TB Paru

26
Tuberkulosis Paru Oleh : Randy Anindito, S.Ked Pembimbing: Dr. Rachmat M, Memet, Sp. Rad

description

medical

Transcript of TB Paru

EXPERTISE

Tuberkulosis Paru

Oleh : Randy Anindito, S.Ked

Pembimbing: Dr. Rachmat M, Memet, Sp. Rad

Definisi Tuberkulosis Paru adalah penyakit infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.

Epidemiologi TB di IndonesiaIndonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India.TB menempati ranking nomor 3 sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia Patogenesis Tuberkulosis ParuDroplet nuklei

Reaksi hipersensitivitas selular (lambat)Partikel mati/ dibersihkan keluar oleh makrofagAkan timbul peradangan jaringan getah bening& pembesaran jaringan getah bening hilus Sarang primer (fokus ghon)Kompleks primerSembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis fibrotik& kalsifikasi di hilus,(kuman dorman) Berkomplikasi & menyebarTuberkulosis Primer Terisap/terhirupMenetap di jaringan paru& berkembang biak di sitoplasma makrofagPatogenesis Tuberkulosis ParuTuberkulosis Pasca PrimerKuman yg dorman pd tuberkulosis primerInfeksi endogenSarang diniTuberkelGranuloma berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitarnya& bagian tengahnya mengalami nekrosisMembentuk Jaringan kejucavitasBerlokasi di regio atas paru(bagian apikal posterior lobus superior atau inferiorImunitas menurunTuberkulosis sekunder Cavitas sklerotik Meluas kembali & menimbulkan sarang pnemonia baru Memadat & membungkus diri menjadi tuberkulomaBersih & menyembuh (open healed cavity)5Pengertian TB Milier TB Milier merupakan penyakit Limfo-Hematogen sistemik akibat penyebaran kuman M. tuberkulosis dari kompleks primer yang biasanya terjadi dalam waktu 2-6 bulan pertama setelah infeksi awal

Gambaran radiologis TB milier sangat khas, berupa tuberkel halus (millii) yabg tersebar merta (difus) di seluruh lapangan paru, dengan bentuk yang khas dan ukuran yang hampir seragam (1-3 mm).NORMAL & ASINUS

NORMALTB Aktif Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah. Kavitas terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular.Bayangan bercak milier.Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang). PRIMARY PULMONARY TBC

PRIMARY TBC

GHON FOCUS & RANKE COMPLEX

Fokus Ghon Ranke KomplekLimfadenitis Sistem Klasifikasi TuberkulosisDi Indonesia :Tuberkulosis paruBekas tuberkulosis paruTuberkulosis paru tersangka Tuberkulosis paru tersangka yang diobatiSputum BTA (-)Tanda-tanda lain (+)Tuberkolosis paru tersangka yang tidak diobatiSputum BTA (-)Tanda-tanda lain meragukanWHO 1991KATAGORI 1Kasus baru dgn sputum (+)Kasus baru dgn bentuk tb beratKATAGORI 2Kasus kambuhKasus gagal , sputum BTA (+)KATAGORI 3Kasus BTA (),kelainan paru tdk luasKasus tb ekstra paruKATAGORI 4TB kronikDalam 2-3 bulan, TB tersangka harus dipastikan TB paru aktif atau bekas TB paru. Dalam klasifikasi ini dicantumkan status bakteriologi, mikroskopik sputum BTA, biakan sputum BTA, status radiologis, status kemoterapi/. 12POST PRIMARY TBC ( ADULT )

CAVITYINHOMOGENEOUS OPACITYTB INACTIVE FibrotikKalsifikasiSchwarte atau penebalan pleura

INACTIVE (OLD) TBC: FIBROSIS & CALCIFICATION

OLD / INACTIVE TBC

TBC COMPLICATION : MILIAR TBC

Pemfis :Konjungtiva mata/kulit pucatSuhu demam/ subfebril BB kurus atau menurunDiagnosis TB Paru menurut WHO 1991Pasien dengan sputum BTA (+)1. Pasien pada pemeriksaan sputum ditemukan sekurangnya 2X2.Satu sediaan sputum +Kelainan radiologi sesuai dgn tb aktif3. Satu sediaan sputum + disertai biakan +

18Diagnosis TB paruDiagnosis TB paru menurut WHO 1991Pasien dengan sputum BTA (-)

1. Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopik tidak ditemukan BTA dlm 2x pemeriksaan tetapi gambaran radiologis sesuai TB aktif.2. BTA (-) tetapi biakan (+)Diagnosis tb paru pada anak Uji tuberkulin(mantoux test)Indurasi > 10 mm (+)

Pemeriksaan laboratorium darah : hasilnya tidak sensitif & tidak spesifik

20 1. Trakea letak di tengah.2. Aorta tidak tampak kalsifikasi, lebar (-), tinggi (+)3. Cor CTR 50 % dalam batas normal. 4. Sinus dan DiafragmaSinus costrophrenicus kanan dan kiri lancip. Sinus cardiofrenikus kanan dan kiri lancip.Diafragma kanan lebih tinggi dari kiri. Pulmo Hilus kanan dan kiri tidak melebar. Corakan bronkovaskuler tidak bertambah. Tampak adanya infiltrat di lapangan apeks kanan dan kiri, cavitas (-), kalsifikasi (-). Mediastinum Letak di tengah, tidak tampak ada pergeseran. Tulang dan Soft TissueTulang costae, clavicula, vertebra terlihat normalTidak nampak adanya massa yang berlebih pada soft tissue.Kesan: TB Paru aktifSaran : Foto Polos Top Lordotik

Contoh Kasus : Identitas Tn.Munawarman/LK/57 tahunMarker : RTanggal : 16 Desember 2013Jenis : Foto ThoraksPosisi : Anteriorposterior

1. Trakea letak di tengah.2. Aorta tidak tampak kalsifikasi, lebar (-), tinggi (-). Aorta dalam batas normal.3. Cor CTR 50 % normal. 4. Sinus dan DiafragmaSinus costrophrenicus kanan lancip, sinus costofrenikus kiri lancip. Sinus cardiofrenikus kanan dan kiri lancip.Diafragma kanan lebih tinggi dari kiri. Pulmo Hilus kanan dan kiri normal. Corakan bronkovaskuler tidak bertambah. Tampak adanya noda keras di lapangan atas kanan, cavitas (-), kalsifikasi (-). Mediastinum Letak di tengah, tidak tampak ada pergeseran. Tulang dan Soft TissueTulang costae, clavicula, vertebra terlihat normalTidak nampak adanya massa yang berlebih pada soft tissue.

Kesan: TB Paru Kanan Lama DD/ BronkitisSaran : Foto Polos Right Lateral

Identitas Ny.Emmasuri /PR/21 tahunMarker : RTanggal : 16 Desember 2013Jenis : Foto ThoraksPosisi : PosteriorAnterior

Contoh KasusPemeriksaan Radiologi Lokasi lesi tuberkulosis umumnya di daerah apeks paru, lobus bawah (bagian inferior), hilus yang menyerupai tumor paru.Pada gambaran radiologi berupa bercak bercak seperti awan dan batas yang tidak tegas. Tuberkuloma Bila lesi sudah diliputi jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang tegas. Pada kavitas bayangannya berupa cincin yang mula-mula berdinding tipis sklerotik dan terlihat menebal. Pada fibrosis bila terlihat bayangan bergaris-garis. Pada kalsifikasi tampak bercak-bercak padat dengan densitas tinggi. Gambaran tb milier berupa bercak bercak halus tersebar merata pada seluruh lapangan paru. Gambaran tb lanjut tampak infiltrat, garis-garis fibrotik, kalsifikasi,kavitas, maupun atelektasis dan emfisema. Gambaran infiltrat dan tuberkuloma menunjukkan pneumonia, mikosis paru, karsinoma bronkus atau karsinoma metastasis. Gambaran kavitas menunjukkan abses paru. Gambaran radiologi lain penebalan pleura (pleuritis), massa cairan di bagian bawah paru (efusi paru/empiema), bayangan radio lusen di pinggir paru/pleura (pneumotoraks). Komplikasi & preventifKomplikasi Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema,laringitis, tb usus. Komplikasi lanjut : obstruksi jalan naps (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) , kerusakan parenkim berat (SOPT) ,ARDSPreventif1. Mengobati pasien TB Paru BTA positif, sebagai sumber penularan hingga sembuh, untuk memutuskan rantai penularan.2. Menganjurkan kepada penderita untuk menutup hidung dan mulut bila batuk dan bersin.3. Jika batuk berdahak, agar dahaknya ditampung dalam pot berisi lisol 5% atau dahaknya ditimbun dengan tanah.4. Tidak membuang dahak di lantai atau sembarang tempat.5. Meningkatkan kondisi perumahan danlingkungan.6. Penderita TB dianjurkan tidak satu kamar dengan keluarganya, terutama selama 2 bulan pengobatan pertama.b. Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit TB:1. Meningkatkan gizi.2. Memberikan imunisasi BCG pada bayi.3. Memberikan pengobatan pencegahan pada anak balita yang tidak mempunyai gejala TB tetapi mempunyai anggota keluarga yang menderita TB Paru BTA positif

25TERIMA KASIH