4. manajemn manfaat rth

66
PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAWASAN PERKOTAAN

Transcript of 4. manajemn manfaat rth

Page 1: 4. manajemn manfaat rth

PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

DI KAWASAN PERKOTAAN

Page 2: 4. manajemn manfaat rth

Banjir di Kota Pekanbaru

Page 3: 4. manajemn manfaat rth

DASAR PEMIKIRANDASAR PEMIKIRAN

(1) BEBAN KOTA MAKIN BERAT Jumlah penduduk perkotaan semakin tinggi, di Indonesia tahun 2015

diperkirakan 60% penduduk berada di perkotaan. Kebutuhan akan lahan untuk permukiman menyebabkan tingginya alih-guna

lahan di perkotaan dan munculnya permukiman-permukiman kumuh. Perkembangan infrastruktur yang tidak dapat mengimbangi pertumbuhan

lalulintas telah menyebabkan terjadinya kemacetan lalulintas di perkotaan.

(2) KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MAKIN RENDAH Penduduk perkotaan makin sering mengalami bencana banjir, polusi udara,

kebisingan dan kerawanan sosial yang menyebabkan menurunnya produktivitas masyarakat

(3) RUANG TERBUKA PUBLIK MAKIN KURANG

Kuantitas dan kualitas ruang publik dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan makin menurun dari tahun ke tahun. Saat ini luas RTH perkotaan rata-rata hanya 10% dan rasio per kapita hanya 0.45-0.55 m2/kapita.

I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN

1

Page 4: 4. manajemn manfaat rth

PERMASALAHAN LINGKUNGAN PERKOTAAN

PKL MACET

KUMUHPOLUSI

2

I. … lanjutan

Page 5: 4. manajemn manfaat rth

PERMASALAHAN LINGKUNGAN PERKOTAAN

BANJIR

LONGSOR

SAMPAH

3

I. … lanjutan

Page 6: 4. manajemn manfaat rth

(1) RTH terdiri dari RTH Publik dan RTH Privat(2) Proporsi RTH pada wilayah kota minimal 30%

dari luas wilayah kota(3) Proporsi RTH Publik minimal 20% dari luas

wilayah kota

Pasal 28 (a)Pasal 28 (a)

Pasal 31Pasal 31

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan non hijau diatur dengan peraturan Menteri

Ketentuan perencanaan tata ruang wilayah kabupaten berlaku mutatis mutandis untuk perencanaan tata ruang wilayah kota dengan menambahkan rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau.

Pasal 29Pasal 29

4

I. … lanjutan

Page 7: 4. manajemn manfaat rth

RTH PRIVAT

RUANG TERBUKA NON HIJAU PRIVAT

RUANG TERBUKA NON HIJAU PUBLIK

Penegasan adanya SPM yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan PR a.l. :• frekuensi dialog dengan masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang• SPM untuk ruang terbuka hijau• Batasan minimal deviasi antara rencana dan implementasi rencana

RTH PUBLIK(20% LUAS KOTA)

RUANG TERBUKA DI PERKOTAANRUANG TERBUKA DI PERKOTAAN

RUANG TERBUKA HIJAU(RTH)

(MIN 30% LUAS KOTA)

RUANG TERBUKA NON HIJAU

5

I. … lanjutan

Page 8: 4. manajemn manfaat rth

RUANG TERBANGUN

(60%)

JARINGAN JALAN(20%)

TAMAN-TAMAN KOTA

(12,5%)

RUANG WILAYAH KOTARUANG WILAYAH KOTA

NON HUNIAN(20%)

RUANG HUNIAN (40%)

LAINNYA (NON HIJAU)

(7,5%)

RTH di Ruang Hunian:Asumsi KDB maks 80%RTH = 20% x 40% = 8%

RTH di Ruang Non Hunian:Asumsi KDB maks 90%RTH = 10% x 20% = 2%

RTH PRIVAT = 10%

RTH di Jarirngan Jalan:Asumsi jalur hijau 30%

RTH = 30% x 20% = 6%

(Sungai, Jalan KA, SUTET) Asumsi 20% hijau

RTH = 20% x 7,5% = 1,5%

RTH PUBLIK = 20%

6

RUANG TERBUKA

(40%)

I. … lanjutan

Page 9: 4. manajemn manfaat rth

RTH adalah area memanjang/ jalur dan/ atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

DefinisiDefinisi RTHRTH

7

I. … lanjutan

Page 10: 4. manajemn manfaat rth

TIPOLOGI RTHTIPOLOGI RTH

Ruang Terbuka

Hijau (RTH)

Fisik Struktur Kepemilikan

RTH Alami

RTH Non-alami

Pola Ekologis

Pola Planologis

RTH Publik

RTH Privat

Fungsi

Ekologis

Sosial/ Budaya

Arsitektural

Ekonomi

8

I. … lanjutan

Page 11: 4. manajemn manfaat rth

a) meningkatkan mutu lingkungan perkotaan yang nyaman, segar, indah, bersih dan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan;

TUJUAN DAN FUNGSI TUJUAN DAN FUNGSI PPENYELENGGARAAN RTHENYELENGGARAAN RTH

b) menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat dan keseimbangan edapis.

• fungsi arsitektural• sosial, dan • ekonomi

fungsi ekologis

Fungsi Tambahan (ekstrinsik)

Dalam suatu wilayah perkotaan, 4 fungsi ini dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan kota seperti perlindungan tata air, keseimbangan ekologi dan konservasi hayati

Fungsi Utama (intrinsik) FUNGSI

9

II. KETENTUAN UMUMII. KETENTUAN UMUM

Page 12: 4. manajemn manfaat rth

Manfaat Langsung (bersifat tangible) MANFAATMANFAAT RTH RTH

berdasarkan fungsinya:berdasarkan fungsinya:

MManfaat anfaat TTidak idak LLangsung (bersifat angsung (bersifat intangibleintangible) )

mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan, keindahan

perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati

10

II. … lanjutan

Page 13: 4. manajemn manfaat rth

RTH PUBLIK

11

RTH PRIVAT

II. … lanjutan

Page 14: 4. manajemn manfaat rth

• FUNGSI SOSIAL• FUNGSI EKONOMI• FUNGSI ARSITEKTURAL

UDARA

AIR

TANAH

FUNGSIINTRINSIK

FUNGSIEKSTRINSIK

FUNGSI EKOLOGIS

SISTEM PERAKARAN

SISTEMTAJUK & PERCABANGAN

O2

oksigen

CO2 carbon dioxida

12

II. … lanjutan

Page 15: 4. manajemn manfaat rth

RTH fungsi ekologis

RTH fungsi ekonomi RTH fungsi arsitektural

RTH fungsi sosial/ budaya

13

II. … lanjutan

Page 16: 4. manajemn manfaat rth

TIPOLOGI KAWASAN KARAKTERISTIK RTH

FUNGSI UTAMA PENERAPAN KEBUTUHAN RTH

Pesisir pengamanan wilayah pantai sosial budaya mitigasi bencana

berdasarkan luas wilayah berdasarkan fungsi tertentu

Pegunungan konservasi tanah konservasi air keneka ragaman hayati

berdasarkan luas wilayah berdasarkan fungsi tertentu

Rawan bencana mitigasi bencana berdasarkan fungsi tertentu

Belum berkembang dasar perencanaan kawasan sosial

berdasarkan fungsi tertentu berdasarkan jumlah penduduk

Berpenduduk padat(telah berkembang)

ekologis sosial hidrologis

berdasarkan fungsi tertentu berdasarkan jumlah penduduk

FUNGSI DAN PENERAPAN RTH PADA BEBERAPA TIPOLOGI KAWASAN

15

II. … lanjutan

Page 17: 4. manajemn manfaat rth

PERAN PENATAAN RUANGPERAN PENATAAN RUANG

Perencanaan Tata Ruang Kota : dimana areal yang tidak boleh dibangun Kawasan-kawasan rawan bencana (natural hazards) sebaiknya

digunakan untuk RTH. Secara hirarkhis di setiap tingkatan wilayah ruang perkotaan harus

memiliki fungsi pelayanan sosial tertentu dan bentuk RTH yang spesifik.

16

II. … lanjutan

Page 18: 4. manajemn manfaat rth

SKEMATIK SKALA PELAYANAN SKEMATIK SKALA PELAYANAN FASILITAS DALAM FASILITAS DALAM

HIRARKI RUANG KOTAHIRARKI RUANG KOTA

R W

KELURAHAN

KEC

AM

ATA

NKOTA

/ KOTA

SATELIT

KOTA BESAR/ METROPOLITAN

TAMAN K

OTA

SMA,D1,D2,D3

TA

MA

N

METR

OP

OLIT

AN

UN

IVER

SIT

AS

SMP

TAMANTAMAN KECAMATAN

RUMAH

TK

SDTAMAN KELURAHAN

17

II. … lanjutan

Page 19: 4. manajemn manfaat rth

a) ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH Privat;

b) proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang terbuka hijau privat

c) apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang bersangkutan telah memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan yang berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap dipertahankan keberadaannya

A. Penyediaan RTH Berdasarkan Luas Wilayah

1. 1. PENYEDIAAN RTH DI PENYEDIAAN RTH DI KAWASAN KAWASAN PERKOTAANPERKOTAAN

18

III. KETENTUAN PENYEDIAAN III. KETENTUAN PENYEDIAAN DANDAN PEMANFAATAN RTH PEMANFAATAN RTH

Page 20: 4. manajemn manfaat rth

No UNIT LINGKUNGAN TIPE RTH LUAS MIN/UNIT

(m2)

LUAS MIN/ KAPITA

(m2)

LOKASI

1 250 jiwa Taman RT 250 1,0 Di tengah lingkungan RT

2 2500 jiwa Taman RW 1.250 0,5 Di pusat kegiatan RW

3 30.000 jiwa Taman Kelurahan 9.000 0,3 Dikelompokkan dengan sekolah/pusat kelurahan

4 120.000 jiwa

Taman Kecamatan 24.000 0,2 Dikelompokkan dengan sekolah/pusat kecamatan

Pemakaman disesuaikan 1.2 *) Tersebar

5 480.000 jiwa

Taman kota 144.000 0,3 Di pusat wilayah/kota

Hutan kota disesuaikan 4.0 Di dalam/kawasan pinggiran

Untuk fungsi tertentu

disesuaikan 12.5 Disesuaikan dengan kebutuhan

*) Disesuaikan dengan angka kematian setempat

B. Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk

III. … lanjutan

19

Page 21: 4. manajemn manfaat rth

Fungsi RTH pada kategori ini adalah untuk perlindungan atau pengamanan, misalnya melindungi kelestarian SDA, pengaman pejalan kaki atau membatasi perkembangan penggunaan lahan agar fungsi utamanya tidak terganggu

C. Penyediaan RTH Berdasarkan Kebutuhan Fungsi Tertentu

RTH kategori ini meliputi: RTH pekarangan, RTH taman dan hutan kota, RTH jalur hijau jalan, dan RTh untuk fungsi tertentu berupa RTH sempadan rel kereta api, RTH jaringan listrik tegangan tinggi, RTH sempadan sungan, RTH sempadan pantai, RTH pengaman sumber air, dan pemakaman.

III. … lanjutan

20

Page 22: 4. manajemn manfaat rth

a. Pekarangan Rumah Besar kategori: rumah dengan luasan lahan di atas 500 m2; RTH min yang disarankan adlh luasan lahan kavling dikurangi luas dasar

bangunan sesuai peraturan daerah setempat; jumlah pohon pelindung yang harus disediakan min.3 (tiga) pohon pelindung

ditambah dengan perdu dan semak serta penutup tanah dan atau rumput.

AA. . RTH PEKARANGANRTH PEKARANGAN

III. … lanjutan

22. . PEMANFAATAN RTH DI KAWASAN PERKOTAANPEMANFAATAN RTH DI KAWASAN PERKOTAAN

b. Pekarangan Rumah Sedang kategori: rumah dengan luasan lahan antara 200 m2 – 500 m2; RTH min yang disarankan adlh luasan lahan kavling dikurangi luas dasar

bangunan sesuai peraturan daerah setempat; jumlah pohon pelindung yang harus disediakan min. 2 (dua) pohon

pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput.

21

Page 23: 4. manajemn manfaat rth

c. Pekarangan Rumah Kecil

kategori: rumah dengan luasan lahan di bawah 200 m2; RTH min yang disarankan adlh luasan lahan kavling dikurangi luas dasar

bangunan sesuai peraturan daerah setempat; jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon

pelindung ditambah tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput.

d. Halaman Perkantoran, Pertokoan, dan Tempat Usaha umumnya berupa jalur trotoar dan area parkir terbuka beberapa lokasi dengan tingkat KDB 70%-90% perlu menambahkan

tanaman dalam pot. perkantoran, pertokoan dan tempat usaha dengan KDB di atas 70%,

minimal memiliki 2 (dua) pohon kecil atau sedang, ditanam pada lahan atau pada pot berdiameter diatas 60 cm;

persyaratan penanaman pohon pada kawasan ini dengan KDB dibawah 70%, berlaku seperti persyaratan pada RTH pekarangan rumah, ditanam pada area diluar KDB yang telah ditentukan.

III. … lanjutan

22

Page 24: 4. manajemn manfaat rth

e. Taman Atap Bangunan

struktur bangunan lapisan kedap air (waterproofing ) sistem utilitas bangunan media tanam pemilihan material aspek keselamatan dan keamanan aspek pemeliharaan

- peralatan- tanaman

Kavling dengan KDB di atas 90% seperti pada kawasan pertokoan di pusat kota, atau pada kawasan-kawasan dengan kepadatan tinggi dengan lahan yangan sangat terbatas dibuat taman atap bangunan.

Aspek yang harus diperhatikan:

III. … lanjutan

23

Page 25: 4. manajemn manfaat rth

Contoh Bentuk Taman Atap Bangunan

25

Page 26: 4. manajemn manfaat rth
Page 27: 4. manajemn manfaat rth

Pemanfaatan Halaman Sempit/Terbatas sebagai RTH

24

Page 28: 4. manajemn manfaat rth

1). Taman Rukun Tetangga (RT)

Luas taman minimal 1 m2 per penduduk RT, dengan luas minimal 250 m2

Lokasi taman berada pada radius kurang dari 300 m dari rumah-rumah penduduk yang dilayani

Fasilitas Ruang Hijau Vegetasi

▪ bangku taman▪ mainan anak-anak

40% ▪ 3-5 pohon pelindung dari jenis pohon kecil atau sedang

BB. . RTH TAMAN DAN HUTAN KOTARTH TAMAN DAN HUTAN KOTA

26

III. … lanjutan

Page 29: 4. manajemn manfaat rth

2). Taman Rukun Warga (RW)

Luas taman minimal 0,5 m2 per penduduk RW, dengan luas minimal 1.250 m2

Lokasi taman berada pada radius kurang dari 1000 m dari rumah-rumah penduduk yang dilayani

Fasilitas Ruang Hijau Vegetasi

▪ lapangan (u/ OR atau aktifitas lainnya)▪ bangku taman▪ mainan anak-anak

70% ▪ 10 pohon pelindung dari jenis pohon kecil atau sedang

III. … lanjutan

27

Page 30: 4. manajemn manfaat rth

Luas taman minimal 0,3 m2 per penduduk kelurahan, dengan luas minimal 9.000 m2

Lokasi taman berada pada wilayah kelurahan yang bersangkutan

Jenis Taman

Ruang Hijau Fasilitas Vegetasi

Aktif 60 - 70% ▪ lapangan terbuka/ olahraga ▪ trek lari, lebar 5 m panjang 325 m▪ WC umum ▪ 1 unit kios (jika diperlukan) ▪ kursi-kursi taman

▪ setidak-tidaknya 25 pohon (pohon sedang dan kecil)

▪ semak▪ perdu▪ penutup tanah

Pasif 70 - 90% ▪ sirkulasi pejalan kaki, lebar 1,5-2 m ▪ WC umum▪ 1 unit kios (jika diperlukan)▪ kursi-kursi taman

▪ setidak-tidaknya 50 pohon (pohon sedang dan kecil)

▪ semak▪ perdu▪ penutup tanah

3). Taman Kelurahan

III. … lanjutan

28

Page 31: 4. manajemn manfaat rth

Luas taman minimal 0,2 m2 per penduduk kecamatan, dengan luas minimal 24.000 m2

Lokasi taman berada pada wilayah kecamatan yang bersangkutan

Jenis Taman

Ruang Hijau Fasilitas Vegetasi

Aktif 60 - 70% ▪ lapangan terbuka▪ lapangan basket▪ lapangan volley▪ trek lari, lebar 5 m panjang 325 m▪ WC umum▪ parkir kendaraan termasuk sarana kios

(jika diperlukan) ▪ kursi taman

▪ setidak-tidaknya 50 pohon (pohon sedang dan kecil)

▪ semak▪ perdu▪ penutup tanah

Pasif 70 - 90% ▪ sirkulasi pejalan kaki, lebar 1,5-2 m ▪ WC ▪ parkir kendaraan termasuk sarana kios

(jika diperlukan) ▪ kursi-kursi taman

▪ Lebih dari 100 pohon tahunan (pohon sedang dan kecil)

▪ semak▪ perdu▪ penutup tanah

4). Taman KecamatanIII. … lanjutan

29

Page 32: 4. manajemn manfaat rth

Luas taman minimal 0,3 m2 per penduduk kota, dengan luas minimal 144.000 m2

Taman ini dapat berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), RTH yang dilengkapi fasilitas rekreasi dan olah raga, dan kompleks olah raga

Ruang Hijau

Fasilitas Vegetasi

70 - 80 % ▪ lapangan terbuka▪ unit lapangan basket (14x26 m) ▪ unit lapangan volley (15 x 24 m) ▪ trek lari, lebar 7 m panjang 400 m▪ WC umum▪ parkir kendaraan termasuk sarana kios (jika

diperlukan) ▪ panggung terbuka ▪ area bermain anak▪ Prasarana tertentu: kolam retensi untuk pengendali air

larian

▪ 150 pohon (pohon sedang dan kecil)▪ semak▪ perdu▪ penutup tanah

5). Taman KotaIII. … lanjutan

30

Page 33: 4. manajemn manfaat rth

Pohon pelindung Jalur pejalan kaki

III. … lanjutan

31

Contoh Taman Rukun Tetangga (RT)

Page 34: 4. manajemn manfaat rth

Jalur pejalan kaki

Pohon pelindung

Kursi tamanArena mainan anak

Contoh Taman Rukun Tetangga (RT)III. … lanjutan

32

Page 35: 4. manajemn manfaat rth

Contoh taman rukun warga

Lap.

Volley

Tempat duduk

Tempat duduk

Tempat duduk

Lap.

rumput

Lap.

basket

III. … lanjutan

33

Contoh Taman Rukun Warga (RW)

Page 36: 4. manajemn manfaat rth

Contoh Taman Rukun Warga (RW)

III. … lanjutan

34

Page 37: 4. manajemn manfaat rth

Contoh Taman Kelurahan (Rekreasi Aktif)

kios

Lapangan Terbuka

Area parkirKios

Area parkir

Sarana olahraga

kios

III. … lanjutan

35

Contoh Taman Kelurahan (Rekreasi Pasif)

Page 38: 4. manajemn manfaat rth

Lapangan Terbuka

Sarana olahraga

plaza

Area parkir

Sarana olahraga

Sarana olahraga

III. … lanjutan

Contoh Taman Kecamatan

Hutan kecil

kios

36

Page 39: 4. manajemn manfaat rth

Contoh Taman Kelurahan

Contoh Taman Kecamatan

III. … lanjutan

37

Page 40: 4. manajemn manfaat rth

Contoh Taman Kota

III. … lanjutan

38

Page 41: 4. manajemn manfaat rth

Bergerombol atau menumpuk: hutan kota dengan komunitas vegetasi terkonsentrasi pada satu areal, dengan jumlah vegetasi min 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan

Berbentuk jalur: hutan kota pada lahan-lahan berbentuk jalur mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai, saluran dan lain sebagainya. Lebar minimal hutan kota berbentuk jalur adalah 30 meter.

Menyebar: hutan kota yang tidak mempunyai pola bentuk tertentu, dengan luas minimal 2500 meter. Komunitas vegetasi tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumpun atau gerombol-gerombol kecil

III. … lanjutan

39

6). Hutan Kota

Page 42: 4. manajemn manfaat rth

RTH yang memanjang mengikuti batas-batas area atau penggunaan lahan tertentu, dipenuhi pepohonan, sehingga berperan sebagai pembatas atau pemisah;

Campuran, perkebunan, pesawahan, yang telah ada sebelumnya (eksisting) dan melalui peraturan yang berketetapan hukum, dipertahankan keberadaannya.

Hutan kota;

III. … lanjutan

40

7). Sabuk Hijau

Page 43: 4. manajemn manfaat rth

CC. . RTH RTH JALUR HIJAUJALUR HIJAU JALAN JALAN

III. … lanjutan

41

1). Pulau Jalan dan Median Jalan

1. Peneduh

a. Pada Jalur Tanaman Tepi Jalan

Jalur tanaman tepi peneduh

2. Penyerap Polusi Udara

Jalur tanaman tepi penyerap polusi udara

Page 44: 4. manajemn manfaat rth

Jalur tanaman tepi penyerap kebisingan Jalur tanaman tepi pemecah angin

Jalur tanaman tepi pembatas pandang

3. Peredam Kebisingan 4. Pemecah Angin

5. Pembatas Pandang

III. … lanjutan

42

Page 45: 4. manajemn manfaat rth

b. Pada Median Jalan

Penahan Silau Lampu Kendaraan

Jalur tanaman pada median penahan silau lampu kendaraan

III. … lanjutan

43

Page 46: 4. manajemn manfaat rth

c. Pada Persimpangan

Bentuk persimpangan

Letak tanaman

Jarak dan jenis tanaman

Kecepatan 40 km/jam

Kecepatan 60 km/jam

Persimpangan kaki empat tegak lurus tanpa kanal

Pada mulut persimpangan

20 mTanaman rendah

40 mTanaman rendah

Mendekali persimpangan

80 mTanaman

tinggi

100 mTanaman

tinggi

Persimpangan kaki empat tidak tegak lurus

Pada mulut persimpangan

30 mTanaman rendah

50 mTanaman rendah

80 mTanaman

tinggi

80 mTanaman

tinggi

Catatan: - Tanaman rendah, berbentuk tanaman perdu dengan ketinggian < 0.80 m - Tanaman tinggi, berbentuk pohon dengan percabangan di atas 2 meter

III. … lanjutan

44

Page 47: 4. manajemn manfaat rth

a) Kenyamanan cara mengukur kualitas fungsional yang ditawarkan oleh sistem pedestrian yaitu:• Orientasi, berupa tanda visual (landmark, marka jalan) pada lansekap untuk membantu dalam

menemukan jalan pada konteks lingkungan yang lebih besar• Negosiasi, kemudahan berpindah dari satu arah ke arah lainnya.

b) Perlengkapan untuk memungkinkan terjadinya interaksi sosial baik pasif maupun aktif serta memberi kesempatan untuk duduk dan melihat pejalan kaki lainnya.

c) Sensor pengalaman menyenangkan atau faktor lainnya sehingga berupa stimulus sensor, baik yang terukur maupun yang tidak terukur seperti: temperatur, kelembaban, tekstur bawah kaki, vegetasi, emisi kendaraan, vegetasi yang mengeluarkan bau, sampah yang bau dan terbengkalai, faktor audial (suara) dan faktor visual

d) Karakter fisikal• Kriteria dimensional, disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya setempat, kebiasaan dan

gaya hidup, kepadatan penduduk, warisan dan nilai yang dianut terhadap lingkungan.• Kriteria Pergerakan, jarak rata-rata orang berjalan di setiap tempat umumnya berbeda

dipengaruhi oleh tujuan perjalanan, kondisi cuaca, kebiasaan dan budaya. Pada umumnya orang tidak mau berjalan lebih dari 220 meter.

e) Standar Spatial, dapat mengacu pada pedoman pedestrian yang berlaku.

2). RTH Jalur Pejalan Kaki

III. … lanjutan

45

Page 48: 4. manajemn manfaat rth

2). RTH Jalur Pejalan Kaki

III. … lanjutan

45

Page 49: 4. manajemn manfaat rth

tanaman yang tahan dan dapat hidup dengan baik pada tempat yang ternaungi secara permanen;

tidak membutuhkan penyinaran matahari secara penuh; relatif tahan kekurangan air; perakaran dan pertumbuhan batang yang tidak mengganggu struktur bangunan; sebaiknya merupakan tanaman dari jenis yang mempunyai kemampuan dalam

mengurangi polusi udara; dapat hidup dengan baik pada pot atau bak tanaman.

3). RTH di Bawah Jalan Layang

Penataan ditekankan pada:

agar nampak tertata rapi, asri, dan indah; tidak menjadi tempat kumuh/ tempat mangkal gelandangan; menutupi bagian-bagian yang tidak menarik; memperlembut bagian/ struktur bangunan yang berkesan kaku.

Kriteria pemilihan tanaman adalah sebagai berikut:

III. … lanjutan

46

Page 50: 4. manajemn manfaat rth

3). RTH di Bawah Jalan Layang

III. … lanjutan

46

Page 51: 4. manajemn manfaat rth

DD. . RTH FUNGSI TERTENTURTH FUNGSI TERTENTU

III. … lanjutan

47

jarak maksimal dari sumbu rel adalah 50 m; pengaturan perletakan (posisi) tanaman yang akan ditanam harus sesuai Gambar Rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

jenis tanaman yang ditanam memiliki dahan yang kuat; daunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin dengan kecepatan sedang; akarnya menghunjam masuk ke dalam tanah. memiliki kerapatan yang cukup (50-60%); pengaturan perletakan (posisi) tanaman yang akan ditanam harus sesuai gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

1). Jalur Hijau Sempadan Rel Kereta Api

2). Jalur Hijau Jaringan Listrik Tegangan Tinggi

Page 52: 4. manajemn manfaat rth

3). RTH sempadan sungai

Jalur hijau sungai meliputi sempadan sungai selebar 50m pada kiri kanan sungai besar dan sungai kecil (anak sungai);

Sampel jalur hijau sungai berupa petak-petak berukuran 20m x 20m diambil secara sistematis dengan intensitas sampling 10% dari panjang sungai;

Sebelum di lapangan, penempatan petak sampel dilakukan secara awalan acak (random start) pada peta. Sampel jalur hijau sungai berupa jalur memanjang dari garis sungai ke arah darat dengan lebar 20m sampai pohon terjauh;

Sekurang-kurangnya 100m dari kiri kanan sungai besar dan 50m di kiri kanan anak sungai yang berada diluar pemukiman;

Untuk sungai di kaw. pemukiman brp sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10-15m;

Jarak maksimal dari pantai adalah 100m; Pengaturan perletakan (posisi) tanaman yang akan ditanam harus sesuai Gambar Rencana

atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

III. … lanjutan

48

Page 53: 4. manajemn manfaat rth

• RTH sempadan pantai memiliki fungsi utama sebagai pembatas pertumbuhan pemukiman atau aktifitas lainnya agar tidak menggangu kelestarian pantainya.

• Lebar RTH sempadan pantai minimal 100 meter dari batas air pasang tertinggi ke arah darat.

4). RTH Sempadan Pantai

III. … lanjutan

49

Tidak bertentangan dengan Keppres No 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung

Tidak menyebabkan gangguan terhadap kelestarian ekosistem pantai, termasuk gangguan terhadap kualitas visual.

Pola tanam vegetasi bertujuan untuk mencegah terjadinya abrasi, erosi, melindungi dari ancaman gelombang pasang, wildlife habitat dan meredam angin kencang.

Pemilihan vegetasi mengutamakan vegetasi yang berasal dari daerah setempat. Khusus untuk kawasan pantai berhutan bakau harus dipertahankan sesuai ketentuan

dalam Keppres No. 32 Tahun 1990.

Fasilitas dan kegiatan yang diizinkan memiliki ketentuan sebagai berikut:

Page 54: 4. manajemn manfaat rth

4). RTH Sempadan Pantai

III. … lanjutan

49

Page 55: 4. manajemn manfaat rth

No. Jenis RTH Dimensi sempadan Pemanfaatan

1. Danau/waduk Minimal 50 m dari titik muka air tertinggi

a) budidaya pertanian dengan jenis tanaman yang diizinkan

b) jaringan utilitasc) sebagai tempat kegiatan bersifat sosial

kemasyarakatan yang tidak berampak buruk pada kelestarian dan keamanan, waduk/ danau

d) luas ruang hijau minimal 90%

2. Mata air Radius 200 meter a) ruang terbuka hijau dengan aktifitas sosial terbatas penekanan pada kelestarian sumberdaya airnya

b) luas ruang terbuka hijau minimal 90% dengan dominasi pohon tahunan yang diizinkan

5). RTH Pengamanan Sumber Air Baku/Mata Air

III. … lanjutan

50

Page 56: 4. manajemn manfaat rth

5). RTH Pengamanan Sumber Air Baku/Mata Air

III. … lanjutan

50

Page 57: 4. manajemn manfaat rth

Model RTH Sempadan Sungai di indonesia

Sempadan Sungai Lok Ulo KebumenSempadan Sungai Belimbing Banjarnegara

III. … lanjutan

51

Page 58: 4. manajemn manfaat rth

Selain sbg tempat penguburan jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sbg daerah resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat hidup burung serta fungsi sosial masyarakat disekitar

• jarak antar makam satu dengan lainnya minimal 0,5 m;• ukuran makam 1 x 2 meter; • tiap makam tidak diperkenankan dilakukan penembokan/ perkerasan;• pemakaman di bagi dalam beberapa blok, luas dan jumlah masing-masing blok disesuaikan dengan kondisi pemakaman setempat;• batas antar blok pemakaman berupa pedestrian lebar 150 - 200 cm dengan deretan pohon pelindung disalah satu sisinya;• batas terluar pemakaman berupa pagar tanaman atau kombinasi antara pagar buatan dengan pagar tanaman, atau dengan pohon pelindung;• ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman tanpa perkerasan min 70% dari total area pemakaman dengan tingkat liputan vegetasi 80 % dari luas ruang hijaunya.

Ketentuan bentuk pemakaman (yang akan dimanfaatkan juga sebagai RTH) :

III. … lanjutan

52

6). RTH Pemakaman

Page 59: 4. manajemn manfaat rth

Model Taman Pemakaman sebagai RTH Kota

III. … lanjutan

53

Page 60: 4. manajemn manfaat rth

3. KRITERIA VEGETASI RTH3. KRITERIA VEGETASI RTH

III. … lanjutan

54

memiliki nilai estetika yang menonjol; sistem perakaran masuk ke dalam tanah, tidak merusak konstruksi dan

bangunan; tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap; tidak beracun, tidak berduri, dahan tidak mudah patah; batang dan sistem percabangan kuat; perakaran dan pertumbuhan batang tidak mengganggu pondasi/ struktur

bangunan; ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau dengan variasi warna lain seimbang; berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya; jenis tanaman tahunan atau musiman; tahan terhadap hama penyakit tanaman; mampu menjerap dan menyerap cemaran udara; sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang kehadiran burung.

Page 61: 4. manajemn manfaat rth

III. … lanjutan

55

Page 62: 4. manajemn manfaat rth

III. … lanjutan

56

Page 63: 4. manajemn manfaat rth

III. … lanjutan

57

Page 64: 4. manajemn manfaat rth

III. … lanjutan

58

Page 65: 4. manajemn manfaat rth

III. … lanjutan

59

Page 66: 4. manajemn manfaat rth

TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH