Transfer Pricing for Tax Purpose

56

description

taxpln

Transcript of Transfer Pricing for Tax Purpose

Page 1: Transfer Pricing for Tax Purpose
Page 2: Transfer Pricing for Tax Purpose

• Kepala Kantor Wilayah Pajak VII Jakarta Raya Khusus pernah mengindikasikan kemungkinan adanya praktek ilegal dari kalangan perusahaan PMA, antara lain melalui transfer pricing, sehingga 70% perusahaan PMA yang terdaftar sebagai Wajib Pajak laporan keuangannya terlihat merugi dan akhirnya tidak mempunyai kewajiban membayar pajak

• Kontroversi tentang 750 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) tidak membayar pajak karena rugi selama lima tahun berturut-turut seperti yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan Jusuf Anwar menimbulkan beragam tanggapan. Misalnya, ekonom Faisal Basri menyatakan tidak masuk akal ada 750 PMA merugi hingga lima tahun berturut-turut

Kompas, 27 Agustus 2002Kompas, 27 Agustus 2002

Kompas, 23 November 2005Kompas, 23 November 2005

Transfer Pricing in IndonesiaReal or Myth?

Page 3: Transfer Pricing for Tax Purpose

Transfer Pricing

• The shifting of taxable income from a company, belonging to an MNE, located in high taxing jurisdiction to a company belonging to the same group in a law taxing jurisdiction through incorrect transfer price in order to reduce the overall tax burden of groups.

PEJORATIVE SENSEPEJORATIVE SENSE

Page 4: Transfer Pricing for Tax Purpose

Cross-border Transfer Pricing• Pay taxes on income did not exist

Deemed Income 100.000 ??

• Not to get a deduction for the costs that have incurred

Cost 100.000

THE WORST THING INTHE WORST THING IN

Page 5: Transfer Pricing for Tax Purpose

1 MILYAR1 MILYAR

Country A

Country B Country C

Country D

Rate in Country Bis lower than Country A

Country C is tax haven

Although rate in Country D is higher than Country A but

Country D has some loopholes

Page 6: Transfer Pricing for Tax Purpose

high taxing country

Othercountry

NoNo UraianUraian IndonesiaIndonesia

11 PenjualanPenjualan 20.000.00020.000.000

22 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.000

33 Laba KotorLaba Kotor 8.500.0008.500.000

44 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.000

55 Laba Sebelum Laba Sebelum PajakPajak

6.000.0006.000.000

66 PPh (30%)PPh (30%) 1.800.0001.800.000

77 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 4.200.0004.200.000goods

invoice

Page 7: Transfer Pricing for Tax Purpose

high taxing country

Low taxing country

Othercountry

NoNo UraianUraian IndonesiaIndonesia

11 PenjualanPenjualan 14.000.00014.000.000

22 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.000

33 Laba KotorLaba Kotor 2.500.0002.500.000

44 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.000

55 Laba Sebelum Laba Sebelum PajakPajak

00

66 PPh (30%)PPh (30%) 00

77 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 00

NoNo UraianUraian HongkongHongkong

11 PenjualanPenjualan 20.000.00020.000.000

22 Harga PokokHarga Pokok 14.000.00014.000.000

33 Laba KotorLaba Kotor 6.000.0006.000.000

44 Biaya OperasiBiaya Operasi 500.000500.000

55 Laba Sebelum Laba Sebelum PajakPajak

5.500.0005.500.000

66 PPh (17,5)PPh (17,5) 962.500962.500

77 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 4.537.5004.537.500

goods

invoice

invoice

Page 8: Transfer Pricing for Tax Purpose

Laba Grup (melalui TP)Laba Grup (melalui TP)

NNoo

UraianUraian IndonesiIndonesiaa

HongkonHongkongg

GroupGroup

11 PenjualanPenjualan 14.000.00014.000.000 20.000.00020.000.000 20.000.00020.000.000

22 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.000 14.000.00014.000.000 11.500.00011.500.000

33 Laba KotorLaba Kotor 2.500.0002.500.000 6.000.0006.000.000 8.500.0008.500.000

44 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.000 500.000500.000 3.000.0003.000.000

55 Laba Sebelum Laba Sebelum PajakPajak

00 5.500.0005.500.000 5.500.0005.500.000

66 PPhPPh 00 962.500962.500 962.500962.500

77 Laba Setelah Laba Setelah PajakPajak

00 4.537.504.537.5000

4.537.504.537.5000

Page 9: Transfer Pricing for Tax Purpose

Perbandingan Laba Perbandingan Laba GroupGroup

NoNo UraianUraian Tanpa TPTanpa TP Dengan TPDengan TP11 PenjualanPenjualan 20.000.00020.000.000 20.000.00020.000.000

22 Harga PokokHarga Pokok 11.500.00011.500.000 11.500.00011.500.000

33 Laba KotorLaba Kotor 8.500.0008.500.000 8.500.0008.500.000

44 Biaya OperasiBiaya Operasi 2.500.0002.500.000 3.000.0003.000.000

55 Laba Sebelum Laba Sebelum PajakPajak

6.000.0006.000.000 5.500.0005.500.000

66 PPhPPh 1.800.0001.800.000 962.500962.500

77 Laba Setelah PajakLaba Setelah Pajak 4.200.0004.200.000 4.537.5004.537.500

Page 10: Transfer Pricing for Tax Purpose

Perhitungan Total Tax Perhitungan Total Tax BurdenBurden

(100% Dibiayai dengan Modal / DER 0:5)(100% Dibiayai dengan Modal / DER 0:5)NoNo UraianUraian DER 0:5DER 0:5

EUROEURO %%11 Laba Kena Pajak sebelum Laba Kena Pajak sebelum

pembayaran bungapembayaran bunga1.000.0001.000.000

22 BungaBunga --

33 Laba Kena PajakLaba Kena Pajak 1.000.0001.000.000

44 PPh (30%)PPh (30%) 300.000300.000

55 DividenDividen 700.000700.000

66 PPh atas Dividen (10%)PPh atas Dividen (10%) 70.00070.000

77 Total Beban PPh Total Beban PPh 370.000370.000 3737

Page 11: Transfer Pricing for Tax Purpose

Pembiayaan melalui Utang Pembiayaan melalui Utang atau Modalatau Modal

(Dibiayai dengan Utang 4 Juta dan Modal 1 (Dibiayai dengan Utang 4 Juta dan Modal 1 Juta / DER 4:1)Juta / DER 4:1)

NoNo UraianUraian EUROEURO %%11 Laba Kena Pajak sebelum Laba Kena Pajak sebelum

pembayaran bunga (Asumsi pembayaran bunga (Asumsi tingkat bunga 10%)tingkat bunga 10%)

1.000.001.000.0000

22 Bunga (10% x 4.000.000) Bunga (10% x 4.000.000) 400.000400.000

33 Laba Kena PajakLaba Kena Pajak 600.000600.000

44 PPh (30%)PPh (30%) 180.000180.000

55 DividenDividen 420.000420.000

66 PPh atas Dividen (10%)PPh atas Dividen (10%) 42.00042.000

77 Total Beban PPh Total Beban PPh 222.00222.0000

22,22,22

Page 12: Transfer Pricing for Tax Purpose

PerbandinganPerbandingan

NoNo UraianUraian DER 0:5DER 0:5 DER 4:1DER 4:1

EUROEURO %% EUROEURO %%11 Laba Kena Pajak Laba Kena Pajak

sebelum sebelum pembayaran bungapembayaran bunga

1.000.01.000.00000

1.000.01.000.00000

22 BungaBunga -- 400.000400.000

33 Laba Kena PajakLaba Kena Pajak 1.000.01.000.00000

600.000600.000

44 PPh (30%)PPh (30%) 300.00300.0000

180.00180.0000

55 DividenDividen 700.000700.000 420.000420.000

66 PPh atas Dividen PPh atas Dividen (10%)(10%)

70.00070.000 42.00042.000

77 Total Beban PPh Total Beban PPh 370.0370.00000

3737 222.0222.00000

22,22,22

Page 13: Transfer Pricing for Tax Purpose

Power to AdjustPower to Adjust

In order to prevent MNE shifts its In order to prevent MNE shifts its taxable income and to avoid an taxable income and to avoid an unfair share of income derived unfair share of income derived from cross border transaction, it is from cross border transaction, it is important to give “the power” to important to give “the power” to tax administration to re-tax administration to re-calculating the account of the calculating the account of the associated enterprisesassociated enterprises if its if its accounts do not reflect the true accounts do not reflect the true taxable profit arising in that state.taxable profit arising in that state.

Page 14: Transfer Pricing for Tax Purpose

Economic Double Taxation & Corresponding Economic Double Taxation & Corresponding AdjustmentAdjustment

DescriptionDescription DebitDebit CreditCredit

SalesSales -- 10001000

CostCost 800800 --

ProfitProfit 200200 --

PRIMARY ADJUSTMENTPRIMARY ADJUSTMENT

SalesSales -- 15001500

CostCost 800800 --

ProfitProfit 700700 --

Country BCountry BCountry ACountry A

XX YYAssociated enterprisesAssociated enterprises

Sell product 1000, market price is 1500Sell product 1000, market price is 1500

DescriptionDescription DebitDebit CreditCredit

SalesSales -- 17501750

CostCost 10001000 --

ProfitProfit 750750 --

CORRESPONDING ADJUSTMENTCORRESPONDING ADJUSTMENT

SalesSales -- 17501750

CostCost 15001500 --

ProfitProfit 250250 --

Total Profit = Total Profit = 950950Total profit = 1.450,Economic double tax = 500

Page 15: Transfer Pricing for Tax Purpose

The Requirement of Primary & Secondary The Requirement of Primary & Secondary Adjustment Adjustment

Country A has the power Country A has the power to adjust profit between to adjust profit between enterprises apply only enterprises apply only when the parties are when the parties are “associated enterprises” “associated enterprises”

Country B is bound under Country B is bound under the treaty to make a the treaty to make a corresponding adjustmentcorresponding adjustment

Country ACountry A Country BCountry B

Country B is not bound Country B is not bound under the treaty to make under the treaty to make a corresponding a corresponding adjustmentadjustment

If the notion of If the notion of “associated enterprises” “associated enterprises” is in line with the treaty is in line with the treaty (Art. 9 para. 1)(Art. 9 para. 1)

If the notion of If the notion of “associated enterprises” “associated enterprises” is not in line with the is not in line with the treaty (Art. 9 para. 1)treaty (Art. 9 para. 1)

DOUBLE TAXATIONDOUBLE TAXATION

NO DOUBLE TAXATIONNO DOUBLE TAXATION

Page 16: Transfer Pricing for Tax Purpose

Power to adjust in Power to adjust in IndonesiaIndonesiaDJP berwenang untuk menentukan DJP berwenang untuk menentukan kembali besarnya kembali besarnya penghasilan penghasilan Pengurangan, sertaPengurangan, serta menentukan utang sebagai modalmenentukan utang sebagai modal

untuk menghitung besarnya untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi wajib Penghasilan Kena Pajak bagi wajib pajak yang mempunyai hubungan pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan wajib pajak lainnya istimewa dengan wajib pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa.dipengaruhi oleh hubungan istimewa.

Page 17: Transfer Pricing for Tax Purpose

The Arm’s Length Principle The Arm’s Length Principle (ALP)(ALP)

““The tax administration, should The tax administration, should not automatically assume that not automatically assume that associated enterprises have associated enterprises have sought to manipulate their sought to manipulate their profitsprofits.”.”

OECD:OECD:

Page 18: Transfer Pricing for Tax Purpose

Definition of “associated enterprises” in Definition of “associated enterprises” in IndonesiaIndonesia

Kepemilikan atau Kepemilikan atau penyertaan modalpenyertaan modal

Penguasaan melalui Penguasaan melalui manajemen atau manajemen atau penggunaan penggunaan teknologi, walaupun teknologi, walaupun tidak ada tidak ada kepemilikankepemilikan

Sedarah dalam Sedarah dalam garis keturunan garis keturunan lurus dan atau lurus dan atau kesamping satu kesamping satu derajatderajat

Semenda dalam Semenda dalam garis keturunan garis keturunan lurus dan atau lurus dan atau kesamping satu kesamping satu derajatderajat

Wajib PajakWajib PajakBADANBADAN

Wajib PajakWajib PajakORANG PRIBADIORANG PRIBADI

Page 19: Transfer Pricing for Tax Purpose

A

B

= > 25%

PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf A UU PPh PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf A UU PPh

Skema 1Skema 1

Definisi Hubungan Istimewa WP BadanDefinisi Hubungan Istimewa WP Badan

Page 20: Transfer Pricing for Tax Purpose

A

B

50 %

C

50 %

Mempunyai hubungan tidak langsung sebesar 25% (50% x 50%)

PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf A UU PPh PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf A UU PPh

Skema 2Skema 2

Definisi Hubungan Istimewa WP BadanDefinisi Hubungan Istimewa WP Badan

Page 21: Transfer Pricing for Tax Purpose

A

B

50 %

C

50 %

D

25%

Mempunyai hubungan tidak langsung sebesar 25% (50% x 50%)

PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf A UU PPh PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf A UU PPh

Skema 3Skema 3

Definisi Hubungan Istimewa WP BadanDefinisi Hubungan Istimewa WP Badan

Page 22: Transfer Pricing for Tax Purpose

Hubungan Keluarga Hubungan Keluarga SedarahSedarah dalam Garis Lurus dalam Garis Lurus dan/kesamping Satu Derajatdan/kesamping Satu Derajat

Anak

Adik kandung

Kakak kandung

Ibu Ayah

PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf C UU PPh PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf C UU PPh

Page 23: Transfer Pricing for Tax Purpose

Hubungan Keluarga Hubungan Keluarga SemendaSemenda dalam Garis Lurus dalam Garis Lurus dan/kesamping Satu Derajatdan/kesamping Satu Derajat

Anak Tiri

Adik Ipar

Kakak Ipar,

Ibu Mertua Ayah Mertua

PENJELASAN PASAL 18(4) Huruf C UU PPhPENJELASAN PASAL 18(4) Huruf C UU PPh

Page 24: Transfer Pricing for Tax Purpose

Methods of arm’s length Methods of arm’s length priceprice

Traditional transaction methodsTraditional transaction methods CUPCUP Cost plusCost plus Resale priceResale price

Transactional profit method:Transactional profit method: Profit split methodProfit split method Transactional net margin method (TNNM)Transactional net margin method (TNNM)

Other methods that are non transactional Other methods that are non transactional profit-based:profit-based: Formulary apportienmentFormulary apportienment Global profit split methodGlobal profit split method

Page 25: Transfer Pricing for Tax Purpose

Illustration of traditional Illustration of traditional methodsmethods

AA

BB

CC

160

Cost 110150

IndependentEnterprisedistributor

AssociatedEnterprise

(distributor)

DD

180

Independentbuyer

High taxing country Low taxing country

Page 26: Transfer Pricing for Tax Purpose

Comparable Uncontrolled Comparable Uncontrolled Price (CUP)Price (CUP)

A Corp., a corporation is incorporated in A Corp., a corporation is incorporated in Country X (high taxing country), A Corp. Country X (high taxing country), A Corp. products the goods at cost 110 and sells them products the goods at cost 110 and sells them for 160 to B Corp., an independent foreign for 160 to B Corp., an independent foreign distributor. At the same time, A Corp. also sells distributor. At the same time, A Corp. also sells the same goods for 150 to C Corp., an the same goods for 150 to C Corp., an associated foreign distributor in Country Y (low associated foreign distributor in Country Y (low taxing country), which resells that products to taxing country), which resells that products to independent buyers at 180. If the conditions of independent buyers at 180. If the conditions of the sales to A Corp. and B Corp. are significant the sales to A Corp. and B Corp. are significant equivalent, the sale price in the independent equivalent, the sale price in the independent transaction (160) may need to be substituted for transaction (160) may need to be substituted for the sale price in the associated transaction the sale price in the associated transaction (150). Thus, A Corp. would have an arm’s length (150). Thus, A Corp. would have an arm’s length profit of profit of 5050 (160-110), and C Corp. would have (160-110), and C Corp. would have an arm’s length profit of an arm’s length profit of 2020 (180-160). (180-160).

Page 27: Transfer Pricing for Tax Purpose

Cost-plus methodCost-plus method Based on example 1 above, Assume: (i) A Based on example 1 above, Assume: (i) A

Corp. sells the goods to C Corp. without the Corp. sells the goods to C Corp. without the brand name, and the brand name will be brand name, and the brand name will be added by C Corp.; (ii) all products of A Corp. added by C Corp.; (ii) all products of A Corp. sells only to C Corp.; (iii) there are no the sells only to C Corp.; (iii) there are no the comparable sale price between independent comparable sale price between independent enterprises; and (iv) the gross margin of the enterprises; and (iv) the gross margin of the same products between independent same products between independent enterprises is 40%. Under this assumption, enterprises is 40%. Under this assumption, the arm’s length price under the cost-plus on the arm’s length price under the cost-plus on sales of A Corp. is 154 (110 + (40% x 110)). sales of A Corp. is 154 (110 + (40% x 110)). Thus, A Corp. would have an arm’s length Thus, A Corp. would have an arm’s length profit of profit of 4444 (154-110), and C Corp. would (154-110), and C Corp. would have an arm’s length profit of have an arm’s length profit of 2626 (180-154). (180-154).

Page 28: Transfer Pricing for Tax Purpose

Resale price methodResale price method

Based on example 1 and 2, assume that (i) the Based on example 1 and 2, assume that (i) the activity of C Corp. is only resale the product activity of C Corp. is only resale the product purchased from A Corp. to independent purchased from A Corp. to independent buyers; (ii) gross margin of independent buyers; (ii) gross margin of independent distributor of products comparable to A’s distributor of products comparable to A’s products is 10%. Under this assumption, the products is 10%. Under this assumption, the arm’s length price under resale price method arm’s length price under resale price method on sale of A Corp. is 162 (180-(10% x 180)). on sale of A Corp. is 162 (180-(10% x 180)). Thus, A Corp. would have an arm’s length Thus, A Corp. would have an arm’s length profit of profit of 5252 (162-110), and C Corp. would (162-110), and C Corp. would have an arm’s length profit of have an arm’s length profit of 1818 (180-162). (180-162).

Page 29: Transfer Pricing for Tax Purpose

Comparative traditional Comparative traditional methodsmethods

NoNo DescriptionDescription Non Non arm’s arm’s lengt lengt priceprice

Arm’s length price Arm’s length price based on based on

traditional traditional methodsmethods

CUPCUP Cost Cost plusplus

ResalResale e

priceprice

11 Sale price of CSale price of C 180180 180180 180180 180180

22 Sale price of ASale price of A 150150 160160 154154 162162

33 Cost of ACost of A 110110 110110 110110 110110

44 Profit of AProfit of A 4040 5050 4444 5252

55 Profit of CProfit of C 3030 2020 2626 1818

66 Total profit of groupsTotal profit of groups 7070 7070 7070 7070

Page 30: Transfer Pricing for Tax Purpose

Burden of proofBurden of proof Basis in continental Europe:Basis in continental Europe:

If the taxpayer fulfill his obligations concerning If the taxpayer fulfill his obligations concerning documentation the burden of proof that price documentation the burden of proof that price was not at arm’s length is on the tax authoritieswas not at arm’s length is on the tax authorities

USA/UK: USA/UK: In case of an adjustment the taxpayer must In case of an adjustment the taxpayer must

prove that is was not correctprove that is was not correct OECD:OECD:

Both parties should endeavour to make a good Both parties should endeavour to make a good faith showing that their documentation of faith showing that their documentation of transfer pricing are consistent with the ALP transfer pricing are consistent with the ALP regardless of where the burden of proof lies.regardless of where the burden of proof lies.

Page 31: Transfer Pricing for Tax Purpose

Transfer Pricing PenaltyTransfer Pricing Penalty

Penalty on transfer pricing Penalty on transfer pricing documentation (i.e. penalty levied on documentation (i.e. penalty levied on late submission or omission of transfer late submission or omission of transfer pricing information) that consist of pricing information) that consist of administrative and criminal penaltiesadministrative and criminal penalties

Penalty on transfer pricing adjustment Penalty on transfer pricing adjustment that also consist of administrative and that also consist of administrative and criminal penaltiescriminal penalties

Page 32: Transfer Pricing for Tax Purpose

Penalty on transfer pricing Penalty on transfer pricing adjustmentadjustment

OECD emphasizes the importance of OECD emphasizes the importance of a possibility to waive or reduce a a possibility to waive or reduce a levied penalty in case where a levied penalty in case where a mutual agreement procedure leads mutual agreement procedure leads to a withdrawal or reduction of an to a withdrawal or reduction of an adjustmentadjustment

Page 33: Transfer Pricing for Tax Purpose

Instruments for settling Instruments for settling and avoiding dispute of and avoiding dispute of

transfer pricingtransfer pricing Corresponding adjustment and Mutual Corresponding adjustment and Mutual

Agreement Procedures (MAP)Agreement Procedures (MAP) Advance Pricing Agreement (APA)Advance Pricing Agreement (APA) Arbitration (e.g. EU Arbitration, Art. 25 Arbitration (e.g. EU Arbitration, Art. 25

para.5 of the US-German Tax Treaty, Art. para.5 of the US-German Tax Treaty, Art. 29 para 5 the US-Dutch Tax Treaty)29 para 5 the US-Dutch Tax Treaty)- Supported by Commentary to Art. 25 of the - Supported by Commentary to Art. 25 of the

OECD Model that states “OECD Model that states “another solution is another solution is that arbitrationthat arbitration””

Page 34: Transfer Pricing for Tax Purpose

Perlakuan perpajakan Perlakuan perpajakan Indonesia atas transfer Indonesia atas transfer

pricingpricing Harga penjualanHarga penjualan Harga pembelianHarga pembelian Alokasi biaya administrasi dan umumAlokasi biaya administrasi dan umum Pembebanan bunga atas pemberian pinjaman Pembebanan bunga atas pemberian pinjaman

oleh pemegang sahamoleh pemegang saham Pembayaran komisi, lisensi, franchise, sewa, Pembayaran komisi, lisensi, franchise, sewa,

royalty, imbalan, jasa manajeman, jasa teknik royalty, imbalan, jasa manajeman, jasa teknik dan jasa lainnyadan jasa lainnya

Pembelian harta perusahaan oleh pemegang Pembelian harta perusahaan oleh pemegang saham atau pihak yang mempunyai hubungan saham atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang lebih rendah dari harga pasaristimewa yang lebih rendah dari harga pasar

Penjualan kepada pihak luar negeri melalui pihak Penjualan kepada pihak luar negeri melalui pihak ketiga yang tidak mempunyai substansi usahaketiga yang tidak mempunyai substansi usaha

Page 35: Transfer Pricing for Tax Purpose

Harga Penjualan (1)Harga Penjualan (1)

Contoh 1Contoh 1

PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. A memiliki 25% saham PT. B. Atas penyerahan barang PT. A ke Atas penyerahan barang PT. A ke PT. B, PT. A membebankan harga PT. B, PT. A membebankan harga jual Rp. 160,- per unit, berbeda jual Rp. 160,- per unit, berbeda dengan harga yang diperhitungkan dengan harga yang diperhitungkan atas penyerahan barang yang sama atas penyerahan barang yang sama kepada PT. X (tidak ada hubungan kepada PT. X (tidak ada hubungan istimewa) yaitu Rp. 200,- per unit. istimewa) yaitu Rp. 200,- per unit.

Page 36: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan Perpajakan Contoh No. 1Perlakuan Perpajakan Contoh No. 1Dalam contoh tersebut, harga pasar sebanding Dalam contoh tersebut, harga pasar sebanding (comparable uncontrolled price) atas barang yang (comparable uncontrolled price) atas barang yang sama adalah yang dijual kepada PT. X yang tidak sama adalah yang dijual kepada PT. X yang tidak ada hubungan istimewa. Dengan demikian harga ada hubungan istimewa. Dengan demikian harga yang wajar adalah Rp. 200,- per unit. Harga ini yang wajar adalah Rp. 200,- per unit. Harga ini dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan dan/atau pengenaan pajak. Kalau PT. A adalah dan/atau pengenaan pajak. Kalau PT. A adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP), ia harus menyetor Pengusaha Kena Pajak (PKP), ia harus menyetor kekurangan PPN-nya (dan PPn BM kalau terutang). kekurangan PPN-nya (dan PPn BM kalau terutang). Atas kekurangan tersebut dapat diterbitkan SKP Atas kekurangan tersebut dapat diterbitkan SKP dan PT. A tidak boleh menerbitkan faktur pajak atas dan PT. A tidak boleh menerbitkan faktur pajak atas kekurangan tersebut, sehingga tidak merupakan kekurangan tersebut, sehingga tidak merupakan kredit pajak bagi PT. B.kredit pajak bagi PT. B.

Page 37: Transfer Pricing for Tax Purpose

Harga Penjualan (2)Harga Penjualan (2)

Contoh 2 :Contoh 2 :

PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. A memiliki 25% saham PT. B. Atas penyerahan barang ke PT. B, Atas penyerahan barang ke PT. B, PT. A membebankan harga jual Rp. PT. A membebankan harga jual Rp. 160,- per unit. PT. A tidak 160,- per unit. PT. A tidak melakukan penjualan kepada pihak melakukan penjualan kepada pihak ketiga yang tidak ada hubungan ketiga yang tidak ada hubungan istimewa.istimewa.

Page 38: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan Perpajakan Contoh No. 2Perlakuan Perpajakan Contoh No. 2Misalnya diketahui bahwa PT. A memperoleh bahan Misalnya diketahui bahwa PT. A memperoleh bahan baku dan bahan pembantu produksinya dari para baku dan bahan pembantu produksinya dari para pemasok yang tidak mempunyai hubungan istimewa. pemasok yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Harga pokok barang yang diproduksi per unit adalah Harga pokok barang yang diproduksi per unit adalah Rp. 150,- dan laba kotor yang pada umumnya Rp. 150,- dan laba kotor yang pada umumnya diperoleh dari penjualan barang yang sama antar diperoleh dari penjualan barang yang sama antar pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa (comparable mark up) adalah 40% dari harga pokok. (comparable mark up) adalah 40% dari harga pokok. Dengan menerapkan metode harga pokok plus maka Dengan menerapkan metode harga pokok plus maka harga jual yang wajar atas barang tersebut dari PT. harga jual yang wajar atas barang tersebut dari PT. A kepada PT. B untuk tujuan penghitungan A kepada PT. B untuk tujuan penghitungan penghasilan kena pajak/dasar pengenaan pajak penghasilan kena pajak/dasar pengenaan pajak adalah Rp. 210 {Rp. 150 + (40% x Rp. 150)}.adalah Rp. 210 {Rp. 150 + (40% x Rp. 150)}.

Page 39: Transfer Pricing for Tax Purpose

Harga Penjualan (3)Harga Penjualan (3)

Contoh 3 :Contoh 3 :

PT. B menjual kembali barang yang PT. B menjual kembali barang yang dibeli dari PT. A pada contoh 2 di dibeli dari PT. A pada contoh 2 di atas ke pihak yang tidak ada atas ke pihak yang tidak ada hubungan istimewa dengan harga hubungan istimewa dengan harga Rp. 250,- per unit. Laba kotor Rp. 250,- per unit. Laba kotor sebanding untuk penjualan barang sebanding untuk penjualan barang tersebut adalah 20% dari harga tersebut adalah 20% dari harga jualnya.jualnya.

Page 40: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan Perpajakan Contoh No. 3Perlakuan Perpajakan Contoh No. 3

Dalam menguji kewajaran harga penjualan Dalam menguji kewajaran harga penjualan dari PT. A ke PT. B, selain pendekatan harga dari PT. A ke PT. B, selain pendekatan harga pokok plus, dapat pula diterapkan pokok plus, dapat pula diterapkan pendekatan harga jual minus (sales minus/ pendekatan harga jual minus (sales minus/ resale price method). Dengan menerapkan resale price method). Dengan menerapkan metode tersebut maka harga penjualan metode tersebut maka harga penjualan barang PT. A ke PT. B yang wajar untuk barang PT. A ke PT. B yang wajar untuk perhitungan pajak penghasilan/dasar perhitungan pajak penghasilan/dasar pengenaan pajak adalah Rp. 200,- {Rp. 250,- pengenaan pajak adalah Rp. 200,- {Rp. 250,- - (20% x Rp. 250,-)}.- (20% x Rp. 250,-)}.

Page 41: Transfer Pricing for Tax Purpose

Harga PembelianHarga Pembelian

Contoh :Contoh :

H Ltd Hongkong memiliki 25 % H Ltd Hongkong memiliki 25 % saham PT. B. PT. B mengimpor saham PT. B. PT. B mengimpor barang produksi H Ltd dengan harga barang produksi H Ltd dengan harga Rp. 3.000 per unit. Produk tersebut Rp. 3.000 per unit. Produk tersebut dijual kembali kepada PT. Y (tidak dijual kembali kepada PT. Y (tidak ada hubungan istimewa) dengan ada hubungan istimewa) dengan harga Rp. 3500 per unit.harga Rp. 3500 per unit.

Page 42: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Apabila harga pembanding tidak ada, maka Apabila harga pembanding tidak ada, maka pendekatan harga jual minus dapat diterapkan, yaitu pendekatan harga jual minus dapat diterapkan, yaitu dengan mengurangkan laba kotor (mark up) yang dengan mengurangkan laba kotor (mark up) yang wajar ditambah biaya lainnya yang dikeluarkan Wajib wajar ditambah biaya lainnya yang dikeluarkan Wajib Pajak dari harga jual barang kepada pihak yang tidak Pajak dari harga jual barang kepada pihak yang tidak ada hubungan istimewa. Apabila laba yang wajar ada hubungan istimewa. Apabila laba yang wajar diperoleh adalah Rp. 750,- maka harga yang wajar diperoleh adalah Rp. 750,- maka harga yang wajar untuk perpajakan atas pembelian barang dari H Ltd di untuk perpajakan atas pembelian barang dari H Ltd di Hongkong adalah Rp. 2.750 (Rp. 3.500 - Rp.750). Hongkong adalah Rp. 2.750 (Rp. 3.500 - Rp.750). Harga ini merupakan dasar perhitungan harga pokok Harga ini merupakan dasar perhitungan harga pokok PT. B dan selisih Rp. 250 antara pembayaran utang ke PT. B dan selisih Rp. 250 antara pembayaran utang ke H Ltd di Hongkong dengan harga pokok yang H Ltd di Hongkong dengan harga pokok yang seharusnya diperhitungkan dianggap sebagai seharusnya diperhitungkan dianggap sebagai pembayaran dividen terselubung.pembayaran dividen terselubung.

Page 43: Transfer Pricing for Tax Purpose

Overhead CostOverhead Cost

Contoh :Contoh :

Biaya alokasi overhead cost oleh KP di AS Biaya alokasi overhead cost oleh KP di AS sbb:sbb: Kantor Indonesia USD 25, penjualan USD Kantor Indonesia USD 25, penjualan USD

10001000 Kantor Singapura USD 25, penjualan USD Kantor Singapura USD 25, penjualan USD

20002000 Kantor Thailand USD 25, penjualan USD 4000Kantor Thailand USD 25, penjualan USD 4000 Kantor Malaysia USD 25, penjualan USD 3000Kantor Malaysia USD 25, penjualan USD 3000

Page 44: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan Perpajakan:Perlakuan Perpajakan:

Biaya alokasi overhead cost di Biaya alokasi overhead cost di Kantor Indonesia seharusnya adalah Kantor Indonesia seharusnya adalah sebesar 1000/10.000 = 1/10, dengan sebesar 1000/10.000 = 1/10, dengan demikian 1/10 x 100 = USD 10, demikian 1/10 x 100 = USD 10, sehingga terdapat koreksi sebesar sehingga terdapat koreksi sebesar USD 25 – USD 10 = USD 15USD 25 – USD 10 = USD 15

Page 45: Transfer Pricing for Tax Purpose

Pembebanan Bunga Pinjaman Pembebanan Bunga Pinjaman dari Pemegang Sahamdari Pemegang Saham

Contoh :Contoh :H Ltd di Hongkong memiliki 80% H Ltd di Hongkong memiliki 80% saham PT. C dengan modal yang belum saham PT. C dengan modal yang belum disetor sebesar Rp. 200 juta. H Ltd juga disetor sebesar Rp. 200 juta. H Ltd juga memberikan pinjaman sebesar Rp. 500 memberikan pinjaman sebesar Rp. 500 juta dengan bunga 25% atau Rp. 125 juta dengan bunga 25% atau Rp. 125 juta setahun. Tingkat bunga setempat juta setahun. Tingkat bunga setempat yang berlaku adalah 20%.yang berlaku adalah 20%.

Page 46: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Penentuan kembali jumlah utang PT. C. Pinjaman Penentuan kembali jumlah utang PT. C. Pinjaman sebesar Rp. 200 juta dianggap sebagai penyetoran sebesar Rp. 200 juta dianggap sebagai penyetoran modal terselubung, sehingga besarnya hutang PT. C modal terselubung, sehingga besarnya hutang PT. C yang dapat diakui adalah sebesar Rp. 300 juta ( RP. yang dapat diakui adalah sebesar Rp. 300 juta ( RP. 500 juta - Rp. 200 juta ).500 juta - Rp. 200 juta ).Perhitungan Pajak Penghasilan. Bagi PT. C Perhitungan Pajak Penghasilan. Bagi PT. C pengurangan biaya bunga yang dapat dibebankan pengurangan biaya bunga yang dapat dibebankan adalah Rp. 60 juta (20% x Rp. 300 juta) yang berarti adalah Rp. 60 juta (20% x Rp. 300 juta) yang berarti koreksi positif penghasilan kena pajak. Selisih Rp. 65 koreksi positif penghasilan kena pajak. Selisih Rp. 65 juta (Rp. 125 juta - Rp. 60 juta) dianggap sebagai juta (Rp. 125 juta - Rp. 60 juta) dianggap sebagai pembayaran dividen ke luar negeri yang dikenakan pembayaran dividen ke luar negeri yang dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar 20% atau 20% atau dengan tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran dengan tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku.Pajak Berganda yang berlaku.

Page 47: Transfer Pricing for Tax Purpose

Pembebanan Biaya Komisi, Pembebanan Biaya Komisi, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Jasa Manajement, Jasa Teknik & Jasa Manajement, Jasa Teknik &

Jasa Lainnya (1)Jasa Lainnya (1) Contoh 1 :Contoh 1 :

PT. A, perusahaan komputer, memberikan PT. A, perusahaan komputer, memberikan lisensi kepada PT. X (tidak ada hubungan lisensi kepada PT. X (tidak ada hubungan istimewa) sebagai distributor tunggal di istimewa) sebagai distributor tunggal di negara X untuk memasarkan program negara X untuk memasarkan program komputernya dengan membayar royalti 20% komputernya dengan membayar royalti 20% dari penjualan bersih. Selain itu PT. A juga dari penjualan bersih. Selain itu PT. A juga memasarkan program komputernya melalui memasarkan program komputernya melalui PT. B di negara B (ada hubungan istimewa) PT. B di negara B (ada hubungan istimewa) sebagai distributor tunggal dan membayar sebagai distributor tunggal dan membayar royalti 15% dari penjualan bersih.royalti 15% dari penjualan bersih.

Page 48: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax Treatment (1)Tax Treatment (1)

Perlakuan perpajakan Contoh No. 1:Perlakuan perpajakan Contoh No. 1:

Oleh karena program komputer yang Oleh karena program komputer yang dipasarkan PT. B sama dengan yang dipasarkan PT. B sama dengan yang dipasarkan PT. X, atas dasar dipasarkan PT. X, atas dasar matching transaction method untuk matching transaction method untuk tujuan perpajakan maka royalti di tujuan perpajakan maka royalti di PT. B juga harus 20%. PT. B juga harus 20%.

Page 49: Transfer Pricing for Tax Purpose

Pembebanan Biaya Komisi, Pembebanan Biaya Komisi, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Jasa Manajement, Jasa Teknik & Jasa Manajement, Jasa Teknik &

Jasa Lainnya (2) Jasa Lainnya (2) Contoh 2 :Contoh 2 :

G GmbH Jerman, perusahaan farmasi, G GmbH Jerman, perusahaan farmasi, memiliki 50% saham PT. B (Indonesia) memiliki 50% saham PT. B (Indonesia) yang beroperasi di bidang usaha yang yang beroperasi di bidang usaha yang sama. G GmbH mensuplai bahan baku sama. G GmbH mensuplai bahan baku dan pembantu kepada PT. B dengan dan pembantu kepada PT. B dengan harga DM 120 per unit. Selanjutnya harga DM 120 per unit. Selanjutnya didapat informasi, misalnya dari SGS di didapat informasi, misalnya dari SGS di Jerman, bahwa harga internasional untuk Jerman, bahwa harga internasional untuk bahan tersebut adalah DM 100 per unit.bahan tersebut adalah DM 100 per unit.

Page 50: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax Treatment (2)Tax Treatment (2)

Perlakuan perpajakan Contoh No. 2:Perlakuan perpajakan Contoh No. 2:Harga sebanding untuk bahan tersebut adalah DM Harga sebanding untuk bahan tersebut adalah DM 100 per unit. Untuk bahan farmasi umumnya terdapat 100 per unit. Untuk bahan farmasi umumnya terdapat paten atas penemuan ramuannya. Kemungkinan tidak paten atas penemuan ramuannya. Kemungkinan tidak terdapat kontrak lisensi yang ditutup antara G GmbH terdapat kontrak lisensi yang ditutup antara G GmbH dengan PT. B. Kalau dalam praktek perdagangan dengan PT. B. Kalau dalam praktek perdagangan ternyata pada umumnya terdapat imbalan royalti ternyata pada umumnya terdapat imbalan royalti (tanpa diketahui berapa jumlahnya), maka jumlah (tanpa diketahui berapa jumlahnya), maka jumlah sebesar DM 20 dianggap sebagai pembayaran royalti. sebesar DM 20 dianggap sebagai pembayaran royalti. Di lain pihak kalau diperoleh data bahwa royalti Di lain pihak kalau diperoleh data bahwa royalti umumnya adalah 10% dari harga, maka dapat umumnya adalah 10% dari harga, maka dapat disimpulkan bahwa royaltinya sebesar DM 10, sedang disimpulkan bahwa royaltinya sebesar DM 10, sedang selisihnya dianggap pembagian dividen.selisihnya dianggap pembagian dividen.

Page 51: Transfer Pricing for Tax Purpose

Pembebanan Biaya Komisi, Pembebanan Biaya Komisi, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Lisensi, Franchise, Sewa, Royalty, Jasa Manajement, Jasa Teknik & Jasa Manajement, Jasa Teknik &

Jasa Lainnya (3) Jasa Lainnya (3) Contoh kasus No. 3 (komisi) :Contoh kasus No. 3 (komisi) :

PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. B PT. A memiliki 25% saham PT. B. PT. B juga merupakan distributor PT. A dengan juga merupakan distributor PT. A dengan komisi 5% dari harga jual. Disamping itu komisi 5% dari harga jual. Disamping itu PT. B juga sebagai distributor produk PT. B juga sebagai distributor produk perusahaan lain yang tidak mempunyai perusahaan lain yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan komisi hubungan istimewa dengan komisi 9%.untuk memasarkan produk PT. A, 9%.untuk memasarkan produk PT. A, diperlukan biaya-biaya promosi dan diperlukan biaya-biaya promosi dan sebagainya yang menjadi beban PT. B.sebagainya yang menjadi beban PT. B.

Page 52: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax Treatment (3)Tax Treatment (3)

Perlakuan perpajakan Contoh No. 3:Perlakuan perpajakan Contoh No. 3:Misalnya berdasarkan analisis fungsi, Misalnya berdasarkan analisis fungsi, besarnya komisi dari PT. A sebesar 5% besarnya komisi dari PT. A sebesar 5% adalah kurang wajar karena sebagai adalah kurang wajar karena sebagai distributor PT. B masih menanggung biaya distributor PT. B masih menanggung biaya promosi, dsb yang dapat melebihi jumlah promosi, dsb yang dapat melebihi jumlah komisinya. Di lain pihak diketahui bahwa komisinya. Di lain pihak diketahui bahwa komisi dari pihak ketiga yang tidak komisi dari pihak ketiga yang tidak dibebani biaya promosi adalah 9%. Oleh dibebani biaya promosi adalah 9%. Oleh karena itu maka komisi dari PT. B yang karena itu maka komisi dari PT. B yang wajar adalah minimal sebesar 9% ditambah wajar adalah minimal sebesar 9% ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup biaya dengan suatu jumlah untuk menutup biaya yang harus dikeluarkan.yang harus dikeluarkan.

Page 53: Transfer Pricing for Tax Purpose

Pebelian Harta Perusahaan oleh Pebelian Harta Perusahaan oleh Pemegang saham dengan Harga < Pemegang saham dengan Harga <

Harga Pasar PasarHarga Pasar Pasar

Contoh :Contoh :

A adalah pemegang 50% saham PT. B. A adalah pemegang 50% saham PT. B. Harta perusahaan PT. B berupa Harta perusahaan PT. B berupa kendaraan, dibeli A dengan harga Rp. kendaraan, dibeli A dengan harga Rp. 10 juta. Nilai buku kendaraan 10 juta. Nilai buku kendaraan tersebut adalah Rp. 10 juta. Harga tersebut adalah Rp. 10 juta. Harga pasaran kendaraan sejenis dalam pasaran kendaraan sejenis dalam keadaan yang sama adalah Rp. 30 keadaan yang sama adalah Rp. 30 juta.juta.

Page 54: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Oleh karena harga pasar sebanding Oleh karena harga pasar sebanding untuk kendaraan tersebut adalah Rp. untuk kendaraan tersebut adalah Rp. 30 juta, maka penghasilan kena pajak 30 juta, maka penghasilan kena pajak PT. B dikoreksi positif Rp. 20 juta (Rp. PT. B dikoreksi positif Rp. 20 juta (Rp. 30 juta - Rp. 10 juta). Sedangkan bagi A 30 juta - Rp. 10 juta). Sedangkan bagi A selisih harga Rp. 20 juta merupakan selisih harga Rp. 20 juta merupakan penghasilan berupa dividen yang oleh penghasilan berupa dividen yang oleh PT. B harus dipotong PPh Pasal 23 PT. B harus dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15%.sebesar 15%.

Page 55: Transfer Pricing for Tax Purpose

Penjualan kepada Pihak LN Penjualan kepada Pihak LN melalui SPVmelalui SPV

Contoh :Contoh :PT. I Indonesia, yang mempunyai hubungan PT. I Indonesia, yang mempunyai hubungan istimewa dengan H Ltd Hongkong, dua-duanya istimewa dengan H Ltd Hongkong, dua-duanya adalah anak perusahaan K di Korea. Dalam adalah anak perusahaan K di Korea. Dalam usahanya PT. I mengekspor barang yang langsung usahanya PT. I mengekspor barang yang langsung dikirim ke X di Amerika Serikat atas permintaan H dikirim ke X di Amerika Serikat atas permintaan H Ltd Hongkong. Harga pokok barang tersebut Ltd Hongkong. Harga pokok barang tersebut adalah Rp. 100. PT. I Indonesia selalu menagih H adalah Rp. 100. PT. I Indonesia selalu menagih H Ltd dengan jumlah Rp. 110. Sedang H Ltd Ltd dengan jumlah Rp. 110. Sedang H Ltd Hongkong menagih X Amerika Serikat. Informasi Hongkong menagih X Amerika Serikat. Informasi yang diperoleh dari Amerika Serikat menunjukan yang diperoleh dari Amerika Serikat menunjukan bahwa X membeli barang dengan harga Rp. 175. bahwa X membeli barang dengan harga Rp. 175. Keterangan lebih lanjut menunjukan bahwa H Ltd Keterangan lebih lanjut menunjukan bahwa H Ltd Hongkong hanya berupa Letter Box Company Hongkong hanya berupa Letter Box Company (reinvoicing center), tanpa substansi bisnis.(reinvoicing center), tanpa substansi bisnis.

Page 56: Transfer Pricing for Tax Purpose

Tax TreatmentTax Treatment

Perlakuan perpajakan :Perlakuan perpajakan :Oleh karena tarif pajak perseroan di Hongkong lebih Oleh karena tarif pajak perseroan di Hongkong lebih rendah dari Indonesia, maka terdapat petunjuk adanya rendah dari Indonesia, maka terdapat petunjuk adanya usaha Wajib Pajak untuk mengalihkan laba kena pajak usaha Wajib Pajak untuk mengalihkan laba kena pajak dari Indonesia ke Hongkong agar di peroleh dari Indonesia ke Hongkong agar di peroleh penghematan pajak. Dengan memperhatikan fungsi penghematan pajak. Dengan memperhatikan fungsi (substansi bisnis) dari H Ltd, maka perantaraan (substansi bisnis) dari H Ltd, maka perantaraan transaksi demikian (untuk penghitungan pajak) transaksi demikian (untuk penghitungan pajak) dianggap tidak ada, sehingga harga jual oleh PT. I dianggap tidak ada, sehingga harga jual oleh PT. I dikoreksi sebesar Rp. 65 (Rp. 175 - Rp. 110). Kalau dikoreksi sebesar Rp. 65 (Rp. 175 - Rp. 110). Kalau fungsi H Ltd adalah sebagai agen yang pada umumnya fungsi H Ltd adalah sebagai agen yang pada umumnya mendapat laba kotor (komisi) 10%, maka untuk mendapat laba kotor (komisi) 10%, maka untuk penghitungan Pajak Penghasilan laba sebesar Rp. 75 penghitungan Pajak Penghasilan laba sebesar Rp. 75 dialokasikan sebagai berikut : untuk H Ltd = Rp.17,50 dialokasikan sebagai berikut : untuk H Ltd = Rp.17,50 (10% x Rp. 175), untuk PT. I = Rp. 57,50 (Rp. 75 - Rp. (10% x Rp. 175), untuk PT. I = Rp. 57,50 (Rp. 75 - Rp. 17,50). Harga jual oleh PT. I yang wajar adalah Rp. 17,50). Harga jual oleh PT. I yang wajar adalah Rp. 157,50 (Rp. 175 - Rp. 17,50).157,50 (Rp. 175 - Rp. 17,50).