Tabel Depresi

10
Problem (Anamnesis dan PF) Hypothesis (DD) Mechanism (patogenesis) More Info (Pemeriksaan penunjang) Dont kno! "earning issuesProblem sol#ing Anamnesis a$ Identitas Pendertita %ama & Hery 'mur & tahun *empat+tgl lahir& ,emarang+-. Februari / 0enis kelamin & "aki1laki Agama & Islam ,uku & 0a!a Alamat & 0l$ 2edungmundu Pendidikan terakhir & ,MA ,tatus pernikahan&3elum ka!in %o 4m & .. *anggal masuk 4, & 5 Maret -. / b$ Identitas ,umber Alloanamnesis %ama & 'tami Alamat & 0l$ 2edungmundu 0enis kelamin & 6anita Pekerjaan & Ibu rumah tangga Hubungan dg pasien & Ibu kandung7 keluarga 2edekatan dg pasien & Ibu kandung ANAMNESIS (Autoanamnesis7alloanamnesis & 5 Maret -. /+ 0am $8.) F$8-$. episode depresi sedang tanpa somatik$ Penyebab gangguan ji!a dari sisi organ biologi+ sosiokultural+ dan psikoedukatif$ Dari sisi biologi dikatakan adanya gangguan pada neurotransmiter norepinefrin+ serotonin+ dan dopamin$ 2etidakseimban gan kimia!i otak yang bertugas menjadi penerus komunikasi antar 1 a$ 9cht1unecht b$ ,kala diferensiasi c$ c$ Perbedaan aksis I: masalah berkaitan dengan lingkungan sosial dan masalah psikososial Menurut 6H; depresi adalah masalah yang serius karena merupakan urutan keempat penyakit dunia$ ,ekitar -.< !anita dan -< pria pada suatu !aktu dalam kehidupannya pernah mengalami depresi 2esimpulan 3erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis multiaksial+ aksis adalah Aksis I F$8-$ 9pisode depresif sedang+ aksis II tidak ada+ aksis II tidak ada+ aksis I: masalah berkaitan dengan lingkungan social+ aksis : =AF >.1 ? yaitu terdapat beberapa gejala ringan @ menetap+ disabilitas ringan

description

jiwa

Transcript of Tabel Depresi

Problem (Anamnesis dan PF)Hypothesis (DD)Mechanism (patogenesis)More Info (Pemeriksaan penunjang)Dont knowLearning issuesProblem solving

Anamnesisa. Identitas PendertitaNama : Hery Umur : 19 tahunTempat,tgl lahir: Semarang, 20 Februari 1995Jenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamSuku : JawaAlamat : Jl. KedungmunduPendidikan terakhir : SMAStatus pernikahan:Belum kawin

No Rm : 001Tanggal masuk RS : 18 Maret 2015

b. Identitas Sumber AlloanamnesisNama : UtamiAlamat : Jl. KedungmunduJenis kelamin : WanitaPekerjaan : Ibu rumah tanggaHubungan dg pasien : Ibu kandung/ keluargaKedekatan dg pasien : Ibu kandung

I. ANAMNESIS(Autoanamnesis/alloanamnesis : 18 Maret 2015, Jam 9.30)Keluhan UtamaAutoanamnesis: Sedih dituduh mencuriAlloanamnesis: Sering melamunRPS: Pasien 1 bulan yang lalu berulang tahun dan dijahili oleh teman-temannya bahwa pasien dituduh mencuri, sejak saat itu pasien menjadi murung, dan 2 minggu terakhir terlihat lebih pendiam, tidak mau kuliah, tidak mau bertemu teman, lebih sering terbangun pada saat malam hari dan melamun, nafsu makan berkurang.

RPD: a. Riwayat Psikiatri: pasien baru pertama kali seperti inib. Riwayat Penyakit medis : disangkalc. Riwayat penggunanan NAPZA: disangkald. Kurva Perjalanan Penyakit (GAF)-6 bulan SMRS: gejala tidak ada berfungsi baik (90)-fungsi peran pasien mahasiswa IKM UNDIP-fungsi sosial hubungan dengan keluarga, tetangga, teman baik-fungsi perawatan diri mandi, makan, ibadah baik-1 bulan SMRS : gejala minimal, timbul permasalahan (81)-fungsi peran pasien mulai tidak mau kuliah-fungsi sosial hubungan dengan teman tidak baik-fungsi perawatan diri mandi, makan, ibadah baik-2 minggu SMRS : gejala disabiltas ringan dalam sosial (71)-fungsi peran tidak mau berangkat kuliah-fungsi sosial menutup diri dari teman dan keluarga-fungsi perawatan diri mandi dan ganti baju inisiatif sendiri namun makan dan ibadah harus diingatkan -1 hari SMRS: gejala disabiltas ringan dalam sosial (61)-fungsi peran tidak mau berangkat kuliah-fungsi sosial menutup diri dari teman dan keluarga-fungsi perawatan diri mandi dan ganti baju inisiatif sendiri namun makan dan ibadah harus diingatkan -Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasien adalah anak yang diharapkan, selama mengandung ibu rutin periksa kehamilan dan tidak ada keluahan selama kehamilan, lahir spontan di bidan dengan berat dan panjang badan normal.a. Riwayat masa anak awal (0-3 tahun)Pasien diasuh oleh orang tua, mendapatkan ASI eksklusif, pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusiannya.b. Riwayat masa anak pertengahan (3-11 tahun)Pasien anak yang pendiam, tidak pernah tinggal kelas, dapat beradaptasi dengan teman.c. Riwayat masa pubertas dan remaja Pasien merupkan anak yang pendiam, dapat bergaul dengan baik. d. Riwayat masa dewasa Riwayat pekerjaan: belum bekerja Riwayat perkawinan : belum kawin Riwayat persahabatan: dapat bergaul dengan teman Riwayat militer: tidak pernah Riwayat pendidikan: pasien mahasiswa IKM di UNDIP Keagamaan: islam, beribadah tepat waktu Aktivitas sosial: pasien pendiam tidak mengikuti kegiatansosial Situasi hidup sekarang: tidak mau berinteraksi dengan teman dan keluarga Riwayat hukum: tidak pernah terlibat masalah hukume. Riwayat psikoseksual : tidak mempunyai riwayat penyimpangan seksualf. Riwayat keluarga (genogram)g. Mimpi, khayalan: pasien tidak memiliki cita-citaRPK: Paman pasien dirawat di RSJ Amino selama 5 tahun Riwayat Sosial Ekonomi :Ayah pasien bekerja sebagai supir sementara ibu hanya ibu rumah tangga, pengahasilan ayah dalam 1 bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam 1 bulan. Asuransi kesehatan ditanggung oleh BPJS.Pemeriksaan Fisik : dbnPemeriksaan status mental :1. Gambaran umuma. Penampilan : rapib. Perilaku dan aktivitas psikomotor Tingkah laku : hipoaktif Sikap : kooperatif Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif Kontak psikis : kurang 2. Mood dan Afeka. Mood : disforikb. Afek : appropiatec. Kesesuaian: sesuaid. Ekspresi emosi yang lain Pengendalian : terkendali Stabilitas : stabil Echt-Unecht : echt Dalam/dangkal : dalam Arus emosi : normal Empati : sesuai Skala diferensiasi : normal3. Pembicaraan a. kualitas : cukupb. Kuantitas : kurangc. Bicara spontan : tidakd. Sulit mulai bicara / sulit ditarik : sulit mulai bicarae. Kecepatan/lambat bicara : lambat bicara4. Gangguan persepsi : Ilusi (-), halusinasi (-)5. Pikirana. Bentuk pikir : realistikb. Arus pikir: remmingc. Isi pikir : - Waham (-): waham kebesaran (-),waham kejar (-),waham berdosa (-),waham curiga (-),waham hipokondri (-)- delusion (-): delusion of control (-), delusion of influence (-), delusion of passivity (-),delusional perception (-)- thought of echo (-), thought of insertion (-), thought of withdrawl (-), thought of broadcasting (-)6. Sensorium dan kognitifa. Kesiagaan dan tingkat kesadaran : bingungb. Orientasi : baik : orientasi waktu baik, orientasi tempat baik, orientasi orang baik, orientasi situasi baikc. Daya ingat : baik: daya ingat segera baik, daya ingat jangka pendek baik, daya ingat jangka panjang baikd. Konsentrasi dan perhatian : kurange. Kemampuan visuo-spasial : tidak bisaf. Pikirann abstrak : menolakg. Sumber informasi dan kecerdasan : tidak bisah. Tes MMSE : tidak dilakukan7. Pengendalian Impulsa. Tilikan : 1b. Empati : sesuaic. Intelegensia : baikd. Pertimbangan : baike. Realibilitas : konsisten F.32.0 episode depresi sedang tanpa somatik.

Penyebab gangguan jiwa dari sisi organ biologi, sosiokultural, dan psikoedukatif. Dari sisi biologi dikatakan adanya gangguan pada neurotransmiter norepinefrin, serotonin, dan dopamin. Ketidakseimbangan kimiawi otak yang bertugas menjadi penerus komunikasi antar serabut saraf membuat tubuh menerima komunikasi secara salah dalam pikiran, perasaan dan perilaku. -a. Echt-unechtb. Skala diferensiasic. c. Perbedaan aksis IV masalah berkaitan dengan lingkungan sosial dan masalah psikososialMenurut WHO depresi adalah masalah yang serius karena merupakan urutan keempat penyakit dunia. Sekitar 20% wanita dan 12% pria pada suatu waktu dalam kehidupannya pernah mengalami depresiKesimpulanBerdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis multiaksial, aksis I adalah Aksis I F.32.1 Episode depresif sedang, aksis II tidak ada, aksis II tidak ada, aksis IV masalah berkaitan dengan lingkungan social, aksis V GAF 70-61 yaitu terdapat beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik. Maka dilakukan penatalaksanaan awal yaitu dengan diberikan obat amitriptyline sediaan 25 mg dengan dosis 75-150 mg/ hari, setelah itu dirujuk ke dokter spesialis kejiwaan untuk penatalaksanaan lanjutan. Edukasi kepada keluarga diperlukan untuk mendukung kesembuhan pasien, keluarga mengingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur agar penyembuhannya cepat. Pasien yang mengalami depresi memiliki prognosis Dubia ad Bonam.