hal ini menunjukan adanya kandungan fosfat dalam gigi. Pada

umumnya, kandungan fosfat dalam gigi sebesar 17% dari keseluruhan kandungan

yang terdapat dalam gigi.

10

Page 11: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

8. Pengujian Besi

Berdasarkan hasil praktikum, tidak terdapat kandungan besi.

Pada umumnya, filtrat D yang ditambahkan dengan ammonium tiosianat akan

terjadi perubahan warna yaitu warna merah. Secara umum, kandungan besi dalam

gigi yaitu sebesar 0,04-0,8% dari keseluruhan kandungan yang terdapat dalam

gigi.

11

Page 12: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum mengenai analisis biokimia gigi, dapat

disimpulkan bahwa kandungan di dalam gigi terdiri dari zat organik dan

anorganik. Zat organik di dalam gigi terdiri atas kolagen, mukopolisakarida,

glikogen dan kolesterol. Sedangkan, zat anorganik yang terdapat di dalam gigi

antara lain kalsium, fosfat, magnesium, sulfat, ortofosfat, klor dan besi.

Kandungan anorganik di dalam gigi yang terbanyak adalah kalsium.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Dalam melakukan uji biokimia gigi penguji harus memperhatikan

takaran yang digunakan untuk menguji kandungan gigi

2. Waktu yang digunakan untuk mengetahui kandungan di gigi harus

tepat

3. Sebaiknya lama gigi yang di rendam dalam larutan asam nitrat encer

lebih dari 2 hari agar hasil yang didapat benar benar tepat

4. Penguji juga harus memperhatikan pH agar hasil yang didapat akurat

12

Page 13: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

DAFTAR PUSTAKA

Sharma, D.C., Riyat, M, 2008, Biochemistry for Dental Student, Janpath, New

Delhi.

13

Page 14: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

Lampiran

pH meter

Tabung pengujian klor

Tabung pengujian fosfat Tabung pengujian kalsium

Tabung pengujian ortofosfat Tabung pengujian fosfat

Larutan NH4Cl Larutan NH4CO3

14

Page 15: Isi Laporan Prak Biokimia Gigi

Larutan urea 10% Larutan amonium oksalat 5%

Larutan Na2HPO4 Larutan ammonium tiosianat

15