Tor Kinerja

33
Kerangka Acuan Kerja| KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN BELANJA JASA KONSULTASI PENGAWASAN PENINGKATAN pengawasan kinerja sungai 1. LATAR BELAKANG Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es atau salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Pada saat ini Kondisi dan kualitas sungai banyak yang tidak baik lagi, sebagian besar diakibatkan karena banyaknya pertambahan penduduk, dan membuat rumah-rumah liar di tanah bantaran sungai. Penurunan kualitas lingkungan sungai disebabkan karena adanya perubahan fungsi dan tatanan lingkungan yang digunakan untuk keperluan masyarakat disekitar perairan sungai, seperti semakin bertambahnya pemukiman penduduk dan kegiatan pertanian dan perternakan. Bangunan pemukiman dibantaran sungai tersebut mengganggu pola aliran sungai. Sehingga ruang gerak aliran sungai menjadi terbatas. Oleh karenanya perlu segera diantisipasi, khususnya untuk Kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat, maka dengan adanya peningkatan kinerja sungai sebagai pendukung sistem jaringan jalan yang ada, dan dari banyaknya turap/talud/bronjong pada

description

KERANGKA ACUAN

Transcript of Tor Kinerja

Page 1: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN BELANJA JASA KONSULTASI PENGAWASAN PENINGKATAN pengawasan kinerja sungai

1. LATAR BELAKANG

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir

secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai

merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai

umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,

limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga

berasal dari lelehan es atau salju. Selain air, sungai juga

mengalirkan sedimen dan polutan.

Pada saat ini Kondisi dan kualitas sungai banyak yang tidak baik lagi, sebagian besar

diakibatkan karena banyaknya pertambahan penduduk, dan

membuat rumah-rumah liar di tanah bantaran sungai. Penurunan

kualitas lingkungan sungai disebabkan karena adanya perubahan fungsi

dan tatanan lingkungan yang digunakan untuk keperluan masyarakat

disekitar perairan sungai, seperti semakin bertambahnya pemukiman

penduduk dan kegiatan pertanian dan perternakan. Bangunan

pemukiman dibantaran sungai tersebut mengganggu pola aliran sungai.

Sehingga ruang gerak aliran sungai menjadi terbatas.

Oleh karenanya perlu segera diantisipasi, khususnya untuk Kota yang

berbatasan langsung dengan Jakarta yang memiliki tingkat pertumbuhan

yang pesat, maka dengan adanya peningkatan kinerja sungai sebagai

pendukung sistem jaringan jalan yang ada, dan dari banyaknya

turap/talud/bronjong pada sungai yang dibangun diperlukan adanya jasa

konsultan pengawas teknik.

Dalam hal ini Kinerja Konsultan Pengawas Teknik sangat ditentukan oleh kualitas,

integritas, dan intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh dapat

melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang

telah disepakati.

Page 2: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 2

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai petunjuk

bagi Konsultan Pengawas dalam melaksanakan

pekerjaannya. Petunjuk ini berisikan masukan azaz,

kriteria, dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan

yang selanjutnya akan diinterprestasikan ke dalam

pelaksanaan tugas Pengawasan.

b. Tujuan

Dengan butir–butir acuan penugasan ini, diharapkan

Konsultan Pengawas dapat melakukan tugasnya dengan baik

untuk menghasilkan keluaran sebagaimana diharapkan oleh

pemberi tugas. Konsultan pengawas bertugas secara umum

mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan

waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan Pengawas

bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan

yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi

yang berlaku.

3. SASARAN

Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Tersedianya kegiatan pengawasan peningkatan kinerja sungai

2. Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan pengawasan

peningkatan kinerja sungai

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan

pengadaan jasa konsultansi adalah

Organisasi pekerjaan atau yang disebut direksi pekerjaan adalah Pejabat Pemegang

Page 3: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 3

Komitmen Kegiatan Pengawasan Kinerja Sungai.

Hubungan konsultan dengan instansi terkait.

Dinas Bina Marga dan Sumber

Daya Air

Kontraktor Konsultan

Page 4: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 4

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

a. Sumber Dana

b. Total Perkiraan Biaya

6. RUANG LINGKUP PENGADAAN/LOKASI DAN DATA FASILITAS PENUNJANG

a. Ruang lingkup pekerjaan pengawasan/pengadaan jasa konsultansi

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan pengawas

adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada Gambar

Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan

Kontrak Pemborongan Jasa Konstruksi. Lingkup kegiatan tersebut

antara lain meliputi:

1. Memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen terkait untuk

pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam

pengawasan pekerjaan di lapangan.

2. Memberikan rekomendasi pemakaian bahan, peralatan

dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu,

dan biaya pekerjaan konstruksi.

3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan contract change order dan

“addendum” sehingga perubahan kontrak kontruksi yang

diperlukan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan kondisi

lapangan dengan mempertimbangkan semua aspek teknis

yang ada.

4. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,

dan laju pencapaian volume/realisasi fisik agar pelaksanaan

pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor sesuai

dengan gambar rencana dan spesifikasi yang telah

ditentukan.

Page 5: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 5

5. Turut serta melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan

secara terperinci untuk mendukung peninjauan desain

kontruksi (review design), menyusun perhitungan review

desain kontruksi, membuat gambar/review desain kontruksi

dan menyiapkan perintah-perintah kepada

Page 6: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 6

kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat

dilaksanakan serta memecahkan persoalan yang terjadi

selama pelaksanaan konstruksi.

6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,

membuat laporan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan

masukan dari hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,

mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh

kontraktor konstruksi.

7. Membantu mengukur kuantitas pekerjaan dan pengesahan

pembayaran serta pembayaran terakhir kepada kontraktor.

8. Memeriksa dan menguji bahan-bahan material yang

digunakan dan mutu hasil kerja.

9. Menjamin bahwa konstruksi telah memenuhi syarat.

10. Memberikan saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntunan claim.

11. Memberikan rekomendasi pengoperasian dan pemeliharaan

peralatan yang digunakan.

12. Turut membantu/memeriksa penyusunan Berita Acara

Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan (back

up data), serta Berita Acara Serah Terima Pertama pekerjaan

konstruksi.

13. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh

kontraktor konstruksi untuk disahkan oleh Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan dan Pejabat Pemegang Komitmen kegiatan

konstruksi.

14. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built

Drawing) sebelum serah terima pertama.

15. Menyusun daftar cacat/kekurangan sebelum Serah

Terima Pertama, mengawasi perbaikannya pada masa

pemeliharaan, dan Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.

Page 7: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 7

16. Faktor-faktor lain yang terkait yang memang diperlukan atau diminta (misal:

tinjauan kembali desain, pembuatan dan atau

pemeriksaan gambar terlaksana).

17. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus

menerus sehubungan dengan pengendalian mutu dan

volume pekerjaan kontruksi serta menandatangani

monthly certificate (MC) apabila mutu dan pelaksanaan

pekerjaan kontruksi telah memenuhi semua ketentuan dan

persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi dan

dokumen kontrak.

18. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada

kontraktor atas adanya penyimpangan dari ketentuan dan

persyaratan baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan

dan copy surat pemberitahuan harus

Page 8: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 8

disampaikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

kegiatan fisik dan diarsipkan secara baik.

19. Turut bertanggung jawab terhadap semua kualitas dan

volume hasil pekerjaan kontruksi yang terpasang dilapangan

dan turut bertanggungjawab apabila terjadi kegagalan

struktur.

20. Melaporkan seluruh hasil kegiatan pengawasan secara berkala kepada

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan Peningkatan

Kinerja Sungai dan menyusun laporan secara periodik

(rekapitulasi pelaksanaan pekerjaan mingguan yang meliputi

permasalahan/kendala di lapangan dan resume pekerjaan)

kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pejabat

Pemegang Komitmen kegiatan.

Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksinya terjadi perpanjangan

waktu, maka Tim Konsultan Pengawas juga turut diperpanjang masa

kontraknya sampai dengan selesainya pelaksanaan konstruksi

pekerjaan fisik atau maksimal sampai dengan berakhirnya tahun

anggaran tanpa adanya penambahan biaya kontrak bagi konsultan

pengawas.

b. Lokasi pekerjaan

c. Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK

Data sumber dan rencana anggaran biasa untuk pekerjaan fisik bisa

berkoordinasi dengan bagian pelaksanaan fisik kontruksi dan

perencanaan. Fasilitas sesuai dengan yang tercantum dalam RAB.

7. PRODUK YANG DIHASILKAN

Adapun produk yang dihasilkan oleh konsultan pengawas dan lebih

lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :

Laporan

Page 9: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 9

Hasil/produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultasi yaitu :

a. Laporan

Bulanan. b.

Laporan Teknik.

c. Laporan

Akhir. d.

Dokumentasi.

Page 10: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 10

8. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN

Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini 4 (empat)

bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalendersemenjak

ditandatanganinya kontrak jasa konsultasi ini.

9. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Team Leader/Site

Engineer

Inspector Surveyor

QualityEng

ineering

Tenaga Pendukung : Sekretaris

Administrasi

a. Tenaga ahli yang dibutuhkan

Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus

menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan pelaksanaan

pekerjaan pengawasan, baik ditinjau dari lingkup (besar)

pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Adapun tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan

pengawasan ini terdiri dari :

1. Site engineer / Team Leader 1 orang (4 bulan)

2. Quality Engineering 2 orang ( 4 bulan)

3. Inspector 2 orang (4 bulan)

4. Surveyor 2 orang (4 bulan)

5. Sekretaris Administrasi 1 orang (4 bulan)

Page 11: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 11

Tenaga ahli konsultan harus bekerja secara penuh dan mempunyai kualifikasi :

- Site Engineer / Team Leader

a. Memiliki Ijazah S1 Sarjana Teknik Sipil.

b. Mempunyai Sertifikat Keahlian Pengawas

jalan/sungai/drainase yang masih berlaku.

c. Berpengalaman minimal 5 tahun dalam bidang pengawasan konstruksi

jalan/sungai/drainase serta berpengalaman dalam

mengkoordinasi pekerjaan, membuat laporan pekerjaan dan

pernah menjadi pemimpin tim

Page 12: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 12

(team leader) dari pengawasan pembangunan

jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae

yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan

dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari

pengguna jasa sebelumnya.

d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak

(Laporan PPh Tahun Terakhir).

Site Engineer bertanggung jawab atas pengendalian seluruh

pelaksanaan pengawasan pekerjaan berdasarkan ketentuan dan

persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.

Site Engineer beserta stafnya berkedudukan ditempat yang

berdekatan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

dan atau di tempat yang akan ditentukan lain oleh Pejabat

Pemegang Komitmen kegiatan.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Site Engineer bertanggung

jawab sepenuhnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

- Quality/Quantity Surveyor

a. Memiliki Ijazah minimal S1/D3 Teknik Sipil;

b. Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang

pengawasan jalan/sungai/drainase khususnya di bidang

quantity dan teknik pelaksanaan pekerjaan pembangunan

jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae

yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan

dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari

pengguna jasa sebelumnya;

c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak

(Laporan PPh Tahun Terakhir).

Quality/Quantity Surveyor bertanggung jawab kepada Site

Engineer atas pengendalian mutu bahan dan

Page 13: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 13

pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan

ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

- Inspector

a. Memiliki Ijazah minimal S1/D3 Teknik Sipil;

b. Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang

pengawasan jalan/sungai/drainase khususnya di bidang

quantity dan teknik pelaksanaan pekerjaan pembangunan

jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae

yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan

Page 14: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 14

dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari

pengguna jasa sebelumnya;

c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak

(Laporan PPh Tahun Terakhir).

Inspector bertanggung jawab atas pengendalian kegiatan yang

berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan

dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan

yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dalam

Dokumen Kontrak.

Dalam melaksanakan tugasnya Inspector bertanggung jawab kepada Site

Engineer.

- Surveyor

a. Memiliki Ijazah minimal Diploma III Teknik Sipil.

b. Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang pekerjaan

survey dan teknik pelaksanaan pekerjaan pembangunan

jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae

yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan

dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari

pengguna jasa sebelumnya.

c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak

(Laporan PPh Tahun Terakhir).

- Sekretaris Administrasi

a. Memiliki Ijazah minimal SMU/SMK Segala jurusan;

b. Berpengalaman minimal 1 tahun yang dibuktikan dengan

Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya

bekerja;

Page 15: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 15

c. Memiliki KTP.

Tugas utamanya adalah menyusun hasil kegiatan ke dalam

bentuk tulisan dan menyusunnya menjadi laporan.

Page 16: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 16

b.Jadwal Penugasan Personil

N0 POSISI/JABATANJUMLAH O

WAKTU P

ELAKSANAAN (BULAN)

BULAN

BULAN

1

BULAN

2

BULAN

3

BULAN

41

2

3

4

5

Team Leader/SiteEngineer

Quality/QuantityEng

ineering

Inspector

Surveyor

1

2

2

2

1

4

4

4

4

4

10. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pendekatan/penghampiran masalah terkait dengan kebutuhan jasa

konsultansi dan metodologi untuk menyelesaikan masalah terkait

dengan pekerjaan jasa konsultansi pengawasan teknis

saluran/drainase/sungai meliputi meliputi tiga (3) hal, yaitu:

1. pengendalian mutu pekerjaan

2. pengawasan dan pengendalian volume pekerjaan

3. pengawasan dan pengendalian waktu/kemajuan pekerjaan

Pengawasan dan pengendalian ini untuk menjamin bahwa

pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan kualitas yang

diharapkan, sesuai dengan gambar rencana dan dokumern

kontrak lainnya, dalam batas waktu dan biaya yang disebutkan

dalam kontrak dengan kontraktor.

Pekerjaan persiapan

Pre Construction Meeting

Page 17: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 17

Field Engineering

Penyusunan / review jadwal pelaksanaan pekerjaan

Pelaksanaan mobilisasi

Penyediaan kantor lapangan dan fasilitasnya

Penyediaan fasilitas pengujian mutu

Page 18: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 18

11. SPESIFIKASI TEKNIS

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka perlu

memperhatikan kaidah–kaidah yang akan digunakan sesuai dengan

jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kaidah utama yang perlu

dipegang teguh adalah spesifikasi umum yang diterbitkan oleh

Departemen Pekerjaan Umum dengan semua perubahan–

perubahannya. Kalaupun diperlukan tambahan, maka dapat

diterbitkan Spesikasi Tambahan sesuai dengan keperluan dengan

tetap merujuk pada kaidah keilmuannya.

Metode pelaksanaan pekerjaan prinsipnya adalah pengendalian kuantitas, kualitas

dan biaya pelaksanaan pekerjaan, sehingga diharapkan

didapatkan hasil akhir pekerjaan sesuai dengan rencana. Oleh

karena itu langkah awal dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak

kalah pentingnya diantaranya adalah :

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi

Yang meliputi :

- Pengajuan contoh bahan yang akan didatangkan ke lokasi pekerjaan

- Penerimaan kiriman bahan dan penyimpanan dalam gudang

Meskipun contoh bahan telah dinyatakan diterima oleh konsultan

pengawas dan direksi lapangan, tetapi bisa saja ditolak

kedatangannya di lokasi pekerjaan karena ternyata bahan yang

didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah dinyatakan

diterima.

a. Bahan yang didatangkan harus dapat mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan

konstruksi sehingga tidak menghambat pelaksanaan.

b. Bahan yang diterima direksi harus diamankan, tidak sampai

mengganggu tertib lingkungan dan aman dari kerusakan.

c. Bahan-bahan yang ditolak oleh direksi harus diangkat dalam

Page 19: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 19

waktu selambat- lambatnya 2 x 24 jam.

d. Jika diperlukan bahan atau campuran bahan yang diragukan direksi harus

dilakukan pengujian di laboratorium yang mempunyai peralatan

uji bahan yang memadai atau atas petunjuk direksi sehingga

diharapkan persyaratan mutu terpenuhi.

e. Pemeriksaan bahan-bahan harus dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan

dalam peraturan pemeriksaan bahan-bahan.

f. Untuk menjaga material tidak berantakan perlu dipersiapkan

bok-bok material secukupnya.

Adapun material yang digunakan meliputi :

Page 20: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 20

1. Batu Kali

2. Pasir

3. Air

4. Split/Koral

5. Semen

- Pematokan di lapangan

Ukuran tinggi duga (peil)/pengukuran :

a. Ukuran serta ketentuan tinggi duga (peil) akan ditentukan

bersama-sama oleh perencana, direksi, pemborong di lapangan.

b. Pengukuran-pengukuran/pematokan-pematokan harus dilaksanakan

dengan alat- alat ukur, water pass, theodolit dan lain-lain yang

mempunyai kesalahan yang sangat kecil.

c. Pengukuran dengan pegas, galah, tali dan lain-lain tidak diperbolehkan.

d. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan

perlengkapannya serta juru- juru ukur yang diperlukan oleh direksi

untuk pengecekan hasil ukur.

e. Apabila terdapat tanda-tanda yang rusak harus diganti yang baru

dan mendapatkan persetujuan direksi.

f. Pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengecek ukuran-ukuran/peil-

peil/patok- patok/detail-detail yang ada pada gambar, apakah sesuai

atau ada penyimpangan dengan gambar rencana.

g. Apabila di lapangan terdapat kejanggalan, pelaksanaan

pekerjaan diwajibkan melapor kepada direksi dan meminta

petunjuk tertulis. Kontraktor harus mengajukan 3 gambar

penampang dari daerah yang di patok itu untuk mendapat

persetujuan direksi. Apabila melalaikan mengenai hal tersebut diatas

segala resiko adalah menjadi tanggung jawab pelaksana

(kontraktor).

- Penggalian tanah pada jalur saluran drainase

Prosedur penggalian tanah pada jalur saluran drainase, yang antara

lain dibagi atas dua keadaan yaitu :

a. Data tentang kabel listrik, telkom, pipa air minum, dan lain-lain

Page 21: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 21

telah diketahui dengan jelas, yang dimaksudkan adalah data

definitive yang diperoleh dari PLN, Telkom, PDAM, dan lain-lain

yang dapat dipastikan kebenarannya. Dengan demikian jalur

saluran digali langsung.

b. Data tentang kabel listrik, telkom, pipa air minum dan lain-lain

belum diketahui dengan jelas, pada keadaan ini dianjurkan agar

dibuat “Test-pit” yang posisinya melintang tegak lurus pada jalur

rencana saluran. Dengan demikian akan dapat

Page 22: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 22

diketahui posisi kabel listrik, telephone, pipa air minum, dan lain-lain.

Sehingga dapat ditentukan jalur mana yang terbaik bagi saluran.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan tanah, antara lain :

a. Galian tanah untuk pembentukan dasar badan jalan harus

disesuaikan kedalamannya dengan peil rencana pada gambar bestek

dan mendapat persetujuan tertulis dari direksi.

b. Urugan tanah dilakukan sesuai dengan peil yang diperlukan untuk dasar badan

jalan, Apabila tebal urugan lebih dari 20 cm, maka pengurugan

tanah tersebut dilakukan lapis demi lapis tiap 20 cm, dipadatkan

dengan mesin gilas atau stamper. Jenis tanah yang digunakan untuk

mengurug harus tanah merah yang baik.

Sedangkan dalam pekerjaan pengeringan (dewatering), harus memperhatikan :

a. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan

peralatan pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang

galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang

baik.

b. Semua galian harus dalam keadaan kering selama pekerjaan sedang dikerjakan

c. Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan

harta benda, dan gangguan terhadap masyarakat luas dan

lingkungan sekitarnya.

d. Jika kontraktor memilih saluran bawah pembuang, hal ini

harus mendapat persetujuan direksi dahulu.

e. Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan

atau yang lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman

yang mudah terlihat atau terbaca dengan jelas.

- Pekerjaan saluran drainase

Bagian yang sering dilalaikan dan perlu digaris bawahi adalah:

a. Jumlah campuran air pada beton harus memiliki takaran faktor air

semen yang pas, tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer. Di

Page 23: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 23

dalam prakteknya kontraktor selalu menambahkan air sebanyak-

banyaknya, karena beton dapat mudah dikerjakan, tetapi

kekuatan beton semacam ini ternyata lebih rapuh.

b. Adukan, baik beton maupun untuk spasi batu kali harus dilakukan dengan mesin

sehingga dapat merata benar. Dalam hal ini kontraktor suka

mengaduk dengan tenaga manusia saja, sehingga kurang merata.

Page 24: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 24

c. Kebersihan anyaman beton yang hendak di cor sering kurang

diperhatikan, karena banyak lumpur, sampah, dan lain-lain. Di

samping itu acuan sering bocor, sehingga air semen mengalir keluar

serta menimbulkan keropos pada beton.

Pekerjaan utama konstruksi saluran meliputi :

1. Pekerjaan batu kali

a. Pasangan batu kali/belah adukan 1 PC : 4 pasir untuk pondasi atau saluran

b. Untuk seluruh pasangan batu kali/belah, jenis batu yang

dipergunakan yang berkualitas baik, keras dan berbentuk pecahan

dengan ukuran rata-rata 20 x 20 cm. Sebelum dipasang harus

dibersihkan terlebih dahulu.

c. Semen PC adalah type 1 dan pasir pasang.

2. Pekerjaan pemasangan bata

a. Pasangan bata dengan adukan 1 PC : 4 pasir atau 1PC : 3 pasir

b. Bata yang dipakai adalah bata berkualitas baik dengan

prosentase pecah maksimum 10 %

c. Spasi adukan harus lurus, adukan dari pasir pasang

3. Pekerjaan plesteran dan siar

a. Pekerjaan plesteran dari siar timbul dengan campuran 1PC : 3 pasir, tebal 2 cm

b. Sebelum diplester siar semua pasangan harus disiram dengan air

terlebih dahulu sehingga basah, supaya plesteran dapat melekat

denagan baik dan kuat.

c. Bidang plesteran harus rata, pada sudut-sudut dibuat siku-siku.

4. Pekerjaan beton bertulang

a.Adukan beton :

Semua yang digunakan adalah semen PC Type 1

Pasir adalah pasir extra beton yang bersih dari

Page 25: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 25

kotoran apapun

Split adalah ukuran diameter 2 – 3 cm yang bersih dari apapun

Mutu besi adalah jenis besi beton polos atau ulir sesuai bestek mutu U 24.

b. Bekisting

Sebelum pengecoran dimulai harus dipasang bekisting dengan rapi

dan lurus sesuai gambar bestek. Bahan bekisting harus terbuat dari

kayu papan atau tripleks tebal 9 mm yang berkualitas baik

permukaan rata dan halus, tidak bocor dan kuat.

c. Pengecoran beton

Pelaksanaan pengecoran harus expose merata dan padat

Seluruh permukaan besi beton harus penuh terselimuti adukan beton

Page 26: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 26

Selama pengecoran bekisting harus stabil kuat

Bekisting hanya boleh dibongkar jika umur pengecoran sudah

cukup atau atas petunjuk direksi

- Pekerjaan finishing dan lanskap saluran

Yang dimaksud dengan finishing dan lanskap adalah tata lahan di

sekitar saluran, yang harus dibuat miring kearah saluran

(kemiringan minimum 2%), agar air hujan yang jatuh disekitarnya

dapat mengalir masuk ke dalam saluran, tidak tergenang begitu saja

dibenam jalan. Disamping itu pekerjaan finishing juga mengatur

pembersihan tiang kayu penyangga plat gorong-gorong dan

membersihkan segala papan yang dipakai selama pekerjaan

berlangsung.

1. Pekerjaan pelengkap

a. Pekerjaan batu kali penahan badan jalan

Ukuran dan bentuk sesuai dengan gambar rencana/bestek

Campuran spesi menggunakan perbandingan 1PC : 3 PS untuk

pasangan batu kali, dan untuk plesteran dan siar timbul

menggunakan perbandingan 1PC : 3 PS

Alat pengaduk harus menggunakan mesin molen

Batu kali harus keras, tidak porous dan paling sedikit mempunyai bentuk 3 (tiga)

belahan sisi

Pasir pasang yang digunakan tidak mengandung tanah liat lebih dari

5% dan berwarna hitam

Air yang digunakan harus air yang bersih dan dapat diminum

b. Perlindungan terhadap bangunan yang ada

Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna

melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan

ataupun hambatan yang ada.

Di daerah di dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar,

kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari

Page 27: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 27

kemungkinan pecah, gangguan atau menyebabkan kerusakan pada

fasilitas dan jalur tersebut.

Kontraktor harus menjaga dan memperhatikan pada

kemungkinan adanya gangguan terhadap bangunan umum, utilitas,

tiang listrik, dll., atau telah terganggu selama penggalian.

Page 28: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 28

2. Pekerjaan

penyelesaian a.

Pekerjaan perbaikan

Kontraktor bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti

keadaan konstruksi semula dengan kualitas minimal sama, yaitu

untuk konstruksi atau bangunan lainnya yang rusak oleh

kontraktor akibat pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :

- Pagar halaman

- Inrit untuk fasilitas umum

- Dan lain-lain

b. Buat saluran tanah

Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana (bestek)

Kuras lumpur :

- Saluran dikuras dan lumpurnya dibuang ke kotak lumpur

- Lumpur setelah kering harus diangkut keluar (dibuang)

Angkutan sisa pekerjaan

12. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultasi, meliputi:

a. Laporan Bulanan

Laporan ini dibuat rangkap 12 (Dua Belas) per bulan dan harus

dibuat sedemikian rupa sehingga kantor/satuan kerja/kegiatan

senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya laporan harus

diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan selama masa

pekerjaan. Isi laporan mengacu pada format laporan bulanan yang

Page 29: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 29

telah disediakan. Laporan bulanan juga berisikan antara lain :

- Gambar-gambar yang jelas yang menunjukan design asli dan design

perbaikan yang diusulkan.

- Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga, sehubungan

dengan revisi design yang diusulkan.

- Gambar-gambar yang menunjukan lokasi yang pasti dari usulan perubahan design.

b. Laporan Teknik

Laporan teknik adalah laporan review design atas usulan dari Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan fisik kontruksi yang berisi antara lain :

Page 30: Tor Kinerja

Kerangka Acuan Kerja| 30

- Data asli sesuai dengan data waktu lelang.

- Catatan lengkap dari semua data design yang dipakai untuk review design.

- Copy dari semua change order dan addendum yang telah disahkan sebelumnya.

- Copy dari penawaran kontraktor, termasuk harga satuan lelang

dan detail analisa harga satuan.

- Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam design

apabila dipakai anggapan yang lain dari standar Bina Marga.

Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada akhir kontrak

kegiatan. Isi laporan mengacu pada format laporan bulanan yang telah

disediakan.

c. Laporan Akhir.

Laporan akhir harus dibuat sebelum konsultan mengakhiri tugasnya,

juga harus merangkum tanggapan serta perubahan dalam

pelaksanaan dan berisi rangkuman semua dari laporan bulanan,

laporan teknis serta dilengkapi dengan administrasi PHO. Isi laporan

mengacu pada format laporan bulanan yang telah disediakan.

Laporan akhir juga berisikan antara lain :

- Catatan As-Built yang menunjukan lokasi dan ukuran detail dari semua pekerjaan

yang telah dilaksanakan sampai saat itu.

Laporan akhir mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan

pendekatan/metodologi yang dipilih oleh konsultan dalam memberikan

jasa. Laporan ini juga memuat administrasi baik berupa surat teguran

atau catatan lainnya sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada akhir kontrak kegiatan.

Page 31: Tor Kinerja

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pengawasan Peningkatan Kinerja Sungai

Kerangka Acuan Kerja| 17