SURGERY CLASS Part 3

42
SURGERY CLASS Part 3 22 November 2020

Transcript of SURGERY CLASS Part 3

SURGERY CLASS Part 3

22 November 2020

Curriculum Vitae

Nama : Dr. Dion Faisal, Sp.B FICS

TTL : Balikpapan, 31 Mei 1985

Istri & anak :

Dr. Dian Manggiasih

Muhammad Nabil

Muhammad Dhafin

Pendidikan :

S1 Kedokteran Umum FK Unmul 2009

Spesialis Bedah Umum FK Unair 2018

Fellow International Colleague of Surgeon 2020

Pekerjaan :

Kepala SMF Bedah, Subkomite Mutu RSUD Tarakan

BUKU BEDAH GRATIS???

https://t.me/joinchat/H98ar0DCkng16V57nkxD-w

PEMBAHASAN

An. D, 2 hari dibawa ke dokter akibat muntah bilous dan belum buang air besar sejak 2 hari lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan perut yang distensi dan teraba kenyal (tender). Selain itu juga ditemukan demam pada pasien. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan adanya berak yang keluar dengan kuat dan feses yang berbau. Diagnosis yang paling mendekati pada pasien ini adalah

a. Hirschprung’s disease

b. Atresia esofagus

c. Atresia duodenum

d. Atresia laring

e. Crohn’s disease

Pemeriksaan baku emas pada Hirschprung’s disease adalah

a. Barium enema

b. MRI abdomen

c. USG abdomen

d. Biopsi

e. IVP

Tatalaksana pembedahan pada Hirschprung’s disease berupa operasi pull thorugh dilakukan saat berat bayi sudah mencapai

a. 4 kg

b. 6 kg

c. 8 kg

d. 10 kg

e. 7 kg

An. J, berusia 6 jam, dirujuk oleh bidan karena tidak ditemukan lubang anus. Pasien lahir 6 jam lalu, dari ibu berusia 36 tahun, spontan belakang kepala tanpa banyak penyulit. Apgar skor saat lahir 7-8. Pasien merupakan anak kedua, anak pertama lahir normal 7 tahun lalu pervaginam spontan belakang kepala. Pada inspeksi ditemukan temuan sebagai berikut :

Diagnosis yang paling mendekati adalah

a. Malformasi anus

b. Atresia duodenum

c. Prostatitis

d. Undescensus testis

e. Mega testis

Kelainan kongenital yang paling sering ditemukan pada pasien malformasi anorectal adalah

a. Defek traktus urinarius

b. Anencephaly

c. CTEV

d. Bibir sumbing

e. Distosia bahu

An. D, usia 2 hari, datang dibawa oleh ibunya ke dokter akibat muntah-muntah setiap diberi ASI. Anak tampak lemas, letargis, dan tidak menangis. Muntah non bilus ditemukan pada pasien ini. Ibu mengatakan bahwa pada saat hamil pernah didiagnosis dengan polihidramnion. Pada pemeriksaan foto polos ditemukan gambaran sebagai berikut. Diagnosis yang paling mendekati pada pasien ini adalah

a. Atresia esofagus

b. Anus imperforate

c. Atresia duodenum

d. Stenosis pylorus

e. Stenosis esofagus

ATRESIA DUODENUM

Untuk membedakan atresia duodenum distal dan Hirschprung’s disease dapat menggunakan pemeriksaan penunjang berupa

a. Barium enema

b. Foto polos dada

c. Foto polos abdomen lateral

d. Endoskopi atas

e. Kolonoskopi

Tn. J, seorang pekerja konstruksi. Datang ke unit gawat darurat setelah 3 jam lalu lehernya terjerat oleh kabel konstruksi. Pada pemeriksaan foto polos ditemukan adanya fraktur bilateral pada pars interarticularis C2. Fraktur ini disebut juga sebagai

a. Fraktur Hangman’s

b. Fraktur Montegia

c. Fraktur Adam

d. Fraktur House

e. Fraktur Smith

Berikut ini yang merupakan factor risiko terjadi trauma plexus brachialis, kecuali

a. Berat badan besar

b. Persalinan dengan persap

c. Presentasi sungsang

d. Distosia bahu

e. Persalinan dengan section caesaria

An. J, 2 bulan dibawa ke dokter bedah setelah mendapat rujukan dari dokter

umum akibat adanya kelainan pada kaki. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kaki

yang kecil, dan kaki berada pada posisi equinus, varus, cavus, dan adduksi. Pada

inspeksi ditemukan gambaran sebagai berikut

Diagnosis pada pasien ini adalah

a. Erb Distrophy

b. CTEV

c. Plexus brachial injury

d. Displacement hip

e. Dislokasi ankle

Tatalaksana pada Congenital Talipes Equinovarus adalah

a. Reduksi terbuka

b. Metode Ponseti

c. Bone graft

d. ORIF

e. Fiksasi eksternal, reduksi terbuka

METODE PONSETI

Pasien yang menderita dislokasi panggul, memiliki risiko tinggi untuk menderita trauma pada nervus

a. Ischiadicus

b. Gluetus anterior

c. Gluteus anterior

d. Tibialis anterior

e. Femoris inferior

Reposisi dislokasi yang terlambat dapat menyebabkan komplikasi berupa

a. Osteonekorisis dari kepala femur

b. Osteonekrosis dari socket joint

c. Osteoartritiis

d. Fraktur femur

e. Kerusakan nervus ischiadicus

Fraktur yang paling banyak ditemukan pada tulang karpal adalah

a. Fraktur scaphoid

b. Fraktur trapezium

c. Fraktur triquetrum

d. Fraktur capitatum

e. Fraktur lunatum

Diagnosis compartement syndrome dapat ditegakkan jika terdapat tekanan diastolik kompartemen yang lebih dari

a. 35 mmHg

b. 5 mmHg

c. 10 mmHg

d. 30 mmHg

e. 20 mmHg

Diagnosis compartement syndrome atau sindroma kompartemen ditegakkan dengan gejala klinis.

Namun pada pasien yang tidak sadar atau pasien yang tidak kooperatif, diagnosis dapat ditegakan dengan menusukkan jarum pada kompartemen.

Diagnosis ditegakkan jika tekanan kompartemen melebih 30 mmHg dari tekanan diastolic.

SUMBER: Schwartz’s Principles of Surgery Halaman 1883

Seorang laki-lak 43 tahun datang dengan keluhan bengkak pada bahu kanan dan terasa nyeri. Keluhan sudah dirasakan selama 2 bulan ini. Bengkak semakin membesar dibanding 2 bulan yang lalau. Keluhan nyeri juga semakin sering muncul. Pasien juga mengalami peurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa pada bahu kanan, melekat pada dasar dan keras. Dilakukan foto ronten dan didapatkan gambaran “popcorn” kalsifikasi. Diagnosis yang paling mungkin adalah

a. Abses shoulder

b. Osteosarcoma

c. Kondrosarkoma

d. Fibroma

e. Hemangioma

Chondrosarcoma biasanya terjadi pada pasien pria di atas 40 tahun. Chondrosarcoma adalah keganasan tulang primer ketiga yang paling umum.

Panggul (31%), proksimal femur (21%), proksimal mhumerus 13%, dan tulang rusuk.

Tanda dan gejala Chondrosarcoma termasuk rasa sakit yang meningkat, pembengkakan atau massa yang teraba dan fraktur patologis.

Kalsifikasi kondroid atau "popcorn" merupakan tanda tipikal Chondrosarcoma pada pemriksaan radiografi.

Terapi kondrosarkoma adalah dengan

a. Kemoterapi

b. Radioterapi

c. Surgical

d. Kombinasi kemoterapi dan radioterapi

e. Kombinasi kemoterapi, radioterapi dan surgical

Tatalaksana reseksi pada karsinoma kolon dilakukan menggunakan prinsip

a. Reseksi tumor primer dan suplai limfovaskular

b. Reseksi tumor primer

c. Reseksi seluruh kolon

d. Reseksi tumor primer dan suplai vaskular

e. Reseksi tumor primer dan seluruh tumor sekunder

Para ahli bedah pada umumnya melakukan reseksi karsinoma rektal sekitar … cm dari batas distar mural

a. 0,5 cm

b. 1 cm

c. 1,5 cm

d. 10 cm

e. 2 cm

An. D, 13 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada perut kuadran kanan bawah. Nyeri pada perut kanan bawah muncul 2 hari yang lalu, disertai mual, muntah, dan demam. Pada tanda vital ditemukan demam 38 derajat C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan MacBurney + dan Rosving’s sign +. Diagnosis yang paling mendekati pada pasien ini adalah

a. Apendisitis

b. Ulseratif colitis

c. Crohn’s disease

d. Ca rectum

e. Ca kolon

Pada pemeriksaan fisik apendisitis, ketika dokter memberikan tekanan pada kuadran kiri bawah dan pasien mengeluhkan nyeri pada kuadran kanan bawah disebut sebagai

a. McBurney sign

b. Rosving sign

c. Dunphy sign

d. Iliopsoas sign

e. Obturator sign

Rosving sign Psoas sign

Obturator sign Dunphy sign

Berikut ini merupakan pemeriksaan penunjang yang mendukung apendisitis

a. Leukositosis

b. Leukopenia

c. Anemia

d. Polisitemia

e. Eosinofilia

Berikut ini pemeriksaan radiologis yang paling sensitif untuk menegakkan diagnosis apendisitis

a. CT Scan abdomen dengan kontras

b. Foto polos abdomen

c. LLD

d. Foto lateral abdomen

e. USG Abdomen

• CT Scan kontras merupakan pemeriksaan yang paling sensitif untuk menegakkan diagnosis apendisitis. Sensitivitasnya mencapai angka 0,96 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan USG abdomen yang hanya mencapai 0,85. Pada CT Scan akan nampak pelebaran lumen argument dengan ketebalan dinding yang lebih besar dari 6 mm.

• SUMBER: Schwartz’s Principles of Surgery

Tatalaksana pembedahan untuk apendisitis dilakukan dengan

a. Appendostomi

b. Colostomi

c. Appendektomi

d. Appendiksmiotomi

e. Rektosigmoidotomi

Pilihan antibiotic yang dapat diberikan pada pasien dengan uncomplicated appendicitis adalah, kecuali

a. Ampicilin sulbactam

b. Cefazolin

c. Cefoxitin

d. Metronidazole

e. Asiklovir

AB PROFILAKSIS

• Waktu: 30-60 menit sebelum insisi kulit.

• Cara: drip dalam NaCl 100cc

• Dosis: dewasa 2gram

• Jenis: ampicillin/sulbactam, cefazolin ditambah metronidazole, atau cefoxitin untuk apendisitis yang tidak memiliki komplikasi. Pasien dengan alergi beta lactam dapat diberikan klindamisin dan kombinasikan dengan floroquinolone, gentamisin, dan aztreonam.

• SUMBER: Schwartz’s Principles of Surgery Hal. 1332

@dionfaisal31

Life only has one rule:

Never quit. – Unknown

Surgery Class

SEMOGA BERMANFAAT