Trans PTK

32
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) Untuk Guru FISIKA-KIMIA- BIOLOGI Disampaikan pada : Pelatihan Guru Inti Fisika SMA se-Kalimantan Selatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan Oleh:

description

ptk

Transcript of Trans PTK

Trans Pen

PENELITIAN

TINDAKAN KELAS( P T K ) Untuk GuruFISIKA-KIMIA-BIOLOGIDisampaikan pada :

Pelatihan Guru Inti Fisika SMA se-Kalimantan Selatan

yang diselenggarakan oleh

Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan

Oleh:

Drs. Zainuddin, M.Pd.PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATA. PENDAHULUAN

Terdapat tiga alasan utama mengapa Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan langkah yang tepat dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran yang dilakukan guru. Ke tiga alasan tersebut adalah :1. Guru berada pada garis depan dan terlibat langsung dalam proses tindakan perbaikan mutu pendidikan.

2. Penelitian selama ini pada umumnya dilakukan oleh para ahli di Perguruan Tinggi / Lembaga Penelitian, sehingga guru tidak terlibat langsung dalam pembentukan pengetahuan / keterampilan dari hasil penelitian.

3. Penyebaran hasil penelitin dari peneliti (pakar) ke praktisi (guru) memerlukan waktu yang agak lama.B. PENGENALAN SINGKAT

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

1. Apakah PTK itu ?

PTK adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakuan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi soasial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari: (a) praktek-praktek social atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemehaman mereka terhadap praktek-praktek tersebut, dan (c) situasi di tempat praktek itu dilakukan (Stephan Kemmis dalam D. Hopkins, 1992)

PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (M. Nur, 2001)

PTK adalah suatu jenis penelitian yang dilakukan secara kolektif oleh suatu kelompok social / pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kinerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam kelompok tersebut (Prabowo, 2001), dll.2. Bagaimana Karakteristik PTK ?

Karakteristik PTK meliputi :a. Merupakan penelitian terhadap masalah praktis yang dialami guru dalam tugasnya.

b. Adanya kolaborasi dalam melakukan penelitian (misalnya antara pakar dan praktisi, antara guru dengan guru)

c. Peneliti sekaligus bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.3. Bagaimana Prinsip-prinsip PTK ?

Prinsip-prinsip PTK meliputi :a. Tidak mengganggu komitmen mengajar di sekolahb. Tidak terlalu menyita waktu guru

c. Metodologinya bersifat reliable (meyakinkan dan dapat diterapkan di kelas).

d. Mengatasi masalah guru

e. Konsisten terhadap prosedur etika

f. Permasalahan yang dikaji perspektif dengan misi sekolah.

4. Apakah Tujuan dari PTK itu?

Tujuan Utama : Untuk memperbaiki praktek-praktek pendidikan / pembelajaran sebagai layanan professional dalam rangka pengembangan keterampilan dan profesionalisme guru

Tujuan Penyerta:

Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.

5. Apakah Manfaat dari PTK itu ?

Manfaat PTK :a. Sebagai inovasi pendidikan, dimana guru diberdayakan serta menumbuhkan percaya diri.

b. Sebagai upaya pengembangan kurikulum

c. Sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru

6. Bagaimanakah Prosedur PTK itu ?

PTK merupakan penelitian berdaur atau bersiklus, yang terdiri dari 4 tahap utama tiap siklus, yaitu :

a. Perencanaan tindakan

b. Pelaksanaan tindakan

c. Observasi dan interpretasi

d. Analisis dan Refleksi

( Lihat gambar pada halaman berikut ini !)

Pertanyaan Selanjutnya :

1. Bagaimana membuat Proposal/Usulan PTK ?

2. Bagaimana melakukan PTK ?

3. Bagaimana membuat Laporan PTK ?

SISTEMATIKA PROPOSAL / USULAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

A. JUDUL PENELITIAN

Judul hendaknya singkat dan spesifik, namun cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah dan tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tersebut. Contoh Judul Penelitian :

Mengatasi Miskonsepsi Siswa Kelas IIIE SMPN 24 Banjarmasin pada Materi Ajar Listrik Dinamis dengan Menerapkan Pembelajaran Generatif....

B. BIDANG ILMU

Tuliskan bidang ilmu yang sedang diteliti. Contoh Bidang Ilmu :

Pendidikan FisikaC. PENDAHULUAN

Kemukakan bahwa penelitian yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran.

Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan masalah yang nyata terjadi di kelas dan diagnosis oleh guru dan atau tenaga kependidikan lainnya di sekolah.

Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari ketersediaan waktu, biaya, dan daya pendukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian tersebut.

Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, maka selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan secara cermat akar penyebab dari masalah tersebut.

Penting juga digambarkan situasi kolaboratif antar anggota peneliti dalam mencari masalah dan akar penyebab munculnya masalah tersebut. Di samping itu, prosedur dan alat yang digunakan dalam melakukan identifikasi (inventarisasi) perlu dikemukakan secara jelas dan sistematis.

Contoh Pendahuluan :

Pengalaman dosen yang selama ini mengajarkan Fisika Dasar di FKIP Unlam (1993-2005) merasakan banyaknya mahasiswa baru yang memiliki konsep fisika yang berbeda dengan konsep Fisikawan (miskonsepsi). Hal ini sangat mengherankan sebab jika mereka diberi soal-soal yang berkaitan dengan proses hitung-menghitung besaran tertentu yang rumus fisikanya diketahui, mereka pada umumnya bisa mengerjakannya. Namun jika mereka diminta menjelaskan fenomena fisika yang berkaitan dengan rumus fisika tersebut, ternyata mereka pada umumnya tidak bisa, bahkan memberikan jawaban yang agak berbeda dengan yang sebenarnya. Pengalaman ini juga diperoleh dosen sebagai instruktur pada pelatihan-pelatihan mata pelajaran IPA Fisika terutama pada guru-guru SMP/MTs (1998-2005). Demikian pula halnya pada saat mengajar guru-guru SMP/SMU yang mengikuti Program Sertifikasi Pendidikan Fisika di FKIP Unlam (2001-2005).

Pada diskusi reflektif antara dosen senior (Drs. Zainuddin, M.Pd) dengan dosen muda di Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP Unlam (Sarah Miriam, S.Pd.,M.Sc) tentang rendahnya nilai UAS Fisika Dasar I tahun 2006, yaitu hanya mampu memperoleh skor rata-rata 58,6 (belum tuntas menurut Juknis FKIP Unlam, 2005), terungkap oleh dosen bahwa banyak sekali mahasiswa Pendidikan Fisika yang bisa mengerjakan soal-soal perhitungan secara benar, namun jika mereka diminta menjelaskan gejala peristiwa fisika dan/atau teknologinya yang berkaitan dengan soal-soal perhitungan yang telah dikerjakannya, pada umumnya mereka tidak bisa memberikan jawaban yang benar.

Hasil analisis terhadap lembar jawaban test awal dan diagnostik bagi mahasiswa Pendidikan Fisika yang dilakukan oleh Zainuddin dan Sarah Miriam (2006) menunjukkan bahwa kemampuan awal mahasiswa pada materi ajar Listrik Dinamis masih sangat rendah dengan persentase skor rata-rata hanya 58,6%, dan 78,8 % mahasiswa mengalami miskonsepsi. Tingginya persentase mahasiswa yang mengalami miskonsepsi tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar mahasiswa selama ini. Rata-rata persentase mahasiswa yang menguasai kompetensi dasar keilmuan untuk Fisika Listrik Dinamis dapat diungkapkan sebagai berikut : menggambarkan suatu gejala fisika (16%), merumuskan suatu gejala fisika (27%), menjelaskan arti fisis rumus fisika (36%), menjelaskan arti fisis grafik (32%), merumuskan hipotesis (18%), menjelaskan gejala peristiwa fisika (7%), menjelaskan prinsip kerja produk teknologi fisika sederhana (9%). Hal ini dapat pula dijadikan sebagai indikator bahwa pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih kurang efektif dalam mengatasi miskonsepsi sehingga tidak mampu meningkatkan hasil belajar, pengalaman belajar, dan kompetensi dasar keilmuan siswa.

Pada observasi pendahuluan dan refleksi pembelajaran yang dilakukan dosen dan guru, ditemukan bahwa praktek pembelajaran yang selama ini diterapkan guru fisika di SMP (khususnya di Kelas III SMPN 24 Banjarmasin), pada umumnya (86,2%) masih bersifat konvensional, yaitu guru mengajar tanpa dilengkapi media yang memadai, dimulai dari penyampaian materi yang akan diajarkan kemudian dilanjutkan dengan informasi tentang teori-teori, rumus-rumus, dan contoh soal. Contoh soal yang diberikan juga sangat konseptual, kurang terkait dengan kehidupan nyata sehari-hari. Praktek pembeljaran inilah yang patut pula diduga sebagai salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa sebagai akibat dari adanya miskonsepsi siswa yang tidak teratasi.Oleh karena itu, agar guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru harus segera mengatasi miskonsepsi siswa, sehingga dalam pembelajarannya guru perlu menerapkan suatu teknik, metode, model, strategi, dan/atau pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi miskonsepsi siswa dalam fisika. Secara terbuka, masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa kelas IIIA SMPN 24 Banjarmasin pada materi ajar Listrik Dinamis ?

D. PERUMUSAN MASALAH

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk rumusan penelitian tindakan

Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternative tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

Masalah dapat dikembangkan ke dalam rumusan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang merupakan indikator-indikator masalah yang telah dirumuskan.

Contoh Rumusan Masalah :Berorientasi Proses Bagaimana proses inplementasi pembelajaran

generatif yang efektif untuk mengatasi

miskonsepsi siswa Kelas IIIE SMPN 24

Banjarmasin pada materi ajar Listrik Dinamis ? Bagaimana mengatasi miskonsepsi siswa Berorientasi ProdukBagaimana efektivitas (keefektifan) pembelajaran generatif dalam mengatasi miskonsepsi siswa Kelas IIIE SMPN 24 B.masin pada maetri ajar Listrik Dinamis ?Contoh Pertanyaan Penelitian :

1. Bagaimana keterlaksanaan RPP ?

2. Bagaiamana aktivitas siswa dalam

pembelajaran ?

3. Bagaiamana miskonsepsi siswa ?

4. Bagaimana hasil belajar siswa ?

5. Bagaimana respon siswa ?E. CARA PEMECAHAN MASALAH

Uraikan pendekatan dan konsep/prinsip yang digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas.

Cara Pemecahan masalah ini hendaknya menggambarkan secara jelas akar penyebab permasalahan, dan bentuk tindakan yang ditunjang dengan data lengkap, disertai indicatornya.

Contoh Cara Pemecahan Masalah :

Analisis terhadap materi ajar Fisika Listrik Dinamis untuk siswa SMP Kelas III menunjukkan bahwa materi ajar ini banyak berisi konsep-konsep yang agak abstrak dan kompleks (seperti muatan, arus, tegangan, hambatan, dan energi listrik) sehingga memungkinkan siswa banyak mengalami miskonsepsi dalam memahaminya. Materi ini memerlukan penalaran tingkat tinggi yang dapat dipermudah dengan menggunakan model fisika. Materi ajar ini dibagi atas pokok bahasan Rangkaian Listrik, Hukum Ohm, dan EnergiListrik. ................................................................Menurut Osborno dan Wittrock dalam Katu, (1995.b:1), Pembelajaran Generatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau menjelaskan gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang. Pembelajaran Generatif sangat efektif dalam mengatasi miskonsepsi siswa dalam pelajaran Fisika (Katu, 1995.d:3). ..............

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Penerapan Pembelajaran Generatif dapat digunakan sebagai alternatif untuk memecahkan atau mengatasi masalah miskonsepsi siswa Kelas IIIA SMPN 24 Banjarmasin pada materi ajar Fisika Listrik Dinamis, sekaligus sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Indikator efektivitas pembelajaran dalam mengatasi miskonsepsi siswa adalah: berkurangnya miskonsepsi siswa (minimal 65%), tuntasnya hasil belajar siswa secara individu (minimal 65%), tuntasnya hasil belajar siswa scara klasikal (minimal 85% siswa yang tuntas secara individu), dan respon siswa terhadap pembelajaran (minimal positif).

( Biasa juga di kemukakan secara singkat pada Latar Belakang )F. TINJAUAN PUSTAKA

Uraikan karakteristik materi ajar yang akan diteliti berdasarkan sifat dan kompetensi yang diperlukan untuk memahaminya.

Uraikan karakteristik peserta didik yang akan diteliti berdasarkan teori perkembangan kognitif.

Uraikan karakteristik strategi pembelajaran yang akan digunakan dan teori-teori pendukungnya.

Uraikan hasil penelitian, hasil seminar, hasil diskusi, atau hasil refleksi lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Uraikan secara jelas kajian teori dan pustaka lainnya yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan.

Kemukakan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang dianggap sebagai acuan, yang dijadikan patokan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut.

Uraikan secara jelas kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan, rumuskanlah hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan yang diharapkan/diantisipasi.

G. TUJUAN PENELITIAN

Kemukakan secara singkat dan jelas tentang tujuan umum penelitian berdasarkan Rumusan Masalah.

Kemukakan secara singkat dan jelas tentang tujuan khusus penelitian berdasarkan rumusan Pertanyaan Penelitian.

H. KONSTRIBUSI HASIL PENELITIAN

Uraikan konstribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan atau pembelajaran.

Kemukakan mamfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya di sekolah yang dianggap berkaitan dengan penelitian ini.

Kemukakan inovasi pendidikan dan atau pembelajaran yang akan dihasilkan dalam penelitian ini.

I. METODE PENELITIAN

Uraikan secara jelas jenis metode penelitian yang akan digunakan.

Kemukakan secara jelas tentang objek dan atau subjek dari penelitian ini.

Kemukakan lokasi dan waktu penelitian yang akan digunakan.

Prosedur penelitian hendaknya diuraikan secara rinci dari : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi Tindakan yang bersifat siklis. Kemukakan siklus-siklus kegiatan penelitian, instrument, serta target per siklus yang ingin dicapai.

Uraikan secara jelas teknik/proses pengumpulan data yang akan dilakukan.

Uraikan pula secara jelas teknik/proses pengolahan data yang akan digunakan.

J. JADWAL PENELITIAN

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan dalam bentuk bar chart.

K. PERSONALIA PENELITIAN

Jumlah personal penelitian maksimal 3 orang, yang terdiri dari : 1 orang Ketua Peneliti (Dosen LPTK), dan 2 orang tenaga guru (SD, SLTP, SLTA).

Uraikan peran masing-masing dalam penelitian.

Uraikan secara rinci tentang : Nama, NIP, Pangkat/golongan, Jabatan, Tempat tugas, Pendidikan terakhir, dan Bidang keahlian peneliti (lihat Lembar pengesahan).

DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan semua pustaka yang dirujuk dalam mengusulkan penelitian ini

Lampiran-lampiaran Lampirkan Daftar Riwayat Hidup yang mencakup Pengalaman karier Ketua dan anggota, dll. Lampirkan perangkat dan instrument penelitian yang telah dan atau akan digunakan

Rujukan : Direktorat Pembinaan Penelitian dan P2M (2011)

Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian

Tindakan Kelas Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas

Republik Indonesia. Zainuddin, 2011TUGASBuatlah proposal PTK yang meliputi :

A. JUDUL PENELITIANB. BIDANG ILMUC. PENDAHULUAN

1. Harapan 2. Kenyataan 3. Alternatif Solusi 4. Indikator Keberhasilan

D. PERUMUSAN MASALAH

1. Rumusan Masalah

2. Pertanyaan PenelitianE. TINJAUAN PUSTAKA

1. Karakteristik materi ajar

2. Karakteristik peserta didik

3. Karakteristik strategi pembelajaran

4. Hasil penelitian/seminar/diskusi

5. Kerangka berpikir

6. Hipotesis tindakanF. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

2. Tujuan KhususG. KONSTRIBUSI HASIL PENELITIAN 1. Bagi Siswa

2. Bagi Guru

3. Bagi Institusi

4. Bagi Penelitian SelanjutnyaH. METODE PENELITIAN

1. Jenis penelitian2. Subjek penelitian 3. Lokasi dan waktu4. Prosedur penelitian :

(1) Perencanaan,

(2) Pelaksanaan Tindakan

(3) Observasi (4) Refleksi Tindakan yang bersifat siklis.

5. Devinisi Operasional Karakteristik yang Diamati6. Instrumen Penelitian7. Teknik Pengumpulan Data

8. Teknik Pengolahan DataDAFTAR PUSTAKA