TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

24
PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN UNTUK PELAPORAN KEUANGAN (The Decision Usefulness approach To Financial Reporting) Makalah Teori Akuntansi Keuangan Oleh : NIM NAMA A1C012026 Denny Purwanto A1C012030 Didit Try Rabowo A1C012102 Ni Wayan Sri Puspadani A1C012118 Rahayu Dwi Ramdhaning A1C012134 Septian Guysnu PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

description

SCOTT

Transcript of TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Page 1: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

(The Decision Usefulness approach To Financial Reporting)

Makalah

Teori Akuntansi Keuangan

Oleh :

NIM NAMA

A1C012026 Denny Purwanto

A1C012030 Didit Try Rabowo

A1C012102 Ni Wayan Sri Puspadani

A1C012118 Rahayu Dwi Ramdhaning

A1C012134 Septian Guysnu

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI &

BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2015

Page 2: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

BAB III

THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING

3.1. OVERVIEW

Di bab 2 disimpulkan bahwa dalam penerapannya, metode present value

mengalami berbagai kendala dan diragukan untuk menyajikan suatu laporan

keuangan yang lengkap. Pada bab 3 ini, akan dibahas mengenai pendekatan teori

yang mendukung pendekatan historical cost lebih berguna karena di bab 2 juga

telah dibahas bahwa pendekatan historical cost merupakan pendekatan yang lebih

baik dibandingkan model present value karena bisa memenuhi syarat reliable

meskipun tidak serelevan pendekatan present value.

Berikut pertanyaan yang muncul terhadap pendekatan historical cost yaitu

bagaimana laporan keuangan dengan berdasar pada historical cost dapat dibuat

lebih bermanfaat? Pertanyaan ini membimbing kepada konsep yang penting dalam

akuntansi yaitu konsep decision usefulness. Teori keputusan dan teori pasar modal

membantu dalam mengkonseptualisasi makna dari informasi laporan keuangan

yang bermanfaat. Tujuan utama bab ini adalah memperkenalkan teori-teori

tersebut dan mendiskusikan relevansinya terhadap akuntansi.

3.2. PENDEKATAN KEGUNAAN KEPUTUSAN

Permasalahan yang timbul berkenaan dengan konsep akuntansi yang

berdasarkan biaya historis adalah bahwa konsep ini tidak relevan dengan

penilaian akuntansi dengan harga pasar atau pendekatan nilai sekarang terhadap

harga wajar. Untuk memaksimalkan laporan keuangan yang berdasarkan biaya

historis terdapat suatu konsep yang disebut konsep pendekatan kegunaan.

Teori pendekatan kegunaan dalam keputusan ini akan memberikan

pandangan bahwa :

”Jika kita tidak bisa membuat laporan keuangan yang sempurna secara teoritis,

setidaknya kita bisa membuat laporan keuangan berdasarkan biaya historis

menjadi lebih bermanfaat.”

Page 3: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Dalam menggunakan pendekatan manfaat keputusan (decision usefulness), ada

dua pertanyaan utama yang harus dibahas, yaitu:

1. Siapa pengguna laporan keuangan?

Terdapat banyak pengguna laporan keuangan. Akan membantu jika para

pengguna tersebut digolongkan dalam beberapa kelompok, seperti investor,

pemilik , manager, perserikatan, pengatur standar, dan pemerintah, yang

kemudian grup ini disebut penyusun akuntansi (constituencies of accounting).

2. Apakah persoalan keputusan dari pengguna laporan keuangan?

Dengan memahami masalah keputusan ini, akuntan akan lebih mudah

untuk menyiapkan kebutuhan informasi. Atau dapat dikatakan, membuat

informasi mengenai laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik

bagi pengguna laporan tersebut akan membantu peningkatan pengambilan

keputusan. Dengan cara ini, laporan keuangan yang dibuat akan lebih

bermanfaat.

Namun, untuk mengetahui jenis masalah dalam pengambilan keputusan

pengguna laporan keuangan tidaklah mudah. Akuntan harus memahami logika

berfikir mereka. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan

teori ekonomi dan keuangan. Dua teori yang akan dibahas dalam makalah ini

adalah teori pengambilan keputusan individu (single-person theory of decision)

dan teori investasi (theory of investment).

Pendekatan decision usefulness terhadap laporan keuangan ini sebagai

suatu reaksi terhadap kemustahilan untuk menyedikan laporan keuangan yang

benar menurut teori. Bagaimanapun pendekatan ini memecahkan masalah

terhadap pengidentifikasian para pemakai laporan keuangan dan pemilihan

informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang baik. Akuntan

telah memutuskan bahwa para investor merupakan kelompok pengguna yang

besar dan telah dikombinasikan dengan beberapa teori ekonomi dan keuangan,

secara khusus keputusan investasi, untuk memahami bentuk-bentuk informasi

laporan keuangan yang dibutuhkan oleh investor.

Page 4: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

3.3. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU (SINGLE-PERSON THEORY

OF DECISION) DAN TEORI INVESTASI (THEORY OF INVESTMENT)

Menghadapi pertanyaan yang sulit seperti diatas, untuk membantu, para

akuntan mengarahkannya ke berbagai teori dalam bidang ekonomi dan keuangan.

Dalam bab ini akan dibahas dua teori yaitu :

3.3.1. Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person Theory Of

Decision)

Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person Theory Of

Decision) merupakan cara pandang investor yang harus mengambil

tindakan di bawah kondisi yang tidak menentu, berarti teori ini tidak

digunakan jika kondisi sudah ideal. Kondisi ideal adalah kondisi di mana

karakter ekonomi sudah sempurna dan pasar sudah komplet atau sepadan

dari kekurangan informasi asimetri dan rintangan lain menjadi wajar dan

operasi pasar efisien (Scott, 2003:53). Teori ini masih relevan pada

akuntansi karena laporan keuangan menyediakan tambahan informasi yang

berguna untuk banyak keputusan. Jadi, simpulannya teori ini merupakan

pilihan yang bagus untuk mulai memahami bagaimana individu membuat

keputusan rasional di bawah ketidakpastian.

Manfaat Teori Pengambilan Keputusan Individu (Single-Person

Theory Of Decision) :

1) Membantu akuntan dalam memahami bagaimana individu

membuat keputusan yangrasional dalam keadaan yang tidak pasti

(uncertainty). 

2) Membuat akuntan menghargai konsep informasi, yaitu konsep

yang mampu membuat pengambil keputusan mempertajam

keyakinan subyektif mereka akan future payoff ,sebagai hasil dari

keputusan yang mereka buat.

3.3.2. Aplikasi Teori Keputusan-Contoh Keputusan Investasi

Page 5: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Seorang investor akan selalu dihadapkan terhadap pilhan penginvestasian

dananya ke dalam perusahaan juga pilihan dalam bentuk investasi yang

dipilih. Investor yang menyadari bahwa jika memilih investasi dalam

bentuk saham akan menemui resiko, yaitu tingkat pengembalian saham

yang tidak diketahui karena pengembalian saham ini tergantung dari

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Jumlah yang

diterima dari keputusan tersebut, disebut dengan payoffs atau imbalan.

3.3.3. Sistem Informasi

Supaya lebih bermanfaat, informasi dalam laporan keuangan harus

membantu untuk memprediksi pengembalian investasi di masa depan.

Dengan menggunakan historical cost, laporan keuangan tidak

menunjukkan nilai masa depan yang diharapkan secara langsung. Namun,

laporan keuangan akan tetap berguna untuk investor secara luas yang

memungkinkan suatu prediksi good or bad news yang terdapat didalamnya

akan bertahan sampai masa depan.

Perlu diketahui bahwa kita mengembangkan proses keputusan yang

hubungannya dengan investor menggunakan informasi laporan keuangan

saat ini untuk memprediksi earning power di masa depan. Prediksi akan

earning power digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi di

masa depan (kepentingan utama investor). Aliran kas di masa depan dapat

digunakan untuk memprediksi pengembalian investasi masa depan.

Pendekatan ini konsisten dengan kondisi ideal. Bagaimanapun, dibawah

kondisi yang yang tidak ideal tidak tepat jika dikatakan bahwa prediksi

aliran kas masa depan adalah pendekatan yang lebih baik untuk

memprediksi pengembalian investasi dibandingkan prediksi earning

power. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut sesungguhnya sama

sejak aliran kas dan earning memiliki output rata-rata yang sama. Secara

akual, perbedaan antara aliran kas dan pendapatan bersihnya akan selalu

nol setiap waktu.

Page 6: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Dalam jangka pendek, seseorang dapat menentang bahwa earning

power memiliki keuntungan tertentu dalam memprediksi pengembalian

investasi masa depan. Karena secara accrual, pengembalian lebih sedikit

dibandingkan arus kas yang diakibatkan sebagai contoh akuisisi capital

asset dan penjualan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan

tetap bermanfaat bagi investor meskipun laporan keuangan tidak secara

langsung melaporkan mengenai aliran kas masa depan dengan dasar

penghitungan present value. Inti dari hubungan antara laporan keuangan

saat ini dan masa depan adalah conditional probabilities P(GN/H) dan

P(BN/L). Probabilitas ini disebut sistem informasi. Konsep dari sistem

informasi merupakan konsep yang sangat kuat (karena dapat menangkap

isi informasi dari laporan keuangan dengan demikian menentukan nilainya

untuk pembuatan keputusan oleh investor) dan sangat berguna (karena

banyak masalah akuntansi praktis dapat dibingkai dalam kerangka

dampaknya terhadap sistem informasi dalam teori akuntansi keuangan).

3.3.4. Menemukan Informasi

Teori keputusan dan konsep penerangan memberikan cara untuk

mendefinisikan informasi, yaitu bahwa informasi adalah bukti yang

memiliki potensi mempengaruhi keputusan seseorang. Dari definisi

tersebut terdapat hal - hal yang bisa kita simpulkan, yaitu:

1) Informasi adalah ex ante definition. Tuntutan yang paling utama bagi

bahan bukti untuk menggambarkan informasi adalah minimal

beberapa bahan bukti harus diperoleh, kepercayaan secara cukup

berpengaruhi bahwa keputusan akan berubah.,

2) Definisi adalah individua l- specific. Setiap orang memiliki reaksi yang

berbeda dan bersifat khusus atas informasi yang sama,

3) Definisi seharusnya menggambarkan biaya bersih, dan

4) Definisi seharusnya menekankan bahwa penerimaan dan kepercayaan

terhadap informasi sebagai proses yang kontinyu.

Page 7: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

3.3.5. Peran Informasi Akuntansi

Untuk bisa dikatakan berguna, suatu informasi harus mampu

membantu memprediksi returninvestasi di masa depan. Bagaimana laporan

keuangan berbasis historical cost membantu penggunanya? Yaitu dengan

membantu prediksi bahwa adanya bad news atau good newsyang

terkandung di dalam laporan keuangan, akan tetap ada di masa mendatang.

Ada dua jenis cara menggunakan informasi keuangan untuk prediksi

harapan return investasimasadepan (Scott, 2009):

1) Dengan menggunakan informasi pendapatan bersih saat ini

Current Financial Statement (good news or bad news in net income)-

àprediksifuture earning power-à prediksi future expected return.

Penmann dan Zhang (2002) menyatakan earning yang berkualitas

adalah earning yang bisamenjadi indicator yang baik bagi prediksi

earning masa depan. Mereka istilahkan earning berkualitas baik

sebagai “sustainable earning”. 

Namun, hasil hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku earning

bersifat random walk (Watts dan Zimmerman, 1986). Dengan kata lain,

perilaku earning tidak bisa dipolakan,sehingga sulit untuk dijadikan

dasar prediksi. Sedangkan Penmann dan Zhang (2002)menunjukkan,

jika perusahaan secara konsisten menerapkan akuntansi

konservatiftanpa perubahan metode dan estimasi, maka akan

meningkatkan kualitas earning perusahaantersebut. Jika kualitas

informasi earning dicerminkan dalam perubahan dalam reaksi

pasar (harga saham), Franci dkk (2002) menunjukkan bahwa jika

laporan keuangan disajikanmendetail dan ada penjelasan (disclosure)

maka akan memberikan efek positif pada pasar. Namun dalam

penelitian Easton dan Monahan (2005) menunjukkan bahwa

penggunaanangka angka akuntansi sebagai proksi dari expected return

ternyata tidak menunjukkan asosiasi yang positif. Dengan kata

lain, angka akuntansi tidak bisa digunakan sebagai dasar menetapkan

expected rate of return investasi.

Page 8: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

2) Dengan menggunakan informasi arus kas saat ini Current

Financial Statement (good news or bad news in cash flow)-prediksi

futurecash flow-prediksi future expected return.

Dengan demikian, berdasarkan teori keputusan, dapat disimpulkan

bahwa laporan keuangan berbasis historical cost masih bermanfaat bagi

investor meskipun laporan tersebut tidak melaporkan secara langsung

aliran kas masa depan berbasis perhitungan nilai sekarang(present-

value-based).

3.3.6. Teori Investasi (Theory Of Investment)

Suatu spesialisasi teori keputusan yang digunakan sebagai model dari

proses keputusan investor yang rasional. Teori ini membantu kita untuk

mengerti sifat alami suatu risiko dalam konteks investasi portofolio. Teori

ini sangat penting bagi bidang akuntansi karena diadopsi dari standar

akuntansi professional.

Teori investasi adalah suatu spesialisasi atau bersifat opsional dari

decission theory untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan

investor yang rasional. Dalam teori keputusan, konsep individu rasional

yang sederhana berarti bahwa dalam pembuatan keputusan, keputusan

yang dipilih adalah yang memiliki hasil utilitas yang diharapkan tertinggi.

Hal ini memuat individu mencari informasi tambahan yang relevan dengan

keputusan, dengan menggunakan Dalil Bayes untuk memperbaiki /

meninjau kembali probabilitas.

Secara khusus, teori investasi membantu kita untuk memahami sifat

dasar dari risiko dalam konteks investasi portofolio. Salah satu jalan

investor dapat menurunkan resiko untuk expected return yang diberikan

adalah dengan mengadopsi strategi diversifikasi, yaitu investasi dalam

sekuritas portofolio. Prinsip diversifikasi portofolio menunjukkan kepada

kita bahwa beberapa, tetapi tidak semua, resiko dapat dihilangkan dengan

strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini memiliki implikasi yang penting

bagi sifat informasi risiko yang diinginkan investor.

Page 9: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Pendekatan keputusan yang bermanfaat pada laporan keuangan

termasuk kebutuhan akuntan untuk memahami masalah keputusan dari

pengguna laporan keuangan. Teori keputusan tunggal dan spesialisasinya

pada keputusan investasi portofolio melengkapi pengertian dari kebutuhan

rasional, menghindari resiko investor. Teori ini memberitahukan kita

bahwa banyak investor membutuhkan informasi untuk menolong mereka

menilai perolehan sekuritas harapan dan bahaya dari perolehan ini. Pada

teori investasi, beta merupakan ukuran resiko penting, yang menjadi

standar kovarians dari perolehan sekuritas dengan perolehan pada pasar

portofolio. Resiko kovarians ini adalah komponen utama yang beresiko

dari penggantian portofolio, bahkan jika portofolio berisikan hanya relatif

beberapa sekuritas saja.

FASB dan SFAC menggambarkan perpaduan penting dari teori

keputusan akuntansi keuangan dan pelaporan. Selanjutnya, teori ini

ditetapkan dalam SFAC 1 untuk sebuah teori dari pembuatan keputusan

untuk investor, yang mana telah banyak dipelajari dalam ekonomi dan

keuangan. SFAC 2 menjalankan sebuah pendekatan keputusan yang

bermanfaat pada peningkatan karakter bahwa informasi akuntansi akan

mempunyai kegunaan. Pada intinya, informasi akuntansi mempunyai dua

karakter besar informative adalah relevan dan kejujuran.

3.4 THE RATIONAL, RISK-AVERSE INVESTOR

Dalam teori keputusan, konsep individu rasional secara sederhana

menerangkan dalam pembuatan keputusan, tindakan yang terpilih ialah salah satu

yang menberikan harapan manfaat yang terbaik. Hal ini berdampak terhadap

individu yang besar kemungkinan mencari informasi tambahan yang relevan

terhadap keputusan, yang akan digunakan untuk merevisi pernyataan

kemungkinan dengan menggunakan Baye s’ theorem.

Asumsi yang biasa digunakan yaitu bahwa investor yang rasional yaitu risk-

averse (menolak risiko). Konsep dari risk-aversion sangat penting bagi akuntan

karena berarti investor membutuhkan informasi yang berkaitan dengan resiko dan

nilai yang diharapkan di masa depan. Risk-averse akan menyamakan (trade-off)

Page 10: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

antara return dan risiko yang diharapkan. Contohnya, jika kita memiliki

kemungkinan menang 75%, kita mungkinakan melempar untuk taruhan yang lebih

besar. Akibatnya, kita sekarang memiliki resiko lebih besar untuk memperoleh

nilai pengembalian yang lebih besar, nilai yang diharapkan sekarang adalah $0,50

per dollar dibanding nol. Untuk model risk-aversion, teori keputusan

menggunakan alat yaitu utility function yang menghubungkan jumlah pembayaran

dengan utilitas pembuat keputusan pada jumlah tersebut.

Kadang ada asumsi yang menyatakan bahwa pembuat keputusan adalah risk-

neutral yaitu pembuat keputusan akan menganalisa secara teliti investasi yang

beresiko terkait dengan return yang diharapkan. Risk neutrality mungkin adalah

asumsi yang layak saat pengembalian kecil. Bagaimanapun, risk aversion adalah

asumsi yang lebih realistic pada kebanyakan kasus. Konsep dari risk aversion

sangat penting bagi akuntansi, karena ini berarti bahwa investor memerlukan

informasi yang mengandung resiko, seperti halnya nilai yang diharapkan dari

pengembalian masa depan.

3.5. PRINSIP DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO

Pada poin 1.4 telah dinyatakan bahwa investor individu di asumsikan menjadi

penolak resiko. Konsekuensi, pemberian pelunasan yang yang diharapkan dari

investasi, investor yang rasional menginginkan resiko kemungkinan yang terkecil

atau sebaliknya resiko yang diberikan akan menginginkan kemungkinan terbaik

dari pelunasan yang diharapkan. Salah satu cara investor dapat mengurangi resiko

untuk return yang diharapkan adalah dengan mengadopsi strategy of

diversification, dengan menginvestasikannya dalam sekuritas portofolio. Prinsip

dari diversifikasi portofolio menunjukkan bahwa beberapa tetapi tidak semua

resiko dapat dieliminasi dengan strategi investasi yang sesuai. Prinsip ini

merupakan implikasi yang sangat penting untuk mengetahui sifat dari resiko

informasi yang dibutuhkan investor.

Alat yang digunakan yaitu mean-variance utility. Signifikansi dari utilitas ini

terhadap akuntan yaitu membuat keputusan investor dibutuhkan lebih eksplisit -

seluruh investor membutuhkan informasi tentang nilai yang diharapkan dan resiko

atas return dari investasi, tanpa memperhatikan bentuk khusus dari fungsi

Page 11: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

utilitasnya. Memungkinkan untuk menemukan keputusan investasi lainnya yang

memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama tetapi dengan resiko

yang kecil. Dalam ekonomi di manapun, pasti ada keadaan alami yang disebut

factor yang mempengaruhi return dari seluruh saham, yaitu : Faktor market-wide

atau economy wide. Kehadirannya berarti jika return atas satu saham tinggi, maka

return atas kebanyakan saham yang lain juga akan tinggi (dengan asumsi bahwa

return atas saham adalah independen). Jika seluruh faktor adalah economy-wide

maka return atas saham perusahaan akan secara sempurna terkorelasi. Faktor firm-

spesific yang mempengaruhi return atas satu perusahaan saja. Jika seluruh faktor

adalah firm-spesific, maka return akan independen.

3.6. KEPUTUSAN INVESTASI YANG OPTIMAL

Saat biaya transaksi diabaikan, keputusan optimal investor yang risk-averse

adalah untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang

menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkan.

Jumlah yang sama diinvestasikan dalam sebuah portofolio dapat menghasilkan

resiko yang lebih rendah dibandingkan jika diinvestasikan dalam perusahaan

tunggal untuk tingkat pengembalian yang diharapkan yang sama. Hal itu

disebabkan saat lebih dari satu investasi beresiko diadakan, resiko spesifik

perusahaan cenderung untuk menghilang. Jika satu saham menghasilkan return

yang rendah maka akan selalu ada kesempatan bahwa saham-saham yang lain

akan menghasilkan return yang tinggi. Semakin banyak jumlah saham perusahaan

yang berbeda dalam portofolio, semakin besar efek ini dapat bekerja. Sebagai

hasilnya, resiko yang berbahaya dapat dikurangi.

Yang perlu diperhatikan disini, dalam suatu economy-wide risk, tidak ada

yang dapat ditolak keluar secara keseluruhan. Pada saat minimum, saat portofolio

pasar dipegang, factor economy-wide akan tinggal untuk berperan bagi resiko

portofolio, dan resiko ini tidak dapat diubah. Resiko non-diversifiable disebut

risiko sistematis. Secara konsep, portofolio pasar termasuk seluruh saham yang

tersedia untuk investasi dalam ekonomi. Pada prakteknya, portofolio pasar

biasanya mengambil seluruh saham yang diperdagangkan dalam bursa efek

mayor. Beberapa investor kemungkinan ingin mengurangi investasi mereka dalam

Page 12: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

portofolio pasar dan membeli risk free asset denagn prosesnya. Yang lain

kemungkinan ingin meminjam dalam risk free rate dan meningkatkan

investasinya.bagaimanapu caranya, semua investor dapat menikmati keuntungan-

keuntungan penuh dari diversifikasi, pada waktu yang sama mencapai untuk

mencapai resiko pengembalian yang optimal dari trade off.

3.7. RISIKO PORTOFOLIO

Prinsip dari diversifikasi membawa pada pengukuran resiko yang penting dari

sekuritas dalam teori investasi. Resiko ini yaitu beta, yang mengukur co-

movement antara perubahan dalam harga sekuritas dan perubahan dalam nilai

pasar atas portofolio pasar. Beta adalah konsep yang penting dan berguna dalam

akuntansi keuangan. Saham beta adalah komponen yang krusial dari studi empiris

yang berguna sebagai informasi akuntansi keuangan bagi investor. Beta juga

merupakan “launching pad” bagi pelaporan resiko perusahaan.

Banyak keuntungan dari diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan sedikit

sekuritas dalam portofolio. Dari sudut pandang akuntansi, informasi yang berguna

adalah informasi yang dapat membantu investor untuk menaksir return dan beta

yang diharapkan dari sekuritas. Informasi mengenai pengembalian sekuritas yang

diharapkan dan beta sangat berguna bagi investor. Ini memungkinkan mereka

untuk mengestimasi pengembalian yang diharapkan dan resiko dari portofolio

yang mereka pertimbangkan. Kemudian mereka dapat memilih portofolio yang

memberi resiko pengembalian tradeoff yang diharapkan, subjek dari level biaya

tansaksi yang dibawa.

3.8. REAKSI BADAN AKUNTAN PROFESIONAL TERHADAP PENDEKATAN

PENGGUNAAN KEPUTUSAN

FASB’s SFAC 1 menjelaskan suatu adaptasi yang penting dari teori keputusan

terhadap laporan keuangan dan pelaporannya. Sedangkan SFAC 2

mengoperasionalkan pendekatan manfaat keputusan dengan mengembangkan

karakteristik dimana informasi akuntansi seharusnya terkandung didalamnya

supaya lebih bermanfaat. Dalam esensinya, informasi akuntansi seharusnya

Page 13: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

menyediakan informasi yang berisi mengenai sistem yang menghubungkan

laporan keuangan periode saat ini dengan realisasi dan pelunasan di masa depan.

Dua karakteristik informatif yang utama ialah relevan dan reliable. Informasi

yang relevan ialah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi

kepercayaan investor mengenai pengembalian di masa depan dan informasi yang

reliable menggambarkan suatu hal yang pokok untuk diukur (harus tepat dan tidak

bias).

Sebagian besar organisasi profesi akuntansi telah mengadopsi pendekatan

decision-usefulness. Hal ini bisa dilihat pada Conceptual Framework FASB, pada

SFAC no 1. Disana disebutkan tujuan pelaporan adalah untuk investasi rasional.

Hal ini sama dengan yang dinyatakan teori keputusan, bahwa individu yang

berusaha memaksimalkan utilitas yang diharapkan disebut individu yang rasional.

Tujuan pelaporan kedua SFAC no 1 adalah penyediaan informasi untuk

membantu menetapkan jumlah, waktu, dan derajat ketidakpastian dari kas yang

diterima lewat deviden atau bunga. Tujuan ini mengakui adanya kebutuhan

informasi prediktif tentang kembalian investasi masa depan. Hal ini sama dengan

prediksi dalam teori investasi.

Bagaimana laporan keuangan berbasis historis bisa digunakan untuk return

masa depan? Hal ini mungkin menjadi kesulitan utama yang dihadapi FASB.

Historical cost sudah diterapkan perusahaan secara tetap, sehingga perlu dibuat

garis yang menghubungkan kinerja perusahaan masa lalu (karena laporan

keuangan berbasis kos historis), dengan prospek masa depan. Tanpa garis

penghubung tersebut, tujuan SFAC no 1 tidak akan tercapai.

Menurut SFAC no 1, meskipun keputusan investasi dan kredit

menggambarkan ekspektasi kinerja mansa depan perusahaan, tapi ekspektasi

tersebut biasanya berdasarkan, setidaknya sebagian, berdasarkan evaluasi kinerja

perusahaan dimasa lalu.

Pernyataan SFAC tersebut sejalan dengan information system dalam model

pengambilan keputusan. Laporan keuangan sekarang menjadi dasar penetapan

probabilitas Good News atau Bad News dan dasar sifat kinerja masa depan

(earning power tinggi atau rendah).

Page 14: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

Dalam SFAC no 2, FASB menyatakan sifat informasi akuntansi yang

diperlukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi dianggap

berguna jika ia (Suwardjono,2006):

1) Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa

lalu, sekarang, dan masa dating

2) Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya suatu

harapan dalam kondisi ketidakpastian

3) Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai

Esensi relevan ini sama dengan definisi informasi dalam decision theory.

Dalam teori keputusan, informasi adalah sesuatu yang berpotensi mengubah

keputusan seseorang. Suatu bukti, jika tidak berpotensi membuat perubahan, ia

bukan informasi.

Hal lain yang menjadi karakteristik informasi menurut SFAC no 2 adalah

reliabilitas. Informasi yang reliable adalah informasi yang penyajiannya wajar dan

bisa diverifikasi sertanetral. Karakteristik ini sama dengan karakteristik informasi

dalam decision theory, yaitu bersifat tepat (precise) dan bebas bias (free from

bias).

Page 15: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

KESIMPULAN

Mengindikasikan bahwa akuntan membutuhkan pengertian mengenai

permasalahan keputusan yang diambil pengguna laporan keuangan. Teori keputusan

satu orang dan spesialisasinya terhadap keputusan investasi portofolio menyediakan

pengertian mengenai kebutuhan rasional bagi investor yang menghindari resiko. Teori

ini mengatakan bahwa investor tersebut membutuhkan informasi untuk membantu

mereka menghitung return ekspektasi dan resiko. Resiko kovarians adalah komponen

utama dari diversifikasi portofolio yang beresiko, meskipun jika portofolio terdiri hanya

dari beberapa sekuritas.

Laporan keuangan yang berbasis biaya historis merupakan sumber efektivitas

biaya investasi bagi investor. Laporan tersebut menyediakan sistem informasi yang

membantu investor memprediksi profitabilitas atau arus kas perusahaan masa depan,

yang pada gilirannya memprediksi return masa depan.

Page 16: TERJEMAHAN SCOTT BAB 3

DAFTAR PUSTAKA

William R. Scott, 2012, Financial Accounting Theory, Sixth Edition, Pearson Canada.

http://ailuvhunn.blogspot.com/2009/12/ta.html

http://rizkiraharjaa.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-pengambilan-keputusan.html

http://khairoelanwar.blogspot.com/2013/09/teori-keputusan.html