TESIS PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP USAHA HOTEL … · 2017-04-19 · studi di Program Pascasarjana...
Transcript of TESIS PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP USAHA HOTEL … · 2017-04-19 · studi di Program Pascasarjana...
i
TESIS
PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP USAHA HOTEL
DAN RESTORAN SERTA DAMPAKNYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI
NGURAH AGUS JAYAPRANANTA
NIM: 1391461034
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
2017
ii
PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP USAHA HOTEL DAN RESTORAN SERTA DAMPAKNYA PADA
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Ekonomi,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
NGURAH AGUS JAYAPRANANTA
NIM: 1391461034
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
2017
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 13 JANUARI 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. Nym Djinar Setiawina, SE, MS Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE, MSi
NIP. 19530730 198303 1 001 NIP. 19601006 198603 2 001
Mengetahui,
An. Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ketua Program Studi
Magister Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Prof. Dr. Nym Djinar Setiawina, SE, MS
NIP. 19530730 198303 1 001
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 13 Januari 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana,
No.: 0260/UN.14.4/HK/2016 Tanggal 13 Januari 2016
Ketua : Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, SE, MS
Anggota :
1. Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE, MSi
2. Dr. A A I N Marhaeni, SE, MS
3. Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja, SE, ME
4. Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE, MSi
v
Surat Pernyataan Bebas Plagiat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ngurah Agus Jayaprananta
NIM : 1391461034
Program Studi : Magister Ilmu Ekonomi
Judul Tesis : Pengaruh Kredit Bank Terhadap Usaha Hotel dan
Restoran Serta Dampaknya Pada Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di Kabupaten/Kota Provinsi Bali
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 27 Tahun 2010 dan
peraturan Perundang-Udangan yang berlaku.
Denpasar, 03 Maret 2017
Yang membuat pernyataan
(Ngurah Agus Jayaprananta) NIM. : 1391461034
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puja dan puji syukur
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas segala rahmat dan
petunjuknya, tesis ini dapat penulis selesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, SE, MS
sebagai pembimbing I dan Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE, Msi sebagai
pembimbing II yang penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat,
bimbingan, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas
Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Magister Ilmu Ekonomi di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih
juga penulis tujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. I Nyoman Mahaendra
Yasa, SE, MSi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,
serta Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, SE, MS sebagai Ketua Program
Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang diberikan. Ungkapan
terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu Dr. A A I N
Marhaeni, SE, MS; Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja, SE, ME dan Dr. Ida Ayu
vii
Nyoman Saskara, SE, MSi yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan
dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus disertai penghargaan kepada seluruh dosen di Program Magister Ilmu
Ekonomi yang telah membimbing penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada orang tua Dr. Drs. I Ketut Djayastra, SU dan Gusti Ayu Muliani,
orang tua yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, serta istri Kekey Luna
Ayazmin, SE yang senantiasa memberikan dukungan dengan penuh pengorbanan,
dan telah memberikan penulis kesempatan untuk berkonsentrasi menyelesaikan
studi di Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas
Udayana. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian tesis ini serta kepada penulis sekeluarga.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh kesempurnaan baik dari segi
penyajian dan dari segi penyusunannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membanggun dari para pembaca guna
penyempurnaan tesis ini pada masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa/i.
Denpasar, 03 Maret 2017
Ngurah Agus Jayaprananta
viii
PENGARUH KREDIT BANK TERHADAP USAHA HOTEL
DAN RESTORAN SERTA DAMPAKNYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi Bali yang tinggi mendorong usaha perbankan dan
industri pariwisata yaitu perdagangan, hotel dan restoran. Pernyataan itu didukung kredit perbankan yang tersalur ke sektor tersebut. Untuk penyaluran
kredit modal kerja dan investasi yang disalurkan perbankan diperkirakan akan mampu mendorong usaha disektor pariwisata seperti usaha hotel dan usaha restoran. Dengan usaha hotel dan restoran yang berkembang di suatu daerah tentu
akan menjadi sumber pendapatan pajak bagi pemerintah daerah. Khusus untuk usaha hotel dan restoran ini jika sudah berkembang, akan mampu memberikan
kontribusi pada pendapatan daerah, dalam bentuk penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredit bank (kredit
modal kerja dan investasi) terhadap usaha hotel dan restoran serta dampaknya pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber data yang digunakan
ada dua yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada pelaku/pengelola perbankan, hotel, restoran dan dinas yang terkait dengan penerimaan PAD. Data sekunder didapat dari dinas terkait seperti Dinas
Pendapatan Daerah (Dispenda), Bank Indonesia (BI) di Provinsi Bali. Metode pengumpulan data adalah dengan data laporan berkala (time series) dan
wawancara mendalam. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Teknik analisis data, yaitu pertama menggunakan diagram jalur (Path), kedua menggunakan persamaan struktural, dan ketiga menggunakan program PLS
(Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kredit bank berpengaruh
positif terhadap usaha hotel; 2) Kredit bank berpengaruh positif terhadap usaha restoran; 3) Usaha hotel berpengaruh positif terhadap penerimaan PAD; 4) Usaha restoran berpengaruh positif terhadap penerimaan PAD; 5) Kredit bank
berpengaruh tidak langsung terhadap penerimaan PAD, melalui variabel usaha hotel dan restoran. Penyaluran kredit perbankan perlu ditingkatkan karena sangat
berperan dalam meningkatkan usaha hotel dan restoran, guna mendukung perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Berkembangnya fasilitas dan pelayanan dari hotel dan restoran akan mampu meningkatkan penerimaan PAD.
Kata Kunci : kredit bank, hotel, restoran, Pendapatam Asli Daerah (PAD)
ix
EFFECT OF CREDIT BANK TO BUSINESS HOTEL AND
RESTAURANT AND ITS IMPACT ON LOCALLY GENERATED REVENUE (PAD)
DISTRICT / PROVINCE CITY IN BALI
ABSTRACT
Bali high economic growth pushed the banking business and the tourism
industry namely trade, hotels and restaurants. The statement was supported by bank credit are channeled to the sector. For working capital lending and
investment banking channeled is expected to be able to encourage business tourism sector as a hotel and restaurant business. With hotel and restaurant business that develops in an area will certainly be a source of tax revenue for local
governments. Especially for hotel and restaurant business if it develops, will be able to contribute to regional income, in the form of locally generated revenue
(PAD). This study aims to determine the effect of bank loans (working capital loans and investments) to hotel and restaurant business as well as its impact on
receipts locally generated revenue (PAD). Source of data used, there are two primary data obtained through interviews principals / managers of banks, hotels,
restaurants and offices associated with the receipts of PAD. Secondary data were obtained from relevant agencies such as the Department of Revenue (Dispenda), Bank Indonesia (BI) in Bali. Data collection methods is the periodic statement
data (time series) and in depth interviews. The analysis tool used is quantitative analysis. Data analysis techniques, first using the path diagram (Path), second
using structural equation, and the third uses PLS program (Partial Least Square). The results of this research indicate that: 1) Bank credit positive effect on the hotel business; 2) Bank credit positive effect on the restaurant business; 3)
Positive effect on the hotel business receipts PAD; 4) The restaurant business has positive influence on receipts of PAD; 5) Bank credit indirect effect on receipts of
PAD, through hotel and restaurant business variables. Bank lending needs to be improved because it was instrumental in improving the hotel and restaurant business, in order to support the growth of tourists visiting Bali. The development
of the facilities and services of hotels and restaurants will be able to improve receipts PAD.
Keywords : credit banks, hotels, restaurants, locally generated revenue (PAD)
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
PRASYARAT GELAR.................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN................................................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 11
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................. 11
1.4 Manfaat Penelitian............................................................ 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Bank Umum di Indonesia.................................................. 14
2.1.1 Kredit Perbankan .................................................... 16
2.1.2 Fungsi dan Peran Bank dalam Perekonomian
Daerah................................................................ .... 21
2.2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah ......................................... 32
2.3 Peran Sub Sektor Ekonomi dan Pajak Dalam
Perekonomian Daerah ....................................................... 36
2.3.1 Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran
Dalam Perekonomian ............................................. 36
2.3.2 PAD dan Penerimaan Daerah Kabupaten/
Kota di Provinsi Bali ............................................. 41
2.4 Hasil Penelitian Pembanding dan Keaslian Penelitian...... 50
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN, KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran ......................................................... 65
3.2 Kerangka Konsep ............................................................. 67
xi
3.3 Hipotesis Penelitian.......................................................... 69
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................... 70
4.2 Lokasi, Ruang Lingkup, dan Waktu Penelitian................ 70
4.3 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 73
4.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................... 76
4.4.1 Jenis Data ............................................................... 77
4.4.2 Sumber Data ........................................................... 77
4.5 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ......... 78
4.5.1 Populasi Jenis Usaha dan Instansi Pemerintah....... 78
4.5.2 Sampel dan Metode Pemilihan Sampel Responden 79
4.6 Metode Pengumpulan Data ............................................. 80
4.7 Teknik Analisis Data ....................................................... 81
4.7.1 Diagram Jalur ........................................................ 81
4.7.2 Model Persamaan Struktural ................................. 82
4.7.3 Pendugaan Parameter Dengan Program PLS ........ 84
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Umum Daerah Bali .............................................. 87
5.2 Kondisi Ekonomi Daerah Bali .......................................... 87
5.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Bali .................................... 87
5.2.2 Usaha Hotel dan Restoran di Daerah Bali............... 88
5.2.3 Penyaluran Kredit Bank di Daerah Bali .................. 89
5.2.4 Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Daerah Bali 90
5.2.5 Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Bali.............. 91
5.3 Deskripsi Responden.......................................................... 92
5.4 Hasil Pengujian Model Pengukuran ................................... 95
5.5 Hasil Analisis Diagram Jalur.............................................. 100
5.6 Hasil Pengujian Ketepatan Model...................................... 101
5.7 Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Langsung................... 102
5.8 Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Tidak Langsung ........ 103
5.9 Penafsiran Secara Ekonomi Koefisien Regresi Estimasi ... 105
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan............................................................................. 108
6.2 Saran................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 111
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 118
xii
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
2.1 Perkembangan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Melalui Perbankan per
Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2013 - 2014 (Miliar Rupiah) .............. 27
2.2 Perkembangan Jumlah Hotel Berbintang dan Non-bintang per
Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2013.................................................... 29
2.3 Realisasi dan Persentase PAD Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan
dan Kota Denpasar Tahun 2010 ........................................................... 44
2.4 PAD dan Pendapatan Daerah Provinsi Bali 2013 – 2014 .................... 46
2.5 PAD, Pajak Hotel dan Restoran di Kabupaten Badung, Gianyar dan
Kota Denpasar Tahun 2013 & 2014 (dalam Miliar Rp)....................... 49
4.1 Rincian Pemilihan Informan ................................................................ 79
5.1 Distribusi Kredit Bank per Kabupaten di Provinsi Bali Tahun 2014... 89
5.2 Jumlah Informan Menurut Profesi / Jenis Pekerjaan ........................... 92
5.3 Distribusi Umur Responden ................................................................. 93
5.4 Lama Pendidikan Responden ............................................................... 94
5.5 Hasil Pengujian Composite Realiability............................................... 96
5.6 Hasil Perhitungan Convergent Validity................................................ 97
5.7 Nilai AVE, √ AVE dan Korelasi Antar Variabel Laten ....................... 99
5.8 Hasil Analisis R2 Dari Variabel Endogen. ........................................... 101
5.9 Hasil Estimasi Koefisien Regresi ......................................................... 102
5.10 Hubungan Tidak Langsung / Indirect Effects Antar Variabel .............. 104
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
1.1 Perkembangan PDRB Riil dan Pertumbuhan Perekonomian Bali
(Kuartal IV, 2013-2014)....................................................................... 2
1.2 Kontribusi PDRB Bali per Sektoral Pada Kuartal IV 2014 ................ 4
1.3 Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan di Seluruh Kabupaten/Kota
Provinsi Bali Tahun 2013 – 2014......................................................... 9
2.1 Penyaluran Kredit Kategori Penyediaan Akomodasi Makan-Minum.. 31
2.2 Nominal PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali.................. 36
2.3 Pangsa Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Provinsi Bali 2014 ............. 37
2.4 Andil Sektor Terhadap Perekonomian Provinsi Bali 2014 .................. 39
3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 66
3.2 Konsep Alur Kredit Perbankan ............................................................ 68
4.1 Diagram Jalur Kredit Perbankan .......................................................... 81
4.2 Diagram Jalur Penyusunan Model Persamaan Struktural .................... 84
5.1 Hasil Analisis Diagram Jalur - Hubungan Langsung........................... 100
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto
PAD = Pendapatan Asli Daerah
PDB = Produk Domestik Bruto
ADHK = Atas Dasar Harga Konstan
ADHB = Atas Dasar Harga Berlaku
BPS = Biro Pusat Statistik
BPR = Bank Perkreditan Rakyat
SBI = Sertifikat Bank Indonesia
PAD = Pendapatan Asli Daerah
PHR = Pajak Hotel & Restoran
UMKM = Usaha Mikro Kecil & Menengah
DPK = Dana Pihak Ketiga
KMK = Kredit Modal Kerja
KI = Kredit Investasi
KPR = Kredit Pemilikan Rumah
Dispenda = Dinas Pendapatan Daerah
Diparda = Dinas Pariwisata Daerah
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
1 Karakteristik Informan ......................................................................... 118
3 Lampiran Data Sekunder...................................................................... 119
4 Analisis Data ........................................................................................ 128
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi adalah gambaran tentang perkembangan suatu
perekonomian yang biasa diukur dalam bentuk persentase perubahan pendapatan
nasional, pada suatu tahun tertentu yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Samuelson (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi itu merupakan
pertumbuhan GNP yang bersumber dari; Pertumbuhan dalam tenaga kerja, modal,
inovasi dan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara seperti di Indonesia dapat dilihat dari
pertumbuhan sektor migas dan sektor pariwisata. Peran sektor pariwisata akan
berfungsi sebagai katalisator (agent of development) sekaligus akan mempercepat
proses pembangunan itu sendiri dan akan sangat berperan dalam mendorong
pertumbuhan pembangunan wilayah yang memiliki potensi alam yang terbatas
(Yoeti, 2008).
Indonesia sampai dengan akhir tahun 2014 mengalami pertumbuhan
ekonomi mencapai 5,01 persen selama kuartal IV. Dalam kurun waktu yang sama
Provinsi Bali mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 7,88 persen, yang pada
tahun 2013 kuartal IV hanya mencapai 6,21 persen. Dilihat dari PDRB riil pada
kurun waktu yang sama untuk tahun 2013 Bali mencapai Rp 30,942 miliar dan
pada tahun 2014 naik menjadi Rp 31,507 miliar. Data ini menunjukkan bahwa
xvii
pertumbuhan ekonomi Bali masih berada di atas nasional sampai dengan kuartal
IV 2014 (Lihat Gambar 1.1).
Sumber: BPS-Provinsi Bali, 2015.
Gambar 1.1 Perkembangan PDRB Riil dan Pertumbuhan Perekonomian
Bali (Kuartal IV, 2013-2014)
Ukuran pertumbuhan ekonomi Bali dapat dilihat melalui Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) per sektor ekonomi. Dengan menggunakan data PDRB
atas dasar harga konstan (ADHK), dapat diungkap pendapatan per sektoral Bali
juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (BPS Provinsi Bali, 2014).
Struktur perekonomian suatu wilayah merupakan gambaran dari
komposisi seluruh kegiatan produksi barang dan jasa yang dilakukan di wilayah
tersebut. Dengan perubahan struktur produksi berarti pula telah terjadi pergeseran
struktur ekonomi di wilayah bersangkutan. Salah satu indikator yang sering
dipakai untuk mengamati struktur perekonomian suatu daerah adalah distribusi
persentase nilai tambah bruto sektoral.
xviii
Pada tahun 2010 laju pertumbuhan PDRB (ADHK) baru mencapai 5,83
persen dan meningkat menjadi 6,05 persen tahun 2013. Bila ditelusuri dari
pertumbuhan sektoral, data menunjukkan pertumbuhan tertinggi berturut-turut
terjadi pada sektor jasa-jasa dan terendah sektor pertanian dalam arti luas.
Berdasarkan data sektoral di atas jelas perekonomian Bali sedikit mengalami
perubahan dari pertanian ke non pertanian.
Berkembangnya pariwisata di Bali, membuat struktur perekonomian di
Bali mengalami pergeseran dari sektor primer ke sektor tersier. Hal ini tampak
jelas dari kontribusi masing-masing sektor dalam membentuk PDRB Bali. Bila
ditelusuri sektor yang terkait dengan pariwisata di Bali, maka sektor perdagangan,
hotel, dan restoran nampak cukup berperan dalam perekonomian Bali sampai
tahun 2013 mampu mencapai pertumbuhan 5,73 persen. Sektor perdagangan,
hotel dan restoran sedikit mengalami penurunan, yakni pada tahun 2010
pertumbuhan mencapai 6,34 persen, tetapi tahun 2013 menurun sebesar 0,66
persen atau menjadi 5,73 persen.
Kontribusi dari masing-masing sektor bila diperhatikan pada Gambar 1.2,
diketahui sektor perdagangan, hotel dan restoran ini mampu memberikan yang
terbesar dibandingkan sektor lain. Struktur perekonomian Bali ditunjukkan oleh
kontribusi dari masing-masing sektor, dan pada kuartal IV tahun 2014, ternyata
masih ditopang kuat oleh dua sektor utama yakni sektor pariwisata dan sektor
pertanian. Berdasarkan data kuartal IV tahun 2014 kedua sektor tersebut
memberikan kontribusi masing-masing 1,52 persen dan 1,17 persen. Kontribusi
xix
terbesar pada sektor perdagangan, hotel dan restoran ini didorong oleh
perkembangan pariwisata di Bali.
Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran…..
Sektor Pertanian………………………..
Sektor Lain-lain………………………….
(%) 0.00 1.00 1.52 1.77
Sumber: BPS Provinsi Bali, 2015.
Gambar 1.2 Kontribusi PDRB Bali per Sektoral Pada Kuartal IV 2014
Wiyasha (2010) menyatakan bahwa industri perbankan sebagai sebuah
institusi keuangan memegang peranan yang sangat strategis dalam aktifitas
ekonomi suatu negara. Prospek perhotelan dan restoran sendiri, pada 2015
diperkirakan masih cerah bahkan cukup prospektus. Pertumbuhan proyek hotel
dan restoran baru juga bergerak positif. Para operator pelaksana perhotelan dan
restoran baik lokal maupun asing seperti Australia, Prancis dan Belanda masih
terus mengembangkan investasinya di Indonesia. Industri perhotelan dan restoran
secara ekonomi dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pendapatan daerah
dan pusat sehingga dari sisi ketenagakerjaan juga memberikan peluang kerja yang
sangat signifikan.
Sebuah situs internet www.knhotelmanagement.com menyebutkan bahwa
pada tahun 2015, bisnis properti di tanah air sangat menggairahkan tidak
xx
terkecuali bisnis hotel. Banyak sekali hotel-hotel baru bermunculan di berbagai
penjuru kota di tanah air maupun di kawasan wisata termasuk Bali, investasi di
bidang properti seperti hotel, apartemen, gedung perkantoran, ruko dan lain-
lainnya memang banyak diminati oleh berbagai kalangan investor mengingat
nilainya yang terus meningkat. Investasi ini di prediksi akan terus bertambah
hingga tahun 2016 sampai 2017 terlihat masih banyaknya pembangunan hotel di
berbagai daerah. Agenda politik seperti pilkada, justru ditengarai akan
meningkatkan tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel dan konsumsi
di restoran. Kunjungan wisata juga masih menjadi faktor penyetabil okupansi
hotel dan konsumsi di restoran terutama pada hotel-hotel dan restoran daerah
dengan potensi wisata. Belum lagi pertumbuhan sektor industri yang berimbas
pada tingginya mobilitas para pebisnis untuk melaksanakan perjalanan dinas ke
berbagai daerah. Dari sektor meetings, incentives, conferences, and exhibitions
(MICE) juga tetap bergerak positif dengan banyaknya penyedia jasa MICE yang
memanfaatkan fasilitas hotel dan restoran sebagai venue kegiatannya. Hal itu
dipastikan menjadi faktor peningkat atau penyetabil okupansi hotel serta dan
konsumsi di restoran.
Perkembangan jumlah akomodasi di Bali bila dilihat menurut wilayah
kabupaten/kota, menunjukkan ada ketimpangan antar wilayah. Terbesar terjadi di
pusat kegiatan pariwisata yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Gianyar.
Di wilayah kabupaten lain yang berada di Bali Utara memiliki hotel dan restoran
yang jauh dibawah kabupaten di Bali Selatan.
xxi
Hasil analisis Fadliyanti (2001) menunjukkan bahwa pengembangan
pariwisata dalam upaya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mengakibatkan
potensi Pajak Hotel dan Restoran menjadi meningkat, hal tersebut mengakibatkan
sumbangan sektor pariwisata terhadap PAD menjadi meningkat. Jumlah
kunjungan wisatawan, rata-rata lama tinggal wisatawan, jumlah kamar hotel dan
penginapan, serta jumlah rumah makan (restoran) dan jumlah tempat duduk
restoran dalam jangka pendek dan jangka panjang mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap PAD. Penelitian dari Devilian Fitri (2014) mengungkapkan
hal yang sama yaitu jumlah wisatawan, sarana akomodasi dan jumlah restoran
secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD.
Dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan
industri pariwisata di Bali seperti yang diungkapkan di atas, ternyata untuk
wilayah Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar menduduki
posisi yang tertinggi. Kondisi ini nampaknya menjadi pilihan bagi debitur yakni
usaha perbankan untuk membuka peluang usaha, disamping mendorong
perkembangan wilayah tersebut.
Hasil penelitian Yasirudin, Mintargo, dan Rusdi (2014) menunjukkan
bahwa kredit modal kerja dan kredit investasi berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sehingga perlu ditingkatkan
penyaluran kredit pada sektor usaha produktif seperti sektor jasa lainnya dan
sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sehingga dalam jangka panjang sektor
usaha tersebut dapat menyumbang peningkatan laju pertumbuhan ekonomi.
xxii
Data menunjukkan jumlah kredit terbanyak tersalur di Kota Denpasar
(62,05 persen). Kabupaten Badung menduduki posisi kedua (12,00 persen) dan
posisi ketiga dan keempat adalah Kabupaten Buleleng (6,65 persen), Kabupaten
Tabanan (5,03 persen). Kabupaten lain di Bali mendapat kucuran kredit
perbankan masih dibawah 5 persen. Data penyebaran kredit usaha perbankan
ternyata mampu mendorong perkembangan pariwisata di Bali Selatan menjadi
lebih cepat, dibandingkan dengan wilayah kabupaten lain di Bali. Dampak dari
kondisi tersebut, adalah timbul ketimpangan dalam pertumbuhan ekonomi per
sektoral antar wilayah, di masing-masing kabupaten/kota di Bali.
Dengan perbedaan jumlah hotel dan restoran di kabupaten/kota di Bali
ternyata membawa dampak pula pada penerimaan pajak hotel dan restoran (PHR)
di wilayah tersebut. PHR penyumbang pendapatan yang relatif besar di Bali
hingga tahun terakhir ini. PHR memberikan kontribusi sebesar 30 persen terhadap
pertumbuhan perekonomian Bali. "Pertumbuhan sektor PHR mewarnai
perekonomian Bali dan naik-turunnya sektor andalan itu dapat dijadikan
gambaran perkembangan perekonomian di daerah tujuan wisata ini," kata Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Suarsa (Ekspos news, 2013).
Menurut Suarsa, perkembangan sektor PHR sebagai dampak dari kunjungan
wisatawan dalam dan luar negeri, dengan indikator antara lain jumlah wisatawan,
rata-rata lama tinggal wisatawan, tingkat penghunian kamar hotel, jumlah
restoran, dan konsumsi wisatawan di restoran di Provinsi Bali.
Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak
manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya. Namun, jika
xxiii
pengembangannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik, justru akan
menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan
masyarakat. Untuk menjamin supaya pariwisata dapat berkembang secara baik
dan berkelanjutan serta mendatangkan manfaat bagi manusia dan meminimalisasi
dampak negatif yang mungkin timbul maka pengembangan pariwisata perlu
didahului dengan kajian yang mendalam, yakni dengan melakukan penelitian
terhadap semua sumber daya pendukungnya. Sumber daya yang dimaksud terdiri
dari sumber daya alam, budaya, dan sumber daya manusia (Wardiyanta, 2006).
Menurut Deddy Supriady dan Dadang Solihin (2002) Pendapatan Asli
Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam
wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku. Menurut Rustian Kamaluddin (2000) yang
dimaksud dengan PAD adalah Pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak
daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan
keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan
otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.
Optimalisasi penerimaan daerah ini sangat penting bagi daerah dalam
rangka menunjang pembiayaan pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan.
Sumber penerimaan daerah yang dapat menjamin keberlangsungan pembangunan
di daerah dapat diwujudkan dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan pada potensi yang dimiliki masing-masing daerah, peningkatan
dalam penerimaan PAD ini akan dapat meningkatkan kemampuan keuangan
xxiv
daerah. Seiring dengan perkembangan perekonomian daerah yang semakin
terintegrasi dengan perekonomian nasional dan internasional, maka kemampuan
daerah dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber penerimaan PAD
menjadi sangat penting (Mukhlis, 2010).
Gambar 1.3 Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan di Seluruh Kabupaten/
Kota Provinsi Bali Tahun 2013 – 2014
Gambar 1.3 mengungkap bahwa kontribusi PAD terhadap pendapatan
Provinsi Bali terbesar disumbangkan oleh Kabupaten Badung yakni tahun 2013
dan tahun 2014 masing-masing dengan rasio 78,37 persen dan 75,15 persen. Ini
menandakan untuk Kabupaten Badung sedikit mengalami penurunan dalam
periode tahun tersebut. Hal ini dimungkinkan akibat terjadinya penurunan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Bali pada waktu yang sama. Data juga
menunjukkan kontribusi terbesar kedua dan ketiga ada di Kota Denpasar dan
Kabupaten Gianyar. Masing-masing daerah tersebut memberi kontribusi terhadap
pendapatan daerah Bali adalah sebesar 41,58 persen (tahun 2013), 40,12 persen
xxv
(tahun 2014) dan 26,28 persen (tahun 2013) dan 21,45 persen (tahun 2014).
Kondisinya juga menurun sejalan dengan kontribusi Kabupaten Badung pada
periode yang sama.
Kajian ekonomi BI (2014) bila dilihat dari kemandirian fiskal, Kabupaten
Badung memiliki kemandirian tertinggi dibandingkan dengan daerah lain di Bali.
Kondisi ini dapat diketahui dari PAD dibandingkan dengan pendapatan total
daerah Bali, Kabupaten Badung adalah tertinggi di atas 50 persen, sedangkan
daerah lain di Bali hanya berada di bawah 50 persen. Bahkan Kabupaten Bangli
tercatat memiliki kemandirian fiskal terendah yakni mencapai 7,65 persen pada
tahun 2014. Jadi untuk daerah selain Kabupaten Badung kemampuan dalam
membiayai belanja daerah masih sangat tergantung kepada Dana Perimbangan.
Jika dikaitkan dengan perkembangan pariwisata nampak bahwa sektor itulah yang
diperkirakan menjadi pendorong terjadinya peningkatan PAD di Kabupaten
Badung. Untuk itu diperlukan upaya keras untuk melakukan pemerataan
pengembangan daerah wisata di Bali, agar ketimpangan pembangunan wilayah
tidak terus berlanjut ke depan.
Dengan diungkapnya berbagai hubungan variabel ekonomi mulai dari
jumlah kredit perbankan, yang terkonsentrasi di daerah pusat pariwisata
(Kabupaten Badung, Gianyar dan Kota Denpasar), kemudian perkembangan
jumlah room hotel, tingkat hunian kamar dan jumlah seat restoran, demikian pula
pajak hotel dan restoran serta penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka
ada fenomena yang terjadi dalam perkembangan kegiatan perbankan dengan
perkembangan industri pariwisata antar kabupaten/kota di Bali. Pemusatan
xxvi
pariwisata di Kabupaten Badung, Gianyar dan Kota Denpasar ternyata memiliki
pertumbuhan ekonomi dan PAD yang tinggi, sementara kabupaten lain
mengalami kondisi sebaliknya. Hal ini menjadikan wilayah antar Kabupaten/kota
di Bali menjadi timpang, dan akan semakin timpang ke depan jika tidak ada upaya
untuk mengembangkan pariwisata di luar ketiga daerah pusat pariwisata tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang masalah sebelumnya, maka pokok
permasalahan dari penelitian ini disusun sebagai berikut:
1) Bagaimanakah pengaruh kredit bank (kredit modal kerja dan kredit investasi)
terhadap usaha hotel di kabupaten/kota Provinsi Bali?
2) Bagaimanakah pengaruh kredit bank (kredit modal kerja dan kredit investasi)
terhadap usaha restoran di kabupaten/kota Provinsi Bali?
3) Bagaimanakah pengaruh usaha hotel terhadap penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di kabupaten/kota Provinsi Bali?
4) Bagaimanakah pengaruh usaha restoran terhadap penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di kabupaten/kota Provinsi Bali?
5) Adakah pengaruh kredit bank (kredit modal kerja dan investasi) secara tidak
langsung terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui
variabel usaha hotel dan restoran di kabupaten/kota Provinsi Bali?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
xxvii
1) Untuk menganalisis pengaruh kredit bank (kredit modal kerja dan kredit
investasi) terhadap usaha hotel di kabupaten/kota Provinsi Bali.
2) Untuk menganalisis pengaruh kredit bank (kredit modal kerja dan kredit
investasi) terhadap usaha restoran di kabupaten/kota Provinsi Bali.
3) Untuk menganalisis pengaruh usaha hotel terhadap penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) di kabupaten/kota Provinsi Bali.
4) Untuk menganalisis pengaruh usaha restoran terhadap penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) di kabupaten/kota Provinsi Bali.
5) Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung kredit bank (yakni kredit modal
kerja dan kredit investasi) terhadap terhadap penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) melalui variabel perantara usaha hotel dan usaha restoran.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari menulis penelitian dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk
bukti empiris terhadap ilmu tentang penerimaan pendapatan asli daerah
(PAD) yang berhubungan dengan pengaruh kredit bank terhadap usaha hotel
dan restoran (sektor pariwisata) terutama dikaitkan dengan penerapan dan
pengembangan ilmu ekonomi khususnya teori ekonomi pembangunan daerah,
ekonomi perbankan serta bisnis pariwisata. Disamping itu, penelitian ini
diharapkan dapat berkontribusi berdasarkan temuan hasil penelitian, sebagai
sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik akademisi,
xxviii
dalam memperkaya referensi mereka dilihat dari sisi pengembangan usaha
perhotelan dan restoran dengan memanfaatkan jasa perbankan.
2) Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian ini secara praktis dapat memberi gambaran dan kontribusi
pemikiran kepada pihak perbankan dan pelaku/pengelola usaha dalam
menyusun kebijakan terkait dengan pengembangan usaha hotel dan
restoran melalui dukungan kredit perbankan di Bali. Sebagaimana
diketahui sampai saat ini peran kredit perbankan sangat dirasakan oleh
pelaku bisnis di bidang usaha hotel dan restoran, karena perkembangan
ekonomi di daerah tujuan wisata sangat memungkinkan untuk lebih
meningkatkan usaha semacam itu.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah
untuk aktif berperan serta mendukung usaha hotel dan restoran dalam
memaksimalkan pendapatan dari pajak hotel dan restoran, melihat
pesatnya perkembangan sektor pariwisata saat ini. Sehingga sektor
pariwisata khususnya usaha hotel dan restoran diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang signifikan kepada penerimaan Pendapatan
Asli Daerah (PAD).