Asset Pricing Models

26
Asset Pricing Models UNIVERSITAS PARAMADINA PROGRAM MAGISTER BISNIS & KEUANGAN ISLAM Analisa Sekuritas & Manajemen Portfolio

description

Analisa Sekuritas & Manajemen Portfolio. Asset Pricing Models. UNIVERSITAS PARAMADINA Program magister bisnis & keuangan islam. Capital Asset Pricing Model. Fokus pada hubungan keseimbangan antara risiko dan expected return aset-aset berisiko Dibangun dari teori portfolio Markowitz - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Asset Pricing Models

Page 1: Asset Pricing Models

Asset Pricing Models

UNIVERSITAS PARAMADINAPROGRAM MAGISTER BISNIS & KEUANGAN ISLAM

Analisa Sekuritas & Manajemen Portfolio

Page 2: Asset Pricing Models

Capital Asset Pricing Model

• Fokus pada hubungan keseimbangan antara risiko dan expected return aset-aset berisiko

• Dibangun dari teori portfolio Markowitz• Masing-masing investor diasumsikan

mendiversifikasikan portfolionya menurut model Markowitz

Page 3: Asset Pricing Models

Asumsi-asumsi CAPM

• Semua investor:– Menggunakan informasi

yang sama untuk menghasilkan efficient frontier

– Memiliki horizon satu periode waktu yang sama

– Dapat meminjam dan meminjamkan dana pada risk-free rate

• Tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak penghasilan pribadi, tidak ada inflasi

• Tidak ada investor yang secara sendiri dapat mempengaruhi harga saham

• Pasar modal dalam keadaan keseimbangan

Page 4: Asset Pricing Models

Borrowing and Lending Possibilities

• Risk free assets – Kepastian atas expected return dan zero variance– Tidak ada korelasi dengan asset-aset berisiko– Biasanya diproksikan oleh Surat Perbendaharaan Negara

• Kepastian atas jumlah yang diterima saat jatuh tempo

• Penambahan aset bebas resiko memperluas dan mengubah efficient frontier

Page 5: Asset Pricing Models

Risk

B

A

TE(R)

RF

L

Z X

Risk-Free Lending• Aset-aset bebas berisiko

dapat dikombinasikan dengan portfolio manapun dalam efficient set AB– Z menunjukkan lending– L menunjukkan borrowing

• Rangkaian portfolio pada garis RF, T dan L mendominasi semua portfolio di bawahnya(efficient set/frontier yang baru)

Page 6: Asset Pricing Models

Dampak dari Risk-Free Lending• Jika wRF ditempatkan pada sebuah aset tanpa risiko,

sisanya di aset berisiko maka:– Expected portfolio returnnya menjadi:

– Risiko portfolio:

• Expected return dan risiko dari portfolio dengan lending adalah dihitung dengan weighted average

))E(R-w (RF w) E(R XRFRFp 1

XRFp )σ-w ( σ 1

Page 7: Asset Pricing Models

Borrowing Possibilities

• Tidak ada restriksi untuk memiliki kekayaan• Margin (biaya) pembiayaan dibayarkan atas pokok

dana yang dipinjam untuk investasi– Return yang lebih tinggi diperlukan untuk menutup biaya– Asumsi marjin pinjaman pada RF rate

• Risiko akan meningkat ketika jumlah yang dipinjam meningkat– Financial leverage

Page 8: Asset Pricing Models

Efficient Set Baru

• Risk-free investing and borrowing membuat suatu set expected return-risk possibilities baru

• Penambahan risk-free asset menghasilkan– Perubahan dalam efficient set dari bentuk busur menjadi

garis lurus tangent terhadap feasible set tanpa riskless asset

– Portfolio yang dipilih tergantung pada preferensi risk-return investor

Page 9: Asset Pricing Models

Pilihan Portfolio

• Makin konservatif investor makin banyak yang ditempatkan pada risk-free lending and makin sedikit menggunakan borrowing

• Makin agresif investor makin sedikit penempatan pada risk-free lending and makin banyak menggunakan borrowing– Investor paling agresif akan menggunakan leverage

untuk berinvestasi lebih banyak pada portfolio T

Page 10: Asset Pricing Models

Market Portfolio

• Implikasi paling penting dari CAPM – Seluruh investor memegang portfolio optimal dari aset-

aset berisiko yang sama– Portfolio optimal adalah pada poin tertinggi dari

tangency antara RF dan efficient frontier – Portfolio dari seluruh aset-aset berisiko adalah portfolio

berisiko optimal• Disebut market portfolio

Page 11: Asset Pricing Models

Karakteristik Market Portfolio

• Seluruh aset berisiko ada dalam portfolio, sehingga ia terdiversifikasi dengan sempurna– Mencakup hanya systematic risk

• Seluruh sekuritas masuk dalam portfolio berdasarkan proporsi market value masing-masing

• Unobservable tapi dapat diproksikan oleh Index Bursa

• Berisikan worldwide assets– Financial and real assets

Page 12: Asset Pricing Models

E(RM)

RF

RiskM

L

M

y

x

Capital Market Line

• Garis dari RF ke L is capital market line (CML)

• x = risk premium =E(RM) - RF

• y =risk =M

• Slope =x/y=[E(RM) - RF]/M

• y-intercept = RF

Page 13: Asset Pricing Models

Separation Theorem

• Investor menggunakan prefensinya (terefleksikan dalam sebuah indifferent curve) untuk menentukan portfolio optimalnya

• Separation Theorem:– Keputusan investasi, portfolio berisiko yang mana yang

dipegang, adalah terpisah dari keputusan pendanaan (pembiayaan)

– Alokasi antara risk-free asset dan portfolio berisiko terpisah dari pilihan portfolio berisiko, T

Page 14: Asset Pricing Models

Separation Theorem

• Seluruh investor– Berinvestasi pada portfolio yang sama– Mencapai titik pada garis lurus RF-T-L dengan cara

borrowing atau lending pada rate RF, tergantung preferensi masing-masing

• Portfolios berisiko tidak dibuat sesuai dengan selera masing-masing individu

Page 15: Asset Pricing Models

Capital Market Line

• Slope CML adalah market price dari risiko untuk portfolio-portfolio efisien, atau harga keseimbangan risiko di pasar

• Hubungan antara risiko dan expected return untuk portfolio P (Persamaan CML):

pM

Mp σ

σRF)E(R

RF) E(R

Page 16: Asset Pricing Models

Security Market Line

• Persamaan CML Equation hanya berlaku pada portfolio pasar efisien dan equilibrium

• Security Market Line menggambarkan tradeoff antara risiko dan expected return untuk suatu sekuritas individual

• Dibawah CAPM, seluruh investor memegang market portfolio– Bagaimana sekuritas individu berkontribusi pada risiko

market portfolio?

Page 17: Asset Pricing Models

Security Market Line

• Kontribusi suatu sekuritas pada risiko market portfolio ditentukan oleh beta

• Persamaan untuk expected return dari suatu saham individual adalah:

RF)E(RRF) E(R Mii

Page 18: Asset Pricing Models

AB

C

kM

kRF

0 1.0 2.00.5 1.5

SML

BetaM

E(R)

Security Market Line• Beta = 1.0

mengimplikasikan risiko sama dengan pasar

• Sekuritas A dan B lebih berisiko dibanding pasar– Beta >1.0

• Sekuritas C is memiliki resiko lebih rendah dari pasar– Beta <1.0

Page 19: Asset Pricing Models

Security Market Line

• Beta mengukur systematic risk– Mengukur risiko relatif dibandingkan dengan market

portfolio dari semua saham– Volatilitas berbeda dengan pasar

• Seluruh sekuritas terletak di garis SML– Expected return sekuritas itu harusnya hanyalah return

yang diperlukan untuk mengompensasi systematic risk

Page 20: Asset Pricing Models

Hubungan Expected Return-Beta CAPM

• Required rate of return dari suatu aset (ki) disusun oleh– risk-free rate (RF)– risk premium (i [ E(RM) - RF ])

• Market risk premium yang disesuaikan dengan sekuritas tertentu

ki = RF +i [ E(RM) - RF ]– Lebih besar systematic risk, lebih besar required

return

Page 21: Asset Pricing Models

Mengestimasi SML

• Rate Surat Perbendaharaan Negara (SPSN) digunakan untuk mengestimasi RF

• Expected market return tidak dapat diobservasi– Diestimasi menggunakan market returns masa lalu dan

dihitung sebagai sebuah expected value

• Mengestimasi beta sekuritas individual sulit– Hanya faktor spesifik perusahaan di CAPM– Memerlukan proyeksi spesifik aset

Page 22: Asset Pricing Models

Estimating Beta

• Market model– Menghubungkan return masing-masing saham dengan

return dari pasar, mengasumsikan suatu hubungan linierRi =i +i RM +ei

• Garis karakteristik– Garis pas pada total returns dari sebuah sekuritas relatif

terhadap total returns dari market index

Page 23: Asset Pricing Models

• Beta berubah berdasarkan kondisi perusahaan– Tidak tetap sepanjang waktu

• Mengestimasi beta di masa depan– Mungkin berbeda dari data historis

• RM melambangkan total dari marketable assets dalam ekonomi. Dikira-kira dengan stock market index– Mengira-ngira return seluruh common stocks

Seberapa Akurat Estimasi Beta?

Page 24: Asset Pricing Models

Seberapa Akurat Estimasi Beta?

• Tidak ada jumlah observasi dan periode waktu yang benar untuk menghitung beta

• Penghitungan regresi dari dan sebenarnya dari garis karakteristik tergantung pada estimation error

• Beta portfolio lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan beta sekuritas individual

Page 25: Asset Pricing Models

Market Model : Single Index Model

• Salah satu kesulitan dalam menerapkan model CAPM adalah karena model ini berbasis ekspektasi (ex-ante), sementara data ekspektasi dalam jumlah besar sulit diperoleh. Namun demikian model ini dapat didekati dengan market model menggunakan data-data statistik (ex-post) untuk mengetahui hubungan antara aktual return suatu sekuritas dengan aktual market return.

• Persamaan market model diperoleh dari regresi data-data tersebut sehingga diperoleh persamaan sbb:

• Market Model di atas disebut juga single index model karena hanya memperhitungkan satu faktor yaitu market return dalam mengestimasi ekspected return suatu sekuritas.

itmtiiit RR

Page 26: Asset Pricing Models

Market Model : Multi Index Model(APT Model)• Salah satu kelemahan dari Single Index Model adalah model ini

hanya memperhitungkan satu faktor saja dalam mengestimasi return sekuritas. Sementara banyak faktor yang ikut mempengaruhi.

• Untuk mengatasi masalah ini timbul suatu model baru yang juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti inflasi, exchange risk dll. Model ini disebut Multi Index Model atau sering juga disebut APT (Arbitrage Pricing Theory). Persamaannya adalah sbb:

• Kelemahan dari model ini adalah belum ada standardisasi mengenai faktor-faktor apa saja selain market return yang harus ikut dilibatkan dalam estimasi return suatu sekuritas.

nnFj FBFBFBFBRRE ....)( 332211