Tor Kinerja
-
Upload
ardipratomo -
Category
Documents
-
view
112 -
download
9
description
Transcript of Tor Kinerja
Kerangka Acuan Kerja| 1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN BELANJA JASA KONSULTASI PENGAWASAN PENINGKATAN pengawasan kinerja sungai
1. LATAR BELAKANG
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir
secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga
berasal dari lelehan es atau salju. Selain air, sungai juga
mengalirkan sedimen dan polutan.
Pada saat ini Kondisi dan kualitas sungai banyak yang tidak baik lagi, sebagian besar
diakibatkan karena banyaknya pertambahan penduduk, dan
membuat rumah-rumah liar di tanah bantaran sungai. Penurunan
kualitas lingkungan sungai disebabkan karena adanya perubahan fungsi
dan tatanan lingkungan yang digunakan untuk keperluan masyarakat
disekitar perairan sungai, seperti semakin bertambahnya pemukiman
penduduk dan kegiatan pertanian dan perternakan. Bangunan
pemukiman dibantaran sungai tersebut mengganggu pola aliran sungai.
Sehingga ruang gerak aliran sungai menjadi terbatas.
Oleh karenanya perlu segera diantisipasi, khususnya untuk Kota yang
berbatasan langsung dengan Jakarta yang memiliki tingkat pertumbuhan
yang pesat, maka dengan adanya peningkatan kinerja sungai sebagai
pendukung sistem jaringan jalan yang ada, dan dari banyaknya
turap/talud/bronjong pada sungai yang dibangun diperlukan adanya jasa
konsultan pengawas teknik.
Dalam hal ini Kinerja Konsultan Pengawas Teknik sangat ditentukan oleh kualitas,
integritas, dan intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh dapat
melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
telah disepakati.
Kerangka Acuan Kerja| 2
2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai petunjuk
bagi Konsultan Pengawas dalam melaksanakan
pekerjaannya. Petunjuk ini berisikan masukan azaz,
kriteria, dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan
yang selanjutnya akan diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Pengawasan.
b. Tujuan
Dengan butir–butir acuan penugasan ini, diharapkan
Konsultan Pengawas dapat melakukan tugasnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran sebagaimana diharapkan oleh
pemberi tugas. Konsultan pengawas bertugas secara umum
mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan
waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan Pengawas
bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
3. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Tersedianya kegiatan pengawasan peningkatan kinerja sungai
2. Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan pengawasan
peningkatan kinerja sungai
4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan
pengadaan jasa konsultansi adalah
Organisasi pekerjaan atau yang disebut direksi pekerjaan adalah Pejabat Pemegang
Kerangka Acuan Kerja| 3
Komitmen Kegiatan Pengawasan Kinerja Sungai.
Hubungan konsultan dengan instansi terkait.
Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air
Kontraktor Konsultan
Kerangka Acuan Kerja| 4
5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
a. Sumber Dana
b. Total Perkiraan Biaya
6. RUANG LINGKUP PENGADAAN/LOKASI DAN DATA FASILITAS PENUNJANG
a. Ruang lingkup pekerjaan pengawasan/pengadaan jasa konsultansi
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan pengawas
adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada Gambar
Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Kontrak Pemborongan Jasa Konstruksi. Lingkup kegiatan tersebut
antara lain meliputi:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen terkait untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Memberikan rekomendasi pemakaian bahan, peralatan
dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu,
dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan contract change order dan
“addendum” sehingga perubahan kontrak kontruksi yang
diperlukan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan kondisi
lapangan dengan mempertimbangkan semua aspek teknis
yang ada.
4. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume/realisasi fisik agar pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor sesuai
dengan gambar rencana dan spesifikasi yang telah
ditentukan.
Kerangka Acuan Kerja| 5
5. Turut serta melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan
secara terperinci untuk mendukung peninjauan desain
kontruksi (review design), menyusun perhitungan review
desain kontruksi, membuat gambar/review desain kontruksi
dan menyiapkan perintah-perintah kepada
Kerangka Acuan Kerja| 6
kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat
dilaksanakan serta memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan dari hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
kontraktor konstruksi.
7. Membantu mengukur kuantitas pekerjaan dan pengesahan
pembayaran serta pembayaran terakhir kepada kontraktor.
8. Memeriksa dan menguji bahan-bahan material yang
digunakan dan mutu hasil kerja.
9. Menjamin bahwa konstruksi telah memenuhi syarat.
10. Memberikan saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntunan claim.
11. Memberikan rekomendasi pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan yang digunakan.
12. Turut membantu/memeriksa penyusunan Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan (back
up data), serta Berita Acara Serah Terima Pertama pekerjaan
konstruksi.
13. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
kontraktor konstruksi untuk disahkan oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan dan Pejabat Pemegang Komitmen kegiatan
konstruksi.
14. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawing) sebelum serah terima pertama.
15. Menyusun daftar cacat/kekurangan sebelum Serah
Terima Pertama, mengawasi perbaikannya pada masa
pemeliharaan, dan Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
Kerangka Acuan Kerja| 7
16. Faktor-faktor lain yang terkait yang memang diperlukan atau diminta (misal:
tinjauan kembali desain, pembuatan dan atau
pemeriksaan gambar terlaksana).
17. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus
menerus sehubungan dengan pengendalian mutu dan
volume pekerjaan kontruksi serta menandatangani
monthly certificate (MC) apabila mutu dan pelaksanaan
pekerjaan kontruksi telah memenuhi semua ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi dan
dokumen kontrak.
18. Konsultan harus memberitahukan secara tertulis kepada
kontraktor atas adanya penyimpangan dari ketentuan dan
persyaratan baik mutu dan volume bahan dan pekerjaan
dan copy surat pemberitahuan harus
Kerangka Acuan Kerja| 8
disampaikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
kegiatan fisik dan diarsipkan secara baik.
19. Turut bertanggung jawab terhadap semua kualitas dan
volume hasil pekerjaan kontruksi yang terpasang dilapangan
dan turut bertanggungjawab apabila terjadi kegagalan
struktur.
20. Melaporkan seluruh hasil kegiatan pengawasan secara berkala kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan Peningkatan
Kinerja Sungai dan menyusun laporan secara periodik
(rekapitulasi pelaksanaan pekerjaan mingguan yang meliputi
permasalahan/kendala di lapangan dan resume pekerjaan)
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pejabat
Pemegang Komitmen kegiatan.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksinya terjadi perpanjangan
waktu, maka Tim Konsultan Pengawas juga turut diperpanjang masa
kontraknya sampai dengan selesainya pelaksanaan konstruksi
pekerjaan fisik atau maksimal sampai dengan berakhirnya tahun
anggaran tanpa adanya penambahan biaya kontrak bagi konsultan
pengawas.
b. Lokasi pekerjaan
c. Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK
Data sumber dan rencana anggaran biasa untuk pekerjaan fisik bisa
berkoordinasi dengan bagian pelaksanaan fisik kontruksi dan
perencanaan. Fasilitas sesuai dengan yang tercantum dalam RAB.
7. PRODUK YANG DIHASILKAN
Adapun produk yang dihasilkan oleh konsultan pengawas dan lebih
lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
Laporan
Kerangka Acuan Kerja| 9
Hasil/produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultasi yaitu :
a. Laporan
Bulanan. b.
Laporan Teknik.
c. Laporan
Akhir. d.
Dokumentasi.
Kerangka Acuan Kerja| 10
8. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini 4 (empat)
bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalendersemenjak
ditandatanganinya kontrak jasa konsultasi ini.
9. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN
Team Leader/Site
Engineer
Inspector Surveyor
QualityEng
ineering
Tenaga Pendukung : Sekretaris
Administrasi
a. Tenaga ahli yang dibutuhkan
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus
menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan pengawasan, baik ditinjau dari lingkup (besar)
pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Adapun tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan
pengawasan ini terdiri dari :
1. Site engineer / Team Leader 1 orang (4 bulan)
2. Quality Engineering 2 orang ( 4 bulan)
3. Inspector 2 orang (4 bulan)
4. Surveyor 2 orang (4 bulan)
5. Sekretaris Administrasi 1 orang (4 bulan)
Kerangka Acuan Kerja| 11
Tenaga ahli konsultan harus bekerja secara penuh dan mempunyai kualifikasi :
- Site Engineer / Team Leader
a. Memiliki Ijazah S1 Sarjana Teknik Sipil.
b. Mempunyai Sertifikat Keahlian Pengawas
jalan/sungai/drainase yang masih berlaku.
c. Berpengalaman minimal 5 tahun dalam bidang pengawasan konstruksi
jalan/sungai/drainase serta berpengalaman dalam
mengkoordinasi pekerjaan, membuat laporan pekerjaan dan
pernah menjadi pemimpin tim
Kerangka Acuan Kerja| 12
(team leader) dari pengawasan pembangunan
jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari
pengguna jasa sebelumnya.
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak
(Laporan PPh Tahun Terakhir).
Site Engineer bertanggung jawab atas pengendalian seluruh
pelaksanaan pengawasan pekerjaan berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
Site Engineer beserta stafnya berkedudukan ditempat yang
berdekatan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
dan atau di tempat yang akan ditentukan lain oleh Pejabat
Pemegang Komitmen kegiatan.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Site Engineer bertanggung
jawab sepenuhnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
- Quality/Quantity Surveyor
a. Memiliki Ijazah minimal S1/D3 Teknik Sipil;
b. Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang
pengawasan jalan/sungai/drainase khususnya di bidang
quantity dan teknik pelaksanaan pekerjaan pembangunan
jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari
pengguna jasa sebelumnya;
c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak
(Laporan PPh Tahun Terakhir).
Quality/Quantity Surveyor bertanggung jawab kepada Site
Engineer atas pengendalian mutu bahan dan
Kerangka Acuan Kerja| 13
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
- Inspector
a. Memiliki Ijazah minimal S1/D3 Teknik Sipil;
b. Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang
pengawasan jalan/sungai/drainase khususnya di bidang
quantity dan teknik pelaksanaan pekerjaan pembangunan
jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
Kerangka Acuan Kerja| 14
dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari
pengguna jasa sebelumnya;
c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak
(Laporan PPh Tahun Terakhir).
Inspector bertanggung jawab atas pengendalian kegiatan yang
berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan
dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan
yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dalam
Dokumen Kontrak.
Dalam melaksanakan tugasnya Inspector bertanggung jawab kepada Site
Engineer.
- Surveyor
a. Memiliki Ijazah minimal Diploma III Teknik Sipil.
b. Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang pekerjaan
survey dan teknik pelaksanaan pekerjaan pembangunan
jalan/sungai/drainase yang dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan
dilampiri surat keterangan pekerjaan terakhir (referensi) dari
pengguna jasa sebelumnya.
c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak
(Laporan PPh Tahun Terakhir).
- Sekretaris Administrasi
a. Memiliki Ijazah minimal SMU/SMK Segala jurusan;
b. Berpengalaman minimal 1 tahun yang dibuktikan dengan
Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya
bekerja;
Kerangka Acuan Kerja| 15
c. Memiliki KTP.
Tugas utamanya adalah menyusun hasil kegiatan ke dalam
bentuk tulisan dan menyusunnya menjadi laporan.
Kerangka Acuan Kerja| 16
b.Jadwal Penugasan Personil
N0 POSISI/JABATANJUMLAH O
WAKTU P
ELAKSANAAN (BULAN)
BULAN
BULAN
1
BULAN
2
BULAN
3
BULAN
41
2
3
4
5
Team Leader/SiteEngineer
Quality/QuantityEng
ineering
Inspector
Surveyor
1
2
2
2
1
4
4
4
4
4
10. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pendekatan/penghampiran masalah terkait dengan kebutuhan jasa
konsultansi dan metodologi untuk menyelesaikan masalah terkait
dengan pekerjaan jasa konsultansi pengawasan teknis
saluran/drainase/sungai meliputi meliputi tiga (3) hal, yaitu:
1. pengendalian mutu pekerjaan
2. pengawasan dan pengendalian volume pekerjaan
3. pengawasan dan pengendalian waktu/kemajuan pekerjaan
Pengawasan dan pengendalian ini untuk menjamin bahwa
pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan kualitas yang
diharapkan, sesuai dengan gambar rencana dan dokumern
kontrak lainnya, dalam batas waktu dan biaya yang disebutkan
dalam kontrak dengan kontraktor.
Pekerjaan persiapan
Pre Construction Meeting
Kerangka Acuan Kerja| 17
Field Engineering
Penyusunan / review jadwal pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan mobilisasi
Penyediaan kantor lapangan dan fasilitasnya
Penyediaan fasilitas pengujian mutu
Kerangka Acuan Kerja| 18
11. SPESIFIKASI TEKNIS
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka perlu
memperhatikan kaidah–kaidah yang akan digunakan sesuai dengan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kaidah utama yang perlu
dipegang teguh adalah spesifikasi umum yang diterbitkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum dengan semua perubahan–
perubahannya. Kalaupun diperlukan tambahan, maka dapat
diterbitkan Spesikasi Tambahan sesuai dengan keperluan dengan
tetap merujuk pada kaidah keilmuannya.
Metode pelaksanaan pekerjaan prinsipnya adalah pengendalian kuantitas, kualitas
dan biaya pelaksanaan pekerjaan, sehingga diharapkan
didapatkan hasil akhir pekerjaan sesuai dengan rencana. Oleh
karena itu langkah awal dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak
kalah pentingnya diantaranya adalah :
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Yang meliputi :
- Pengajuan contoh bahan yang akan didatangkan ke lokasi pekerjaan
- Penerimaan kiriman bahan dan penyimpanan dalam gudang
Meskipun contoh bahan telah dinyatakan diterima oleh konsultan
pengawas dan direksi lapangan, tetapi bisa saja ditolak
kedatangannya di lokasi pekerjaan karena ternyata bahan yang
didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah dinyatakan
diterima.
a. Bahan yang didatangkan harus dapat mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan
konstruksi sehingga tidak menghambat pelaksanaan.
b. Bahan yang diterima direksi harus diamankan, tidak sampai
mengganggu tertib lingkungan dan aman dari kerusakan.
c. Bahan-bahan yang ditolak oleh direksi harus diangkat dalam
Kerangka Acuan Kerja| 19
waktu selambat- lambatnya 2 x 24 jam.
d. Jika diperlukan bahan atau campuran bahan yang diragukan direksi harus
dilakukan pengujian di laboratorium yang mempunyai peralatan
uji bahan yang memadai atau atas petunjuk direksi sehingga
diharapkan persyaratan mutu terpenuhi.
e. Pemeriksaan bahan-bahan harus dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan
dalam peraturan pemeriksaan bahan-bahan.
f. Untuk menjaga material tidak berantakan perlu dipersiapkan
bok-bok material secukupnya.
Adapun material yang digunakan meliputi :
Kerangka Acuan Kerja| 20
1. Batu Kali
2. Pasir
3. Air
4. Split/Koral
5. Semen
- Pematokan di lapangan
Ukuran tinggi duga (peil)/pengukuran :
a. Ukuran serta ketentuan tinggi duga (peil) akan ditentukan
bersama-sama oleh perencana, direksi, pemborong di lapangan.
b. Pengukuran-pengukuran/pematokan-pematokan harus dilaksanakan
dengan alat- alat ukur, water pass, theodolit dan lain-lain yang
mempunyai kesalahan yang sangat kecil.
c. Pengukuran dengan pegas, galah, tali dan lain-lain tidak diperbolehkan.
d. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya serta juru- juru ukur yang diperlukan oleh direksi
untuk pengecekan hasil ukur.
e. Apabila terdapat tanda-tanda yang rusak harus diganti yang baru
dan mendapatkan persetujuan direksi.
f. Pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengecek ukuran-ukuran/peil-
peil/patok- patok/detail-detail yang ada pada gambar, apakah sesuai
atau ada penyimpangan dengan gambar rencana.
g. Apabila di lapangan terdapat kejanggalan, pelaksanaan
pekerjaan diwajibkan melapor kepada direksi dan meminta
petunjuk tertulis. Kontraktor harus mengajukan 3 gambar
penampang dari daerah yang di patok itu untuk mendapat
persetujuan direksi. Apabila melalaikan mengenai hal tersebut diatas
segala resiko adalah menjadi tanggung jawab pelaksana
(kontraktor).
- Penggalian tanah pada jalur saluran drainase
Prosedur penggalian tanah pada jalur saluran drainase, yang antara
lain dibagi atas dua keadaan yaitu :
a. Data tentang kabel listrik, telkom, pipa air minum, dan lain-lain
Kerangka Acuan Kerja| 21
telah diketahui dengan jelas, yang dimaksudkan adalah data
definitive yang diperoleh dari PLN, Telkom, PDAM, dan lain-lain
yang dapat dipastikan kebenarannya. Dengan demikian jalur
saluran digali langsung.
b. Data tentang kabel listrik, telkom, pipa air minum dan lain-lain
belum diketahui dengan jelas, pada keadaan ini dianjurkan agar
dibuat “Test-pit” yang posisinya melintang tegak lurus pada jalur
rencana saluran. Dengan demikian akan dapat
Kerangka Acuan Kerja| 22
diketahui posisi kabel listrik, telephone, pipa air minum, dan lain-lain.
Sehingga dapat ditentukan jalur mana yang terbaik bagi saluran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan tanah, antara lain :
a. Galian tanah untuk pembentukan dasar badan jalan harus
disesuaikan kedalamannya dengan peil rencana pada gambar bestek
dan mendapat persetujuan tertulis dari direksi.
b. Urugan tanah dilakukan sesuai dengan peil yang diperlukan untuk dasar badan
jalan, Apabila tebal urugan lebih dari 20 cm, maka pengurugan
tanah tersebut dilakukan lapis demi lapis tiap 20 cm, dipadatkan
dengan mesin gilas atau stamper. Jenis tanah yang digunakan untuk
mengurug harus tanah merah yang baik.
Sedangkan dalam pekerjaan pengeringan (dewatering), harus memperhatikan :
a. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan
peralatan pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang
galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang
baik.
b. Semua galian harus dalam keadaan kering selama pekerjaan sedang dikerjakan
c. Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan
harta benda, dan gangguan terhadap masyarakat luas dan
lingkungan sekitarnya.
d. Jika kontraktor memilih saluran bawah pembuang, hal ini
harus mendapat persetujuan direksi dahulu.
e. Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan
atau yang lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman
yang mudah terlihat atau terbaca dengan jelas.
- Pekerjaan saluran drainase
Bagian yang sering dilalaikan dan perlu digaris bawahi adalah:
a. Jumlah campuran air pada beton harus memiliki takaran faktor air
semen yang pas, tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer. Di
Kerangka Acuan Kerja| 23
dalam prakteknya kontraktor selalu menambahkan air sebanyak-
banyaknya, karena beton dapat mudah dikerjakan, tetapi
kekuatan beton semacam ini ternyata lebih rapuh.
b. Adukan, baik beton maupun untuk spasi batu kali harus dilakukan dengan mesin
sehingga dapat merata benar. Dalam hal ini kontraktor suka
mengaduk dengan tenaga manusia saja, sehingga kurang merata.
Kerangka Acuan Kerja| 24
c. Kebersihan anyaman beton yang hendak di cor sering kurang
diperhatikan, karena banyak lumpur, sampah, dan lain-lain. Di
samping itu acuan sering bocor, sehingga air semen mengalir keluar
serta menimbulkan keropos pada beton.
Pekerjaan utama konstruksi saluran meliputi :
1. Pekerjaan batu kali
a. Pasangan batu kali/belah adukan 1 PC : 4 pasir untuk pondasi atau saluran
b. Untuk seluruh pasangan batu kali/belah, jenis batu yang
dipergunakan yang berkualitas baik, keras dan berbentuk pecahan
dengan ukuran rata-rata 20 x 20 cm. Sebelum dipasang harus
dibersihkan terlebih dahulu.
c. Semen PC adalah type 1 dan pasir pasang.
2. Pekerjaan pemasangan bata
a. Pasangan bata dengan adukan 1 PC : 4 pasir atau 1PC : 3 pasir
b. Bata yang dipakai adalah bata berkualitas baik dengan
prosentase pecah maksimum 10 %
c. Spasi adukan harus lurus, adukan dari pasir pasang
3. Pekerjaan plesteran dan siar
a. Pekerjaan plesteran dari siar timbul dengan campuran 1PC : 3 pasir, tebal 2 cm
b. Sebelum diplester siar semua pasangan harus disiram dengan air
terlebih dahulu sehingga basah, supaya plesteran dapat melekat
denagan baik dan kuat.
c. Bidang plesteran harus rata, pada sudut-sudut dibuat siku-siku.
4. Pekerjaan beton bertulang
a.Adukan beton :
Semua yang digunakan adalah semen PC Type 1
Pasir adalah pasir extra beton yang bersih dari
Kerangka Acuan Kerja| 25
kotoran apapun
Split adalah ukuran diameter 2 – 3 cm yang bersih dari apapun
Mutu besi adalah jenis besi beton polos atau ulir sesuai bestek mutu U 24.
b. Bekisting
Sebelum pengecoran dimulai harus dipasang bekisting dengan rapi
dan lurus sesuai gambar bestek. Bahan bekisting harus terbuat dari
kayu papan atau tripleks tebal 9 mm yang berkualitas baik
permukaan rata dan halus, tidak bocor dan kuat.
c. Pengecoran beton
Pelaksanaan pengecoran harus expose merata dan padat
Seluruh permukaan besi beton harus penuh terselimuti adukan beton
Kerangka Acuan Kerja| 26
Selama pengecoran bekisting harus stabil kuat
Bekisting hanya boleh dibongkar jika umur pengecoran sudah
cukup atau atas petunjuk direksi
- Pekerjaan finishing dan lanskap saluran
Yang dimaksud dengan finishing dan lanskap adalah tata lahan di
sekitar saluran, yang harus dibuat miring kearah saluran
(kemiringan minimum 2%), agar air hujan yang jatuh disekitarnya
dapat mengalir masuk ke dalam saluran, tidak tergenang begitu saja
dibenam jalan. Disamping itu pekerjaan finishing juga mengatur
pembersihan tiang kayu penyangga plat gorong-gorong dan
membersihkan segala papan yang dipakai selama pekerjaan
berlangsung.
1. Pekerjaan pelengkap
a. Pekerjaan batu kali penahan badan jalan
Ukuran dan bentuk sesuai dengan gambar rencana/bestek
Campuran spesi menggunakan perbandingan 1PC : 3 PS untuk
pasangan batu kali, dan untuk plesteran dan siar timbul
menggunakan perbandingan 1PC : 3 PS
Alat pengaduk harus menggunakan mesin molen
Batu kali harus keras, tidak porous dan paling sedikit mempunyai bentuk 3 (tiga)
belahan sisi
Pasir pasang yang digunakan tidak mengandung tanah liat lebih dari
5% dan berwarna hitam
Air yang digunakan harus air yang bersih dan dapat diminum
b. Perlindungan terhadap bangunan yang ada
Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna
melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan
ataupun hambatan yang ada.
Di daerah di dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar,
kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari
Kerangka Acuan Kerja| 27
kemungkinan pecah, gangguan atau menyebabkan kerusakan pada
fasilitas dan jalur tersebut.
Kontraktor harus menjaga dan memperhatikan pada
kemungkinan adanya gangguan terhadap bangunan umum, utilitas,
tiang listrik, dll., atau telah terganggu selama penggalian.
Kerangka Acuan Kerja| 28
2. Pekerjaan
penyelesaian a.
Pekerjaan perbaikan
Kontraktor bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti
keadaan konstruksi semula dengan kualitas minimal sama, yaitu
untuk konstruksi atau bangunan lainnya yang rusak oleh
kontraktor akibat pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
- Pagar halaman
- Inrit untuk fasilitas umum
- Dan lain-lain
b. Buat saluran tanah
Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencana (bestek)
Kuras lumpur :
- Saluran dikuras dan lumpurnya dibuang ke kotak lumpur
- Lumpur setelah kering harus diangkut keluar (dibuang)
Angkutan sisa pekerjaan
12. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultasi, meliputi:
a. Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat rangkap 12 (Dua Belas) per bulan dan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga kantor/satuan kerja/kegiatan
senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan selama masa
pekerjaan. Isi laporan mengacu pada format laporan bulanan yang
Kerangka Acuan Kerja| 29
telah disediakan. Laporan bulanan juga berisikan antara lain :
- Gambar-gambar yang jelas yang menunjukan design asli dan design
perbaikan yang diusulkan.
- Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga, sehubungan
dengan revisi design yang diusulkan.
- Gambar-gambar yang menunjukan lokasi yang pasti dari usulan perubahan design.
b. Laporan Teknik
Laporan teknik adalah laporan review design atas usulan dari Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan fisik kontruksi yang berisi antara lain :
Kerangka Acuan Kerja| 30
- Data asli sesuai dengan data waktu lelang.
- Catatan lengkap dari semua data design yang dipakai untuk review design.
- Copy dari semua change order dan addendum yang telah disahkan sebelumnya.
- Copy dari penawaran kontraktor, termasuk harga satuan lelang
dan detail analisa harga satuan.
- Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam design
apabila dipakai anggapan yang lain dari standar Bina Marga.
Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada akhir kontrak
kegiatan. Isi laporan mengacu pada format laporan bulanan yang telah
disediakan.
c. Laporan Akhir.
Laporan akhir harus dibuat sebelum konsultan mengakhiri tugasnya,
juga harus merangkum tanggapan serta perubahan dalam
pelaksanaan dan berisi rangkuman semua dari laporan bulanan,
laporan teknis serta dilengkapi dengan administrasi PHO. Isi laporan
mengacu pada format laporan bulanan yang telah disediakan.
Laporan akhir juga berisikan antara lain :
- Catatan As-Built yang menunjukan lokasi dan ukuran detail dari semua pekerjaan
yang telah dilaksanakan sampai saat itu.
Laporan akhir mencakup fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan/metodologi yang dipilih oleh konsultan dalam memberikan
jasa. Laporan ini juga memuat administrasi baik berupa surat teguran
atau catatan lainnya sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Laporan ini dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan pada akhir kontrak kegiatan.
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pengawasan Peningkatan Kinerja Sungai
Kerangka Acuan Kerja| 17