Tanda Dan Gejala PPOK

6
Faculty of Nursing University of Indonesia Agung Ginanjar LTM Tanda & Gejala, Diagnosis PPOK Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Dewasa 2 Disusun Oleh : Agung Ginanjar (1206322461) Ekstensi Kelas B

Transcript of Tanda Dan Gejala PPOK

Page 1: Tanda Dan Gejala PPOK

Faculty of Nursing University of IndonesiaAgung Ginanjar

LTM

Tanda & Gejala, Diagnosis PPOK

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Dewasa 2

Disusun Oleh :

Agung Ginanjar

(1206322461)

Ekstensi Kelas B

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

TAHUN 2012

Page 2: Tanda Dan Gejala PPOK

Faculty of Nursing University of IndonesiaAgung Ginanjar

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan

hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan

aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru

terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya. Penyakit Paru Obstruktif Kronik

(PPOK) adalah penyakit paru kronik yang progresif, artinya penyakit ini berlangsung seumur

hidup dan semakin memburuk secara lambat dari tahun ke tahun. Dalam perjalanan penyakit

ini terdapat fase-fase eksaserbasi akut. Berbagai faktor berperan pada perjalanan penyakit ini,

antara lain faktor resiko yaitu faktor yang menimbulkan atau memperburuk penyakit seperti

kebiasaan merokok, polusi udara, polusi lingkungan, infeksi, genetik dan perubahan cuaca.

Derajat obtruksi saluran nafas yang terjadi, dan identifikasi komponen yang memugkinkan

adanya reversibilitas. 

1. Tanda dan gejala PPOK

Adapun tanda dan gejala dari PPOK yaitu :

a. Batuk kronik

Batuk kronik adalah batuk hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan

pengobatan yang diberikan

b. Berdahak kronik

Kadang kadang pasien menyatakan hanya berdahak terus menerus tanpa disertai batuk

c. Sesak nafas, terutama pada saat melakukan aktivitas

Seringkali pasien sudah mengalami adaptasi dengan sesak nafas yang bersifat

progressif lambat sehingga sesak ini tidak dikeluhkan.

d. Peningkatan volume sputum

e. Sesak nafas yang progresif

f. Dada terasa sesak (chest tightness)

g. Sputum yang purulen

h. Meningkatnya kebutuhan bronkodilator

i. Lemah, lesu dan mudah lelah

Menurut Brunner dan Suddarth ada beberapa tanda dan gejala yang khas pada PPOK,

yaitu :

a. Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.

b. Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak.

c. Dispnea.

d. Nafas pendek dan cepat (Takipnea).

Page 3: Tanda Dan Gejala PPOK

Faculty of Nursing University of IndonesiaAgung Ginanjar

e. Anoreksia.

f. Penurunan berat badan dan kelemahan.

g. Takikardia, berkeringat.

h. Hipoksia,sesak dalam dada (Brunner dan Suddarth 2005)

a) Asthma Bronkiale

Selama serangan klien mengalami dispnea dan tanda kesulitan bernafas. Permulaan tanda

serangan terdapat sensasi kontriksi dada (dada terasa berat), Whezing, batuk non

produktif, takhi kardi dan takipnea.

b) Manifestasi klinis Emphysema dan bronkhitis kronis

Gambaran Emphysema Bronkhitis

Mulai timbul Usia 30 – 40 tahun 20 – 30 tahun batuk akibat

merokok (cacat pada usia

pertengahan)

Sputum Minimal Banyak sekali

Dispne Dispnea relatif dini Lambat

Rasio V/Q Ketidakseimbangan minimal Ketidakseimbangan nyata

Bnetuk Tubuh Kurus dan ramping Gizi cukup

Diameter AP dada Dada seperti tong Tidak membesar

Gambaran respirasi Hyperventilasi hypoventilasi

Volume Paru FEV 1 rendah

TLC dan RV meningkat

FEV 1 rendah

TLC normal RV meningkat

moderat

Pa O2

Sa O 2

Normal/rendah

Normal

Meningkat

Desaturasi

Polisitemia Normal Hb dan Hematokrit meningkat

Sianosis Jarang sering

2. Diagnosis PPOK

Dalam mendiagnosis PPOK dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang (foto toraks, spirometri dan lain-lain). Diagnosis berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisik dan foto toraks dapat menentukan PPOK Klinis. Apabila dilanjutkan

Page 4: Tanda Dan Gejala PPOK

Faculty of Nursing University of IndonesiaAgung Ginanjar

dengan pemeriksaan spirometri akan dapat menentukan diagnosis PPOK sesuai derajat

(PPOK ringan, sedang dan berat)

1. Anamnesis:

a) Ada faktor risiko

o Usia (pertengahan)

o Riwayat pajanan

- Asap rokok

- Polusi udara

- Polusi tempat kerja

2. Pemeriksaan fisik:

Pada pemeriksaan fisik seringkali tidak ditemukan kelainan yang jelas terutama

auskultasi pada PPOK ringan, karena sudah mulai terdapat hiperinflasi alveoli.

Sedangkan pada PPOK derajat sedang dan PPOK derajad berat seringkali terlihat

perubahan cara bernapas atau perubahan bentuk anatomi toraks. Secara umum pada

pemeriksaan fisik dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut:

a. Inspeksi

1) Bentuk dada: barrel chest (dada seperti tong)

2) Terdapat cara bernapas purse lips breathing (seperti orang meniup)

3) Terlihat penggunaan dan hipertrofi (pembesaran) otot bantu nafas

4) Pelebaran sela iga

b. Perkusi

Hipersonor

c. Auskultasi

1) Fremitus melemah,

2) Suara nafas vesikuler melemah atau normal

3) Ekspirasi memanjang

4) Mengi (biasanya timbul pada eksaserbasi)

5) Ronki