Tadao Ando Review

8
Tadao Ando Oleh: RATIZA RIZKIAN AZWARTIKA – 3213203009 NINDYA ROSITA DEWI - 3213203010 Filsafat Ilmu

description

Tadao Ando's Profile

Transcript of Tadao Ando Review

Page 1: Tadao Ando Review

Tadao Ando

Oleh:

RATIZA RIZKIAN AZWARTIKA – 3213203009

NINDYA ROSITA DEWI - 3213203010

Filsafat Ilmu

Page 2: Tadao Ando Review

LATAR BELAKANG TADAO ANDO

Tadao Ando adalah seorang arsitek Jepang,

lahir pada tanggal 13 september 1941 di distrik

Minato, osaka sebagai putra kembar.

dibesarkan kakek dan nenek dari pihak ibu di

distrik asahi, nama keluarga ando diperolehnya

dari keluarga ibunya. adik kembarnya bernama

takao kitayama, memiliki perusahaan konsultan

dan desain, kitayama & company di tokyo.

arsitek kōjirō kitayama yang berkolaborasi

dengan peter eisenman adalah adik bungsunya.

great ando adalah nama ringnya sewaktu

menjadi petinju profesional. uang hadiah bertinju

dipakainya untuk mengembara ke amerika, eropa, afrika, dan asia.

Pada umur 10 sampai 17 tahun, tadao ando bekerja pada tukang kayu. cara

belajarnya sangat tak lazim, “saya bukan siswa yang baik. saya lebih suka belajar

sendiri di luar kelas. ketika saya berumur sekitar 18, saya mulai mendatangi kuil,

tempat suci dan tempat minum teh di kyoto dan nara; ada banyak arsitektur

tradisional yang luar biasa di sana. saya mempelajari arsitektur dengan melihat

bangunan yang ada dan membaca buku tentangnya.” ketertarikannya pada

arsitektur pertama kali tumbuh saat pada umur 15 ando membeli buku yang berisi

sketsa-sketsa le corbusier.

Tadao Ando mengunjungi amerika serikat, eropa dan afrika antara tahun

1962 sampai 1969. pada masa-masa itulah ando mulai membentuk gagasan

arsitekturnya sendiri, sebelum mendirikan tadao ando architectural & associates di

osaka pada tahun 1969. kantornya banyak menerima pesanan bangunan rumah

tinggal. karya-karya awalnya termasuk kebun mawar di distrik ikuta, kobe (1977)

dikerjakan bersama yasuhiro hamano dari tim hamano. penghargaan institut arsitek

jepang diterimanya untuk desain rumah tinggal sederhana di osaka, sumiyoshi no

nagaya (azuma house) pada tahun 1979. sejak itu pula, ando mengembangkan

gaya arsitektur berupa bentuk-bentuk geometris dari beton ekspose tanpa finishing.

Tadao Ando memperoleh banyak penghargaan arsitektur, seperti carlsberg

prize (1992), pritzker prize (1995), praemium imperiale (1996), dan gold medal of

royal institute of british architects (1997). sejak tahun 1997, ando menjadi dosen di

Page 3: Tadao Ando Review

fakultas teknik universitas tokyo, dan setelah pensiun mendapat gelar profesor

emeritus (2003), serta gelar tokubetsu eiyo kyōju (profesor kehormatan luar biasa

universitas tokyo) pada tahun 2005. sekarang, tadao ando adalah salah satu arsitek,

legenda hidup, yang sangat dihormati dan mempengaruhi banyak arsitek lainnya.

KARYA DAN FILOSOFI TADAO ANDO

Konsep pemikiran Tadao Ando yang merupakan ciri khasnya dan biasanya

dituangkan dalam bentuk ide desain antara lain:

Penggunaan kreatifitas dari cahaya alami

Solid kontras antara cahaya dan kegelapan

Arsitektur yang mengikuti bentuk alami dari vegetasi maupun elemen

lansekapnya

Sirkulasi jalan menghubungkan antara ruang interior dan eksterior

Ciri khas karya Ando berupa beton ekspos tanpa finishing

Selalu menghadirkan atmosfir natural dalam ruang. Dengan kombinasi

elemen natural pembentuk ruang

Mengikuti aliran sinto (menyatu dengan alam)

Inti dari konsep yang menjadi pemikiran Ando adalah “Simplicity”

Teori “Simplicity of Perfection” milik Ando memiliki unsur 6 elemen utama,

antara lain Light; Space; Humanity; Nature; Concrete; Sanctuary.Teori tersebut

mengandung makna:

Materialty

Kekuatan material beton yang memberi batas sebuah ruang

Tactility

Dinding yang tebal menjadi lembut untuk disentuh, dinding yang seolah-olah

angkuh tetapi mengaku adanya cahaya, angin, dan manusia yang tinggal di

dalamnya.

Emptiness

Dimana hanya cahaya dan ruang yang mengelilingi manusia.

Page 4: Tadao Ando Review

Enso, merupakan lingkaran misterius dari biksu Buddha Zen yang terdiri dari

satu goresan yang menyimbolkan kekosongan, kesatuan, dan pencerahan.

Lingkaran dan bentukan geometri menjadi dasar arsitek seorang Ando. Hal ini

hampir sama dengan karya arsitektur Barat, dimana Phanteon di Roma menjadi

isnpirasi Ando. Bentukan yang simple dengan permainan cahaya dan material

membuat sesuatu yang menajubkan. Juga penjara di Piranesi Carceri, dimana

bentukan vertical yang dinamis membuat konstras dengan bidang horizontal. Ini

merupakan ciri arsitektur Jepang dimana sesuatu yang tidak geometri dan irregular

itu berasal dari alam. Tadao Ando mengatakan bahwa inti dari pekerjaannya

memasukkan semua macam ide ruang berbeda hingga menghasilkan ruang yang

menyatu dan menajubkan. Beberapa karya Tadao Ando antara lain:

Row House

Row House menunjukkan gaya yang khas yaitu dengan beton ekspose yang

terdiri dari tiga volume. Bagi Ando, karya ini merupakan titik mula bagi

keseluruhan perjalanan gagasan arsitekturnya dalam segala aspek, mulai dari

bentuk ruang hingga materialnya. Bangunan residensial ini memiliki bentuk

“Simplicity” khas Ando dengan ruang tertutup yang dilingkupi oleh dinding

beton tebal dengan artikulasi ruang yang sederhana. Rumah ini memiliki

Page 5: Tadao Ando Review

volume masif dari lingkupan

dinding beton yang sama

sekali dibuat tanpa bukaan,

tidak memiliki jendela ke arah

luar bangunan. Sebagai

gantinya, dinding transparan

dibuat pada sisi-sisi ruang

dalam dengan berorientasi

pada pusat rumah, halaman dalam yang membuka langsung ke langit dan

memiliki peran untuk akses terhadap dunia luar yaitu terhadap udara dan

cahaya. Seperti aliran sinto yang selalu menyatu dengan alam, menghadirkan

natural atmosphere dalam desain. Kesan pertama dari arsitektur Tadao Ando

ini adalah materiality, dindingnya yang besar dan dominan membentuk suatu

batas. Kesan kedua adalahh tactility, dindingnya yang keras terkesan lembut

dan hening. Kesan ketiga adalah emptiness, karena orang hanya disuguhi

cahaya di karya karyanya.

Church of the Light di Ibaraki, Osaka

Bangunan dengan beton ekspose ini berdiri

di sebuah lingkungan perumahan

suburban, melengkapi keberadaan sebuah

wooden chapel dan minister’s house yang

telah lebih dulu ada. Dengan bentuk

“Simplicity” khas Ando, bangunan ini

menunjukkan wujud dirinya untuk

“memprovokasi” penggunanya dengan

permainan cahaya yang memukau,

terutama di ruang kapelnya. Dengan bentuk yang tidak lebih dari sebuah boks

beton dengan dua celah bukaan panjang-tipis berlapis kaca yang

berpotongan tegak lurus menembus dinding di belakang altar. Ando

membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam ruang dalam mentuk salib

yang membuat suasana khidmat dan khusuk pada gereja

Page 6: Tadao Ando Review

Vihara Air di Hyogo, Jepang

Penggunaan beton ekspose pada

dinding luar tampak jelas

mewakili konsep ando,

penggunaan cahaya alami

sebagai efek untuk membuat

suasana menjadi khidmat

diterapkan juga. Selain lokasinya

yang berada di pegunungan,

penempatan vihara yang berada di bawah kolam merupakan ide Ando untuk

membuat vihara ini dekat dengan alam, filosofi air yang berada di dalam

kolam yang menggambarkan ketenangan dimaksudkan oleh Ando sebagai

wujud dari orang beribadah membutuhkan ketenangan. Bentuk jalan yang

memutar ketika memasuki vihara ini dan semakin lama semakin terang ketika

sampai pada altar dimaksudkan bahwa manusia menuju ke sumber cahaya.

Permainan warna dengan sentuhan cahaya alami dengan buka bukaan pada

sisi barat yang merupakan simbol dari Budha datang dari barat yaitu India.

Pada sore hari sisi yang terkena cahaya ini akan semakin terang dan

membuat suasana dalam vihara ini semakin khidmad.

REVIEW

Simplicity of perfection bukanlah teori kaku tetapi teori yang mengikuti alam,

dimana alam mempunyai bentuk dan kita harus mengambil hikmahnya selanjutnya

kita interpretasikan kedalam sebuah bangunan. Bangunan tersebut bukan mengada-

ada tetapi sebuah penyatuan dengan alam sehingga bangunan bukanlah hanya

sebuah ruang, bidang, dan garis tapi adanya mikrokosmos didalam bangunan. Teori

simplicity of perfection memang hanya terdiri dari 3 unsur yaitu materiality, tactiliy,

dan emptiness tapi pemahaman yang mendalam membuat kita tahu yang simple

bukanlah sesuatu yang mudah. Materiality bukan sekedar material belaka yang

harus beton tapi bagaimana mengkombinasikannya sehingga bukan sekedar beton

tanpa makna tapi penuh dengan komplesitas didalamnya. Tacticlity juga bukan juga

sekedar menampilkan bangunan yang dirasakan tapi menampilkan “rasa” dari alam

sekitar kedalam bangunan sehingga memang bangunan itu benar-benar mempunyai

merasakan “rasa” yang sama. Emptiness, juga bukan hanya sekedar cahaya dan

Page 7: Tadao Ando Review

ruang tapi bagaimana menyelipkan cahaya dan ruang sehingga menjadi sebuah

drama ruang yang membuat manusia harus takjub akan kehebatan alam(cahaya)

dalam memberi bentuk, ruang, intensitas, kedalaman, kepekaan, dan warna

kedalam bangunan.

Hal itu membuat banguan mempunyai ciri seperti sebuah makhluk hidup yang

lahir di dunia yang mempunyai makna di kehidupannya dan hendaklah makhluk itu

berjalan sesuai cirinya agar menjadi garam dan terang dunia.

Page 8: Tadao Ando Review

Daftar Pustaka

http://archpanino.wordpress.com/2013/03/18/biografi-tadao-ando/

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4627.0

http://id.wikipedia.org/wiki/Tadao_Ando