TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI IBU HAMIL … · Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI IBU HAMIL … · Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil...
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
GIZI IBU HAMIL DI BPM SUMINTEN
PULE MANTINGAN NGAWI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Anna Rofiatun Muslimah
NIM B12114
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
GIZI IBU HAMIL DI BPM SUMINTEN
PULE MANTINGAN NGAWI
Diajukan Oleh :
Anna Rofiatun Muslimah
NIM B12114
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal..........................
Pembimbing
Ernawati S.ST,.M.Kes
NIK 200886033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
GIZI IBU HAMIL DI BPM SUMINTEN
PULE MANTINGAN NGAWI
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
Anna Rofiatun Muslimah
NIM B12114
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal.....
Penguji I
Ambarsari S.ST
NIK 201087048
Penguji II
Ernawati S.ST,.M.Kes
NIK 200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu pernyataan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi
Ibu Hamil Di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi”. Karya Tulis Ilmiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Ernawati, S.ST.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Suminten, Amd.Keb, selaku Pimpinan BPM Suminten Pule Mantingan
Ngawi, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan
data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.
v
6. seluruh responden yang bersedia untuk untuk menjadi responden dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIkes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Anna Rofiatun Muslimah B12114
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI IBU HAMIL
DI BPM SUMINTEN PULE MANTINGAN NGAWI
xiii + 56 halaman + 20 Lampiran +10 Tabel +2 Gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan hasil Survey Demografi
Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 meroket dari 228 per 100.000
kelahiran hidup pada 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2013. Tahun 2013 AKI di Jawa Timur sebesar 97,39 per 100.000. Sedangkan di
Ngawi AKI sebesar 115,72 per 100.000 kelahiran hidup. Faktor utama penyebab
kematian ibu melahirkan yakni pendarahan, hipertensi saat hamil atau pre
eklamasi dan infeksi. Hasil wawancara dalam studi pendahuluan dari 10 ibu hamil
tentang gizi ibu hamil selama kehamilan didapatkan hasil sebanyak 4 ibu hamil
bisa menjawab pertanyaan dan sebanyak 6 ibu hamil tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang gizi ibu hamil.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di di
BPM Suminten Pule, Mantingan, Ngawi.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif Kuantitatif. Lokasi penelitian
diambil di BPM Suminten pule Mantingan Ngawi pada tanggal 16 April 2015 – 15
Mei 2015. Jumlah sampel sebanyak 77 ibu hamil, dengan menggunakan tehnik
pengambilan sampel accidental sampling, sedangkan untuk analisa data dilakukan
dengan anilisis univariat yang menghasilkan data frekuensi menggunakan aplikasi
SPSS for windows versi 17.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM
Suminten Pule Mantingan Ngawi, ibu hamil dengan pengetahuan baik sebanyak
15 responden (19,48%), pengetahuan cukup sebanyak 54 responden (70,12%), dan
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (10,4%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM
Suminten Pule Mantingan Ngawi kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup
yaitu sebanyak 54 responden (70,12 %).
Kata Kunci : pengetahuan, kehamilan, gizi ibu hamil
Kepustakaan : 20 literalur (Tahun 2006 s/d 2014)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. If you can dream it, you can achieve it (zig Ziglar)
2. Jika kita keras di dalam, maka kehidupan akan lunak kepada kita. Sebaliknya,
jika kita lunak di dalam, maka kehidupan akan begitu keras kepada kita. Cita-
cita yang besar tidak bisa diraih dengan sikap mental yang lunak
3. Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya
melakukannya dengan cara yang berbeda
4. Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap
berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan
5. Waktu tidak akan mengejar manusia, maka gunakan waktu saat ini sebaik
mungkin (penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Bapak dan Mamak tercinta yang ada diseberang pulau terima kasih atas doa
dan restunya dan cinta kasih selama ini
2. Mbak Linna tercinta yang selalu memberikan support setiap langkahku
3. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2012 (Reni, Nana, Miranti, Mita,
Atin, Fitri dan teman-teman kelas 3C) terima kasih atas support dan
bantuannya.
4. Tante Cantik yang telah mendukung dan membantu dalam proses penelitian
5. Almamater tercinta Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Anna Rofiatun Muslimah
Tempat/ Tanggal Lahir : Mantingan, 9 November 1993
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ngledok RT 02 RW 14 Mantingan Ngawi Jawa Timur
Riwayat Pendidikan
1 SDN 002 Muara Ancalong Kutai Timur Kaltim LULUS TAHUN 2005
2 SMP Ponpes Darussalam Gontor Putri 3 LULUS TAHUN 2008
3 SMA Ponpes Darussalam Gontor Putri 3 LULUS TAHUN 2011
4 Prodi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
CURICULUM VITAE ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDALUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7
B. Kerangka Teori ........................................................................... 32
C. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian ................................................. 34
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 35
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 36
E. Definisi Operasional ................................................................... 36
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 37
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40
x
H. Metode Pengolahan Data Dan Analisis Data .............................. 41
I. Etika Penelitian ........................................................................... 44
J. Jadwal Penelitian ........................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................... 46
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 46
C. Pembahasan ................................................................................ 48
D. Keterbatasan ................................................................................ 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang Pada Ibu Hamil....................... 29
Tabel 2.2 Unsur-unsur Penambah Barat Badan Ibu Hamil ............................ 30
Tabel 2.3 Rekomendasi Kenaikan Berat Badan ............................................. 30
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 36
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner ...................................................... 38
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ...................... 46
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ............. 46
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................ 47
Tabel 4.4 Nilai mean dan Standar deviasi ....................................................... 48
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Ibu Hamil di
BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi ....................................... 48
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 32
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 33
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 17. Tabel Kisi-Kisi Pernyataan Kuesioner
Lampiran 18. Perhitungan Manual
Lampiran 19. Tabel Kategori Menurut Umur, Pendidikan dan Pekerjaan
Lampiran 20. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan hasil Survey Demografi Dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 meroket dari 228 per 100.000
kelahiran hidup pada 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2013 (BKKBN, 2013). AKI yang sangat tinggi itu artinya Indonesia
jauh lebih buruk dari negara-negara paling miskin di Asia, seperti Timor
Leste, Myanmar, Bangladesh dan Kamboja. Indonesia kini telah berpredikat
terbelakang di Asia dalam melindungi kesehatan Ibu. Darurat kematian ibu
ini harus diakhiri dengan keseriusan perbaikan kebijakan, anggaran dan
tindakan segera (Saputra, 2013).
Faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan yakni pendarahan,
hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi. Pendarahan menempati
persentase tertinggi yaitu 28%, anemia dan kekurangan energi kronis (KEK)
pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi
yang merupakan faktor kematian utama ibu. Walaupun seorang perempuan
bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia
akan menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan
mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan (WHO, 2014).
Tahun 2010 AKI di Jawa Timur sebesar 104 per 100.000 kelahiran hidup
dan 101 per 100.000 pada tahun 2011. Sementara itu, tahun 2012 turun lagi
2
menjadi 97,47 per 100.000 turun lagi menjadi 97,39 per 100.000 kelahiran
hidup di tahun 2013 (Soekarwo, 2014).
Djuwartini menyampaikan Pencapaian Program Kependudukan dan KB
kabupaten Ngawi antara lain Total Fertility Rate (TFR) berada pada angka
2,018, sedangkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 115,72 per 100.000
kelahiran hidup. Ini berarti TFR di Kabupaten Ngawi sudah mendekati
penduduk tumbuh seimbang walaupun angkanya masih sedikit tinggi
sehingga bisa dioptimalkan dalam pelayanan (BKKBN Jatim, 2013).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan. Bila status gizi ibu baik pada masa
sebelum dan selama hamil maka berpotensi besar untuk melahirkan bayi yang
sehat, cukup bulan dengan berat badan yang normal. Sedangkan bila status
gizi ibu kurang pada masa sebelum dan selama hamil maka berpotensi besar
untuk melahirkan bayi dengan cacat bawaan, bayi lahir mati dan lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR). Dengan kata lain kualitas bayi yang
dilahirkan sangat ditentukan oleh keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil
(Waryana, 2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada tanggal
29 Oktober 2014 di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi pada buku
registrasi ibu hamil Januari-September 2014 jumlah kunjungan ibu hamil
sebanyak 696 orang, dengan rata-rata kunjungan perbulan 77 ibu hamil. Hasil
wawancara dari 10 ibu hamil tentang gizi ibu hamil selama kehamilan
3
didapatkan hasil sebanyak 4 ibu hamil bisa menjawab pertanyaan dan
sebanyak 6 ibu hamil tidak bisa menjawab pertanyaan tentang gizi ibu hamil.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Ibu
Hamil Di BPM Suminten Pule, Mantingan, Ngawi”
B. Perumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di di BPM
SumintenPule, Mantingan, Ngawi?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di
di BPM Suminten Pule, Mantingan, Ngawi.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil
di BPM Suminten Pule, Mantingan, Ngawi pada kategori baik
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil
di BPM Suminten Pule, Mantingan, Ngawi pada kategori cukup
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil
di BPM Suminten Pule, Mantingan, Ngawi pada kategori kurang
4
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten Pule,
Mantingan, Ngawi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
tentang gizi ibu hamil dan menjadi acuan untuk mahasiswa dalam
pemberian konseling dan pelayanan kesehatan terutama tentang gizi ibu
hamil
2. Bagi peneliti
Dari hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman
dan wawasan dalam berinteraksi langsung kemasyarakat sehingga
memudahkan untuk mengaplikasikan teori dan berbagi pengetahuan
mengenai gizi ibu hamil yang telah didapatkan di perkuliahan
3. Bagi institusi
a. Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta
menambah bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang lain dan dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khususnya tentang
kebutuhan gizi ibu hamil
5
b. Bagi BPM
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan acuan
bidan untuk melakukan promosi kesehatan atau penyuluhan pada
masyarakat terutama tentang gizi ibu hamil.
E. Keaslian Penelitian
Peneliti menemukan penelitian serupa dengan penelitian yang dilakukan,
yaitu :
1. Amrina Rosyida, STIKes kusuma Husada Surakarta dengan judul Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Nutrisi Selama Kehamilan Di
BPS Mitra Ibu Sragen Tahun 2013. Metode penelitian menggunakan
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan tehnik sampling total,
jumlah responden 30 orang ibu hamil trimester I. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden
(23,4%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%), dan
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).
2. Kurniati, STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di
BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo Boyolali Tahun 2012. Metode
penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional, menggunakan teknik accidental sampling, jumlah responden 52
orang ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
baik sebanyak 5 responden (9,6%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak
6
37 responden (71,2%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10
responden (19,2%).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu tempat
penelitian, waktu penelitian, jumlah sampel yang diambil, dan teknik
pengambilan sampel sedangkan persamaannya adalah jenis penelitian,
variabel penelitian, dan analisis data.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pengetahuan merupakan hasil
dari merespon suatu objek tertentu dan disadari bahwa objek tersebut ada
(Notoatmojo, 2012).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan terjadi setelah
orang melakukan pengindraan pada suatu obyek tertentu melalui
panca indra manusia biasanya lebih besar di dapat melalui mata dan
telinga (Wawan dan Dewi, 2010).
Menurut Rogers (1974), mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut menjadi proses
berurutan :
1) Awarenes, dimana orang tersebut menyadari pengetahuan terlebih
dahulu terhadap stimulus (objek).
2) Interest, dimana orang mulai tertarik pada stimulus.
3) Evaluation, merupakan suatu keadaan mempertimbangkan
terhadap baik buruknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4) Trial, dimana orang telah mulai mecoba perilaku baru.
8
5) Adaptation, dimana orang telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan kesadaran dan sikap (Wawan dan Dewi, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Wawan dan Dewi (2010), mengemukakan enam tingkatan
pengetahuan sebagai berikut :
1) Tahu (Know)
Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah
dipelajari, dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang diterima. Cara kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.
2) Memahami (Comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar.
3) Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan sebagai pengguna hukum-hukum, rumus, metode,
prinsip-prinsip dan sebagainya.
4) Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur
9
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti kata kerja
mengelompokkan, menggambarkan, memisahkan.
5) Sintesis (Sinthesis)
Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam
bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi
yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu
materi atau objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah menurut Notoatmodjo
(2012), dapat dikelompokan menjadi dua, yakni :
1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah
digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah
melalui cara coba coba atau dengan kata yang lebih dikenal
“trial and error”. Metode ini telah digunakan oleh orang pada
zaman dahulu hingga saat ini untuk memecahkan berbagai
10
masalah yang dihadapi. Bahkan metode ini masih sering
digunakan pada saat ini, terutama oleh mereka yang belum atau
tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan suatu
masalah yang dihadapi.
b) Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh
adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada tahun 1926.
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali
kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh
orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut
baik atau tidak kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada
masyarakat tradisional saja, tetapi juga terjadi pada masyarakat
modern. Kebisaan-kebiasaan ini diterima oleh masyarakat
sebagai kebenaran yang mutlak dari para pemegang otoritas,
baik pemimpin pemerintah, tokoh agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan dengan kata lain pengetahuan didapat berdasarkan
pemimpin-pemimpin masyarakat.
d) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik dimaksudkan bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh
11
kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu, pengalaman pribadi
pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa yang lalu tetapi jika menggunakan cara itu gagal
maka tidak akan mengulang cara itu dan berusaha mencari cara
lain sampai berhasil memecahkan masalahnya.
e) Cara Akal Sehat
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini
berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau
menuruti nasihat orang tuanya,atau agar anak disiplin
menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,
misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara
menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi
teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan metode
(meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.
Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment)
merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk
mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran Melalui Wahyu
Ajaran dan agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
12
diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional
atau tidak.
g) Kebenaran secara Intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat sekali
melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara-cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini
diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati
atau bisikan hati saja.
h) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia
telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan
pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat
umum. Proses berpikir induksi berasal dari hasil pengamatan
indra atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan bahwa
13
induksi beranjak dari hal-hal yang konkret kepada hal-hal yang
abstrak.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum yang ke khusus. Aristoteles (384-322SM)
mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara
yang disebut “silogisme”. Silogisme merupakan suatu bentuk
deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara
umumpada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada
semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam
kelas itu.
2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
“metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi
penelitian (research methodology). Cara ini mula-mula
dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Ia mengatakan
bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan
mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-
pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang
diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yakni :
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan
14
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-
gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan
dan Dewi (2010), yaitu :
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya
hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi
seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup
terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi.
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.
c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun dan semakin cukup umur,
15
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam dalam berfikir dan bekerja.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
e. Cara Mendiskripsikan Tingkat Pengetahuan
Mendiskripsikan tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo
(2013), menggunakan perhitungan sebagai berikut :
1) Baik bila nilai responden yang diperoleh (x)> mean + 1SD
2) Cukup bila nilai mean – 1 SD≤ x≤ mean + 1 SD
3) Kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
2. Konsep kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Menurut federasi obstetri ginekologi kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung saat dari
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
16
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-17), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawihardjo, 2009 ).
Pada periode kehamilan masing – masing bagian mempunyai
perkembangan yang berbeda :
1) Trimester I
Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana
dimulainya perkembangan organ – organ janin. Apabila terjadi
cacat pada bayi nantinya, pada masa inilah penentuannya. Jadi
masa ini, ibu sangat membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga
perlindungan dari trauma. Pada masa ini uterus mengalami
perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan
pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi
dan psikologisnya.
2) Trimester II
Dimasa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk
tapi masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan
hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa nyaman dan
bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
3) Trimester III
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa
ini disebut juga masa pematangan. Tubuh ibu sudah siap untuk
17
proses persalinan. Payudara sudah mengeluarkan kolostrum.
Pengeluaran hormon estrogen dan progesterone sudah mulai
berkurang. Terkadang akan timbul kontraksi/his pada uterus. Janin
yang akan lahir pada masa ini telah dapat hidup (Astuti, 2012).
b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor–faktor yang mempengaruhi kehamilan menurut astuti
(2012), yaitu:
1) Faktor fisik
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status
kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat
diketahui dengan memeriksakan kehamilannya ke pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas, rumah bersalin, atau
poliklinik kebidanan.
a) Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status
kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu :
(1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan.
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah
hyperemesisgravidarum, preeklamsi/eklamsi, kelainan
lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta
atau selaput janin, perdarahan antepartum, dan gameli.
(2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan
dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana
18
penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena
kehamilan.
b) Status gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak
daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.Kebutuhan
zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
asam folat, kalori, protein, zat besi, kalsium, vitamin, yodium,
zinc dan magnesium.
c) Faktor – Faktor Gaya Hidup
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang
banyak dijalani oleh wanita pada masa kini, dapat memperbesar
kemungkinan bahkan kadang – kadang langsung menyebabkan
salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di
pagi hari, keletihan, sakit punggung dan gangguan pencernaan.
Selain itu, ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita
hamil antara lain : kebiasaan minum jamu, mitos, aktifitas
seksual, senam hamil, perokok, pekerjaan atau aktifitas sehari-
hari, kehamilan diluar nikah dan kehamilan yang tidak
diinginkan, subtance abuse dan kehamilan dengan kematian
janin dalam kandungan.
19
2) Faktor psikologi
Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami
keterlambatan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stres pada
ibu tidak tertangani dengan baik.
3) Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segigaya hidup,
adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya
hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil yang
tidak merokok serta menghindari asap rokok, memerhatikan
makanan yang dikonsumsi dan personal hygiene.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah
suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan
proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang
telah berhubungan seksual. Dengan demikian, kehamilan harus
disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dilalui dengan
aman.
c. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap Perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap
perkembangannya menurut Astuti (2012), yaitu :
20
1) Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III
a) Oksigen
Kebutuhan oksigen selama kehamilan meningkat sebagai
respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate yang
diperlukan untuk menambah masa jaringan-jaringan pada
payudara, hasil konsepsi, masa uterus dan lainnya. Pada masa
kehamilan pernafasan menjadi lebih dalam sekalipun dalam
keadaan istirahat, akibatnya volume menit meningkat 40% dan
volume tidak juga meningkat dari 7,5 l/menit menjadi 10,5
l/menit diakhir kehamilan.
b) Nutrisi
Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yang
berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus
prematur, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis
puerpuralis dan lainnya. Sedangkan, makan berlebihan dapat
mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, preeklamsi, janin
besar dan sebagainya. Yang terpenting dalam pemenuhan nutrisi
yaitu cara mengatur menu dan cara pengolahan menu makanan.
c) Personal hygiene
Selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari
4-3 menjadi 6-5 akibatnya vagina mudah terkena infeksi. Mandi
21
teratur, bisa juga menggunakan air hangat dapat mencegah
iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang.
d) Pakaian
Baju hendaknya yang longgar terutama bagian dada dan
perut jika perlu bisa menggunakan tali untuk menyesuaikan
perut yang terus membesar. Pakaian yang ketat tidak dianjurkan
karena bisa menghambat sirkulasi darah.
e) Eliminasi
Eliminasi berhubungan dengan adaptasi gastrointestinal
sehingga menurunkan tonus dan motilita lambung dan usus
terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltic usus lebih lambat
sehingga menyebabkan obstipasi. Penekanan kandung kemih
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron sehingga
menyebabkan sering buang air kecil dan terjadi pengeluaran
keringat.
f) Seksual
Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan viserapelvis
dapat mengakibatkan meningkatnya sensivitas seksual sehingga
meningkatkan hubungan intercourse/coitus.
g) Mobilisasi, Body mekanik
Berubahnya sistem muskuloskeletal menyebabkan
perubahan postur tubuh menjadi lordosis, pusat gravitasi juga
22
berubah. Mobilisasi dan body mekanik diperlukan untuk
mencegah keretakan dan memperlancar sirkulasi darah.
h) Exercise/senam hamil
Tujuan exercise pada ibu hamil yaitu untuk menyangga dan
menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menjaga beban
kehamilan, memperkuat otot untuk menopang tekanan
tambahan, membangun data tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi
dan respirasi, menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat
badan dan perubahan keseimbangan, meredakan ketegangan dan
membangun relaksasi, membentuk kebisaan bernafas yang baik,
dan memperoleh kepercayaan sikap mental yang baik.
i) Istirakat/tidur
Ibu hamil perlu banyak istirahat minimal 8 jam malam hari
dan 1 jam siang hari bila tidak bisa tidur cukup tiduran atau
berbaring untuk memperbaiki sirkulasi darah.
j) Traveling
Wanita hamil sebaiknya tidak melakukan perjalanan yang
cenderung terlalu lama, jauh dan melelahkan karena dapat
menimbulkan ketidaknyamanan serta mengakibatkan gangguan
sirkulasi dan oedema kaki.
23
k) Persiapan laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan
siap untuk menyusui bayinya.
l) Imunisasi
Kehamilan bukan saatnya untuk memakai program
imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah, hal ini
kemungkinan bisa berbahaya bagi janin. Imunisasi yang
diberikan kepada ibu hamil yaitu imunisasi tetanus toxoid untuk
mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
m) Memantau kesejahteraan janin
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil
dengan cara menghitung gerakan janin dan menimbang
pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya.
n) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat
oleh ibu, anggota keluarga dan bidan.
o) Ketidaknyamanan
Yang dirasakan ibu saat hamil seperti : morning sickness,
mengidam, nyeri ulu hati, konstipasi, haemorhoid, vena
varikosa, gejala pingsan, insomnia, kram otot betis, BAK sering,
stress inkontensia, nyeri punggung, bengkak kaki, sesak nafas,
mudah lelah, dan flatulen.
24
p) Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjunagn antenatal
yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama.
q) Pekerjaan
Boleh bekerja seperti biasa, tetapi tidak boleh terlalu berat.
r) Tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya dalam kehamilan seperti : perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, nyeri
abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, dan bayi
kurang gerak seperti biasa.
2) Kebutuhan psikologi ibu hamil trimester I, II dan III
a) Support keluarga
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi
wanita yang sedang hamil, terutama orang terdekat apalagi ibu
yang baru pertama hamil.
b) Support dari tenaga kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan harus mempelajari keadaan
lingkungan ibu hamil dan memberikan informasi serta
pendidikan kesehatan.
c) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada
kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah, anak dan
25
istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya
lebih tenang dan nyaman dalam kehamilannya.
d) Persiapan menjadi orang tua
Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap
sebagai masa transisi atau peralihan.
e) Persiapan sibling
Jika memutuskan untuk mempunyai anak lagi, kakuatan
dari ikatan batin antara ibu dan anak pertama akan terbukti
sangat penting.
3. Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil
a. Definisi Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam
makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel
tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
(Waryana, 2010).
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,
karena itu kebutuhan energi dan zat lainnya meningkat selama
kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang sangat dibutuhkan saat hamil
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Bagi ibu hamil, pada
26
dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali
menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti
zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal
perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280
hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300
kalori setiap hari selama hamil (Waryana, 2010),
Banyaknya perbedaan kebutuhan energi selamahamil, maka WHO
menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150Kkal sehari pada trimester
I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan
untuk trimester I sebesar 100Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan
III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan
dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan angka 285 Kkal perhari selama
kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat
perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan.
Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik
selama hamil (Waryana, 2010).
b. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan gizi ibu hamil menurut Morris (2014), yaitu :
1) Kalori
Asupan kalori dalam trimester pertama sama banyaknya
dengan wanita yang tidak hamil, biasanya sebesar 25-30 kal/kg berat
badan. Selama trimester kedua dan ketiga, ibu hamil membutuhkan
tambahan 350-400 kal/hari.
27
2) Protein
Kebutuhan protein meningkat pada kehamilan karena adanya
pertumbuhan jaringan maternal dan jaringan janin yang cepat.
Kedelai, beras, atau susu almond yang diperkaya, disamping
polong-polongan, kacang-kacangan, dan analog daging merupakan
sumber protein yang baik. Dietary Reference intakes (DRI)
Departemen Pertanian Amerika Serikat (2002), menganjurkan
asupan 71g protein perhari bagi ibu hamil dan menyusui.
3) Serat
Akibat penggunaan tablet besi dan penurunan aktifitas,
terdapat peningkatan resiko konstipasi pada ibu hamil. Diet mesti
mengandung 25-30g serat perhari. Karena konsumsi serat
ditingkatkan, asupan cairan juga harus tambah.
4) Vitamin dan Mineral
Kebanyakan suplemen prenatal mengandung berbagai vitamin
dan mineral, diet pun harus kaya akan zat besi, asam folat, vitamin
larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin B dan vitamin C. Sumber asam
folat meliputi kacang polong, buncis, sayur berdaun hijau tua,
brokoli, dan sereal yang diperkaya.
Kebutuhan zat besi selama kehamilan, yang tidak dapat
dipenuhi hanya dari diet, mengingat sebagian besar wanita memiliki
simpanan besi yang rendah bahkan sebelum kehamilan. Suplemen
28
zat besi biasanya diberikan dan mesti dikonsumsi selang 1-2 jam
dengan suplemen kalsium.
Kalsium dibutuhkan untuk perkembangan tulang janin. Asupan
yang direkomendasikan adalah 1000 mg/hari bagi ibu hamil berusia
19-50 tahun. Ibu hamil dibawah 19 tahun mesti mengkonsumsi
kalsium 1300 mg/hari.
Asupan vitamin D penting untuk absorpsi kalsium. Rendahnya
kadar vitamin D selama kehamilan terbukti terkait dengan penurunan
kepadatan mineral tulang pada masa kanak-kanak.
5) Cairan
Asupan cairan yang cukup diperlukan selama kehamilan untuk
menurunkan resiko konstipasi dan infeksi saluran kemih. Ibu hamil
direkomendasikan minum 8 hingga 10 gelas cairan, air putih lebih
baik.
6) Asam lemak Omega-3
Asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakidonat (AA)
penting untuk perkembangan sistem saraf pusat. Sebuah penelitian
dilakukan oleh American Academy of pediatrics menunjukkan
bahwa suplementasi asam lemak polyunsaturated n-3 rantai sangat
panjang selama kehamilan dan masa menyusui meningkatkan
kecerdasan anak pada usia 4 tahun.
Sumber DHA adalah ikan berlemak. Asam lemak omega-3
juga dapat diperoleh dari biji rami. Ibu hamil dianjurkan
29
mengkonsumsi dua sampai tiga porsi ikan perminggu. Hiu, ikan
pedang, king mackerel, dan tilefish berkadar merkuri tinggi sehingga
harus dihindari. Udang, tuna kalengan, salmon, pollock, dan ikan lele
berkadar merkuri rendah sehingga dianggap aman untuk dimakan.
c. Contoh Menu Makanan Seimbang Pada Ibu Hamil
Contoh menu makanan seimbang pada ibu hamil menurut Waryana
(2010), yaitu :
Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang Pada Ibu Hamil
Bahan
makanan
Wanita dewasa
tidak hamil
Ibu hamil
Tri wulan I Tri wulan II Tri wulan III
Nasi 3 ½ piring 3 ½ piring 3 ½ piring 3 ½ piring
Ikan 1 ½ potong 1 ½ potong 1 ½ potong 1 ½ potong
Tempe 3 piring 3 piring 3 piring 3 piring
Sayuran 1 ½ mangkok 1 ½ mangkok 1 ½ mangkok 1 ½ mangkok
Buah 2 potong 2 potong 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok makan 5 sendok makan 5 sendok makan 5 sendok makan
Susu - 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Air 4 gelas 4 gelas 4 gelas 4 gelas
Sumber : Waryana, 2010
d. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan
umur kehamilan. Berat badan yang bertambah dengan normal,
menghasilkan anak yang normal. Demikian juga sebaliknya, kenaikan
berat badan bukan satu- satunya ukuran, karena ukuran berat badan ibu
hamil berisikan beberapa unsur. Sebagian memuat unsur anak, sebagian
lagi memuat unsur ibu (Waryana, 2010).
30
Tabel 2.2 Unsur-Unsur Penambah Barat Badan Ibu Hamil
No Unsur Berat (kg)
1 Bayi 3-3,5
2 Ari-ari 0,5
3 Air ketuban 1
4 Pembesaran rahim 1,25
5 Pembesaran payudara 1,5
6 Penambahan darah ibu 2
7 Cadangan makanan ibu 2-4
Sumber :Waryana, 2010
Tabel 2.3 Rekomendasi Kenaikan Berat Badan
Indeks masa tubuh Rekomendasi kenaikan berat badan total
IMT < 19,8 14-20 kg
IMT Normal (19,8-26,0) 12,5-17,5 kg
IMT Overweight (26,1-19,0) 7,5-12,5 kg
IMT Obesitas (>29,0) 7,5 kg
Kembar 17,5-20 kg
Sumber : Morris, 2014
Kondisi fisik dan kenaikan berat badan normal bagi wanita hamil pada
setiap trimester menurut Waryana (2010), sebagai berikut :
1) Trimester I
Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual
dan ingin muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk
makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Kenaikan normal
antara 0,7-1,4 kg.
2) Trimester II
Nafsu makan sudah pilih kembali, kebutuhan makanan harus
diperbanyak. Kenaikan berat badan normal antara 6,7-7,4 kg.
3) Trimester III
Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan. Kenaikan
berat badan normal antara 12,7-13,4 kg.
31
e. Dampak Gizi Kurang Pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil menurut Waryana
(2010), akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin seperti
berikut ini :
1) Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan
ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2) Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3) Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intrapartum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat
badan lahir rendah (BBLR).
32
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Wawan dan Dewi (2010), Astuti (2012), Waryana (2010)
Pengetahuan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Faktor
lingkungan
5. Sosial budaya
Teori kehamilan :
1. Pengertian
Kehamilan
2. Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi
Kehamilan
3. Kebutuhan Dasar Ibu
Hamil Sesuai Dengan
Tahap
Perkembangannya
Teori gizi ibu hamil :
1. Definisi Gizi
Seimbang
2. Kebutuhan Gizi
Ibu Hamil
3. Contoh Menu
Makanan
Seimbang Pada Ibu
Hamil
4. Pertambahan berat
badan ibu hamil
5. Dampak Gizi
Kurang Pada Ibu
Hamil
Kehamilan Gizi ibu hamil
33
C. Kerangka Konsep
D.
E.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tingkat
pengetahuan ibu
hamil tentang
gizi ibu hamil
Faktor internal :
1. Pendidikan
2. usia
3. Pekerjaan
baik
cukup
kurang
Faktor eksternal :
1. Lingkungan
2. Sosial budaya
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan
Penelitian ini merupakan penelitian jenis statistik deskriptif kuantitatif
adalah berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan, dideskripsikan
atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan
deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk grafis atau tabel) yang
dikumpulkan dari alat ukur peneliti untuk mendapat gambaran sekilas
mengenai data tersebut, sehingga mudah dibaca dan bermakna
(Riwidikdo, 2013).
Berdasarkan rancangan penelitian maka peneliti menggunakan rancangan
Cross sectional adalah mengamati suatu peristiwa pada suatu peristiwa yang
sedang berjalan pada suatu waktu yang ditentukan (Riwidikdo, 2013).
Pada penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten Mantingan Ngawi.
B. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi dilakukan penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di BPM Suminten Pule
Mantingan Ngawi.
35
2. Waktu penelitian
Rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 16 April
2015 sampai 15 Mei 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subyek atau obyek
yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian (Widiyanto, 2010).
Populasi yang diteliti oleh peneliti adalah seluruh ibu hamil yang
berkunjung ke BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi dengan jumlah
696 ibu hamil dari bulan Januari sampai September dengan rata-rata
perbulan 77 responden.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap
telah mewakili dari populasi (Widiyanto, 2010). Menurut Arikunto
(2006), Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi
jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25%
atau lebih. Pada penelitian ini peneliti mengambil 77 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan teknik pengambilan sampel
dari populasi dalam penelitian (Riyanto, 2013). Penelitian ini
menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Hidayat (2014),
36
accidental sampling adalah merupakan cara pengambilan sampel dengan
kebetulan bertemu dan apabila dijumpai ada atau tersedia, maka sampel
tersebut diambil dan langsung dijadikan sampel.
D. Varibel Penelitian
Variabel penelitian adalah atribut dari subjek atau objek yang akan diteliti
yang bervariasi antara satu obyek/subyek yang satu dengan yang lain
(Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal
yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel–variabel yang diamati oleh peneliti
(Notoatmodjo,2012).
Tabel 3.1Definisi Operasional
Variabel Definisi oprasional Indikator Alat ukur Skala
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
tentang gizi
ibu hamil
Kemampuan ibu
hamil untuk
menjawab kuesioner
tentang kebutuhan
gizi ibu hamil,
meliputi : definisi
gizi seimbang,
kebutuhan gizi ibu
hamil, contoh menu
makanan seimbang
pada ibu hamil,
pertambahan berat
badan ibu hamil,
dampak gizi kurang
pada ibu hamil
1. Baik bilai nilai
responden
yang diperoleh
(x)> mean +
1SD
2. Cukup bila
nilai mean – 1
SD≤ x≤ mean + 1 SD
3. Kurang, bila
nilai
responden
yang diperoleh
(x) < mean – 1
SD
Kuesioner Ordinal
Sumber : Riwidikdo, 2013
37
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh
responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan/pernyataan yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang hal–hal telah diketahui dan telah disediakan jawabannya
(Arikunto, 2012 ).
Kuesioner yang diambil dari sumber teori tentang kebutuhan gizi ibu
hamil. Kuesioner penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan
“salah”. Kriteria pernyataan positif dan negatif. Dalam kuesioner terdapat
pernyataan positif/favourable dan pernyataan negatif/unfavourable. Dimana
pernyataan kriteria positif skor 1 untuk jawaban “benar” dan skor 0 jawaban
“salah”, sedangkan pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1
bila jawaban salah. Kuesioner ini diisi dengan memberikan tanda centang (√)
pada lembar yang telah disediakan.
38
Tabel 3.2 Kisi – kisi Pernyataan Kuesioner
Variabel Subvariabel Pernyataan Jumlah
soal Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
ibu hamil
tentang gizi
ibu hamil
1. Definisi Gizi Seimbang 1,2,3,4,6* 5,7,8,9 9
2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil 13,14,15,
16,17,20*,2
1,22,23,24*,
27,28,29,31
*,33,34,36,3
7,38,39,41
18,19*,25,26,3
0,32*,35,40 29
3. Contoh Menu Makanan
Seimbang Pada Ibu Hamil 10,12* 11 3
4. Pertambahan berat badan
ibu hamil 43,44 42,45*,46 5
5. Dampak Gizi Kurang
Pada Ibu Hamil 47*,48,50 49 4
Jumlah 33 17 50
*tidak valid
Sumber : Waryana, 2010
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu harus uji validitas dan reliabilitas
dengan karakteristik yang sejenis diluar lokasi penelitian.
1. Uji validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur ( Riwidikdo,2013).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur.
Uji validitas ini dilakukan di BPM Purwani Jatimulyo Ngawi pada
bulan Maret 2015 sampai selesai sebanyak 30 ibu hamil karena
mempunyai karakteristik yang sama dengan BPM Suminten Pule
Mantingan Ngawi. Dalam uji validitas ini ada beberapa nomer yang tidak
valid antara lain pernyataan positif (nomer 6, 12, 20, 24, 31, dan 47) dan
39
pernyataan negatif (nomer 19, 32, dan 45) sehingga tidak digunakan untuk
penelitian.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan program
SPSS for windows, rumus korelasi pearson product moment.
Keterangan :
N : jumlah responden
r : koefisiensi korelasi pearson product moment
X : skor pernyataan
Y : skor total
XY : skor pernyataan dikalikan skor total
Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel(0,361)
(Riwidikdo, 2013).
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas tes ulang adalah menguji keandalan instrumen
pengukuran/hasil pengukuran yang didapatkan dari pengukuran secara
berulang. Setiap subyek mendapatkan tes yang sama sebanyak dua kali.
Estimasi reliabilitas ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil
pengukuran pertama dan kedua (Riwidikdo, 2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Cronbach, dengan rumus :
40
Keterangan :
ri : koefisiensi reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pernyataan
: jumlah varian butir
: jumlah total butir
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai rhitung> rkriteria (0,6) (Riyanto, 2013)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan merupakan langkah yang amat penting pada suatu
penelitian, dimana akurasi data sangat tergantung pada alat ukur yang
digunakan dan orang yang mengambil data tersebut (Riyanto, 2013). Cara
pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan
persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada sampel di
BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi. Data yang diperoleh dari :
1. Data primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari obyek/subyek peneliti
perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini
data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang kebutuhan gizi
ibu hamil di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
obyek peneliti. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dikumpulkan
oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial
41
maupun nonkomersial (Riwidikdo, 2013). Data sekunder dari rekam
medik di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi di dapatkan data
kunjungan ibu hamil sebanyak 696 ibu hamil di BPM Suminten pada
Januari-September 2014
H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data
1. Metode pengolahan data
Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya yaitu pengolahan
data. Proses pengumpulan data menurut Notoatmodjo (2012), adalah :
a. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan atau
pemeriksaan kebenaran data yang diperoleh, jika menggunakan
kuesioner apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap, apakah
jawaban responden jelas, relevan jawaban dengan pertanyaan. Pada
saat editing melakukan penghitungan lembar kuesioner yang telah
diisi oleh responden apakah sudah lengkap atau belum dan apakah
kuesioner yang kembali sama dengan kuesioner yang dibagikan.
Kemudian memeriksa kembali kuesioner apakah sudah diisi semua
pernyataan, apakah jawaban jelas, apakah ada kesalahan dalam
pengisian kuesioner.
42
b. Coding
Merupakan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka atau kode. Kegiatan ini sangat penting dalam pengolahan dan
analisis data menggunakan komputer.
c. Processing/Entry Data
Setelah data dikoding maka langkah selanjutnya melakukan entry
data atau memasukkan data dari kuesioner kedalam program atau
“software” komputer.
d. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukkan untuk mengevaluasi kemungkinan adanya kesalahan-
kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisa data
Analisa data ada 2 yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Disini
peneliti menggunakan analisis univariat/analisis diskriptif bertujuan untuk
menjelaskan atau menggambarkan suatu data dari variabel penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini hanya mendeskripsikan pengetahuan
responden tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di
BPM Suminten Pule Mantingn Ngawi.
Mendiskripsikan tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2013),
menggunakan perhitungan sebagai berikut :
43
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x)> mean + 1SD
b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ x≤ mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Rumus mean menurut Riwidikdo ( 2013 ), yaitu :
: rata –rata
: jumlah seluruh jawaban responden
: jumlah responden
Simpangan baku (standar deviasi) merupakan akar dari varians, sehingga
rumus mencari simpangan baku populasi menurut Riwidikdo (2013),
adalah:
Keterangan :
S : standar deviasi
xi: nilai responden
n : jumlah responden
Rumus mengukur prosentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat
pengetahuannya menurut Riwidikdo (2013), yaitu :
44
I. Etika
Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti harus memahami hak
dasar manusia karena penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia.
Maka dari itu, penelitian harus memperhatikan masalah etika. Menurut
Hidayat (2014), meliputi :
1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden )
Informed consent merupakan lembar persetujuan yang diberikan pada
subyek sebelum dilakukan penelitian oleh peneliti untuk bersedia menjadi
responden.Informed consent bertujuan untuk agar responden mengetahui
maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut. Jika subjek
bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar tersebut
tetapi jika tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memaksa dan harus
menghormati hak subjek/klien.
2. Anonim ( tanpa nama )
Anonim merupakan memberikan kerahasiaan data reponden yaitu
dengan menuliskan kode atau nomer pada lembar pengumpulan data atau
hasil dari penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality ( kerahasiaan )
Confidentiality yaitu menjaga kerahasiaan semua data dan informasi
yang diperoleh dari responden dan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil
penelitian.
45
J. Jadwal
Kegiatan yang diuraikan dalam bentuk tabel dari mulai penyusunan
proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian serta waktu
kegiatan tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Jadwal terlampir.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini di BPM Suminten yang terletak di Desa Pule
Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. BPM Suminten tepatnya berada di
dekat kantor kecamatan yang masyarakatnya sudah mulai memahami
pentingnya menjaga kesehatan tubuh. BPM Suminten mempunyai 1 tenaga
kesehatan yang membantunya dengan pendidikan Ahli Madya Kebidanan,
sarana dan prasarana yang cukup memadai antara lain 1 ruang periksa, 1
ruang bersalin dengan 1 tempat tidur dan 2 ruang nifas. Selain itu juga ada
beberapa gambar tentang kesehatan ibu dan anak, imunisasi, menu seimbang
ibu hamil, gambar KB dan beberapa masalah kesehatan yang lainnya.
Pelayanan yang diberikan yaitu bersalin, KIA, ANC, KB, imunisasi dan
penyuluhan tentang kesehatan. Peralatan yang tersedia di BPM Suminten
sangat memadai. Waktu pelayanan umum dimulai pukul 05.30 – 06.30 WIB
dan sore pukul 16.00 – 21.00 WIB. Sedangkan pelayanan bersalin 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
gizi ibu hamil di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi”. Responden dalam
penelitian ini terdiri dari 77 responden.
47
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur dalam penelitian tentang
gizi ibu hamil selama kehamilan dapat dilihat tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah
Prosentase
%
Umur < 20 tahun 5 6,49
20 – 35 tahun 65 84,41
>35 tahun 7 9,10
Jumlah 77 100,00
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.1 umur responden dalam penelitian tentang gizi ibu
hamil selama kehamilan yaitu < 20 tahun sebanyak 5 responden (6,49%),
umur 20 – 35 tahun sebanyak 65 responden (84,41%), dan umur >35 tahun
sebanyak 7 responden (9,10%). Pada penelitian ini mayoritas umur responden
dalam penelitian ini yaitu umur 20 – 35 tahun sebanyak 65 responden
(84,41%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Prosentase
%
Pendidikan SD 5 6,49
SMP 22 28,57
SMA 43 55,84
Sarjana 7 9,10
Jumlah 77 100,00
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.2 Pendidikan responden dalam penelitian tentang gizi
ibu hamil selama kehamilan yaitu pendidikan SD sebanyak 5 responden
(6,49%), pendidikan SMP sebanyak 22 responden (28,57%), pendidikan
SMA sebanyak 43 responden (55,84%), dan pendidikan sarjana sebanyak 7
responden (9,10%). Pada penelitian ini mayoritas pendidikan adalah SMA
sebanyak 43 responden (55,84%).
48
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Prosentase
%
Pekerjaan IRT 40 51,95
SWASTA 33 42,95
PNS 4 5,20
Jumlah 77 100,00
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.3 Pekerjaan responden dalam penelitian tentang gizi ibu
hamil selama kehamilan yaitu sebagai IRT sebanyak 40 responden (51,95%),
Swasta sebanyak 33 responden (42,95%), dan sebagai PNS sebanyak 4
responden (5,20%). Pada penelitian ini mayoritas pekerjaan yaitu sebagai IRT
sebanyak 40 responden (51,95%).
Pada penelitian ini didapatkan hasil mean 28,58 dan standart deviasi 6,546
yang di dapatkan dari perhitungan rumus dari Riwidikdo (2013).
Tabel 4.4 Nilai mean dan standar deviasi
Variabel Mean Standar deviasi
Pengetahuan tentang gizi ibu hamil 28,58 6,546
Sumber : Data primer (2015)
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan
perhitungan sebagai berikut :
1. Baik : bila nilai responden yang diperoleh adalah (x)>mean + 1SD
Maka dikatakan pengetahuan baik jika (x) > 34,469
2. Cukup : bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1 SD≤ x≤
mean + 1 SD
Maka dikatakan pengetahuan cukup jika 22,691 ≤ x≤ 34,469
3. Kurang : bila nilai responden adalah (x) < mean – 1 SD
Maka dikatakan pengetahuan kurang jika (x) < 22,691
49
Hasil prosentasi tiap kategori tingkat pengetahuan tentang gizi ibu hamil pada
ibu hamil sebagai berikut menggunakan rumus dari Riwidikdo :
skor prosentase=jumlah ibu menurut tingkat pengetahuannya
jumlah responden x
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Ibu Hamil di BPM
Suminten Pule Mantingan Ngawi
No Pengetahuan Jumlah Prosentase
%
1 Baik 15 19,48
2 Cukup 54 70,12
3 Kurang 8 10,40
Total 77 100,00
Sumber : Data primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat di kategorikan tingkat pengetahuan
responden yaitu sebanyak 15 (19,48 %) dengan tingkat pengetahuan baik,
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 54 responden (70,12 %), dan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (10,4 %). Jadi tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten Pule
Mantingan Ngawi kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 54 responden (70,12 %).
C. Pembahasan
Hasil peneletian di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi menunjukkan
tingkat pengetahuan responden yaitu tingkat pengetahuan baik sebanyak 15
responden (19,48 %), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 54 responden
(70,12 %), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (10,4 %).
Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten
50
Pule Mantingan Ngawi kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 54 responden (70,12 %).
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten
Pule Mantingan Ngawi kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 54 responden (70,12 %). Adapun faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan responden antara lain pendidikan, pekerjaan, umur,
lingkungan, dan sosial budaya.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan
serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2010).
Menurut Wawan dan Dewi (2010), Pekerjaan adalah kebutuhan yang
harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga dan usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun dan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam dalam berfikir dan bekerja
(Wawan dan Dewi, 2010).
Lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok dan sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi
(Wawan dan Dewi, 2010).
51
Mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 54 responden
(70,12%). Dalam hal ini pengetahuan responden dipengaruhi oleh
pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, pengalaman, ekonomi, lingkungan, sosial
dan budaya. Pendidikan dapat diperoleh dari formal maupun non formal
yang dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan sehingga
responden memiliki pengetahuan cukup dalam penelitian ini sebagian besar
pendidikan yaitu berpendidikan SMA yaitu sebanyak 43 responden (55,84%)
dengan tingkat pengetahuan baik 8 responden (18,60%), cukup 34 responden
(76,10%), dan kurang 1 responden (5,3%). Pekerjaan responden mayoritas
adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 40 responden (51,95%) dengan
tingkat pengetahuan baik 8 responden (20%), cukup 27 responden (67,5%),
dan kurang 5 responden (12,5%) hanya beberapa saja yang memiliki
pekerjaan sebagai PNS sehingga pekerjaan seseorang itu dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Sebagian besar usia responden antara
20 sampai 35 tahun sebanyak 65 responden (84,41%) dengan tingkat
pengetahuan baik 12 responden (18.46%), cukup 49 responden (73,84%), dan
kurang 5 responden (7,70%) sehingga semakin banyak umur pengetahuan
pun akan semakin tinggi. Lingkungan sangat mempengaruhi pengetahuan
dimana perkumpulan warga atau tetangga dapat mempengaruhi pola pikir dan
kemampuan untuk berkembangnya suatu informasi dan sosial budaya masih
sangat erat dimasyarakat saat ini dimana kepercayaan-kepercayaan di masa
lampau masih dilakukan dan pegang erat oleh masyarakat luas sehingga
52
semakin kuat suatu budaya maka dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
Pada penelitian sebelumnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil yaitu pendidikan, media
massa/informasi, lingkungan, pengalaman, usia, sosial budaya dan ekonomi
sedangkan dalam artikel Nutrion and Food Sciens dengan judul Assessment
of Knowledge of Pregnant Mothers on Maternal Nutrition and Associated
Factors in Guto Gida Woreda, East Wollega Zone, Ethiopia menunjukkan
bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil
tentang gizi ibu hamil yaitu age, educational status of mothers, family
income, information about nutrition during pregnancy, number of pregnancy
before the current pregnancy and gap between pregnancies had strong
statistical association with the knowledge of mothers on nutrition during
pregnancy (Daba dkk, 2013).
Menurut Wawan dan Dewi pada dasarnya semakin banyak umur maka
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
dan bekerja akan pengetahuannya juga akan lebih baik tetapi pada kenyataan
dilahan umur belum bisa menentukan pengetahuan seseorang karena dapat
dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman, ekonomi, budaya, status sosial
serta lingkungan.
Menurut Wawan dan Dewi pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi tetapi pada kenyataan
pendidikan belum bisa menentukan tingkatan pengetahuan seseorang karena
53
dapat dipengaruhi oleh umur, pengalaman, ekonomi, budaya, status sosial
serta lingkungan.
Menurut Wawan dan Dewi pekerjaan seseorang akan mempengaruhi
status ekonomi sebuah keluarga jadi semakin pekerjaan itu meghasilkan
keuangan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga maka ekonomi keluarga
akan baik dan kesehatan pun diperhatikan tetapi pada kenyataan pekerjaan
belum bisa menentukan tingkatan pengetahuan seseorang karena dapat
dipengaruhi oleh umur, pendidikan, pengalaman, budaya, status sosial serta
lingkungan.
Pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil sangatlah penting untuk
menjaga kesehatan janin dan tubuh ibu sendiri. Asupan nutrisi yang yang
dikonsumsi oleh ibu harus memenuhi gizi seimbang. Nutrisi ini berkaitan
dengan pemenuhan kalori yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus,
partus prematur, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerpuralis
dan lainnya. Sedangkan, makan berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi
seperti gemuk, preeklamsi, janin besar dan sebagainya. Yang terpenting
dalam pemenuhan nutrisi yaitu cara mengatur menu dan cara pengolahan
menu makanan (Astuti, 2010).
Menurut Morris (2014), kebutuhan kalori pada trimester pertama sama
banyaknya dengan wanita yang tidak hamil, biasanya sebesar 25-30 kal/kg
berat badan dan selama trimester kedua dan ketiga, ibu hamil membutuhkan
tambahan 350-400 kal/hari, kebutuhan protein meningkat pada kehamilan
54
yaitu sebanyak 71g protein perhari, serat sebanyak 25-30g serat perhari,
vitamin dan mineral harus kaya akan zat besi, asam folat, vitamin larut lemak
(A, D, E, dan K), vitamin B dan vitamin C serta kalsium dibutuhkan
sebanyak 1000 mg/hari bagi ibu hamil berusia 19-50 tahun. dan ibu hamil
dibawah 19 tahun mesti mengkonsumsi kalsium 1300 mg/hari, Cairan
sebanyak 8 hingga 10 gelas cairan, air putih lebih baik dan Asam lemak
Omega-3 yaitu asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakidonat (AA)
dianjurkan mengkonsumsi dua sampai tiga porsi ikan perminggu.
D. Keterbatasan
1. Kendala penelitian
Kendala dalam penelitian ini yaitu pada saat pengisian kuesioner
responden kurang teliti dalam menjawab pernyataan serta maksud dari
pernyataan kuesioner dan tidak hadirnya responden saat pertemuan.
2. Keterbatasan dalam proses penelitian
a Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner tertutup
sehingga responden hanya bisa menjawab “benar” dan “salah” dan
jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara
mendalam.
b Variabel yang di gunakan merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengaetahuan ibu hamil tentang gizi
ibu hamil.
.
55
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Gizi Ibu Hamil di BPM Suminten Pule Mantingan Ngawi”. Responden dalam
penelitian ini terdiri dari 77 ibu hamil sehingga penulis dapat mengambil
kesimpulan :
1 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten
Pule Mantingan Ngawi pada tingkat pengetahuan baik sebanyak 15 ibu
hamil (19,48%)
2 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten
Pule Mantingan Ngawi pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 54 ibu
hamil (70,12%)
3 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten
Pule Mantingan Ngawi pada tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8 ibu
hamil (10,4%)
4 Pada penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil di BPM Suminten Pule,
Mantingan, Ngawi yaitu umur dengan mayoritas 20 – 35 tahun 65
responden (84,41%), pendidikan dengan mayoritas SMA 43 responden
(55,84%), dan pekerjaan dengan mayoritas IRT 40 responden (51,95%).
56
B. SARAN
1 Bagi peneliti
Selanjutnya dapat mengembangkan variabel penelitian sehingga
didapatkan hasil yang lebih baik, pengumpulan datanya menggunakan
kuesioner terbuka agar hasilnya lebih baik dan semaksimal mungkin
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat luas
2 Bagi BPM
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam usaha promosi kesehatan khususnya dalam kebutuhan gizi ibu
hamil
3. Bagi responden
Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi
tentang kebutuhan gizi ibu hamil saat hamil melalui media cetak maupun
media elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
_______, S.2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta:
Rohima Press
Bkkbn Jatim. 2013. Kabupaten Ngawi Dan Nganjuk Gelar Rakerda Program KKB
Tahun 2013. (online).
http://jatim.bkkbn.go.id/berita.php?p=berita_detail&d+775. Diakses 6
November 2014
Daba, G dkk. 2013. Assessment of Knowledge of Pregnant Mothers on Maternal
Nutrition and Associated Factors in Guto Gida Woreda, East Wollega Zone,
Ethiopia. Nutrion and Food Sciens. Ethiopia
Dinkes. 2013. Informasi Kesehatan.
http://dinkes.ngawikab.go.id/index.php/informasi_kesehatan. Diakses 6
November 2014.
Ganda Sigalingging,2009. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Gizi Pada Ibu Hamil Diklinik Bersalin Sam Medan. Fakultas Ilmu
Keperawatan Unuversitas Darma Agung Medan. Tesis
Goni, A. Laoh, Pangemanan, D. 2013. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Hamil Dengan Status Gizi Selama Kehamilan Di Puskesmas Bahu Kota
Manado. Jurnal Keperawatan Vol.1, No.1, Agustus 2013. Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado. Manado
Hidayat, A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Ksiazek, P dkk. 2014. The Nutritional Knowledge of Pregnant Women. De
Gruyter Open. Lublin
Morris, J.C. 2014. Pedoman Gizi. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Prawiharjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi Spss Dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press
Riyanto, A. 2013. Statistik Deskriptif Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Saputra, W. 2013. Angka Kematian Ibu (AKI) Melonjak, Indonesia Mundur 15
Tahun. Prakarsa Policy Review. Jakarta
Simanjuntak, Sudaryati, 2013. Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui. Staf Pengajar
Departemen Gizi Kesehatan Mayarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. Penelitian
Wahyu, D. 2014. Angka Kematian Ibu Melahirkan
Menurun.http://surabaya.bisnis.com/read/20140613/4/72185/angka-
kematian-ibu-melahirkan-di-jatim-menurun. Diakses 6 November 2014
Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
WHO. 2014. Maternal Mortality.
http://www.who.int/mediacentre/facsheets/fs348/en/. Diakses 6 November
2014.
Widiyanto, J. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik Dan
Penelitian. Surakarta : Badan Penerbitan FKIP UMS