Syarif Hidayatuloh.metodologi Fix

29
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO SUBANG 1. JUDUL PENELITIAN PERHITUNGAN WAKTU BAKU PROSES PEMBUATAN WIRING HARNESS ESSY K-25 UNTUK HONDA BEAT INJECTION DI PT KINENTA INDONESIA 2. ABSTRAK Pada saat ini PT. Kinenta indonesia sedang menghadapi masalah tentang kurangnya produktivitas kerja karyawannya yang menyebabkan nilai cost yang dikeluarkan perusahan tidak sesuai dengan keuntungan atau pendapatan yang di terima oleh perusahan sendiri. Selain dari tingkat produktivitas kerja karyawannya PT. Kinenta juga mempunyai beberapa penyebab membengkaknya biaya atau cost yang harus di keluarkan oleh perusahaan diantara nya: tingkat kehadiran karyawan yang kurang, banyaknya terjadi barang yang rusak atau terjadinya

Transcript of Syarif Hidayatuloh.metodologi Fix

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIRJURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TKNOLOGI INDUSTRISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACOSUBANG1. JUDUL PENELITIAN PERHITUNGAN WAKTU BAKU PROSES PEMBUATAN WIRING HARNESS ESSY K-25 UNTUK HONDA BEAT INJECTION DI PT KINENTA INDONESIA2. ABSTRAKPada saat ini PT. Kinenta indonesia sedang menghadapi masalah tentang kurangnya produktivitas kerja karyawannya yang menyebabkan nilai cost yang dikeluarkan perusahan tidak sesuai dengan keuntungan atau pendapatan yang di terima oleh perusahan sendiri. Selain dari tingkat produktivitas kerja karyawannya PT. Kinenta juga mempunyai beberapa penyebab membengkaknya biaya atau cost yang harus di keluarkan oleh perusahaan diantara nya: tingkat kehadiran karyawan yang kurang, banyaknya terjadi barang yang rusak atau terjadinya cacat produksi, tidak sesuainya waktu proses dengan waktu standarnya, dan banyaknya matrerial yang terbuang percuma.Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sesuai dengan target yang telah di planningkan dan Untuk mengetahui perkiraan produksi yang diinginkan sesuai dengan kapasitas yang ada.Adapun metodologi penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini diantaranya: study literatur, merumuskan masalah, menetukan manfaat dan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolhan data, analisis data dan yang terakhir adalah mnearik kesimpulan dan saran.

1. JUDUL PENELITIANCALCULATION OF STANDARD TIME PROCESS OF WIRING HARNESS Essy K-25 FOR HONDA BEAT INJECTION IN PT KINENTA INDONESIA2 . ABSTRAKAt this time PT. Kinenta Indonesia is facing the problem of lack of productivity of employees who cause the value of the cost is not in accordance with company profits or income received by the company itself. Aside from the level of productivity of employees of PT. Kinenta also has several causes of cost overruns or cost that must be issued by the company among them: the level of employee attendance is lacking, many occurred damaged goods or the occurrence of defects, incompatibility of processing time with standard time, and many matrerial wasted.To determine the time required in accordance with the targets that were in planningkan and to know the approximate desired production line with capacity.The research methodology in the preparation of this thesis include: study of literature, to formulate the problem, determine the benefits and purpose of research, data collection, pengolhan of data, data analysis and the latter is mnearik conclusions and suggestions.

3. TEMPAT PENELITIANPenelitian ini dilaksanakan di plant III PT KINENTA INDONESIA yang bekerja sama dengan STT TEXMACO subang di jalan raya cipeundeuy-pabuaran km 3,5 kawasan industry perkasa Kec. Cipeundeuy_subang jawa barat4. PENDAHULUAN4.1 latar BelakangMemasuki era perdagangan bebas dan kondisi persaingan yang ketat, setiap perusahan berusaha untuk merencanakan dan mengembangkan strategi guna memperbaiki kinerjanya dan mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk melakukan perbaikan perbaikan di berbagai sektor agar perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang akan membuat perusahaan berkembang dan bukan hanya bertahan hidup saja. Perusahaan juga perlu meningkatkan kinerjanya secara lebih efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahan.Perusahaan merupakan salah satu tempat atau wadah untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan oleh seorang operator,bahkan merupakan salah satu cara yang sangat tepat dalam menilai efisiensi pemakaian sejumlah input alam untuk menghasilkan output tertentu. Suatu perusahaan tersebut beroperasi, agar dapat membandingkannya dengan produktivitas yang telah ditetapkan oleh manajemen. Perusahaan untuk mencapai tujuan organisasinya haruslah melalui suatu peroses yang menyangkut perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan serta pengendalian terhadap strategi-strategi yang telah ditetapkan.Dalam menghadapi era globalisasi atau perdagangan bebas maka produktivitas sangat diperlukan untuk mengukur biaya produksi secara tepat dan akurat. hasil pengukuran dan evaluasi ini akan memberikan informasi kepada perusahaan mengenai tingkat efisiensi yang berhasil dicapai oleh perusahaan dalam melakukan aktivitasnya, hal ini menjadi penting agar perusahaan dapat meningkatkan daya saing dari produksi yang di hasilkannya dipasaran global yang kompetitif.PT. Kinenta indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi manufakturiing dengan tingkat kompetisi yang tinggi diantara perusahaan- perusahaan sejenis yang bergerak di bidang yang sama perlu meningkatkan produktivitas karyawan mereka melalui proses motivasi yang diwujudkan dengan pemberian kompensasi kepada para karyawan mereka yang pada akhirnya nanti diharapkan dengan akumulasi peningkatan produktivitas karyawan tersebut dapat meningkatkan pula kinerja perusahaan secara keseluruhan yang dapat menjadi tawaran bagi PT. Kinenta indonesia untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di bidang manufakturing( wiring harness ).Pada saat ini PT. Kinenta indonesia sedang menghadapi masalah tentang kurangnya produktivitas kerja karyawannya yang menyebabkan nilai cost yang dikeluarkan perusahan tidak sesuai dengan keuntungan atau pendapatan yang di terima oleh perusahan sendiri. Selain dari tingkat produktivitas kerja karyawannya PT. Kinenta juga mempunyai beberapa penyebab membengkaknya biaya atau cost yang harus di keluarkan oleh perusahaan diantara nya: tingkat kehadiran karyawan yang kurang, banyaknya terjadi barang yang rusak atau terjadinya cacat produksi, tidak sesuainya waktu proses dengan waktu standarnya, dan banyaknya matrerial yang terbuang percuma.Permasalahan diatas tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas sehingga terbukti sampai bulan agustus 2014 prouksi belum bisa mencapai target yang ditentukan oleh R & D yaitu 500 pcs per hari dan kemampuan produksi baru bisa mencapai rata-rata 450 pcs per hari. Hal ini sangat berpotensi untuk mengganggu jadwal pengiriman yang sudah di sepakati oleh kedua belah pihak yaitu PT. Kinenta dan customer atau pelanggan. Melihat kondisi seperti itu top management meminta kesemua staff produksi untuk membuat suatu tindakan dengan segera agar bisa mengatasi masalah diatas.Dengan banyaknya permasalahan produktivitas di PT. Kinenta saat ini, banyak mempermasalahkan tentang kerugian terhadap perusahaan dikarenakan kecilnya produktivitas kerja yang dihasilkan sedangkan tingkat permintaan melonjak tinggi. Maka dari pada itu penulis mendapatkan ide bagaimana caranya untuk mengurangi tingkat kerugian suatu perusahaan. Dengan cara memperhitungkan tingkat produktivitas yang dihasilkan dan memperkecil pengeluaran (cost) yang harus di keluarkan dengan cara mengefektifkan waktu kerja yang ada dan memaksimalkan kinerja menpower yang ada.

4.2 PERUMUSAN MASALAHPerumusan waktu baku ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan utuk mencapai tujuan yaitu jumlah output lebih banyak yang dihasilkan karyawan. Dalam penelitian ini menjadi factor permasalahan adalah1. bagaimana pengukuran waktu baku di PT.KINENTA INDONESIA?2. Apakah dalam waktu 8 jam kerja dapat mencapai target ysng telah dilekuarkan oleh HRD?4.3 TUJUAN PENELITIAN1. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sesuai dengan target yang telah di planningkan2. Untuk mengetahui perkiraan produksi yang diinginkan sesuai dengan kapasitas yang ada.4.4 RUANG LINGKUP PENELITIANBatasanmasalahyangdigunakandalamTugasAkhiriniadalah:1. PenelitiandilakukanpadaPT KINENTA plant III2. Operatoryangbertugassesuai dengan job masing-masingAsumsiyangdigunakandalamTugasAkhiriniadalah:1. Prosesproduksiberjalandengannormalketikapenelitiandilakukan2. Selama penelitian dilakukan tidak terdapat kebijakan baru yang diterapkan diperusahaan.3. Kondisi lingungan fisik pekerja tidak berbeda dengan kondisi fisik pada saat dilakukan penelitian.4.5 MANFAAT PENELITIANDalam penelitian tugas akhir yang Dilakukan di PT KINENTA INDONESIA manfaat yang akan di dapatkan adalah:1. Dapat mengidentifikasi potensi kegagalan pada proses produksi yang nantinya sebagai masukan bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan proses produksi2. Dapat mengetahui tindakan yang bisa dilakukan dalam pencengahan timbulnya penumpukan pada produksi3. Dapat mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisa dan mengevaluasi potensi kegagalan proses produksi5. TINJAUAN PUSTAKA5.1 Definisi PengukuranPengukuran adalah membandingkan besaran yang digunakan dengan besaran standar. Sesuai dengan namanya, pengukuran waktu ini menggunakan jam henti ataustopwatchsebagai alat utamanya. Cara ini sering digunakan karena merupakan cara yang paling banyak dikenal, alasan lainnya yang menyebabkan metode ini sering digunakan adalah kesederhanaan aturan-aturan pengukuran yang dipakai (Sutalaksana, 2006).Teknik pengukuran waktu dibagi menjadi pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak langsung. Pengukuran secara langsung dilakukan di tempat di mana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan, termasuk di dalamnya cara jam berhenti dan sampling pekerjaan. Untuk pengukuran waktu secara tidak langsung, perhitungan waktu dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan. Bisa dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang menggambarkan elemen-elemen gerakan, termasuk di dalamnya data waktu baku dan data waktu gerakan (Sutalaksana, 2006).Pengukuran waktu kerja dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja, yang terbaik diantaranya di lihat dari segi waktu, dicari dari sistem kerja yang membutuhkan waktu penyelesaian tersingkat. Pengukuran waktu ditujukan juga untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik (Sutalaksana, 2006).5.2 Langkah-Langkah Sebelum Melakukan PengukuranUntuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggung jawabkan maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan menggunakan jam henti, apalagi jam biasa. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk pekerjaan yang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan kondisi kerja, cara pengukuran, jumlah pengukuran, dllPenetapan Tujuan Pengukuran.Dalam pengukuran waktu, hal-hal yang penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah peruntukan penggunaan hasil pengukuran, tingkat ketelitian, dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.1. Melakukan Penelitian Pendahuluan.Tujuan yang ingin dicapai dari pengukuran waktu adalah memperoleh waktu yang pantas untuk diberikan kepada pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan. Tentu suatu sistem kerja dengan kondisi yang telah ada selama ini termasuk di antara yang dapat dicarikan waktu yang pantas tersebut. Artinya akan didapat juga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan, namun dengan kondisi yang bersangkutan itu.1. Memilih Operator.Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah orang yang begitu saja diambil dari tempat kerja. Orang ini harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalan dengan baik dan dapat diandalkan hasilnya.1. Melatih Operator.Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang pelatihan masih diperlukan bagi operator tersebut terutama jika kondisi dan cara kerja yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator. Hal ini terjadi jika yang akan diukur adalah sistem kerja baru sehingga operator tidak berpengalaman menjalankannya.1. Mengurai Pekerjaan Atas Elemen Pekerja.Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan, yang merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen-elemen inilah yang diukur waktunya. Waktu siklusnya adalah jumlah waktu dari waktu setiap elemen ini. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produk sejak mulai bahan baku mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan.1. Menyiapkan Perlengkapan Pengukuran.Setelah kelima langkah di atas dijalankan dengan baik, tibalah sekarang pada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran, yaitu menyiapkan perlengkapan yang diperlukan, hal-hal tersebut adalah:a. Jam HentiYaitu mempunyai sebuah jarum penunjuk, bila tombol A ditekan jarum akan berputar dan berhenti jika tombol B ditekan. Tombol C berfungsi untuk mengembalikan jarum ke skala nol.b. Lembaran-Lembaran PengamatanLembaran-Lembaran Pengamatan digunakan untuk mencatat hasil-hasil pengukuran. Agar catatan ini baik biasanya lembaran-lembaran itu disediakan sebelum pengukuran dengan kolom dan baris yang memudahkan pencatatan dan pembacaan kembali.c. Pena dan PensilDisiapkan untuk mencatat segala yang diperlukan pada lembaran-lembaran pengamatan.d. Papan PengamatanDipakai sebagai alas lembaran pengamatan sehingga memudahkan pencatatan. Contoh bentuk papan yang baik, yaitu bersifatergonomic.5.3 Melakukan Pengukuran WaktuPengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan. Bila operator telah siap di depan mesin atau tempat kerja lain yang waktu kerjanya akan diukur. Pengukur memilih posisi untuk tempat operator berdiri mengamati dan mencatat. Posisi ini hendaknya sedemikian rupa sehingga operator tidak terganggu gerakan-gerakannya atau merasa canggung karena merasa terlampau diamati (Sutalaksana, 2006).Hal yang pertama dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan hal ini adalah agar nantinya mendapatkan perkiraanstatisticaldari banyaknya pengukuran yang harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan dengan melakukan beberapa buah pengukuran yang banyak ditentukan oleh pengukur, biasanya 16 kali atau lebih. Setelah pengukuran tahap pertama ini dijalankan, selanjutnya dijalankan tahap-tahap kegiatan menguji keseragaman data dan menghitung jumlah pengukuran yang harus dilakukan. Bila jumlah pengukuran yang dilakukan belum mencukupi, dilanjutkan dengan pengukuran tambahan, yaitu mengukur lagi untuk mengejar jumlah minimum yang diperlukan. Untuk kecermatan, setelah pengukuran memenuhi syarat kecukupan data seperti yang telah dihitung, dilakukan lagi uji keseragaman data dan perhitungan kecukupan data. Bila kali ini data yang ada terhitung cukup, barulah pengukuran dihentikan (Sutalaksana, 2006)5.4 Tingkat Ketelitian dan Tingkat KeyakinanPada pengukuran-pengukuran ini adalah waktu sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengukuran yang ideal tentunya dilakukan pengukuran-pengukuran yang sangat banyak, karena demikian diperoleh jawaban yang pasti. Tetapi hal ini jelas tidak mungkin karena keterbatasan waktu, tenaga, dan tentunya biaya. Namun, sebaliknya jika dilakukan hanya beberapa kali pengukuran saja, dapat diduga hasilnya sangat kasar. Dengan demikian yang diperlukan adalah jumlah pengukuran yang tidak membebankan waktu, tenaga, dan biaya yang besar tetapi hasilnya dapat dipercaya. Jadi walaupun jumlah pengukuran tidak berjuta kali, tetapi jelas tidak hanya beberapa kali saja (Sutalaksana, 2006).Dengan tidak dilakukannya pengukuran yang banyak sekali, pengukur akan kehilangan sebagian kepastian akan ketetapan/rata-rata waktu penyelesaian yang sebenarnya, hal ini harus disadari oleh pengukur. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melakukan pengukuran yang sangat banyak. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Hal ini biasanya dinyatakan dalam persen atau dari waktu penyelesaian sebenarnya, yang seharusnya dicari. Tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi, ini pun dinyatakan dalam persen (Sutalaksana, 2006).Uji kecukupan data digunakan rumus:

N = Dengan :k= Tingkat keyakinank= 99% = 3k= 95% = 2s= Derajat ketelitianN= Jumlah data pengamatanN= Jumlah data teoritisJika N N, maka data dianggap cukup, jika N > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.Uji keseragaman data digunakan rumus:

Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda. BKA= X + k BKB= X - k

= Dengan:BKA= Batas Kontrol AtasBKB= Batas Kontrol Bawah X= Nilai Rata-rata = Standar Deviasi k= Tingkat Keyakinan 5.5 Melakukan Perhitungan Waktu BakuJika pengukuran-pengukuran telah selesai, yaitu semua data yang didapat memiliki keseragaman yang dikehendaki, dan jumlah telah memenuhi tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan, maka selesailah kegiatan pengukuran waktu. Langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut sehingga memberikan waktu baku. Cara untuk mendapatkan waktu baku dari data terkumpul itu adalah sebagai berikut: (Sutalaksana, 2006).a. Hitung waktu siklus, yang tidak lain adalah waktu penyelesaian rata-rata selama pengukuran.

b. Hitung waktu normal.Wn = Ws pc. Hitung waktu bakuWb = Wn + (Wn )Keterangan : Ws = waktu siklusXi = jumlah nilai dataN = jumlah dataWn = waktu normalp = penyesuaianWb = waktu baku = kelonggaran

6. METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan data dengan menggunakan metoda American Produktivity Center ( APC ) Merumuskan masalahStudi pendahuluan Mulai

Menentukan manfaat dan tujuan penelitian

Pengumpulan data :pengamatan dan dokumentasi

Analisa data

Kesimpulan dan saran

Selesai

7. SISTEMATIKA PENULISANUntuk memperoleh gambaran yang lebih mengenai hal-hal yang di bahas di dalam penulisannya dibagi dalam (5) bab yang komposisinya sebagai berikut:Bab I PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latarbelakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.Bab II LANDASAN TEORI Berisi tentang kajian materi ( kajian masalah ) yang meliputi tinjauan pustaka/ kerangka teoritik serta mengemukakan kerangka pikir yang mendasari penelitian dan pemapatan hopotesisBab III METODOLODI PENELITIANMembahas tentang metodologi penelitian yeng mana di bab ini penulis menceritakan langkah-langkah apasaja yang dilakukan ketika melakukan penyusunan dari awal sampai akhir atau dari mencari judul sampai mendapatkan sebuah kesimpulan dari pada permasalahan yang di bahas nya.Bab IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATABerisi tentang pembahasan materi (pembahasan masalah) pada bab ini penulis menerangkan bagaimana masalah atau keadaan yang ada di perusahaan yang di amatinya.

Bab V KESIMPULAN DAN PENUTUPBerisi penutup dan kesimpulan pada bab ini merupakan bab yang isinya tentang kesimpulan dari pada keseluruhan masalah yang di dibahas di bab sebelum nya dan saran penulis tentang produktivitas kerja untuk perusahaan yang di amatinya.

8. DAFTAR PUSTAKA Amstrong, Mischael, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya. Bandung Luthans, F. 2005. Organizational Behavior. New York: McGraw-hill. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat. Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair. Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta. Rivai, Vethzal & Basri. 2005. Peformance Appraisal: Sistem yang tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Robbins, Stephen P., 1996. Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa HadayanaPujaatmaka, Jakarta, Prenhalindo.