TUGAS ILMU RESEP 1

.

Disusun oleh :1. Desy

Damayanti2. Lilis Rejeki3. Nur rohmah4. Suci rahayu5. Anis fauziah

“Penggunaan dan tinjauan obat serta

permasalahannya pada ibu hamil dan menyusui”

Dosen Pengampu :Wicaksono.,M.Farm.

Selama masa kehamilan dan menyusui seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan

atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat.

Hati hati penggunaan obat

pada ibu hamil dan menyusui karena

beberapa obat dapat melewati

plasenta

Penggunaan obat pada ibu hamil

Waktu pemaparan obat

• Trimester pertama ( usia 0-14 minggu)Pada trimester ini paling beresiko besar terhadap perkrmbangan janin

cacat lahir (teratogenis).

• Trimester kedua ( usia 14 – 28 minggu) • Trimester ketiga ( usia 28-42 minggu)

Pada trimester kedua dan ketiga ini dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembanagn fungsional janin atau efek toksik pada jaringan janin.

Kategori Obat pada Wanita Hamil

Kategori Astudi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan

adanya resiko pada janin pada kehamilan trimester I, dan sangat kecil kemungkinan obat ini untuk membahayakan janin. Contoh : Vitamin B6, Asam Folat, dan obat Tiroid

Kategori BStudi terhadap reproduksi binatang percobaan tidak

memperlihatkan adanya resiko terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol yang diperoleh pada ibu hamil. Studi terhadap reproduksi binatang porcobaan memperlihatkan adanya efek samping yang tidak didapati pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester I.Contoh : Antipiretik seperti Accetaminophen, Antidiabetics seperti Amoksisilin dan sefalosporin, Antikonvulsan seperti Magnesium Sulfat, Prednisolon, Damotidine

[ LANJUTAN………………..]

Kategori C

studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin (teratogenik atau embrosidal atau lainnya), dan tidak ada studi terkontrol pada wanita dan binatang percobaan. Contoh: a. Fenitoinb. analgetik opioidc. Valproatd. karbamazepin

[ LANJUTAN………..]

Kategori D Ada bukti positif mengenai

resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada resiko.Contoh: a. Alkoholb. ithium, danc. phenytoin

[ LANJUTAN………..]

Kategori X Studi terhadap binatang percobaan atau manusia

telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin , atau adanya resiko terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia ataupun manusia dan binatang percobaan. ( resiko pengggunaan obat pada wanita hamil jauh melebihi manfaat yang mungkin diperoleh. Contoh: thalidomide, salisilat, dan Asprin. Jika obat-obat ini dikonsumsi  pada trimester terakhir dapat meningkatkan risiko perdarahan

Farmakokinetika dan farmakodinamika pada kehamilan

A. Farmakokinetika

• Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologi1. peningkatan cairan tubuh misalnya penambahan volume darah sampai 50% dan curah jantung sampai dengan 30%.2. Peningkatan cairan tubuh juga menyebabkan pengenceran albumin serum (hipoalbuminemia) yang menyebabkan penurunan ikatan obat-albumin.3. Peningkatan aliran darah ke ginjal dapat mempengaruhi bersihan (clearance) ginjal obat yang eliminasi nya terutama lewat ginjal, contohnya penicilin.

[ LANJUTAN………]

• Terjadi perpindahan obat lewat plasentaPerpindahan obat lewat plasenta umumnya berlangsung secara difusi sederhana sehingga konsentrasi obat di darah ibu serta aliran darah plasenta akan sangat menentukan perpindahan obat lewat plasenta.

Faktor faktor yang mempengaruhi :1. Kelarutan dalam lemak2. Derajat ionisasi3. Ukuran molekul4. Ikatan protein

[ LANJUTAN……..]

B. Farmakodinamika•Mekanisme kerja obat ibu hamil.

Contoh :glikosida jantung dan diuretik yang dibutuhkan pada kehamilan karena peningkatan beban jantung pada kehamilan.•Mekanisme kerja obat pada janin.

Contohnya kortikosteroid diberikan untuk merangsang matangnya paru janin bila ada prediksi kelahiran prematur.•Kerja obat teratogenik

Obat-obat yang bersifat teratogenik adalah asam lemah, misalnya talidomid, asam valproat, isotretinoin, warfarin. Hal ini diduga karena asam lemah akan mengubah pH sel embrio.

Anjuran penggunaan obat pada masa kehamilan

1. Obat harus diresepkan pada ibu hamil bila manfaat yang diperoleh ibu diharapkan lebih besar dibanding resiko pada janin.

2. Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari pemakaianya selama trimester I kehamilan.

3. Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu sesingkat mungkin.

4. Apabila diperlukan, lebih baik obat yang telah dipakai secara luasa pada kehamilan dan biasannya tampak aman diberikan daripada obat baru atau obat yang belum dicoba secara klinis.

5. Hindari polifarmasi6. Perlu adanya penyesuaian dosis dan

pemantauan pengobatan.

Penggunaan obat pada ibu menyusui

Pada proses menyusui pemberian beberapa obat untuk perawatan ibu dapat membahayakan bayi yang baru lahir.

Keracunan pada bayi dapat terjadi jika obat dapat bercampur dengan asi dalam jumlah yang signifikan.

Bayi baru lahir/ newborn/ neonatus adalah bayi yang

dilahirkan sampai dengan umur 28 hari

Terjadi perubahan perubahan fisiologi bayi baru lahir, seperti :1. Perubahan pada sistem pernafasan2. Perubahan pada sistem kardiovascular3. Perubahan pada sistem renal4. Perubahan pada sistem Gastrointestinal5. Peubahn pada sistem hepar6. Perubahan pada sistem imunitas

ASI Terlibat dalam ekskresi beberapa obat

Obat atau bahan kimia yang di konsumsi ibu dapat memberi efek pada bayi atau produksi ASI

. Farmakokinetika Pada Menyusui

A.FarmakokinetikaObat atau bahan kimia yang

dikonsumsi ibu dapat mencapai ASI melalui proses difusi pasif dan diduga akibat ikatan dengan protein atau dengan permukaan globul lemak

B.Farmakokinetika BayiAbsorbsi, distribusi, metabolisme dan

ekskresi pada bayi berbeda nyata dengan orang dewasa

Prinsip pemberian obat untuk ibu menyusui

1. Perhatikan apakah terapi obat tersebut benar benar diperlukan

2. Pilih obat yang paling aman untuk ibu menyusui (yg tdk dieksresi lewat ASI , waktu paruh pendek, tidak bahaya untuk bayi)

3. Jika diperkirakan obat akan berpengaruh pada bayi, perlu dipertimbangkan pengukuran konsentrasi obat dalam darah bayi

4. Sedapat mungkin ibu minum obat 30-60 menit setelah menyusui atau 3-4 jam sebelum menyusui berikutnya

Contoh kasus menegenai kehamilan dan menyusui disertai pengatasannya

Kasus 1 : Anemia pada kehamilan Menurut WHO 40% kematian ibu di negara

berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan disebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Keperluan terhadap zat besi bertambah dalam kehamilan terutama pada trimester terakhir. Kebutuhan zat besi selama kehamilan adalah 800mg zat besi dimana 300mg untuk janin dan 500mg untuk pertambahan eritrosit ibu, dengan demikian ibu membutuhkan tambahan 2-3 mg zat besi per hari.

Kebijakan nasional yang diterapkan diseluruh pusat kesehatan masyarakat adalah pemberian 1 tablet zat besi setiap hari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan. Anemia defisiensi besi yang tidak tertangani dengan cepat dapat mengakibatkan abortus pada kehamilan muda dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan persalinan lama, pendarahan pasca melahirkan dan infeksi.

Pengatasannya :

Kasus 2. Influenza pada kehamilan Berdasarkan pada data pandemi dan epidemi influenza musiman menunjukan bahwa  wanita hamil yang terinfeksi virus influenza lebih mungkin mengalami komplikasi dan karena memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Jenis jenis obat influenza yang aman bagi wanita hamil :a. Paracetamolb. Madu ditambah peppermint, diseduh

dengan air hangatc. Mentol dan minyak kayu putih untuk

mengatasi hidung tersumbatd. Permen pelega tenggorokan

Jenis obat influenza yang tidak aman bagi wanita hamil :a. Obat batuk/pilek/flu yang mengandung campuran beberapa

senyawa berbahaya, seperti kafein, alkohol, kodein, efedrin, dan dekstrometrorfan, karena dapat meningkatkan tekanan darah Anda dan memicu denyut jantung janin.

b. Vitamin C dosis tinggi, dapat membahayakan perkembangan janin.

[ LANJUTAN……….]

Terapi alternatif : a. Minum banyak cairan untuk

mengganti cairan yang banyak keluar

dalam bentuk pilek.b. Minum

jus jeruk

atau blackcurrant yang akan

membantu menambah kadar vitamin

C.c. Minum campuran jeruk nipis dan

madu yang diseduh air hangat.

d. Hirup uap hangat dari air hangat yang

ditetesi minyak pelega hidung

tersumbat, seperti mentol, atau

minyak kayu putih.e. Keluhan flu akan hilang sendiri

setelah berisitirahat total selama 2 –

3 hari. 

[ LANJUTAN……………]

Kasus 3. Candida pada ibu menyusui

Manifestasinya :1. Area merah muda yang menyolok

mnyebar dari area puting2. Kulit mengkilat3. Nyeri akut selama dan setelah menyusui 4. Pada keadaan yang parah dapat melepuh

Pengatasan:1. Dilakukan pengobatan pada ibu dan bayi2. Dioleskan krim pada bagian bagian tertentu setelah

menyusui3. Di anjurka ibu menyusui untuk mengkompres es pada

putting sebelum menyusui untuk mengurangi nyeri

Contoh obat : Nistatin, Klotrimazol, Mikonazol, Flukonazol

[ LANJUTAN…………….]

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Pedoman Pelayan Farmasi Untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Direktrat Bina Farmasi Komunitas dan klinik , Depkes RI.