Tn. Suratman1
-
Upload
erwin-imawan -
Category
Documents
-
view
222 -
download
4
description
Transcript of Tn. Suratman1
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SR
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Purwodadi
Pekerjaan : Buruh proyek
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku :Jawa
Pendidikan : SD
Tanggal Masuk RS : 17 Maret 2015
Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2015
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis pada 14
April 2015
A. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke RSJD
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Alloanamnesis
2. Autoanamnesis
Pemeriksaan dilakukan pada 14 April 2015 di bangsal
RSJD Surakarta. Pasien tampak mengenakan seragam biru,
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat gangguan psikiatri
1995 pasien mulai mengalami gejala gangguan jiwa, pasien
sering menggurung diri dikamar, murung, sulit diajak
berkomuikasi.
2010 pasien pernah dirawat di RSJ Semarang, pasien dirawat
karena mengamuk di sekitar rumah dan menganggu orang-orang
disekiarnya.
2. Riwayat gangguan medis
- riwayat trauma kepala : disangkal
- riwayat kejang : disangkal
- riwayat hipertensi : disangkal
- riwayat DM : disangkal
- riwayat asma/alergi : disangkal
3. Riwayat penyalahgunaan zat
- merokok : pasien merokok
- alkohol : disangkal
- narkotika : disangkal
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal dan perinatal
Tidak ada kelainan selama masa kehamilan. Pasien diasuh oleh
ayah dan ibu kandung.
2. Riwayat masa anak-anak awal
Selama masa anak awal pasien tidak pernah mengalami sakit berat
dan pasien dapat bermain dengan anak-anak seumurannya.
3. Riwayat masa anak pertengahan
Pasien merupakan anak yang pandai, sedikit pendiam, namun
masih dapat bergaul dengan teman-teman lainnya.
4. Riwayat masa anak akhir
Pasien merupakan siswa yang selalu mendapat juara kelas sejak SD
sampai SMA. Ketika SMA kelas 2 prestasi pasien mulai menurun
karena hubungan percintaan pasien yang tidak baik.
5. Riwayat masa dewasa
- riwayat pekerjaan : pasien tidak bekerja
- riwayat perkawinan : pasien belum pernah menikah
- riwayat pendidikan terakhir: pasien sekolah sampai SMA
- riwayat agama : pasien memeluk agama islam dan
taat dalam beribadah
- riwayat aktifitas sosial : pasien adalah orang yang sedikit
pendiam namun masih dapat bergaul
dengan teman-temanya.
6. Riwayat hidup sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama ibunya dan pasien adalah anak yang
penurut.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Kedua kakak
pasien telah menikah dan tinggal terpisah dari pasien.
Genogram :
Keterangan:
: meninggal dunia
: laki-laki
: wanita
: pasien
: tinggal bersama
III. STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan : seorang laki-laki, tampak sesuai umur dan jenis
kelaminnya, berambut hitam pendek dengan perawatan diri yang
baik dengan ekspresi wajah
2. Kesadaran : compos mentis ( E4 V5 M6 )
Kualitatif : berubah
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor : normoaktif, pasien duduk
tenang ketika dilakukan pemeriksaan.
4. Sikap Terhadap Pemeriksa : kooperatif (pasien menjawab semua
pertanyaan yang diberikan pemeriksa dengan spontan dan jelas)
5. Pembicaraan : volume sura sedang, intonasi jelas, loghorea.
B. Alam Perasaan
1. Mood : takut (fear)
2. Afek : tumpul
3. Keserasian : tidak serasi
4. Empati : tidak dapat diraba rasakan
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan : SMA
2. Daya konsentrasi : baik, pasien dapat menghitung 100-7 dan
dikurangi 7 lagi.
3. Orientasi
a. Orang : baik, pasien mengenali dokter jaga sebagai dokter
b. Tempat : baik, pasien dapat mengenali tempat dia dirawat
c. Waktu : baik, pasien mengetahui waktu ketika pemeriksaan
d. Situasi : baik, pasien mengetahui kondisi sekitar
4. Perhatian : baik, pasien melihat pemeriksa dan tidak mudah
teralihkan.
5. Daya ingat
a. Jangka panjang : baik
b. Jangka sedang : baik
c. Jangka pendek : baik
d. Segera : terganggu
6. Pikiran abstrak : baik
7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien dapat makan,
minum dan mandi tanpa bantuan orang lain.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : auditorik (pasien mendengar suara-suara
yang mengancam)
2. Ilusi : tidak didapatkan
3. Depersonalisasi : tidak didapatkan
4. Derealisasi : tidak didapatkan
E. Proses Pikir
1. Bentuk : non realistis
2. Isi : waham kejar, waham curiga
3. Arus : koheren
F. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : buruk
2. Daya nilai realita : buruk
G. Tilikan
Tilikan derajat 2
H. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Pemeriksaan Fisik
1. Status Interna
Keadaan umum baik.
Tanda vital :
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Frekuensi nadi : 86 kali/menit
Frekuensi nafas : 22 kali/menit
Suhu : 36,2oc
Kepala : normochepal, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, reflek pupil (+/+)
Thorax : cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : hati dan limpa dalam batas normal
Ekstermitas : tidak ditemukan kelainan
2. Status Neurologi
Reflek fisiologis : dalam batas normal
Reflek patologis : dalam batas normal
V. IKHTISIAR PENEMUAN BERMAKNA
Dari riwayat penyakit sekarang didapatkan, pasien datang ke IGD
RSJD Surakarta diantar oleh keluarganya karena mengancam ibunya
dengan celurit.
Pasien pernah dirawat sebelumya di RSJ Semarang pada tahun
2010. Pasien mengkonsumsi obat secara teratur sampai 2 bulan lalu
akhirnya pasien berhenti mengkonsumsi obat sehingga gejala kejiwaan
muncul kembali kurang lebih 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku mulai
tidak bisa tidur dan mendengar suara-suara yang mengancam akan
membunuhnya.
Dari pemeriksaan status mental : kesadaran kuantutatif compos
mentis, kualitatif berubah, psikomotor normoaktif, kooperatif, mood
eutimik, afek normoafek, keserasian serasi. Ditemukan adanya halusinasi
auditorik, waham kejar, waham curiga, bentuk fikir non realistis, logorhea,
dan tilikan derajar 2. Pada pemeriksaam status interna dan neurologis
dalam batas normal.
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan prilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan hendaya dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial. Dengan demikian
pasien dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.
Diagnosis Axis I
Ditemukan gejala berupa halusinasi auditorik, waham kejar dan
waham curiga kondisi ini dirasakan pasien sejak 1 bulan SMRS. Pasien
juga diketahui beberapa kali mengancam saudaranya dan berteriak-teriak
sendiri, kriteria ini cocok untuk skizofrenia.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak ditemukan kelainan
sehingga kelainan organik dapat disingkirkan (F00-F09).
Pada kasus ini tidak ditemukan tipe kepribadian premorbid yaitu
pemalu dan senang menyendiri. Tidak ditemukan juga prilaku-prilaku
yang tidak bertanggung jawab, mannerisme, afek dangkal dan tidak wajar
sehingga diagnosis skizofrenia herbefrenik (F20.1) dapat disingkirkan.
Pasien juga tidak memiliki prilaku seperti stupor, negativisme, fleksibilitas
serea dan gejala seperti comand automatism sehingga diagnosis
skizofrenia katatonia (F20.2) dapat disingkirkan. Dalam kasus ini pasien
tidak memiliki gejala skizofrenia yang dominan dan gejala-gejala depresif
yang menonjol dalam kurun waktu 12 bulan terakhir sehingga diagnosis
depresi pasca skizofrenia (F20.4) dapat singkirkan. Tidak ditemukan juga
gejala negatif yang menonjol pada pasien dan tidak ditemukan riwayat satu
episode psikotik yang jelas dimasa lalu yang memenuhi kriteria diagnostik
skizofrenia sehingga diagnosis skizofrenia residual (F20.5) dapat
disingkirkan.
Diagnosis Axis II
Berdasarkan riwayat hubungan interpersonal dan pemanfaatan
waktu belum ditemukan gangguan kepribadian
Diagnosis Axis III
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Diagnosis Axis IV
Masalah dengan dukungan keluarga, ketika waktu kontrol dan obat
habis pihak keluarga tidak mengantar pasien untuk berobat.
Diagnosis Axis V
GAF 40-31 pasien memiliki gangguan dalam hubungan
komunikasi dan realita yaitu menganggu dan mengancam tetangganya juga
oarang disekitar.
VII. DIAGNOSIS MULTIAXIAL
Axis I : F 20.0 ( Skizofrenia paranoid )
Axis II : belum ada diagnosis
Axis III : belum ada diagnosis
Axis IV : masalah dengan dukungan keluarga
Axis V : GAF 40-31
DD : F 25 (Skizoafektif )
F 30.2 ( Mania dengan gejala psikotik )
VIII. DAFTAR MASALAH
A. Gangguan Organik
Tidak ada kelainan.
B. Gangguan Psikologik
Adanya halusinasi auditorik, waham kejar, waham kebesaran, dan
tilikan derajat II.
C. Gangguan Psikososial
Masalah dengan dukungan keluarga.
IX. RENCANA TERAPI
A. Medikamentosa
Halloperidol 3 x 5mg
Trihexyphenidil 3 x 2mg
Chlorpromazine 2 x 100mg
B. Non Medikamentosa
1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik
a. Memotivasi pasien untuk meminum obat secara teratur jika
ingin sembuh
b. Membantu pasien untuk dapat menerima kenyataan dan
menghadapi masalah yang ada
2. Terhadap keluarga
a. Memberi pengertian mengenai gangguan jiwa yang dialami
pasien
b. Memberi saran agar keluarga memberikan kondisi yang
mendukung kesehatan pasien
c. Menyarankan akeluarga pasien agar turut memantau
keteraturan pasien dalam mengkonsumsi obat.
X. PROGNOSIS
Ciri prognosis baik
Onset lambat -
Faktor pencetus jelas -
Onset akut +
Riwayat sosial dan premorbid yang baik -
Gangguan mood +
Mempunyai pasangan -
Riwayat keluarga dengan gangguan mood -
Sistem pendukung yang baik +
Gejala positif +
Ciri prognosis buruk
Onset usia muda -
Faktor pencetus tidak jelas +
Onset perlahan dan tidak jelas -
Riwyat sosial, seksual, premorbid yang jelas -
Prilaku menarik diri dan austik -
Tidak menikah, cerai, janda, duda +
Riwayat keluarga skizofrenia -
Sistem pendukung yang buruk -
Gejala negatif -
Tanda dan gejala neurologis -
Tidak ada emisi selama 3 tahun -
Terjadi banyak relaps -
Riwayat trauma perinatal -
Riwayat penyerangan +
ad vitam : ad bonam
ad sanam : dubia ad malam
ad fungsionam: dubia ad malam