PROSIDINGrepo.unhi.ac.id/bitstream/123456789/959/1/AKTIVITAS... · 2020. 4. 17. · iii KATA...

23

Transcript of PROSIDINGrepo.unhi.ac.id/bitstream/123456789/959/1/AKTIVITAS... · 2020. 4. 17. · iii KATA...

  • i

    PROSIDINGSEMINAR NASIONAL

    INTEGRASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN

    KEBUDAYAAN DALAM PEMBANGUNAN

    BERKELANJUTAN

    Program Studi BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Hindu IndonesiaDenpasar

    2014

  • ii

    Tim Penyunting:

    Prof. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc., Ph.D

    Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And.

    Dr. Marina Silalahi, M.Si

    Dr. I Gede Ketut Adiputra

    Dr. I Nyoman Arsana, S.Si.,M.Si

    ISBN:978-602 9138-68-9

  • iii

    KATA PENGANTAR PANITIA SEMINAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan YangMaha Esa atas anugrahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Prosiding Seminar Nasional

    dengan tema ‘Integrasi Keanekaragaman Hayati dan Kebudayaan dalam Pembangunan

    Berkelanjutan’. Seminar ini telah diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam Universitas Hindu Indonesia, pada tanggal 27 September 2014, di

    Kampus Universitas Hindu Indonesia, Denpasar. Tema ini merupakan ajakan kepada kita

    semua untuk senantiasa memelihara, melestarikan dan mengelola sumber daya alam hayati

    dan ekosistemnya yang berwawasan budaya.

    Forum seminar ini merupakan media tukar menukar informasi ilmiah terkait dengan

    pembangunan berkelanjutan melalui integrasi antara Keanekaragaman Hayati dan

    Kebudayaan. Sebanyak 51 artikel yang dipresentasikan selama satu hari seminar terdiri

    atas 3 artikel utama yang disajikan pada sidang pleno dan 49 artikel pendukung yang

    dipresentasikan pada sidang-sidang kelompok. Para pembicara dan peserta pada seminar

    ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, terutama dari Perguruan Tinggi,

    dan Lembaga Penelitian di Indonesia.

    Sub topik yang disajikan pada sidang-sidang kelompok adalah: (1) kearifan lokal

    dalam pelestarian sumber daya alam dan ekosistemnya, (2) pencemaran dan kesehatan

    lingkungan, dan (3) integrasi pertanian berbasis budaya dan konservasi keanekaragaman

    hayati

    Dengan diterbitkannya prosiding ini, diharapkan karya-karya ilmiah tentang

    pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan antara Keanekaragaman Hayati dan

    Kebudayaan dapat disebarluaskan, sehingga dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna

    bagi masyarakat.

    Denpasar, 27 Nopember 2014Ketua PanitiaDrs.I Wayan Suarda,M.Pd.

  • iv

  • v

    KATA PENGANTAR PENYUNTING

    Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/TuhanYang Maha Esa atas anugrahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan ProsidingSeminar Nasional dengan tema ‘Integrasi Keanekaragaman Hayati dan Kebudayaandalam Pembangunan Berkelanjutan’ yang telah diselenggarakan oleh FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hindu Indonesia pada tanggal27 September 2014.

    Prosiding ini memuat 51 artikel yang telah dipresentasikan selama satuhari seminar terdiri atas 3 artikel utama yang disajikan pada sidang pleno dan 49artikel pendukung yang dipresentasikan pada sidang-sidang kelompok. Artikelutama yang ditulis oleh Eko Baroto Walujo terutama mengemukakan tentangkekayaan sumber daya alam hayati Indonesia. Keanekaragaman hayati tersebutterpaut erat dengan keanekaragaman kelompok etnis dengan kehidupan sosialdan budaya yang berbeda, sehingga jika keunikan ini dipadukan dengankeanekaragaman ekosistem di seluruh Kepulauan Indonesia maka akanberkembang berbagai sistem pengetahuan tentang alam dan lingkungan. Sementaraitu artikel yang ditulis oleh Ida Bagus Dharmika mengemukakan adanya konplikkepentingan dalam pengelolaan sumber daya hayati, yang berkembang karenaadanya dua paradigma yang berbeda yaitu paradigma ekosentrisme versusantroposentrisme. Paradigma ekosentrisme memandang bahwa manusia adalahbagian dari alam sehingga dalam mengelola alam mengutamakan tujuan jangkapanjang dan berkelanjutan, sementara paradigma antoposentrisme memandangbahwa manusia terpisah dari alam dan semua yang ada di alam adalah untukkepentingan umat manusia sehingga dalam mengelola alam lebih mengutamakanrencana jangka pendek dan selalu berorientasi pada kepentingan ekonomi. Penulisutama ketiga yaitu I Made Sudarma menjembatani pandangan-pandangan yangditulis oleh kedua penulis utama diatas. Dalam artikelnya yang berjudul“Pembayaran Jasa Lingkungan Sebagai Instrumen Ekonomi Menuju PembangunanBerkelanjutan”, penulis menekankan perlunya valuasi ekonomi sumber daya alam,baik yang bersifat direct use value maupun indirect use value sehingga setiappembangunan yang berdasarkan sumber daya alam harus menghitung setiap digitperubahan nilai moneter dari sumber daya alam tersebut.

    Artikel-artikel pendukung juga membahas tentang keanekaragaman hayatiyang menjadi tema seminar. Di antara artikel tersebut, sebagaian membahastentang keanekaragaman pengetahuan tentang pemanfaatan dan pengelolaansumber daya a lam hayat i o leh berbagai ke lompok suku di Indonesia .

  • vi

    Keanekaragaman tersebut muncul karena perbedaan tipe ekosistem tempat merekatinggal, iklim serta tingkat kebudayaan suku-suku bangsa tersebut. Sebagian artikellagi membahas pemanfaatan keanekaragaman hayati baik dalam bidang pertanian,lingkungan, maupun kesehatan.

    Dengan diterbitkannya prosiding ini, diharapkan karya-karya ilmiah tersebutmampu memberikan pemahaman tidak hanya tentang paradox kekayaan sumberdaya alam dan kemiskinan sebagai sebuah mis-managemant dalam menggunakanhasil-hasil eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga pemahaman bahwa ilmu danteknologi saja cukup untuk memecahkan dilema kemanusiaan, lingkungan, ekonomidan kendala-kendala legal yang muncul dari kesadaran penuh masyarakatnya, tetapinilai moral dan spiritual yang tersurat maupun tersirat dalam kebudayaan lokalpatut dipertimbangkan.

    Denpasar, 27 Nopember 2014Penyunting:Prof. Ir. I Wayan. Redi Aryanta, M.Sc., Ph.DProf. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M.Sc. Sp.And.Dr. Marina Silalahi, M.SiDr. I Gede Ketut AdiputraDr. I Nyoman Arsana, S.Si., M.Si

  • vii

    SAMBUTAN DEKAN FMIPA

    Puji syukur kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/TuhanYang Maha Esa karena atas anugrahNya kita dapat menyelesaikan Prosiding Seminar

    Nasional dengan tema ‘Integrasi Keanekaragaman Hayati dan Kebudayaan dalam

    Pembangunan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan

    Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hindu Indonesia.

    Tema seminar tersebut sejalan dengan salah satu misi Fakultas MIPA Unhi

    yaitu mengoptimalkan kearifan lokal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

    teknologi untuk menunjang pembangunan budaya. Dalam konteks ini, budaya-budaya

    lokal merupakan yang hasil dari cipta, rasa, dan karsa masyarakat pengusungnya

    seringkali dijadikan sebagai peraturan yang berlaku secara lokal dengan tetap berada

    dalam bingkai peraturan nasional dan internasional. Pengetahuan masyarakat tentang

    pemanfaatan sumber daya alam hayati menjadi bagian dari budaya tersebut, sehingga

    melestarikan budaya pada hakekatnya juga melestarikan keanekaragaman hayati.

    Artikel-artikel yang dimuat dalam prosiding ini telah mencermikan tema

    seminar tersebut. Kehadiran pakar etnobiologi dari Herbarium Bogoriense Lembaga

    Ilmu Pengetahuan Indonesia, pakar antropologi dari Universitas Hindu Indonesia,

    pakar ekonomi lingkungan Universitas Udayana, serta para peneliti dari berbagai

    universitas telah mewarnai isi prosiding ini.

    Dengan diterbitkannya prosiding ini, diharapkan dapat menyebarluaskan

    informasi tentang berbagai hasil penelitian tentang keanekaragaman hayati yang

    teringrasi dengan kebudayaan guna menunjang pembangunan secara berkelanjutan.

    Denpasar, 27 Nopember 2014

    Dekan F. MIPA Unhi

    Ni Ketut Ayu Juliasih, S.Si., M.Fis

  • viii

  • ix

    SAMBUTAN REKTOR

    Om swastyastuMengawali sambutan ini, marilah kita memanjatkan puji syukur, Sesanti Angayubagia

    kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas Asung Kertha WaraNugrahaNya, sehingga kita dapat menyelesaikan Prosiding Seminar Nasional dengan tema‘Integrasi Keanekaragaman Hayati dan Kebudayaan dalam Pembangunan Berkelanjutan’yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UniversitasHindu Indonesia sesuai dengan program yang telah direncanakan.

    Dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui integrasi keanekaragamanhayati dan kebudayaan, saya menyambut baik telah terselenggaranya seminar nasional dengantema “Integrasi Keanekaragaman Hayati Dan Kebudayaan Dalam PembangunanBerkelanjutan”, karena memiliki nilai strategis. Pertama, sebagai forum tukar menukarinformasi ilmiah tentang kegiatan masing-masing Perguruan Tinggi dan Lembaga-LembagaPenelitian. Kedua, sebagai forum untuk merumuskan pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan dalam upaya pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya melalui asaskeserasian, keselarasan dan keseimbangan untuk menjamin kesinambungan persediaanya dikemudian hari. Sehubungan dengan hal ini, agama Hindu di Bali dengan filosofi Tri HitaKarana telah mengajarkan umatNya untuk menjaga hubungan harmonis antara manusiadengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan lingkungan hidup.

    Dalam menghadapi tantangan dan masalah lingkungan hidup, dalam upayamewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan dan budaya, PerguruanTinggi, khususnya Pusat Studi Lingkungan, instansi terkait, dan masyarakat memiliki perananyang sangat penting. Beberapa langkah yang dapat dilaksanakan antara lain: (1) melestarikantatanan lingkungan, (2) mengindahkan daya dukung lingkungan, (3) menggerakkanperlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara serasi,selaras, dan seimbang, (4) mengkoordinasikan keterpaduan sumber daya manusia, sumberdaya alam, dan sumber daya buatan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati danekosistemnya, (5) menormalisasikan fungsi lingkungan dengan mengurangi resiko perusakandan pencemaran lingkungan, (6) menggairahkan peranserta masyarakat, dan (7)memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengelolaan keanekaragaman hayatidan ekosistemnya, serta (8) penegakan hukum.

    Harapan saya, semoga prosiding seminar ini mampu merumuskan hasil yangbermanfaat untuk pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan dan budaya.

    Om Shanti, Santhi, Santhi, OmDenpasar, 27 Nopember 2014Rektor Universitas Hindu IndonesiaDr. Ida Bagus Dharmika, MA

  • x

  • xi

    DAFTAR ISI

    MAKALAH UTAMAHalaman

    1. MEMAHAMI KEANEKARAGAMAN UNTUK MEMBANGUNMASA DEPANEko B. Walujo ...................................................................................................... 1

    2. PARADIGMA EKOSENTRISME VS ANTROPOSENTRISMEDALAM PENGELOLAAN HUTANIda Bagus Dharmika ............................................................................................. 9

    3. PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN SEBAGAI INSTRUMENEKONOMI MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTANI Made Sudarma ................................................................................................... 18

    SUB TOPIK: KEARIFAN LOKAL DALAM PELESTARIAN SUMBERDAYA ALAM DAN EKOSISTEMNYA

    1. KERAGAMAN JENIS BAMBU DI GIANYAR- BALI UNTUKMENUNJANG INDUSTRI KERAJINAN RUMAH TANGGAIda Bagus Ketut Arinasa....................................................................................... 27

    2. POTENSI LAHAN PEKARANGAN DALAM UPAYAMENDUKUNG PROGRAM KETAHANAN PANGANNASIONAL DI PERDESAAN KABUPATEN BANGLII Ketut Arnawa ..................................................................................................... 33

    3. SUBAK: SISTEM IRIGASI TRADISIONAL DALAMMENJAGA KELESTARIAN SUMBERDAYA PERTANIANEuis Dewi Yuliana, I.W.Watra, Israil Sitepu ......................................................... 37

    4. KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT PADA BERBAGAISATUAN LANSKAP DAN PEMANFAATANNYA OLEHSUB-ETNIS BATAK TOBA DI DESA PEADUNDUNGSUMATERA UTARAMarina Silalahi, Jatna Supriatna, Eko Baroto Walujo, Nisyawati ........................ 42

    5. VALUASI KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN BERGUNADI HUTAN ADAT IMBO MENGKADAI (HAIM) BAGIKEHIDUPAN MASYARAKAT MENGKADAI,SAROLANGUN, JAMBIRifa Hasymi Mahmudah, Eko Baroto Walujo, dan Wisnu Wardhana ................... 48

    6. ETNOBOTANI TUMBUHAN PENUNJANG RITUAL/ADATDI PULAU SERANGAN, BALIRevina Indra Putri , Jatna Supriatna dna Eko Baroto Walujo ............................ 58

  • xii

    7. STUDI USAHA TERNAK LEBAH MADU INDIGENOUS INDONESIAApis cerana SECARA TRADISIONAL DI BALIRetno Widowat ..................................................................................................... 65

    8. ETNOBOTANI PEKARANGAN MASYARAKAT MELAYUDI DUSUN MENGKADAI SAROLANGUN, JAMBIRahmat Hidayat, Eko Baroto Walujo dan Wisnu Wardhana................................. 73

    9. KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PROSPEK PENGEMBANGANPENGOBATAN USADA BALII Wayan Budi Utama ............................................................................................ 81

    10. KEANEKARAGAMAN HAYATI UNSUR BANTEN DAKSINA DALAMMELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL, SUATU TINJAUANETNOBOTANICornelius Sri Murdo Yuwono dan I Nyoman Intaran…………………………… 88

    11. PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKANKONSEP AJARAN TRI HITA KARANA DALAM PEMBELAJARANBIOLOGI DI SMAN 2 DENPASARIda Bagus Sueta Manuaba .................................................................................... 96

    12. MANAJEMEN LINGKUNGAN DALAM KEARIFAN LOKAL DANPERSPEKTIF HINDUMade Wahyu Adhiputra ........................................................................................ 99

    13. PERAN DESA ADAT DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATANLAHAN DI DESA JATILUWIHWahyudi Arimbawa dan I Komang Gede Santhyasa ........................................... 105

    14. TAMAN SEKOLAH SEBAGAI PELESTARIANKEANEKARAGAMAN HAYATI DAN MENUMBUHKANSIKAP ILMIAH PESERTA DIDIKNi Wayan Ratnadi ................................................................................................. 111

    15. PEMANFAATAN KUNYIT (Curcuma domestica Val) DALAMPENGOBATAN TRADISIONAL DI DESA TENGANANPEGRINGSINGAN KABUPATEN KARANGASEMPutu Sudiartawan ................................................................................................. 114

    16. POHON BERINGIN DALAM PERSPEKTIF AGAMA HINDUDAN RELEVANSINYA TERHADAP PELESTARIAN PLASMANUTFAH DI BALI.A.A. Komang Suardana…………………………………………………………117

    17. TUMPEK KANDANG, SEBUAH KEARIFAN LOKAL BALIUNTUK PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATINi Ketut Ayu Juliasih dan I Made Gede Anadhi ................................................... 124

  • xiii

    18. MANUSIA DALAM KONTEKS LINGKUNGAN HIDUPIda Ayu Gde Yadnyawati ...................................................................................... 130

    SUB TOPIK: INTEGRASI PERTANIAN BERBASIS BUDAYA DANKONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

    1. KEANEKARAGAMAN PARASITOID TELUR WALANG SANGITPADA LOKASI TANAMAN PADI YANG BERBEDA KETINGGIANDARI PERMUKAAN LAUTAisah Jamili dan Hery Haryanto ........................................................................... 134

    2. ANALISIS KERAGAMAN FENOTIP SALAK GULAPASIR PADARAGAM LINGKUNGAN BERBEDA SEBAGAI DASARPENGEMBANGAN DI DAERAH BARU DI BALII Ketut Sumantra .................................................................................................. 139

    3. AKTIVITAS ANTAGONISTIK DAN KEMAMPUANPseudomonas spp. MEMBENTUK SIDEROPHORE UNTUK MENEKANFusarium oxysporum f.sp. lycopersici PADA TANAMAN TOMATI Ketut Widnyana.................................................................................................. 145

    4. PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADABUDIDAYA SAYURAN ORGANIK DI KOTA BATU.Cokorda Javandira ................................................................................................ 150

    5. KELAPA SEBAGAI MEDIA KULTUR LOKAL AGENPENGENDALI HAYATI FUSAN Fusan Bacillus thuringiensis var. kurstakiDAN Bt var. israelensisI Nyoman Sumerta dan Siti Sumarmi ................................................................... 153

    6. IDENTIFIKASI FRAKSI AKTIF ANTIBAKTERI PADADAUN PANCASONA (Tinospora coriaceae Beumee.)I Putu Darmawijaya .............................................................................................. 158

    7. AIR KELAPA UNTUK PEMBENTUKAN MULTISHOOT PADAPROTOKORM ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis)TRNASGENIK PEMBAWA GEN PENGINDUKSI PEMBUNGAANIda Ayu Purnama Bestari dan Endang Semiarti .................................................... 165

    8. POTENSI ANTIOKSIDAN LOLOH TEMPUYUNG(Sonchus arvensis L.) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONALI G.A. Wita Kusumawati, I Putu Darmawijaya, I.B.A. Yogeswara ...................... 169

    9. ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTATSUSU KAMBING KANDIDAT PROBIOTIKNi Wayan Nursini ................................................................................................. 175

  • xiv

    10. PERILAKU HARIAN ULAR KOBRA (Naja sputatrix BOIE)DALAM KANDANG PENANGKARANI Gede Widhiantara dan I Wayan Rosiana .......................................................... 181

    11. REHABILITASI PERKEBUNAN KAKAO SISTEM AGROFORESTI Gede Ketut Adiputra .......................................................................................... 186

    12. KOMPOSISI JENIS MOLUSKA PADA BEBERAPA PERSAWAHANDI DENPASARNi Made Suartini, Ni Wayan Sudatri, Ni Luh Watiniasih...................................... 192

    13. POTENSI EKSTRAK DAUN BROTOWALI (Tinospora crispa (L) Miers)SEBAGAI FUNGISIDA NABATI TERHADAP PENYAKIT LAYUFUSARIUM PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)Ida Bagus Gede Darmayasa dan Ni Made Susun Parwanayoni ........................... 197

    14. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULITBUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)I Nyoman Arsana, Ida Bagus Oka, Ni Ketut Ayu Juliasih .................................... 206

    15. NORMOMETABOLIK ANTIOKSIDAN ALAMI TEMPE M-2 DENGANWORTEL (Daucus carrota) MENURUNKAN IL-6 DANHISTOPATOLOGI JARINGAN AORTA PADAATEROSKLEROSIS DISLIPIDEMIAI.G.A. Ari Agung, A. A. K. Suardana, I. P. Sudiartawan, N. K. Ayu Yuliasih,dan Israel Sitepu ................................................................................................... 213

    16. PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHANSEBAGAI BAHAN PESTISIDA RAMAH LINGKUNGANI Wayan Suanda .................................................................................................... 220

    SUB TOPIK: PENCEMARAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

    1. PENGARUH PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAPKESEHATAN MASYARAKATI Wayan Redi Aryanta ........................................................................................... 224

    2. KAJIAN KRITERIA KAMPUS RAMAH LINGKUNGAN (GREENCAMPUS) DI UNIVERSITAS DHYANA PURA, BADUNG, BALINyoman Ngurah Adisanjaya dan Ni Kadek Dwipayani Lestari ............................ 232

    3. DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN PROF. DR. IDA BAGUSMANTRA TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DESA KETEWELPutu Perdana Kusuma Wiguna, Ni Kadek Aditya Purnama Dewi ........................ 236

    4. PROBLEMATIKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DANKERUANGAN PARIWISATA DI DESA LEMBONGAN, BALII Komang Gede Santhyasa ................................................................................... 241

  • xv

    5. MODIFIKASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU DICV KITAGAMA SECARA ANAEROBIKI G. A. Wita Kusumawati, M. Nur Cahyanto, Endang S. Rahayu ........................ 247

    6. PENGARUH WAKTU DAN pH TERHADAP ADSORPSILINIER ALKILBENZENA SULFONAT (LAS) PADABIOSORBEN CANGKANG TELUR AYAMI Made Wisnu Adhi Putra dan I Gede Widhiantara .............................................. 253

    7. PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS SUSU KEDELAI SEBAGAIBAHAN PELINDUNG PROBIOTIK L. acidophillus FNCC 0051SELAMA DI SALURAN CERNA IN VITROI.B. Agung Yogeswara, N, W, Nursini., I.G.A. Wita Kusumawati ....................... 258

    8. ISOLASI DAN KARAKTERISASI LIPASE DARI BAKTERI YANGDIISOLASI DARI TANAH TERKONTAMINASI MINYAKDI PASAR BANYUASRI SINGARAJANi Ketut Novi Purnamasari, Vivi Oviantari, dan I Putu Parwata ......................... 264

    9. PEMBERIAN VITAMIN C MEMPERTAHANKAN PROSESSPERMATOGENESIS DAN JUMLAH SEL LEYDIG PADA MENCIT(Mus musculus) YANG MENDAPAT PAPARAN ASAP ROKOKAnak Agung Ayu Putri Permatasari ...................................................................... 271

    10. KUALITAS AIR MINUM DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR UNITNYANYI PDAM TABANAN BERDASARKAN MPN COLIFORMDAN Escherichia coli.I Wayan Suarda .................................................................................................... 279

    11. PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN RELATIF UDARATERHADAP PENAMPILAN FISIK DALAM OLAHRAGAI Nengah Sandi ..................................................................................................... 282

    12. PENURUNAN JUMLAH SEL SPERMATOGENIK SETELAHPEMBERIAN ALKOHOL PERORAL SECARA KRONIS PADATIKUS PUTIH (Rattus sp.)Ni Wayan Sukma Antari, A.A.S.A. Sukmaningsih, Ni Made Suaniti ................... 288

    13. AKTIVITAS OLAHRAGA DI LINGKUNGAN PANASKunjung Ashadi .................................................................................................... 294

    14. STRUKTUR HISTOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus L.)SETELAH PERLAKUAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)Ni Gusti Ayu Manik Ermayanti, Dwi Ariani Yulihastuti,dan Ni Wayan Sudatri ........................................................................................... 298

  • 206

    Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN:978-602-9138-68-9

    AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULITBUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

    I Nyoman Arsana1*, Ida Bagus Oka1, Ni Ketut Ayu Juliasih11Program Studi Biologi FMIPA Universitas Hindu Indonesia,

    Jl. Sangalangit, Tembau, Denpasar.*Penulis korespondensi: e-mail: [email protected]

    ABSTRAK

    Masyarakat kini cenderung beralih menggunakan bahan-bahan alami yang mempunyaikemampuan sebagai antioksidan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugarannyasehingga eksplorasi bahan alami yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan telahdilakukan secara intensif. Salah satu sumber antioksidan alami adalah kulit buahmanggis (Garcinia mangostana L). Penelitian ini bertujuan mengetahui kapasitasantioksidan ekstrak etanol kulit buah manggis serta senyawa yang terkandung dalamektrak tersebut. Aktivitas antioksidan dianalisis dengan menggunakan DPPH sebagaisumber radikal bebas kemudian dinyatakan sebagai IC50, sedangkan senyawa aktifdianalisis dengan GC-MS serta HPTLC. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrakethanol kulit buah manggis mempunyai mempunyai kemampuan sebagai antioksidandengan kadar fenol 178,47% dan IC50 sebesar 174,07 ppm. Ekstrak ethanol kulitbuah manggis mengandung senyawa golongan xanthone.

    Kata Kunci: Manggis (Garcinia mangostana L), antioksidan.

    PENDAHULUANSaat ini ada kecenderungan masyarakat

    beralih menggunakan bahan-bahan alami yangmempunyai kemampuan sebagai antioksidanuntuk meningkatkan kesehatan dankebugarannya karena mengkonsumsi suplemenantioksidan sintetik telah diyakini memiliki efeksamping yang luas. Eksplorasi bahan alami yangmempunyai kemampuan sebagai antioksidansaat ini banyak dilakukan. Salah satu sumberantioksidan alami potensial adalah kulit buahmanggis (Garcinia mangostana L), tetapipotensi tersebut terbuang sebagai limbahpertanian padahal produksi buah manggisIndonesia mencapai 108.675 ton pada tahun2010 (Dirjen Hortikultura, 2011). Jika limbahtersebut dapat dimanfaatkan secara optimalmaka akan memberikan nilai tambah produkpertanian tersebut.

    Diduga senyawa yang berasal dari kulitbuah manggis dapat meredam radikal bebasdengan cara mendonorkan elektronnya kepadaradikal bebas sehingga aktivitasnya bisadihambat (Zarena dan Sankar, 2009), ataubekerja sebagai sinyal yang akan memicu

    ekspresi gen-gen penyandi antioksidan melaluiaktivasi faktor transkripsi yang dikenal sebagaiNuclear factor-erythroid 2-related factor-2(Nrf2). Antioksidan internal tersebut akanmeredam radikal bebas yang terbentuk pascaolahraga berlebih sehingga akan menurunkanterjadinya stres oksidatif (Son et al., 2008).Menurunnya stres oksidatif pada gilirannya akanmengurangi kelelahan fisik pasca olahragaberlebih.

    Penelitian ini bertujuan mengetahuikapasitas antioksidan ekstrak etanol kulit buahmanggis serta senyawa yang terkandung dalamektrak tersebut yang berperan sebagaiantioksidan.

    METODE PENELITIANEkstraksi

    Buah manggis diperoleh dari petanilokal di Kabupaten Jembrana, Bali. Buah dicucibersih kemudian dipisahkan antara kulit dandaging buahnya. Kulit buah dipotong kecil-kecilkemudian diblender selanjutnyadikeringanginkan selama satu jam kemudiandiblender lagi untuk mendapatkan kulit dalam

  • 207

    Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN:978-602-9138-68-9

    bentuk bubuk. Bubuk kulit buah kemudiandikeringanginkan selama lima hari sehinggamendapatkan bahan dalam bentuk bubukker ing dan dikemas vakum sebelumdianalisis lebih lanjut. Ekstrak Kulit buah manggis diperolehdengan cara maserasi menggunakan ethanol96% selama 48 jam, dan diremaserasisebanyak dua kali kemudian disaring dengankertas Whatman No 40. Filtrat kemudiandiuapkan dengan rotary vacum evapotaratorpada temperatur 45oC dan selanjutnyadikeringkan dengan menggunakan freezedry.

    Total FenolTotal fenol dianalisis menggunakan

    pereaksi folin-cioccalteu phenol. Sampeldengan konsentrasi 0,04 g/ml diambilsebanyak 0,4 ml, ditambahkan pereaksifolin-cioccalteu phenol sebanyak 0,4 mlkemudian tabung reaksi digoyang-goyangperlahan. Selanjutnya ditambahkan Sodiumkarbonat 5% sebanyak 4,2 ml. dibiarkan diudara terbuka, setelah 20 menit larutandiukur dengan spektrofotometer pada panjanggelombang 760 nm. Setelah hasil absorbansididapat , maka untuk mendapatkankonsentrasi sampel ditentukan denganmenghubungkan absorbansi sampel denganmenggunakan kurva standar. Sebagai standardigunakan kurva standar (+) - asam gallat,setelah itu angka absorbansi yang didapatselanjutnya ditentukan kadar total fenolnya.Larutan standar asam gallat dibuat dengankonsentrasi 0; 10; 20; 40; 60, dan 80 ppmmasing-masing 0,4 ml Selanjutnya kadarfenol dihitung dengan persamaan berikut(Wrasiati, 2011):

    Aktivitas AntioksidanAktivitas antioksidan ekstrak kulit

    buah manggis d ianal is is denganmenggunakan DPPH sebagai sumber radikalbebas. Sebanyak 0,2 g sampel ekstrak keringdilarutkan dalam 5 ml larutan ethanol.Larutan sampel tersebut kemudian

    diencerkan lagi dengan pelarut yang samauntuk mendapatkan konsentrasi ekstrak 0;0,11; 0,22; 0,33, dan 0,44 mg/ml masing-masing sebanyak 0,5 ml. Sampel tersebutkemudian dicampurkan dengan larutan 0,1mM DPPH dalam ethanol, yang telah dibuatsebelumnya, sebanyak 3,5 ml kemudiandibiarkan dalam keadaan gelap padatemperatur ruangan selama 20 menit .Setelah 20 menit kemudian diukur denganspektrofotometer pada panjang gelombang517. Kemampuan meredam DPPH dihitungdengan persamaan: % inhibition = (Ao - As)/Ao x 100, dimana Ao adalah absorbancekontrol, As adalah absorbance sampel.Aktivitas antioksidan dinyatakan sebagaiIC 50 ya i tu konsent ras i eks t rak yangdiperlukan untuk meredam radikal DPPHsebesar 50%. IC 50 d ih i tung denganmenggunakan persamaan regresi linear(Palakawong et al., 2010).

    Karakteristik Senyawa AktifKarakter is tk senyawa akt i f

    dianalisis dengan GC-MS. Instrumen GC-MS diantaranya; kolom kapiler HP-5MS(30.0 m x 250.00 μm x 0.25 μm) 5% phenylmethyl si loxane. Gas pembawa yangdigunakan adalah Helium dengan laju aliran1 ml per menit. Suhu GC diatur sebagaiberikut. Suhu injector 300 oC, suhu awalkolom adalah 50oC, laju kenaikan suhu10oC/menit, dan suhu akhir oven 300oC.Identifikasi senyawa dilakukan dengan bantuankomputer menggunakan perangkat lunak Wiley7 NIST 05.L.

    HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASANHasil Penelitian

    Total fenol dianalisis denganmenggunakan pereaksi folin-cioccalteu phenol,dengan mengukur absorbansinya pada panjanggelombang 760 nm. Selanjutnya kadar fenoldihitung berdasarkan kurva standar asan gallat.Nilai absorbansi asan gallat yang diukur denganspektrofotometer pada panjang gelombang 760nm. Dari nilai absorbansi tersebut kemudiandibuat kurva standarnya dengan caramemplotkan nilai konsentrasi pada sumbu X danabsorbansi pada sumbu Y sehingga didapatkankurva seperti pada Gambar 1

  • 208

    Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN:978-602-9138-68-9

    Gambar 1.Kurva Standar Asam Gallat pada Panjang

    Gelombang 760 nm.

    Kurva standar asam gallat menunjukanhubungan yang kuat sehingga dapat digunakandalam mengukur kadar total fenol. Nilaikoefesien determinasi (R2) standar asam gallatsebesar 0.999. Dari kurva standar asam galatdapat dihitung kadar total fenol. Total fenolditentukan dengan cara mengukur absorbansisejumlah sampel dengan spektrofotometer padapanjang gelombang 760 nm. Nilai absorbansitersebut kemudian dimasukan kedalampersamaan regresi kurva standar asam gallat,sehingga diketahui konsentrasi sampel. Darihasil perhitungan diketahui bahwa kadar fenolekstrak ethanol kulit buah manggis (Garciniamangostana L.) rata-rata sebesar 178,47%seperti ditampilkan pada Tabel 1

    Aktivitas antiradikal ekstrak kulit buahmanggis dianalisis dengan menggunakan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) sebagaisumber radikal bebas, dan diukur denganspektrofotometer pada panjang gelombang 517nm. Nilai absorbansi ekstrak ethanol kulit buahmanggis (Garcinia mangostana L.) dalammeredam DPPH 0,1 M disajikan pada Tebel 2.Dari nilai absorbansi tersebut kemudian dibuatkurva standarnya dengan cara memplotkan nilai

    konsentrasi pada sumbu X dan absorbansi padasumbu Y sehingga didapatkan kurva seperti padagambar 2. Sedangkan persen hambatan ekstrakethanol disajikan pada Tabel 3.

    Aktivitas antiradikal kemudiandinyatakan sebagai IC50 yaitu konsentrasiekstrak yang diperlukan untuk meredam radikalDPPH sebesar 50%, yang dihitung denganmenggunakan persamaan regresi linear. NilaiIC50 ekstrak ethanol Kulit buah manggis manggisdalam menghambat radikal bebas digambarkanpada gambar 3.

    Gambar 3.Hubungan Antara Konsentrasi Ekstrak

    Ethanol Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana L.) dengan IC50

  • 210

    Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN:978-602-9138-68-9

    PembahasanAntioksidan merupakan senyawa yang

    mampu menangkal atau meredam dampaknegatif oksidan dalam tubuh dengan caramendonorkan satu elektronnya kepada senyawayang bersifat oksidan sehingga aktivitasnya bisadihambat (Winarsi, 2007). Metode DPPHdigunakan untuk mengukur kemampuan suatusenyawa yang berperan sebagai antioksidandalam meredam radikal bebas atau oksidan.Kemampuan dalam meredam radikal bebasberkaitan dengan kemampuan senyawa tersebutdalam mendonorkan elektronnya kepada radikalbebas. Elektron tersebut akan bereaksi dan akanmemudarkan warna DPPH sehingga akanberubah dari warna ungu menjadi kekuningan.Perubahan warna tersebut dapat dideteksidengan menggunakan spektrofotometer padapanjang gelombang 517 nm. Aktivitasantiradikal kemudian dinyatakan sebagai IC50yaitu konsentrasi ekstrak yang diperlukan untukmeredam radikal DPPH sebesar 50%(Molyneux, 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwaekstrak etanol kulit buah manggis (Garciniamangostana L.) memiliki nilai IC50 174,07 μg/mL. Hasil penelitian ini berbeda denganbeberapa penelitian lainya yang jugamenggunakan metode DPPH untuk mengujiaktivitas antioksidan pada buah manggis, sepertiWeecharangsan et al. (2006) yang mengujiaktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggisyang diekstrak dengan air, ethanol 50%, ethanol95%, serta ethyl acetate dan didapatkan nilaiIC50 berturut-turut 34,98±2,24; 30,76±1,66;58,46±0,98, dan 77,84±0,57μg/mL.Chomnawang et al. (2007) menguji ekstrakethanol kulit buah manggis dan didapatkan nilaiIC50 sebesar 6,13μg/mL. Kosem et al. (2007)menguji aktivitas antioksidan ekstrak methanolkulit buah manggis dan didapatkan nilai IC50sebesar 20,50 μg/ml. Pothitirat et al. (2010)mengekstrak kulit buah manggis dengan ethanol95% dengan cara maserasi, perkolasi, ultrasonik,dan magnetic stirrer, serta ethanol 50%, 70%,dan 95% dengan menggunakan soxhlet. Ekstrakethanol 95% dengan cara maserasi dan soxhletmempunyai aktivitas antioksidan yang baikmasing masing dengan EC50 sebesar 14,24 μg/ml dan 14,88 μg/ml, namun demikian ekstrak50% ethanol dengan menggunakan soxhletmenunjukan aktivitas antioksidan yang terbaik

    yakni dengan EC50 sebesar 12,84 μg/ml. Zarenadan Sankar (2009) menguji aktivitas antioksidanekstrak kulit buah manggis yang diekstrakdengan ethyl asetat dan aseton dan didapatkanIC50 masing-masing sebesar 30,01 ìg/ml dan33,32 ìg/ml. Ngawhirunpat et al. (2010) jugamenguji aktivitas antioksidan kulit buah manggisyang diekstrak dengan air, methanol, dan hexanedan diketahui bahwa ekstrak air mempunyaiaktivitas yang lebih baik dibandingkan denganekstrak methanol maupun hexane masing-masing dengan IC50 11,0 μg/ml, 14,7 μg/ml, dan41,2 μg/ml. Perbedaan nilai IC50 tersebut di ataskemungkinan disebabkan karena perbedaankualitas buah manggis yang digunakan dalampenelitian. Perbedaan sifat dan kandungan nutrisitumbuhan bisa disebabkan karena perbedaantempat tumbuh yaitu adanya kandungan haratanah yang berbeda dan juga kondisi iklimsetempat. Kualitas buah yang digunakan dalampenelitian ini adalah buah dengan kulit mulus,indek kematangan empat yaitu kulit buahberwarna merah keunguan dan indekkematangan lima yaitu kulit buah berwarna ungukemerahan (Setyabudi, 2009). Hal ini karenabuah dengan kulit mulus lebih disukai konsumendan termasuk dalam kualitas ekspor.

    Tingkatan antioksidan suatu senyawaberdasarkan nilai IC50 adalah; sangat kuat (IC50150ppm) (Nilhati et al., 2008). Walaupun hasil ujiinvitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulitbuah manggis mempunyai kemampuan sebagaiantioksidan lemah tetapi dari hasil uji invivopada tikus wistar menunjukkan bahwa ekstraketanol kulit buah manggis mampu menurunkanstres oksidatif melalui penurunan kadar MDA,serta peningkatan baik SOD mapun GPx darahtikus Wistar (Arsana et al., 2013).

    Sifat antioksidan buah manggisdikaitkan dengan adanya bahan aktif terutamadari kulit buah. Hasil penelitian menunjukkanbahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrakkulit buah manggis adalah senyawa golonganxanthone. Penelitian Jung et al. (2006) jugamenyebutkan bahwa bahan aktif yang telahberhasil diidentifikasi dari kulit buah manggisberupa sejumlah besar senyawa xanthone, diantaranya 8-hydroxycudraxanthone G;mangostingone [7-methoxy-2-(3-methyl-2-butenyl)-8-(3-methyl-2-oxo-3-butenyl)-1,3,6-

  • 211

    Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN:978-602-9138-68-9

    trihydroxyxanthone; cudraxanthone G; 8-deoxygartanin; garcimangosone B; garcinoneD; garcinone ;, gartani;, 1-isomangostin;a-mangostin; g-mangostin; mangostinone;smeathxanthone A; dan tovophyllin A. Di antarasenyawa xanthone, a-mangostin dan g-mangostin merupakan komponen terbesar.Adanya gugus hidoksil (OH) memungkinkansenyawa xanthone bekerja sebagai antioksidandengan cara mendonorkan elektronnya kepadaradikal bebas untuk membentuk produk akhiryang stabil sehingga tidak terjadi reaksi inisiasiatau propagasi lebih lanjut (Middleton Jr. et al.,2000; Zarena dan Sankar, 2009). Senyawa xanthone termasuk senyawa fenolyaitu golongan flavonoid. Senyawa fenolmerupakan kelompok zat kimia yang ditemukansangat luas pada tanaman. Senyawa ini telahdieksploitasi secara intensif karena berbagaifungsi biologis seperti antimutagenik,antikarsinogenik, antipenuaan, dan jugaantioksidan (Kosem et al., 2007). Senyawa fenolbanyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran,kacang-kacangan, biji, bunga, dan juga teh dananggur merah (Middleton Jr. et al., 2000).Beberapa penelitian telah menunjukan bahwaada korelasi sangat kuat antara aktivitasantioksidan dengan total fenol dari ekstrak buah-buahan, sehingga disimpulkan senyawa fenolberperan sebagai antioksidan pada buah-buahan(Mahattanatawee et al., 2006; Isabelle et al.,2010; Nurliyana et al., 2010). Hasil penelitianini menujukkan bahwa total fenol ekstrak etanolkulit buah manggis adalah sebesar 178,47%.Secara umum dapat dikatakan bahwa ekstraketanol kulit buah manggis mempunyaikemampuan sebagai antioksidan.

    SIMPULANDari hasil penelitian dapat disimpulkan

    beberapa bahwa ekstrak ethanol kulit buahmanggis mempunyai kemampuan sebagaiantiokasidan dengan kadar fenol 178,47% danIC50 sebesar 174,07 ppm. Senyawa yangterdapat dalam ekstrak ethanol kulit buahmanggis adalah senyawa golongan xanthone.

    UCAPAN TERIMA KASIHPada kesempatan ini penulis

    mengucapkan terima kasih kepada Ditlitabmas,Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiKementerian Pendidikan dan kebudayaan yangtelah membiayai penelitian ini dalam bentuk

    hibah bersaing Tahun anggaran 2013 (PerjanjianNo. 0644/K8/KL/2013).

    DAFTAR PUSTAKAArsana, N., I.B.Oka, dan N.K.A. Juliasih. 2013.

    Aktivitas Antioksidan Ekstrak KulitBuah Manggis (Garcinia mangostanaL.) dan Perannya Dalam MenurunkanStres Oksidatif pada Tikus Wistar PascaOlahraga berlebih. Laporan PenelitianHibah Bersaing. Universitas HinduIndonesia

    Chomnawang,M.T., S.Surassmo,V.S.Nukoolkarn, dan W.Gritsanapan.2007. Effect of Garcinia mangostanaon Inflammation Caused byPropionibacterium acnes. Fitoterapia78 : 401–8

    Dirjen Hortikultura. 2011.Strategi peningkatanKualitas dan Kuantitas Hortikulturauntuk Ekspor. Kementerian pertanianRI. Jakarta.

    Harborne, J.B. 1987. Metode FitokimiaPenuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. diterjemahkan olehPadmawinata, K. dan Sudiro, I.,Penerbit ITB, Bandung

    Isabelle,M., B.L.Lee., M.T.Lim, W.P.Koh,D.Huang, dan C.N.Ong. 2010.Antioxidant Activity and Profiles ofCommon Fruits in Singapore. FoodChemistry 123: 77–84.

    Jung,H.A., B.N.Su, W.J.Keller, R.G.Metha, danA.D.Kinghorn. 2006. AntioxidantXanthones from The Pericarp ofGarcinia mangostana (Mangosteen). J.Agric. Food Chem. 54: 2077-82

    Kosem,N., Y.H.Han, dan P.Moongkarndi. 2007.Antioxidant and CytoprotectiveActivities of Methanolic Extract fromGarcinia mangostana Hulls.ScienceAsia 33: 283-92.

    Mahattanawee,K., J.A.Manthey, G.Luzio,S.T.Talcott, K.Goodner, dan E. A.Baldwin. 2006. Total AntioxidantActivity and Fiber Content of SelectFlorida-Grown Tropical Fruits. J. Agric.Food Chem. 54: 7355-63

    Middleton Jr, E., C.Kandaswami, danT.C.Theoharides. 2000. The Effects ofPlant Flavonoids on Mammalian Cells:Implications for Inflammation, Heart

  • 212

    Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN:978-602-9138-68-9

    Disease, and Cancer. PharmacologicalReview. 52: 673–751.

    Molyneux,P. 2004. The use of the stable freeradical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)for estimating antioxidant Activity. J.Sci. Technol. 26 (2): 211-19

    Ngawhirunpat,T., P.Opanasopi, M.Sukma,C.Sittisombut, AtsushiKat, danI.Adachi. 2010. Antioxidant, FreeRadical-Scavenging Activity andCytotoxicity of Different SolventExtracts and Their PhenolicConstituents from The Fruit Hull ofMangosteen (Garcinia mangostana).Pharmaceutical Biology 48(1): 55–62

    Nihlati A, I., A. Rohman, dan T. Hertiani. 2008.Daya Hambat Ekstrak Etanol RimpangTemu Kunci [Boesenbergia pandurata(Roxb.) Schlecth] dengan MetodePenangkapan radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). J.of.TraditionalMedicines 13 (45): 136-44

    Nurliyana,R., I.S.Zahir, K.M.Suleiman,M.R.Aisyah, dan K.K.Rahim. 2010.Antioxidant Study of Pulps and Peelsof Dragon Fruits: A Comparative Study.International Food Research Journal17: 367-75

    Palakawong,C., P.Sophanodora, S.Pisuchpen,dan Phongpaichit. 2010. Antioxidantand Antimicrobial Activities of CrudeExtracts from Mangosteen (Garciniamangostana L.) Parts and SomeEssential Oils. International FoodResearch Journal 17: 583-9

    Pothitirat,W., M.T.Chomnawang, danW.Grtsanapan. 2010. Free Radical andAnti-Acne Activities of MangosteenFruit Rind Extracts Prepared byDifferent Extraction Methods.Pharmaceutical Biology 48 (2) 182-6.

    Setyabudi, D.A. 2009. Bangsal PenangananPascapanen Buah. Dalam. W. Broto(ed.). Teknologi PenangananPascapanen Buah untuk Pasar. BalaiBesar Penelitian dan PengembanganPascapanen Pertanian. Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian. Bogor.Available at. http:// pascapanen.litbang.deptan.go.id/assets/media/publikasi/juknis_buah.pdf. akses : 15maret 2012.

    Son.T. G., S. Camandola, dan M.P.Mattson.2008. Hormetic DietaryPhytochemicals. Neuromol Med.10:236–46

    Weecharangsan,W., P.Opanasopit, M.Sukma,T.Ngawhirunpat, U.Sotanaphun, danP.Siripong. 2006. Antioxidative andNeuroprotective Activities of Extractsfrom the Fruit Hull of Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.). Med.Princ. Pract.15:281–7

    Winarsi,H. 2007. Antioksidan Alami danRadikal Bebas. Potensi dan Aplikasinyadalam Kesehatan. Kanisius.Yogyakarta.

    Wrasiati,L.P. 2011. Karakteristik dan ToksisitasEkstrak Bubuk Simplisia Bungakamboja Cendana (Plumeria alba) danPeranannya dalam MeningkatkanAktivitas Antioksidan Enzimatis padaTikus Sparague Dawley. Disertasi.Program Pascasarjana.UniversitasUdayana. Denpasar.

    Zarena,A.S., dan K.U.Sankar. 2009. Study ofAntioxidant Properties From Garciniamangostana L. Pericarp Extract. ActaSci. Pol.Technol. Aliment. 8(1) : 23-34

    Pages from prosiding-SEMINAR MIPA.pdf (p.1-16)Pages from Pages from prosiding-SEMINAR MIPA-2.pdf (p.17-19)IMG_20200415_0004.pdf (p.20)Pages from Pages from prosiding-SEMINAR MIPA-4.pdf (p.21-23)