Translate Bowen Paper

7/21/2019 Translate Bowen Paper

http://slidepdf.com/reader/full/translate-bowen-paper 1/13

system Actually, however, it is found that the relation persists in all the more complexsystems examined, which fact renders it more likely, but by no means certain, that thereaction relation obtains in magmatic. Sistem Sebenarnya, bagaimanapun, ditemukan bahwahubungan terus berlanjut di semua sistem yang lebih kompleks diperiksa, yang sebenarnyamenjadikan itu lebih mungkin, tetapi tidak berarti tertentu, bahwa hubungan reaksi

memperoleh di magmatik The service rendered by experimental investigation, so long as it isconfired to a limited number of components, must lie in its indicating where a reactionrelation is to be expected. Layanan yang diberikan oleh penyelidikan eksperimental, sehinggaselama itu confired untuk sejumlah komponen, harus terletak pada yang menunjukkan dimana hubungan reaksi yang diharapkan e are, moreover, instructed as to what we may expect in the way of indications of reactionand thus enabled to extend our inferences to phases not formed under laboratory conditions.!ami, apalagi, menginstruksikan untuk apa yang mungkin kita harapkan di jalan indikasireaksi dan dengan demikian memungkinkan untuk memperluas kesimpulan kami untuk fasetidak terbentuk di bawah kondisi laboratorium This brings us to the "uestion of the criteria of

the reaction relation. #al ini membawa kita pada pertanyaan dari kriteria hubungan reaksi

A criterion of the reaction series, common to both the continuous and discontinuos type, andserving to show their fundamental likeness, is simply the tendency of mineral to grow aroundanother as nucleus. !riteria dari seri reaksi, umum untuk kedua jenis terus menerus danterputus$putus, dan melayani untuk menunjukkan rupa fundamental mereka, hanyakecenderungan mineral untuk tumbuh sekitar lain sebagai inti %n the case of the continuousseries this is commonly known as &oning of mix$crystals and in the discontinuous series asthe formation of reaction rims, coronas, etc. 'alam kasus seri terus menerus ini umumnyadikenal sebagai &onasi campuran$kristal dan di seri terputus sebagai pembentukan rimsreaksi, korona, dll Thus we have plain evidence of this kind, from a wide range of rocks, thatthe plagioclases contitute a continuous reaction series and that pyroxene, amphibole, andmica form a discontinuous series. 'engan demikian kita memiliki bukti jelas semacam ini,dari berbagai batuan, bahwa plagioclases contitute serangkaian reaksi terus menerus dan yang

piroksen, amphibole, dan mika membentuk rangkaian terputus The development of thesespecial structures is, however, dependent on particular conditions of consilidation and thelack of such structure in an individual case should not be regarded as indicating a lack of thereaction relation in that case. (erkembangan ini struktur khusus, bagaimanapun, tergantung

pada kondisi tertentu konsolidasi dan kurangnya struktur seperti dalam kasus individual tidak

boleh dianggap sebagai menunjukkan kurangnya hubungan reaksi dalam kasus itu %t must be,in part, from ageneral survey of mineral relations in igneous rocks that the reaction series arededuced. %tu harus, sebagian, dari survei ageneral hubungan mineral di batuan beku bahwaseri reaksi disimpulkan.

)ortunately the continuous reaction series are easily picked out, for the mere existence of solid solution or variability of composition in a crystal phase is sufficient to establish that

phase as a continuous reaction series. *ntungnya seri reaksi kontinyu mudah memilih,keberadaan semata larutan padat atau variabilitas komposisi dalam fase kristal cukup untuk menetapkan fase yang sebagai rangkaian reaksi kontinyu Their number is legion, all the

important igneous rock minerals with the single exception of "uart& being members of solidsolution series. +umlah mereka adalah legiun, semua mineral batu penting beku dengan



pengecualian tunggal anggota kuarsa menjadi seri larutan padat The detection of thediscontinuous reaction series is not always so easy, and the element of judgment enters tosome extent. 'eteksi seri reaksi diskontinyu tidak selalu begitu mudah, dan unsur

penghakiman masuk sampai batas tertentu

As an example of the information to be obtained on this point from a general survey of anigneuos se"uence let us reproduce a table given by #arker showing the mineral relation in these"uence at arabal #ill. Sebagai contoh informasi yang akan diperoleh dalam hal ini darisurvei umum urutan igneuos mari kita memperbanyak meja diberikan oleh #arker menunjukkan hubungan mineral dalam urutan di arabal -ukit

%t will be noted that the minerals appear in a certain order, as they might in a system wheresimple eutectic relations prevailed, but they also disappear in a similar order, a feature that isaltogether foreign to a eutectic system. %n a eutectic system no mineral ever disappear. %niakan dicatat bahwa mineral muncul dalam urutan tertentu, seperti mereka mungkin dalamsistem di mana hubungan eutektik sederhana menang, tetapi mereka juga hilang dalam urutanyang sama, fitur yang sama sekali asing ke sistem eutektik. 'alam sistem eutektik tidak adamineral yang pernah hilang The first$formed mineral is simply joined by another, the pair bya third, and so on until all the minerals appear together in a final eutectic product. ineral

pertama terbentuk hanya bergabung dengan yang lain, pasangan dengan ketiga, danseterusnya sampai semua mineral muncul bersama dalam produk akhir eutektik /ery differentfrom this is the condition actually found, namely, the disappearance of minerals in the order in which they appear which is of the very essence of the reaction series. Sangat berbeda dariini adalah kondisi benar$benar menemukan, yaitu, hilangnya mineral dalam urutan di manamereka muncul, yaitu inti dari seri reaksi

*pon examination in detail it is found that 0, 1, 2 disappear in -, 3 disappears in ', and 4 in5. Setelah pemeriksaan secara rinci ditemukan bahwa 0, 1, 2 hilang di -, 3 menghilang di ',dan 4 di 5 )rom this we conclude that these phases bear a reaction 6not a mere subtraction7



relation to the li"uid and that, as a result of the reactions, phases appearing later are formed.'ari sini kita menyimpulkan bahwa fase ini menanggung reaksi 6bukan pengurangan belaka7sehubungan dengan cairan dan yang, sebagai akibat dari reaksi, fase muncul kemudianterbentuk e arrive at the definite conclusion that 2, 3, 4 constitute a reaction series and at

the same time note indications that they are but a part of a series containing more members.!ami sampai pada kesimpulan yang pasti bahwa 2, 3, 4 merupakan seri reaksi dan pada saatyang sama catatan indikasi bahwa mereka hanyalah bagian dari rangkaian yang mengandunglebih banyak anggota

-y piecing together the information to be obtained from the examination of such se"uencesand observation of the structural relations of the minerals a conclusion as to the reactionseries in rocks is to be arrived at. 'engan mengumpulkan informasi yang akan diperoleh dari

pemeriksaan urutan dan pengamatan hubungan struktural dari mineral seperti kesimpulan

untuk seri reaksi dalam batuan yang akan tiba di ithout going into detail as to the evidence,an attempt is made below to arrange the materials of the ordinary subalkaline rocks asreaction series. 8either rigit accuracy not finality is claimed. Tanpa pergi ke detail untuk

bukti, dilakukan usaha di bawah untuk mengatur bahan dari batu subalkaline biasa seri reaksi.-aik rigit akurasi tidak finalitas diklaim %t is regarded merely as a framework upon whichothers may build, making such modifications and additions as may be found necessary. #alini dianggap hanya sebagai kerangka di mana orang lain dapat membangun, membuatmodifikasi dan penambahan seperti dapat ditemukan diperlukan



-eginning at the upper end of the series in the more basic mixtures we have at first twodistinct reaction series, the continuous series of the plagioclases and the discontinuous series,olivines$pyroxenes$amphiboles, etc. 'imulai pada ujung atas seri di campuran lebihmendasar yang kita miliki di dua seri reaksi yang berbeda pertama, seri terus menerus dari

plagioclases dan seri terputus, olivines$pyroxenes$amphiboles, dll As we descend in theseseries, however they become less distinct, in the aluminous pyroxenes and amphiboles acertain amount of interlocking begins and they finally merge into a single series, with adevetailing of the mineral names at first, and finally a joining of the two series by the arrowsconverging upon potash feldspar. Seperti yang kita turun di seri ini, namun mereka menjadikurang jelas, di pyroxenes alumina dan amphiboles sejumlah interlocking dimulai danmereka akhirnya bergabung menjadi satu seri, dengan devetailing nama mineral padaawalnya, dan akhirnya bergabung dari dua seri dengan panah konvergen pada kalium feldspar +ust where the two series merge completely is more or less a "uestion, but it is given closelyenough for our present purpose in the figure. #anya di mana dua seri menggabungkansepenuhnya lebih atau kurang pertanyaan, tetapi diberikan cukup dekat untuk tujuan kitasekarang pada gambar

That the series, olivines$pyroxenes$amphiboles$biotites, constitutes a reaction series is wellattested in many rock varieties. -ahwa seri, olivines$pyroxenes$amphiboles$biotites,merupakan serangkaian reaksi baik dibuktikan dalam banyak varietas batu -y this is mentthat li"uid reacts with olivines to produce pyroxenes, with pyroxenes to produce amphiboles,and with amphiboles to produce biotites. 'engan ini ment bahwa cairan bereaksi denganolivines untuk menghasilkan pyroxenes, dengan pyroxenes untuk menghasilkan amphiboles,dan dengan amphiboles untuk menghasilkan biotites %n the continually increasing water content of the series it is related to the series !0Si91$!0Si91.:;0#09$!0Si91.#0<. 'alamkadar air terus meningkat dari seri ini berhubungan dengan seri !0Si91$!0Si91.: ; 0#09$!0Si91.#0< The continuous reaction series of the plagioclases is perhaps the bestunderstood series of rock minerals. Seri reaksi terus menerus dari plagioclases mungkin yangterbaik seri dipahami mineral batuan This is fortunate, for the series happens to be of

particular importance in that it runs through a wide range of conditions and compositions inthe rock series. %ni merupakan keberuntungan, untuk seri terjadi menjadi penting khususnyadalam hal itu berjalan melalui berbagai kondisi dan komposisi dalam seri batuan e simplyhave a continual enrichment of the li"uid in alkaline feldspar with the separation of the

potash variety of alkaline feldspar as a seperate phase when it has exceeded its solubility inthe plagioclase mixture. !ami hanya memiliki pengayaan terus$menerus cairan dalamfeldspar alkali dengan pemisahan berbagai kalium feldspar alkali sebagai fase terpisah ketikatelah melampaui kelarutannya dalam campuran plagioklas ith the formation of potashfeldspar in the one series and of biotite in the other, the two series are now so intimatelyintermingled as to constitute a single series. 'engan pembentukan kalium feldspar dalam satuseri dan dari biotit yang lain, dua seri yang sekarang jadi erat bercampur untuk membentuk satu seri

There is a little of the nature of eutectic crystalli&ation in the crystalli&ation series given in theforegoing. Ada sedikit sifat kristalisasi eutektik di seri kristalisasi diberikan dalam hal



tersebut At early stages and as between the two series there is some suggestion of the eutecticrelation in that a member of one series lowers the melting =point> of a member of the other series. (ada tahap awal dan sebagai antara dua seri ada beberapa saran dari hubunganeutektik dalam anggota dari salah satu seri menurunkan leleh ?titik? dari anggota dari seri

lainnya oreover the one on the other begins to separate first according to which is present inexcess over certain fixed proportions. Selain itu satu di sisi lain mulai memisahkan pertamasesuai dengan yang hadir lebih lebih proporsi tetap tertentu There the analogy with eutecticcrystalli&ation ends for the simply reason that there is no eutectic, no inevitable end$pointwhere final solidification must take place when the li"uid has attained a certain composition.Ada analogi dengan kristalisasi eutektik berakhir untuk hanya alasan bahwa tidak adaeutektik, tidak ada yang tak terelakkan akhir$titik di mana pembekuan akhir harus terjadiketika cairan telah mencapai komposisi tertentu The minerals have a reaction relation to theli"uid, not a mere subtaction relation. 5ach seperated mineral tends always to change into alater mamber of the reaction series. ineral memiliki hubungan reaksi terhadap cairan, bukansubtaction hubungan belaka. Setiap mineral dipisahkan cenderung selalu berubah menjadimamber kemudian dari seri reaksi This change of composition is effected by reaction with theli"uid, and according to the opportunity for reaction the li"uid is entirely used up, in somecases sooner, in other later, and only then is solidification complete. (erubahan komposisidipengaruhi oleh reaksi dengan cairan, dan menurut kesempatan untuk reaksi cairansepenuhnya digunakan, dalam beberapa kasus lebih cepat, di lain kemudian, dan hanyakemudian adalah pemadatan lengkap

Thus we see that rock series cannot be partitoned off into such divisions as gabbro, diorite,etc., each having a eutectic of is own. +adi kita melihat bahwa seri batu tidak dapat dipartisimenjadi divisi seperti gabro, diorite, dll, masing$masing memiliki eutektik dari adalah sendiriAll of these belong to a single crystalli&ation series, to a single polycomponent system, whichis dominated by reaction series. Semua ini milik serangkaian kristalisasi tunggal, untuk sistem polycomponent tunggal, yang didominasi oleh serangkaian reaksi

5ven after what is ordinarily temed complete consolidation of the rock many change of areaction nature may occur between the minerals. -ahkan setelah apa yang biasanya T5 5'konsolidasi lengkap batu banyak perubahan yang bersifat reaksi dapat terjadi antara mineral*sually a small amount of li"uid is a factor in these changes which are commonly described

under the head, metamorphism. -iasanya sejumlah kecil cairan merupakan faktor dalam perubahan ini yang umum dijelaskan di bawah kepala, metamorfosis @ertain aspect of thesechanges have been described by /. . oldschmidt in a paper on metamosmatism. Aspek tertentu dari perubahan ini telah dijelaskan oleh / oldschmidt dalam sebuah makalah

pada metamosmatism %t is important to note in the present connection that metasomaticreactions are not confined to the metamorphic stage are, as we have seen, a constant featureof the whole process of crystalli&ation of the magma. #al ini penting untuk dicatat di koneksiini bahwa reaksi metasomatic tidak terbatas pada tahap metamorf, seperti yang telah kitalihat, fitur konstan dari seluruh proses kristalisasi magma 5skola has presented evidence of

believing that, at times, the original crystalli&ation of a magma itself take place under thecondition that are ordinarily prevalent during metamorphism. 5skola telah mengajukan bukti



percaya bahwa, di kali, kristalisasi magma asli dari sebuah sendiri berlangsung di bawahkondisi yang biasanya la&im selama metamorfosis The rock then presents a =mineral facies>identical with that of metamorphic rock of the same composition formed under the sameconditions. -atu kemudian menyajikan ?facies mineral? identik dengan batuan metamorf dari

komposisi yang sama terbentuk di bawah kondisi yang sama Totally different reaction serieswould be concerned in the crystalli&ation of these rocks and we have not gone far toward anunderstanding of these, though 5skola has done much to set us on our way. Seri reaksi yangsama sekali berbeda akan terlibat dalam kristalisasi batuan ini dan kami tidak pergi jauh kearah pemahaman ini, meskipun 5skola telah melakukan banyak untuk menetapkan kita di

jalan kami The variation of conditions necessary to produce different facies is of a differentorder of magnitude from the variation of conditions here considered. /ariasi kondisi yangdiperlukan untuk menghasilkan fasies yang berbeda adalah urutan yang berbeda besarnyadari variasi kondisi di sini dianggap This is largely a variation of the rate of cooling and weare here concerned mainly with the diverse rock in the common and definitely establishedse"uence that can be produced under the conditions of his diabase facies principally. %nisebagian besar merupakan variasi laju pendinginan dan kami di sini terutama berkaitandengan batu beragam di urutan umum dan pasti menetapkan bahwa dapat diproduksi di

bawah kondisi facies diabas nya terutama ith ade"uate fractionation under conditions of slow cooling we may, however, have such concentration of minerali&ers and conse"uentlowering of consolidation temperatures that conditions correspond to those of other facies.'engan fraksinasi yang memadai dalam kondisi pendinginan lambat kita, bagaimanapun,memiliki konsentrasi seperti minerali&ers dan konsekuen menurunkan suhu konsolidasi yangsesuai dengan kondisi orang$orang dari facies lainnya

5 (% %@AL *L5S 5 A '%8 9 '5 9) @ BSTALL%CAT%98 AT* A85 (% %S T58TA8 (5 %8TA# ! %STAL%SAS%

As the result of a most extensive knowledge of the relations of minerals in rocks osenbuschformulated certain rules regarding the order of crystalli&ation. Sebagai hasil dari pengetahuanyang paling luas tentang hubungan mineral dalam batuan osenbusch dirumuskan aturantertentu mengenai urutan kristalisasi hen petrologist began to think of the crystalli&ation of rocks is terms of eutectics these rules seemed to be "uite at variance with theory, for thisstated that those minerals should separate first that were in excess over eutectic proportions.!etika petrologist mulai memikirkan kristalisasi batuan adalah hal eutectics aturan ini

tampaknya cukup berbeda dengan teori, untuk ini menyatakan bahwa mereka harusmemisahkan mineral pertama yang lebih lebih proporsi eutektik To reconcile this with osebuschDs rules giving a fixed order of crystalli&ation was a verydifficult problem, and yet it was conceded that his rules represented the facts in veryremarkable degree. *ntuk mendamaikan ini dengan aturan osebusch ini memberikan urutantetap kristalisasi adalah masalah yang sangat sulit, namun itu mengakui bahwa aturan itumewakili fakta di tingkat yang sangat luar biasa %n the light of the reaction principle no suchdifficulty is encountered. 'alam terang prinsip reaksi tidak ada kesulitan seperti ditemui %t ischaracteristic of the reaction series, as we have already seen, that however small an amountof the series. %ni adalah karakteristik dari seri reaksi, seperti yang telah kita lihat, bahwa

betapapun kecilnya jumlah seri %n so far reaction series control the crystalli&ation of rocks



they tend to produce a fixed order of crystalli&ation. Sejauh kontrol seri reaksi kristalisasi batu mereka cenderung menghasilkan urutan tetap kristalisasi

Another generali&ation concerning the order of crystalli&ation came from the )rench schoolof petrology. eneralisasi lain tentang urutan kristalisasi berasal dari sekolah (erancis

petrologi %t was that the minerals seperate in the order of their fusibilities, the least fusiblefirst. %tu adalah bahwa mineral terpisah di urutan fusibilities mereka, setidaknya melebur

pertama This generali&ation, too, in the light of the doctrine of eutectics seemed to be "uiteabsurd, but here again there is a very considerable accord with the facts. eneralisasi ini,

juga, dalam terang doktrin eutectics tampaknya cukup masuk akal, tapi di sini lagi adakesepakatan yang sangat besar dengan fakta$fakta Such substances as spinel and cromite areamong the most refractory materials known. Cat seperti spinel dan cromite adalah salah satu

bahan yang paling tahan api diketahui agnesian olivine has the highest melting$point of thecommon rock$forming silicates. 9livin magnesian memiliki tertinggi lebur$titik umum silikat

pembentuk batuan The more magnesian pyroxenes stand next in the list, with the more calcicfeldspars about on a par whit them. (yroxenes lebih magnesian berdiri berikutnya dalamdaftar, dengan feldspars lebih yg mengandung kapur tentang setara dengan sedikit punmereka The more complex pyroxenes, the amphiboles, and in particular the more alkalicfeldspars are lower still. (yroxenes lebih kompleks, amphiboles, dan khususnya feldsparslebih bersifat alkali yang rendah masih And this list corresponds very satisfactorily with theorder of seperation of the minerals from magmas. 'an daftar ini sesuai sangat memuaskandengan urutan pemisahan mineral dari magma Again we are dealing with a tendency that isintroduced by the presence of reaction series. Sekali lagi kita berhadapan dengankecenderungan yang diperkenalkan oleh kehadiran seri reaksi %t is a familiar character of areaction series of the continuous type that the higher melting members should crystali&e first6witness the plagioclases7, and there is a no less distinct tendency in this direction in thediscontinuous reaction series. %ni adalah karakter akrab dari serangkaian reaksi tipe kontinyu

bahwa anggota lebur yang lebih tinggi harus mengkristal pertama 6menyaksikan plagioclases7, dan ada kecenderungan tidak kurang berbeda dalam arah ini dalam seri reaksiterputus

This explanation and vindication of the doctrine ofthe )rench school is not, however, to beregarded as a proposal that we should reverse the attitude arising from eutectic considerationand accept unreservedly the statement thet minerals separate in the reverse order of their fusibilities. (enjelasan ini dan pembenaran dari doktrin tersebut yang sekolah (erancis tidak,

bagaimanapun , dianggap sebagai proposal yang kita harus membalikkan sikap yang timbuldari pertimbangan eutektik dan menerima tanpa syarat yang thet pernyataan mineralmemisahkan dalam urutan terbalik dari fusibilities mereka . There are too many obvious exceptions to such a rule. Ada terlalu banyak pengecualian yang

jelas untuk aturan tersebut . #owever, these exceptions are themselves such as might be anticipated in a systemdominated by reaction series. 8amun, pengecualian ini sendiri seperti mungkin diantisipasidalam sistem yang didominasi oleh serangkaian reaksi . e have seen on an earlier page that certain minerals that may be called released minerals

may appear in such a system. !ita telah melihat pada halaman sebelumnya bahwa mineraltertentu yang dapat disebut mineral dirilis mungkin muncul dalam sistem tersebut .



%t is apparently minerals that belong in this category that constitute the more notableexceptions. #al ini tampaknya mineral yang termasuk dalam kategori ini yang merupakan

pengecualian yang lebih penting . The principal of these is "uart&. (rinsip ini adalah kuarsa %t is released mineral of the reaction, olivine$pyroxene and no doubt has a similar relation in

the reaction, potash feldspar$mica, a sort of hydrolysis re"uiring an ade"uate concentration of water. #al ini dirilis mineral dari reaksi , olivin $ piroksen dan tidak diragukan lagi memilikihubungan yang sama dalam reaksi , kalium feldspar $ mika , semacam hidrolisismembutuhkan konsentrasi yang cukup air%t is a mineral of high melting$point but separates very late a fact that is to be connected with

its character as a released mineral. %ni adalah mineral yang tinggi titik lebur tapi memisahkansangat terlambat fakta yang akan terhubung dengan karakternya sebagai mineral dirilis %n order words, it may be regarded as not actually present in the li"uid at an early stage, butas released later in conse"uence of the reactions mentioned. 'engan kata lain, hal itu dapatdianggap sebagai tidak benar$benar hadir dalam cairan pada tahap awal , tetapi sebagai dirilisdi konsekuensi dari reaksi tersebut .

Some minerals may separate early when intrinsically present and may also appear as releasedminerals at later stages. -eberapa mineral dapat memisahkan awal ketika intrinsik hadir danmungkin juga muncul sebagai mineral dirilis pada tahap$tahap selanjutnya agnetite is a particularly good example. agnetit adalah contoh yang sangat baik %t may separate very early from a gabbro and it may be formed very late is a result of, say,the pyroxene$hornblende reaction and in particular of the mica$feldspar reaction. %ni mungkinmemisahkan sangat awal dari gabro dan itu bisa dibentuk sangat terlambat adalah hasil dari ,katakanlah , reaksi piroksen $ hornblende dan khususnya reaksi mika $ feldspar

( 9 5SS T9 A ' A8 *8'5 STA8'%8 9) 5A@T%98 S5 %5S %8 A AS!5 A+*A8 T5 #A'A( A8 (5 A#A A8 5A!S% S5 %5S '% magma

At this place it may be well to point out where we are in particular need of increasedknowledge in order to understand the exact nature of the reactions occurring. 'i tempat inimungkin baik untuk menunjukkan di mana kita berada dalam kebutuhan tertentu dari

peningkatan pengetahuan untuk memahami sifat yang tepat dari reaksi yang terjadi At this place it may be well to point out where we are in particular need of increasedknowledge in order to understand the exact nature of the reactions occurring At this place itmay be well to point out where we are in particular need of increased knowledge in order tounderstand the exact nature of the reactions occurring

%t will be noted that each member of the discontinuous reaction series, olivine$pyroxene$amphibole$biotite, is itself a continuous reaction series. %ni akan dicatat bahwa setiap anggotadari seri reaksi terputus , olivin $ piroksen $ amphibole $ biotit , itu sendiri merupakan serireaksi terus menerus . 9f the olivine and the pyroxene we know a fair amount, but practically nothing is known asto the details of the amphibole or the biotite as reaction series, and this means not merelytheir possible range of composition but also how those compositions are arranged in the

series. 'ari olivin dan piroksen yang kita tahu cukup banyak , tetapi praktis tidak ada yangdiketahui mengenai rincian amphibole atau biotit sebagai seri reaksi , dan ini berarti tidak



hanya berbagai kemungkinan mereka dari komposisi tetapi juga bagaimana komposisi yangdiatur dalam seri The continuous reaction series of the plagioclase occupies a more conspicuous place than theother continuous reaction series, not merely because we know more about it, but because, asalredy pointed out, it enters into the rock series through a much wider range of conditions.

Seri reaksi terus menerus plagioklas menempati tempat yang lebih mencolok dibandingkanseri reaksi kontinyu lain, bukan hanya karena kita tahu lebih banyak tentang hal itu , tetapikarena, seperti alredy menunjukkan, masuk ke seri batu melalui berbagai jauh lebih luas darikondisi 9f the plagioclase we re"uire to know how the potash feldspar enters into their make$up and,in the present connection particularly, at what stage in its concentration the potash moleculemust appear as a separate phase. (lagioklas kita perlu mengetahui bagaimana feldspar kaliummasuk ke dalam mereka make $ up dan , dalam hubungan ini terutama , pada tahap apa dalamkonsentrasi molekul kalium harus muncul sebagai fase terpisah e re"uire to know, too, the exact composition of pyroxene that forms by reaction fromolivine of a certain composition, the exact composition of amphibole that forms from acertain pyroxene, and so on. !ita perlu tahu juga , komposisi yang tepat dari piroksen yangmembentuk oleh reaksi dari olivin dari komposisi tertentu , komposisi yang tepat dariamphibole yang membentuk dari piroksen tertentu , dan sebagainya These are "uestions on which much light may be shed by systematic e"uilibrium studies insynthetic minerals and by careful separation and analysis of associated minerals in variousrock types. %ni adalah pertanyaan yang banyak cahaya dapat ditumpahkan oleh penelitiankeseimbangan sistematis dalam mineral sintetis dan dengan pemisahan hati$hati dan analisismineral ikutan dalam berbagai jenis batuan Studies of this kind are now being carried on at this laboratory by Aurousseau on olivine, by

ashington and erwin on pyroxene, and by -uddington on melilites. Studi semacam inisekarang sedang dijalankan di laboratorium ini dengan Aurousseau pada olivin , oleh

ashington dan erwin pada piroksen , dan oleh -uddington di melilites 5skola points out the importance of such work on the natural minerals, referring to it under the special name, facies petrology. 5skola menunjukkan pentingnya pekerjaan tersebut padamineral alami , mengacu bawah nama khusus, fasies petrologi The result of these and kindred investigations may be profitably regarded in the light of their

bearing on the reaction principle, for in their manifold details they are likely to proveexcessively wearisome unless considered in relation to some such coordinating principle.#asil ini dan penyelidikan kerabat dapat menguntungkan dianggap dalam terang bantalanmereka pada prinsip reaksi , untuk detail berjenis mereka mereka cenderung untuk membuktikan terlalu melelahkan kecuali dipertimbangkan dalam kaitannya dengan beberapa

prinsip koordinasi seperti

5A@T%98 S5 %5S A8' A AT%@ '%))5 58T%AT%98 5A!S% S5 %5S 'A8magmatik '%)5 58S%AS%

As the information gained from such studies of reaction series accumulates, our knowledge of igneous rock differentiation should increase conspicuously, for the reaction principle is thevery life principle of differentiation. Sebagai informasi yang diperoleh dari penelitian tersebutdari seri reaksi terakumulasi , pengetahuan kita diferensiasi batuan beku harus meningkatkan

mencolok , untuk prinsip reaksi adalah prinsip kehidupan yang sangat diferensiasi



e have seen, in our examination of the simple systems used to illustrate reaction series,how the existence of the reaction relation lends a flexibility to the behavior of a coolingli"uid, renders it capable of giving different products according to the conditions which itcools. !ita telah melihat , dalam pemeriksaan kita tentang sistem sederhana yang digunakanuntuk menggambarkan seri reaksi , bagaimana keberadaan hubungan reaksi meminjamkan

fleksibilitas untuk perilaku cairan pendingin , menjadikan itu mampu memberikan produk yang berbeda sesuai dengan kondisi yang mendingin This is e"ually true of the complex reaction series that dominate the crystalli&ation of magmaan outline of which, for the subalkaline magmas, is suggested in table %%. #al ini juga berlakudari seri reaksi kompleks yang mendominasi kristalisasi magma garis besar yang , untuk magma subalkaline , disarankan dalam tabel %% As a result of the existence of the reaction relations there indicated, it may come about that amagma precipitating olivine may, at a later stage, react with the olivine and convert it into

pyroxene, and according to the extent to which controlling conditions facilitate the reaction,the whole future course of the magma is modified. Sebagai akibat dari adanya hubunganreaksi ada indikasi , itu mungkin terjadi bahwa magma pencetus olivin mungkin , pada tahap

berikutnya , bereaksi dengan olivin dan mengubahnya menjadi piroksen , dan menurut sejauhmana kondisi mengendalikan memfasilitasi reaksi, tentu saja seluruh masa depan magmayang diubah %f conditions are particularly favorable the reaction may be complete and the olivine maydisappear, its place being taken by pyroxene. +ika kondisi sangat menguntungkan reaksimungkin lengkap dan olivin mungkin hilang , tempatnya diambil oleh piroksen The li"uid then cools further with deposition of later members of the crystal series. @airankemudian mendingin lebih lanjut dengan pengendapan anggota kemudian dari seri kristal %f conditions are not so favorable some olivine may be left unchanged and, in conse"uence, asomewhat different li"uid is left to pass on down the crystal se"uence. +ika kondisi tidak

begitu menguntungkan beberapa olivin dapat dibiarkan tidak berubah dan , karena itu , cairanyang agak berbeda yang tersisa untuk menyampaikan ke urutan kristal So it is with reaction, pyroxene$amphibole. -egitu pula dengan reaksi , piroksen $ amphibole 8ot only that, but within each mineral group the reactions may be variously facilitated under different conditions. Tidak hanya itu, tetapi dalam setiap kelompok mineral reaksi dapat

berbagai difasilitasi dalam kondisi yang berbeda This is true not only of the olivine$pyroxene$amphibole series but also of the plagioclaseseries, and the li"uid may be entirely used up by reaction , sometimes earlier, sometimes later.#al ini berlaku tidak hanya dari seri olivin $ piroksen amphibole tetapi juga dari seri

plagioklas , dan cairan ini dapat dipergunakan seluruhnya oleh reaksi , kadang$kadangsebelumnya , kadang$kadang kemudian

%t need not be surprising, therefore, that the differentiates derived from a gabbro magma mayvary both in scope and "uality. %ni perlu tidak mengherankan , karena itu, bahwamembedakan berasal dari magma gabro dapat bervariasi baik dalam ruang lingkup dankualitas e may have only gabbro and diorite in one case, but a longer se"uence including granite inanother. !ami mungkin hanya gabro dan diorit dalam satu kasus , tetapi urutan lagi termasuk granit di lain e may have a potassic granite in one case and a sodic granite in another. !ita mungkinmemiliki granit potasik dalam satu kasus dan granit sodik di lain apid crystalli&ation at an early stage, with subse"uent slowing$up, seems to bind up muchof the potash feldspar in the early formed plagioclase and give a sodic granite. !ristalisasi

yang cepat pada tahap awal , dengan selanjutnya melambat $up , tampaknya mengikat banyak feldspar kalium pada awal dibentuk plagioklas dan memberikan granit sodik



9n the other hand slow cooling throughout seems to avoid this factor and give potashgranites. 'i sisi lain pendinginan lambat seluruh tampaknya untuk menghindari faktor ini danmemberikan granit kalium Too little is known as yet of the details of the various reastion series to make possible anyvery definite statements on these points. Terlalu sedikit yang diketahui belum rincian dari

berbagai seri reastion untuk memungkinkan pernyataan yang sangat jelas pada titik$titik ini

%n offering an outline of crystalli&ation series in rocks 6and therefore of differentitation7 thelist has been carried only as far as the constituents of granite. 'alam menawarkan garis besar seri kristalisasi dalam batuan 6 dan karena itu dari differentitation 7 daftar telah dilakukanhanya sejauh konstituen granit This should not be interpreted as indicating that there is anything final about the granite withrespect to differentitation series. %ni tidak harus ditafsirkan sebagai menunjukkan bahwa adasesuatu akhir tentang granit sehubungan dengan seri differentitation e have seen in the system !0Si91$Si90$#09 that when any mass is cooled to 0<< o and nofarther there will commonly be a li"uid left over that never crystalli&es. !ita telah melihatdalam sistem !0Si91 $ Si90 $ #09 bahwa ketika massa setiap didinginkan sampai 0<<o dantidak lebih jauh ada umumnya akan cairan yang tersisa yang tidak pernah mengkristal The composition of this li"uid lies at some point on the 0<< o isotherm. !omposisi cairan initerletak di beberapa titik di 0<<o isoterm %f the cooling were continued to :<< o and no farther there would again be li"uid left whosecomposition would be represented by a point on the :<< o isotherm, and this li"uid wouldnever crystalli&e. +ika pendinginan yang terus :<<o dan tidak lebih jauh lagi akan ada kiri cair yang komposisi akan diwakili oleh titik pada isoterm :<<o , dan cairan ini tidak akanmengkristal And so it would be for any temperature except some negative temperature at which the water itself would appear as ice. 'an sehingga akan untuk suhu apapun kecuali beberapa suhunegatif di mana air itu sendiri akan muncul seperti es

A similar conditions will prevail in the a"ueous system represented by magmas. Sebuahkondisi yang sama akan berlaku dalam sistem air diwakili oleh magma The cooling of rocks is always limited by the temperature of their surroundings. (endinginan

batuan selalu dibatasi oleh suhu lingkungan mereka There is always a li"uid left that does not crystalli&e and it is probable that to the very lastthe rock constituents bear a reaction relation to this li"uid. Selalu ada kiri cairan yang tidak mengkristal dan besar kemungkinan untuk sangat bertahan batu konstituen menanggunghubungan reaksi cair ini

%n this connection the behavior of li"uids crystalli&ing along the boindary E1$#09 6fig.27may be instructive. 'alam hubungan ini perilaku cairan mengkristal sepanjang boindary E1 $#09 6 br.2 7 mungkin instruktif At the higher temperatures crystalli&ation consists of the simple separation of both!#Si091, and "uart&, but at lower temperatures !#Si091 separates and "uart& redissolve,or, better, the li"uid reacts with "uart&, converting it into !#Si091. (ada suhu yang lebihtinggi kristalisasi terdiri dari pemisahan sederhana dari kedua !#Si091 , dan kuarsa , tetapi

pada suhu yang lebih rendah !#Si091 memisahkan dan larut kembali kuarsa , atau , lebih baik , cairan bereaksi dengan kuarsa , mengubahnya menjadi !#Si091



%f the reaction is not free to take place the li"uid leaves the boundary curve, passes into the!#Si091 field, and thereafter only !#Si091 separates from it, no "uart&. +ika reaksi tidak

bebas untuk mengambil tempat cairan meninggalkan kurva batas , masuk ke dalam bidang!#Si091 , dan setelah itu hanya !#Si091 memisahkan dari itu , tidak ada kuarsa Thus we have a reaction relation between li"uid and crystals at the very latest stages and, in

conse"uence of it, alternative behavior of the li"uid. 'engan demikian kita memilikihubungan reaksi antara cair dan kristal pada tahap yang sangat terbaru dan , sebagai akibatdari itu , perilaku alternatif cairan

There are some indications that in granitic li"uid at the pegmatite stage, more or less similar conditions prevail. Ada beberapa indikasi bahwa dalam cairan granit pada tahap pegmatite ,kondisi kurang lebih serupa berlaku Euart& may react with li"uid to produce feldspar and sometimes the graphic structure may bea result of this reaction 6replacement7. !uarsa dapat bereaksi dengan cairan untuk menghasilkan feldspar dan kadang$kadang struktur grafis mungkin akibat dari reaksi ini6 penggantian7 hy replacement should produce graphic structure in some instances and not in others is notapparent, but the possibility should be considered that graphic structure may often be theresult of replacement both in rock minerals and in ore minerals. engapa pengganti harusmenghasilkan struktur grafis dalam beberapa kasus dan tidak pada orang lain tidak jelas , tapikemungkinan harus dipertimbangkan bahwa struktur grafis mungkin sering merupakan hasildari penggantian baik dalam mineral batuan dan mineral bijih The graphic intergrowth of spinel and pyroxene seen in certain rocks can scarcely beinterpreted otherwise than as due to reaction. The intergrowth grafis spinel dan piroksendilihat dalam batuan tertentu dapat hampir diartikan selain sebagai akibat reaksi 5xperimental work on systems involving these phases shows pretty definitely that anythingsuggesting a eutectic relation between spinel and pyroxene is not to be entertained. !aryaeksperimental pada sistem yang melibatkan fase ini menunjukkan cukup jelas bahwa apa punmenyarankan hubungan antara eutektik spinel dan piroksen tidak untuk dihibur

%f a reaction of the kind suggested 6involving "uart&, feldspar, and mica molecules7 is adefinite feature of pegmatitic granite it is possible that failure of reaction may produce ali"uid deficient in silica, just as such a li"uid is produced in the system above. +ika reaksisemacam itu disarankan 6 melibatkan kuarsa , feldspar , dan molekul mika 7 adalah fitur yang

pasti granit pegmatitic adalah mungkin bahwa kegagalan reaksi dapat menghasilkan cairankekurangan silika , seperti cairan seperti yang dihasilkan dalam sistem di atas )rom this li"uid feldspathoid may be deposited instead of some of the feldspar. 'arifeldspathoid cairan ini dapat disimpan bukannya beberapa feldspar yang Thus it is possible that alkalic roks may, in some case, be formed as a result of the reactionrelation among the minerals noted. +adi ada kemungkinan bahwa roks bersifat alkali mungkin, dalam beberapa kasus , terbentuk sebagai hasil dari hubungan reaksi antara mineralmencatat )oye has noted a very intimate relation between the the granite pegmatites and nephelitesyenite of #aliburton, 9ntario. )oye telah mencatat hubungan yang sangat intim antara

pegmatites granit dan syenite nephelite dari #aliburton , 9ntario .

S* A B %8 !ASA8



(etrogenic theory has passed beyond the stage where the conception of eutectic can longer beregarded as of any considerable service. Teori (etrogenic telah melewati melampaui tahap dimana konsepsi eutektik lagi dapat dianggap sebagai dari layanan yang cukup

5xperimental investigations and the study of the rocks themselves, in the light of suchinvestigations have made it clear that the eutectic relation is unimportant but that another relation between li"uid and crystal phases, here called the reaction relation, is of fundamentalsignificate. (enyelidikan eksperimental dan studi tentang batu sendiri , dalam terang

penyelidikan tersebut telah membuat jelas bahwa hubungan eutektik tidak penting tetapi bahwa hubungan lain antara fase cair dan kristal , di sini disebut hubungan reaksi , adalahsignificate mendasar The ordinary solid solution series such as the plagioclase may be regarded as a continuousreaction series because during crystalli&ation each member is produced from an earlier member by reaction with the li"uid, the variation of composition. Solusi seri padat biasaseperti plagioklas yang dapat dianggap sebagai serangkaian reaksi terus menerus karenaselama kristalisasi setiap anggota diproduksi dari anggota sebelumnya oleh reaksi dengancairan , variasi komposisi The series olivine$pyroxene$amphibole$mica is a prominent example among the rock$forming minerals. Seri olivin $ piroksen $ amphibole $ mika adalah contoh menonjol di antaramineral pembentuk batuan

9n the basis of these considerations the minerals making up the rocks of an igneous se"uencecan be arranged as reaction series and it is the existence of such series that controls thecrystalli&ation and differentiation of the rocks of the se"uence. Atas dasar pertimbangantersebut mineral yang membentuk batu dari urutan beku dapat diatur sebagai seri reaksi danitu adalah keberadaan seri seperti yang mengontrol kristalisasi dan diferensiasi batu dariurutan 5ven the graphic structure, usually regarded as a eutectic structure, is probably to beconsidered the result of reaction between the phases in many examples. -ahkan struktur grafis, biasanya dianggap sebagai struktur eutektik , mungkin akan dianggap sebagai hasildari reaksi antara fase dalam banyak contoh

Translate Bowen Paper

Documents

Transcript of Translate Bowen Paper