Scott ch. 3
-
Upload
rahmat-febrianto -
Category
Business
-
view
3.065 -
download
4
description
Transcript of Scott ch. 3
The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting
Scott_Chapter 3
Rahmat FebriantoMaksi Unram
Disusun oleh Rahmat Febrianto
Pendekatan Kegunaan Keputusan• Dua pertanyaan yang harus diajukan:
– Siapa pengguna laporan keuangan?– Apa masalah keputusan yang dihadapi oleh
pengguna laporan keuangan?
• Menyesuaikan info LK dengan kebutuhan spesifik pengguna LK akan meningkatkan pembuatan keputusan.
• Teori yang digunakan oleh akuntan untuk memecahkan masalah ini:– Single-person theory of decision– Theory of investment
Disusun oleh Rahmat Febrianto
Kondisi
Tinggi Rendah
A1 (membeli saham)
1.600 0
A2 (membeli obligasi)
225 225
Single-person Decision Theory
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Prior probability untuk setiap pilihan– A1; P(H) = 0,3– A1; P(L) = 0,7– A2; P(H) atau P(L) = 1,00
• Jika utilitas = akar pangkat dari payoff, maka– A1; EU(H) = 40– A1; EU(L) = 0– A2; EU(H) atau EU(L) = 15
• EU(A1) = [(40 x 0,3) + (0 x 0,7)] = 12
• EU(A2) = 1,00 x 15 = 15
Single-person Decision Theory
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Prior probability didasarkan pada info yang diperoleh:– LK masa lalu– Harga pasar saham perusahaan X sekarang evaluasi
prospek saham X.
• Dengan info pembentuk prior probability tersebut, Bill akan memilih obligasi pemerintah yang memberikan utilitas yang lebih tinggi (15) dibandingkan dengan saham X (12)
• Namun, Bill punya alternatif sebelum membuat keputusan:– Mengumpulkan informasi tambahan
Single-person Decision Theory
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Setelah LK keuangan terbit beberapa hari kemudian, Bill mengetahui bahwa X memiliki laba yang cukup tinggi good news (GN)
• Bill menyimpulkan bahwa X adalah perusahaan yang memiliki earning power tinggi (H) dan mengestimasi bahwa perusahaan X memiliki probabilitas GN 80%, dan BN 20%– P(GN/H) = 0,80– P(BN/H) = 0,20
Single-person Decision Theory
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Sebaliknya jika X memiliki earning power yang rendah (L), maka – GN = 10% P(GN/L) = 0,10– BN = 90% P(BN/L) = 0,90
• P(H/GN) = 0,77– EU(A1/GN) = [(0,77 x 40) + (0,23 x 0)] = 30,8– EU(A2/GN) = 1,00 x 15 = 15
• Berita baik (GN) pada info LK saat ini menyebabkan Bill merubah keputusannya menjadi membeli saham X, bukan obligasi pemerintah.
Single-person Decision Theory
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Agar bisa bermanfaat, info harus bisa membantu memprediksi masa depan.
• Walaupun akuntansi kos historis tidak bisa menunjukkan nilai masa depan ekspektasian,– LK akan tetap bisa digunakan untuk membantu
investor untuk memprediksi:• Yaitu apakah GN atau BN akan berlanjut atau tidak di
masa depan.
Sistem Informasi
Disusun oleh Rahmat Febrianto
Sistem Informasi
Bukti LK saat ini
GN BN
Kondisi High 0,80 0,20
Low 0,10 0,90
Diagonal utama
Diagonal bukan-utama
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• LK tidak sempurna karena P(BN/H) =20%– Artinya, ada 20% peluang bahwa perusahaan X
akan menerbitkan BN walaupun memiliki earning power yang tinggi.
– Hubungan yang melemah antara info LK saat ini dengan kinerja perusahaan di masa depan disebut dengan noise atau kualitas laba yang rendah.
• Peningkatan kualitas info akan meningkatkan probabilitas di diagonal utama.– Makin informatif sebuah sistem info makin tinggi
kegunaannya untuk pembuatan keputusan.
Sistem Informasi
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Konsep sistem info ini penting karena:– Mampu menangkap kandungan info LK bisa
menentukan nilai LK untuk pembuatan keputusan.
– Banyak masalah praktis akuntansi bisa dibingkai atas dasar impaknya terhadap sistem informasi
• Penelitian EZ (1989):– Investor merubah keyakinannya tentang laba
masa depan berdasarkan laba saat ini. – Perubahan itu disebut dengan koefisien revisi
proksi kualitas laba.
Sistem Informasi
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Informasi adalah bukti yang memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan individu.– Definisi bersifat ex ante jika ada bukti baru,
maka keputusan yang optimal akan berubah.– Definisi bersifat spesifik-individual
• Walau dihadapkan pada bukti yang sama, prior probability bisa berbeda, posterior probability juga keputusan akan berbeda.
– Definisi bebas-kos. – Proses penerimaan info dan revisi keyakinan
adalah sebuah proses yang kontinus.
Sistem informasi
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Investor yang rasional adalah yang memilih tindakan yang menghasilkan utilitas ekspektasian tertinggi.
• Investor diasumsikan akan mencari info tambahan yang relevan dengan keputusan.
• Jika investor tidak rasional dan tidak bisa diprediksi akan menyulitkan akuntan untuk menentukan info mana yang harus dianggap penting oleh investor.
Investor yang rasional dan penghidar-risiko
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Investor diasumsikan cenderung menghindari risiko– Undian menggunakan koin dengan utilitas
ekspektasian nol• Peserta akan mundur ketika nilai taruhan mencapai
nilai yang cukup tinggi menurut ukuran mereka.
– Investor mempertimbangkan saling-hapus (trade-off) antara return ekspektasian dengan risiko.
Investor yang rasional dan penghidar-risiko
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Pembuat keputusan juga bisa diasumsikan bersikap netral terhadap risiko
• Mereka mengevaluasi risiko semata-mata atas dasar payoff ekspektasian. – Risiko tidak diperhatikan dalam membuat
keputusan.
• Masuk akal hanya jika payoff kecil.
• Namun, asumsi pengindaran risiko lebih masuk akal karena artinya investor membutuhkan informasi karena adanya risiko pada return masa depan.
Netral risiko
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Prinsip diversifikasi portfolio bisa digunakan untuk mengurangi risiko – Investor berinvestasi pada portfolio sekuritas– Realisasi dari kondisi spesifik-sekuritas bisa
saling meniadakan – Sehingga satu-satunya yang berpengaruh
hanya faktor-faktor ekonomi• Faktor-faktor ekonomi menjadi kontributor utama dari
risiko portfolio.
Prinsip diversifikasi portfolio
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Jika kos transaksi diabaikan:– Keputusan investasi yang optimal dari seorang
investor penghindar-risiko adalah membeli kombinasi portfolio pasar dan aset bebas-risiko yang menghasilkan trade-off terbaik antara return ekspektasian dan risiko.
Keputusan investasi optimal
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Jika kos transaksi tidak bisa diabaikan:– Keputusan investasi optimal adalah membeli
sekuritas dalam jumlah relatif lebih sedikit, BUKAN portfolio pasar.
• Info tentang return ekspektasian dan beta berguna bagi investor seperti ini karena– Membantu mengestimasi return ekspektasian
dan– Keberisikoan berbagai portfolio – Sehingga bisa memilih portfolio dengan trade-
off risiko-return yang paling disukai.
Risiko portfolio
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Keputusan utama keputusan investasi pada saham atau hutang perusahaan– Penerimaan kas dari dividen dan bunga =
payoff– Cocok bagi investor potensial dan yang telah
ada– Sehingga LK hanya mengkomunikasikan info
yang bermanfaat ke pasar, TIDAK HANYA kepada investor yang telah ada di perusahaan.
• Berorientasi pada masa depan– Penerimaan kas prospektif dari bunga dan
dividen– Jumlah, waktu, dan ketidakpastian return
prospektif
Relevansi dengan SFAC 1
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• Q: Bagaimana LK berbasis kos historis bisa digunakan untuk memprediksi return masa depan?
• Info LK saat ini dan return masa depan terhubung v ia probabilitas kondisional dari sistem info.
Relevansi dengan SFAC 1 & 2
Disusun oleh Rahmat Febrianto
• SFAC 2: informasi harus relevan untuk bisa membuat prediksi.– Di dalam kondisi yang ideal: info LK yang
relevan akan terdiri dari:• Payoff masa depan atau• Payoff masa depan ekspektasian
– Di dalam kondisi yang kurang ideal: info LK yang relevan terdiri dari:• Info yang membantu investor membentuk
ekspektasinya tentang payoff masa depan.
Relevansi dengan SFAC 1 & 2