Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatrik

34
TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK

description

psych

Transcript of Tanda Dan Gejala Klinis Psikiatrik

TANDA DAN GEJALA KLINIS

PSIKIATRIK

LINGKUP PEMBAHASAN

1. Kesadaran dan Kognisi2. Perasaan/Emosi3. Perilaku motorik/Konasi4. Pikiran5. Persepsi/Penginderaan6. Kemampuan Bahasa7. Tilikan dan Nilai Sosial

DEFINISI KESADARAN

Suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri

TINGKAT KESADARAN

Gangguan kesadaran adalah tanda adanya kerusakan organik pada otak. Ada beberapa tingkatan kesadaran :1. Kompos Mentis : derajat optimal dari

kesigapan mental 2. Apatia : derajat penurunan kesadaran

yakni individu berespon lambat terhadap stimulus dari luar

3. Somnolensi : keadaan kesadaran menurun yang cendrung tidursekali

TINGKAT KESADARAN4. Sopor : derajat penurunan

kesadaran berat. Dalam keadaan ini, pasien hanya merespon minimal terhadap rangsang kuat, atau bahkan tidak sama sekali.

5. Koma : derajat penurunan kesadaran paling berat. Tidak memberi respon apapun walaupun dengan rangsangan yang kuat.

6. Kesadaran Berkabut : perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak dapat berpikir jernih

TINGKAT KESADARAN

7. Delirium : terjadi gangguan fungsi kognitif yang luas. Perilaku berfluktuasi, yaitu bisa seketika gaduh gelisah dan apatis. Sering pula disertai gangguan persepsi berupa halusinasi atau ilusi.

8. Kesadaran Seperti Mimpi : terjadi pada serangan epilepsi vasomotor. Ia tidak menyadari yang dilakukannya dan tidak bereaksi terhadap perangsangan (tidak sama dengan sleep walking)

TINGKAT KESADARAN9. Twilight State : perubahan

kualitas kesadaran yang disertai halusinasi, biasa pada gangguan otak organik. Separuh sadar, respon terhadap lingkungan terbatas, perilaku impulsif, emosi labil dan tak terduga.

KOGNISI

Adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui benda, keadaan, situasi yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas seseorang. Termasuk memori, konsentrasi, orientasi, kemempuan bahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi dan intelegensi.

PERHATIAN/KONSENTRASI

Terdapat beberapa gangguan konsentrasi:1. Distraktibilitas : ketidakmampuan

individu untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian. Sering ditemui pada keadaan cemas akut dan maniakal

2. In atensi Selektif : ketidakmampuan memusatkan perhatian pada objek atau situasi tertentu, biasanya situasi yang membangkitkan kecemasan

PERHATIAN/KONSENTRASI3. Kewaspadaan Berlebih (Hyper-

vigilance) : pemusatan perhatian yang terlalu berlebih pada stimulus eksternal dan internal sehingga pasien tampak sangat tegang

ORIENTASI

Adalah kemampuan individu untuk mengenali objek atau situasi sebagaimana adanya. Terdiri dari orientasi personal, orientasi ruang/spasial, dan orientasi waktu. Gangguan pada orientasi dikaitkan dengan kerusakan organik pada otak

MEMORI/DAYA INGAT

Jenis gangguan memori :1. Amnesia

a. Amnesia anterograd : apabila hilangnya memori terhadap pengalaman setelah titik waktu kejadian.

b. Amnesia retrograd : hilangnya memori sebelum titik waktu kejadian

MEMORI/DAYA INGAT2. Paramnesia (Ingatan Palsu)

a. Konfabulasi: Ingatan palsu untuk mengisi kekosongan memori

b. déjà vu: ingatan palsu terhadap pengalaman baru

c. Jamais Vu: kebalikan déjà vu, yaitu pasien merasa asing terhadap situasi yang pernah dialaminya

MEMORI/DAYA INGATd. Hiperamnesia : ingatan yang

mendalam dan berlebihan terhadap suatu pengalaman

e. Screen memory : menutupi pengalaman traumatis dengan sesuatu yang dapat ditolerir

f. Letologika : ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan pengalamannya

MEMORI/DAYA INGATBerdasarkan waktu kehilangan daya

ingatnya:1. Memori segera : adalah kemampuan

mengingat peristiwa yang baru saja terjadi

2. Memori baru : ingatan terhadap pengalaman dalam beberapa hari terakhir

3. Memori jangka menengah : ingatan terhadap peristiwa beberapa bulan lalu

4. Memori jangka panjang : ingatan terhadap peristiwa yang sudah lama terjadi (tahun)

EMOSI

Adalah suasana perasaan yang dihayati secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu. Secara deskriptif fenomatologis dibedakan antara mood dan afek.

EMOSI1. Mood eutimia : suasana perasaan

dalam rentang normal2. Mood hipotimia : suasana yang

diwarnai kesedihan dan kemurungan3. Mood disforia : suasana perasaan yang

tidak menyenangkan4. Mood hipertimia : suasana yang

memperlihatkan kegairahan yang berleihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan

5. Mood euforia : perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan

6. Mood ekstasia : perasaan dengan kegairahan yang meluap-luap

EMOSI7. Aleksitimia : ketidakmampuan

individu untuk menghayati perasaannya8. Anhedonia : suasana kehilangan minat

dan kesenangan terhadap aktivitas kehidupan

9. Mood kosong : kehidupan emosi yang sangat dangkal, dijumpai pada pasien skizofrenia kronis

10. Mood labil : suasana perasaan yang berubah dari waktu kewaktu

11. Mood iritabel : suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan sering kali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya

AFEK

Adalah respon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap, dan gerak gerik tubuhnya

AFEK1. Afek luas : adalah afek pada rentang

normal2. Afek menyempit : menggambarkan

nuansa ekspresi emosi yang terbatas3. Afek menumpul : penurunan serius

dari kemampuan ekspresi emosi (tatapan kosong, irama suara monoton, dll)

4. Afek mendatar : suatu gangguan afektif berat yang lebih parah dari afek menumpul

AFEK5. Afek serasi : menggambarkan

keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana hati yang dihayatinya

6. Afek tidak serasi : kondisi kebalikan antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya

7. Afek labil : menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-tiba

PERILAKU MOTORIK

Adalah ragam perbuatan manusia yang dilandasi motif dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh aktifitas mental individu

PERILAKU MOTORIK1. Stupor katatonia : penurunan

aktifitas motorik secara ekstrim, gerakan lambat hingga tidak bergerak. dijumpai pada skizofrenia katatonik

2. Furor katatonia : terjadi agitasi motorik yang ekstrim, kegaduhan motorik tak bertujuan, tanpa motif yang jelas dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal

PERILAKU MOTORIK3. Katelepsia : keadaan

mempertahankan posisi tertentu dalam waktu lama

4. Flexibilitas cerea : sikap tubuh yang sangat luwes

5. Akinesia : menggambarkan suatu kondisi aktivitas motorik yang sangat terbatas

6. Bradikinesia : perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi pada pasien parkinson

PROSES PIKIR

1. Pola pikir primer : terminologi yang umum untuk pikiran derealistic, tidak logis, magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal pada psikosis

2. Gangguan bentuk pikir/arus pikira. Asosiasi longgarb. Inkoherensiac. Flight of Ideas

3. Sirkumstantial4. Tangensial

ISI PIKIR

1. Kemiskinan isi pikir2. Waham/delusi

a. Waham bizzare : keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh

b. Waham sistematik : keyakinan yang tergabung dengan suatu tema

c. Waham nihilistikd. Waham somatik : keyakinan yang

keliru yang melibatkan fungsi tubuh

ISI PIKIRe. Waham paranoid : termasuk

didalamnya waham kebesaran, waham kejaran, waham rujukan, dan waham dikendalikan

f. Waham cemburu : waham tentang pasangan yang tidak setia

g. Erotomania : keyakinan yang keliru biasanya pada wanita, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya

3. Obsesi : ide kuat yang menetap,sering kali tidak rasional

4. Kompulsi : kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls

ISI PIKIR5. Fobia : ketakutan patologis yang

irrasional yang persisten, irrasional, berlebihan. Beberapa diantaranya adalah:a. Fobia spesifikb. Fobia sosialc. Akrofobiad. Agorafobiae. Klaustrofobiaf. Ailurofobiag. Zoofobiah. Xenofobiai. Fobia jarum

PERSEPSI

Sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat menerima secara sadar

PERSEPSI1. Depersonalisasi : merasakan diri

sendiri sebagai tidak nyata atau khayal2. Derealisasi : merasa lingkungannya

asing dan tidak nyata3. Ilusi : persepsi yang keliru atau

menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata

4. Halusinasi : terdiri dari halusinasi hipnagogik, hipnapompik, audiotorik, visual, penciuman, pengecapan, taktil, somatik, liliput

REALITY TESTING OF ABILITY (RTA) Kemampuan seseorang untuk menilai

realitas. Kemampuan ini akan menentukan persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas kehidupan

DAYA NILAI

1. Daya nilai sosial : Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar, dan bertindak dalam sesuai dengan situasi tersebut

2. Uji daya nilai : kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan

TILIKAN

Jenis-jenis tilikan:1. Derajat 1 : penyangkalan total

terhadap penyakitnya2. Derajat 2 : ambivalensi terhadap

penyakitnya3. Derajat 3 : menyalahkan faktor lain

sebagai penyebab penyakitnya4. Derajat 4 : menyadari dirinya sakit

dan butuh bantuan namun tidak memahami penyakitnya

5. Derajat 5 : menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya

6. Derajat 6 : menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, disertai motivasi untuk mencapai perbaikan

TERIMA KASIH