Tb Paru
-
Upload
kartiwan-suryadinata -
Category
Documents
-
view
66 -
download
1
description
Transcript of Tb Paru
PRESENTASI KASUS
TB PARU BTA (-) LESI LUAS KASUS PUTUS OBAT
Diajukan kepada:
dr. Indah Rahmawati, Sp.P
Disusun oleh:
Fatimah Fitriani G1A210118
Herlina Nindyastuti G1A210120
Thrivindana Abednego G1A210123
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SMF ILMU PENYAKIT DALAMRSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
PURWOKERTO
2013
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
TB PARU BTA (-) LESI LUAS KASUS PUTUS OBAT
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat ujian di SMF Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
Telah disetujui dan dipresentasikan
pada tanggal: Januari 2013
Disusun oleh:
Fatimah Fitriani G1A210118
Herlina Nindyastuti G1A210120
Thrivindana Abednego G1A210123
Purwokerto, Januari 2013
Pembimbing,
dr. Indah Rahmawati, Sp.P
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. D
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pandak, Baturaden
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Tgl Masuk RS : 05 Januari 2013 pukul 18.55 WIB
Tgl Periksa : 07 Januari 2013
No Rekam Medis : 839517
II. ANAMNESIS (Autoanamnesis)
a. Keluhan Utama : sesak nafas
b. Keluhan Tambahan : batuk berdahak, pilek, mual, nafsu makan
menurun, berat badan turun.
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada hari Minggu tanggal 5 Januari 2013, pasien datang ke IGD
RSMS dengan keluhan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu. Sesak nafas
dirasakan perlahan-lahan. Keluhan sesak sering dirasakan saat udara
(cuaca dingin) dan semakin memberat sehingga pasien datang ke IGD.
Sesak nafas dirasakan seolah-olah aliran nafasnya menyempit. Sesak
bertambah jika pasien beraktivitas. Sesak nafas dirasakan lebih nyaman
jika setelah menghirup obat inhalan dari dokter, dan posisi setengah
duduk atau miring kiri. Sesak nafas disertai mengi atau bunyi ngik-ngik.
Pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna putih-hijau
dirasakan muncul bersamaan dengan sesak. Batuk terutama pada malam
hari. Riwayat batuk darah disangkal pasien. Selain itu pasien juga merasa
mual dan pilek. Pasien mengaku nafsu makannya baik, terdapat
penurunan berat badan sebanyak 15 kilogram selama 2 bulan yang tidak
jelas penyebabnya. Pasien juga mengaku sering keluar keringat malam
sejak 7 bulan yang lalu, dan memberat 4 hari ini.
Pasien menyangkal nyeri dada, dada berdebar-debar, buang air kecil
sedikit dan menyangkal kaki bengkak. Pasien juga menyangkal memiliki
kebiasaan merokok, pernah bekerja di pabrik atau sering berada di
lingkungan dengan banyak asap.
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit yang sama : pada bulan juni 2012 pasien pernah
menderita penyakit yang sama. Pada tahun 2002 pasien pernah
didiagnosis menderita asma oleh dokter umum, pasien mengaku tidak
rutin meminum obat asma, dan kontrol pengobatan asma tidak
teratur.
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat OAT : pasien mengaku pernah mengkonsumsi OAT pada
bulan Juni 2012 selama 3 bulan, namun pengobatan hanya sampai
bulan Agustus dikarenakan pasien tiba-tiba pindah pengobatan ke
RSUD Banyumas dan mulai dengan pengobatan baru. Pengobatan
dari RSUD Banyumas tidak rutin diminum sebab efek obat 4 FDC
(mual dan muntah). Kemudian bulan november 2012 pasien berobat
ke RSMS dan memulai pengobatan baru
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat alergi : pasien mengaku alergi terhadap
debu dan ikan laut.
Riwayat mondok di RS : Pada bulan Juni 2012 pasien dirawat
di RSMS dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak, dengan
diagnosis TB paru BTA (+).Pada bulan November 2012 pasien
dirawat di RSMS dengan keluhan sesak napas, hasil sputum BTA (-),
sejak November 2012 pasien minum obat OAT dengan teratur.
Riwayat pengobatan kortikosteroid: disangkal
e. Riwayat Penyakit Keluarga dan Orang Sekitar :
Riwayat penyakit yang sama : anak pasien mengalami sakit batuk
sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Kebiasaan merokok : Pasien pernah merokok saat usia 20
tahun selama 2 tahun, dengan 12 batangper hari, rokok jenis filter.
Setelah itu pasien tidak pernah mengkonsumsi lagi karena pasien
mengalami sesak napas.
Riwayat alergi : ibu pasien alergi makanan laut
f. Riwayat Sosial Ekonomi :
- Rumah : Rumah pasien memiliki ventilasi yang kurang
(lembab), pencahayaan cukup, lantai plester,
dinding terbuat dari semen, terdapat jamban di
dalam rumah. Pasien tinggal bersama seorang
istri dan kedua anak.
- Lingkungan rumah : Pasien tinggal di daerah yang jarang penduduk,
rumah pasien dengan tetangga sekitar berjarak
sekitar 10 meter dan dibatasi dengan kebun.
Lingkungan rumah berdekatan dengan sungai,
sumber air minum berasal dari sumur yang
digali dekat dengan aliran sungai.
- Pekerjaan : Buruh
- Kebiasaan : Pasien sekarang tidak memiliki kebiasaan
merokok.
- Ekonomi : Pasien adalah seorang buruh yang bekerja tak
teratur dengan penghasilan sekitar 500.000-
700.000 rupiah/bulan. Pasien sudah 5 bulan
tidak bekerja karena sakit yang diderita. Biaya
pengobatan pasien ditanggung oleh pasien dan
keluarga besar pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak sesak, kooperatif
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign 7 Januari 2013
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 28 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
Berat badan : 40 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT : 15,625
Status Generalis :
1. Pemeriksaan Kepala :
- Kepala : Venektasi temporal (-)
- Rambut : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah
rontok
2. Pemeriksaan Mata :
-Palpebra : Edema (-/-), ptosis (-/-)
-Konjungtiva : Anemis (-/-)
-Sklera : Ikterik (-/-)
-Pupil : Reflek cahaya (+/+) normal, isokor Ø 3 mm
3. Pemeriksaan Telinga
-Otore (-/-)
-Deformitas (-/-)
-Nyeri tekan (-/-)
-Discharge (-/-).
4. Pemeriksaan Hidung :
-Nafas cuping hidung (-)
-Deformitas (-/-)
-Rinore (-/-)
-Discharge (+/+).
5. Pemeriksaan Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
6. Pemeriksaan Leher :
-Trakea : Deviasi trakea (-)
-Kelenjar Tyroid : Tidak membesar
-Kelenjar Lymphonodi : Tidak membesar, nyeri (-)
-JVP : 5 + 2 cmH2O
7. Pemeriksaan Dada :
a. Paru
- Inspeksi : Dinding dada simetris, ketertinggalan gerak (-)
Retraksi suprasternalis (-)
Retraksi intercostalis (-)
Retraksi epigastrik (-)
- Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Terdengar bunyi hipersonor pada hemithorax
dextra dan sinistra
Batas paru hepar pada SIC V LMCD
- Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) ekspirasi memanjang,
wheezing vesikuler (+/+), ronkhi basah kasar (-/-),
ronkhi basah halus (-/-).
b. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tampak pada SIC V, 2 jari medial
LMCS
- Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
kuat angkat (-), pulsasi parasternal (-)
- Perkusi : Batas jantung
Kanan atas SIC II LPSD
Kanan bawah SIC IV LPSD
Kiri atas SIC II LPSS
Kiri bawah SIC V, 2 jari medial LMCS
- Auskultasi : S1>S2, tidak ada gallop, tidak ada murmur
8. Pemeriksaan Abdomen :
- Inspeksi : datar, striae (-).
- Auskultasi : Bising usus (+) normal.
- Perkusi : Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-), nyeri
ketok kostovertebra (-).
- Palpasi : Supel, Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan
daerah kostovertebra (-), undulasi (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
9. Pemeriksaan Ekstremitas :
- Superior : Deformitas (-), ikterik (-), sianosis (-), oedem (-),
- Inferior : Deformitas (-), ikterik (-), sianosis (-), oedem (-/-).
IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PENUNJANG
Tanggal 7 Januari 2013 (di IGD)
Darah lengkap nilai normal
1. Hb : 15,2 gr/dl 12.0-16.0 gr/dl
2. Leukosit : 12.160 /ul ↑ 4800 – 10.800 /ul
3. Hematokrit : 41 % ↓ 37-47 %
4. Eritrosit : 5,1 juta /ul 4.2 –5,4 juta /ul
5. Trombosit : 387.000 /ul 150.000 – 450.000 /ul
6. MCV : 81,3fl 79.0 – 99.0 fl
7. MCH : 30 pg 27.0 – 31 pg
8. MCHC : 36,9 % 33.0 – 37.0 %
9. RDW : 13,3 % 11,5 – 14,5 %
10. MPV : 10 fl 7,2 – 11,1 fl
Hitung Jenis nilai normal
a. Basofil : 0,5 % 0-1 %
b. Eosinofil : 32.2 %↑ 2-4 %
c. Batang : 0,0 0%↓ 2-5 %
d. Segmen : 30,2% ↓ 40-70 %
e. Limfosit : 28,3 % 25-40 %
f. Monosit : 8,8% ↑ 2-8 %
LED : 15mm/jam 0-15
Kimia Klinik nilai normal
SGOT : 135 U/L ↑ 15-37 U/L
SGPT : 55 U/L 30-65 U/L
Ureum : 26,8 mg/dl 14,9-30,52 mg/dl
Kreatinin : 0,81 mg/dl 0,6-1,00 mg/dl
Glukosa sewaktu : 86 mg/dl <= 200 mg/dl
Natrium : 138 mmol/L 136-145 mmol/L ‘
Kalium : 2,9 mmol/L 3,5- 5,0 mmol/L
Klorida : 98 mmol/L 98-101 mmol/L
Kalsium : 9,2 mg/dL 8,4-10,2 mg/dL
Mikrobiologi
Pewarnaan ZN 1x
BTA : negatif
Epitel : positif
Leukosit : positif
Pewarnaan ZN 2x
BTA : negatif
Epitel : positif
Leukosit : positif
Pemeriksaan Penunjang
a. Ro Thorak PA (31 Desember 2012)
Kesan:
Cor tak membesar
Gambaran TB Paru
Curiga efusi pleura kanan
V. RESUME
1. Anamnesis
- Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu.
dirasakan perlahan-lahan, muncul dirasakan saat udara (cuaca dingin)
dan semakin memberat
- Sesak nafas dirasakan seolah-olah aliran nafasnya menyempit,
bertambah jika pasien beraktivitas dan berkurang jika setelah
menghirup obat inhalan dari dokter maupun posisi setengah duduk
atau miring kiri. Sesak nafas disertai bunyi ngik-ngik.
- Pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna putih-hijau dirasakan
muncul bersamaan dengan sesak, terutama pada malam hari.
- Terdapat penurunan berat badan sebanyak 15 kilogram selama 2 bulan
yang tidak jelas penyebabnya.
- Pasien juga mengaku sering keluar keringat malam sejak 7 bulan yang
lalu, dan memberat 4 hari ini disertai mual dan pilek.
- Pasien menyangkal nyeri dada, dada berdebar-debar, buang air kecil
sedikit dan menyangkal kaki bengkak. Pasien juga menyangkal
memiliki kebiasaan merokok sekarang, pernah bekerja di pabrik atau
sering berada di lingkungan dengan banyak asap dan batuk darah.
- Pasien tinggal bersama isteri dan anaknya, di rumah yang menurut
pasien lembab dan ventilasi kurang.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Tampak sesak, kooperatif
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Vital sign tanggal 7 januari 2013
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36.5 ºC
BB : 40 kg
TB : 160 kg
IMT : 15,625
d. Paru
- Inspeksi : Dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-)
Retraksi (-)
- Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Terdengar bunyi hipersonor pada hemithorax dextra
sinistra
Batas paru hepar pada SIC V LMCD
- Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), ekspirasi memanjang,
wheezing vesikuler (+/+), ronkhi basah kasar (-/-),
ronkhi basah halus (-/-).
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Leukosit : 12.160 /ul ↑
Eosinofil : 32.2 %↑
LED : 15mm/jam
SGOT : 135 U/L ↑
SGPT : 55 U/L
Kalium : 2,9 mmol/L
Mikrobiologi 7 Januari 2012
Pewarnaan ZN 1x
BTA : negatif
Epitel : positif
Leukosit: positif
Pewarnaan ZN 2x
BTA : negatif
Epitel : positif
Leukosit: positif
Mikrobiologi 25 Juli 2012
Pewarnaan 1x
BTA : positif
Epitel : positif
Leukosit: positif
Pewarnaan 2
BTA : positif
Epitel : positif
Leukosit: positif
Pewarnaan 3x
BTA : positif
Epitel : positif
Leukosit: positif
b. Penunjang
Ro Thorak PA: Gambaran TB Paru dan Curiga efusi pleura kanan
VI. DIAGNOSIS KERJA
TB Paru BTA (-) Lesi Luas Kasus Putus obat
Drug induced hepatitis
Asma Bronkial
VII. DIAGNOSIS BANDING
MDR TB
VIII. PEMERIKSAAN USULAN
Sitologi sputum
Kultur/Resistesi bakteri M. Tubercullosis
IX. PENATALAKSANAAN
1. Non farmakologis
a. Istirahat
b. Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung keadaan penderita.
c. Edukasi tentang sikap saat batuk dan meludah
d. Menyarankan keluarga yang tinggal satu rumah untuk memeriksakan
kesehatan kepada dokter ditakutkan tertular oleh pasien
e. Menghindari faktor pencetus sesak nafas.
2. Farmakologis
IVFD RL + aminofilin 360 mg 20 tpm
Nebulisasi : ventolin + flexotide 3x/hari
Inj methilprednisolon 3x125 mg
p.o vectrin 3x1 tab
p.o lasal syrup 3x1 C
p.o ambroxol 3x1 tab
p.o KSR 2x1
p.o Rifampicin tab 450 mg 1x1 tab
p.o Isoniazid tab 300 mg 1x1
p.o Pirazinamid tab 500 mg 1x1
bolus aminofilin 120 mg (extra)
X. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
1. Dasar Diagnosis TB Paru BTA (-) Lesi Luas Putus obat, asma bronkiale, DIH
a. Anamnesis
- Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu.
dirasakan perlahan-lahan, muncul dirasakan saat udara (cuaca dingin)
dan semakin memberat
- Sesak nafas dirasakan seolah-olah aliran nafasnya menyempit,
bertambah jika pasien beraktivitas dan berkurang jika setelah
menghirup obat inhalan dari dokter maupun posisi setengah duduk
atau miring kiri. Sesak nafas disertai bunyi ngik-ngik.
- Pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna putih-hijau dirasakan
muncul bersamaan dengan sesak, terutama pada malam hari.
- Terdapat penurunan berat badan sebanyak 15 kilogram selama 2 bulan
yang tidak jelas penyebabnya.
- Pasien juga mengaku sering keluar keringat malam sejak 7 bulan yang
lalu, dan memberat 4 hari ini disertai mual dan pilek.
- Pasien tinggal bersama isteri dan anaknya, di rumah yang menurut
pasien lembab dan ventilasi kurang
- pada bulan juni 2012 pasien pernah menderita penyakit yang sama.
Pada tahun 2002 pasien pernah didiagnosis menderita asma oleh dokter
umum, pasien mengaku tidak rutin meminum obat asma, dan kontrol
pengobatan asma tidak teratur.
- pasien mengaku pernah mengkonsumsi OAT pada bulan Juni 2012
selama 3 bulan, namun pengobatan hanya sampai bulan Agustus
dikarenakan pasien tiba-tiba pindah pengobatan ke RSUD Banyumas
dan mulai dengan pengobatan baru. Pengobatan dari RSUD Banyumas
tidak rutin diminum sebab efek obat 4 FDC (mual dan muntah).
Kemudian bulan november 2012 pasien berobat ke RSMS dan
memulai pengobatan baru
- Pada bulan Juni 2012 pasien dirawat di RSMS dengan keluhan sesak
napas dan batuk berdahak, dengan diagnosis TB paru BTA (+).Pada
bulan November 2012 pasien dirawat di RSMS dengan keluhan sesak
napas, hasil sputum BTA (-), sejak November 2012 pasien minum obat
OAT dengan teratur.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sesak, kooperatif
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign tanggal 7 Januari 2013
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36.5 0C
BB : 40 kg
TB : 160 cm
IMT : 15,625
Paru
- Inspeksi : Dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-)
Retraksi otot bantu nafas (-)
- Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
- Perkusi : Terdengar bunyi hipersonor pada hemithorax dextra
dan sinistra
Batas paru hepar pada SIC V LMCD
- Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) ekspirasi memanjang,
wheezing vesikuler (+/+), ronkhi basah kasar (-/-),
ronkhi basah halus (-/-)
c. Pemeriksaan Lab
- Leukositosis
- Eosinofilia
- SGOT meningkat
- Pemeriksaan sputum 2x pada pewarnaan ZN didapatkan hasil (-)
d. Pemeriksaan Peunjang
- Ro Thorak PA: Gambaran TB paru
2. Rencana pemeriksaan sputum pada pasien
Untuk memantau keberhasilan terapi dilakukan pemeriksaan sputum
secara berkala pada 1 minggu sebelum akhir bulan kedua, 1 minggu sebelum
akhir bulan kelima, dan 1 minggu sebelum akhir bulan keenam.
Jika sudah dinyatakan sembuh, disarankan untuk melakukan
pengecekan kembali (evaluasi) pada 2 tahun pertama setelah sembuh, untuk
melihat kekambuhan. Hal yang dievaluasi adalah mikroskopik BTA dahak 3,
6, 12, 24 bulan (sesuai indikasi/bila ada gejala) setelah dinyatakan sembuh,
dan evaluasi foto toraks 6, 12, 24 bulan setelah dinyatakan sembuh (bila ada
kecurigaan TB kambuh).
3. Terapi pada pasien dengan berat badan 40 kg:
a. 1 bulan pertama dengan FDC
R/ 4FDC tab No. XC
1 dd tab III p.c (malam)
b. 1 bulan pertama dengan OAT
R/ Rifampicin tab 450 mg no. XXX
1 dd tab I p.c (malam)
R/ Isoniazid tab 100 mg no. XC
1 dd tab III p.c (malam)
R/ Pirazinamid tab 500 mg no. LX
1 dd tab II p.c (malam)
R/ Ethambutol tab 500 mg no. VL
1 dd tab I I p.c (malam)