tesis 1
Transcript of tesis 1
Assalamu’alikum Wr. Assalamu’alikum Wr. Wb.Wb.
Thantowi JauhariThantowi Jauhari
08/271394/PMU/537008/271394/PMU/5370
Implementasi KebijakanImplementasi KebijakanPenanggulangan Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba di Penyalahgunaan Narkoba di Kota MalangKota Malang
I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangA. Latar Belakang Kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap Kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba di Indonesia mengalami peningkatan narkoba di Indonesia mengalami peningkatan yang luar biasa dari tahun ke tahun. ( kasus yang luar biasa dari tahun ke tahun. ( kasus meningkat rata-rata 36,9% per tahunmeningkat rata-rata 36,9% per tahun ))
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan Indonesia merupakan salah satu negara tujuan peredaran gelap narkoba dan sebagai lokasi peredaran gelap narkoba dan sebagai lokasi produksi narkobaproduksi narkoba
Kasus Penyalahgunaan dan peredaran gelap Kasus Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Malang terbilang tinggi (118 narkoba di Kota Malang terbilang tinggi (118 kasus tahun 2006, tahun 2007 sejumlah 91 kasus tahun 2006, tahun 2007 sejumlah 91 kasus, tahun 2008 berjumlah 94 kasus dan kasus, tahun 2008 berjumlah 94 kasus dan tahun 2009 berjumlah 102 kasus.tahun 2009 berjumlah 102 kasus. ))
B. Rumusan MasalahB. Rumusan Masalah Bagaimana Implementasi Kebijakan Bagaimana Implementasi Kebijakan
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Kota MalangKota Malang
Faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi Faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kebijakan penanggulangan penyalahgunaan kebijakan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Kota Malangnarkoba di Kota Malang
C. Tujuan PenelitianC. Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi Untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi
kebijakan penanggulangan penyalahgnaan kebijakan penanggulangan penyalahgnaan narkoba di Kota malangnarkoba di Kota malang
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan mempengaruhi implementasi kebijakan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Kota penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Kota MalangMalang
II. TINJAUAN PUSTAKAII. TINJAUAN PUSTAKA
AA. Patologi Sosial. Patologi Sosial1. Pengertian Patologi Sosial1. Pengertian Patologi Sosial2. Sebab- sebab Munculnya Patologi Sosial2. Sebab- sebab Munculnya Patologi Sosial3. Perilaku Menyimpang3. Perilaku Menyimpang4. Aspek-aspek Perilaku Menyimpang4. Aspek-aspek Perilaku Menyimpang5. Jenis-jenis Penyimpangan Perilaku 5. Jenis-jenis Penyimpangan Perilaku
B. Pembangunan dan Penyalahgunaan NarkobaB. Pembangunan dan Penyalahgunaan NarkobaC. Penyalahgunaan NarkobaC. Penyalahgunaan NarkobaD. Kebijakan PublikD. Kebijakan PublikE. Implementasi KebijakanE. Implementasi KebijakanF. Kinerja Implementasi KebijakanF. Kinerja Implementasi KebijakanG. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi KebijakanKebijakan
Implementasi KebijakanImplementasi KebijakanMerupakan proses lebih lanjut dari tahap formulasi kebijakan. Merupakan proses lebih lanjut dari tahap formulasi kebijakan. Pada tahap formulasi ditetapkan strategi dan tujuan kebijakan, Pada tahap formulasi ditetapkan strategi dan tujuan kebijakan, sedangkan tindakan (sedangkan tindakan (actionaction) untuk mencapai tujuan ) untuk mencapai tujuan diselenggarakannya pada tahap implementasi kebijakan diselenggarakannya pada tahap implementasi kebijakan (Islamy,1988 : 102) (Islamy,1988 : 102)
Patologi sosialPatologi sosial Semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, Semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun tetangga, disiplin, kebaikan, dan hukum kekeluargaan, hidup rukun tetangga, disiplin, kebaikan, dan hukum formalformal ( (Kartono,1992; 1)Kartono,1992; 1)
NarkobaNarkobaNarkoba merupakan kepanjangan dari Narkotika dan Obat-obat Narkoba merupakan kepanjangan dari Narkotika dan Obat-obat berbahaya, terdiri dari obat dengan golongan narkotika, berbahaya, terdiri dari obat dengan golongan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan psikotropika, dan zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan manusia. Karena dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan sampai pada kematiansampai pada kematian
Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi kebijakan Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi kebijakan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba adalah :Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba adalah :1. Hubungan antar Organisasi1. Hubungan antar Organisasi2. Sumber Daya2. Sumber Daya3. Sistem Jaringan Penyalahgunaan Narkoba3. Sistem Jaringan Penyalahgunaan Narkoba4. Partisipasi masyarakat4. Partisipasi masyarakat
III. METODE PENELITIANIII. METODE PENELITIAN
Jenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah kualitatif bertujuan untuk menggambarkan secara kualitatif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dan atau untuk menentukan frekuensi kelompok tertentu dan atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dalam masyarakatatau penyebaran suatu gejala dalam masyarakat
Jenis dataJenis data : : PrimerPrimer : wawancara: wawancara
SekunderSekunder : dokumentasi: dokumentasi
Teknik pengumpulan dataTeknik pengumpulan data
- Observasi- Observasi
- Wawancara- Wawancara
- Dokumentasi- Dokumentasi
Definisi konsep, operasionalisasi konsepDefinisi konsep, operasionalisasi konsep 1.1. Variabel terikat (Variabel terikat (dependent variabledependent variable)) dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah
proses pelaksanaan dan proses pelaksanaan dan kinerja kebijakan penanggulangan kinerja kebijakan penanggulangan penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba di Kota Malang. narkoba di Kota Malang. Variabel Variabel dan dan indikator dari pelaksanaan kebijakan penanggulangan indikator dari pelaksanaan kebijakan penanggulangan penyalahgunaan narkoba penyalahgunaan narkoba di di Kota Malang adalahKota Malang adalaha.a. Proses dan pelaksanaan ; yang dilihat dari upaya yang Proses dan pelaksanaan ; yang dilihat dari upaya yang dilakukan dalam dilakukan dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba menanggulangi penyalahgunaan narkoba seperti : melakukan razia, seperti : melakukan razia, penggerebekan dan penangkapan, penggerebekan dan penangkapan, sosialasi dan rehabilitasi bagi sosialasi dan rehabilitasi bagi pecandu pecandu narkoba narkoba b.Evaluasi hasil pelaksanaan, yang dilihat dari tingkat b.Evaluasi hasil pelaksanaan, yang dilihat dari tingkat penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba dan narkoba dan evaluasi dari keberhasilan evaluasi dari keberhasilan ataupun kegagalan tindakan ataupun kegagalan tindakan penanggulangan seperti razia, penanggulangan seperti razia, penggerebekan, penangkapan serta ipenggerebekan, penangkapan serta i ntensitas sosialisasi.ntensitas sosialisasi.Sedangkan variabel dan indikator dari kinerja kebijakan Sedangkan variabel dan indikator dari kinerja kebijakan penanggulangan penyalahgunaan narkoba adalah :penanggulangan penyalahgunaan narkoba adalah :a. Turunnya angka penyalahgunaan narkoba diwilayah Kota Malanga. Turunnya angka penyalahgunaan narkoba diwilayah Kota Malangb. Turunnya angka peredaran gelap narkoba di Kota Malangb. Turunnya angka peredaran gelap narkoba di Kota Malangc. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya c. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkobapenyalahgunaan narkoba
2. 2. Variabel bebas Variabel bebas (independent variable(independent variable)) dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan adalah faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan kinerja implementasi kebijakan penanggulangan penyalahgunaan kinerja implementasi kebijakan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Kota Malangnarkoba di Kota Malang yaitu : yaitu : Hubungan antar Organisasi, Sumber Hubungan antar Organisasi, Sumber Daya, Sistem Jaringan Penyalahgunaan Narkoba dan Partisipasi Daya, Sistem Jaringan Penyalahgunaan Narkoba dan Partisipasi masyarakatmasyarakat
Komitmen pemerintah
Sarana danprasarana
Partisipasi Masyarakat
Sistem JaringanPeredaran Gelap
Narkoba
Implementasi Program P4GN
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Penanggulangan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba di Kota MalangPenyalahgunaan Narkoba di Kota Malang
Variabel independenVariabel independen
Variabel dependen Variabel dependen
IV. GAMBARAN UMUMIV. GAMBARAN UMUM
Program P4GNProgram P4GN P4GN merupakan kepanjangan dari P4GN merupakan kepanjangan dari Pencegahan, Pencegahan,
PemberantasanPemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba PencegahanPencegahan merupakan upaya-upaya pemberian informasi merupakan upaya-upaya pemberian informasi
atau sosialisai kepada masyarakat luas tentang bahaya atau sosialisai kepada masyarakat luas tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dengan memanfaatkan media massa penyalahgunaan narkoba dengan memanfaatkan media massa baik elektronik maupun cetak, termasuk kemajuan teknologi baik elektronik maupun cetak, termasuk kemajuan teknologi internet dan alat komunikasi internet dan alat komunikasi
PemberantasanPemberantasan memfokuskan pada : memfokuskan pada :1. Aspek penegakan hukum dengan mengungkap, memutus 1. Aspek penegakan hukum dengan mengungkap, memutus jaringan, jaringan, melakukan proses penanganan perkara serta melakukan proses penanganan perkara serta mengungkap motivasi mengungkap motivasi /latar belakang kejahatan penyalahgunaan dan perdaran /latar belakang kejahatan penyalahgunaan dan perdaran gelap gelap
NarkobaNarkoba2. Pemberian kesempatan terhadap penyalahguna untuk 2. Pemberian kesempatan terhadap penyalahguna untuk berobat atau berobat atau melakukan terapi dan rehabilitasi di lembaga melakukan terapi dan rehabilitasi di lembaga yang ditunjuk atau yang yang ditunjuk atau yang merupakan rujukan pemerintah. merupakan rujukan pemerintah.
IV. ANALISIS DATA FOKUS PENELITIANIV. ANALISIS DATA FOKUS PENELITIAN
A.A. Implementasi Program P4GNImplementasi Program P4GN PencegahanPencegahan
1. Sosialisasi1. Sosialisasi - Bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat- Bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat - Sosialisasi atas dasar inisiatif petugas dan inisiatif masyarakat dengan - Sosialisasi atas dasar inisiatif petugas dan inisiatif masyarakat dengan mengundang mengundang petugas dalam seminar dan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan petugas dalam seminar dan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba narkoba
PemberantasanPemberantasan1. Razia Penyalahgunaan Narkoba1. Razia Penyalahgunaan Narkoba - Razia bersifat rahasia mendadak ditempat yang terindikasi - Razia bersifat rahasia mendadak ditempat yang terindikasi - Dalam pelaksanaan kadang terjadi kebocoran informasi razia oleh - Dalam pelaksanaan kadang terjadi kebocoran informasi razia oleh oknum petugasoknum petugas2. 2. Operasi Pemberantasan Penyalahgunaan NarkobaOperasi Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba - Pengintaian TO dalam kurun waktu tertentu dan menangkap orang tsb - Pengintaian TO dalam kurun waktu tertentu dan menangkap orang tsb dalam wilayahdalam wilayah
Kota MalangKota Malang - Sistem jaringan yang rapi licin dan terputus menyulitkan aparat- Sistem jaringan yang rapi licin dan terputus menyulitkan aparat3. 3. Sanksi Hukum bagi PengedarSanksi Hukum bagi Pengedar - Sanksi tanpa pandang bulu (termasuk oknum aparat yang menjadi - Sanksi tanpa pandang bulu (termasuk oknum aparat yang menjadi ““backing” backing” ataupunataupun yang menyalahgunakan narkoba)yang menyalahgunakan narkoba)
B. Faktor-faktor yang mempengaruhiB. Faktor-faktor yang mempengaruhi Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba masih tinggiJumlah kasus penyalahgunaan narkoba masih tinggi (lihat tabel) (lihat tabel)
JUMLAH KASUS PENYALAHGUNAAN JUMLAH KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBANARKOBA
KASUSKASUS 20062006 20072007 20082008 20092009
KSS NARKOTIKAKSS NARKOTIKA 6767 5252 4141 5252
KSS KSS PSIKOTROPIKAPSIKOTROPIKA
5151 3939 5353 5050
JUMLAHJUMLAH 118118 9191 9494 102102
Sumber : Reskoba Polresta Malang Sumber : Reskoba Polresta Malang 20092009
B. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi KebijakanKebijakan
P4GN di Kota MalangP4GN di Kota Malang
1. Sarana dan prasarana1. Sarana dan prasarana
- Pemkot Malang belum memiliki tempat rehabilitasi dan - Pemkot Malang belum memiliki tempat rehabilitasi dan sarana pendukung sarana pendukung
lain seperti mobil tes urine dan alat sadap lain seperti mobil tes urine dan alat sadap
2. Komitmen Aparatur2. Komitmen Aparatur
- Komitmen aparatur yang cukup baik tercoreng oleh beberapa - Komitmen aparatur yang cukup baik tercoreng oleh beberapa oknum yang oknum yang
malah malah menjadi ”menjadi ”backing”backing” para pengedar dan penyalahguna para pengedar dan penyalahguna narkoba narkoba
3. Sistem Jaringan Penyalahgunaan Narkoba3. Sistem Jaringan Penyalahgunaan Narkoba
- Sistem jaringan pengedar dan penyalahguna narkoba - Sistem jaringan pengedar dan penyalahguna narkoba bersifat ”terputus” bersifat ”terputus”
4. Partisipasi masyarakat4. Partisipasi masyarakat
- Partisipasi masyarakat kota Malang terbilang tinggi. - Partisipasi masyarakat kota Malang terbilang tinggi.
- Pembuatan posko GESANK di masing-masing RW, kampus dll - Pembuatan posko GESANK di masing-masing RW, kampus dll
VI PENUTUPVI PENUTUPA. KESIMPULANA. KESIMPULAN
1 Implementasi program P4GN yaitu berupa upaya pencegahan yang 1 Implementasi program P4GN yaitu berupa upaya pencegahan yang meliputi sosialisasi kemudian upaya pemberantasan yang meliputi razia, meliputi sosialisasi kemudian upaya pemberantasan yang meliputi razia, operasi penyelundupan dan pemberian sanksi belum maksimal. Hal operasi penyelundupan dan pemberian sanksi belum maksimal. Hal tersebut (belum maksimal) didasarkan pada tujuan ideal program P4GN tersebut (belum maksimal) didasarkan pada tujuan ideal program P4GN dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba dengan indikator dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba dengan indikator menurunnya jumlah kasus penyalahgunaan narkoba. Akan tetapi alih-alih menurunnya jumlah kasus penyalahgunaan narkoba. Akan tetapi alih-alih kasus penyalahgunaan narkoba menurun, justru sejak tahun 2007-2009 kasus penyalahgunaan narkoba menurun, justru sejak tahun 2007-2009 terjadi peningkatan dari 91 kasus pada tahun 2007, kemudian meningkat terjadi peningkatan dari 91 kasus pada tahun 2007, kemudian meningkat menjadi 94 kasus pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 meningkat lagi menjadi 94 kasus pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 meningkat lagi menjadi 102 kasus.menjadi 102 kasus.
2 Faktor-faktor yang paling mempengaruhi implementasi kebijakan P4GN 2 Faktor-faktor yang paling mempengaruhi implementasi kebijakan P4GN yaitu :yaitu :
a. Komitmen Aparatura. Komitmen Aparatur
Produk hukum yang ada sudah cukup memadai akan tetapi yang menjadi Produk hukum yang ada sudah cukup memadai akan tetapi yang menjadi permasalahannya adalah aparat pelaksana kebijakan tersebut terlihat ada permasalahannya adalah aparat pelaksana kebijakan tersebut terlihat ada beberapa oknum pelaksana yang tidak serius bahkan menjadi ”backing” beberapa oknum pelaksana yang tidak serius bahkan menjadi ”backing” penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut tentunya mencoreng institusi penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut tentunya mencoreng institusi penegakan hukum dan menghambat pelaksanaan program P4GNpenegakan hukum dan menghambat pelaksanaan program P4GN
b. Sarana dan Prasaranab. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana berupa penyediaan tempat terapi dan rehabitisai Sarana dan prasarana berupa penyediaan tempat terapi dan rehabitisai merupakan kendala serius yang dialami oleh tidak saja oleh Pemerintah merupakan kendala serius yang dialami oleh tidak saja oleh Pemerintah Kota Malang melainkan berbanding lurus pada skala nasional, jika di Kota Malang melainkan berbanding lurus pada skala nasional, jika di akumulasi, semua tempat terapi dan rehabilitasi di Indonesia masih jauh akumulasi, semua tempat terapi dan rehabilitasi di Indonesia masih jauh dari cukup. Selain itu sarana prasarana lain berupa alat sadap untuk dari cukup. Selain itu sarana prasarana lain berupa alat sadap untuk mendeteksi jaringan komunikasi para bandar sangat minim, untuk mendeteksi jaringan komunikasi para bandar sangat minim, untuk propinsi Jawa Timur hanya POLDA yang memiliki alat sadap tersebut. propinsi Jawa Timur hanya POLDA yang memiliki alat sadap tersebut. Minimnya sarana dan prasarana sebagai tersebut diatas tentunya sangat Minimnya sarana dan prasarana sebagai tersebut diatas tentunya sangat mempengaruhi efektifitas program P4GN.mempengaruhi efektifitas program P4GN.
B. SARANB. SARAN Untuk mengatasi permasalahan adanya tindakan penyelewengan yang Untuk mengatasi permasalahan adanya tindakan penyelewengan yang
dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum adalah dengan a) dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum adalah dengan a) pengawasan secara terus menurus baik dalam internal organisasi pengawasan secara terus menurus baik dalam internal organisasi maupun oleh seluruh komponen masyarakat. b) maksimalisasi peranan maupun oleh seluruh komponen masyarakat. b) maksimalisasi peranan organisasi non pemerintah seperti LSM peduli narkoba dan organisasi organisasi non pemerintah seperti LSM peduli narkoba dan organisasi mahasiswa yang bergerak dibidang penanggulangan penyalahgunaan mahasiswa yang bergerak dibidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba untuk mengawasi dan mengawal program P4GN agar tidak narkoba untuk mengawasi dan mengawal program P4GN agar tidak terjadi penyelewengan oleh oknum-oknum aparat yang tidak terjadi penyelewengan oleh oknum-oknum aparat yang tidak bertanggungjawab. Bentuk pengawasan dalam mengawal program bertanggungjawab. Bentuk pengawasan dalam mengawal program P4GN adalah dengan pengungkapan kasus penyelewengan oleh oknum P4GN adalah dengan pengungkapan kasus penyelewengan oleh oknum aparat, advokasi atau dalam bentuk aksi gerakan moral. aparat, advokasi atau dalam bentuk aksi gerakan moral.
Pengadaan sarana dan prasarana pendukung harus segera direalisaikan Pengadaan sarana dan prasarana pendukung harus segera direalisaikan terutama pengadaan tempat terapi dan rehabilitasi bagi para pecandu terutama pengadaan tempat terapi dan rehabilitasi bagi para pecandu sebagai sarana penyembuhan dan rehabilitasi, sehingga para pecandu sebagai sarana penyembuhan dan rehabilitasi, sehingga para pecandu bisa sembuh dan dapat melakukan aktifitas sebagaimana manusia bisa sembuh dan dapat melakukan aktifitas sebagaimana manusia normal lainnya. Selain itu masyarakat memiliki peran penting dalam normal lainnya. Selain itu masyarakat memiliki peran penting dalam mengembalikan kepercayaan diri para mantan pecandu pasca terapi mengembalikan kepercayaan diri para mantan pecandu pasca terapi dan rehabilitasi dengan tidak memberikan stigma buruk terhadap dan rehabilitasi dengan tidak memberikan stigma buruk terhadap mereka (mantan pecandu). oleh karena itu disamping pengadaan mereka (mantan pecandu). oleh karena itu disamping pengadaan sarana tempat rehabilitasi pemerintah juga harus memberikan sarana tempat rehabilitasi pemerintah juga harus memberikan perhatian kepada para pecandu dengan merubah paradigma bahwa perhatian kepada para pecandu dengan merubah paradigma bahwa mereka bukan pelaku kriminal melainkan hanya sebagai korban dan mereka bukan pelaku kriminal melainkan hanya sebagai korban dan menggalakkan gerakan anti diskriminasi terhadap mantan pecandu. menggalakkan gerakan anti diskriminasi terhadap mantan pecandu.
Wilayah Penelitian yang Masih Dapat DikajiWilayah Penelitian yang Masih Dapat Dikaji a.Penelitian tentang Penerapan Surat Edaran Mahkamah Agung a.Penelitian tentang Penerapan Surat Edaran Mahkamah Agung
(SEMA) No. 07 (SEMA) No. 07 tahun 2009 tentang Menempatkan Pemakai Narkoba di tahun 2009 tentang Menempatkan Pemakai Narkoba di Tempat Terapi dan RehabilitasiTempat Terapi dan Rehabilitasi
b.Perlunya pembuatan kebijakan yang lebih efektif melalui penelitian b.Perlunya pembuatan kebijakan yang lebih efektif melalui penelitian yang lebih intensif dan komprehensifyang lebih intensif dan komprehensif
TAMPI ASIHTAMPI ASIHWassalamu’alaikum Wr. Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.Wb.