Trauma Thorax ~ AmRiE ~

download Trauma Thorax ~ AmRiE ~

of 15

Transcript of Trauma Thorax ~ AmRiE ~

Trauma Thorax, Abdomen dan Traktus Genitourinaria Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kritis I Dosen Pengampu : Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep

Identitas Penulis : Tifanie Raplyana Dince Setianingsih Bagus Setyo P. M. Ulul Amrie 062310101016 082310101002 082310101010 082310101059

Moh. Faisol Al Fady 082310101076

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

Trauma Thorax, Abdomen dan Traktus Genitourinaria

1. Trauma Thorax Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau bennda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut. Trauma thorax kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang umumnya berupa trauma tumpul dinding thorax. Dapat juga disebabkan oleh karena trauma tajam melalui dinding thorax. Kerangka rongga thorax, meruncing pada bagian atas dan berbentuk kerucut terdiri dari sternum, 12 vertebra thoracalis, 10 pasang iga yang berakhir di anterior dalam segmen tulang rawan dan 2 pasang yang melayang. Kartilago dari 6 iga memisahkan articulasio dari sternum, kartilago ketujuh sampai sepuluh berfungsi membentuk tepi kostal sebelum menyambung pada tepi bawah sternum. Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma thorax. Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke jaringan oleh karena hipivolemia (kehilangan darah), pulmonary ventilation/perfusion mismatch dan perubahan dalam tekanan intratthorax. Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan (syok). Jenis-jenis kelainan akibat trauma thorax adalah sebagai berikut :1.1

Fraktur Kosta Costa merupakan salah satu komponen pembentuk rongga dada

yang memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap organ didalamnya dan yang lebih penting adalah mempertahankan fungsi ventilasi paru. Fraktur Costa adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang / tulang rawan yang disebabkan oleh rudapaksa pada spesifikasi lokasi pada tulang costa. Fraktur costa akan menimbulkan rasa nyeri, yang mengganggu proses respirasi, disamping itu adanya komplikasi dan gangguan lain yang menyertai

memerlukan perhatian khusus dalam penanganan terhadap fraktur ini. Pada anak fraktur costa sangat jarang dijumpai oleh karena costa pada anak masih sangat lentur. Fraktur costa dapat terjadi dimana saja disepanjang costa tersebut.. Dari keduabelas pasang costa yang ada, tiga costa pertama paling jarang mengalami fraktur hal ini disebabkan karena costa tersebut sangat terlindung. Costa ke 4-9 paling banyak mengalami fraktur, karena posisinya sangat terbuka dan memiliki pelindung yang sangat sedikit, sedangkan tiga costa terbawah yakni costa ke 10-12 juga jarang mengalami fraktur oleh karena sangat mobil .Pada olahragawan biasanya lebih banyak dijumpai fraktur costa yang undisplaced , oleh karena pada olahragawan otot intercostalnya sangat kuat sehingga dapat mempertahankan fragmen costa yang ada pada tempatnya. Secara garis besar penyebab fraktur costa dapat dibagi dalam 2 kelompok : 1. Disebabkan trauma a. Trauma tumpul Penyebab trauma tumpul yang sering mengakibatkan adanya fraktur costa antara lain : Kecelakaan lalulintas,kecelakaan pada pejalan kaki ,jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada dasar yang keras atau akibat perkelahian. b. Trauma Tembus Penyebab trauma tembus yang sering menimbulkan fraktur costa :Luka tusuk dan luka tembak2. Disebabkan bukan trauma

Yang dapat mengakibatkan fraktur costa ,terutama akibat gerakan yang menimbulkan putaran rongga dada secara berlebihan atau oleh karena adanya gerakan yang berlebihan dan stress fraktur,seperti pada gerakan olahraga : Lempar martil, soft ball, tennis, golf. Fraktur costa dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan,samping ataupun dari arah belakang.Trauma yang mengenai dada biasanya akan menimbulkan trauma costa,tetapi dengan adanya otot yang melindungi costa pada dinding dada,maka tidak semua trauma dada akan

terjadi fraktur costa. Fraktur costa yang displace akan dapat mencederai jaringan sekitarnya atau bahkan organ dibawahnya.Fraktur pada costa ke 4-9 dapat mencederai a.intercostalis ,pleura visceralis,paru maupun jantung ,sehingga dapat mengakibatkan timbulnya hematotoraks,pneumotoraks ataupun laserasi jantung. 1.2 Pneumothorax Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura yang dapat mengakibatkan tekanan udara meningkat dan menurunnya kapasitas vital paru-paru sehingga akan menyebabkan kegagalan pernafasan. Masuknya udara ke dalam rongga dapat melaluidapat melalui luka pada dinding dada, atau meluasnya radang paru-paru. Pada sapi bisa terjadi melalui diafragma, hal ini akibat tusukan benda tajam dari reticulum. Terdapat beberapa jenis pneumotoraks yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya: a. Pneumotoraks spontan Terjadi tanpa penyebab yang jelas. Pneumotoraks spontan primer terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-paru. Pneumotoraks ini diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di dalam paruparu yang disebut bleb atau bulla. Pneumotoraks spontan sekunder merupakan komplikasi dari penyakit paru-paru (misalnya penyakit paru obstruktif menahun, asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, batuk rejan). b. Pneumotoraks traumatik Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat menembus (luka tusuk) atau tumpul (benturan pada kecelakaan). Pneumotoraks juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis tertentu (misalnya torakosentesis). Bila akibat jatuh atau patah rusuk, sering akan kita temukan emfisema subkutan, karena pleura parietalnya juga mengalami kerusakan (robek). c. Ketegangan pneumotoraks

adalah pneumotoraks progresif menyebabkan kenaikan tekanan intrapleural ke tingkat yang menjadi positif sepanjang siklus pernapasan dan menutup paru-paru, pergeseran mediastinum, dan merusak vena kembali ke jantung. Air terus masuk ke dalam rongga pleura tetapi tidak dapat keluar. Tanpa perawatan, gangguan kembali vena sistemik dapat menyebabkan hipotensi dan pernapasan dan serangan jantung (pulseless aktivitas listrik) dalam beberapa menit. Jarang komplikasi pneumotoraks traumatik, ketika luka dada bertindak sebagai katup satu arah yang meningkatkan volume udara dalam rongga pleura dengan inspirasi. d. Pneumotoraks iatrogenic disebabkan oleh intervensi medis, termasuk jarum transthoracic aspirasi, thoracentesis, penempatan kateter vena pusat, ventilasi mekanik, dan resusitasi cardiopulmonary. Mungkin juga bisa disebabkan oleh:

Kronis paru-paru patologi termasuk emfisema, asma Akut infeksi Infeksi kronis, seperti tuberculosis Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh cystic fibrosis Kanker Pada penyakit pneumothoraks akan memperlihatkan gejala-gejala

dispnoea inspiratorik yang terjadi secara mendadak dan dapat berakhir dengan kematian dalam waktu singkat. Apabila lubang masuknya udara segera sembuh, dan hewan masih tahan, udara yang berlebih akan diserap hingga kesembuhan akan tercapai. Dengan adanya infeksi, hingga terjadi radang pleura, pada auskultasi alat pernafasan akan menghasilkan suara friksi, sedang pada pneumothoraks yang terdengar adalah suara bronchial, dengan suara vesikuler yang hilang. Pada perkusi akan terdengan suara metalik dan hanya kadangkandang saja suara timpanik. Adanya bagian yang mengalami atelektasis akan menyebabkan suara seperti belanga pecah. Oleh adanya perbedaan tekanan udara dalam pleura kanan dan kiri, mediastinu dan jantung akan tergeser posisinya, hingga suara jantung terdengar teredam dengan suara systole yang menurun.

1.3 Hematothorax Akumulasi darah dalam dada , atau hematothorax adalah masalah yang relatif umum , paling sering akibat cedera untuk intrathoracic struktur atau dinding dada . hematothorax tidak berhubungan dengan trauma adalah kurang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab . Identifikasi dan pengobatan traumatik gematothorax adalah bagian penting dari perawatan pasien yang terluka . Dalam kasus hematothorax tidak berhubungan dengan trauma , penyelidikan yang hati hati untuk sumber yang mendasari harus dilakukan ketika perawatan terjadi . Hematothorax mengacu pada koleksi darah dalam rongga pleura . Walaupun beberapa penulis menyatakan bahwa nilai hematokrit setidaknya 50 % diperlukan untuk mendefinisikan hematothorax ( dibandingkan dengan berdarah efusi pleura ) . Sebagian besar tidak setuju pada perbedaan tertentu . Meskipun etiologi paling umum adalah hematothorax tumpul atau trauma tembus , itu juga dapat hasil dari sejumlah nontraumatic menyebabkan atau dapat terjadi secara spontan . Hematothorax adalah adanya darah dalam rongga pleura . Sumber mungkin darah dinding dada , parenkim paru paru , jantung atau pembuluh darah besar . kondisi diasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam . Ini juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa penyakit . penyebab dari hematothorax adalah a. b.

Traumatis Trauma tumpul .

Penetrasi trauma . Non traumatic atau spontan Neoplasia ( primer atau metastasis ) . Diskrasia darah , termasuk komplikasi antikoagulasi . Emboli paru dengan infark . Robek pleura adhesi berkaitan dengan pneumotorax spontan

Emfisema . Tuberkulosis . Paru arteriovenosa fistula .

1.4 Tamponade Jantung Tamponade jantung adalah kompresi jantung disebabkan oleh darah atau cairan yang terakumulasi di ruang antara miokardium (otot jantung) dan pericardium (lapisan luar jantung). Ini merupakan keadaan darurat medis, dengan meningkatnya produksi cairan sehingga akan menekan jantung lebih kuat dan proses pengisian tidak normal. Jika tidak diobati, ventrikel akan terganggu, mengakibatkan shock dan kematian. Etiologinya bermacam-macam yang paling sering adalah maligna, perikarditis, uremia dan trauma, perdarahan ke dalam ruang pericardial akibat trauma, operasi, atau infeksi, pemasangan pacu jantung, tuberculosis, dan penggunaan antikoagulan. Patofisiologi Tamponade jantung terjadi bila jumlah efusi pericardium menyebabkan hambatan serius aliran darah ke jantung ( gangguan diastolik ventrikel ). Penyebab tersering adalah neoplasma, dan uremi. Neoplasma menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel secara abnormal pada otot jantung. Sehingga terjadi hiperplasia sel yang tidak terkontrol, yang menyebabakan pembentukan massa (tumor). Hal ini yang dapat mengakibatnya ruang pada kantong jantung (perikardium) terdesak sehingga terjadi pergesekan antara kantong jantung (perikardium) dengan lapisan paling luar jantung (epikardium). Pergesekan ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada perikarditis sehingga terjadi penumpukan cairan pada pericardium yang dapat menyebakan tamponade jantung. Uremia juga dapat menyebabkan tamponade jantung. Dimana orang yang mengalami uremia, di dalam darahnya terdapat toksik metabolik yang dapat menyebabkan inflamasi (dalam hal ini inflamasi terjadi pada perikardium). Manifestasi klinis dari tamponade jantung adalah takikardi, peningkatan volume intravascular, peningkatan tekanan vena jugularis, pulsus

paradoksus >10mmHg, tekanan nadi