TQM

8
Quality Function Deployment (QFD) pertama kali dikembangkan di Negara Jepang pada tahun 1996 oleh Dr. Yoji Akao. Definisi dari QFD sendiri menurut Dr. Yoji Akao adalah suatu metode untuk mentransformasikan permintaan dari user menjadi sebuah design quality untuk menyebarkan function forming quality dan menyebarkan metode-metode untuk mencapai design quality ke dalam sistem, bagian komponen, dan elemen-elemen spesifik dalam proses manufaktur. QFD didesain untuk membantu para perencana agar dapat fokus pada karakteristik dari produk maupun layanan yang ada dari sudut pandang segementasi pasar, perusahaan, atau kebutuhan pengembangan teknologi. QFD juga sangat berguna untuk mentransformasikan Voice Of Customer (VOC) ke dalam karakterisik engineering untuk sebuah produk atau service dengan memprioritaskan karakteristik masing-masing produk atau service bersamaan dengan pengaturan target pengembangan secara simultan untuk produk atau service tersebut. HOUSE OF QUALITY (Rumah Kualitas)

description

HOQ TQM

Transcript of TQM

Quality Function Deployment (QFD) pertama kali dikembangkan di Negara Jepang pada tahun 1996 oleh Dr. Yoji Akao. Definisi dari QFD sendiri menurut Dr. Yoji Akao adalah suatu metode untuk mentransformasikan permintaan dari user menjadi sebuah design quality untuk menyebarkan function forming quality dan menyebarkan metode-metode untuk mencapai design quality ke dalam sistem, bagian komponen, dan elemen-elemen spesifik dalam proses manufaktur.

QFD didesain untuk membantu para perencana agar dapat fokus pada karakteristik dari produk maupun layanan yang ada dari sudut pandang segementasi pasar, perusahaan, atau kebutuhan pengembangan teknologi. QFD juga sangat berguna untuk mentransformasikan Voice Of Customer (VOC) ke dalam karakterisik engineering untuk sebuah produk atau service dengan memprioritaskan karakteristik masing-masing produk atau service bersamaan dengan pengaturan target pengembangan secara simultan untuk produk atau service tersebut.HOUSE OF QUALITY (Rumah Kualitas)

Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan tahap pertamadalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk mengkonversivoice of costumer secara langsung terhadap Karakteristik teknis atau spesifikasi teknis dari sebuahproduk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai karakteristik teknisyang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadapproduk pesaing. Benchmarking dilakukan untuk mengetahui posisi-posisi relatif produk yang ada dipasaran yang merupakan kompetitor.Berikut ini bagan yang memberikan penjelasan tentang House of Quality (HOQ) :Penjelasan tentang masingmasing matriks :1. Bagian A Customer RequirementsBerisi data atau informasi terstruktur mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen berdasarkanhasil riset pemasaran. Data tersebut diungkapkan dalam bahasa konsumen dan bersifat kualitatif.Data akan ditempatkan secara terstruktur dalam Tree Diagram.2. Bagian B : Planning MatrixUntuk mengetahui posisi relatif produk terhadap produk pesaing. Bagian ini berisi tiga tipeinformasi: Data pasar kuantitatif, yaitu yang mengindikasikan tingkat kepentingan dan kepuasan relativedari tiap kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk perusahaan dan tingkat kepuasanrelative konsumen terhadap produk pesaing. Setingan Capaian (Goal setting) untuk poduk atau jasa yang akan diluncurkan. Perhitungan untuk pengurutan keinginan dan kebutuhan konsumen.

3. Bagian C : Technical ResponseTerdiri dari karakteristik teknis yang mendeskripsikan desain layanan dan aplikasi produk yangdirancang. Karakteristik teknis ini diturunkan dari Voice of customer pada bagian A, disebut jugadengan Voice of Company. Secara sederhana dapat disusun dengan bantuan model Whats Vs How.Perlu ditentukan juga arah peningkatan atau target terbaik yang dapat dicapai (Direction ofgoodness).4. Bagian D : Inter-RelationshipsBerisi pertimbangan penilaian keterkaitan hubungan antara elemen-elemen karakteristik teknis(bagian C) dengan setiap kebutuhan pelanggan pada bagian A.5. Bagian E : Technical CorelationsTerdiri dari penilaian tim perancang terhadap implementasi keterkaitan (korelasi) antar elemen-elemen karakteristik teknis (bagian C). Korelasi ini tergantung kepada direction of goodness darimasing-masing karateristik teknis. Lima kemungkinan diantaranya adalah : Strong positive impact, artinya mengadakan perubahan pada karakteristik teknis 1 kearahdirection of goodness-nya akan menimbulkan pengaruh positif kuat pada direction of goodnesskarakteristik teknis 2. Moderate positive impact, artinya mengadakan perubahan pada karakteristik 1 kearah directionof goodness-nya akan menimbulkan pengaruh positif yang moderat pada direction of goodnesskarakteristik teknis 2. No impact, artinya mengadakan perubahan pada karakteristik teknis 1 kearah direction ofgoodness-nya tidak akan menimbulkan pengaruh pada direction of goodness karakteristik teknis2. Moderate negative impact, artinya mengadakan perubahan pada karakteristik teknis 1 kearahdirection of goodness-nya akan menimbulkan pengaruh negatif pada direction of goodnesskarakteristik teknis 2. Strong negatif impact, artinya mengadakan perubahan pada karakteristik teknis 1 kearahdirection of goodness-nya akan menimbulkan pengaruh negatif kuat pada direction of goodnesskarakteristik teknis 2.6. Bagian F : Target MatrixBerisikan tiga macam jenis data, yaitu:a. Tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis.b. Technical benchmarking dari produk yang dibandingkan. Technical benchmark menguraikaninformasi pengetahuan mengenai keunggulan technical response pesaingc. Target kinerja karakteristik teknis dari produk yang dikembangkan.

Langkah 1 Persyaratan Daftar Pelanggan (Whats)Pengembangan fungsi kualitas dimulai dengan daftar tujuan / sasaran. Daftar ini sering disebut sebagai Whats bahwa kebutuhan pelanggan atau mengharapkan dalam produk tertentu. Daftar kebutuhan pelanggan dibagi menjadi sebuah hirarki kebutuhan pelanggan primer, sekunder, dan tersier.Langkah 2 Daftar Teknis Deskriptor (bagaimana)Tujuan dari rumah kualitas adalah untuk merancang atau mengubah desain suatu produk dengan cara yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Proses perbaikan dilanjutkan sampai setiap item dalam daftar adalah ditindaklanjuti. Daftar deskriptor teknis dibagi menjadi sebuah hirarki deskriptor teknis primer, sekunder, dan tersier.Langkah 3 Mengembangkan Matrix Hubungan Antara apa dan bagaimanaLangkah berikutnya dalam membangun kualitas rumah adalah untuk membandingkan persyaratan dan deskripsi teknis dan menentukan hubungan responsif mereka. Menelusuri hubungan antara kebutuhan pelanggan dan deskripsi teknis dapat menjadi sangat membingungkan, karena setiap kebutuhan pelanggan dapat mempengaruhi lebih dari satu deskripsi teknis dan sebaliknya.Langkah 4 Mengembangkan Matrix Keterkaitan Antara bagaimana kabarAtap kualitas rumah yang disebut matriks korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan timbal balik antara masing-masing deskriptor teknis. Korelasi matriks adalah tabel segitiga melekat pada deskriptor teknis.Langkah 5 Penilaian KompetitifPengkajian kompetitif adalah sepasang meja tertimbang (atau grafik) yang menggambarkan barang untuk item bagaimana produk kompetitif dibandingkan dengan produk organisasi saat ini. Tabel penilaian kompetitif dipisahkan menjadi dua kategori, penilaian pelanggan dan penilaian teknis.

Langkah 6 Mengembangkan Prioritas Kebutuhan PelangganPersyaratan pelanggan diprioritaskan membuat blok kolom yang sesuai untuk setiap kebutuhan pelanggan di rumah kualitas di sisi kanan dari penilaian kompetitif pelanggan. Persyaratan pelanggan diprioritaskan berisi kolom untuk kepentingan pelanggan, nilai target, meningkatkan faktor, titik penjualan, dan berat mutlak.

Langkah 7 Mengembangkan Prioritas Teknis DeskriptorDeskripsi teknis diprioritaskan membuat blok baris sesuai untuk setiap deskriptor teknis di rumah kualitas di bawah penilaian kompetitif teknis. Ini deskripsi teknis diprioritaskan mengandung tingkat kesulitan teknis, sasaran, dan absolut tinggi dan relatif.