TOR RTH

download TOR RTH

If you can't read please download the document

Transcript of TOR RTH

1KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA JANTHO ACEH BESAR1. LATAR BELAKANGUndang undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang pelaksanaan UUBG, khususnya pada pasal 25 ayat (1), mengamatkan bahwa keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung dan ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Selain itu perihal ruang terbuka hijau juga muncul dalam Rencana Strategis Departemen Pekerjaan Umum 2005-2010 bidang Cipta Karya sebagai kegiatan yang perlu ditangani.Secara umum ruang terbuka publik di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau, ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi.guna mendukung fungsi ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberi mamfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakatnya, seperti antara lain :Fungsi ekologis, RTH dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, meredam/mengurangi gangguan suara/angin dan pengatur iklim mikro.Fungsi sosial budaya, keberadaan RTH dapat memberikan fungsi sebagai ruang interaksi social, sarana rekreasi dan sebagai tetenger (trandmark) kota.Fungsi arsitektural, RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota melelui keberadaan taman taman kota dan jalur hijau jalan kota.Fungsi ekonomi, RTH sebagai pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan, dan sebagai sumber produk yang bias dijual, seperti tanaman bunga, buah, dll.

Berdasarkan KTT Bumi di Rio de Jeneiro, Brazil (1992) dan dipertegas lagi pada KTT Johanesburg, Afrika selatan 10 tahun kemudian (2002) disepakati bersama bahwa sebuah kota idealnya memiliki luas RTH 30% dari total luas kota, hal ini juga diamanatkan oleh UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 29 bahwa ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau non privat, proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puiuh) persen dari wilayah kota. Namun tampak bagi kota-kota di Indonesia pada umumnya hal ini akan sulit terealisirakibat terus adanya tekanan pertumbuhan dan kebutuhan sarana dan prasarana kota. seperti pembangunan bangunan gedung, pengembangan dan dan penambahan jalur jalan yang terus meningkat serta peningkatan jumlah penduduk.Berbeda dengan kota-kota lain pada umumnya, di Aceh untuk ketentuan luas RTH 30% dari luas kota masih terpenuhi, karena kota-kota di Aceh masih banyak memiliki ruang-ruang terbuka hijau alami, akan tetapi untuk memenuhi ruang terbuka hijau berupa taman kota yang mempunyai fungsi sosial dan budayadirencanakan karena bila tidak kota akan dipenuhi oleh bangunan-bangunan.2.MAKSUD DAN TUJUAN Maksud KegiatanMemfasilitasi pemerintah kabupaten dalam pemenuhan Ruang Terbuka Hijau sesua, amanat Undang-Undang NO.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Tujuan KegiatanMenyusun rencana Ruang Terbuka Hijau (RTH).2.SASARANTerciptanya Ruang Terbuka Hljau pada skala Iingkungan atau kota.

4.NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARANPengguna Jasa adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Bina Marga dan Cipk Karya Aceh, Kuasa pengguna anggaran Bidang Tata Ruang dan Pengembangar. Wilayah.

2.LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG a. Lingkup Kegiatan

Lingkup Kegiatannya mencakup :1. Tahapan persiapan-Membuat program kerja (pola pikir + jadwal ) kegiatanMenentukan sasaran, visi, dan konsep RTH.

3-Mempersiapkan peta Dasar kawasan RTH (konsultan menentukan sendiri sumber datanya)

-Menetapkan metodelogi rencana RTH

Menggali sumber data yang terkait (data primer dan sekunder) 2. Melakukan survey dan pengumpulan dataData Primer, meliputi;

-Melakukan survey, mengumpulkan data lapangan terkait dengan tata guna lahan, sistim struktur kota seperti jaringan jalan, sarana dan prasarana lainnya serta pendataan TRH yang signifikan di seluruh kawasan yang ada di kota tersebut.Saat melakukan survey konsultan disarankan melakukan pengukuran terhadap luasan RTH, saran dan prasarana pendukung (sistem drainase, sampah, jenis vegetasi, listrik, system air bersih, pendestrian, hydran umum, open space, aksesibilitas bagi penyandang cacat, dsb), mendokumentasikan data tersebut kedalam desain survey.

Pelibatan masyarakat diperlukan untuk menjaring inspirasi/ide penataan, kebutuhan akan ruang terbuka hijau dikawasan tersebut termasuk rencana penanganan/pengelolaan RTH kedepan yang dapat bersinergi dengan program atau kegiatan pemerintah daerah serta pihak swasta.Data sekunder, meliputi:Melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan formal maupun non formal, dimana konsultan akan mendapatkan program penataan ruang terbuka hijau yang direncanakan oleh pemerintah Provinsi, maupun pemerintah Kabupaten/kota.1.Kompilasi dan pemrosesan DataMengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer maupun sekunder sebagai bahan analisis penyusunan rencana tindak penataan ruang terbuka hijau yang potensial dan diprioritaskan.

1.AnalisisMelakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang dapat dipakai sebagai dasar penyusunan konsep rencana penataan ruang terbuka hijau yang diprioritaskan.

43.Perumusan potensi dan masalah serta konsepBersadarkan analisa hasil pengamatan dilapangan perlu dirumuskan potensi dan masalah dari aspek-aspek Penataan Ruang Terbuka Hijau kawasan yang pemecahannya dapat didekati dengan penyusunan konsep Perencanaan antara lain:

Rumusan potensial dan masalah yang mencakup aspek kekuatan image RTH terhadap kawasan maupun kota sacara keseluruhan, kondisi eksisting saat ini dari segi kondisi fisik, pengelolaan oleh Pemda Propinsi , Ka bu paten , Kota.Rumusan sistem dan integrasi RTH ditinjau secara makro perkotaan yang berpengaruh antara varibel-variabel RTH potensi dan prioritas.Merumuskan justifikasi kebutuhan perencanaan penataan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan: kebutuhan stakeholder (community need): kebutuhan pokok yang harus dipenuhi (basic need).3.Skenario Perencanaan Penataan Ruang Terbuka Hijau Skenario Rincian Ruang Terbuka Hijau (Indikasi Rencana)

nSkenario Rencana Konservasi RTH kawasan/indikasi rencana konservasi (apabila ada).

Skenario Penataan Ruang Terbuka Hijau KawasanSkenario penanganan/indikasi penanganan lainnya.

5.Penyusunan Siteplan Ruang Terbuka HijauPerencanaan Penataan Ruang Terbuka Hijau aktif dengan instrumeninstrumen penataan serta mempertimbangkan faktor-faktor perancangan yang mampu menghidupkan kembali fungsi dan kualitas RTH kawasan serta mampu menunjang kualitas lingkungan kota.

6.DEDDetail teknis yang akan dijadikan pedoman pelaksanaan dalam penataan ruang terbuka hijau.

b. Lokasi KegiatanKab/kota yang memenuhi persyaratan kriteria yang bisa difasilitasi / penetapan lokasi untuk kegiatan disyaratkan sebagai berikut:5Merupakan kawasan PKSN, PKN, PKW maupun PKL

nKawasan RTH yang memiliki potensi sesuai dengan pedoman teknis penyediaan dan Pemamfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan (permen PU No.05/PRT/M/2008). Atau sudah ditetapkan didalam PP no.26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruag Wilayah Nasional (RTRWN).

Lokasi kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Kota Jantho Kabupaten Aceh Besarc.Data dan Fasilitas Penunjang

Penyediaan oleh Pengguna Jasa

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna Jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa berupa dokumen rencana dalam bentuk laporan dan gambar-gambar yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.Penyediaan oleh Penyedia Jasa

Penyedia jasa juga harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.6.JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung selama 4 (empat) bulan.

6.TENAGA AHLITenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

a.Ketua Tim (Team Leader)

Arsitek atau Iebih diutamakan Arsitek Lasekap, berpendidikan sarjana strata 1 (S-1) dengan pengalaman kerja 4 tahun di bidang yang relevan dengan perencanaan taman. Sebagai ketua tim tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 3 (tiga) bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.b.Ahli Perencana Kota (Planologi), berijazah S-1 Planologi dengan pengalaman 3 tahun dibidang perencana kota.

6c. Ahli Sipil, berijazah S-1 Sipil dengan pengalaman 3 tahun dibidang sarana dan prasarana perkotaan.Tenaga ahli jasa konsultan konstruksi diwajibkan bersertifikat keahlian sesuai bidang keterkaitannya yang telah diakreditasi oleh LPJK. Tenaga ahli non konstruksi memiliki sertifikat keahlian dan atau disyaratkan mempunyai pengalaman keahlian pekerjaan tertentu.8. KELUARANKeluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Perencanaan RTH (tanaman kota)Indikator Keluaran (kualitatif)a. Pokok-pokok isi dokumen rencana tindak penataan ruang terbuka hijau memuat tentang:-Gambaran umum kawasan RTHLingkup kegiatan.

Analisis kawasan RTH potensi.-Elemen RTH aktifRekomendasi, danLampiran

b. Lampiran dokumen sekurang-kurangnya memuat hal sebagai berikut:-Dokumen Rencana Penanganan Lingkungan Ruang Terbuka Hijau memuat tentang:

Program dan Rencana Ruang Terbuka Hijau

Peta Rencana Ruang Terbuka Hijau di kota Jantho Kabupaten Aceh Besar.

- Dokumen Program Investasi Jangka Menengah-DED Ruang Terbuka Hijau percontohan yang berskala kota.

c. Dokumen dilengkapi dengan program pelaksaan kegiatan lanjutan, yaitu Penetapan komitmen Pemerintah Derah (yang disahkan oleh bupati/walikota).Keluaran (kuantitatif)Dokumen minimal disajikan dalam ukuran A3, terdiri dari:a. Dokumen Rencana Tindak Penanganan Lingkungan Ruang Terbuka Hijau yang terdiri dari:-Program dan Rencana Ruang Terbuka Hijau (scenario penanganan, konsep, visi, dll)GamParan Umum Eksisting yang dilengkapi dengan Peta Rencana Ruang Terbuka Hijau di kota/kabupaten yang secara konseptual akan terintegrasi dengan RTH diluar kawasan penataan pada skala kota.

b.Dpkumen Program Rencana Pembangunan dan lnvestasi Jangka Menengah tidarfg Cipta Karya telah mencantumkan kegiatarvdan lokasi Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar.

DEO Ruang Terbuka Hijau percont6harf yang tterakala kota atau skala lingkungan yang rnenuat sekurang-kurangnya: Gambar Perencanaan, Rencana Anggran Biaya Pelaksanaan, Gambar Detail, Spesifikasi Teknis.

Rencana Penanganan Ruang Terbuka Hijau yang disusun harus mendapat persetujjan oleh Pemda (atau instansi berwenang seperti Kepala Bappeda, Kepala QirlPs PJ/Kimpraswil atau instansi yang satingkat.9. PgLAPORANKegiatap ini harus diselesaikan secara bertahappenyusunan laporan yangterdiri dari:a. Laporan pnc6huluan berisi:Rencana kerja penyedia jasa secara menyelurUhMobilitas tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya

nKonsep penanganan Ruang Terbuka Hijau

Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.b. Laporan Antara, berisi:Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan:nIndentifikasi penanganan kawasan

nKajian literatur dan peraturan perundang-undangan terkait

nSurvei lapangan

....01S.eFt7 rtutcatActi R.-TiVitt-i4ctrq14-eu7

8Harus dilaporkan selambat-lambatnya 2,5 (dua setengah) bulan sejak SPMK ditebitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.c. Laporan Akhir, berisi:Metodelogi/pola pikir (menjelaskan tahapan)

Gambaran umum dan kondisi eksisting kawasan potensi dan prioritas,yang dilengkapi dengan peta tematik kawasan.Penajaman maupun revisi konsep perencanaan (penataan kawasan/ indikasi penenganan ruang terbuka hijau.

Hasil pembahasan didaerah (kesepakatan program dan lampiran lainnya)

Skehario penanganan kawasan ruang terbuka hijau (rencana konservasi RTIBL, penataanicawasan, dan penataan/indikasi penanganan).

Rencana detail desain yang akan dijadikan pedoman pelaksaan infrastruktur secara bertahap dalam jangica waktu beberapa tahun kedepan.

Laporan Akhir diserahkan paling lambat 3 bulan setelah SPMK diterbitkan.