Syndrome Loeffler

4
Syndrome Loeffler Epidemiologi Parasit ini terdapat di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dengan sanitasi yang masih buruk. Di Indonesia, prevalensi askariasis masih sangat tinggi, terutama pada anak yang berusia 1-10 tahun. Di negara yang sudah maju, angka kejadian ini sudah sangat rendah. 1 Prevalensi kecacingan di Kalimantan Barat sendiri masih cukup Tinggi. Berdasarkan survailen kecacingan yang dilakukan oleh bidang PPM-PL Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2008-2010, prevalensi kecacingan tertinggi terjadi di Kabupaten Bengkayang (87%), Kabupaten Kapuas Hulu (86,90%), Kabupaten Landak (60,80%) dan Kabupaten Pontianak (36,70%). 2 Gejala Klinis Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu. 1 TB Paru Pada Anak Definisi TB Paru 3 Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). Tatalaksana TB Paru pada Anak 4 Tatalaksana medikamentosa TB anak terdiri dari terapi (pengobatan) dan profilaksis (pengobatan pencegahan). Terapi TB diberikan pada anak yang sakit TB, sedangkan profilaksis TB

description

loeffler

Transcript of Syndrome Loeffler

Page 1: Syndrome Loeffler

Syndrome Loeffler

Epidemiologi

Parasit ini terdapat di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dengan sanitasi yang

masih buruk. Di Indonesia, prevalensi askariasis masih sangat tinggi, terutama pada anak

yang     berusia 1-10 tahun. Di negara yang sudah maju, angka kejadian ini sudah sangat

rendah.1

Prevalensi kecacingan di Kalimantan Barat sendiri masih cukup Tinggi. Berdasarkan

survailen kecacingan yang dilakukan oleh bidang PPM-PL Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Barat pada tahun 2008-2010, prevalensi kecacingan tertinggi terjadi di

Kabupaten Bengkayang (87%), Kabupaten Kapuas Hulu (86,90%), Kabupaten Landak

(60,80%) dan Kabupaten Pontianak (36,70%).2

Gejala Klinis

Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, eosinofilia,

dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu.1

TB Paru Pada Anak

Definisi TB Paru3

Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk

pleura (selaput paru).

Tatalaksana TB Paru pada Anak4

Tatalaksana medikamentosa TB anak terdiri dari terapi (pengobatan) dan profilaksis

(pengobatan pencegahan). Terapi TB diberikan pada anak yang sakit TB, sedangkan

profilaksis TB diberikan pada anak yang kontak TB (profilaksis primer) atau anak yang

terinfeksi TB tanpa sakit TB (profilaksis skunder).

Beberapa hal yang penting dalam tatalaksanan TB pada anak adalah:

1. Obat TB diberikan dalam paduan Obat, tidak boleh diberikan sebagai monoterapi.

2. Pemberian Gizi yang adekuat.

3. Mencari penyakit penyerta, jika ada ditatalaksana secara bersamaan.

Page 2: Syndrome Loeffler

Prinsip pengobatan TB pada anak:

a. OAT (Obat Anti TB) diberikan dalam bentuk kombinasi, minimal 3 macam obat

umtuk mencegah terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman intraseluler

dan interseluler.

b. Waktu pengobatan TB pada anak yaitu 6-12 bulan. Pemberian obat jangka panjang

selain untuk membunuh kuman juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya

kekambuhan.

c. Pengobatan TB pada anak dibagi dalam 2 tahap:

1. Tahap awal, selama 2 bulan pertama. Pada tahap intensif, diberikan minimal 3

macam obat, tergantung hasil pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya

penyakit.

2. Tahap lanjutan, selama 4-10 bulan selanjutnya, tergantung hasil pemeriksaan

bakteriologis dan berat ringannya penyakit.

d. Pada TB anak dengan gejala klinis yang berat, baik paru maupun ekstra paru, dirujuk

ke fasilitas kesehatan rujukan tindak lanjut.

e. Paduan OAT untuk anak yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian

Tuberculosis di Indonesia adalah: Kategori anak dengan 3 macam obat, 2HRZ/4HR.

f. Pada kasus TB anak dengan kondisi tertentu dapat diberikan paduan kategori anak

dengan 4 macam obat tahap awal, yaitu: 2HRZE(S)/4-10HR.

Tabel.1. OAT Anak yang Biasa Dipakai dan Dosisnya

Tabel.2. OAT Kategori Anak dan Peruntukanya.

Page 3: Syndrome Loeffler

Dapus:

1. Girish. D., et al. Loffler Syndrome. 2014. Diakses pada tanggal 8 september 2015

dari: http://emedicine.medscape.com/article/1002606-overview#a6 .

2. Dinkes Provinsi Kalimantan Barat. Rekapitulasi Data Survailen Kecacingan,

Dinkes, Pontianak. 2010.

1. PDPI. Pedoman Penatalaksanaan TB (Konsensus TB). Jakarta: Perhimpunan

Dokter Paru Indonesia. 2006.

2. Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes

RI. 2014.