TUGAS AKHIR PELAKSANAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN …
Transcript of TUGAS AKHIR PELAKSANAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN …
TUGAS AKHIR
PELAKSANAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAM SUMATERA UTARA
OLEH:
DESI NOVIANTI SAMOSIR
142103014
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang begitu besar sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara. Tugas Akhir ini berjudul “PELAKSANAAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA (KEMENKUMHAM) SUMATERA UTARA”.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak pihak yang berperan
membantu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Tugas
Akhir ini dengan baik. Menyadari akan hal tersebut, maka pada kesempatan ini
dengan segala ketulusan dan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli,SE,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Marhayanie,SE,Msi, selaku Ketua Program Studi D-III
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran serta petunjuk
maupun bimbingan kepada peneliti.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
4. Ibu Inneke Qamariah Lubis,SE,M.Si selaku Sekretaris Program Studi D-
III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
5. Ibu Frida Ramadini Harahap,SE, MM, selaku Dosen Pembimbing yang
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan
kepada peneliti selama menyelesaikan Tugas Akhir.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
7. Kedua Orangtua tercinta, Ayahanda Kristofel Samosir Dan Ibunda Adelina
Silalahi, serta Abangda Enrico Samosir dan Toni Samosir beserta Kakanda
Paskarina Samosir yang tak henti-henti mendoakan dan selalu memberikan
dukungan.
8. Teman dekat yang selalu memberi semangat dan dukungan yang terus-
menerus yang terkhusus untuk Ranapan Alex Sihombing.
9. Terima kasih juga untuk keluarga kedua, Kos “Optimus Prime” ,Yenny
selaku kakak Terfavorit yang selalu bahagia tak kenal sedih, Lestari kakak
yang selalu berperan layaknya sebagai ibu, Berliana, Maritha, Agastha,
dan Eka kakak yg selalu memberikan tantangan pendirian, beserta Agnes,
Vita, Fenny dan Dwi teman yang seperjuangan .
10. Kepada teman-teman penulis di D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara terkhusus buat team (Ines, Deby,
Hana, Indri, Esra, Grasella, Kiki). Terimkasih juga buat waktu dan
masukannya selama ini atas persahabatan yang telah diberikan. Peneliti
bangga bisa menjadi salah satu dari teman baik mereka.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
11. Semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan Tugas akhir ini.
Besar Harapan peneliti ini dapat berguna untuk membantu menambah
wawasan pembaca. Sebagai calon peneliti pemula, peneliti sangat menyadari
bahwa masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Untuk itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Medan, Juni 2017
Penulis
Desi Novianti Samosir
(142103014)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
E. Jadwal Kegiatan .................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 8
BAB II PROFIL INSTANSI ................................................................ 10
A. Sejarah Kementerian Hukum dan HAM ............................... 10
B. Visi dan Misi Kementerian Hukum dan HAM ..................... 16
C. Logo Kementerian Hukum dan HAM .................................. 20
D. Struktur Organisasi ............................................................... 22
E. Susunan Organisasi Kantor Wilayah .................................... 23
F. Job Description ..................................................................... 23
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................... 28
A. Pengertian Administrasi ........................................................ 28
B. Pengertian Tentang Perkantoran ........................................... 29
C. Pengertian Administrasi Kantor ............................................ 31
D. Fungsi Administrasi Kantor .................................................. 32
E. Tujuan Administrasi Kantor .................................................. 35
F. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Pada Kementerian
Hukum dan HAM .................................................................. 37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 48
A. Kesimpulan ........................................................................... 48
B. Saran ...................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan ......................................................... 7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 2.1 Logo Kementerian Hukum dan HAM Sumut ............ 20
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Sumut............................................ 22
Gambar 3.1 Prosedur Surat Masuk ................................................. 43
Gambar 3.3 Prosedur Surat Keluar ................................................. 46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi sangat pesat terutama dibidang
informasi dan komunikasi terlihat tuntutan tugas bagi semua pihak yang semakin
meningkat dan semakin berat, serta sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kegiatan-kegiatan organisasi. Semua itu tidak terlepas dari jasa informasi dan
komunikasi yang dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah
informasi.
Proses pelaksanaan administrasi dapat dipercepat serta praktis dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, disamping dengan
menggunakan cara kerja yang sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi,
organisasi dan manajemen yang modern. Administrasi, organisasi dan manjemen
yang modern itu hanya dapat terwujud apabila manusia sebagai pelaksanaannya
berpikiran modern dan maju dimana mereka yang sadar dan berusaha
meningkatkan mutu hidupnya.
Manajemen perkantoran adalah sebagai salah satu cabang ilmu manajemen
yang menfokuskan pada layanan untuk mendapatkan, mencatat, dan mengalisis
informasi, baik itu merencanakan maupun mengomunikasikannya guna
mangamankan asset organisasi serta mempromosikan layanan administrasi itu
sendiri untuk mencapai tujuan organisasi (Anonymous, 2002).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
Sedangkan ilmu manajemen kantor merupakan ilmu yang sangat penting
dipelajari dan dipahami yang memiliki manfaat yang sangat besar terutama bagi
pimpinan dalam suatu kantor atau instansi. Seperti yang kita ketahui kantor
merupakan tempat berkumpulnya para pegawai yang melakukan suatu berbagai
kegiatan-kegiatan dalam kantor. Oleh karena itu kantor akan menjadi penting
bagi suatu organisasi, karena administrasi kantor dapat melancarkan jalannya
kegiatan kantor.
Sebab semakin berkembangnya analisis manajemen, pengkajian system dan
prosedur, penggunaan computer serta penggunaan peralatan modern lainnya
dalam kegiatan kantor, maka kantor menjadi pusat informasi yang menjadi dasar
pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh pemimpin. Ruang lingkup
pekerjaan kantor yang sangat luas mengakibatkan adanya sekolompok staf untuk
penyelesaiannya. Dengan hal itu maka terdapat sekelompok staf yang melakukan
kegiatan bantuan atau rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok
dalam satuan organisasi yang dinamakan Sekretariat.
Kesekretariatan ialah aktivitas yang dilakukan pada sekretariat yakni
menunjukkan tata kerja atau proses kerja yang bersifat aktif dan dinamis dalam
kegiatan jasa perkantoran, terutama sangat berkaitan dengan proses administrasi
yang dimana keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih melalui
cara-cara tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adanya kerja
sama antara dua atau lebih mempunyai arti suatu proses, itulah yang dinamakan
sebagai administrasi dalam sebuah organisasi (Saiman, 2002).
Organisasi dalam pencapaian tujuan ada kalanya jauh dari yang diharapkan,
tetapi ada kalanya diakhiri dengan hasil yang optimal. Hal ini tergantung dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
administrasi yang dijalankan oleh tiap-tiap perusahaan. Agar pelaksanaan
kegiatan kantor dapat berjalan dengan baik diperlukan administrasi perkantoran.
Disini adalah rangkaian aktivitas perkantoran atau fungsi manajemen dalam
kantor yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
dan pengendalian serta penyelenggaraan pekerjaan kantor. Pekerjaan kantor ini
berkenaan dengan pembuatan surat, penyampaian keterangan, laporan-laporan dan
pengarsipan.
Bila administrasi kantor kurang mendapat perhatian akan mengakibatkan
kerugian pada perusahaan tersebut. Salah satu kerugiannya adalah
memperlambat proses pemberian informasi yang diperlukan. Dengan adanya
pelaksanaan administrasi kantor yang benar maka akan menguntungkan
perusahaan itu sendiri. Sebab membantu tercapainya aktivitas dari rencana yang
sudah ditetapkan sebelumnya.
Semua perusahaan mempunyai administrasi kantor, tapi setiap perusahaan
mempunyai tata cara pelaksanaan administrasi yang berbeda. Tentu saja setiap
perusahaan mempunyai alasan yang berbeda dalam menyikapi perbedaan prosedur
dan tata cara administrasi. Adminitrasi kantor merupakan suatu yang sangat vital
bagi perusahaan karena untuk mengukur baik atau tidaknya suatu perusahaan
salah satunya dapat dilihat melalui administrasi kantor.
Adapun pelaksanaan kantor bersifat pelayanan dimana memuaskan
masyarakat dalam pelayanan administrasi perkantoran. Administrasi Perkantoran
mempunyai fungsi yang sangat penting pada suatu kantor yang berfungsi sebagai
alat mencapai tujuan organisasi lainnya, karena tugas-tugas yang dilakukan
didalamnya sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan kantor tersebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
Administrasi kantor merupakan sarana bagi organisasi untuk dapat berkembang
dengan baik, sebab segala sesuatu yang dilakukan di dalam organisasi atau
perusahaan harus berhubungan dengan administrasi. Kegiatan yang biasa
dilakukan administrasi perkantoraan adalah mengurus dan melaksanakan
administrasi perkantoran, diantaranya menghimpun, mencatat, mengolah,
menggandakan, mengirim, dan menyimpan data dan infromasi yang dibutuhkan
oleh kantor tersebut.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Utara (Kanwil Kemenkumham Sumut) merupakan kementerian dalam Pemerintah
Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia.Instansi
pemerintah yang tidak berorientasi pada keuntungan melainkan lebih berorientasi
kepada masyarakat. Untuk mendukung terlaksananya tugas dan fungsi, kanwil
Kemenkumham memerlukan data dan informasi tersebut baik dalam surat maupun
arsip. Karena dengan adanya surat maupun arsip adalah bukti dan rekaman dari
kegiatan mulai dari kegiatan terdepan sampai pada kegiatan pengambilan
keputusan. Sebab didalam terlaksananya kegiatan administrasi kantor maka
pelayanan informasi dan sumber sejarah perlu dikelola dengan baik dan akurat
guna memecahkan masalah administrasi pada umumnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa administrasi
perkantoran mempunyai fungsi yang sangat penting dan utama baik dalam
pelaksanaan maupun peranan di suatu organisasi dimana keberhasilan dalam
pencapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh administrasi yang baik,
aktivitas suatu organisasi akan terganggu. Sehubungan dengan hal diatas, peneliti
terdorong untuk melihat dan mengetahui tentang kinerja serta pelaksanaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
administrasi perkantoran dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan yang
diharapkan pada kementerian badan hukum dan hak asasi manusia
(kemenkumham), sehingga peneliti tertarik memilih judul penelitian ini yaitu
“Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Pada Kantor Wilayah Kementerian
Hukum Dan Ham Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Secara umum kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan
meliputi beberapa bidang seperti kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat
dan semuanya tidak terlepas dari kegiatan pelaksanaan administrasi. Untuk
mengetahui keberhasilan kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan administrasi yang
baik. Oleh karena itu pasti kegiatan setiap perusahaan menempatkan kandidat
terbaik dalam administrasi kantor mereka.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
pada Kantor Wilayah Kementerian Badan Hukum dan HAM Sumatera Utara”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian pada penyusunan tugas akhir ini adalah untuk
mengetahui pelaksanaan administrasi perkantoran pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Sumut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian pada tugas akhir ini adalah:
1. Bagi Instansi
Sebagai masukan positif berupa saran yang dapat diperhatikan dalam
pelaksanaan administrasi kantor.
2. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menambah dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan di
bidang administrasi perkantoran dan sebagai bahan masukan yang
memberikan pemahaman tentang Pelaksanaan administrasi perkantoran
pada Kementerian Hukum dan HAM Sumut.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang tertarik pada
objek yang sama
E. Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan pada Bagian Administrasi di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang berlokasi pada
Jalan Putri Hijau No.4 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat
pada tabel 1.1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Sumber: Peneliti (2017)
Kegiatan Maret April Mei Juni
Mencari dan
menentukan
tempat penelitian
Mengajukan judul
tugas akhir
Pengajuan surat
izin
Magang sekaligus
penelitian dari
fakultas
Kepada perusahaan
Pengajuan surat
permohonan dosen
pembimbing
Magang sekaligus
melakukan
penelitian pada
instansi
Proses penyusunan
tugas akhir dan
konsultasi kepada
dosen
pembimbing.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
F. Sistematika Penulisan
Agar Pelaksanaan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan
terarah maka peneliti membagi luas pembahasan tugas akhir ini dalam 4 (empat)
bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap
penting dan relevan dengan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis,
adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat dan rencana yang terdiri dari jadwal servey/observasi dan
sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Sejarah Ringkas Instansi, Visi dan
Misi, Logo Instansi, Struktur Organisasi, Susunan Organisasi Kantor Wilayah
dan Job Description.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan tugas akhir penulis yang membahas mengenai Pengertian
Administrasi, Pengertian tentang Perkantoran, Pengertian Administrasi
Perkantoran, Fungsi Administrasi Kantor, Tujuan Administrasi Kantor, dan
Pelaksanaan Administrasi Kantor di Kementerian Badan Hukum dan HAM
Medan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan berdasarkan terdahulu dan
memberikan saran-saran yang terdiri dari pengumpulan data dan pembahasan
yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat untuk Kantor Kementerian Badan Hukum dan HAM dimasa yang
akan datang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali dibentuk pada
tanggal 19 Agustus 1945 dengan nama Departemen Kehakiman. Menteri
Kehakiman yang pertaama menjabat adalah Soepomo.Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia pada zaman pemerintahan Belanda disebut Departemen Van
Justitie yaitu berdasarkan peraturan Herdeland Yudie Staatblad No.576.
Dalam sidang PPKI tahun 1945 menetapkan mengenai Departemen
Kehakiman dalam struktur Negara menurut UUD.Dalam UUD tadi disebutkan
departemen termasuk Departemen Kehakiman yang mengurus tentang pengadilan,
penjara, kejaksaan dan sebagainya.Dalam sidang PPKI tersebut dibuat pula
penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas Departemen
Kehakiman walaupun secara singkat masih mengacu kepada peraturan Herdeland
Yudie Staatblad No.576.
Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen Kehakiman
diperluas yakni Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 tanggal
1 Oktober 1945 dan Jawatan Topografi berdasarkan penetapan pemerintah tahun
1945 Nomor 1/S.D.
Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3 Januari 1946,
Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan penetapan penetapan pemerintah tahun 1964 Nomor 5/S.D.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
Pada 22 Juli 1960 rapat kabinet memutuskan bahwa kejaksaan menjadi
departemen dan keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI
Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang berlaku sejak 22 Juli 1960.
Sejak itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman.Pemisahan
tersebut dilatarbelakangi rencana kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan
Menteri Kehakiman pada saat itu.
Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari
Kementerian Hukum dan Haak Asasi Manusia ke Mahkamah Agunf berawal dari
Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 5 Tahun
2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret 2004 Presiden Megawati
mengeluarkan Keputusan Presiden RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan
organisasi, administrasi dann finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata
Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian
ditindaklanjuti dengan serah terima pengalihan organisasi, administrasi dan
finansial di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke
Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, disingkat dengan nama
Kemenkumham, dahulu bernama “ Departemen Kehakiman” (1945-1999),
Departemen Hukum dan “Perundang-Undangan” (1999-2001). “ Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia” (2014-2009), adalah kementerian dalam
pemerintah Indonesia yang membidangi urusan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
Kementerian. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang
menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) yang sejak tanggal 19
Oktober 2011 dijabat oleh Amir Syamsudin.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1945 tentang pembentukan
Departemen-Departemen di Republik Indonesia.Pengumuman Pemerintah tanggal
19 Agustus tentang Pembentukan kabet I, untuk Departemen kehakiman Republik
Indonesia diangkat Prof.DR.MR. Supomo sebagai menteri Kehakiman Republik
Indonesia pertama kemudian pada tanggal 1 Oktober 1945 Departemen
Kehakiman diperluas:
1) Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 No. 1/S.D.
2) Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman
Republik Indonesia dan masuk ke dalam Departemen Pertahanan
berdasarkan Penetapan Pemerintah Tahun 1946 No. 8/S.D
3) Pada tanggal 5 Juli 1959 keluar Dekrit Presiden untuk kembali ke
Undang Undang Dasar 1945. Kemudian dibentuk Lembaga Pembinaan
Hukum (LPHN) berdasarkan Keputusan Presiden No 194 Tahun 1961
kedudukan LPHN dipindahkan dari perdana ke Departemen
Kehakiman Republik Indonesia.
4) Undang Undang Pedoman 19 Tahun 1964 tentang ketentuan pokok-
pokok kekuasaan Kehakiman, berlaku tanggal 31 Oktober 1964, maka
peradilan Negara Republik Indonesia menjalankan dan melaksanakan
hukum yang mempunyai pengayoman yang dilaksanakan dalam
lingkungan:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
a. Peradilan Umum
b. Peradilan Agama
c. Peradilan Tata Usaha Negara
1. Pada lingkungan Peradilan Umum berdasarkan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1965. Lembaran Negara Nomor 70 Tahun 1965 menegaskan
bahwa Kekuasaan Kehakiman dalam Lingkungan Peradilan Umum
dilaksanakan oleh:
a. Mahkamah Agung
b. Pengadilan Tinggi
c. Pengadilan Negeri
2. Undang Undang Nomor 19 Tahun 1964, Lembaran Negara Nomor 107
Tahun 1964 tentang pokook-pokok kekuasaann kehakiman dianggap tidak
sesuai lagi dengan keadaan, maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1970 yang menegaskan kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan
yang merdeka, dilaksanakan oleh:
a. Peradilan Hukum
b. Peradilan Agama
c. Peradilan Militer
d. Peradilan Tata Usaha Negara
3. Keputusan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1974 tentang pokok-
pokok Organisasi Departemen, diatur tentang:
a. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Departemen
b. Susunan Organisasi Departemen Tugas dan Fungsi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
4. Sekretaris Jenderal, Inspektorat Jederal, Direktorat Jenderal, staf ahli dan
unit-unit Vertikal Daerah. Untuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kehakiman Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1974,
lampiran 3 Keputusan Menteri Kehakiman RI No. J.S.4/3/7 Tahun 1975
tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehakiman
Republik Indonesia.
5. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Tanggal 23 September
1985 Nomor M.06-UM.01.06 Tahun 1985 tentang penetapan tanggal 30
Oktober sebagai Hari Kehakiman Republik Indonesia. Pada pasal 2 Hari
Kehakiman disebut dengan hari DHARMA KARYADHIKA”
Sistem Holding Company ke sistem Integrated dilinngkungan Departemen
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat Persetujuan MENPAN Nomor
B477/MENPAN/7/84 Tanggal 6 Juli 1984 KEPRES R.I Nomor 10 Tahun 1984
dan KEPMENKEH R.I Nomor M.05-PR.07.Nomor 10 Tahun 1984 tentang
Orgnisasi dan tata kerja Dept. Kehakiman RI. Akibat reformasi dikeluarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 135 Tahun1999 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Departemen.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2000 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan-
ketentuan pokok Kekuasaan Kehakiman bahwa pada menegaskan untuk
dilingkungan peradilan umum dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik
Indonesia ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan masa transisi paling
lama 5 tahun. Berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayaan Aparatur
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
Nomor 24/M.PAN/1/2000.Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Hukum dan Prundang-undangan Republik Indonesia.
Setelah sidang tahunan Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia pada
tanggal 7 Agustus 2000 sampai dengan 14 Agustus 2000, Presiden Republik
Indonesia KH. Abdurrahman Wahid merampingkan kabinet kesatuan dengan
mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23/M Tahun 2000
tentang Pengangkatan Menteri Kehakiman san Hak Asasi Manusia Prof.DR.
Yusril Ihza Mahendra. Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah
nama karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen Hukum dan Perundang
Undangan dan sekarang menjadi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
a. Sejarah Singkat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sumatera Utara
Kantor Wilayah (kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
merupakaan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
berkedudukan di setiap provinsi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kanwil terdiri atas beberapa
divisi serta sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT), termasuk Kantor Imigrasi,
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Lapas Terbuka (Later), Lapas Narkotika,
Rumah Tahanan Negara (Rutan), Cabang Rutan (Carut), Penyimpanan Benda
Sitaan Negara (Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Balai Harta
Peninggalan (BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
B. Visi, Misi, Nilai, Tujuan dan Sasaran Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Sumatera Utara
a. Visi
Visi Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara adalah:
“MASYARAKAT MEMEPEROLEH KEPASTIAN HUKUM”.
b. Misi
Misi Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara adalah:
a. Mewujudkan Peraturan Perundang-Undangsn yang berkualitas;
b. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
c. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
d. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
e. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian
Hukum dan HAM; serta
f. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang
profesional dan berintegritas.
c. Nilai
Nilai-Nilai yang dianut oleh Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera
Utara adalah:
a. Profesional
Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang
tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
b. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Sinergis
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan
para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan
solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.
d. Trasparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
e. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
d. Tujuan
Tujuan Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara adalah:
a. Terwujudnya politik legislasi yang berkualitas memalui
pembentukan peraturan perundangan yang terencana;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
b. Terwujudnya Layanan hukum Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang cepat dan murah yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
c. Terwujudnya penegakan hukum yang berkuualitas di bidang
Keimigrasian, Hak Kekayaan Intelektual, kerjasama timbal
balik dengan Negara lain, Pembinaan Pemasyarakatan serta
efektifitas koordinasi antar instansi penegak hukum;
d. Terwujudnya kebijakan nasional yang mendorong
penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak asasi
manusia;
e. Terwujudnya manajemen organisasi yang akuntabel dengan
penyelenggaraan birokrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang profesional;
f. Terwujudnya aparat Kementerian Hukum dan HAM yang
profesional dan berintegritas.
e. Sasaran Strategis
a. Kesesuaian arah politik legislasi dengan arah pembangunan
hukum nasional pada tahap pra legislasi, legislasi dan pasca
legislasi;
b. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan
administrasi hukum dan layanan jasa hukum Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c. Efektifitas penyelenggaraan forum mahkumjakpol baik di
tingkat nasional, provinsi maupun di kabupaten kota;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
d. Berkurangnya pelanggaran hukum di bidang keimigrasian dan
HKI;
e. Efektifitas peran central authority dalam mendukung
kerjasama hukum timbal balik;
f. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelaksanaan sistem
pemasyarakatan;
g. Terwujudnya masyarakat yang sadar dan cerdas hukum dan
memperluas akses keadilan bagi masyarakat miskin;
h. Terimplementasikannya kebijakan, penghormatan,
perlindungan dan pemenuhan HAM sesuai rencana aksi
nasional hak asasi manusia (RAN HAM);
i. Manajemen Organisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang transparan dan akuntabel berdasarkan semangat
reformasi birokrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
j. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
C. Logo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Gambar 2.1 Logo Kementerian Hukum dan HAM Sumut
Sumber : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut (2017)
Sumber : Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HM-
05.UM.01.01. Tahun 2013 Tentang Logo Kementerian Hukum dan HAM.
Sesuai dengan pasal 6 tentang Logo Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HM-05.UM.01.01 Tahun 2013 tentang logo kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
1. Logo menggambarkan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang membuat :
a) Tulisan “PENGAYOMAN”
b) Gambar:
1) Lima (5) garis busur
2) Dua (2) garis tegak lurus sejajar dan
3) Garis siku kanan dan garis siku kiri
c) Tata Warna
1) Warna biru tua tulisan sebagai dasar logo.
2) Warna emas pada garis logo dan tulisan PENGAYOMAN.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
2. Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana dimaksudkan, huruf A
berarti megayomi dan melindungi selurruh rakyat Indonesia di bidang
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Makna gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf B sebagai
berikut:
a) Lima (5) garis busur melambangkan Pancasila yang merupakan
Falsafah Negara.
b) Dua (2) garis tegak lurus sejajar yang mempunyai makna
Demokrasi dan Keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
c) Garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri bermakna
hak asasi manusia yang menjunjung tinggi agama dan moral.
3. Makna warna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf C sebagai
berikut:
a) Warna biru tua sebagai warna dasar yang mempunyai makna
amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman, makna jati diri
bangsa, percaya diri, ketertiban, dan inovasi teknologi.
b) Warna emas bermakna keagungan, keluhuran, dan kewibawaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara
IDANG
SUB BIDANG PERLINDUNGAN
DAN PEMENUHAN HAM
SUB BIDANG PENGEMBANGAN
HUKUM
SUB BIDANG PELAYANAN HUKUM
UMUM
SUB BIDANG PENYULUHAN DAN BANTUAN HUKUM
SUB BIDANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUK
SUB BIDANG DISEMINASI HAM
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK
INDONESIA
DIVISI ADMINISTRASI
BAGIAN UMUM BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN LAPORAN
SUB BAGIAN PENYULUHAN PROGRAM
SUB BAFIAN & TATA USAHA
SUB BAGIAN HUMAS DAN LAPORAN
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
DIVISI PELAYANAN HUKUM DAN HAM
BIDANG PELAYANAN HUKUM
BIDANG HUKUM BIDANG HAM
BALAI HARTA
PENINGGALAN
DIVISI IMIGRASI DIVISI PERMASYARAKATAN
BIDANG KEAMANAN DAN PEMBINAAN
BIDANG REGISTRASI PERAWATAN DAN BINA
KHUSUS NARKOTIKA
SUB BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN
SUB BIDANG BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
LATIHAN KERJA
SUB BIDANG REGISTRASI DAN STATISTIK
SUB BIDANG PERAWATAN DAN BINA
KHUSUS NARKOTIKA
BIDANG LALULINTAS, IJIN TINGGAL DAN
STATUS KEIMIGRASIAN
BIDANG INTELIJEN, PENINDAKAN DAN SISTEM
KEIMIGRASIAN
SUB BIDANG LALULINTAS
KEIMIGRASIAN
SUB BIDANG IJIN
TINGGAL DAN STATUS
KEIMIGRASIAN
SUB BIDANG INFORMASI DAN SISTIM KEIMIGRASIAN
SUB BIDANG INTELIJEN DAN PENINDAKAN KEIMIGRASIAN
RUTAN LAPAS
TERBUKA
LAPAS
RUDBAIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
RUDENIM
LAPAS
NARKOTIKA
KANIM
BAPAS
CAB. RUTAN
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut
Sumber : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut (2017)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
E. Susunan Organisasi Kantor Wilayah
Sesuai dengan peraturan Menteri Hukum dan Ham RI Nomor 28 Tahun
2014, tentang organisasi dan tata kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara
dilengkapi dengan 4 divisi dalam menopang kinerjanya, antara lain:
1. Divisi Administrasi;
2. Divisi Pemasyarakatan;
3. Divisi Keimigrasian;
4. Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
F. Tugas (Job Description) dan Fungsi Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Sumatera Utara
1. Divisi Administrasi
a. Tugas
Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Jendral dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
di Kantor Wilayah.
b. Fungsi
1) Pengoordinasian kegiatan di lingkungan Kantor Wilayah.
2) Pengoordinasian dan penyusunan rencana, program, kegiatan dan
anggaran, serta evaluasi dan laporan.
3) Pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi keuangan, dan
perlengkapan, serta tata usaha dan rumah tangga.
4) Pelaksanaan kehumasan dan pelayanan pengaduan serta
pengelolaan teknologi informasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
Divisi Administrasi membawahi 2(dua) Kepala Bagian:
1) Kabag Umum, tugasnya yaitu:
Melaksanakaan pengelolaan urusan kepegawaian, administrasi
keuangan, perlengkapan dan tata usaha, serta rumah tangga, dan
melaksanakan koordinasi pengelolaan pengembangan kompetensi
sumber daya manusia di lingkungan Kantor Wilayah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Kabag Pogram dan Pelaporan, tugasnya yaitu:
Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program, kegiatan
dan anggaran, pengelolaan dan penyajian data, pemberian
informasi dan komunikasi, dan hubungan antar lembaga serta
evaluasi daln laporan.
2. Divisi Pemasyarakatan
a. Tugas
Melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jendral Pemasyarakatan di
wilayah.
b. Fungsi
1) Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis di bidang
bimbingan pemasyarakatan, pengentasan anak, informasi dan
komunikasi, keamanan, kesehatan, dan perawatan
narapidana/tahanan, serta pengelolaan benda sitaan dan barang
rampasan negara.
2) Pelaksanaan kerjasama, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan
laporan pelaksanaan tugas teknis dibidang lalu lintas keimigrasian,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
izin tinggal, dan status keimigrasian, serta penindakan
keimigrasian dan rumah detensi imigrasi.
3) Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Divisi Keimigrasian.
4) Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, serta admistrasi keuangan di
lingkungan unit pelaksana teknis Imigrasi berkoordinasi dengan
Divisi Administrasi.
3. Divisi Imigrasi
a. Tugas
Melaksanakan sebagian tugad Direktorat Jenderal Imigrasi di wilayah.
b. Fungsi
1) Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis di biladang
lalu lintas keimigrasian , izin tinggal, dan status keimigrasian, serta
penindakan keimigrasian dan rumah detensi imigrasi.
2) Pelaksanaan kerjasama, pemantauan, evaluasi dan penyusunan
laporan pelaksanaan tugas teknis di bidang lalu lintas keimigrasian,
izin tinggal, dan status keimigrasian, serta penindakan
keimigrasian dan rumah detensi imigrasi
3) Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Divisi Keimigrasian
4) Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, serta administrasi keuangan di
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
lingkungan unit pelaksana teknis Imigrasi berkoordinasi dengan
Divisi Administrasi.
1) Divisi Pelayanan Hukum dan HAM
a. Tugas
Melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal atau Badan terkait di
wilayah.
b. Fungsi
1) Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis di bidang
pelayanan administrasi hukum umum dan hak kekayaan
intelektual, pelaksanaan pembinaan hukum, fasilitas pembentukan
produk hukum daerah.
2) Perancangan peraturan perundang-undangan dan penyuluhan
hukum serta pejabat fungsional tertentu lainnya, pengoordinasian
pemajuan hak asasi manusia, serta pemantauan pelaksanaan tugas
balai harta peninggalan.
3) Pelaksanaan kerjasama, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan
laporan pelaksanaan tugas teknis di bidang pelayanan administrasi
hukum umum dan hak kekayaan intelektual, pelaksanaan
pembinaan hukum, fasilitasi pembentukan produk hukum daerah,
pengembangan perencangan peraturan perundang-undangan dan
penyuluh hukum serta pejabat fungsional tertentu lainnya,
pengoordinasian pemajuan hak asasi manusia, serta pemantauan
pelaksanaan tugas balai harta peninggalan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
4) Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
5) Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, serta administrasi keuangan di
lingkungan unit pelaksana teknis pelayanan hukum
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
Administrasi dalam arti sempit, yaitu berasal dari kata “administratie”
(Bahasa Belanda) yang meliputi kegiatan dimana catat-mencatat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan karena tata usaha bagian kecil dari kegiatan administrasi.
Administrasi dalam arti luas, yaitu dari kata “administration” (Bahasa Inggris)
dimana bahwa Admnistrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat
pada semua kelompok Negara swasta, sipil atau militer, usaha besar maupun
usaha berskala kecil dan sebagainya.
Menurut Newman (2003:15) Administrasi didefenisikan sebagai
pedoman/petunjuk, kepemimpinan, dan pengawasan dari usaha-usaha kelompok
individu-individu guna tercapainya tujuan bersama. Sedangkan menurut Dewi
(2011:3) Administrasi merupakan proses kerjasama beberapa individu dengan
cara efisien dalam mencapai tujuan sebelumnya.
Adminitrasi dalam aplikasi akan tampak pada bentuk kerjasama manusia
disebut organisasi dan dalam hasil kerjanya akan tampak pada manajemen tata
kerjanya, sehingga sejauh mana tujuan organisasi dan manajemen tercapai
tergantung pada bekerjanya akal manusia dalam kerja sama sehingga melahirkan
pengetahuan yang membentuk pengalaman yang teratur dan terpadu dan dapat
diperlakukan secara umum.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
Jadi, dapat kita simpulkan pengertian administrasi adalah segenap proses
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama dari sekelompok orang dalam
usaha mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama. Dan proses
kegiatan pekerjaan yang dilakukan secara efisian dan efektif dalam pencapain
tujuan.
B. Pengertian Tentang Perkantoran
Perkantoran berasal dari kata bahasa Belanda “kantoor” dan sering
dipadankan dengan perkataan “Office” yang berasal dari bahasa Inggris. Dimana
pengertian kantor berarti ruang atau kamar kerja atau ruang tulis atau juga markas
dimana seorang pengusaha beserta stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas
pokoknya. Di Indonesia pengertian kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat
atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data/informasi.
Kantor juga merupakan tempat dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
ketatausahaan atau pekerjaan tulis-menulis. Tata ruang kantor adalah penentuan
mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang terperinci dari ruang
untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari factor-faktor fisik yang
dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Tata ruang kantor yang baik akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan
kantor dapat diatur secara tertib dan lancer, komunikasi kerja pegawai juga akan
semakin lancar sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah serta
akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja. Berikut macam tata ruang kantor yang
sering ditemukan, yaitu sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
1. Tata ruang kantor terpisah atau berkamar (cubicle typee offices)
Menyatakan bahwa tata ruang kantor terpisah atau berkamar adalah
ruangan untuk bekerja yang dipisahkan atau terbagi dalam kamar-kamar
kerja.Keuntungan tata ruang kantor ini yaitu konsentrasi kerja lebih
terjamin, pekerjaan yang bersifat rahasia dapat lebih terjamin dan
terlindungi, menambah kewibawaan pimpinan. Sedangkan kerugian tata
ruang kantor ini yaitu komunikasi menjadi berkurang; biaya lebih besar
untuk memelihara ruangan, pengaturan penerangan, dan biaya peralatan
lainnya; mempersulit pengawasan.
2. Tata ruang kantor yang terbuka (open place offices)
Menyatakan bahwa tata ruang kantor terbuka adalah ruangan untuk
bekerja yang bersatu secara berdekatan tanpa ada pembatas atau pemisah.
Keuntungan dimana pengawasan bisa dipantau dalam satu ruang
(pengawasan lebih efektif terhadap semua pegawai atau staf yang ada, lebih
memudahkan antarpegawai, penghematan dalam luas lantai, penempatan
dan penggunaan mesin-mesin perkantoran bisa lebih efisien karena dapat
dipergunakan bersama-sama, penghematan dalam penerangan karena lebih
mudah tersebarnya cahaya dan perubahan kantor. Sedangkan kerugian yang
ditimbulkan dalam tata ruang kantor ini dimana suasana yang gaduh dan
terkesan ramai sehingga mengganggu konsentrasi bekerja, pegawai sulit
melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi batas kedudukan antara
pimpinan dan bawahan tidak tampak jelas, pekerjaan yang bersifat rahasia
sulit dilakukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
C. Pengertian Administrasi Kantor
Administrasi memegang peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan
ataupun instansi untuk memperlancar jalannya kegiatan dalam mencapai tujuan.
Pengertian dari administrasi kantor adalah kegiatan administrative yang
dilaksanakan di kantor sebagai pusat kegiatannya, dilakukan secara terus-menerus
dengan menggunakan segala peralatan kantor untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan pokok perusahaan ataupun instansi (Moenir, 2003).
Manajemen perkantoran dapat didefenisikan sebagai perencanaan,
pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan
lebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan
perusahaan dri sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan
penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap (Gie, 2007). Administrasi Perkantoran
adalah bagian dari proses manajemen yang berhubungan dengan institusi dan
pelaksanaan prosedur yang digunakan untuk menentukan dan
mengkomunikasikan program dan perkembangan kegiatan diatur dan dicek
berdasarkan target dan rencana (Mills,2001).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen perkantoran merupakan
rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi
dan mengendalikan hingga menyelenggarakan secara tertib pekerjaan administrasi
perkantoran untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
D. Fungsi Administrasi Kantor
Sebelum peneliti menguraikan fungsi administrasi kantor maka peneliti
ingin menjelskan terlebih dahulu fungsi administrasi. Istilah untuk
mengidentifikasi fungsi administrasi dan fungsi manajemen adalah sama,
perbedaannya dimana pada dasarnya administrasi berfungsi untuk menentukan
tujuan organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum serta mengadakan
pencatatan dan semua kegiatan manajemen sedangkan manajemen berfungsi
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan yang dirumuskan. Fungsi-
fungsi itu bersifat menyeluruh dan berlaku bagi seluruh organisasi, sedangkan
pada manajemen fungsinya ada empat (4) menurut Quible (2001) yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
1. Perencanaan (Planning)
a. Mengembangkan tujuan dan sasaran dari masing-masing fungsi serta
layanan kantor termasuk layout, lingkungan, telekomunikasi, arsip dan
lainnya;
b. Selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang perkantoran dengan
melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan untuk menciptakan
layanan dan fungsi kantor yang efektif dan efisien;
c. Menganalisis kebutuhan guna mendesain serta mengimplementasikan
secara total fungsi dan layanan kantor yang baru;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
d. Mengembangkan kebijakan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran
perusahaan atau instansi;
e. Merencanakan anggaran bagi pelaksanaan layanan kantor;
f. Menjelaskan kebutuhan akan personel dan ruang serta peralatan yang
diperlukan;
g. Mendesain system dan prosedur administrasi baru.
2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Mendeskripsikan hal yang dianggap efektif sehubungan dengan
pemanfaatan sumber daya perusahaan atau instansi guna mencapai tujuan
dan sasaran;
b. Menjelaskan cara yang paling efektif bagi pegawai dalam menjalankan
tugasnya;
c. Mendesain metode dan prosedur kerja yang efisien;
d. Menjamin pemanfaatan yang optimal dari peralatan yang dimiliki oleh
perusahaan atau instansi;
e. Mengembangkan metode dan teknik yang efektif dalam
mengimplementasikan perubahan;
f. Mengembangkan prosedur yang efektif dalam mengevaluasi peralatan yang
akan dibeli.
3. Pengarahan (Actuating)
a. Menggunakan teknik yang efektif dalam mengawasi pegawai;
b. Menggunakan teknik yang efektif dalam memotivasi pegawai;
c. Mendesain system komunikasi yang efektif antaruntit atau divisi;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
d. Menjamin terpenuhinya pegawai dengan kebijakan dalam prosedur
organisasi;
e. Menjamin tercapainya kinerja pegawai yang telah direncanakan;
f. Mendampingi pegawai dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilakukan;
g. Menggunakan systemrewards yang fair dan objektif dalam menentukan
gaji pegawai.
4. Pengawasan (Controlling)
a. Mengembangkan prosedur yang efisien dalam mengontrol kuantitas dan
kualitas pekerjaan yang dilakukan pegawai;
b. Mengembangkan prosedur yang efisien dalam menjadwalkan kerja;
c. Mengembangkan prosedur yang efisien dalam mendeskripsikan pekerjaan
yang tidak terselesaikan;
d. Mengelola unit anggaran;
e. Menjamin terlaksananya metode dan prosedur pengawasan secara efektif
dan efisien;
f. Memotivasi pegaawai akan perlunya kesadaran akan biaya yang
ditimbulkan;
g. Mengembangkan penilaian kinerja yang efektif dan efisien dalam
menjelaskan hasil pekerjaan actual dengan harapan yang direncanakan;
h. Mengembangkan strategi yang efektif dalam melakukan (kapan dan
dimana) tindakan koreksi diperlukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
E. Tujuan Administrasi Kantor
Adapun tujuan administrasi kantor secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menerapkan dan mengembakan kemampuan berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan
lingkungan masyarakat.
2. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi
untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
3. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yangmenjadi
tanggungjawabnya.
4. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola
surat/dokumen sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung
tugas pokok lembaga.
5. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga
diperoleh manfaat masing-masing pihak.
6. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi
keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan.
Agar suatu organisasi benar-benar mencapai tujuan secara penuh maka
harus memenuhi (2) dua syarat yaitu:
1. Organisasi harus efisien
Berarti bahwa organisasi itu harus memiliki sususunan yang logis
sehingga segenap satuan di dalamnya dapat mencapai perbandingan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
terbaik setara dengan hasil kerjanya, baik mengenai mutu maupun
banyaknya hasil kerjanya yang dilakukan didalam organisasi tersebut.
2. Organisasi harus sehat
Berarti bahwa organisasi itu mempunyai bentuk yang teratur dimana
masing-masing bidang bekerja serta pejabat yang tugas dan wewenangnya
merupakan satuan-satuan tertentu dalam lingkungan keseluruhan organisasi
dapat menjalankan tugas maupun peranannya dengan tanpa kesimpang
siuran.
Selain itu, tujuan administrasi kantor dapat juga merupakan tujuan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dan jangka
menengah sering disebut dengan istilah “sasaran” atau “tujuan antara” karena
merupakan bagian dari tujuan jangka panjang. Perbedaan tujuan jangka panjang
dan berbagai sasaran dapat dilakukan dengan mengetahui ciri masing-masing.
Menurut Siagian (1992) tujuan jangka panjang memiliki ciri-ciri antara lain :
a. Bersifat idealis
Berarti bawa dalam berorganisasi harus memiliki keyakinan dan
berpandangan lurus agar apa yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan.
b. Bentuknya relative abstrak
Memiliki pikiran-pikiran kedalam bentuk ungkapan yang jelas dalam suatu
keinginan dalam bekerja.
c. Kualifikasinya ialah tidak terbatas
Keahlian yang diperlukan tidak terbatas dalam melakukan sesuatu dalam
menjalankan tugas sesuai target yang ditentukan.
Sebaliknya berbagai sasaran mempunyai ciri-ciri:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
a. Sifatnya praktikal
Pelaksanaan dalam mencapai tujuan administrasi lebih nyata dalam teori
maupun langsung pada praktik.
b. Jangkauan waktunya lebih pendek
Organisasi yang menerapkan sasaran ini memiliki jangkauan waktu lebih
singkat dibandingkan dengan menerapkan tujuan.
c. Bentuknya lebih konkrit
Tujuannya benar-benar ada, dapat dilihat dan berwujud sehingga
organisasi melakukan tugas sesuai keinginan.
d. Hasil pada umumnya dapat dikuantifikasikan
Organisasi itu melihat akhir tujuan kinerja berdasarkan perihal
penjumlahan dimana organisasi menghitung seberapa besar mereka
mampu melakukan tujuan yang diinginkan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan adminitrasi kantor adalah agar segala
kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu organisasi suatu kantor dapat berjalan
dengan target yang diinginkan baik secara efisien maupun efektif.
F. Pelaksanaan Administrasi Kantor Pada Kementerian Hukum dan
HAM Sumut
Pelaksanaan administrasi kantor mempunyai peranan penting dalam
organisasi yaitu sebagai pusat kegiatan atau kinerja dalam melakukan kegiatan
perencanaan, pembuatan laporan, penilaian, pengendalian, pengawasan,
pengarahan dan pertanggungjawaban dengan secepat-cepatnya.Begitu juga
administrasi pada kantor wilayah Kementerian Hukum dan Ham sangat penting
sehingga bila administrasi tidak berjalan dengan baik maka kegiatan lainnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
dalam organisasi juga dapat terhambat juga berakhir pada tidak tercapainya tujuan
organisasi.
Pada dasarnya kegiatan administrasi kantor pada kantor wilayah
Kementerian Hukum dan Ham memiliki peranan yang sangat penting untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta diperlukan oleh pimpinan untuk
menjalankan kantor dan memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan
untuk pelaksanaan tugas-tugas selanjutnya. Pelaksanaan pekerjaan pada Kantor
Wilayah Kemenkumham juga membantu kelancaran perkembangan kantor
sebagai suatu kesatuan dan melayani pelaksanaan pekerjaan operatif untuk
mencapai tujuan kantor, memberikan semua keterangan-keterangan yang lengkap
kepada siapapun bilamana diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan secara efisien
terutama bagi pihak pimpinan Kanwil Kemenkumham.
Pelaksanaan administrasi kantor sangat berpengaruh terhadap tujuan kantor
Kemenkumham yaitu:
1. Menyediakan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh pihak
pimpinan, pengurus dalam proses pembuatan keputusan
2. Mampu menetapkan dan menyatakan maksud dan tujuan atau sasaran
organisasi
3. Membantu kelancaran perkembangan kantor sebagai suatu keputusan
Adapun prosedur kerja pada kanwil Kemenkumham dimana fungsi
administrasi turut memegang andil dalam suksesnya instansi. Oleh karena itu pada
kanwil Kemenkumham membimbing pegawainya dibagian administrasi bukan
hanya dituntut untuk terampil menyelesaikan tugas-tugasnya di kantor, namun
juga perlu memiliki sikap positif terhadap pekerjaan. Ia harus bisa merencanakan,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
mengorganisir serta mengontrol seluruh pekerjaan dengan baik, agar seluruh
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat.
Kanwil Kemenkumham selalu membimbing pegawainya untuk mengambil
keputusan dan perencanaan yang merupakan fungsi dari manajemen, maka begitu
pelaksanaan dalam pengambilan keputusan strategis dan perencanaan strategis
kepada manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis bertugas membuat
keputusan strategis yang ketetapan tujuan sasaran. Kemudian manajemen strategis
pun menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk masa mendatang. Dalam
setiap kegiatan instansi sudah pasti terdapat proses administrasi. Kegiatan yang
dilakukan pada Kanwil Kemenkumham dalam suatu organisasi antara lain adalah
surat-menyurat dan pengarsipan.
Peneliti akan membahas tentang prosedur yang terdapat pada administrasi
kantor yang terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu surat masuk dan surat keluar.
1. Surat Masuk
Surat masuk adalah segala komunikasi tertulis yang diterima oleh suatu
badan usaha instansi lain atau perorangan. Setiap surat yang diterima oleh suatu
kantor atau organisasi mempunyai peran tersendiri misalnyan sebagai bahan
pembuktian nilai komunikasi maupun sebagai salah satu pembuktian lain yang
menunjukkan adanya kegiatan yang hidup dalam kantor bersangkutan.
Begitu juga pada kanwil kemenkumham pengurusan surat masuk dapat
mempunyai pengaruh penting terhadap pekerjaan kantor. Tidak ada prosedur
standar untuk surat masuk yang dapat ditentukan, hal ini tergantung kepada besar
kecilnya surat yang diterima. Pada kanwil Kemenkumham, surat-surat masuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
biasanya lebih sering datang dari lapas, bapas, rutan dan lainnya serta berasal dari
instansi pemerintah maupun swasta, masyarakat mempunyai hubungan dengan
instansi. Surat-surat itu sebelum diproses lebih lanjut untuk pertama kali ditangan
oleh bagian umum dimana pegawai yang bertugas di bagian surat-menyurat.
Adapun prosedur proses pelaksanaan kerja surat masuk atau yang disebut
dengan kearsipan meliputi :
1. Penerimaan
Kegiatan penerimaan merupakan pelaksanaan kegiatan yang pertama
dilakukan pegawai yang bertugas di bagian surat adalah :
a. Menerima surat
b. Memeriksa jumlah dan alamat surat
c. Memberi paraf atau tanda terima serta nama terang pada buku
ekspedisi/lembar pengantar surat
d. Memeriksa tanda-tanda kerahasiaan surat, kesesuaian isi surat dari
perihal maupun tembusan surat.
2. Pencatatan
Setelah surat diterima dan dibaca, surat selanjutnya dicatat dalam
lembar disposisi apabila surat bersifat penting atau rahasia yang akan
ditujukan kepada kepala kantor wilayah dan dicatat ke ekspedisi apabila
surat langsung diantar ke bagian divisi lainnya dimana divisi lainnya akan
meneruskan surat kemana surat itu akan ditujukan atau disampaikan.
Surat yang ingin dicatat umumnya diberi kode sesuai dengan nomor
surat yang terdapat pada surat tersebut. Kemudian kode tersebut dicatat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
dalam sebuah buku yang dipergunakan sebagai daftar indeks. Setelah surat
dicatat maka surat disimpan sesuai dengan jenisnya yang isinya antara lain:
a. Nomor Surat
Nomor surat adalah nomor yang terletak pada surat. Nomor ini
dikeluarkan dari agenda instansi. Misalnya No.W2.PL.05.01-1335 dari
contoh berikut dapat dijelaskan bahwa W2 merupakan Wilayah surat
dari Sumatera Utara, PL merupakan surat dibuat oleh bagian
perlengkapan, 05.01 merupakan nomor yang sudah ditentukan sendiri
dari Jakarta pada kantor tersebut dan 1335 merupakan nomor yang
sudah diambil dari buku agenda.
b. Tanggal Terima
Tanggal terima merupakan tanggal surat itu datang keperusahaan dari
instansi yang terkait. Misalnya 05 Mei 2017
c. Tanggal Surat
Tanggal surat adalah tanggal yang terletak pada buku instansi tersebut
d. Pengirim
Pengirim adalah nama sipengirim baik nama instansi maupun nama
orang yang bersangkutan yang mengirim surat yang bersangkutan
e. Isi ringkas
Isi ringkas merupakan penjelasan maksud dan tujuan yang biasanya
pada surat tertera yang namanya perihal
f. Disposisi pimpinan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
Disposisi pimpinan adalah surat pertinggal yang akan ditujukan kepada
pimpinan yang akan ditanda tangani oleh pimpinan kemudian di arsip
ke bagian divisi lain.
3. Pengetikan
Surat yang akan diketik biasanya surat yang bersifat penting dan rahasia
yang sudah dicatat terlebih dahulu pada lembar disposisi yang tujuannya ke
kepala kantor wilayah. Apabila sipemberi surat menginginkan surat balasan
maka akan mudah menemukan surat yang diberi tujuan akhirnya ke bagian
divisi yang bertugas dalam mengetik surat balasan.
4. Penyampaian surat
Penyampaian surat dilakukan oleh pegawai bagian penerimaan surat
atau ekspedisi yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Surat yang telah berdisposisi terlebih dahulu diketik pada agenda surat
pada computer dan dicatat dalam buku Ekspedisi
b. Menyampaikan surat tersebut melalui buku ekspedisi yang
bersangkutan, Buku ekspedisi diparaf sebagai tanda surat telah
diterima.
5. Penyimpanan berkas atau arsip surat masuk
Penyimpanan berkas atau arsip mempergunakan metoda kearsipan yang
berlaku untuk kantor tesebut. Berkas-berkas yang penyimpannannya masih
ditangani (pegawai penanganan surat) artinya sewaktu-waktu masih
digunakan oleh pimpinan untuk bahan pertimbangan.
Prosedur kearsipan dalam menata arsip (file) dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
a. Meneliti tanda-tanda berkas tersebut sudah dapat disimpan. Tanda-
tanda tersebut diberikann pada lembar disposisi dengan kata-kata file.
b. Mengindeks, adalah kegiatan memberi kode untuk nama pengirim,
perusahaan, instansi pemerintah serta nama organisasi yang terhimpun
c. Menyortir
d. Menyimpan ke dalam folder tertentu
e. Menata arsip yang baik serta teratur.
Adapun prosedur proses pelaksanaan surat masuk pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara terlihat dari gambar 3.1
berikut ini :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
Prosedur Surat Masuk
Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Gambar 3.1 Prosedur Surat Masuk Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Utara
Sumber : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (2017)
Surat Masuk
Bagian Umum
Sekretaris
Divisi
Pemasyarakatan
Divisi
Administrasi
Divisi Pelayanan
Hukum
Pimpinan
Sekretaris
Proses
Surat Balasan
Divisi
Imigrasi
Arsip
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
Surat masuk pertama kali diberikan kepada bagian umum, dimana pegawai
yang bertugas bagian penerimaan surat meneima, mengumpulkan , meneliti dan
menggolongkan surat serta menandatangi bukti penerimaan sebagai tanda bahwa
surat telah diterima. Surat yang telah diterima kemudian dibuka untuk dilakukan
penyortiran berdasarkan penting atau biasa surat tersebut. Apabila surat
merupakan surat penting maka surat tersebut ditujukan kepada pimpinan (kepala
kantor wilayah). Dan apabila biasa maka surat tidak langsung kepada pimpinan,
melainkan langsung kepada divisi. Surat yang telah dibaca dilakukan pencatatan
dengan mendisposisikan surat, mengetik di agenda surat pada computer serta
mencatat pada buku ekspedisi sebagai bukti tanda terima yang akan diterima pada
divisi bagian.
Bagian umum memberikan surat yang telah didisposisikan kepada
sekretaris pimpinan yang berada pada ruangan pimpinan, dimana sekretaris
menerima surat dan menandatangani atau paraf pada buku ekspedisi yang tertera
tanggal terima dan nama si penerima. Sekretaris bertugas menggolongkan surat
berdasarkan perihal yang tertera dalam surat agar pimpinan dengan mudah
membaca dan menanggapi surat tersebut. Selanjutnya, pimpinan menyerahkan
kembali surat yang telah ditanggapi agar diserahkan dan diproses pada divisi yang
bersangkutan.
Surat yang ditanggapi oleh pimpinan lalu di serahkan pada divisi
pemasyarakatan, divisi pelayanan pelayanan hukum, divisi administrasi dan divisi
imigrasi menurut penggolongan surat yang sudah ditentukan. Ketika surat
disposisi yang sudah sampai pada divisi-divisi tersebut maka pegawai yang sudah
ditetapkan melakukan pengetikan surat balasan dan akan ditandatangani oleh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
kepala divisi masing-masing. Surat balasan yang telah selesai dilakukan
penyimpanan arsip dengan metode arsip yang sudah ditentukan kantor tersebut.
2. Surat Keluar
Surat keluar adalah semua surat yang diselesaikan oleh pihak kantor, baik
intern maupun ekstern. Surat-surat tersebut harus dipersiapkan dengan sebaik-
baiknya dimana lebih diperhatikan baik isi maupun formatnya. Prosedur surat
keluar pada setiap perusahaan tidaklah selalu sama. Hal ini tergantung pada
besarnya kecil nya perusahaan bersangkutan.
Pada Kanwil Kemenkumham surat-surat yang akan dikirin keluar dikerjakan
oleh pegawai yang sudah ditentukan siapa yang akan mengetik surat dan
mempersiapkan, sebab di kantor tersebut pekerjaan ataupun tugas setiap seorang
pegawai sudah ditentukan oleh instansi tersebut. Dimana surat yang diketik
kemudian diparaf untuk disampaikan ke bagian kepala kepegawaian dan ditanda
tangani oleh pimpinan serta stempel instansi. Lalu di agendakan untuk mengambil
nomor surat pada agenda surat keluar. Kemudain setelah surat selesai maka
seluruh surat diberikan pada pegawai yang bertugas dibagian surat keluar dimana
pegawai tersebut akan mengirim melalui pos.
Adapun prosedur surat keluar di kantor wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Utara terlihat dari gambar 3.2 berikut ini :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47
Prosedur Surat Keluar
Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara
Gambar 3.2 Prosedur Surat Keluar Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Utara
Sumber : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut (2017)
Order Kebutuhan Dari Unsur
Pimpinan
Sekretaris
Pegawai yang Bertugas
Mengetik Surat
(Proses)
DIketahui Unsur Pimpinan
Pengiriman Via Pos
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
48
a. Konsep surat keluar dilakukan dari unsur pimpinan, dimana divisi-divisi
yang telah ditentukan melakukan pengetikan atas keputusan atau arahan
dari pimpinan divisi masing-masing
b. Setelah dikonsep, diketik lalu diberikan kepada sekretaris divisi agar
sekretaris melanjutkan untuk memberikan kepada pimpinan divisi apakah
surat sudah benar apabila benar maka ditandatangani oleh pimpinan divisi.
Selanjutnya memasukkan dalam amplop serta mencatat alamat tujuan surat
dan di cap (stempel) kantor.
c. Sekretaris memberikan surat pada bagian umum yang bertugas dalam
pengiriman surat keluar kemudian diproses dengan mencatat pada lembar
agenda surat keluar.
d. Setelah surat siap untuk dikirim, lembar agenda yang dicatat diketahui
oleh pimpinan divisi bagian umum untuk menandatangi sebagai tanda
bahwa diketahui oleh pimpinan selanjutnya diberikan kembali pada
pegawai tersebut.
e. Surat dikirim melalui pos karna kantor sudah melakukan kerjasama pada
pos pengiriman.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan oleh peneliti, maka dapat
disimpulkan bahwa Pelaksanaan Administrasi Perkantoran pada
Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran pada Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Utara terdiri dari penerimaan surat masuk oleh bagian
umum, selanjutnya surat diteliti kebenarannya, kemudian dilakukan
penandatanganannya pada buku ekspedisi oleh penerima surat sebagai
bukti bahwa surat telah diterima. Surat yang diterima dicatat dilembar
disposisi apabila bersifat penting atau rahasia dan di buku ekspedisi
surat masuk kemudian diserahkan ke sekretaris kepala kantor apabila
surat didisposisi dan apabila surat ditulis ke ekspedisi maka surat
diserahkan ke bagian divisi dimana isi surat bersangkutan ke bagian
divisi yang sudah ditentukan.
2. Sistem Perkantoran cukup baik dimana sudah berjalan sesuai dengan
tujuan insatnsi sehingga administrasi kantor yang baik tentunya
memberikan informasi yang cepat, tepat dan lengkap karena
administrasi kantor merupakan proses kerjasama antara pegawai.
3. Pelaksanaan kantor memiliki peranan yang sangat penting untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh instansi karena
administrasi kantor ini dapat membantu instansi untuk menyelesaikan
setiap pekerjaan kantor serta menunjang kelancaran aktivitas instansi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
50
50
4. Surat masuk pada kantor sudah memiliki prosedur yang baik sesuai
dengan metode kearsipan dan mampu ditangani dengan baik sehingga
tidak merugikan pihak lain. Sedangkan surat keluar pada kantor sudah
mampu diselesaikan atau ditangani dan proses pengiriman sudah
berlangsung dengan baik sehingga tidak merugikan pihak lain ataupun
organisasi lain.
B. Saran
Adapun yang menjadi saran yang sehubungan dengan Pelaksanaan
Administrasi Perkantoran Pada Kementerian Hukum dan HAM Sumatera
Utara sebagai berikut :
1. Lebih memperhatikan perlengkapan seperti Mesin fotocopy umum,
agar pada saat mesin sedang mengalami kerusakan atau kehabisan tinta
dapat dilakukan perbaikan maupun pemeriksaan sehingga semua
pegawai dapat mempergunakan bersama-sama tanpa harus
menggunakan mesin fotocopy individu.
2. Pelaksanaan administrasi kantor harus lebih diperhatikan karena
apabila tidak diperhatikan akan mengakibatkan kerugian pada instansi.
Salah satu kerugiannya adalah memperlambat proses pemberian
informasi yang diperlukan. Dengan adanya pelaksanaan administrasi
kantor yang benar makan akan menguntungkan instansi.
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai bagian administrasi
hendaknya tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan dengan
mengadakan program pelatihan pengembangan pegawai seperti
seminar maupun dinas luar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
51
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Faried. 2011. Teori Dan Konsep Administrasi. Jakarta: Erlangga
Haryadi, Hendy. 2000. Administrasi Perkantoran Untuk Manajemen. Bandung:
Sinar Baru
Lawalata, Caroline F.Ch. 2012. Panduan Lengkap Pekerjaan Sekretaris.
Padang: Akademia
Maning, Marilyn. 2010. Profesionalisme Di Kantor. Jakarta: Indeks
Newman. 2003. Tindakan Administrasi. Jakarta : Erlangga
Priansa. 2013. Manajemen Perkantoran. Bandung: Alfabeta
Simbolon, Drs.Maringan Masry. 2003. Dasar-Dasar Administrasi Dan
Manajemen. Bekasi: Ghalia Indonesia
Soetanto, Nieke P. 2008. Teori Dan Praktik Administrasi Kesekretariatan.
Surabaya: Kencana
Sukoco, Badri Murni. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.
Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 2006. Modul Melakukan Prosedur Administrasi. Sukabumi: Yudhistira
Widjaja. 2000. Surat Masuk Dan Surat Keluar. Jakarta: Rajawali Pers
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA