Teksol - Eksipien Granulasi Kering (Pendahuluan)

download Teksol - Eksipien Granulasi Kering (Pendahuluan)

of 15

description

Eksipien

Transcript of Teksol - Eksipien Granulasi Kering (Pendahuluan)

Persyaratan Eksipien dalam Pembuatan Tablet Menggunakan Metode Granulasi Kering

Persyaratan Eksipien dalam Pembuatan Tablet Menggunakan Metode Granulasi Kering BINERTA BAI AGFA1206222805

+

Definisi TabletTablet adalah sediaan obat padat yang kompak, berbentuk rata, cembung atau cembung rangkap dan umumnya bulat. Dibuat dengan teknik kempa (compressi), atau cetak (molding), mengandung satu jenis bahan obat atau campuran bahan obat dengan atau tanpa bahan tambahan lain. (FI IV halaman 4 )

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau tablet kompresi. (Menurut USP 26, halaman 2406 )

+

Zat tambahan atau eksipiens harus memenuhi persayaratan (menurut Farmakope Indonesia) :

Tidak boleh berbahaya dalam jumlah yang digunakanTidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk memberikan efek yang diharapkan.Tidak mengurangi ketersediaan hayatiTidak mengurangi efek terapi Tidak mengurangi keamanan sediaan .Tidak boleh menggangu dalam pengujian dan penetapan kadar.

+

Pembuatan TabletDalam pembuatan tablet, banyak hal yang harus ditentukan untuk mendapatkan tablet yang memiliki hasil yang memuaskan, baik secara farmakokinetik maupun farmakodinamik. Hal-hal yang menjadi poin penting dalam pembuatan tablet secara komersial (Ausburger, Hoag, 2008) :(i) bahan obat mudah dibuat menjadi tablet(ii) tablet cukup keras dan tidak mudah hancur(iii) tahan lama(iv) cepat berdisintegrasi dalam tubuh(v) dan cepat berdisolusi

+

+

Hal yang harus diperhatikan dalam formulasi sediaan tablet adalah ukuran partikel dan jumlah bahan aktif, jumlah dan jenis eksipien yang akan digunakan (seperti filler, binder, disintegran, lubrikan, anti-adherent, glidan) akan sangat mempengaruhi profil sediaan yang akan dibuat. Metode pembuatan tablet juga harus memperhatikan tipe ukuran dan kapasitas alat cetak, densitas dan kompresibilitas dari bahan-bahan yang digunakan, serta sifat granul yang akan dibuat, karena akan mempengaruhi stabilitas dari sediaan dan stabilitas bahan aktif itu sendiri. Hasil akhirnya akan didapatkan sediaan yang memiliki bioavailabilitas yang baik, baik secara farmakokinetik maupun secara farmakologis.

+

Metode Pembuatan Tablet

Tablet dibuat dengan tiga cara, yaitu :Metode kempa langsungMetode granulasi basahMetode granulasi kering

+

Proses granulasi adalah proses yang penting pada tahap pembuatan tablet. Tujuan dari proses granulasi adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan atau kompresibilitasnya. Pemilihan metode granulasi ditentukan oleh sifat-sifat zat yang terkandung didalamnya. Granulasi kering ditujukan untuk zat-zat yang tidak tahan pemanasan dan tidak terurai dengan adanya air, serta kompresibilitasnya bagus, meskipun laju alirnya tidak baik.

+

Sifat serbuk yang menentukan metode yang akan digunakan

+

Definisi Granulasi KeringGranulasi kering atau slugging adalah suatu proses pencampuran partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula atau disebut granul. Prinsip metode granulasi kering adalah pembuatan granul secara mekanis, tanpa bantuan pengikat basah dan pelarut. Sedangkan tujuan dari metode granulasi kering ini adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan atau kemampuan kempa (Farmakope Indonesia IV).Proses granulasi kering ini dilakukan dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi hingga terbentuk tablet yang besar dan keras atau disebut slug yang tidak berbentuk baik kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan (Farmakope Indonesia IV).

+

Metode ini biasanya digunakan untuk bahan aktif yang memiliki karakteristik sebagai berikut :1.Bahan aktif untuk sediaan tablet yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban 2.Zat aktif yang mudah terurai atau rusak karena peningkatan temperatur selama pengeringan 3.Zat aktif yang susah mengalir 4.Kandungan zat aktif dalam tablet terlalu tinggi(Banker and Anderson, 1986)Sebagai contoh, asetosal dan vitamin pada umumnya dibuat menjadi tablet dengan granulasi kering.

+

Tahapan pembuatan tablet metode granulasi kering Menimbang bahan baku yang akan digunakanMenghaluskan bahan aktif dan bahan tambahan (eksipien)Mencampur komponen formula tablet yang sudah dihaluskan, kecuali lubrikan dan external disintegrantMencetak tablet besar dan keras (slugging) Pengayakan slug menjadi granul untuk mendapatkan bentuk granul yang daya alirnya lebih seragam dari campuran awalMencampur granul dengan fase luar (penghancur/disintegrant dan pelincir/lubricant)Pencetakan tablet

+

Tujuan utama granulasi kering adalah memperbaiki sifat aliran serbuk halus dengan cara mengglomerasikan partikel-partikel kecil dari serbuk halus yang digunakan dalam suatu formulasi tablet.

+

Keuntungan dan KerugianMetode Granulasi KeringKeuntungan granulasi kering adalah :Untuk zat aktif yang peka terhadap pelarut dan tidak stabil pada suhu tinggiTahap yang dilakukan lebih sedikit dibandingkan dengan granulasi basahTahap pengerjaan tidak terlalu lama

Kekurangan granulasi kering :Zat aktif dan eksipien harus memiliki sifat kohesif yang baikProses banyak menghasilkan debu, sehingga rentan terhadap kontaminasi silang

+

Pemilihan Eksipien Metode Granulasi Kering Dalam pembuatan tablet secara granulasi kering dibutuhkan bahan-bahan tambahan yang diperlukan untuk dapat membuat zat aktif obat dapat mencapai efek farmakologis dalam tubuh, serta dapat disimpan lama; yang disebut sebagai eksipien. Eksipien dibagi menjadi filler (bahan pengisi), binder (bahan pengikat), disintegran (bahan penghancur), lubricant (bahan pelincir), anti adherent (anti lengket), dan glidan (bahan pelicin).

+