pengertian menyusui

23
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Menyusui 2.1.1. Pengertian dan definisi Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi, dimana bayi memiliki refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan ASI. Menyusui merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal namun membutuhkan kesabaran, waktu, dan pengetahuan tentang menyusui serta dukungan dari lingkungan keluarga terutama suami ( Roesli, 2000), Lawrence (1994) dalam Roesli (2001), menyatakan bahwa menyusui adalah pemberian sangat berharga yang dapat diberikan seorang ibu pada bayinya. Dalam keadaan miskin, sakit atau kurang gizi, menyusui merupakan pemberian yang dapat menyelamatkan kehidupan bayi. Hal tersebut sejalan dengan Suryaatmaja dalam Soetjiningsih (1997), yang mengatakan menyusui adalah realisasi dari tugas yang wajar dan mulia seorang ibu. 11 2.1.2. Pembentukan Air Susu Keberhasilan dalam menyusui menurut San Diego Lactacion clinic dalam Soetjiningsih (1997) dipengaruhi adanya

description

menyusui

Transcript of pengertian menyusui

Page 1: pengertian menyusui

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Menyusui

2.1.1. Pengertian dan definisi

Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi, dimana

bayi memiliki refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan ASI. Menyusui

merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus

dan biaya yang mahal namun membutuhkan kesabaran, waktu, dan pengetahuan

tentang menyusui serta dukungan dari lingkungan keluarga terutama suami ( Roesli,

2000), Lawrence (1994) dalam Roesli (2001), menyatakan bahwa menyusui adalah

pemberian sangat berharga yang dapat diberikan seorang ibu pada bayinya. Dalam

keadaan miskin, sakit atau kurang gizi, menyusui merupakan pemberian yang dapat

menyelamatkan kehidupan bayi. Hal tersebut sejalan dengan Suryaatmaja dalam

Soetjiningsih (1997), yang mengatakan menyusui adalah realisasi dari tugas yang

wajar dan mulia seorang ibu.11

2.1.2. Pembentukan Air Susu

Keberhasilan dalam menyusui menurut San Diego Lactacion clinic dalam

Soetjiningsih (1997) dipengaruhi adanya dukungan keluarga, informasi yang jelas

dan profesi atau tenaga kesehatan. Pendidikan ibu dan keluarga , nutirisi yang

adekuat juga akan mempengaruhi proses dalam menyusui. Bayi sesegera mungkin

disusukan setelah lahir dan pemberian ASI tidak dijadwal sesuai keinginan bayi,

dengan menggunakan kedua payudara setiap menyusui secara bergantian, dan

istirahat yang cukup. Begitu juga menurut Sidi (2001), keberhasilan pemberian ASI

7Universitas Sumatera Utara

Page 2: pengertian menyusui

atau menyusui memerlukan dukungan dari berbagai macam faktor, antara lain

payudara sebagai perangkat pemberian ASI, perlu diperhatikan apakah cukup mampu

menghasilkan ASI dan kondisi putingnya memadai bagi bayi untuk bisa menyusui

dengan mudah. Bayi dibiasakan menyusui sejak dini , yaitu segera setelah dilahirkan, ibu

siap mental untuk menyusui bayinya, petugas kesehatan siap membantu ibu agar dapat

menyusui dengan mudah, suami siap mendukung ibu untuk menyusui dengan baik.

Misalnya dengan menyediakan menu makanan yang memenuhi keperluan ibu menyusui,

membuat pikiran ibu tenang, mau berbagi dengan ibu dalam melaksanakan pekerjaan di

rumah.

Hal senada telah diungkapkan oleh Soeharyono (1992), yang mennyebutkan

bahwa keberhasilan menyusui dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu : faktor ibu

melalui mekanisme fisiologi yang dapat menyebabkan payudara membentuk air susu,

faktor bayi melalui refleks yang secara alami dibawa sejak masih dalam kandungan

yang memungkinkan bayi mendapatkan air susu. Faktor eksternal yaitu petugas

kesehatan yang berperan selaku katalisator proses fisiologi yang dapat membantu ibu

dan bayi sukses dalam proses menyusui. Bantuan utama dari petugas kesehatan

adalah memberikan keyakinan serta dorongan emosi kepada ibu yang sering

diganggu oleh segala macam bentuk kecemasan. 12

Seorang ibu dikodratkan untuk dapat memberikan air susunya kepada bayi yang

telah dilahirkannya, dimana kodrat ini merupakan suatu tugas yang mulia bagi ibu

demi keselamatan bayinya di kemudian hari. Pada seorang ibu yang menyusui

dikenal 2 refleks yang masing-masing berperan sebagai pembentukan dan

pengeluaran air susu yaitu refleks prolaktin dan refleks let down ( Lawrence, 1994). 13

Universitas Sumatera Utara

Page 3: pengertian menyusui

a. Refleks prolaktin

Hisapan bayi pada putting ibu menyebabkan aliran listrik yang bergerak ke

hipotalamus yang kemudian akan menuju kelenjar hipofisis bagian depan.

Selanjutnya kelenjar ini akan merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk

memproduksi ASI. Makin sering dan makin lama ASI diberikan, maka kadar

prolaktin akan tetap tinggal dan akan berakaibat ASI akan terus di produksi. Efek lain

dari prolaktin adalah menekan fungsi indung telur ( ovarium). Efek penekanan ini

pada ibu yang menyusui secara ekslusif akan memperlambat kemabalinya fungsi

kesuburan dan haid. Dengan kata lain, menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan

kehamilan.

b. Refleks let down ( milk ejection refleks)

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin rangsangan hisapan bayi selain

disampaikan ke kelenjar hipofisis bagian belakang dimana kelenjar ini akan

mengeluarkan oksitosin yang berfungsi memacu kontraksi otot polos yang berada di

bawah alveoli dan dinding saluran sekitar kelenjar payudara mengerut sehingga

memeras ASI keluar. Semakin sering ASI diberikan terjadi pengosongan alveoli,

sehingga semakin kecil terjadi pembendungan ASI di alveoli. Untuk itu dianjurkan

kepada ibu menyusukan bayi tidak dibatasi waktu dan “on demand”, akan membantu

air susu.

Disamping itu kontraksi otot-otot rahim untuk mencegah timbulnya

pendarahan setelah persalinan serta mempercepat proses involusi rahim. Hal yang

membantu refleks oksitosin adalah ibu memikirkan hal-hal yang dapat menimbulkan

rasa kasih sayang terhadap bayi, suara bayi, raut muka bayi, ibu lebih percaya diri.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: pengertian menyusui

Hal-hal tersebut di atas menurut Cunningham (1995), dengan isapan dalam 30

menit setelah lahir akan merangsang pelepasan oksitosin yang dapat mengurangi

haemorhagic post partum. Pendapat Cunningham, didukung oleh penelitian Odent

(2002), bahwa meskipun ASI belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu dan

membantu ibu menyusui harus tetap di fasilitasi oleh petugas, Karena pada jam

pertama persalinan pelepasan oksitosin berbanding lurus dengan prolaktin, dalam

level tertinggi sehingga memacu otot polos yang berada di alveoli dan akan

memperlancar produksi ASI. Juga secara psikologis memberi kepuasan kepada ibu

dan manfaat yang tidak kalah pentingnya bagi bayi adalah mendukung kemampuan

untuk menyusui secara naluriah14.

2.1.3. Mekanisme Menyusui

Bayi yang sehat mempunyai 3 (tiga) refleks intrinsik, yang diperlukan untuk

keberhasilannya menyusui seperti :

a. Refleks mencari ( Rooting refleks)

Payudara ibu yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut

merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada bayi. Ini

menyebabkan kepala bayi berputar menuju puting susu ditarik masuk ke dalam

mulut.

b. Refleks menghisap (Sucking refleks)

Teknik menyusui yang baik adalah apabila kalang payudara sedapat mungkin

dilakukan pada ibu yang kalang payudaranya besar. Untuk itu sudah dikatakan cukup

bila rahang bayi menekan sinus laktiferus yang terletak di puncak kalang payudara

dibelakang putting susu, tidak dibenarkan bila bayi hanya menekan putting susunya.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: pengertian menyusui

Dengan tekanan bibir dan gerakan rahang secara berirama, maka gusi akan

menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus, sehingga air susu akan mengalir ke

putting susu, selanjutnya bagian belakang lidah menekan puting susu pada langit-

langit yang mengakibatkan air susu keluar dari putting susu. Cara ini akan membantu

bayi mendapatkan jumlah air susu yang maksimal dan tidak akan menimbulkan luka

pada putting susu ibu.

c. Refleks menelan ( Swallowing refleks)

Pada saat air susu keluar dari putting susu, akan disusul dengan gerakan

menghisap ( tekanan negative) yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga

pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan mekanisme menelan

masuk lambung. Keadaan ini tidak akan terjadi bila bayi diberi susu formula dengan

botol. Dalam penggunaan susu botol rahang bayi kurang berperan, sebab susu dapat

mengalir dengan mudah dari lubang dot.

2.1.4. Manfaat menyusui

Menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi akan tetapi juga memberikan

keuntungan dan manfaat bagi ibu terutama dengan menyusui bayi secara ekslusif.

Manfaat untuk bayi adalah : menerima nutrisi terbaik, baik kualitas maupun

kuantitasnya, meningkatkan daya tahan tubuh , jalinan kasih sayang (bonding), dan

meningkatkan kecerdasan. Bagi ibu dapat mengurangi pendarahan pos partum (paska

melahirkan), terjadinya anemia, kemungkinan penderita kanker payudara dan kanker

indung telur, menjarangkan kelahiran, dapat mengembalikan lebih cepat berat badan

dan besarnya rahim ke ukuran normal, ekonomis, hemat waktu, tidak merepotkan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: pengertian menyusui

terutama saat menyusui dimalam hari, juga dapat memberikan kepuasan dan rasa

bahagia bagi ibu (Supriyadi, 2002).15

a. ASI sebagai nutrisi

Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang atau

lebih kelenjar air susu. Pada saat melahirkan, kelenjar ini akan memproduksi air susu

khusus untuk makanan bayinya. Komposisi air susu untuk setiap mamalia berbeda

satu sama lainnya. Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya

sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan prematur komposisinya akan

berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan.

Selain itu, komposisi ASI dari seorang ibu juga berbeda-beda dari hari ke hari. ASI

yang keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum) berbeda

dengan ASI yang keluar dari ke-4 atau ke-7 sampai hari ke 10 atau ke-14setelah

kelahiran (ASI transisi). Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari ke-14 ( ASI

matang). ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut foremilk,

sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir menyusui disebut hindmilk.

b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin ( zat

kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali

menurun segera setelah lahir. Badan bayi sendiri membuatzat kekebalan cukup

banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9 sampai 12

bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh

badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi.

Kesenjangan akan hilang bila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan hidup yang

Universitas Sumatera Utara

Page 7: pengertian menyusui

mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi

bakteri, virus, parasit, dan jamur. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali

lebih banyak dari susu matang ( mature). Zat kekebalan yang terdapat di ASI antara

lain akan melindungi bayi dari penyakit mencret (diare). Pada suatu penelitian di

Brasil Selatan bayi-bayi yang tidak diberi ASI mempunyai kemungkinan meninggal

karena mencret 14,2 kali lebih banyak daripada bayi ASI eksklusif. ASI juga akan

menurunkan kemungkinkan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan

penyakit alergi.

Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit

dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu

akan lebih berkembang kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama

bila sakitnya berat.

c. ASI meningkatkan kecerdasan

Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan otak, maka jelas

bahwa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah

pertumbuhan otak. Sementara itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan

termasuk pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas dan kuantitas nutrisi secara langsung juga dapat

mempengaruhi pertumbuhan, termasuk pertumbuhan otak.

Nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau

sedikit sekali pada susu sapi, antara lain :

c. 1. Taurin : suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat pada ASI

Universitas Sumatera Utara

Page 8: pengertian menyusui

c.2 Laktosa : merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit

sekali terdapat dalam susu sapi.

c.3 Asam lemak ( DHA, omega-3, omega-6) : merupakan asam lemak utama

dalam ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu sapi.

Mengingat hal-hal tersebut, dapat dimengerti bahwa pertumbuhan otak bayi

yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan akan optimal dengan kualitas yang optimal

pula. Hasil penelitian Dr. Lucas (1993) secara crossectional terhadap 300 bayi

premature membuktikan bahwa bayi-bayi prematur yang diberi ASI eksklusif

mempunyai IQ yang lebih tinggi secara bermakna (RP = 8,3) dibanding dengan bayi

prematur yang tidak diberi ASI11.

2.2. ASI dan ASI Eksklusif

2.2.1. Air Susu Ibu

ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan ibu kepada anaknya yang

baru dilahirkannya. Komposisi ASI berubah setiap saat sesuai dengan kebutuhan bayi

dan bila diberikan dengan baik dan benar dapat memenuhi kebutuhan untuk tumbuh

kembang bayi secara optimal sampai 6 (enam) bulan. Selain itu ASI mengandung

makrofag, limfosit dan antibodi yang dapat mencegah bayi terinfeksi dengan penyakit

tertentu. Pemberian ASI mempunyai pengaruh biologis dan emosional yang luar biasa

terhadap kesehatan ibu dan anak serta terdapatnya hubungan yang erat antara

menyusui ekslusif dan penjarangan kelahiran (Suradi, 2001). Hal yang sama juga

diunkapkan oleh Roesli (2001), ASI sebagai makanan tunggal yang akan mencukupi

kebutuhan tumbuh bayi sampai 6 bulan. Setelah usia 6 (enam) bulan, bayi harus

Universitas Sumatera Utara

Page 9: pengertian menyusui

mulai mendapatkan makanan padat, sedangkan pemberian ASI dapat terus

dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih.

2.2.2. ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI tanpa makanan dan minuman lain

kepada bayi sejak lahir, kecuali obat dan vitamin ( Depkes, 2003)16. Pemberian ASI

ekslusif dapat berlangsung selama 4-6 bulan. Menurut WHO-UNICEF (1989)

pemberian ASI ekslusif mencakup hal-hal berikut ini, hanya ASI sampai usia 4-6

bulan, menyusui dimulai < 30 menit setelah bayi lahir. Tidak memberikan bayi

makanan prelaktal seperti air tajin, air gula, madu, dsb kepada bayi baru lahir.

Memberikan kolostrum / ASI pada hari-hari pertama keluar yang bernilai gizi tinggi

kepada bayi, menyusui sesering mungkin, termasuk pemberian ASI pada malam hari.

Cairan yang diperbolehkan hanya vitamin, mineral dan obat dalam bentuk tetes

maupun sirup.

The 54th World Health Assembly WHO (200 1) merekomendasikan pemberian

ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan dan setelahnya dikenalkan makanan

tambahan dengan nutrisi yang adekuat, aman dan tepat serta pemberian ASI

dilanjutkan sampai 2 tahun.

Lawrence (1994) mendefinisikan kategori pemberian ASI adalah pemberian

ASI penuh (eksklusif dan mendekati eksklusif), pemberian Asi secara parsial ( tinggi)

bila pemberian ASI mencapai 80 %, medium bila mencapai 20-79 %, dan rendah bila

mencapai < 20 %, dan token breasfeeding yaitu ASI diberikan secara berjadwal, baik

frekuensi maupun waktu pemberiannya berdasarkan aturan waktu/jam, dan bayi

diberi air atau air gula dalam botol. Token breasfeeding sangat dilarang karena selain

Universitas Sumatera Utara

Page 10: pengertian menyusui

mengagalkan pemberian ASI ekslusif, juga mengakibatkan bayi menjadi bingung

putting.

2.3.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif

2.3.1 Umur Ibu

Menurut Hartanto (1996) periode umur antara 20-3 5 tahun merupakan periode

usia yang baik untuk melahirkan. Bila umur ibu kurang dari 20 tahun, wanita masih

dalam masa pertumbuhan dari faktor biologis sudah siap namun psikologis belum

matang. Begitu pula jika ibu melahirkan di usia 35 tahun masalah kesehatan sering

timbul dengan komplikasi. Menyusui bayi memerlukan kondisi kesehatan ibu yang

baik.

Penelitian Kristina (2003) dengan desain penelitian crosssectonal,

memberikan hasil tidak ada pengaruh antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif

pada bayi 0-4 bulan ( p > 0.05). Begitu pula penelitian yang dilakukan Madjid (2003)

tidak ada hubungan antara umur ibu melahirkan dengan praktik pemberian ASI

selama tiga hari setelah kelahiran. 17

2.3.2 . Pendidikan Ibu

Pendidikan akan memberikan kesempatan kepada seorang untuk membuka

jalan pikiran dalam menemui ide-ide atau nilai-nilai baru. Ibu yang terpelajar

biasanya mendapatkan keuntungan psikologis dan fisiologis dari menyusui karena

lebih termotivasi, mempunyai fasilitas yang lebih baik serta posisi yang lebih

memungkinkan mereka untuk menyusui dibandingkan dengan ibu yang kurang

terpelajar. Namun tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan tinggi

dengan praktik pemberian ASI dalam tiga hari setelah kelahiran ( Madjid, 2003).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: pengertian menyusui

Penilitian Trisnawati (2008) menunjukkan hasil yang ditelitinya, antara pendidikan

ibu dengan ASI eksklusif tidak ada hubungan yang bermakna. Ibu yang

berpendidikan rendah maupun tinggi telah memiliki kesadaran memberikan ASI

eksklusif.18

2.3.3. Pekerjaaan Ibu

Penelitian yang dilakukan Lebuan (2003) menemukan pemberian ASI selama

perawatan setelah lahir baik pada ibu yang bekerja maupum yang tidak bekerja, tidak

menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaaan dengan praktik

pemberian ASI.19

Menurut Soetjaningsih (1997) ada kecendrungan semakin banyak ibu tidak

memberikan ASI pada bayinya. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya ibu yang

bekerja terutama di kota besar. Peran ganda seorang ibu antara mengasuh anaknya

dengan memberikan asi ekslusif, dan membantu ekonomi keluarga mencari nafkah

dengan bekerja di luar maupun di dalam lingkungan rumah tangga, yang membuat

seorang ibu sulit untuk mengatasinya. Bila ibu sebelum berangkat bekerja bayi harus

disusui, selanjutnya ASI diperas dan di simpan untuk diberikan kepada bayi selama

ibu bekerja. Sama halnya dengan Supriyadi (2002), pada waktu ibu bekerja sekalipun ibu

tidak dapat langsung memberikan ASI, namun ibu masih tetap dapat memerah ASI

dan menyimpannya untuk dibawa pulang pada bayinya.

2.3.4. Pengetahuan Ibu

Peningkatan pengetahuan tidak selalu menggambarkan perubahan perilaku.

Dimana pengetahuan merupakan hasil tidak dari tahu, ini merupakan hasil dari tahu, ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.20

Universitas Sumatera Utara

Page 12: pengertian menyusui

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (over behaviour). Perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan, sehingga

pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk melakukan perubahan perilaku

kesehatan, dengan sendirinya pengetahuan dapat diukur atau di observasi atau melalui

media apa yang diketahui tentang objek.

Penilitian yang dilakukan Ibrahim (2000) di provinsi Daerah Istimewah

Aceh, ibu yang memiliki pengetahuan yang baik mempunyai kesempatan dua kali

untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya dibandingkan dengan ibu

yang memiliki pengetahuan kurang.

2.3.5. Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi dalam

keadaan hidup dengan usia kehamilan yang > 28 minggu . Walaupun berat badan

bayi <_ 1000 gram dan dapat hidup dengan kemajuan ilmu dan teknologi maka berat

badan bayi < 1000 gram masih digolongkan kedalam paritas.21

Sastrawinata (1980), mengatakan primapara adalah wanita baru pertama kali

melahirkan anak dalam keadaan hidup baik matur maupun prematur. Multipara

adalah wanita yang telah melahirkan anak >_ 3 orang anak .Caporto et. al (1987)

mengemukakan bahwa grandemulti , yaitu seorang wanita yang telah mengalami

hamil ke 4 atau lebih dan dengan usia kehamilan > 28 minggu.

Iskandar (1987) menyatakan bahwa hubungan paritas dengan pemberian

kolostrum yang dilakukan di daerah pedesaan Jawa dan Bali serta di Sumatera dan

daerah lainnya di tanah air, menyebutkan bahwa jumlah paritas tinggi cenderung

Universitas Sumatera Utara

Page 13: pengertian menyusui

memberikan kolostrum pada bayi dibandingkan dengan paritas rendah. Penelitian ini

didukung oleh Suradi (1992) bahwa ASI lebih cepat keluar pada multipara daripada

primapara, walaupun perbedaan tersebut secara statistik tidak bermakna.

Penelitian madjid (2003) menyimpulkan bahwa ibu-ibu yang baru pertama

kali mempunyai anak (primapara) memiliki masalah-masalah menyusui. Berbeda

dengan ibu-ibu yang sudah menyusui sebelumnya lebih baik daripada yang pertama.

2.3.6. Jarak Kelahiran

Menurut Hartanto (1996) bila jarak kelahiran < 2 tahun dapat menyebabkan

kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, sering terkena penyakit dan waktu

bagi ibu untuk menyusui bayi sebelumnya akan berkurang. Jarak kelahiran yang

dianjurkan adalah antara 2-4 tahun, karena kondisi dan kesehatan ibu sudah pulih

kembali. Bila jarak kelahiran < 2 tahun dapat mengakibatkan ibu menderita anemia

kronis, sehingga produksi ASI akan terganggu. Jadi, semakin rapat jarak kelahiran

bayi mengakibatkan produksi asi menurun dan menyebabkan kegagalan pemberian

ASI eksklusif.

2.3.7. Rencana Kehamilan

Nurjanah (1998) mendefinisikan unwanted pregnancy adalah kehamilan yang

terjadi pada wanita yang tidak diinginkannya pada saat itu maupun waktu yang akan

datang. Menurut kafman (1997), unwanted pregnancy yaitu kehamilan yang tidak

dikehendaki sama sekali, dan mistined kehamilan yang dikehendaki kemudian. Pada

penelitian Iskandar (1991) di luar Jawa ada hubungan bermakna antara kehamilan

yang direncanakan dengan pemberian ASI.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: pengertian menyusui

2.3.8. Jenis Kelamin Bayi

Di Banglades pemberian ASI untuk bayi perempuan 5 bulan lebih pendek

dari bayi laki-laki (Iskandar, 1991). Bahkan menurut Roesli(2000), konsekuensi fatal

yang sering terjadi pada pemberian Asi, yaitu budaya yang mengutamakan bayi laki-

laki sehingga bayi laki-laki pertumbuhannya normal sedangkan bayi perempuan

terhambat.

2.3.9. Berat Badan Lahir

Bayi dengan berat badan lahir rendah ( premature), seharusnya diberikan ASI

dari ibunya sendiri, bila tidak terdapat komplikasi seperti kesulitan pernapasan,

sepsis, dan malformasi, maka sebagian besar bayi premature biasanya mampu

menyusui dengan segera (Supriadi, 2002).

2.3.10. Dukungan Suami Dan Orang Tua

Peran suami selaku pendukung dalam memberikan ASI, telah banyak

dilaporkan dalam literatur. Khususnya bila suami mempunyai pemikiran yang positif

tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan menyusui dan berpikir bahwa ia

dapat memainkan peran serta dalam masalah ini (Riodan, 1998)21

Dukungan suami dan orang tua mempengaruhi praktik. pemberian ASI, yang

selanjutnya akan mempengaruhi angka sukses pemberian ASI dan usia penyapihan.

Seorang wanita yang suaminya tidak mendukung dalam menyusui, bayinya di sapih

lebih awal.

2.3.11. Perilaku Petugas Kesehatan

Dalam penggunaan ASI peran bidan dan penyuluh kesehatan masyarakat

sangatlah penting. Kegiatan yang dapat dikerjakan oleh bidan antara lain

Universitas Sumatera Utara

Page 15: pengertian menyusui

melaksanakan antenatal yang baik, peranan penyuluh kesehatan memberikan

penyuluhan pembinaan, persiapan bersalin, penyuluhan akan pentingnya menyusui

bayi secara ASI eksklusif dan meyakinkan arti penting keluarga berencana (Madjid,

2003).

Universitas Sumatera Utara