Teori Sistem Sosial, Scott

50
Mengombinasi Tiga Perspektif Menjadi Beberapa Teori Scott mendefinisikan organisasi sebagai struktur sosial yang dibentuk oleh individu-individu untuk mendukung mencapai tujuan khusus bersama. Ia menjelaskan tiga bentuk organisasi yang saling bertentangan sekaligus saling melengkapi itu menjadi tiga perspektif yaitu rasional, natural, dan sistem terbuka. Meskipun ada perbedaan, ketiga perspektif memiliki satu kesamaan yaitu organisasi harus mendorong partisipasi (waktu dan energi) supaya organisasi itu bisa bertahan. Di Bab 5 ini Scott menjelaskan tiga upaya mengombinasikan dan menyocokkan tiga perspektif ini. Ada tiga upaya mengombinasikan tiga perspektif yaitu model strukturalis dari Etzioni, model kontigensi dari Lawrence dan Lorsch, dan model bertingkat dari Thompson. Selain ketiga model itu, Scott juga memperkenalkan pengklasifikasian silang dari tiga perspektif itu. Scott menjelaskan empat tipe hasil klasifikasi persilangan itu. Tipe I adalah model sistem rasional tertutup, tipe II adalah model sistem natural tertutup, tipe III adalah model sistem rasional terbuka, dan tipe IV adalah model sistem natural terbuka. Perspektif rasional, natural, sistem terbuka Perspektif rasional melihat organisasi sebagai alat mencapai tujuan. Organisasi fokus bagaimana mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan spesifik dan ditentukan dengan jelas. Organisasi bersifat rasional memiliki formalitas yang tinggi. Organisasi ini berstruktur formal di mana peraturan menentukan perilaku. Peraturan dengan sengaja ditentukan secara eksplisit. Struktur yang formal ini berarti peran dan hubungan anggota organisasi ditetapkan secara independen sesuai dengan posisi di struktur organisasi.

Transcript of Teori Sistem Sosial, Scott

Page 1: Teori Sistem Sosial, Scott

Mengombinasi Tiga Perspektif Menjadi Beberapa TeoriScott mendefinisikan organisasi sebagai struktur sosial yang dibentuk oleh individu-individu untuk mendukung mencapai tujuan khusus bersama. Ia menjelaskan tiga bentuk organisasi yang saling bertentangan sekaligus saling melengkapi itu menjadi tiga perspektif yaitu rasional, natural, dan sistem terbuka. Meskipun ada perbedaan, ketiga perspektif memiliki satu kesamaan yaitu organisasi harus mendorong partisipasi (waktu dan energi) supaya organisasi itu bisa bertahan. Di Bab 5 ini Scott menjelaskan tiga upaya mengombinasikan dan menyocokkan tiga perspektif ini. Ada tiga upaya mengombinasikan tiga perspektif yaitu model strukturalis dari Etzioni, model kontigensi dari Lawrence dan Lorsch, dan model bertingkat dari Thompson.  Selain ketiga model itu, Scott juga memperkenalkan pengklasifikasian silang dari tiga perspektif itu. Scott menjelaskan empat tipe hasil klasifikasi persilangan itu. Tipe I adalah model sistem rasional tertutup, tipe II adalah model sistem natural tertutup, tipe III adalah model sistem rasional terbuka, dan tipe IV adalah model sistem natural terbuka. Perspektif rasional, natural, sistem terbuka Perspektif rasional melihat organisasi sebagai alat mencapai tujuan. Organisasi fokus bagaimana mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan spesifik dan ditentukan dengan jelas. Organisasi bersifat rasional memiliki formalitas yang tinggi. Organisasi ini berstruktur formal di mana peraturan menentukan perilaku. Peraturan dengan sengaja ditentukan secara eksplisit. Struktur yang formal ini berarti peran dan hubungan anggota organisasi ditetapkan secara independen sesuai dengan posisi di struktur organisasi.  Jadi definisi perspektif sistem rasional adalah “organisasi memiliki tujuan bersama-sama yang spesifik dan untuk mencapai tujuan itu dibentuklah struktur yang sangat formal.” Dalam perspektif sistem rasional karakteristik paling penting dari sebuah organisasi adalah mencapai tujuan atau gol utuh spesifik dengan mengikuti aturan tertulis dan peran-peran formal yang telah membantu menentukan tujuan optimum. Contohnya Aliansi Jurnalis Independen (AJI), organisasi kewartawanan yang muncul setelah majalah berita mingguan Tempo dibreidel. AJI dibentuk dengan satu tujuan utama adalah membantu mengembangkan jurnalisme yang lebih beretika di tengah etika jurnalis yang sedang merosot karena sering menerima amplop. Untuk mencapai tujuan itu, AJI membentuk strukturnya yaitu ada AJI Pusat dan AJI kota atau cabang AJI di berbagai kota di Indonesia. Struktur dengan peran-peran sangat format (seperti Ketua Umum AJI, Sekretaris AJI Kota) dan aturan mainnya tertulis bertujuan untuk lebih mudah mencapai tujuan AJI itu. 

Page 2: Teori Sistem Sosial, Scott

Perspektif sistem natural menurut Scott adalah “organisasi bersifat kolektif di mana anggotanya ingin memiliki banyak interes yang tidak sama dan interes umum, tetapi mengakui nilai dari organisasi terus-menerus sebagai sumber penting.” Perilaku anggota organisasi dengan sistem natural tidak dipandu oleh peran-peran formal dan peraturan tertulis, meskipun anggotanya menilai organisasi bisa membantu memenuhi kebutuhan dan interes mereka. Struktur hubungan anggota organisasi dengan sistem natural informal yang terbentuk dari hasil kesepakatan bersama. Bahkan sejumlah organisasi mencoba menghilangkan formalitas dan menghindari penentuan tujuan. Open system atau sistem terbuka awalnya diperkenalkan oleh seorang ahli biologi bernama Ludwig von Bertanlanffy. Sistem biologi ini kemudian diterapkan di berbagai disiplin. Bertanlanffy menjelaskan konsep dari sebuah sistem di mana semua sistem terbentuk melalui kombinasi dari bagian-bagian yang saling berhubungan sehingga membentuk saling ketergantungan. Ketika sistem terbuka diterapkan dalam bentuk organisasi menjadi rumit. Organisasi tidak stabil dan tidak mudah ditentukan, tetapi terbentuk dan mudah terpengaruhi lingkungan sekelilingnya. Lingkungan bisa membentuk, mendukung, dan menginfiltrasi organisasi. Anggota organisasi tidak selalu memiliki tujuan bersama atau berupaya mencapai keberlanjutan organisasi.  Mengombinasi tiga perspektif 1. Model Struktural Etzioni Etzioni mengajukan pendekatan struktural sebagai sintesis dari pemikiran klasik rasional dan pemikiran natural (hubungan antar-manusia). Ia tidak mengganggap pemikiran Weber dan Marx membentuk dasar bagi model struktural ini. Weber dan Marx tanpa mempedulikan upaya kuat manajer dan pekerja, interes sosial dan ekonomi mereka tidak bisa dihindari selalu dalam konflik. Keduanya berkeyakinan siapa pun yang memiliki sarana produksi bisa mengendalikan pemanfaatannya.  Marx melihat pekerja pabrik teralienasi dari sarana produksi dan pekerjaan mereka. Weber menggunakan contoh organisasi tentara modern di mana pasukan tidak memiliki senjata dan institusi riset di mana peneliti tidakmemiliki sendiri peralatan dan bahan-bahan penelitian.  Bagi Etzioni kontrol menjadi isu mendasar dalam memahami organisasi, dan para pemikir rasional maupun natural, memiliki hal penting dan berbeda mengenai sistem kontrol dalam organisasi. Pemikiran sistem rasional menyumbangkan analisis kontrol dengan fokus pada pembagian wewenang atau kuasa di antara posisi dalam organisasi. Pemikiran natural berkeras kekuasaan diberikan dengan syarat kekuasaan bisa diterima oleh bawahan di dalam hubungan kekuasaan agar kontrol bisa efektif. Etzioni juga berpendapat model strukturalnya ini memberikan tekanan yang samapada struktur formal dan informal, penghargaan sosial dan material, dan interaksi antara organisasi dan lingkungannya. Meskipun, organisasi model struktural tetap mengakui adanya tegangan antara manajemen dan pekerja, kebutuhan personal dan perusahaan, rasionalitas dan non-rasionalitas.

Page 3: Teori Sistem Sosial, Scott

Keseluruhan, strukturalis melihat sistem natural dan rasional memiliki dua sisi kebenaran yang sama. Kedua sistem ini berbeda karena elemen yang mereka uraikan berkonflik.2. Model Kontigensi Lawrence dan Lorsch Lawrence dan Lorsch mencoba menyelaraskan perspektif rasional dan natural. Mereka berargumen jika perspektif terbuka diterapkan (sehingga setiap organisasi dilihat tidak terisolasi tetapi berhubungan dengan lingkungannya) maka perspektif sistem rasional dan natural bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai bentuk organisasi yang berbeda karena mereka akan berada di lingkungan yang berbeda-beda pula. Perspektif sistem rasional dan natural memiliki varians. Di salah satu ekstrem sejumlah organisasi sangatlah formal, sentralistik, dan memiliki tujuan spesifik yang ingin dicapai. Di sisi ekstrem lainnya sejumlah organisasi kurang formal, tergantung pada kualitas keterlibatan anggotanya, dan minimnya konsensus menentukan tujuan.  Dua model ekstrem ini tidak boleh dilihat sebagai aspek yang membedakan dari organisasi yang sama tetapi sebagai bentuk organisasi yang berbeda pada organisasi yang sama. Berdasarkan perspektif sistem terbuka, bentuk natural harus diletakkan dalam konteks lingkungan berbeda. Semakin homogen dan stabil lingkungannya, lebih memungkinkan bentuk organisasi yang lebih formal dan hirarkis. Jika lingkungan lebih beragam dan berubah-ubah, bentuk lebih tepat adalah organisasi yang kurang formal dan lebih organik. Jadi model kontigensi melihat tidak ada satu bentuk organisasi yang terbaik tetapi ada beberapa bentuk dan kesesuaiannya ditentukan oleh kecocokan antara bentuk organisasi dan tuntutan lingkungannya. Satu model bisa cocok atau tidak cocok di lingkungan yang berbeda-beda. Berdasarkan argumen ini, Lawrence dan Lorsch bisa menghasilkan berbagai bentuk organisasi berbeda dan untuk perspektif teoritis berbeda yang dikembangkan untuk mencirikannya.  Menggunakan pandangan mereka juga bisa dijelaskan mengapa perspektif sistem rasional muncul mendahului perspektif sistem natural karena lingkungan organisasi pada masa lalu itu lebih stabil dan kemudian berkembang menjadi tidak stabil dan berubah cepat.  Perspektif sistem terbuka bagi Lawrence dan Lorsch adalah kerangka yang lebih komprehensif di mana perspektif sistem rasional dan sistem natural bisa berada. 3. Model Level Thompson James D Thompson mengembangkan pemikiran yang mencoba memasukkan tiga perspektif seperti diuraikan dalam bukunya “Organizations in Action” tahun 1967. Thompson berargumen para analis secara mental harus cukup fleksibel mengakui kemungkinan ketiga perspektif mengandung kebenaran dan bisa diterapkan pada semua organisasi. Meskipun ketiganya tidak bisa diterapkan kepada semua lingkungan. Ia meminjam tingkatan analisisnya Parson yaitu tingkat teknis, manajerial, dan institusi. Ia mengklaim perspektif rasional lebih cocok untuk tingkat analisis teknikal, perspektif natural

Page 4: Teori Sistem Sosial, Scott

lebih cocok untuk tingkat analisis manajerial, dan perspektif sistem terbuka lebih pas untuk tingkat analisis institusi. Ia berpendapat organisasi-organisasi selalu berupaya menjadi rasional meskipun organisasi-organisasi itu menganut sistem natural dan terbuka. Hasrat rasional menjadi efektif dan efisien bisa dianggap sebuah sistem tertutup. Organisasi-organisasi berupaya semaksimal mungkin menghindari ketidakpastian eksternal mempengaruhi aspek teknis. Pada tingkatan institusi, organisasi terbuka pada lingkungan dan harus beradaptasi pada perubahan lingkungan. Di tingkat manajerial, manajer memediasi antara keterbukaan tingkat institusi dan ketertutupan tingkat teknis dan membutuhkan kelenturan struktur informal yang disyaratkan dalam perspektif sistem natural untuk memastikan keberlanjutan organisasi.Empat Perspektif Klasifikasi Silang Scott mengajukan empat tipe perspektif klasifikasi silang dari perspektif terbuka/tertutup dan rasional/natural. Tipe I: Model Sistem Rasional Tertutup Para pemikir teori Model Sistem Rasional Tertutup (Taylor, Fayol, Weber, dan Simon di awal-awal pemikirannya) menggambarkan organisasi sebagai “piranti untuk mencapai akhir yang sudah ditentukan” (“tools to achieve preset ends”) dan mengabaikan dampak dari lingkungan. Tipe II: Model Sistem Natural Tertutup Kebanyakan pemikir teori ini berasal dari kelompok hubungan manusia dan tetap memfokuskan pada aksi atau langkah-langkah di dalam organisasi. Para penganut model ini antara lain Mayo, Dalton, Barnard, Rou, dan Whyte. Tipe III: Model Sistem Rasional Terbuka Ketika pendekatan sistem terbuka diperkenalkan oleh Simon tahun 1940, dengan segera memunculkan banyak teori yang berlatar belakang ekonomi, psikologi, dan sosial. Teori-teori itu antara lain rasionalitas terikat (bounded rationality), teori agensi, teori kontigensi, analisis perbandingan struktural, dan analisis biaya transaksi (transaction cost analysis). Tipe IV: Model Sistem Natural Terbuka Model rasional terbuka telah mendominasi banyak pemikiran di tahun 1960-an. Kemudian model rasional terbuka ini digantikan oleh pemikiran natural terbuka. Teori dengan banyak penganut ini menantang pendapat bahwa organisasi berperilaku rasional. Beberapa bentuk model sistem natural terbuka antara lain teori pengorganisasian Weick, negotiated order, organizational learning, sistem sosio-teknikal, kontigensi strategis, ekologi populasi, ketergangungan sumber daya, teori Marxist, teori institusional, dan posmodernisme. Referensi:

Page 5: Teori Sistem Sosial, Scott

Scott, W. Richard 2004. “Institutional theory” P408-14 in Encyclopedia of Social Theory, George Ritzer, ed. Thousand Oaks, CA: Sage.

Teori Sistem Umum David S. Walonick, Ph.D., 1993 David S. Walonick, Ph.D., 1993

General systems theory was originally proposed by biologist Ludwig von Bertalanffy in 1928. Teori Sistem Umum awalnya diusulkan oleh biologi Ludwig von Bertalanffy pada tahun 1928. Since Descartes, the "scientific method" had progressed under two related assumptions. Sejak Descartes, "metode ilmiah" telah berkembang di bawah dua asumsi yang terkait. A system could be broken down into its individual components so that each component could be analyzed as an independent entity, and the components could be added in a linear fashion to describe the totality of the system. Suatu sistem dapat dipecah menjadi komponen individu sehingga setiap komponen dapat dianalisis sebagai suatu entitas independen, dan komponen bisa ditambahkan secara linear untuk menggambarkan keseluruhan sistem. Von Bertalanffy proposed that both assumptions were wrong. Von Bertalanffy mengusulkan bahwa kedua asumsi salah. On the contrary, a system is characterized by the interactions of its components and the nonlinearity of those interactions. Sebaliknya, sistem dicirikan oleh interaksi dari komponen dan nonlinier interaksi tersebut. In 1951, von Bertalanffy extended systems theory to include biological systems and three years later, it was popularized by Lotfi Zadeh, an electrical engineer at Columbia University. Pada tahun 1951, von Bertalanffy diperluas untuk mencakup teori sistem sistem biologis dan tiga tahun kemudian, itu dipopulerkan oleh Lutfi Zadeh, seorang insinyur listrik di Columbia University. (McNeill and Freiberger, p.22) (McNeill dan Freiberger, p.22)

One common element of all systems is described by Kuhn. Salah satu elemen umum dari semua sistem dijelaskan oleh Kuhn. Knowing one part of a system enables us to know something about another part. Mengetahui salah satu bagian dari sistem memungkinkan kita untuk mengetahui sesuatu tentang bagian lain. The information content of a "piece of information" is proportional to the amount of information that can be inferred from the information (A. Kuhn., 1974). Kandungan informasi dari "sepotong informasi" sebanding dengan jumlah informasi yang dapat disimpulkan dari informasi (A. Kuhn 1974.,).

Systems can be either controlled (cybernetic) or uncontrolled. Sistem dapat berupa dikendalikan (cybernetic) atau tidak terkendali. In controlled systems information is sensed, and changes are effected in response to the information. Dalam sistem dikendalikan informasi dirasakan, dan perubahan yang dilakukan dalam menanggapi informasi. Kuhn refers to this as the detector , selector , and effector functions of the system. Kuhn mengacu pada ini sebagai detektor, pemilih, dan fungsi efektor sistem. The detector is concerned with the communication of information between systems. Detektor berkaitan dengan komunikasi informasi antara sistem. The selector is defined by the rules that the system uses to make decisions, and the effector is the means by which transactions are made between systems. Communication and transaction are the only intersystem interactions. Pemilih didefinisikan oleh sistem aturan yang digunakan untuk membuat keputusan, dan efektor adalah sarana yang transaksi dilakukan antara sistem dan.

Page 6: Teori Sistem Sosial, Scott

Komunikasi transaksi adalah interaksi antar sistem saja. Communication is the exchange of information, while transaction involves the exchange of matter-energy. Komunikasi adalah pertukaran informasi, sedangkan transaksi melibatkan pertukaran materi-energi. All organizational and social interactions involve communication and/or transaction. Semua dan sosial interaksi organisasi melibatkan komunikasi dan / atau transaksi.

Kuhn's model stresses that the role of decision is to move a system towards equilibrium. Teman-model Kuhn menekankan bahwa peran keputusan adalah dengan memindahkan sistem menuju kesetimbangan. Communication and transaction provide the vehicle for a system to achieve equilibrium. Komunikasi dan transaksi menyediakan kendaraan untuk sebuah sistem untuk mencapai keseimbangan. " Culture is communicated, learned patterns... and society is a collectively of people having a common body and process of culture." "Budaya dikomunikasikan, dipelajari pola ... dan masyarakat adalah kolektif orang memiliki tubuh yang umum dan proses budaya." (p. 154, 156) A subculture can be defined only relative to the current focus of attention. (Hal. 154, 156) subkultur A hanya dapat didefinisikan relatif terhadap fokus perhatian saat ini. When society is viewed as a system, culture is seen as a pattern in the system. Ketika masyarakat dipandang sebagai sebuah sistem, kebudayaan dilihat sebagai pola dalam sistem. Social analysis is the study of "communicated, learned patterns common to relatively large groups (of people)." Analisis sosial adalah studi tentang ", mempelajari pola dikomunikasikan umum untuk kelompok-kelompok yang relatif besar (dari orang)." (p. 157) (Hal. 157)

The study of systems can follow two general approaches. Studi tentang sistem dapat mengikuti dua pendekatan umum. A cross-sectional approach deals with the interaction between two system, while a developmental approach deals with the changes in a system over time. Sebuah pendekatan sectional berurusan-silang dengan interaksi antara dua sistem, sedangkan kesepakatan pendekatan pembangunan dengan perubahan sistem dari waktu ke waktu.

There are three general approaches for evaluating subsystems. Ada tiga pendekatan umum untuk mengevaluasi subsistem. A holist approach is to examine the system as a complete functioning unit. Pendekatan holistik adalah untuk menguji sistem sebagai unit berfungsi lengkap. A reductionist approach looks downward and examines the subsystems within the system. Pendekatan reduksionis terlihat ke bawah dan memeriksa subsistem dalam sistem. The functionalist approach looks upward from the system to examine the role it plays in the larger system. Pendekatan fungsionalis tampak atas dari sistem untuk mengetahui perannya dalam sistem yang lebih besar. All three approaches recognize the existence of subsystems operating within a larger system. Semua tiga pendekatan mengakui keberadaan subsistem operasi dalam suatu sistem yang lebih besar.

Descartes and Locke both believed that words were composed of smaller building blocks. Descartes dan Locke baik percaya bahwa kata-kata itu terdiri dari blok bangunan yang lebih kecil. Both thought that one could strip away all terms of ambiguity and be left with the clarity of comprehension. Keduanya berpikir bahwa orang bisa menanggalkan semua persyaratan ambiguitas dan dibiarkan dengan kejelasan pemahaman. Kuhn argues for clear definitions in science. Kuhn berpendapat untuk definisi yang jelas dalam ilmu pengetahuan. The criteria that Kuhn (1974) uses to evaluate system terminology is that it provides "analytic usefulness and

Page 7: Teori Sistem Sosial, Scott

consistency with other terms". Kriteria yang Kuhn (1974) menggunakan istilah untuk mengevaluasi sistem adalah bahwa hal itu memberikan "manfaat analitik dan konsistensi dengan istilah lain".

Kuhn's terminology is interlocking and mutually consistent. terminologi Kuhn adalah saling terkait dan saling konsisten. The following table summarizes his basic system definitions: Tabel berikut merangkum sistem dasar definisi nya:

Term Definition Jangka Definisi

element any identifiable entity elemen setiap entitas diidentifikasi

pattern any relationship of two or more elements pola hubungan dari dua atau lebih elemen

object a pattern as it exists at a given moment in time objek pola seperti yang ada pada saat tertentu dalam waktu

event a change in a pattern over time acara perubahan pola dari waktu ke waktu

system any pattern whose elements are related in a sufficiently regular way to justify attention sistem apapun pola yang elemen terkait dalam cara biasa cukup untuk membenarkan perhatian

acting system a pattern where two or more elements interact bertindak sistem pola di mana dua atau lebih elemen berinteraksi

component any interacting element in an acting system komponen berinteraksi setiap elemen dalam suatu sistem bertindak

interaction a situation where a change in one component induces a change in another component interaksi situasi di mana perubahan dalam satu komponen menyebabkan perubahan dalam komponen lain

mutual interaction a situation where a change in one component induces a change in another component, which then induces a change in the original component saling interaksi situasi di mana perubahan dalam satu komponen menyebabkan perubahan dalam komponen lain, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam komponen asli

pattern system is a pattern where two or more elements are interdependent sistem pola merupakan pola di mana dua atau lebih elemen yang saling bergantung

interdependent a situation where a change in an element induces a change in another element saling tergantung situasi di mana perubahan dalam suatu elemen menginduksi perubahan dalam elemen lain

Systems can be identified by their structure. Sistem dapat diidentifikasi oleh struktur mereka. A real system is any system of matter and/or energy. Sebuah sistem nyata adalah setiap sistem materi dan / atau energi. An abstract or analytic system is a pattern system whose elements consist of signs and/or concepts. Atau analitik sistem abstrak adalah sistem pola yang terdiri dari unsur-unsur tanda dan / atau konsep. Unlike the real system, which can only exchange information, abstract systems are information. Berbeda dengan sistem nyata, yang hanya dapat saling bertukar informasi, sistem abstrak adalah informasi. A nonsystem is one or more elements that show no pattern of change. nonsystem adalah satu atau lebih elemen yang tidak

Page 8: Teori Sistem Sosial, Scott

menunjukkan pola perubahan. Since change is measured relative to a reference, something can be viewed as both a system and a nonsystem depending on the researcher's purpose. Sejak perubahan diukur relatif terhadap referensi, sesuatu yang dapat dilihat baik sebagai sistem dan sebuah nonsystem tergantung pada tujuan peneliti.

A system variable is any element in an acting system that can take on at least two different states. Some system variables are dichotomous, and can be one of two values--the rat lives, or the rat dies. Sebuah variabel sistem adalah setiap elemen dalam sistem bertindak yang dapat mengambil setidaknya dua negara bagian yang berbeda -. Sistem Beberapa variabel yang dikotomis, dan bisa salah satu dari dua nilai kehidupan tikus, atau tikus mati. System variables can also be continuous. System variables juga bisa berkesinambungan. The condition of a variable in a system is known as the system state . The boundaries of a system are defined by the set of its interacting components. Kondisi sebuah variabel dalam sistem ini dikenal sebagai keadaan sistem. Batas-batas suatu sistem didefinisikan oleh set komponennya berinteraksi. Kuhn recognizes that it is the investigator, not nature, that bounds the particular system being investigated. Kuhn mengakui bahwa itu adalah penyidik, bukan alam, bahwa batas sistem tertentu yang sedang diselidiki. (A. Kuhn., 1974) (Kuhn A.., 1974)

A controlled (cybernetic) system maintains at least one system variable within some specified range, or if the variable goes outside the range, the system moves to bring the variable back into the range. Sebuah sistem (cybernetic) yang dikendalikan memelihara setidaknya satu variabel sistem dalam beberapa kisaran tertentu, atau jika variabel berjalan di luar jangkauan, sistem bergerak untuk membawa kembali ke variabel rentang. This control is internal to the system. Kontrol ini bersifat internal ke sistem. The field of cybernetics is the discipline of maintaining order in systems. Bidang cybernetics adalah disiplin menjaga ketertiban dalam sistem.

A system's input is defined as the movement of information or matter-energy from the environment into the system. Output is the movement of information or matter-energy from the system to the environment. sistem input didefinisikan sebagai gerakan informasi atau materi-energi dari lingkungan ke dalam sistem. Output adalah pergerakan informasi atau materi-energi dari sistem ke lingkungan. Both input and output involve crossing the boundaries that define the system. Baik input dan output melibatkan melintasi batas-batas yang mendefinisikan sistem.

When all forces in a system are balanced to the point where no change is occurring, the system is said to be in a state of static equilibrium . Dynamic (steady state) equilibrium exists when the system components are in a state of change, but at least one variable stays within a specified range. Homeostasis is the condition of dynamic equilibrium between at least two system variables. Ketika semua kekuatan dalam sebuah sistem yang seimbang ke titik di mana tidak ada perubahan terjadi, sistem ini dikatakan dalam keadaan keseimbangan statis. Dinamis (steady state) keseimbangan terjadi ketika komponen sistem dalam keadaan berubah, tetapi di setidaknya satu variabel tetap dalam kisaran tertentu. Homeostasis adalah kondisi kesetimbangan dinamis antara setidaknya dua variabel sistem. Kuhn (1974) states that all systems tend toward equilibrium, and that a prerequisite for the continuance of a system is its ability to maintain a steady state or steadily oscillating state. Kuhn (1974) menyatakan bahwa semua sistem cenderung ke arah keseimbangan, dan bahwa prasyarat untuk kelanjutan dari suatu sistem adalah kemampuannya untuk menjaga keadaan stabil atau terus berosilasi negara.

Page 9: Teori Sistem Sosial, Scott

Negative equilibrating feedback operates within a system to restore a variable to an initial value. Komentar menyeimbangkan negatif beroperasi dalam sistem untuk mengembalikan variabel ke nilai awal. It is also known as deviation-correcting feedback. Positive equilibrating feedback operates within a system to drive a variable future from its initial value. Hal ini juga dikenal sebagai penyimpangan-feedback mengoreksi. Komentar menyeimbangkan positif beroperasi dalam sistem untuk mengusir masa depan yang variabel dari nilai awal. It is also known as deviation-amplifying feedback . Equilibrium in a system can be achieved either through negative or positive feedback. Hal ini juga dikenal sebagai penyimpangan-memperkuat Komentar umpan balik. Keseimbangan dalam sebuah sistem dapat dicapai baik negatif atau positif melalui. In negative feedback, the system operates to maintain its present state. Dalam umpan balik negatif, sistem beroperasi untuk mempertahankan negara saat ini. In positive feedback, equilibrium is achieved when the variable being amplified reaches a maximum asymtoptic limit. Dalam umpan balik positif, keseimbangan dicapai jika variabel yang diperkuat mencapai batas maksimum asymtoptic. Systems operate through differentiation and coordination among its components. Sistem beroperasi melalui diferensiasi dan koordinasi antar komponen-komponennya. "Characteristic of organization, whether of a living organism or a society, are notions like those of wholeness, growth, differentiation, hierarchical order, dominance, control, and competition." "Karakteristik organisasi, baik dari organisme hidup atau masyarakat, adalah pengertian seperti yang keutuhan, pertumbuhan, diferensiasi, urutan hirarkis, dominasi, kontrol, dan persaingan." (von Bertalanffy, 1968) (Von Bertalanffy, 1968)

A closed system is one where interactions occur only among the system components and not with the environment. Sistem tertutup merupakan salah satu tempat interaksi hanya terjadi antara komponen sistem dan tidak dengan lingkungan. An open system is one that receives input from the environment and/or releases output to the environment. Sebuah sistem terbuka adalah salah satu yang menerima masukan dari lingkungan dan / atau pelepasan output untuk lingkungan. The basic characteristics of an open system is the dynamic interaction of its components, while the basis of a cybernetic model is the feedback cycle. Karakteristik dasar dari sistem terbuka adalah interaksi dinamis dari komponen, sedangkan dasar model cybernetic adalah siklus umpan balik. Open systems can tend toward higher levels of organization (negative entropy), while closed systems can only maintain or decrease in organization. sistem terbuka dapat cenderung ke arah tingkat yang lebih tinggi dari organisasi (entropi negatif), sedangkan sistem tertutup hanya dapat mempertahankan atau penurunan dalam organisasi.

A system parameter is any trait of a system that is relevant to an investigation, but that does not change during the duration of study. Sebuah parameter sistem adalah setiap sifat dari sistem yang relevan dengan penyelidikan, tapi itu tidak berubah selama masa studi. An environmental parameter is any trait of a system's environment that is relevant to an investigation, but that does not change during the duration of study. Parameter lingkungan adalah setiap sifat dari sistem lingkungan yang relevan dengan penyelidikan, tapi itu tidak berubah selama masa studi.

Systems theory provides an internally consistent framework for classifying and evaluating the world. Teori sistem menyediakan kerangka kerja yang konsisten secara internal untuk mengklasifikasikan dan mengevaluasi dunia. There are clearly many useful definitions and concepts in systems theory. Ada banyak definisi berguna jelas dan konsep dalam teori sistem. In many situations it provides a scholarly method of evaluating a situation. Dalam banyak situasi itu

Page 10: Teori Sistem Sosial, Scott

menyediakan metode ilmiah untuk mengevaluasi situasi. An even more important characteristic, however, is that it provides a universal approach to all sciences. Sebuah karakteristik yang penting lebih bahkan, bagaimanapun, adalah bahwa ia menyediakan pendekatan universal untuk semua ilmu. As von Bertalanffy (1968, p. 33) points out, "there are many instances where identical principles were discovered several times because the workers in one field were unaware that the theoretical structure required was already well developed in some other field. General systems theory will go a long way towards avoiding such unnecessary duplication of labor." Sebagai von Bertalanffy (1968, hal 33) menunjukkan, "ada banyak contoh di mana prinsip identik ditemukan beberapa kali karena pekerja di satu bidang tidak menyadari bahwa struktur teoritis yang diperlukan sudah sangat berkembang dalam beberapa bidang lainnya. Sistem teori Umum akan pergi jauh untuk menghindari duplikasi yang tidak perlu seperti tenaga kerja. "

Organizational development makes extensive use of general systems theory. Pengembangan organisasi ekstensif menggunakan teori sistem umum. Originally, organizational theory stressed the technical requirements of the work activities going on in the organizations. Awalnya, teori organisasi menekankan persyaratan teknis dari aktivitas kerja terjadi di organisasi. In the 1970's, the rise of systems theory forced scientists to view organizations as open systems that interacted with their environment. Pada 1970-an, munculnya teori sistem memaksa para ilmuwan untuk melihat organisasi sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan mereka. Although there is now a consensus on the importance of the environment, there is still much disagreement about which features of the environment are most important. Walaupun sekarang ada konsensus mengenai pentingnya lingkungan, masih banyak ketidaksetujuan tentang fitur yang lingkungan yang paling penting.

Meyer and Scott (1983) identified three dominant models for analyzing the relationship between organizations and the environment. Meyer dan Scott (1983) mengidentifikasi tiga model yang dominan untuk menganalisis hubungan antara organisasi dan lingkungan. The organization-set model (often called resource-dependency theory) focuses on the resource needs and dependencies of an organization. The-set model organisasi (sering disebut teori ketergantungan sumber daya) berfokus pada kebutuhan sumber daya dan dependensi dari sebuah organisasi. The organizational population model looks at the collection of organizations that make similar demands from the environment and it stresses the competition created by limited environmental resources. The interorganizational field model looks at the relations of organizations to other organizations, usually within a localized geographic area. Model Populasi organisasi melihat pada koleksi organisasi yang membuat tuntutan yang sama dari lingkungan dan menekankan kompetisi yang diciptakan oleh sumber daya lingkungan yang terbatas. Model lapangan interorganisasional melihat pada hubungan organisasi ke organisasi lain, biasanya dalam wilayah geografis lokal.

Five major themes of organizational change were examined by Goodman. Lima tema utama perubahan organisasi telah diperiksa oleh Goodman. (1982) (1982)

1) Intervention methods represent alternative approaches to organizational change at the individual, group, and organizational levels. Most studies attempt to ascertain the effectiveness of these approaches by using survey feedback. 1) Metode Intervensi merupakan pendekatan alternatif untuk perubahan organisasi di kelompok, individu, dan tingkat organisasi. Kebanyakan

Page 11: Teori Sistem Sosial, Scott

penelitian upaya untuk memastikan efektivitas pendekatan ini dengan menggunakan umpan balik survei. Some utilize long-term longitudinal approaches to examine the impact of intervention methods. Beberapa menggunakan istilah longitudinal pendekatan-panjang untuk menguji pengaruh metode intervensi. The cataloging of intervention methods is still the dominant way of thinking about planned change. The katalogisasi metode intervensi masih merupakan cara dominan berpikir tentang perubahan terencana.

2) Large-scale multiple system intervention methods have been gaining in popularity since the late seventies. 2) beberapa skala sistem intervensi-metode besar telah mulai populer sejak akhir tahun tujuh puluhan. The interest in the quality of working life (QWL) is primarily responsible for this popularity. Kepentingan dalam kualitas kehidupan kerja (QWL) terutama bertanggung jawab untuk popularitas ini. This approach places strong emphasis on designing innovative techniques that serve as a catalyst for change. Pendekatan ini memberikan penekanan kuat pada merancang teknik-teknik inovatif yang berfungsi sebagai katalisator untuk perubahan. It's most important application is that is stresses the relationships between the individual, company, community, state, national, and international systems. Sangat penting aplikasi yang paling adalah yang menekankan hubungan antara perusahaan, individu, komunitas, negara, nasional, dan sistem internasional.

3) Assessment of change is a major theme that has emerged as a result of the large-scale multiple system intervention methods. 3) Penilaian perubahan adalah tema utama yang muncul sebagai akibat dari beberapa skala metode intervensi sistem besar. These include models of assessment, instruments for measuring organizational change, the development of time-series models, and an overall increase in the use of multivariate analysis for the testing and evaluation of change. Ini termasuk model penilaian, instrumen untuk mengukur perubahan organisasi, pengembangan model seri waktu, dan peningkatan secara keseluruhan dalam penggunaan analisis multivariat untuk pengujian dan evaluasi perubahan.

4) The examination of failures provides us with valuable information about organizational change. 4) Pemeriksaan kegagalan memberi kita informasi berharga tentang perubahan organisasi. It forces us to focus on the theoretical constructs of change. Hal ini memaksa kita untuk fokus pada teori konstruk perubahan. By comparing successful and unsuccessful attempts at implementing change, we can evaluate the effectiveness of various techniques. Dengan membandingkan dan gagal upaya berhasil melakukan perubahan, kita dapat mengevaluasi efektivitas berbagai teknik.

5) The level of theorizing about organizational change has seen significant improvements in recent years. 5) Tingkat berteori tentang perubahan organisasi telah melihat peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Of particular importance is broad-systems orientation. Yang paling penting adalah luas-sistem orientasi. These theories propose a model of organizational change that examines inputs, transformational processes, and outputs. Teori-teori ini mengusulkan suatu model perubahan organisasi yang memeriksa input, proses transformasi, dan output. Inputs refer to the environmental resources. Transformation refers to the tasks, and the formal and informal system (organizational) components. Outputs include changes in both the individual and organization. Masukan mengacu pada sumber daya lingkungan. Transformasi mengacu pada tugas, dan sistem formal dan informal (organisasi) komponen. Output termasuk

Page 12: Teori Sistem Sosial, Scott

perubahan baik dalam individu dan organisasi. The advantage of this approach is that it forces us to look at the broad spectrum of variables that need to be incorporated into the model. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa hal itu memaksa kita untuk melihat spektrum yang luas dari variabel yang perlu dimasukkan ke dalam model.

Organizational and social systems must change in order to remain healthy. Organisasi dan sistem sosial harus berubah agar tetap sehat. Both are open systems, and are sensitive to environmental changes. Kedua adalah sistem terbuka, dan peka terhadap perubahan lingkungan. A change in the environment can have a profound impact on an open system. The overall health of and organization is strongly linked with its ability to anticipate and adapt to environmental change. Perubahan lingkungan dapat berdampak besar pada sistem terbuka dan. Keseluruhan Kesehatan organisasi sangat terkait dengan kemampuannya untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Furthermore, the health of the environment is related to the matter-energy transactions taking place in the social and organizational systems. Selain itu, kesehatan lingkungan berkaitan dengan transaksi materi-energi yang terjadi dalam organisasi dan sistem sosial. A bilateral relationship exists between the environment and the components of all subsystems operating within the environment. Sebuah hubungan bilateral ada antara lingkungan dan komponen dari semua subsistem yang beroperasi dalam lingkungan.

Planned organizational or social change is an attempt to solve a problem or to catalyze a vision. organisasi atau perubahan sosial yang direncanakan merupakan upaya untuk memecahkan masalah atau untuk mengkatalisis visi. A change is introduced into an organization or social system with the specific intent of affecting other system variables. Knowledge of the nonlinear relationships between variables gives planners the potential to effect large changes in a desired variable with relatively small changes in another. Sebuah perubahan dimasukkan ke dalam suatu organisasi atau sistem sosial dengan maksud spesifik variabel yang mempengaruhi sistem yang lain memberikan. Pengetahuan tentang nonlinier hubungan antara variabel perencana potensi membuat perubahan yang besar dalam sebuah variabel yang diinginkan dengan perubahan yang relatif kecil di negara lain. Systems theory forces planners to broaden their perspective, and to consider how their decisions will affect the other components of the system and the environment. Teori Sistem memaksa perencana untuk memperluas perspektif mereka, dan mempertimbangkan bagaimana keputusan mereka akan mempengaruhi komponen lain dari sistem dan lingkungan.

Chaos Theory Teori Chaos

Chaos is the science of the global nature of systems. In a 1980 lecture, cosmologist Stephen Hawking pointed out that we already know the physical laws that govern our everyday experience. Chaos adalah ilmu tentang sifat global sistem. Dalam sebuah kuliah tahun 1980, kosmologi Stephen Hawking menunjukkan bahwa kita sudah tahu hukum-hukum fisika yang mengatur pengalaman sehari-hari kita. (Gleick, 1987) That being the case, we must now extend systems theory to include the phenomena that lies outside of our normal perceptual limits of experience. (Gleick, 1987) itulah yang terjadi, sekarang kita harus memperluas sistem teori untuk memasukkan fenomena yang berada di luar persepsi normal batas kita pengalaman.

Traditional predictive mathematical models have incorporated error into the model to explain seemingly random fluctuations. Tradisional model matematika prediksi telah memasukkan

Page 13: Teori Sistem Sosial, Scott

kesalahan ke dalam model untuk menjelaskan fluktuasi yang tampaknya acak. Chaos theory is an attempt to explain and model the seemingly random components of a system. Teori Chaos adalah suatu usaha untuk menjelaskan dan model komponen yang tampaknya acak dari suatu sistem. It recognizes that systems are sensitive to initial conditions, so that seemingly small changes can produce large changes in the system. Ia mengakui bahwa sistem yang peka terhadap kondisi awal, sehingga perubahan yang tampaknya kecil dapat menghasilkan perubahan besar dalam sistem.

Meteorologist Edward Lorenz (1963) used a microcomputer to simulate weather patterns in 1960. Meteorologi Edward Lorenz (1963) menggunakan mikrokomputer untuk mensimulasi pola cuaca pada tahun 1960. While inputting initial starting conditions to the computer, he inadvertently rounded one the numbers to three, instead of six decimal places. Sementara memasukkan kondisi mulai awal ke komputer, ia secara tidak sengaja dibulatkan satu angka untuk tiga, bukan enam tempat desimal. The small difference .506 (instead of .506127) produced rapidly divergent simulations of weather patterns. Perbedaan kecil 0,506 (bukan 0,506127) yang diproduksi dengan cepat simulasi berbeda dari pola cuaca. Small differences in initial conditions produced widely different results. perbedaan kecil dalam kondisi awal yang berbeda menghasilkan hasil yang luas. Some meteorologists believed that Lorenz's discovery meant that weather control was just around the corner. Beberapa ahli meteorologi percaya itu penemuan Lorenz berarti bahwa mengendalikan cuaca hanya sekitar sudut. Small nonnatural changes could be used to manipulate large weather patterns. nonnatural perubahan kecil dapat digunakan untuk memanipulasi pola cuaca yang besar. Lorenz, however, believed that this was the reason for the failure of long term forecasts. Lorenz, bagaimanapun, percaya bahwa ini adalah alasan kegagalan ramalan jangka panjang. Any uncontrolled system variable could thwart efforts to control the overall state of the system. Setiap variabel sistem yang tidak terkontrol dapat menggagalkan upaya untuk mengontrol negara secara keseluruhan dari sistem.

Chaotic systems depend on the nonlinear nature of its components. Chaotic sistem tergantung pada sifat nonlinear komponennya. Differential equations are used to describe the changes in a system over time. persamaan diferensial digunakan untuk menjelaskan perubahan dalam sistem dari waktu ke waktu. Chaotic systems can have both stable and unstable components. Sistem Chaotic dapat memiliki keduanya dan tidak stabil komponen stabil.

Mathematician Stephen Smale (1980) began his work with dynamic systems in the mid 1950's. Matematika Stephen Smale (1980) memulai karyanya dengan sistem dinamis di pertengahan tahun 1950 itu. Originally Smale proposed that stable chaos could not exist, but soon changed his theory. Awalnya Smale mengusulkan bahwa kekacauan stabil tidak bisa ada, tapi segera berubah teorinya. He proposed the concept of phase space , where if the system changed, a trajectory could be drawn on paper to represent the changing state of the system. Ia mengusulkan konsep ruang fase, dimana jika sistem berubah, lintasan bisa ditarik di atas kertas untuk mewakili negara perubahan sistem. Phase space contains the complete knowledge of a system. ruang Tahap berisi pengetahuan lengkap dari suatu sistem. Each point in phase space represents the state of a dynamic system at an instant in time. Setiap titik dalam ruang fase merupakan keadaan dari sistem dinamik pada instan saat.

Page 14: Teori Sistem Sosial, Scott

The problem with phase space is that it requires a dimension for each variable being studied. Masalah dengan ruang fase adalah bahwa ia memerlukan dimensi untuk setiap variabel yang diteliti. Modern computer graphing techniques do a good job of graphing three variables and representing them in two dimensions (on paper). teknik komputer grafik modern melakukan pekerjaan baik grafik tiga variabel dan mewakili mereka dalam dua dimensi (pada kertas). However, even our greatest minds have difficulty conceptualizing phase space for four or five dimensions. Namun, bahkan terbesar pikiran kita mengalami kesulitan mengkonseptualisasikan ruang fase untuk empat atau lima dimensi. It is interesting to note that computers have no difficulty performing calculations for any number of dimensions. Sangat menarik untuk dicatat bahwa komputer tidak memiliki kesulitan melakukan perhitungan untuk sejumlah dimensi. The problem is in our ability to visually represent this space, not our ability to compute its characteristics. Masalahnya adalah pada kemampuan kita untuk secara visual mewakili ruang ini, bukan kemampuan kita untuk menghitung karakteristiknya.

Three dimensional plots of chaotic behavior can be very complex and difficult to interpret. Tiga plot dimensi perilaku kacau bisa sangat rumit dan sulit untuk menginterpretasikan. The Poincaré map was developed as a way of understanding three dimensional systems by taking a series of two dimensional "slices" relative to a line through the origin (Gleick, 1987, p. 143). Peta Poincaré dikembangkan sebagai suatu cara pemahaman tiga sistem dimensi dengan mengambil serangkaian dua dimensi "iris" relatif terhadap garis melalui titik asal (Gleick, 1987, hal 143). The slices are overlaid on top of each other to create the final map. Irisan yang overlay di atas satu sama lain untuk membuat peta akhir. Distinct patterns can emerge by combining the Poincaré sections. Perbedaan pola dapat muncul dengan menggabungkan bagian Poincaré.

The Poincaré map is a dimensional compression technique whereby three dimensions are displayed in two dimensional space. Peta Poincaré merupakan teknik kompresi dimensi dimana tiga dimensi yang ditampilkan dalam dua ruang dimensi. Unlike a photograph, which implies the third dimension through perspective, the Poincaré map involves the third dimension in its creation. Tidak seperti foto, yang menyiratkan dimensi ketiga melalui perspektif, peta Poincaré melibatkan dimensi ketiga dalam penciptaannya. It is interesting to speculate on the nature of the patterns revealed by Poincaré maps. Sangat menarik untuk berspekulasi pada sifat pola diungkapkan oleh peta Poincaré. The map itself is created by using a line drawn through the origin as a reference for defining the y-axis of the map. Peta itu sendiri dibuat dengan menggunakan garis yang ditarik melalui titik asal sebagai acuan untuk mendefinisikan y-sumbu peta. Different maps are produced for each of the infinite selections of lines through the origin. peta berbeda diproduksi untuk setiap pilihan tak terbatas garis melalui titik asal. Patterns appear and disappear depending on the selection of the reference line. Pola muncul dan menghilang tergantung pada pilihan dari garis referensi. One interpretation might be that our concept of "order" is incorrect. Salah satu interpretasi yang mungkin bahwa konsep kita tentang "order" tidak benar. We generally perceive of "order" as an absolute (ie, the quest for the "true" nature of things). Kami biasanya melihat dari "order" sebagai mutlak (yaitu, pencarian yang benar "sifat" hal). Poincaré maps imply that order is not an absolute, but rather, something that can only be understood relative to an observer. peta Poincaré menyiratkan bahwa perintah tidak mutlak, melainkan, sesuatu yang hanya dapat dipahami relatif terhadap pengamat. An observer using one reference line might see order, while another observer using a different reference line might see chaos, or a completely different pattern. Seorang pengamat menggunakan satu baris referensi

Page 15: Teori Sistem Sosial, Scott

bisa melihat aturan, sedangkan pengamat lain menggunakan garis referensi yang berbeda mungkin melihat kekacauan, atau pola yang berbeda sepenuhnya. In other words, the nature of a system is a matter of perception and/or beliefs. Dengan kata lain, sifat sistem adalah masalah persepsi dan / atau kepercayaan.

At the same time that Lorenz was experimenting with weather forecasting models, ecologists were beginning to model population growth using a logistical difference equation. Pada saat yang sama bahwa Lorenz sedang bereksperimen dengan model peramalan cuaca, ekologi mulai model pertumbuhan penduduk dengan menggunakan persamaan perbedaan logistik. For many initial starting parameters, the equation shows the traditional growth model--a population grows, exceeds its optimal steady state level, and then experiences oscillations of diminishing magnitude as the system approaches equilibrium. Bagi banyak parameter mulai awal, persamaan menunjukkan model pertumbuhan tradisional - populasi tumbuh, melebihi tingkat stabil keadaan optimal, dan kemudian pengalaman besarnya osilasi yang semakin berkurang sebagai sistem pendekatan kesetimbangan. Some starting values however, produce oscillations that do not diminish over time. Namun beberapa nilai awal, menghasilkan osilasi yang tidak berkurang dari waktu ke waktu. At first, scientists did not recognize the stable chaos they were observing. Pada awalnya, para ilmuwan tidak mengakui kekacauan stabil mereka mengamati. They assumed that the fluctuations were just oscillations around an equilibrium. Mereka menganggap bahwa fluktuasi hanya osilasi di sekitar kesetimbangan. The equilibrium was the important point. Mathematician, James Yorke, believes that physicists had "learned not to see chaos...through the process of learning to solve differential equations, most scientists have lost sight of the fact that most differential equations cannot be solved". kesetimbangan adalah titik penting. Mathematician, James Yorke, percaya bahwa fisikawan telah "belajar untuk tidak melihat kekacauan ... melalui proses belajar untuk memecahkan persamaan diferensial, kebanyakan ilmuwan telah kehilangan melihat kenyataan bahwa persamaan diferensial paling tidak dapat diselesaikan ". (Gleick, 1987, p.67). (Gleick, 1987, p.67).

Biologist Robert May (1976) at Princeton studied the simple logistical difference equation. Ahli biologi Robert May (1976) di Princeton mempelajari perbedaan persamaan logistik sederhana. He noticed that as the growth factor increased beyond the value of three, equilibrium would never be reached. Dia menyadari bahwa sebagai faktor pertumbuhan meningkat di luar nilai tiga, keseimbangan tidak akan pernah tercapai. The system would enter a chaotic state. Sistem ini akan memasuki keadaan kacau. Furthermore, if a system displays a regular cycle of three, then the system will also display regular cycles of all other lengths. Selain itu, jika sistem menampilkan siklus reguler tiga, maka sistem juga akan menampilkan siklus teratur semua panjang lainnya.

The author wrote the following simple BASIC program to verify May's findings: Penulis menulis DASAR program sederhana berikut untuk memverifikasi temuan Mei:

INPUT "Enter the growth factor: "; R INPUT "Masukkan faktor pertumbuhan:"; R INPUT "Enter the initial population size: ";X INPUT "Masukkan ukuran populasi awal:"; X LOOP: LOOP: XNEXT = R * X * (1-X) 'Logistic differential formula XNEXT = R * X * (1-X) 'rumus diferensial Logistik

Page 16: Teori Sistem Sosial, Scott

PRINT XNEXT PRINT XNEXT ITERATIONS = ITERATIONS + 1 Iterasi = iterasi + 1 IF XNEXT = LASTX THEN GOTO FINISH JIKA FINISH XNEXT = LASTX PAPA GOTO LASTX=X LASTX = X X=XNEXT X = XNEXT GOTO LOOP GOTO LOOP FINISH: FINISH: PRINT "Iterations to achieve stability = ";ITERATIONS PRINT "Iterasi untuk mencapai stabilitas ="; iterasi END AKHIR

Running this program clearly demonstrates May's findings. Menjalankan program ini jelas menunjukkan temuan Mei. When a value less than three is entered for the growth factor, the program achieves convergence. Bila nilai kurang dari tiga dimasukkan untuk faktor pertumbuhan, program ini mencapai konvergensi. However, when a value of three of more is entered, the program never achieves stability. Namun, ketika nilai dari tiga lebih dimasukkan, program tidak pernah mencapai stabilitas. The computed value for the variable enters a state of stable chaos where it alternates between two or more values with periods of apparent randomness. Nilai variabel dihitung untuk memasuki keadaan kacau stabil mana bergantian antara dua atau lebih nilai dengan periode keacakan jelas.

While examining line noise in IBM communication systems, Benoit Mandelbrot (1977) discovered that the apparent random noise bursts were actually following a regular cycle (the Cantor mathematical set). Sedangkan kebisingan memeriksa baris dalam sistem komunikasi IBM, Benoit Mandelbrot (1977) menemukan bahwa suara ledakan acak jelas benar-benar mengikuti siklus biasa (yang matematika Cantor set). By examining the noise using various time periods, Mandelbrot was able to model the noise. Dengan memeriksa suara menggunakan berbagai periode waktu, Mandelbrot mampu model kebisingan. German mathematician Georg Cantor (1845-1918) had discovered these sets nearly one hundred years before, while demonstrating that there are many different infinities. Matematikawan Jerman Georg Cantor (1845-1918) telah menemukan perangkat ini hampir seratus tahun sebelum, sementara menunjukkan bahwa ada berbagai terhingga. Cantor demonstrated a one-to-one correspondence between the space defined by a cube and the space of the universe. Penyanyi menunjukkan-ke-satu korespondensi satu di antara ruang didefinisikan oleh sebuah kubus dan ruang alam semesta. Both contained an infinite number of points (McNeill and Freiberger, 1993). Kedua berisi jumlah tak terbatas titik (McNeill dan Freiberger, 1993).

Mandelbrot also hypothesized the Noah and Joseph Effects. Mandelbrot juga dihipotesiskan Nuh dan Yusuf Efek. The Noah Effect states that change happens in discrete jumps. Pengaruh Nuh menyatakan bahwa perubahan terjadi dalam melompat diskrit. The Joseph effect states that some things tend to persist. Menyatakan efek Yusuf bahwa beberapa hal yang cenderung bertahan. These two effects push the world in different directions (Gleick, 1987, p. 92-94) Kedua efek mendorong dunia dalam arah yang berbeda (Gleick, 1987, hal 92-94)

Mandelbrot has pointed out the chaos theory models a rough, pitted world. Mandelbrot telah menunjukkan model teori chaos a diadu, dunia kasar. Mountains are not seen as cones and

Page 17: Teori Sistem Sosial, Scott

lightning doesn't travel in a straight line. Pegunungan tidak dilihat sebagai kerucut dan petir tidak perjalanan dalam garis lurus. In Mandelbrot's most famous experiment, he asks the question "how long is a coast line?". Dalam paling terkenal percobaan Mandelbrot, ia mengajukan pertanyaan "berapa lama adalah garis pantai?". Common sense would dictate that the distance is a real number, however, it turns out that it depends on the observers measuring technique. Akal sehat akan mengatakan bahwa jarak adalah bilangan real, namun ternyata itu tergantung pada para pengamat pengukuran teknik. As the observer uses a smaller and smaller measurement tool, the estimate of the coastline becomes increasingly large. Sebagai pengamat menggunakan alat ukur yang lebih kecil dan lebih kecil, perkiraan garis pantai menjadi semakin besar. In fact, Mandelbrot argues that the actual length is infinite (at least until the measuring tool is at the atomic level). Bahkan, Mandelbrot berpendapat bahwa panjang sebenarnya tak terbatas (paling tidak sampai alat ukur adalah pada tingkat atom). Furthermore, Mandelbrot proposed that the concept of dimension itself can only be stated relative to an observer. Selanjutnya, Mandelbrot mengusulkan bahwa konsep dimensi itu sendiri hanya dapat dinyatakan relatif terhadap pengamat. He proposed the word fractal as a way of visualizing infinity on the dimension of roughness. Ia mengusulkan kata fraktal sebagai cara memvisualisasikan infinity pada dimensi kekasaran. Fractal implies a quality of self-similarity . Fraktal menyiratkan kualitas diri-kesamaan.

Columbia University geologist Christopher Scholz (1982) began to apply Mandelbrot's findings to the study of earthquakes. Universitas Columbia ahli geologi Christopher Scholz (1982) mulai menerapkan temuan Mandelbrot untuk mempelajari gempa bumi. Fractal geometry provided a new way of viewing the fissures and bumpiness of the Earth's surface. Geometri fraktal memberikan cara baru dalam melihat celah dan bumpiness dari permukaan bumi. At the same time, biologists began to realize that fractal type geometry was operating throughout the body. Pada saat yang sama, ahli biologi mulai menyadari bahwa geometri fraktal jenis itu beroperasi di seluruh tubuh. Some argue that fractal scaling is universal to morphogenesis. Beberapa berpendapat bahwa fraktal skala universal untuk morfogenesis.

Turbulence has been a problem in the application of fluid dynamics. Turbulensi telah menjadi masalah dalam penerapan dinamika fluida. Sometimes turbulence is desirable. Kadang-kadang turbulensi yang diinginkan. For example, a jet engine depends on the turbulence of burning fuel for its propulsion. Sebagai contoh, sebuah mesin jet tergantung pada gejolak pembakaran bahan bakar untuk propulsi. Other times, turbulence can have disastrous effects, such as the loss of lift created by turbulent air-flow over the wing of an airplane. Lain kali, turbulensi dapat memiliki dampak buruk, seperti hilangnya angkat yang diciptakan oleh turbulen aliran udara di atas sayap pesawat terbang. Turbulence is chaos on all scales. Turbulensi adalah kekacauan di semua skala. It is dissipative (ie, it drains energy) and unstable. Hal ini disipatif (yaitu, menguras energi) dan tidak stabil.

Closer examination of turbulence, however, reveals that energy is not dissipated evenly through out the system. Pemeriksaan dekat turbulensi, bagaimanapun, menunjukkan energi yang tidak hilang secara merata di seluruh sistem. Areas of calm remain regardless of the observer's scale. Daerah tenang tetap terlepas dari pengamat skala. While studying turbulence, physicist David Ruelle (1971, 1980), coined the term strange attractor to describe the tendency of systems to move toward a fixed point, or to oscillate in a limited repeating cycle. Sedangkan turbulensi

Page 18: Teori Sistem Sosial, Scott

belajar, fisikawan David Ruelle (1971, 1980), menciptakan istilah aneh atraktor istilah untuk menggambarkan kecenderungan sistem untuk bergerak menuju titik tetap, atau untuk berosilasi dalam siklus berulang terbatas. A pendulum is a good example of a fixed point attractor. pendulum adalah contoh yang baik dari sebuah penarik titik tetap. It moves closer to its steady state over time, as it gives up energy to air friction. Bergerak lebih dekat dengan keadaan tunak dari waktu ke waktu, karena menyerah energi ke udara gesekan. Strange attractors imply that nature is constrained. attractor aneh menyiratkan bahwa alam dibatasi. The shape of chaos unfolds relative to the properties of the attractor. Bentuk kekacauan terbentang relatif terhadap sifat-sifat penarik tersebut. An interesting property of the strange attractor is that initial conditions make little difference. Properti menarik dari attractor aneh adalah bahwa kondisi awal membuat sedikit perbedaan. As long as the starting points lie somewhere near the attractor, the system will rapidly converge upon the strange attractor. (Gleick, 1987) Selama titik awal yang terletak di suatu tempat dekat attractor, sistem dengan cepat akan berkumpul pada penarik aneh. (Gleick, 1987)

Cornell physicist Mitchell Feigenbaum (1978, 1979, 1981) examined simple nonlinear systems and described how these systems could often exist in two stable states. Intransitive systems have two stable states. Fisikawan Cornell Mitchell Feigenbaum (1978, 1979, 1981) meneliti sistem nonlinier yang sederhana dan menjelaskan bagaimana sistem ini sering bisa ada di dua negara yang stabil. Sistem intransitif memiliki dua kondisi stabil. After one of the states is achieved, the system will remain in that state until given a "kick" from the environment. Setelah salah satu negara bagian tercapai, sistem akan tetap dalam keadaan itu sampai diberi "kick" dari lingkungan. A pendulum clock is an example, where it has two steady states--the swinging state and the at rest state. Jam pendulum adalah contoh, dimana telah dua negara stabil - negara berayun dan di negara lain. In the swinging state, energy is continually added to the system through the wind-up springs, and the clock keeps ticking. If, however, we momentarily stop the pendulum from swinging, it will continue to remain at rest when we release it. Dalam keadaan berayun, energi terus ditambahkan ke sistem melalui angin-up mata air, dan jam terus berdetak. Jika, namun, kami menghentikan sementara pendulum dari berayun, ia akan terus tetap pada saat istirahat ketika kami rilis. In the almost intransitive system, the system can change stable states without a push from the environment. Dalam sistem intransitif hampir, sistem dapat mengubah kondisi stabil tanpa dorongan dari lingkungan. At the present time, there are no explanations for almost intransitive systems. Pada saat ini, tidak ada penjelasan untuk intransitif sistem hampir. The study of fractal basin boundaries is an attempt to understand why a system chooses one steady state over another. Studi tentang batas cekungan fraktal adalah suatu usaha untuk memahami mengapa sistem memilih satu kondisi mapan atas yang lain.

One of the most important discoveries from chaos theory is that a relatively small, but well-timed or well-placed jolt to a system can throw the entire system into a state of chaos. Salah satu penemuan yang paling penting dari teori chaos adalah bahwa yang kecil, tapi juga tepat waktu atau baik ditempatkan tersentak relatif ke sistem bisa membuang seluruh sistem ke dalam kondisi kekacauan. One group of scientists (Guevara, Glass, and Schrier, 1981) have experimented with cardiofibrillation and how the heart displays the same chaotic characteristics of other nonlinear systems. Satu kelompok ilmuwan (Guevara, Kaca, dan Schrier, 1981) telah bereksperimen dengan cardiofibrillation dan bagaimana hati menampilkan karakteristik yang sama kacau sistem nonlinier lainnya. Some physiologists are now looking at diseases at breakdowns in the normal

Page 19: Teori Sistem Sosial, Scott

oscillator cycles of the body. Beberapa ahli fisiologi sekarang melihat penyakit pada kerusakan dalam siklus osilator normal tubuh. Physicist James Lovelock (1979) proposed the Gaia hypothesis, where life itself creates the conditions for life, and is maintained by a self-sustaining process of dynamic feedback. Fisikawan James Lovelock (1979) mengusulkan hipotesis Gaia, di mana kehidupan itu sendiri menciptakan kondisi untuk hidup, dan dikelola oleh proses self-mempertahankan umpan balik yang dinamis. Von Bertalanffy (1968) believes that life can exist only in an open system, and that feedback is the mechanism that provides an explanation for a wide range of physiological and biological processes. Von Bertalanffy (1968) percaya bahwa kehidupan yang dapat hanya ada di sistem terbuka, dan umpan balik yang merupakan mekanisme yang memberikan penjelasan untuk berbagai proses fisiologis dan biologis. Erwin Schrodinger, one of the major pioneers of quantum physics, believed that life operates as an aperiodic crystal (different than the periodic crystals of the elements). Erwin Schrodinger, salah satu pelopor utama fisika kuantum, percaya bahwa hidup beroperasi sebagai kristal aperiodik (berbeda dengan kristal periodik unsur-unsur). Physicist Joesph Ford said that "evolution is chaos with feedback." Fisikawan Joesph Ford mengatakan bahwa "evolusi adalah kekacauan dengan umpan balik." (Gleick, 1987, p. 314) (Gleick, 1987, hal 314)

Seventeenth century Dutch physicist Christian Huygens was the first to discover entrainment or mode-locking (Gleick, 1987, p. 292-293). Abad ketujuhbelas Belanda fisika Kristen Huygens adalah orang pertama yang menemukan entrainment atau mode-mengunci (Gleick, 1987, hal 292-293). He noticed that several pendulum clocks in his laboratory were all operating in unison. Dia menyadari bahwa beberapa jam pendulum laboratoriumnya semua beroperasi di serempak. Knowing that the timing of the clocks could not be that precise, he correctly hypothesized that the clocks became synchronized with each other through minute vibrations in the building. Examples of frequency locking abound in both the physical and biological sciences. Mengetahui bahwa waktu jam-jam tidak dapat itu tepat, ia benar hipotesis bahwa jam menjadi disinkronkan dengan satu sama lain melalui getaran menit di dalam gedung. Contoh mengunci frekuensi berlimpah baik dalam dan biologis ilmu fisik. Planetary systems, electronics, and the human body all show examples of entrainment. Planetary sistem, elektronik, dan tubuh manusia contoh menunjukkan semua entrainment.

Simple systems can behave in complex ways. Complex behavior implies complex causes. sistem sederhana bisa berperilaku dalam cara yang kompleks. perilaku Kompleks menyiratkan menyebabkan kompleks. Different systems behave differently. sistem yang berbeda berperilaku berbeda. In Thriving on Chaos (HarperPerennial, 1987), Tom Petersarpelld main hypothesis is that all institutions are operating in a chaotic environment, and that "no firm can take anything in its market for granted." Dalam berkembang di Chaos (HarperPerennial, 1987), Tom utama hipotesis Petersarpelld adalah bahwa semua lembaga yang beroperasi di lingkungan yang kacau, dan bahwa "tidak ada perusahaan yang dapat mengambil sesuatu di pasar untuk diberikan." (p.13) Because of the interactions of many economic forces and the rapidity of change, institutions must constantly reassess their vision and adapt to abrupt changes in the environment. (Hal. 13) Karena interaksi kekuatan ekonomi banyak dan kecepatan perubahan, lembaga harus terus-menerus menilai kembali visi dan beradaptasi dengan perubahan mendadak di lingkungan.

Organizations and social systems operating within a chaotic environment are being continually challenged to maintain their purpose and structure. Organisasi dan sistem sosial yang beroperasi

Page 20: Teori Sistem Sosial, Scott

dalam lingkungan yang kacau sedang terus-menerus ditantang untuk mempertahankan tujuan mereka dan struktur. The paradox, however, is that larger and more established structures are usually less able to change. Paradoksnya, bagaimanapun, adalah bahwa lebih mapan struktur dan lebih besar biasanya kurang mampu berubah. The inertia resulting from their size (eg, number of people) makes it difficult to introduce planned organizational or social change. Inersia yang dihasilkan dari ukuran mereka (misalnya, jumlah orang) membuat sulit untuk memperkenalkan direncanakan atau sosial perubahan organisasi. Large institutions generally encompass well-established patterns. institusi besar umumnya mencakup mapan pola baik. The stability of these structures makes them less able to adapt to environmental and internal system changes. Stabilitas struktur ini membuat mereka kurang mampu beradaptasi dengan perubahan sistem internal dan lingkungan. All other things being equal, small structures can adapt to change more efficiently than larger ones. Semua hal lain dianggap sama, struktur yang kecil dapat beradaptasi terhadap perubahan lebih efisien daripada yang lebih besar.

Chaos theory is beginning to teach us much about the nature of change in our organizations and social institutions. Teori chaos mulai mengajarkan kita banyak tentang sifat perubahan dalam organisasi kami dan lembaga sosial. Nonlinear relationships among system components is a pathway to the introduction of institutional change. hubungan nonlinear antara komponen sistem merupakan jalan menuju pengenalan perubahan kelembagaan. The challenge comes in the discovery of those relationships and the understanding of the dynamics of these systems. Tantangan datang dalam penemuan hubungan-hubungan dan pemahaman tentang dinamika sistem ini. The planning of change involves the application of this knowledge. Perencanaan perubahan melibatkan penerapan pengetahuan ini.

Fuzzy Logic Logika Fuzzy

At the heart of fuzzy logic is the question of how we categorize things. Di jantung logika fuzzy adalah pertanyaan tentang bagaimana kita mengkategorikan hal. Cantor (1845-1918) examined the way that we categorize things into sets. Cantor (1845-1918) memeriksa cara kita mengelompokkan hal-hal yang menjadi set. He called the entire set, the universe of discourse . Dia memanggil seluruh himpunan, alam semesta wacana. Of course, the definition of the universe depends on what is being studied--its definition is relative. Tentu saja, definisi dari alam semesta tergantung pada apa yang sedang dipelajari - definisi relatif. For example, if we study a dog, the universe of discourse might be all dogs, all mammals, or all living creatures. Sebagai contoh, jika kita mempelajari anjing, alam semesta wacana mungkin semua anjing, semua mamalia, atau semua makhluk hidup. The important point is that the universe contains variability. Poin penting adalah bahwa alam semesta berisi variabilitas. The complement of a set is all that does not belong to the set. Komplemen dari menetapkan adalah semua yang bukan milik untuk mengatur. Cantor's studies of the relationships of sets led to precise definitions for intersections and unions . The problem with Cantor's set theory had to do with the difficulty in defining the boundaries of a set. Teman-studi penyanyi dari hubungan set menyebabkan definisi yang tepat untuk persimpangan dan serikat telah. Masalah ini diatur penyanyi dengan teori hubungannya dengan kesulitan dalam menentukan batas-batas set. These boundaries were often vague, lacking in precision. Batasan-batasan ini sering samar-samar, kurang presisi.

Page 21: Teori Sistem Sosial, Scott

American philosopher Charles Peirce (1934, 1935) disagreed with Cantor's method of classifying everything as either in the set or not in the set. American filsuf Charles Peirce (1934, 1935) tidak setuju dengan metode Cantor's klasifikasi segala sesuatu sebagai baik dalam mengatur atau tidak di set. He believed that all things existed on a continuum. Dia percaya bahwa segala sesuatu ada di sebuah kontinum. Whether an object belonged to a set or not depended on where it fell on the continuum. Apakah sebuah objek milik untuk menetapkan atau tidak tergantung pada tempat itu jatuh pada kontinum. At some points on the continuum, it is clearly part of the set. Di beberapa titik pada kontinum, itu jelas bagian dari set. At other points, a vagueness exists making it difficult to determine membership. Pada poin lain, ketidakjelasan yang ada sehingga sulit untuk menentukan keanggotaan. Bertund Russel (1945) proposed that this vagueness was a function of language, not reality. Bertund Russel (1945) mengusulkan bahwa ketidakjelasan ini adalah fungsi bahasa, bukan realitas.

In 1920, Polish mathematician Jan Lukasiewicz proposed the idea that the simple dichotomy of true or false might also contain a third logical value of possible . Once that assumption was made, Lukasiewicz (1970) asserted that any number of middle values were equally possible. Pada tahun 1920, Polandia matematikawan Jan Lukasiewicz mengusulkan gagasan bahwa dikotomi sederhana benar atau salah mungkin juga mengandung nilai logis ketiga mungkin. Setelah asumsi yang dibuat, Lukasiewicz (1970) menegaskan bahwa sejumlah nilai tengah sama-sama mungkin. Instead of simply true or false, a numerical value could be used to represent the degree of truthfulness. Bukan hanya benar atau salah, nilai numerik dapat digunakan untuk mewakili derajat kebenaran.

Cornell mathematician Max Black (1937) proposed that vagueness is a matter of probability based on the distribution of human belief. Cornell matematika Max Black (1937) mengusulkan bahwa ketidakjelasan adalah masalah probabilitas berdasarkan distribusi kepercayaan manusia. If, for example, 60% of the population believe that something is true, then it is true to a .6 extent. Jika, misalnya, 60% dari penduduk percaya bahwa sesuatu itu benar, maka memang benar untuk sebagian .6. The degree of truthfulness is .6. Berkeley electrical engineer Lofti Zadeh (1969) built on Black's work and proposed the idea that set membership could be graded. Tingkat kebenaran adalah .6. Berkeley insinyur listrik Lofti Zadeh (1969) dibangun di atas adalah pekerjaan Black dan mengusulkan ide bahwa keanggotaan ditetapkan bisa dinilai. Some items could belong completely to a set, while others could be expressed as a partial membership. Beberapa item bisa milik sepenuhnya untuk menetapkan, sementara yang lain dapat diekspresikan sebagai keanggotaan parsial. The key to "fuzzy" membership is that judgment and context are used to assign values to membership. Kunci untuk fuzzy "keanggotaan" adalah bahwa penilaian dan konteks digunakan untuk memberikan nilai pada keanggotaan. Zadeh points out that people have a remarkable ability to quantify set membership. Zadeh menunjukkan bahwa orang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengukur keanggotaan ditetapkan. People can easily assign a number between zero and one to represent the truthfulness of a statement. Orang dengan mudah dapat menetapkan nomor antara nol dan satu untuk mewakili kebenaran pernyataan. In spite of this, some logicians do not believe in the concept of a partial truth. Meskipun demikian, beberapa ahli logika tidak percaya pada konsep kebenaran sebagian. They state that "truth" is an absolute, without the degrees implied by fuzzy logic. Mereka menyatakan bahwa "kebenaran" adalah mutlak, tanpa derajat tersirat oleh logika fuzzy.

Page 22: Teori Sistem Sosial, Scott

One counter-intuitive assertion proposed by Zadeh is that "as complexity rises, precise statements lose meaning and meaningful statements lose precision". (McNeill and Freiberger, 1993, p. 43) The so called "Law of Incompatibility" places limits on our ability to perform analysis of complex systems. Satu-intuitif counter pernyataan yang diajukan oleh Zadeh adalah bahwa "sebagai kompleksitas meningkat, laporan tepat kehilangan makna dan berarti laporan kehilangan presisi" ". (McNeill dan Freiberger, 1993, hal 43) dari Ketidaksesuaian Yang disebut" UU tempat batas kemampuan kita untuk melakukan analisis sistem yang kompleks.

Zadeh was the recipient of much criticism over his fuzzy logic theories. Zadeh adalah penerima banyak kritik atas logika fuzzy teori-teorinya. The most prominent argument was that set membership was subjective. Yang paling menonjol adalah argumen bahwa keanggotaan ditetapkan bersifat subyektif. There was no way to objectively determine membership values, and therefore, fuzzy logic could not be counted on to yield accurate results. Tidak ada cara untuk objektif menentukan nilai keanggotaan, dan karena itu, logika fuzzy tidak dapat diandalkan untuk menghasilkan hasil yang akurat. Others argued that fuzzy logic was a manifestation of unprecedented permissiveness in society. Rudolph Kalman, a former student of Zadeh's, argued that things appeared fuzzy only until we understood them. William Kahan pointed out that fuzzification leads one to entertain illogical thoughts, that are not verifiable through logic. Lain berpendapat bahwa logika fuzzy adalah manifestasi yang permisif belum pernah terjadi sebelumnya di masyarakat berpendapat. Rudolph Kalman, mantan mahasiswa Zadeh, bahwa hal-hal muncul fuzzy hanya sampai kita mengerti mereka menunjuk. William Kahan keluar fuzzification yang mengarah satu untuk menghibur pikiran logis, yang tidak diverifikasi melalui logika. He called it the "cocaine of science". Dia menyebutnya "kokain ilmu pengetahuan". (McNeill and Freiberger, 1993, p. 46-48) (McNeill dan Freiberger, 1993, hal 46-48)

One of the problems accepting fuzzy logic lies in its name. Salah satu masalah menerima logika fuzzy terletak pada namanya. The word "fuzzy" implies a negative uncertainty that is mutually exclusive with the word logic. Kata "kabur" menyiratkan sebuah ketidakpastian negatif yang saling eksklusif dengan logika kata. Fuzzy became equated with sloppy, and American industry ignored it. Fuzzy menjadi disamakan dengan ceroboh, dan industri Amerika mengabaikannya. Since the early Greek cultures, we have assumed that things fall into dichotomous classes. Aristotle believed math provided that ultimate approach to logic. Karena budaya Yunani awal, kita telah mengasumsikan bahwa hal-hal yang masuk dalam kelas dikotomis percaya. Aristoteles matematika asalkan pendekatan utama untuk logika. The classic problem with dichotomous thinking is evoked by the question "How many grains of sand constitute a heap?" Masalah klasik dengan pemikiran dikotomis ditimbulkan oleh pertanyaan "Berapa banyak butir pasir merupakan tumpukan sebuah?" If we keep adding more and more grains of sand to create a pile, at some point we'll call it a heap. Jika kita terus menambahkan dan lebih banyak butiran pasir untuk membuat tumpukan, di beberapa titik kita akan menyebutnya sebuah tumpukan. If we remove a grain, is it still a heap? Jika kami menghapus gandum, apakah masih timbunan? The boundaries of the word "heap" are fuzzy (ie, not well defined). Batas-batas dari "kata" tumpukan bersifat kabur (yaitu, tidak didefinisikan dengan baik).

Aristotle originally proposed the first rules of logic. Aristoteles awalnya mengusulkan aturan pertama dari logika. The Law of Contradiction states that A cannot be both B and not-B. Hukum Kontradiksi menyatakan bahwa A tidak dapat baik B dan tidak-B. The same thing cannot belong

Page 23: Teori Sistem Sosial, Scott

to a set and the complement of the set--opposites do not overlap. Hal yang sama tidak dapat dimasukkan untuk mengatur dan komplemen dari himpunan - berlawanan tidak tumpang tindih. The Law of Bivalence states that A must be either B or not-B. Hukum bivalensi menyatakan bahwa A harus baik B atau tidak-B. In other words, something must be either true or not true. Dengan kata lain, sesuatu harus baik benar atau tidak benar. Both laws were accepted and became the foundation of logic for the next two thousand years. Kedua undang-undang telah diterima dan menjadi dasar logika untuk tahun berikutnya dua ribu. The great philosophers such as Descartes and Locke embraced the idea that every proposition was either true or false. Para filsuf besar seperti Descartes dan Locke merangkul gagasan bahwa setiap proposisi bisa benar atau salah. This paradigm fostered our current way of thinking. Paradigma ini memupuk cara berpikir kita saat ini.

Fuzzification and probability are very similar to each other, however, probabilities change with increasing information, where fuzziness remains the same. Fuzzification attempts to deal in truths, where probability has to do with the likelihood of something. Fuzzification dan probabilitas yang sangat mirip dengan setiap Namun,, probabilitas perubahan lain dengan informasi meningkat, di mana ketidakjelasan tetap sama. Fuzzification mencoba untuk berurusan dengan kebenaran, di mana kemungkinan ada hubungannya dengan kemungkinan sesuatu.

The problem with the acceptance of fuzzy logic is that it feels natural for us to round things off (into categories). Masalah dengan penerimaan logika fuzzy adalah bahwa hal itu terasa alami bagi kita untuk putaran hal off (dalam kategori). Rounding creates clear delineations between classes. Pembulatan menciptakan delineations yang jelas antara kelas. It enables us to categorize things more easily. Hal ini memungkinkan kita untuk mengkategorikan hal-hal yang lebih mudah.

Berkeley linguist George Lakoff (1987), worked with Zadeh to describe hedges . Berkeley linguis George Lakoff (1987), bekerja dengan Zadeh untuk menggambarkan lindung nilai. These are words that we use to modify (fuzzy) sets. Ini adalah kata-kata yang kita gunakan untuk memodifikasi (fuzzy) set. The terms fall into various categories, such as: Istilah jatuh ke dalam berbagai kategori, seperti:

All purpose modifiers ( very, quite, extremely ) Semua pengubah tujuan (sangat, sangat, sangat)

Truth-values ( quite true, mostly false ) Kebenaran-nilai (cukup benar, kebanyakan salah)

Probabilities ( likely, not very likely ) Probabilitas (kemungkinan, tidak sangat mungkin)

Quantifiers ( most, several, few ) Pembilang (kebanyakan, beberapa, sedikit)

Possibilities ( nearly impossible, quite possible ) Kemungkinan (hampir tidak mungkin, cukup mungkin)

Some words (eg, more or less ) perform dilation and expand the set. Beberapa kata (misalnya, lebih atau kurang) melakukan pelebaran dan memperluas set. Others (eg, very ) perform concentration and narrow the set. Lain-lain (misalnya, sangat) melakukan konsentrasi dan sempit

Page 24: Teori Sistem Sosial, Scott

set. Hedges are vague, since they have no exact definition, but they do reflect human thought. Hedges tidak jelas, karena mereka tidak memiliki definisi yang tepat, tetapi mereka mencerminkan pemikiran manusia. Multiple experiments (Simpson, 1944; Hakel, 1968; Hoyt, 1972) have confirmed that people order these words the same. Beberapa percobaan (Simpson, 1944; Hakel, 1968; Hoyt, 1972) telah mengkonfirmasikan orang agar kata-kata yang sama. Words like always, very often, almost never and never , have shared (but not exact) meaning. Kata-kata seperti selalu, sangat sering, hampir tidak pernah dan tidak pernah, telah berbagi (tapi tidak persis) yang berarti.

Psychologist Eleanor Rosch (1975) also examined how words were related to the fuzzy logic concepts. Psikolog Eleanor Rosch (1975) juga meneliti bagaimana kata-kata itu berkaitan dengan konsep logika fuzzy. She found that certain words ( prototypes ) were better examples of a class than other words, and that the ranking of these words matched our intuitive understanding. Dia menemukan bahwa kata-kata tertentu (prototip) adalah contoh yang lebih baik dari sebuah kelas dari kata-kata lain, dan bahwa peringkat kata-kata ini cocok pemahaman intuitif kita. Her research led to a three-tier classification of categories as superordinate (abstract categories), basic (concrete images), and subordinate (subcategories). penelitiannya menyebabkan lapis klasifikasi tiga kategori sebagai lebih tinggi (kategori abstrak), dasar (gambar beton), dan bawahan (sub kategori). Rosch has proposed that classes exist "to provide maximum information with the least cognitive effort". Rosch telah mengusulkan bahwa kelas-kelas ada "untuk memberikan informasi maksimal dengan upaya kognitif sedikit". (McNeill and Freiberger, 1993, p.89) (McNeill dan Freiberger, 1993, p.89)

Summary Ringkasan

The Whorfian hypothesis states that linguistic patterns determine how an individual perceives and thinks about the world. Whorfian hipotesis menyatakan bahwa pola-pola linguistik menentukan bagaimana individu melihat dan berpikir tentang dunia. This relativistic view is consistent with general systems theory. Pandangan relativistik ini konsisten dengan teori sistem umum. Our culture and experience define our understanding of all systems. budaya dan pengalaman kami menentukan pemahaman kita dari semua sistem. The fact that systems theory recognizes the relativity of perception, may in itself, serve to expand our understanding of our role in the universe. Fakta bahwa sistem teori relativitas mengakui persepsi, mungkin dalam dirinya sendiri, melayani untuk memperluas pemahaman kita tentang peran kita di alam semesta. It provides a framework for us to examine and understand our environment. Ini menyediakan kerangka kerja bagi kita untuk memeriksa dan memahami lingkungan kita.

A systems approach provides a common method for the study of societal and organizational patterns. Sebuah pendekatan sistem menyediakan metode umum untuk mempelajari pola dan organisasi sosial. It offers a well-defined vocabulary to maximize communication across disciplines. Ia menawarkan kosakata didefinisikan dengan baik untuk memaksimalkan komunikasi di seluruh disiplin ilmu. Rather than being an end in itself, systems theory is a way of looking at things. Bukannya tujuan itu sendiri, sistem teori adalah cara untuk melihat sesuatu. It is a internally consistent method of scholarly inquiry that can be applied to all areas of social science. Ini adalah metode yang konsisten secara internal penyelidikan ilmiah yang dapat diterapkan untuk semua bidang ilmu sosial.

Page 25: Teori Sistem Sosial, Scott

Thomas Kuhn, in The Structure of Scientific Revolutions (1970) questioned the classic view of scientific knowledge. Thomas Kuhn, dalam The Struktur Scientific Revolutions (1970) mempertanyakan pandangan klasik pengetahuan ilmiah. He challenged the historical notion that scientific truths were accumulated gradually over time. Dia menantang gagasan sejarah yang kebenaran ilmiah adalah akumulasi bertahap dari waktu ke waktu. Kuhn maintained that knowledge increases to the limits of the current paradigm, and then gets replaced by a new paradigm. Kuhn menyatakan bahwa meningkatkan pengetahuan batas paradigma saat ini, dan kemudian akan diganti dengan paradigma baru. The paradigm shift that occurs reshapes scientific thinking until replaced by another new paradigm. Pergeseran paradigma yang terjadi membentuk ulang pemikiran ilmiah sampai diganti dengan yang lain paradigma baru. Examples of paradigm shifts are abundant in history, but the most prominent feature is the enormous resistance that the scientific community to entertain new ideas. Contoh pergeseran paradigma yang melimpah dalam sejarah, tetapi fitur yang paling menonjol adalah resistansi yang sangat besar bahwa komunitas ilmiah untuk menghibur ide-ide baru. Scientists who have proposed new paradigms have been the subject of intense professional criticism. Physicist Max Planck summed up the scientific communities resistance when he said, "A new scientific truth does not triumph by convincing its opponents and making them see the light, but rather because it opponents eventually die, and a new generation grows up that is familiar with it" (McNeill and Freiberger, 1993, p. 60). Para ilmuwan yang telah mengusulkan paradigma baru telah menjadi subyek kritik profesional intens dijumlahkan. Fisikawan Max Planck Facebook perlawanan masyarakat ilmiah ketika ia berkata, "Sebuah kebenaran ilmiah baru tidak menang dengan meyakinkan lawan-lawannya dan membuat mereka melihat cahaya, melainkan karena lawan itu akhirnya mati, dan generasi baru tumbuh yang akrab dengan itu "(McNeill dan Freiberger, 1993, hal 60). Systems theory is the emerging paradigm. Teori Sistem adalah paradigma muncul.

References Referensi

Black, M. 1937. Black, M. 1937. "Vagueness: An exercise in logical analysis." Science . "Ketidakjelasan: Latihan dalam analisis logis." Ilmu. 4:427-455. 4:427-455.

Feigenbaum, M. 1978. Feigenbaum, M. 1978. "Quantitative universality for a class of nonlinear tranformations." Journal of Statistical Physics 19:25-52. "Kuantitatif universalitas untuk kelas tranformations nonlinier." Jurnal Fisika Statistik 19:25-52.

Feigenbaum, M. 1979. Feigenbaum, M. 1979. "The universal metric properties of nonlinear transformations." Journal of Statistical Physics 21:669-706. "Sifat metrik universal transformasi nonlinier." Jurnal Fisika Statistik 21:669-706.

Feigenbaum, M. 1981. Feigenbaum, M. 1981. "Universal behavior in nonlinear systems." Los Alamos Science 1:4-27. "Universal perilaku dalam sistem nonlinier." Los Alamos Science 1:4-27.

Guevara, M., L. Glass, and A. Schrier. Guevara, M., L. Glass, dan Schrier A.. 1981. "Phase locking, period-doubling bifurcations, and irregular dynamics in periodically stimulated cardiac cells." Science 214:1350. 1981 214:1350. "Tahap penguncian periode-penggandaan, bifurcations, tidak teratur dan dinamika merangsang jantung secara berkala dalam sel." Ilmu.

Page 26: Teori Sistem Sosial, Scott

Gleick, J. 1987. Chaos: Making a New Science . New York: Viking Penguin. , J. 1987. Gleick Chaos: Membuat Ilmu Baru: New. York Penguin Viking.

Goodman, P., et al. Goodman, P., et al. 1982. Change in Organizations . San Francisco: Jossey-Bass. 1982 Perubahan dalam Organisasi.. San Francisco: Jossey-Bass.

Hakel, M. 1968. Hakel, M. 1968. "How often is often." American Psychologist 23:533-534. "Seberapa sering sering." American Psychologist 23:533-534.

Hoyt, J. 1972. Do Quantifying Adjectives Mean the Same Thing to All People? Minneapols, MN: University of Minnesota Agricultural Extension Service. , J. 1972. Hoyt Apakah Mengkuantifikasi Adjektiva Mean Hal yang Sama untuk Semua Orang:? Minneapols, MN Universitas Dinas Pertanian Penyuluhan Minnesota.

Kuhn, A. 1974. The Logic of Social Systems. San Francisco: Jossey-Bass. A. 1974. Yang, Logika Sosial. Sistem Kuhn San Francisco: Jossey-Bass.

Kuhn, T. 1970. The Structure of Scientific Revolutions . Kuhn, T. 1970. Struktur Revolusi Ilmiah. Chicago: University of Chicago Press. Chicago: University of Chicago Press.

Lakoff, G. 1987. Women, Fire, and Dangerous Things: What Categories Reveal about the Mind . , G. 1987. Lakoff Wanita, Api, dan Dangerous Things: Apa Kategori Ungkap tentang Mind. Chicago, University of Chicago Press. Chicago, University of Chicago Press.

Lorenz, E. 1966. Lorenz, E. 1966. "Large-scale motions of the atmosphere: Circulation." "Skala besar gerakan atmosfer: Sirkulasi." In Advances in Earth Sciences . Dalam Kemajuan Ilmu Bumi. ed. ed. P. Hurley. P. Hurley. Cambridge, MA: The MIT Press. Cambridge, MA: The MIT Press.

Lovelock, J. 1979. Gaia: A New Look at Life on Earth . Lovelock, J. 1979:. Gaia Sebuah Tampilan Baru pada Kehidupan di Bumi. Oxford: Oxford University Press. Oxford: Oxford University Press.

Lukasiewicz, J., ed. Lukasiewicz, J., ed. L. Borkowski. L. Borkowski. 1970. Selected Works . 1970. Pekerjaan yang Dipilih. London: North Holland. London: Holland Utara.

Mandelbrot, B. 1977. The Fractal Geometry of Nature . New York: Freeman. Mandelbrot, B. 1977:. Fractal The Geometri of York. Sifat New Freeman.

May, R. 1976. Mei, R. 1976. "Simple mathematical models with very complicated dynamics." Nature 261:459-467. "Sederhana model matematika dengan dinamika yang sangat rumit." Nature 261:459-467.

McNeill, D., and P. Freiberger 1993. Fuzzy Logic . New York: Simon & Schuster. McNeill, D., dan P. Freiberger 1993: Fuzzy. York. Logika New Simon & Schuster.

Page 27: Teori Sistem Sosial, Scott

Meyer, J., and W. Scott 1983. Organizational Environments: Ritual and Rationality . Meyer, J., dan W. Scott 1983: Organisasi. Lingkungan Ritual dan Rasionalitas. Beverly Hills: Sage. Beverly Hills: Sage.

Peters, T. 1987. Thriving on Chaos . Peters, T. 1987. Berkembang di Chaos. New York: Harper Perennial. New York: Harper Tahunan.

Peirce, C., eds. Peirce, C., eds. C. Hartshorne and P. Weiss 1934, 1935. Collected Papers of Charles Sanders Peirce . Vol. C. Hartshorne dan Weiss P. 1934, 1935 Collected Papers. Dari Sanders Peirce Charles. Vol. 5 and 6. 5 dan 6. Cambridge, MA: Harvard University Press. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Rosch, E., ed. Rosch, E., ed. T. Moore. T. Moore. 1973. 1973. "On the internal structure of perceptual and semantic categories." Cognitive Development and the Acquisition of Language . "Pada struktur internal dan semantik kategori perseptual." Cognitive Pengembangan dan Akuisisi Bahasa. New York: Academic Press. New York: Academic Press. p. p. 27-48. 27-48.

Ruelle, D. 1980. Ruelle, D. 1980. "Strange attractors." Mathematical Intelligencer 2:126-137. "Strange attractor." Matematika Intelligence 2:126-137.

Ruelle, D., and F. Takens 1971. Ruelle, D., dan F. Takens 1971. "On the nature of turbulence." Communications in Mathematical Physics 20:167-192. "Pada sifat turbulensi." Komunikasi dalam Matematika Fisika 20:167-192.

Russel, B. 1945. A History of Western Philosophy . New York: Simon and Schuster. Russel, B. 1945:. Sebuah Sejarah Barat York. Filsafat New Simon dan Schuster.

Scholz C. 1982. Scholz C. 1982. "Scaling laws for large earthquakes." Bulletin of the Seismological Society of America 72:1-14. "Scaling hukum untuk gempa bumi yang besar." Buletin Seismologi Society of America 72:1-14.

Simpson, R. 1944. Simpson, R. 1944. "The specific meaning of certain terms indicating differing degrees of frequency." The Quarterly Journal of Speech 30:328-330. "Makna khusus dari istilah-istilah tertentu yang menunjukkan derajat berbeda frekuensi." The Quarterly Journal of Speech 30:328-330.

Smale, S. 1980. Smale, S. 1980. "How I got started in dynamical systems." "Bagaimana aku mulai dalam sistem dinamik." In The Mathematics of Time: Essays on Dynamical Systems, Economic Processes, and Related Topics . Smale, Yorke, Guckenheimer, Abraham, May, Feigenbaum. Dalam Matematika of Time: di dinamis, Sistem Ekonomi, Proses dan Istimewa. Topik Essays Smale, Yorke, Guckenheimer, Abraham, Mei, Feigenbaum. New York: Springer-Verlag. New York: Springer-Verlag. p. p. 147-151. 147-151.

Stewart, I. 1989. Does God Play Dice? Cambridge, MA: Blackwell. , I. 1989. Stewart Apakah Tuhan Play Dice:? Cambridge, MA Blackwell.

Page 28: Teori Sistem Sosial, Scott

von Bertalanffy, L. 1968. General System Theory: Foundations, Developments, Applications. New York: Braziller. von Bertalanffy, L. 1968: Sistem Umum. Teori Yayasan, Perkembangan, Aplikasi: New. York Braziller.

Zadeh, L. 1969. Zadeh, L. 1969. "Biological application of the theory of fuzzy sets and systems." The Proceedings of an International Symposium on Biocybernetics of the Central Nervous System Boston: Little Brown. "Hayati penerapan teori fuzzy set dan sistem." Dalam prosiding dari Simposium Internasional tentang Biocybernetics Pusat Sistem Saraf Boston: Little Brown. p. p. 199-206. 199-206

Fungsionalisme struktural, neofungsionalisme, dan teori konflik

Talcot parsons

Alternatif utama bagi fungsionalisme struktural adalah teori konflik.Teori konsensus melihat kesamaan norma dan nilai sebagai sesuatu yang fundamental bagi masyarakat,memfokuskan perhatiannya pada tatanan yang didasarkan atas persetujuan tersirat, dn melihat perubahan sosial terjadi secara pelan dan teratur. Sebaliknya, teori konflik menegaskan dominasi beberapa kelompok sosial tertentu oleh kelompok sosial yang lain, melihat tatanan didasarkan atas manipulasi dan kontrol oleh kelompok dominan, dan melihat perubahan sosial terjadi secara cepat da tidak teratur ketika kelompok subordinat menggeser kelompok dominan.Fungsionalisme strukturalFungsionalisme struktural, istilah struktural dan fungsionlisme tidak boleh digunakan secara bersamaan, meskipun pada dasarnya keduanya adalah satu kesatuan. Kita dapat mempelajari strktur-struktur masyarakat tanpa membahas fungsinya (atau konsekuensinya) bagi struktur lain. Kita dapat menelaah fungsi dari berbagai proses sosial yang mungkin saja tidak berbentuk struktural.meskipun fungsionalisme struktural memiliki bebagai bentuk (abrahamson,1978), fungsionalisme masyarakat adalah pendekatan dominan di antara para fungsionalis sosiologi (sztompka,1974). Perhatian utama fungsionalisme masyarakat adalah struktur sosial skala besar dan institusi masyarakat, kesalingterkaiatan mereka, dan efek menghambat mereka terhadap aktor.

Teori fungsional tantang stratifikasi dan pengkritiknyaTeori fungsional tentang stratifikasi seperti yang dikemukakan kingsley davis dan wilbert moore (1945). Mereka memandang stratifikasi sosial sebagai sesuatau yang universal dan niscaya. Bagi mereka, tak ada masyarakat yang tidak terstratifikasi. Karena masyarakat memerlukan sistem semacam itu dan terwujud dalam sistem stratifikasi. Stratifikasi sebagai strukur, dengan menegaskan bahwa stratifikasi tidak berarti individu dalam sistem stratifikasi namun sebagai sistem posisi. Mereka memusatkan perhatian pada bagaimana posisi-poisi tertentu membawa serta perbedaa derajat,prestise, bukan pada bagaimana individu menguasai posisi-posisi tertentu.Penempatan sosial secara tepat dalam masyarakat menjadi masalah karena tiga alasan. Pertama, bebrapa posisi lebih menyenangkan untuk ditempati ketimbang posisi-posisi lain. Kedua, beberapa posisi lebih penting daripada posisi-posisi lain.ketiga,perbedaan posisi sosial mensyaratkan adanya kemampuan dan bakat berlainan. Jadi posisi-posisi rendah dalam sistem stratifikasi diyakini lebih menyenangkan dan kurang penting serta memrlukan lebih sedikit

Page 29: Teori Sistem Sosial, Scott

kemampuan dan bakat.Davis dan moore tidak berpendapat bahwa masyarakat secara sadar mengembangkan sistem stratifikasi dimana posisi-posisi level tinggi dapat terisi dengan tepat. Justru, stratifikasi adalah satu”perangkat yang berevolusi secara tidak sadar”. Yang menjadi implikasi adalah bahwa orang-orang yang berada dipuncak baru mau melakuakn tugasnya kalau mereka memang akan mendapat imabalan, jiak tidak, posisi itu akan kosong / tidak terisi dan masyarakat akan mengalami guncangan.Satu kritik mendasar terhadap teori fungsional tentang startifikasi adalah bahwa teori ini hanya melanggengkan posisi istimewa orang-orang yang memiliki kekuasaan,prestise,dan uang.Teori fungsional juga dapat dikritik karena beramsumsi bahwa karena struktur sosial yang terstratifikasi ada di masa lalu, ia harus terus ada di masa depan.

Fungsional struktural talcot parsonsAda empat imperatifnya yang disebut “a-g-i-l”. A-g-i-l.fungsi adalah suatu gugusan aktifitas yang diarahkan untuk memenuhi satu atau beberapa kebutuhan sistem (rocher,1975:40).1. sistem harus mengadaptasi situasional yang datang dari luar. Menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhannya.Adaptasi 2. pencapaian tujuan harus mengidentifikasi tujuan utamanyaGoal attaintment 3. harus mengatur hubungan bagian-nbagian komponennya. Mengatur a-g-lIntegrasi pemeliharaan pola. Sistem harus melengkapi,memelihara,dan4. Latency memperbarui motivasi individu dan pola yang memelihara sistem.LSistem kulturalISistem sosialAOrganisme bahvioralGSistem kepribadian

sistem tindakan yang menangani fungsi adaptasi dengan menyesuaikan dan mengubah dunia luar.Organisme behavioral menjalankan fungsi pencapaian tujuan denganSistem kepribadian mendefinisikan tujuan sistem dan memobilisasi sumberdaya untuk mencapainya.menangani fungsi integrasi dengan mengontrol bagian-bagian yang menjadi komponenSistem sistem sosial menjalankan latency dengan membekali akto-aktor dengan nilai dan normaSistem kultural Sistem tidakanPenataan hierarkis telah jelas. Pertama, level lebih rendah menyediakan syarat,energi yang dibutuhkan bagi level yang lebih tinggi. Kedua, level yang lebih tinggi mengontrol level-level dibawahnya.Pandangan parsons dalam rangkaian asumsi sebagai berikut :1. Sistem memiliki tatanan dan bagian-bagian yang tergantung satu sama lain2. Sistem cendrung menjadi tatanan yang memelihara dirinya / ekuilibrium3. Sistem bisa statis / mengalami perubahan tertata4. Sifat satu bagian sistem berdampak pada kemungkinan bentuk bagian lain

Page 30: Teori Sistem Sosial, Scott

5. Sistem memelihara batas-batas dengan lingkungan merek6. Alokasi dan integrasi adalah dua proses fundamental yang diperlukan bagi kondisi ekuilibrium sistem7. Sistem cendrung memelihara dirinya meliputi pemeliharaan batas dan hubungan bagian-bagian dengan kesluruhan, kontrol variasi lingkungan, dan kontrol kecendrungan untuk mengubah sistem dari dalam.Parsons banyak dikritik karena orientasinya yang statis. Karyanya tentang perubahan sosial dinilai sangat statis dan terstruktur.Sistem sosialSistem sosial terdiri dari beragam aktor individual yang berinteraksi satu sama lain dalam sistuasi yang setidaknya memiliki aspek fisik / lingkungan, aktor yang cenderung termotivasi kearah “optimisasi kepuasan” dan yang hubungannya dengan situasi mereka,termasuk hubungan satu sama lain,didefinisikan dan diperantarai dalam bentuk sistem sismbol yang terstruktur secara kultural dan dimiliki bersamaan.Prasyarat fungsional bagi sistem sosial1. Sistem terstruktur sehingga dapat beroprasi denagn sistem lainnya.2. Agar dapa bertahan hidup, sistem sosial harus didukung sebelumnya oleh sistem lain.3. Harus signifikan memenuhi proporsi kebutuhan aktor-aktornya4. Harus menimbulkan partisipasi anggotanya5. Setidaknya punya kontrol minimum terhadap perilaku yang berpotensi merusak6. Jika konflik menimbulkan kerusakan signifikan, ia harus dikontrol7. Sistem memerlukan bahasa agar bertahan hidupAktor dan sistem sosialKombinasi pola nilai orientasi yang diperoleh (dlm sosialisasi) pada derajad yang sangat penting harus menjadi fungsi struktur peran fundamental dan nilai-nilai dominan sistem sosial (1951:227).Sistem kulturalLSistem pengasuhanIKomunitas masyarakatAEkonomiGPolitik

sistem sismbol yang terpola dan tertata yang merupakanKebudayaan sasaran orientasi aktor,aspek sistem yang diinternalisasikan dan pola-pola yang terinstitusionalisasikan dalam sistem sosial.Pola-pola alternative dari orientasi nilaiParsons mereduksi dikotomi toennies, yakni gemeinscaft dan gesselscaft dan bentuk-bentuknya kedalam seperangkat orientasi nilai alternatif yang dihadapi setiap aktor. Alternatif-altenatif, dilema-dilema dan keputusan-keputusannya secara logis dihubungkan dengan harapan-harapan peran tertentu dan tipologi sistem sosial, dimana keputusan diharapkan pradominan / situasi yang berlawanan antara gemeinscaft dan gesselscaft. Disini ada 5 dilema pokok : aktor mengorganisasikan dirinya1. Afektifitas vs neutralitas afektif sendiriterhadap kepuasan

Page 31: Teori Sistem Sosial, Scott

kebutuhan afektif / secara afektif adalah netral. Contohnya: yang pertama ini cocok untuk hubungan suami istri, yang kedua tidak.2. seorang aktor mencari baiknya diri / kolektifOrientasi diri vs orientasi kolektif aktor mengkaitkan individu lain3. Universalisme vs partikularisme baik menurut kriteria yang secara sama diterapkan pada semuanya / memilih beberapa standart.contohnya : pada bentuk rekruitmen pekerjaan, kantor,sekolah. hal ini mirip ascription-motivation ralph4. Kualitas vs penampilan linton. Apakah aktor mengorientasikan dirinya sendiri tehadap orang lainbekenaan siapa dirinya atau apa yang dilakukannya. Disini aktor mempertimbangkan kualitas orang lain dan penampilan dirinya aktor mengkaitkan pada individu lain5. Kekhususan vs peleburan sehubungan status khusus / dia mengkaitkan dirinya sebagai bagian dari kesluruhan. Situasi pertama adalah tempat bisnis dan yang kedua merupakan kateristik keluarga.Perubahan dan dinamika teori parsoniansTeori evolusi1966 parsons menyebut ini “paradigma perubahan evolusioner”. Komponen pertama paradigma ini adalah proses defernsiasi. Parsosns berasumsi bahwa masyarakat manapun terdiri dari serangkaian sub-sistem yang struktur dan signifikasi fungsionalnya tidak sama bagi masyarakat yang lebih luas. Ketika masyarakat berevolusi, subsistem baru mengalami deferensiasi. Jadi aspek esensial dari paradigma evolusi adalah upgrading adaptif. Selanjutnya, proses defernsiasi ini mengarah pada masalah integrasi dalam masyarakat. Ketika subsistem berkembang, maka masyarakat dihadapkan pada persoalan baru dalam mengatur cara kerja unit-unit. Dikaitkan dengan sistem nilai, masyarakat yang terdeferensiasikan memerlukan satu sistem nilai yang “bestandar pada level generalitas lebih tinggi agar bisa melegitimasi keragaman tujuan dan fungsi sub-unit yan lebih banyak.Bebrapa masyarakat bisa mendukung evolusi, sementara lainnya “mungkin terjerat oleh konflik internal / kekurangan-kekurangan lainnya” (parsons, 1966:23). Dan masyarakat adalah “terobosan”, dan proses evolusi akan mengikuti model evolusioner pada umumnya.Kendati parsons memahami evolusi berlangsung beberapa tahap, dia berhati-hati ketika menghindari teori evolusi unlinear : “kita tidak memahami evolusi sosial sebagai proses yang terus berlanjut / linear, namun kita dapat memilah-milah level kemajuan tanpa mengabaikan banyaknya keragaman pada masing-masing level (1966:26). Peralihan dari tahap pertengahan ke modern adalah “kode intitusional tatanan normatif / hukum” (parsons,1966:26).Media pertukaran yang digeneralisasiParsons berfokus pada media pertukaran simbolis. Parsons mendiskusikan uang sebagai media pertukaran dalam sistem sosial, ia lebih memusatkan kandungan simbolis ketimbang kandungan materialnya. Yaitu : kekuasaan politik, pengaruh, dan komitmen nilai. Alasan ia memusatkan pada media pertukaran simbolis, karena “diperkenalkannya teori media kedalam perspektif struktural dalam pemikiran saya ,tampaknya telah melangkah begitu jauh dengan mengabaikan pernyataan yang seringkali dikemukakan bahwa tipe analisis struktural ini sarat dengan bias statis, yang membuatnya tidak mungkin menelaah masalh-masalah dinamis”(1975:98-99). Jadi dalam sistem politik mampu menciptakan kekuasaan politik. Lebih penting lagi,mereka dapat menggunakan kekuasaan tersebut,sedemikian rupa sehingga dapat beredar bebas didalam, dan memberikan pengaruh terhadap sistem sosial.