Tugas Biokimia Fix

32
TUGAS BIOKIMIA SISTEM PENCERNAAN OLEH : BUTI AYUNDA PUTRI 1303114588 JURUSAN KIMIA

description

biokimia

Transcript of Tugas Biokimia Fix

Page 1: Tugas Biokimia Fix

TUGAS BIOKIMIA

SISTEM PENCERNAAN

OLEH :

BUTI AYUNDA PUTRI1303114588

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU2015

Page 2: Tugas Biokimia Fix

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :

A.  Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran

besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul

makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan

enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ

pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh

tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang

lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan

atas dua macam, yaitu :

Page 3: Tugas Biokimia Fix

1. Proses Pencernaan Secara Mekanik

Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi

bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan

mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

2. Proses Pencernaan Secara Kimiawi (Enzimatis)

Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat

yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang

dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam

tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan

makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi

mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas

saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan

enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar

pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati

(hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan

yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia

B.  Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari

luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses

pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair

yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada

manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum

oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus

(intestinum), usus besar (colon), dan  anus . Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Page 4: Tugas Biokimia Fix

1.  Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di

dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu

gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan

mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam

mulut, yaitu :

a.  Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi

halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan

lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri,

gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang.

Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi

(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi

merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk

mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring

berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris

dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi

seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi

taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan

gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi

untuk mengunyah makanan.

Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan

akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati

Page 5: Tugas Biokimia Fix

gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar

berikut ini.

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi

mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa),

merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-

pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena

pada sumsum gigi terdapat saraf.

b.  Lidah

Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh

lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

1. Rasa asin      —–>  lidah bagian tepi depan

2. Rasa manis  —–>  lidah bagian ujung

3. Rasa asam   —–>  lidah bagian samping

4. Rasa pahit   —–>  lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Page 6: Tugas Biokimia Fix

Selain itu, fungsi dari lidah adalah:

a.    Menunjukkan kondisi tubuh

Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism

tubuh,terutama kesehatan tubuh manusia.

1.      Warna Lidah

Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan

adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya

terdapat pada ujung lidah berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi

kanan kiri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti

adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan. Biru

menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.

2.      Bentuk Lidah

Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi

(kekurangan ) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah

gangguan hati tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal

dan limpa kaku ,menandakan masuk angin panjang,adanya akivitas panas pada

jantung Retak,adanya ganguan pada lambung limpa dan jantung

b.    Membasahi makanan di dalam mulut

Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah

c.   Mengecap atau merasakan makanan

d.  Membolak-balik makanan

e.   Menelan makanan

f.    Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata

Page 7: Tugas Biokimia Fix

Lidah dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap (taste

buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar

dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam

dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut

papilla.

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang

hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideusdi tulang pelipis.

Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.

Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut

papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:

a. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;

b. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf

V di belakang lidah;

c. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung

kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.Reseptor ini peka

terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor

tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti

bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium pada permukaan atas

lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga mulut, faring dan laring,

walaupun sedikit sekali.

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel

penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang

ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai

kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).

c.   Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam

rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :

1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.

2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.

Page 8: Tugas Biokimia Fix

3. Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

Sekresi dari kelenjar ini berwujud air liur atau ludah (saliva). Letak kelenjar

ludah ada pada beberapa bagian dan masing-masing berjumlah

sepasang. Misalnya saja, kelenjar ludah yang berada di bawah telinga atau

glandula parotis. Fungsinya adalah menghasilkan ludah berbentuk cair dan

mengandung enzim amilase.

Selain kelenjar ludah tersebut, terdapat pula glandula submandibularis

yakni kelenjar ludah yang berada pada rahang bawah dan glandula lingualis yang

berada di bawah lidah. Fungsi kedua kelenjar ini ialah menghasilkan ludah yang

mengandung air dan lendir. Enzim amilase atau enzim ptealin yang dihasilkan

kelenjar ludah berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat

gula (glukosa).

Dengan demikian, ludah membantu proses pencernaan makanan secara

kimiawi. Di samping itu, ludah dapat menjaga temperatur rongga mulut,

kemudian juga membantu dalam proses penelanan makanan menuju esofagus.

Makanan yang melewati esofagus berbentuk bolus.

Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam,

dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).Enzim ptialin berfungsi

mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)

menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan

selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu

37oC.

Page 9: Tugas Biokimia Fix

2.    Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga

mulut dengan lambung. Kerongkongan tampaknya hanya memiliki satu fungsi

penting dalam tubuh – untuk membawa makanan, cairan, dan air liur dari mulut

ke perut. Perut kemudian bertindak sebagai wadah untuk memulai pencernaan dan

pompa makanan dan cairan ke dalam usus secara teratur dan terkendali. Makanan

kemudian dapat dicerna dengan baik dari waktu ke waktu, dan nutrisi dapat

diserap oleh usus.

Lapisan otot kerongkongan biasanya terjepit bersama-sama pada kedua

ujung atas dan bawah oleh otot-otot yang disebut sfingter. Ketika seseorang

menelan, sfingter rileks otomatis untuk memungkinkan makanan atau minuman

untuk lulus dari mulut ke lambung. Otot-otot kemudian tutup dengan cepat untuk

mencegah makanan tertelan atau minuman dari bocor keluar dari perut kembali ke

kerongkongan atau ke dalam mulut. Sfingter ini memungkinkan untuk menelan

sambil berbaring atau bahkan terbalik. Ketika orang bersendawa untuk

melepaskan udara atau gas tertelan dari minuman berkarbonasi, sfingter rileks dan

sejumlah kecil makanan atau minuman bisa datang kembali sebentar; kondisi ini

disebut refluks.

Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah

dari mulut menuju ke lambung. Pada kerongkongan tidak terjadi proses

pencernaan. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik dan bekerja

secara sadar menurut kehendak kita. Makanan berada di dalam  kerongkongan

hanya sekitar enam detik.

Page 10: Tugas Biokimia Fix

Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran sempit berbentuk pipa

dengan panjang kurang lebih 25 cm yang menghubungkan faring (anak tekak)

dengan lambung. Faring merupakan persilangan antara saluran pernapasan dan

pencernaan. Supaya makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, di pangkal

tenggorokan terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis akan menutup untuk

melindungi saluran pernapasan pada saat menelan makanan.

Dinding kerongkongan mengandung kelenjar yang mengeluarkan musin untuk

membasahi jalan makanan. Dinding kerongkongan sebagian besar tersusun oleh

otot polos. Kerongkongan berperan mengantarkan makanan dari faring ke

lambung. Makanan dalam bentuk gumpalan-gumpalan (bolus) masuk ke lambung

dengan gerakan peristaltik (meremas). Gerak ini mendorong gumpalan makanan

ke lambung dengan cepat dalam waktu kurang lebih enam detik. Makanan di

dalam kerongkongan tidak mengalami pencernaan.

3.     Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah

kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung

terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat

(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan

berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus

dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep

atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.

Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 11: Tugas Biokimia Fix

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang,

dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga

makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal

ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding

lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan

yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir

(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung

bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Getah lambung ini

dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung.

HCl mempunyai fungsi sebagai berikut:

1.  Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah

lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini

aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton

yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.

2.  Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.

3.  Mengubah kelarutan garam mineral.

4.  Mengasamkan lambung (pH turun 1-3), sehingga dapat

membunuh kuman yang ikut masuk kelambung bersama bolus.

5.  Mengatur membuka dan menutuipnya katup antara lambung dan

usus 12 jari.

6.  Merangsang sekresi getah usus.

Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.

Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang

terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin

menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan

kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga

menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah

lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk

dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus

menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung

kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat

Page 12: Tugas Biokimia Fix

lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa

sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak

mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar

berikut.

Makanan umumnya bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung.

Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan

sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4. Usus Halus

Saluran pencernaan makanan yang paling panjang dengan panjang kurang

lebih 6,5 meter dan lebar kurang lebih 25 milimeter adalah usus halus. Permukaan

dindingnya berjonjot sehingga terlihat seperti lekukan-lekukan. Hal inilah yang

menyebabkan permukaannya menjadi luas. Pencernaan di dalam usus halus

berlangsung secara kimiawi atau enzimatis. Usus halus terletak di atas pinggang

dan meliputi 3 bagian.

a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)

Usus dua belas jari berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter.

Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian masuk ke usus dua belas jari.

Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon-

hormon berikut.

1) Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri

atas enzim-enzim berikut.

a) Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton.

Page 13: Tugas Biokimia Fix

b) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.

c) Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang menyebabkan makanan bersifat basa.

Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi menjaga

kadar gula darah agar tetap normal.

2) Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah

empedu dibuat di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah

empedu mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam

empedu, yaitu natrium glukolat. 

Getah empedu berfungsi antara lain seperti berikut.

a) Mengemulsikan lemak.

Hasil emulsi ini adalah gliserol dan asam lemak. Lemak hanya bisa dicerna

apabila sudah bercampur dan bereaksi dengan getah empedu terlebih dahulu.

b) Mempengaruhi penyerapan vitamin K.

b. Usus Kosong (Jejenum)

Disebut usus kosong karena pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada

isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat

mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai berikut.

1) Erepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang

berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.

2) Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.

3) Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan

fruktosa.

Page 14: Tugas Biokimia Fix

4) Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

5) Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan

gliserol.

Makanan yang masuk ke dalam usus ini mendapat perlakuan dari getah-getah usus

seperti di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan.

Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-

komponen yang paling kecil.

Dari usus dua belas jari dan usus kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang

paling halus, antara lain:

1) protein menjadi asam amino;

2) karbohidrat menjadi monosakarida;

3) lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Komponen makanan yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus

penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen-

komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.

c. Usus Penyerapan (Ileum)

1) Struktur Usus Penyerapan

a) Dinding Usus Halus

Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian, yaitu:

(1) Dinding lapisan luar

Page 15: Tugas Biokimia Fix

Dinding lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang

membalut usus dengan erat.

(2) Dinding lapisan berotot

Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas

serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut

sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah dan

pembuluh limfa.

(3) Dinding submukosa

Dinding submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang

merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan areolar

yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus saraf yang disebut

fleksus Meissner.

(4) Dinding mukosa dalam

Dinding mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap seperti jala yang memberi

kesan anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan

penyerapan. Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan lieberkuhn yang merupakan

kelenjar sederhana yang diselaputi epitelium silindris.

Pada permukaan villi terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus.

Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus yang menutupi pada villi. Di dalam usus

ini terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan villi usus. Adanya villi usus ini

menyebabkan permukaan usus menjadi luas yang dapat mengoptimalkan

penyerapan makanan.

b) Getah Usus Halus

Page 16: Tugas Biokimia Fix

Getah usus disekresikan oleh sel usus, setiap harinya ± 2000 cc. Getah usus

berwarna kuning jernih dan memiliki pH 7,6. Enzim-enzim yang terdapat dalam

getah usus antara lain enzim maltase, peptidase, sukrase, enterokinase, dan

ribonuklease. Sekresi getah usus ini dikendalikan oleh refleks saraf otonom,

hormon kolesitokinin dan sekretin.

Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua

makanan. Getah-getah tersebut, antara lain:

(1) Erepsin yang digunakan untuk menyempurnakan pencernaan protein yang

telah diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.

(2) Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah

pankreas.

(3) Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.

(4) Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa

menjadi glukosa di dalam hati.

(5) Intertase bekerja atas gula.

2) Fungsi Usus Penyerapan

Di dalam usus ini, makanan tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap

oleh dinding usus masuk peredaran darah yang kemudian dapat digunakan untuk

proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Glukosa diserap oleh dinding usus

masuk ke darah. Di dalam darah glukosa diubah ke dalam bentuk glikogen oleh

hormon insulin yang kemudian disimpan di dalam otot dan hati. Apabila tubuh

Page 17: Tugas Biokimia Fix

kembali membutuhkan glukosa, maka glikogen dapat diubah kembali oleh

hormon adrenalin menjadi glukosa lagi.

Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, yang kemudian

menuju darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam hati, asam amino ini

dipecah dan menghasilkan amoniak yang kemudian bereaksi dengan asam amino

ornithin dan CO2 membentuk asam amino sitrulin.

Selanjutnya, bereaksi dengan amoniak membentuk arginin dan terakhir akan

diubah menjadi asam amino arnithin dan ureum. Ureum ini merupakan zat sisa

yang harus dibuang lewat urine. Lemak diserap oleh usus dalam bentuk asam

lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap langsung, tetapi asam lemak masih

bereaksi dengan garam empedu dan garam karbonat.

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat

terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

1. Usus dua belas jari (duodenum)

2. Usus kosong (jejenum)

3. Usus penyerap (ileum)

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai

berikut :

1.  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung

(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi

asam lemak dan gliserol.

3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu

enzim yang mengubah protein danpepton menjadi dipeptida dan asam amino

yang siap diserap oleh usus halus.

Page 18: Tugas Biokimia Fix

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.

Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.

Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu

(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu

berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang

telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus

halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.

2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan

berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna

menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,

pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan

protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung

di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam

bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein

diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami

Page 19: Tugas Biokimia Fix

pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat

gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga

sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak

mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar

dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus

yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam

amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah

akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya,

dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan

gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat

bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap.

Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus

(pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam

empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali.

Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus

dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin

tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat

Page 20: Tugas Biokimia Fix

mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-

lahan bergerak menuju usus besar.

5.  Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan

lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat

bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa

makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga

menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan

darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena

tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.

Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar

terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian

mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat

dilihat pada gambar  berikut ini.

Usus besar berisi kuman dengan jumlah mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi

dalam proses pembusukan. Ada beberapa bakteri yang dapat menghasilkan

vitamin B dan K. Kegiatan bakteri-bakteri ini dalam mencerna sisa-sisa protein

dapat menghasilkan bau busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas

yang dihasilkan dapat mencapai 2 liter setiap hari. 

Proses penyerapan air dan mineral ini ibarat menimba air bersih di dalam saluran

got yang airnya sangat kotor karena di dalam usus besar ini hanya terdapat

makanan dalam bentuk sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dibuang ke luar tubuh.

Itulah kerja dari usus besar ini.

Di dalam usus besar, makanan hanya akan mengalami penyerapan air dan

beberapa garam mineral. Di dalam usus ini makanan sudah berwujud dalam

bentuk ampas. Adanya bakteri saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas

makanan akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Page 21: Tugas Biokimia Fix

Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan

terganggu, sehingga wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala

diare. Apabila seseorang menahan buang air besar, maka akan menyebabkan

penyerapan air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan

konstipasi (sembelit) yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena

sekitar anus yang gejalanya disebut dengan hemoroid (ambeien).

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai

lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di

dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan

peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan

oleh otot polos (otot tak sadar).

6.  Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat

anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah

siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan

anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan

adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot

sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong

ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 22: Tugas Biokimia Fix

Feses akan didorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan

tertimbun di situ dan akhirnya menyebabkan seseorang merasa ingin buang air

besar. Proses buang air besar ini disebut defekasi. Otot-otot di sekitar anus

berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses dari anus.

Feses yang dihasilkan dari organ pembuangan dipengaruhi oleh jenis makanan.

Makanan yang banyak mengandung serat tumbuhan lebih banyak menghasilkan

feses, karena sulit dicerna. Makanan yang lain umumnya 95% dapat diserap oleh

usus halus dan 5% menjadi kotoran dalam bentuk feses. Sekitar 75% kandungan

feses terdiri dari air. Sisanya adalah berupa zat