Functional Endoscopic Sinus Surgery Tutorial

22
FUNCTIONAL ENDOSCOPIC SINUS SURGERY (FESS) I. PENDAHULUAN Bedah sinus endoskopik fungsional (BSEF) atau Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) merupakan suatu prosedur yang invasif minimal, saat ini populer sebagai teknik operasi terkini dalam penatalaksanaan sinusitis kronik, polip hidung, tumor hidung dan sinus paranasal, dan kelainan lainnya. Jenis operasi ini menjadi pilihan karena lebih efektif dan fungsional. Sekitar 75-95% kasus rinosinusitis kronis telah dilakukan tindakan BSEF. 1,2 BSEF dikembangkan pada tahun 1950-an yang merupakan endonskopi nasal yang telah direvolusi untuk pembedahan sinus. Teknik bedah ini pertama kali diajukan oleh Messerklinger-Wigand pada akhir tahun 1970-an dan dipopulerkan oleh Stammberger dan Kennedy pada tahun 1985 dengan sebutan Functional Endoscopic Sinus Surgery. Tujuan utama BSEF adalah memulihkan aliranmukosilier dengan membuka kompleks ostiomeatal tergantung sinus. Gangguan drainase sinus dapat menimbulkan rasa nyeri wajah, nyeri kepala, gangguan penghidu, serta bisa menimbulkan sejumlah komplikasi lain yang dapatberbahaya. 1,3,4,5 Dibandingkan dengan prosedur operasi sinus sebelumnya yang bersifat invasif radikal seperti operasi Caldwel-Luc, fronto- etmoidektomi eksternal dan lainnya. Sejak tahun 1990 sudah mulai diperkenalkan dan dikembangkan di Indonesia. 1 Perkembangan yang pesat di bidang kedokteran juga membawa perubahan dalam penatalaksanan sinusitis. Tersedianya alat diagnostik CT scan telah membuat pencitraan sinus paranasal lebih jelas dan terinci, sedangkan dipopulerkannya pemakaian alat endoskop untuk operasi bedah sinus menciptakan tindakan pengobatan yang tidak radikal tetapi dapat lebih tuntas. 1 BSEF saat ini merupakan teknik terbaik penatalaksanaan sinusitis kronik dan akut berulang. Dibandingkan dengan bedah sinus terdahulu yang pada umumnya radikal dengan morbiditas yang

description

FEES (flexible endoscopy evaluation of swallowing)

Transcript of Functional Endoscopic Sinus Surgery Tutorial

FUNCTIONAL ENDOSCOPIC SINUS SURGERY(FESS)I. PENDAHULUANBedah sinus endoskopik fungsional (BSEF) atau Functional Endoscopic Sinus Surgery(FESS) merupakan suatu prosedur yang invasif minimal, saat ini populer sebagai teknik operasiterkini dalam penatalaksanaan sinusitis kronik, polip hidung, tumor hidung dan sinus paranasal,dankelainanlainnya. Jenis operasi ini menjadi pilihankarenalebihefektif danfungsional.Sekitar !"#!$ kasus rinosinusitis kronis telah dilakukan tindakan BSEF.%,&BSEF dikembangkan pada tahun %#!'"an yang merupakan endonskopi nasal yang telahdirevolusi untukpembedahan sinus. (eknik bedah ini pertama kali diajukan oleh )esserklinger"*igand pada akhir tahun %#'"an dan dipopulerkan oleh Stammberger dan +ennedy pada tahun%#,! dengan sebutan Functional Endoscopic Sinus Surgery. (ujuan utama BSEF adalahmemulihkan aliranmukosilier dengan membuka kompleks ostiomeatal tergantung sinus.-angguan drainase sinus dapat menimbulkan rasa nyeri .ajah, nyeri kepala, gangguan penghidu,serta bisa menimbulkan sejumlah komplikasi lain yang dapatberbahaya.%,/,0,!1ibandingkandenganproseduroperasi sinussebelumnyayangbersifat invasif radikalseperti operasi 2ald.el"3u4, fronto"etmoidektomi eksternal dan lainnya. Sejak tahun %##' sudahmulai diperkenalkan dan dikembangkan di 5ndonesia.%6erkembangan yang pesat di bidang kedokteran juga memba.a perubahan dalampenatalaksanansinusitis. (ersedianyaalat diagnostik CTscan telahmembuat pen4itraansinusparanasal lebihjelasdanterin4i, sedangkandipopulerkannyapemakaianalat endoskopuntukoperasi bedahsinus men4iptakantindakanpengobatanyangtidakradikal tetapi dapat lebihtuntas.%BSEFsaat ini merupakan teknik terbaik penatalaksanaan sinusitis kronik dan akutberulang. 1ibandingkandenganbedahsinus terdahuluyangpadaumumnyaradikal denganmorbiditas yang tinggi, maka BSEF lebih konservatif dengan morbiditas yang rendah.%+eberhasilan pembedahan endoskopiksinus terjadi ,! sampai #!$. Sekitar !"%!$pasien gagal dan mengharuskan revisi bedah sinus. -ejala yang paling sering di4atatkan padapasien yang gagal seperti sakit kepala dan infeksi berulang. Bagaimana pun juga +ennedy telahmenunjukkan bah.a gejala tidak memiliki huhungan dengan resolusi penyakit, yang kemudianmenjadi bahan evaluasipda pasien dengan hasil yang objektif. (idak semua kegagalanmembutuhkan revisi pembedahan. 7evisi pembedahan terjadi dalam!"%!$pasien dengankeberhasilan rata"rata 8/$ atau lebih baik.8, II.ANATOMI+ompleks ostiomeatal (+9)) terdiri dari sel"sel udara dari etmoid anterior danostiumnya, infundibulum etmoid, ostium sinus maksila, ostium sinus frontal dan meatus media.,,Struktur lain yang juga merupakan +9) adalah sel agger nasi, prosesus unsinatus, bulaetmoid, hiatus semilunaris inferior dan konka media. Se4ara fungsional, +9) berperan sebagaijalur drainase dan ventilasi untuk sinus frontal, maksila dan etmoid anterior.,,Gambar 1. Anatomi Dinding Nasal ateral (Diambil !epusta!aan No.")Gambar 1. #omple!s $stiomeatal (#$%)& potongan !oronal. (Diambil dari !epusta!aan No.')III. SISTEM TRANSPOR MUKOSILIAR(ranspor mukosiliar hidung adalah suatu mekanisme mukosa hidung untukmembersihkandirinyadenganmengangkut partikel"partikel asingseperti debu, bakteri, virusalergen, toksin dan lain"lain yang terperangkap pada palut lendir kearah nasofaring. )erupakanfungsi pertahanan lokal pada mukosa hidung. (ranspor mukosiliar disebutjuga clearance mukosiliar.#,%'(ranspor mukosiliar terdiri dari dua sistem yang merupakan gabungan dari gerakan siliadan palut lendir yang bekerja se4ara simultan. Sistem ini tergantung dari gerakan aktif silia yangmendorong gumpalan mukus. 3apisan mukosa mengandung en:im liso:im (muramidase) dimanaen:im ini dapat merusak beberapa bakteri. En:im tersebut sangat mirip dengan imunoglobulin ;(5g;) dengan ditambah beberapa :at imunologik yang berasal dari sekresi sel. 5munoglobulin -(5g-)daninterferondapatjugaditemukanpadasekrethidungse.aktuseranganakutinfeksivirus. %,%%%.(eleskop 0 mm ''. (eleskop0mm'' (tambahanuntukmelihat lebih luas ke arah frontal danmaksila)&.(eleskop 0 mm /'',. (eleskop &, mm /'' (tambahan untukpasien anak)/.ig*t source (sumber 4ahaya)0.Cable lig*t!.Sistem kamera F 22(G8.)onitorTabel 2. Peralatan EndoskopiSementara itu instrumen operasi pada operasi BSEF adalah sebagai berikut>%,%%%.Jarum panjang (FESS=Septum Heedle, angular ',, mm, luer"lo4k)&.6isau sabit (Si4kle +nife %# 4m)/.7espatorium ()asing elevator, dbl"end, graduated, sharp=blunt &%,! 4m)0.Suction lurus!.Suction bengkok8.2unam Blakesley lurus (Blakesley nasal for4eps).2unam Blakesley upturned (Blakesley".ilde nasal for4eps),.2unam cutting/t*roug* lurus (Blakesley nasal for4eps 4utting straight)#.2unam cutting/t*roug* upturned (Blakesley nasal for4eps 4utting upturned)%'.2unam ,ac!biting (?Ba4kbiter@ antrum pun4h)%%.9stium Seeker%&.(rokar sinus maksila%/.J 2urette (antrum 4urette oval)%0.+uhn 2urette ( Sinus Frontal 2urrete 9blong)%!.2unam Jerapah (-irrafe f4ps dbl.a4t.ja.s / mm)%8.2unam Jamur (Stammberger 6un4h) Gambar 0.1nstrument minim yang disiap!an untu! ESS. A 2 Teles!op 03 dera.at. , 2 Teles!op'3 Dera.at (pili*an). C 2 Forceps bac!biting 043 dera.at. F2 0&5mm Forseps lurus. G 2 6mmpan.ang suction cur7ed. 8 2 Suction lurus yang di!aleberasi!an (Fra9ier). 1 2 Ele7atorperiosteal cottel. : 2 pembu!a ostium atau probe bola& yang mana memili!i 1 sudut pada a!*irdan cur7ed disisi lainnya. (Diambil dari !epust!aan No.11)==....drtbalu.4om=anaNlatnose.html#.5rfandy1olly. Transpor %u!osiliar SeptumDe7iasi. Bagian(C(Bedah+epala3eher F+ 7hinologi4 and Sleep ;pnea Surgi4al (e4hniAues. &''.Springer,Gerlag Berlin Ceidelberg, -ermany. 6. &"0.%/.Simmen 1aniel, Jones Hi4k. C*yD Goals $+ Surgery in )atients )anualof Endos4opi4 Sinus Surgery and its EItended ;ppli4ations. &''!. (hieme, He. Kork. 6. 0'"0#.