PERMENKES Menyusui

download PERMENKES Menyusui

of 13

description

Permenkes menyusui untuk ibu dan anak

Transcript of PERMENKES Menyusui

PowerPoint Presentation

Peran Perawat Dalam Penerapan PERMENKES no.15 tahun 2013, Tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui2BKelompok :Emira Saidah N Imas NurwatiNely Erly YWisnu WardanaPeran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).Peran PerawatPemberi Asuhan KeperawatanPembuat Keputusan KlinisPelindung dan Advokat KlienManager KasusRehabilitatorPemberi Kenyamanan

KomunikatorPenyuluhKolaboratorEdukatorKonsultanPembaharuPeneliti dan pengembang ilmu Keperawatan

Peran Perawat kaitannya dengan Permenkes No. 15 tahun 2013 tentang Penyediaan Fasilitas Menyusui

Pasal 11 ayat 3 :Media KIE tentang ASI dan inisasi menyusui dini yang terdiri dari poster, foto, leaflet, booklet, dan buku konseling menyusui

Peran Perawat : sebagai komunikator atau penyuluh yaitu pemberi informasi dan edukator atau sebagai pendidik . Tetapi perawat juga dapat menjadi fasilitator penyediaan poster, foto, leaflet, booklet, dan buku konseling menyusui.

Pembahasan :Tenaga terlatih yang dimaksud adalah salah satunya perawat, penyelenggara sarana umum dapat menyediakan tenaga perawat untuk memberikan Konseling peran perawat disini yaitu sebagai konselor ataupun penyuluh yaitu dengan menjelaskan konsep serta mendemonstrasikan mengenai menyusui kepada pekerja/ buruh di Ruang ASI. Tetapi tenaga perawat tersebut harus telah mengikuti pelatihan konseling menyusui yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat yang sudah tersertifikasi dari segi modul serta pengajarnya.

Pasal 13Tenaga Terlatih pemberian ASI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus telah mengikuti pelatihan konseling menyusui yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat.Pasal 14 ( bisa dilihat di PERMENKES )

Pembahasan : Tenaga terlatih atau perawat disini bertugas menjadi seorang penyuluh dan edukator dimana tenaga terlatih atau perawat bertugas memberikan konseling mengenai manfaat pemberian ASI Ekslusif antara lain berupa :Peningkatan kesehatan ibu dan anakPeningkatan produktivitas kerjaPeningkatan rasa percaya diri ibuKeuntungan ekonomis dan higienis, danPenundaan kehamilanSehingga pengetahuan Ibu mengenai hal- hal tersebut bertambah dan dapat merubah perilaku ibu mengenai pemberian ASI Pasal 151. Setiap Ruang ASI harus memiliki panaggung jawab yang dapat merangkap sebagai konselor menyusui2. Penaggung jawab Ruang ASI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditunjuk oleh Pengurus Tempat Kerja dan Penyelenggara Temapat Sarana Umum

Pembahasan :Penanggung jawab ruang ASI bisa dilakukan oleh perawat dengan memegang peran sebagai manajer dimana bertanggung jawab terhadap pengelolaan fasilitas menyusui tersebut, selain bertanggung jawab pada Ruang ASI juga berperan sebagai konsultan/konselor untuk memberikan informasi yang diinginkan klien sehingga masalah-masalah yang klien hadapi dapat terpecahkan melalui pemberian informasi oleh perawat tersebut. Penanggung jawab ruang ASI ini ditunjuk oleh penyelengara sarana umum.

Pasal 16( bisa dilihat di PERMENKES )

Pembahasan Tenaga terlatih atau perawat harus memahami pengelolaan pemberian ASI dan mampu memotivasi pekerja agar tetap memberikan ASI kepada anaknya walaupun bekerja, yaitu dengan memeberikan informasi mengenai manfaat pemberian ASI bagi sang bayi dan Ibu Disini perawat berperan sebagai edukator dan penyuluh dengan menjelaskan konsep tentang manfaat pemberian ASI sehingga dapat meningkatkan pengetahuan klien mengenai manfaat pemberian ASI sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan tersebut yaitu sang Ibu menjadi lebih termotivasi untuk memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya.

Pengadaan Ruang Menyusui di Tempat-Tempat Umum

Pojok ASI ini terletak di lantai 1 dan lantai 3 bersebelahan dengan toilet. Fasilitas yang ada di dalam Pojok ASI adalah -ruang untuk menyusui yang sangat kecil -tempat duduk untuk menyusui-tempat untuk mengganti popok bayi beserta pengalasnya-tempat sampah yang ada penutupnya, -kaca cukup besar-terdapat poster tentang menyusui di dalamnya. -tidak terdapat petugas kesehatan-tidak ada petunjuk jalan menuju nursery room-Fasilitas nursery room di mall ini tidak lengkap dan tidak sesuai dengan Permenkes no. 15 tahun 2013 pasal 11 ayat 3Pojok ASI di Istana PlazaMasalah yang ditemukan di tempat nursery room

Tidak adanya tenaga kesehatan atau tenaga terlatih tentang menyusui atau memerah ASI sehingga peran perawat tidak terlaksana di tempat tersebut. Fasilitas yang tersedia kurang memadai serta petunjuk arah menuju nursery room juga tidak ada,Tidak adanya kesadaran dari penyedia sarana umum akan pentingnya pojok ASITidak adanya sanksi yang mengikat bagi penyedia sarana umum yang tidak menyediakan fasilitas menyusui untuk mewujudkan program ASI ekslusif. Sehingga penyedia sarana umum tersebut menganggap fasilitas menyusui tersebut tidak perlu (tidak penting)

Alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan menurut kelompok kami adalah :

Mensosialisasikan tentang permenkes no. 15 tahun 2013 kepada para pemegang kebijakan di tempat tersebut.Menyediakan media cetak untuk penyampaian pesan tentang tata cara menyusui atau memerah ASI (pamflet, poster, leaflet) mengadvokasi Departemen Kesehatan dengan cara lobbying tentang pentingnya pojok ASI di tempat umum yang menwajibkan setiap satu gedung yang mana gedung tersebut terdapat banyak kumpulan individu minimal mempunyai 1 fasilitas pojok ASI contohnya: tempat kerja, mall/supermarket, terminal, bandara udara, pelabuhan dan sebagaianya. Jika gedung tersebut tidak memiliki pojok ASI maka akan diberikan sanksi.

kesimpulanMeskipun sudah sangat jelas dalam permenkes bahwa setiap penyedia sarana umum diharuskan untuk menyediakan fasilitas menyusui atau memerah ASI namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala-kendala dimana masih terdapat sarana umum yang kurang memenuhi syarat dalam penyediaan fasilitas ini sehingga di harapkan tenaga kesehatan khususnya perawat dapat berperan dalam penerapan Permenkes no. 15 tahun 2013 ini untuk kedepannya nanti.SEKIAN & TERIMAKASIH Peran Perawat Dalam Penerapan PERMENKES no.15 tahun 2013, Tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui